Anda di halaman 1dari 30

Pola Pengembangan Sumber Daya Air

WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

Dosen Pengampu : Daniel Martua, ST., MT.

Disusun Oleh:
1. TRI YULIANTO 52119020
2. ACHMAD SAFIQ LIDINILAH 52119041
3. AFIF BUDI SANTOSO 52119042
4. DENI PRASETYO 52119046
5. SLAMET RAHARJO 52119085
KELOMPOK 2
PENDAHULUAN

Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa, terletak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
WS Bengawan Solo secara administratif terletak di 20 kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. WS Bengawan
Solo terbagi menjadi 4 DAS yaitu DAS Bengawan Solo, DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog, DAS Pantura Gelangbang (Gresik-
lamongan-Tuban) dan DAS Kali Lamong.
Sungai Bengawan Solo dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.100 mm merupakan sebuah sumber air yang potensial
bagi usaha-usaha pengelolaan dan pengembangan sumber daya air (SDA), untuk memenuhi berbagai keperluan dan kebutuhan,
antara lain untuk kebutuhan domestik, air baku air minum dan industri, irigasi dan lain-lain. Pada saat musim kemarau, WS
Bengawan Solo sering mengalami kekeringan dan masalah intrusi air laut, sebaliknya pada musim hujan di beberapa kabupaten
sering mengalami bencana banjir yang mengakibatkan kerugian harta benda dan jiwa manusia yang tidak sedikit.
Berdasarkan UU No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air pasal 11, disebutkan bahwa untuk menjamin
terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan
masyarakat dalam segala bidang kehidupan, maka disusun pola pengelolaan sumber daya air. UU No. 26 tahun 2007 tentang
Tata Ruang, penataan ruang didasarkan pada pendekatan sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan
dan nilai strategis kawasan.

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


Peta Lokasi wilayah Sungai Bengawan Solo

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


Peta Strategi Konservasi Sumber Daya Air

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi
sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup,
baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

TUJUAN
Tujuan disusunnya Pola Pengelolaan sumber daya air WS Bengawan Solo adalah untuk :
a. Memenuhi kepentingan dan kebijakan pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Kabupaten/ Kota terkait
di WS yaitu Kabupaten/Kota Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Kota Surakarta,
(Prov. Jawa Tengah) dan Madiun, Kota Madiun, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Cepu, Tuban, Lamongan,
Gresik, Bojonegoro dan Kota Surabaya (Prov. Jawa Timur).
b. Memenuhi kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaatan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.
c. Mengupayakan sumber daya air (air, sumber air dan daya air) yang terkonservasi, berdaya guna, dan terkendali daya
rusaknya secara menyeluruh, terintegrasi dalam satu kesatuan sistem tata air Wilayah Sungai Bengawan Solo.
d. Melakukan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dengan selalu memenuhi fungsi lingkungan hidup, dan fungsi
ekonomi secara selaras.
e. Menjaga keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


SASARAN
Sasaran dari Penyusunan Pola Pengelolaan SDA WS Bengawan Solo adalah untuk:
a. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai dalam konservasi sumber daya
air.
b. Memberikan arahan tentang kebijakan pendayagunaan sumber daya air di Wilayah Sungai dengan memperhatikan kebijakan
daerah, termasuk arahan dalam penataan ruang wilayah.
c. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam pengendalian daya rusak air di Wilayah Sungai.
d. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam pelaksanaan sistem informasi sumber daya air di Wilayah Sungai.
e. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya air
Wilayah Sungai.

