Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI SUNGAI CI MANUK MAJALENGKA

GEOLOGI LINGKUNGAN

DI SUSUN OLEH :
ALIKA DEWANTI PUTRI SALVINA
40030721060030

DIII PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA


PSDKU K.PEKALONGAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
SUNGAI CI MANUK
Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai,
danau, lahan basah, atau laut. Salah satu contoh air permukaan adalah air sungai, air sungai
merupakan aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari
hulu atau sumbernya menuju hilir atau muara sungai.
Sungai Ci Manuk adalah sungai yang terdapat di bagian Timur Provinsi Jawa Barat.
Sungai Ci Manuk berhulu di kabupaten Garut pegunungan Mandalagiri, mengalir kea rah
timur yang bermuara di kabupaten Indramayu. Sungai Ci Manuk memiliki dua muara yaitu,
Ci Manuk lawas dan Ci Manuk Anyar. Pada abad ke-16 muara Ci Manuk merupakan
Pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu Pelabuhan milik Kerajaan Sunda yang cukup
luas. Di wilayah kabupaten Sumedang aliran sungai Ci Manuk dibendung untuk
pembangunan Waduk Jatigede.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Manuk terdiri dari 5 kabupaten yaitu, kabupaten
Garut, kabupaten Sumedang, kabupaten Majalengka, kabupaten Indramayu, dan kabupaten
Cirebon. Sungai Ci Manuk membelah kota Garut, Jatibarang, dan Indramayu. Luas Daerah
Aliran Sungai Ci Manuk adalah 3.584 km² dengan panjang total 337,67 km. Sungai Ci
Manuk memiliki anak sungai besar yaitu, Ci Rambatan, Ci Keruh, Ci Sambeng, Ci Pelang, Ci
Lutung, Ci Peles, Ci Babakan, Ci Peudeus, Ci Pancar. Penduduk sekitar memanfaatkan
sungai ini untuk sumber daya pertanian dan perikanan dengan cara memancing atau menjala.
Hilir dari sungai Ci Manuk relative besar sehingga dapat dilayari oleh kapal dan menjadi
Pelabuhan yang ramai. Daerah Aliran Sungai Ci Manuk juga saat ini digunakan untuk
memasok irigasi sawah di kabupaten Majalengka, Indramayu, dan Cirebon sebagai daerah
penghasil utama padi.
Dari hasil analisis dan penyimpulan yang dilakukan kualitas air sungai Ci Manuk
memiliki beberapa zat yang mencemari air sungai, sesuai dengan kondisi dan pemanfaatan
DAS di daerah-daerah yang dialiri sungai Ci Manuk. Di daerah Jatiwangi, Majalengka
memiliki konsentrasi residu bahan organik yang terlarut dalam air tertinggi diantara daerah
lainnya, hal ini dikarenakan daerah Jatiwangi didominasi oleh permukiman, perkebunan, dan
pertanian dimana pupuk yang digunakan terlarut dalam air. Selain itu daerah Jatiwangi juga
memiliki konsentrasi sulfat yang cukup tinggi meskipun masih memenuhi baku standar mutu
air. Status mutu air di DAS Ci Manuk berada pada kategori tercemar ringan, tetapi di daerah
Indramayu berada pada kategori tercemar sedang. Dari seluruh titik DAS daerah Jatiwangi,
Majalengka menjadi kualitas mutu air yang lebih baik dari daerah lainnya dikarenakan belum
padatnya pemukiman, meskipun konsentrasi sulfat daerah ini relativ tinggi dikarenakan
aktivitas penggunaan pupuk di lahan pertanian.

Tingginya intensitas air yang terjadi dapat menyebabkan kenaikan debit air di sepanjang
sungai Ci Manuk dan mengakibatkan erosi, arus aliran sungai Ci Manuk yang deras dapat
menghancurkan rumah akibat erosi yang parah, contoh daerah yang terkena dampak erosi
adalah desa Ampel kecamatan Ligung, Majalengka, tercatat sudah ada 9 rumah yang roboh
akibat erosi yang terjadi. Menurut BPBD kabupaten Indramayu hasil pemantauan dari
bendungan rentang debit air di Kawasan Indramayu juga mengalami kenaikan debit air
hingga 921,250 m² per detik.

Anda mungkin juga menyukai