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Di WS Bengawan Solo, erosi dan sedimentasi merupakan salah satu permasalahan yang mengancam kelestarian
fungsi SDA serta keberlangsungan manfaat yang diperoleh dari upaya pengembangan dan pengelolaan SDA yang telah
dilaksanakan. Beberapa isu terkait dengan erosi dan sedimentasi yang terjadi di WS Bengawan Solo antara lain:
• Kegiatan pertanian di daerah hulu yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi, termasuk kegiatan pembukaan hutan
secara ilegal untuk lahan pertanian, telah memicu terjadinya proses erosi dan sedimentasi.
• Letusan Gunung Merapi sangat mempengaruhi keseimbangan sedimen di WS Bengawan Solo. Material hasil letusan Gunung
Merapi menyebabkan agradasi dasar sungai sehingga dapat menimbulkan bencana banjir.
• Di banyak lokasi pada ruas hulu sungai Bengawan Solo dan Kali Madiun telah terjadi degradasi dasar sungai, karena
ketidakseimbangan angkutan sedimen, yang disebabkan oleh aktifitas penambangan pasir. Kondisi ini telah mengakibatkan
kerusakan-kerusakan pada bangunan perkuatan tebing dan tanggul, pilar jembatan dan lain-lain.

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


PERMASALAHAN KONSERVASI DI WS BENGAWAN SOLO
1. Terus menurunnya kondisi hutan yang merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang
perekonomian, tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem.
2. Tingkat kerusakan hutan makin meningkat akibat penebangan liar, kebakaran, perambah hutan, kurang tenaga pengawas
hutan sehingga mengakibakan kerusakan DAS.
3. Lemahnya penegakan hukum terhadap praktik penebangan liar.
4. Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa lingkungan.
5. Kurangnya koordinasi.
6. Sedimentasi waduk karena kerusakan DAS akibat penebangan secara liar .
7. Erosi dan degradasi dasar sungai akibat penambangan material galian C secara liar.
8. Intrusi air laut.
9. Air yang tersedia semakin menipis.
10. Upaya perlindungan sumber air tidak berjalan optimal karena sebagian lahan dimanfaatkan oleh petani.
11. Pemanfaatan ladang tidak sesuai dengan konservasi tanah, erosi tinggi di wilayah pegunungan.
12. Banyaknya pelanggaran di sempadan sungai.
13. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Potensi konservasi yang dapat dikembangkan adalah:
1. Pengembangan agro forestry
2. Pembangunan waduk-waduk kecil di WS Bengawan Solo

STRATEGI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR (SD)


Strategi pengelolaan sumber daya air merupakan rangkaian upaya atau kegiatan pengelolaan sumber daya air untuk mencapai
tujuan pengelolaan sumber daya air sesuai dengan scenario kondisi wilayah sungai. Strategi konservasi SDA meliputi beberapa
kegiatan di WS. Bengawan Solo dapat diuraikan berupa:
a. Perlindungan dan Pelestarian Sumber Air
b. Pengawetan Air
c. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Pendayagunaan Sumber Daya Air merupakan upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan
pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna..

TUJUAN
Tujuan disusunnya Pola Pengelolaan sumber daya air WS Bengawan Solo adalah untuk :
a. Memenuhi kepentingan dan kebijakan pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Kabupaten/ Kota terkait
di WS yaitu Kabupaten/Kota Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Kota Surakarta,
(Prov. Jawa Tengah) dan Madiun, Kota Madiun, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Cepu, Tuban, Lamongan,
Gresik, Bojonegoro dan Kota Surabaya (Prov. Jawa Timur).
b. Memenuhi kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaatan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.
c. Mengupayakan sumber daya air (air, sumber air dan daya air) yang terkonservasi, berdaya guna, dan terkendali daya
rusaknya secara menyeluruh, terintegrasi dalam satu kesatuan sistem tata air Wilayah Sungai Bengawan Solo.
d. Melakukan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dengan selalu memenuhi fungsi lingkungan hidup, dan fungsi
ekonomi secara selaras.
e. Menjaga keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


SASARAN
Sasaran dari Penyusunan Pola Pengelolaan SDA WS Bengawan Solo adalah untuk:
a. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai dalam konservasi sumber daya
air.
b. Memberikan arahan tentang kebijakan pendayagunaan sumber daya air di Wilayah Sungai dengan memperhatikan kebijakan
daerah, termasuk arahan dalam penataan ruang wilayah.
c. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam pengendalian daya rusak air di Wilayah Sungai.
d. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam pelaksanaan sistem informasi sumber daya air di Wilayah Sungai.
e. Memberikan arahan tentang kebijakan dalam peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya air
Wilayah Sungai.

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Permasalahan pada pendayagunaan sumber daya air adalah :
1. Tidak tersedia air, baik secara kualitas maupun kuantitas terutama pada musim kemarau.
2. Debit yang tersedia belum mencukupi.
3. Dana terbatas, saluran yang ada kurang terpelihara.
4. Distribusi kurang teratur.
Potensi pendayagunaan sumber daya air yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Pengusahaan sumber daya alam ketahanan pangan
2. Pembangunan waduk-waduk kecil di WS Bengawan Solo

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


STRATEGI PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Strategi pendayagunaan SDA di WS Bengawan Solo dapat diuraikan berupa:
a) Penetapan zona pemanfaatan sumber air
• Penetapan zona pemanfaatan sumber air ke dalam peta tata ruang wilayah Kabupaten/ Kota di WS. Bengawan Solo
• Penetapan zona pemanfaatan sumber air yang direkomendasikan oleh TKPSDA WS Bengawan Solo
b) Peruntukan, Penyediaan, Penggunaan dan Pengusahaan SDA
• Penetapan peruntukan air untuk berbagai kepentingan
• Penyediaan air sesuai prioritas yaitu untuk pemenuhan kebutuhan pokok seharihari dan pertanian rakyat
• Penetapan ijin penggunaan air berkaitan dengan hak guna air
• Pengusahaan SDA tanpa mengabaikan fungsi sosial SDA
c) Pengembangan Sumber Daya Air
• Pengembangan SDA dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan dilengkapi dengan studi Analisis Dampak
Lingkungan (AMDAL)
• Pengembangan terhadap modifikasi cuaca untuk menambah volume sumber air

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Pengendalian Daya Rusak Air merupakan upaya untuk mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan kualitas
lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

TUJUAN
Tujuan disusunnya Pola Pengendalian Daya Rusak Air WS Bengawan Solo adalah untuk :

a. Memenuhi kepentingan dan kebijakan pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Kabupaten/ Kota terkait

di WS yaitu Kabupaten/Kota Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Kota Surakarta,
(Prov. Jawa Tengah) dan Madiun, Kota Madiun, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Cepu, Tuban, Lamongan,
Gresik, Bojonegoro dan Kota Surabaya (Prov. Jawa Timur).

b. Memenuhi kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaatan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.
c. Mengupayakan sumber daya air (air, sumber air dan daya air) yang terkonservasi, berdaya guna, dan terkendali daya
rusaknya secara menyeluruh, terintegrasi dalam satu kesatuan sistem tata air Wilayah Sungai Bengawan Solo.
d. Melakukan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dengan selalu memenuhi fungsi lingkungan hidup, dan fungsi
ekonomi secara selaras.
e. Menjaga keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Permasalahan pada aspek pengendalian daya rusak air adalah
1. Terjadi banjir pada musim hujan di Bengawan Solo Hilir
2. Tingkat erosi dan sedimentasi dan degradasi sungai yang sangat tinggi akibat hutan gundul, hilangnya lapisan tanah subur.
3. Pencemaran sungai akibat limbah domestik dan limbah industri.
4. Abrasi pantai di Gresik Lamongan dan Tuban.
5. Masyarakat bermukim dan beraktivitas di bantaran sungai.
6. Belum seluruhnya bangunan pengendali banjir yang direncanakan dapat
terealisasi.
7. Sistem peringatan dini banjir belum ada di seluruh wilayah sungai.

Potensi yang dapat dikembangkan dalam rangka pengendalian daya rusak air adalah:
1. Penambangan sedimen yang bisa dimanfaatkan
2. Pembangunan waduk pengendali banjir

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


STRATEGI PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Beberapa kegiatan dalam pengendalian daya rusak air di WS. Bengawan Solo antara lain:

a) Pencegahan bencana alam


− Penetapan zona rawan banjir, kekeringan, erosi, sedimentasi, tanah longsor, amblesan tanah, perubahan sifat dan kandungan kimiawi,
biologi dan fisika air,kepunahan flora dan fauna serta wabah penyakit yang diakibatkan oleh daya rusak air (misal banjir)
− Pengendalian pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan melibatkan masyarakat
− Peringatan dini dilakukan di lokasi rawan bencana
b) Penanggulangan bencana alam
− Pelaksanaan tindakan penanggulangan kerusakan dan atau bencana akibat daya rusak air
− Penetapan prosedur operasi standart penanggulangan bencana alam
− Penyampaian berita tentang kejadian bencana alam
c) Pemulihan daya rusak air
Pemulihan daya rusak air merupakan penanganan pasca bencana, baik berupa bencana banjir, bencana kekeringan maupun bencana
tanah longsor sbb.
− Merehabilitasi kerusakan, baik secara struktural maupun non struktural.
− Menumbuh kembangkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pemulihan akibat bencana.
− Revitalisasai wadah-wadah air pada daerah aliran sungai

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA), merupakan jaringan informasi sumber daya air yang tersebar dan dikelola
oleh berbagai institusi. Jaringan informasi sumber daya air harus dapat diakses oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam
bidang sumber daya air. Pemerintah dan pemerintah daerah dapat membentuk unit pelaksana teknis untuk menyelenggarakan
kegiatan sistem informasi sumber daya air. Pemerintah dan pemerintah daerah serta pengelola sumber daya air, sesuai dengan
kewenangannya menyediakan informasi sumber daya air bagi semua pihak yang berkepentingan dalam bidang sumber daya air.

TUJUAN
Tujuan disusunnya Sistem Informasi Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo adalah untuk :
a. Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Air

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO


ASPEK SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
Saat ini di WS Bengawan Solo terdapat beberapa instansi pengelola SDA. Masing-masing instansi memiliki dan mengelola
informasi terkait dengan aktivitasnya dalam
pengelolaan SDA.
Permasalahan yang dihadapi dalam kaitannya dengan penggunaan informasi SDA
antara lain:
− Data/Informasi sulit untuk didapatkan/tidak mudah diakses
− Data/informasi belum lengkap/belum tersedia
− Kurangnya sumber daya manusia

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO


STRATEGI PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Skenario
• Updating data dan informasi SDA
• Sosialisasi ke masyarakat pentingnya informasi dari masyarakat yang terkait dengan SDA
• Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi tentang SDA
• Pembuatan data base WS Bengawan Solo. Link SISDA pengelolaan SDA WS ke WRDC
• Penyusunan prosedur lintas informasi antara Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan masyarakat
• Pembuatan Web Site BBWS Bengawan Solo yang dapat diakses oleh berbagai pengguna
• Pembentukan Unit Pusat Data dan Informasi SDA tingkat provinsi
• Belum ada sumber data dari tingkat provinsi mengenai kerusakan dan pemanfaatan SDA
• Memelihara dan mengupdate data dan informasi yang ada di WS Bengawan Solo (hidrologis, hidrometeorologis,hidrogeologis,
kebijakan SDA
• Pembuatan prosedur akses data dan informasi yang mudah dan tidak menyulitkan pengguna
• Pembentukan lembaga khusus pengelola informasi SDA WS Bengawan Solo untuk mengupdate data sehingga dapat memberi
informasi yang akurat bagi pengguna

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO


PERAN SERTA MSYARAKAT DAN
SWASTA
PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SWASTA
Pemberlakuan Undang undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air memberikan kejelasan dan
kepastian hukum dalam pengelolaan Sumber Daya Air. Undang-undang tersebut mengatur bahwa Sumber Daya Air
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Rakyat juga memiliki hak rakyat atas air
dengan adanya priortias penggunaan sumber daya air, yaitu prioritas I untuk kebutuhan pokok sehari hari kemudian prioritas
II untuk pertanian rakyat, serta prioritas III untuk kebutuhan usaha.

TUJUAN
Tujuan dari peran serta masyarakat dalan pengelolaan sumber daya air yaitu meningkatkan kinerja pengelolaan sumber
daya air.

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


HAK MASYARAKAT
Hak Masyarakat dalam Peran serta Pengelolaan Sumber Daya Air:
a. Memperoleh akses untuk memanfaatkan Sumber Daya Air.
b. Menggunakan Air bagi pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari, pertanian rakyat, dan kegiatan bukan usaha.
c. Memperoleh manfaat atas Pengelolaan Sumber Daya Air.
d. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan Pengelolaan Sumber
Daya Air.
e. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan Pengelolaan Sumber Daya Air.
f. Menyatakan pendapat terhadap Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air yang sudah diumumkan dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan kondisi setempat.
g. Mengajukan laporan dan pengaduan kepada pihak yang berwenang atas kerugian yang menimpa dirinya yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pengelolaan Sumber Daya Air; dan/atau
h. Mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah Sumber Daya Air yang merugikan kehidupannya.

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


KEWAJIBAN MASYARAKAT
Kewajiban Masyarakat dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air:
a. Melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi Sumber Daya Air.
b. Melindungi dan-mengamankan Prasarana Sumber Daya Air.
c. Melakukan usaha penghematan dalam penggunaan Air.
d. Melakukan usaha pengendalian dan pencegahan terjadinya pencemaran Airi.
e. Melakukan perbaikan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang ditimbulkan.
f. Memberikan akses untuk penggunaan Sumber Daya Air dari Sumber Air yang berada di tanah yang dikuasainya bagi
masyarakat.
g. Memberikan kesempatan kepada pengguna Air lain untuk mengalirkan Air melalui tanah yang dikuasainya.
h. Memperhatikan kepentingan umum, dan
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT
Permasalahan utama pengelolaan SDA dalam aspek peran serta masyarakat adalah sebagai berikut:
➢ Dalam pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan SDA, peran masyarakat masih kurang dilibatkan
➢ Masyarakat kurang dilibatkan pada tahap pelaksanaan konstruksi dalam pengelolaan SDA
➢ Wadah untuk mengkoordinasi masyarakat dalam upaya pengelolaan SDA sudah terbentuk, namun masih diperlukan
konsolidasi

• ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SISTEM KOORDINASI


✓ Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air
✓ Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan (masyarakat) dalam pengelolaan sumber daya air

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
• Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDA
• Keterbatasan sumber daya manusia
• Tidak adanya badan pengelolaan SDA ditingkat WS

SASARAN TARGET YANG INGIN DICAPAI


• Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta untuk berpartisipasi dalam pengelolaan SDA,
• Meningkatkan peran Asosiasi bidang SDA dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi bidang SDA,
• Membentuk mekanisme pengawasan masyarakat dalam pengelolaan SDA,
• Peran masyarakat dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi di tempatnya masing-masing,
• Memperdayakan masyarakat dan swasta dengan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, pembinaan, sehingga peduli,
berpartisipasi dan tanggung jawab dalam pengelolaan SDA.
• Menyusun standar kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan SDA.
• Membentuk dan/atau meningkatkan Badan Koordinasi pengelolaan SDA lintas propinsi, kabupaten/kota dalam pengelolaan
SDA. Prioritas membentuk TKPSDA atau bentuk lain.

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


TERIMA KASIH

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

Anda mungkin juga menyukai