I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1.Pernyataan masalah
Pernyataan masalah ini dirancang untuk menjadi dasar dalam merumuskan solusi
dan strategi pengelolaan yang efektif untuk mengatasi dampak eceng gondok
terhadap erosi dan sedimentasi di Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Malo,
Kabupaten Bojonegoro.
2. Tujuan Penelitian
Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menjelaskan dampak eceng
gondok terhadap erosi dan sedimentasi di Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Malo, Kabupaten
Bojonegoro.
B. Ruang Lingkup
1. Penutupan Permukaan Air: Eceng gondok memiliki kemampuan untuk menutupi permukaan air
sungai secara luas. Ini dapat menghambat pergerakan air dan meningkatkan peluang terjadinya
erosi. Penutupan permukaan air juga dapat memperlambat aliran air, yang dapat meningkatkan
depositasi sedimen.
2. Penghambatan Aliran Air: Tumbuhan eceng gondok, terutama jika tumbuh secara padat, dapat
menghambat aliran air sungai. Ini bisa menyebabkan penumpukan air di satu area, meningkatkan
tekanan pada tepi sungai, dan dapat menyebabkan erosi di sepanjang tepian sungai.
3. Penumpukan Sedimen: Eceng gondok memiliki akar yang panjang dan tebal yang dapat
menahan dan menumpuk sedimen di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan pendangkalan
sungai dan mengurangi kapasitas saluran air. Penumpukan sedimen juga dapat menyebabkan
perubahan aliran sungai dan meningkatkan risiko banjir.
4. Perubahan Ekosistem Air: Pertumbuhan berlebihan eceng gondok dapat mengubah ekosistem
air di sungai. Perubahan ini dapat mempengaruhi organisme air, ketersediaan nutrien, dan
kualitas air secara keseluruhan. Kondisi ekosistem yang tidak seimbang dapat memicu
pertumbuhan bakteri dan alga yang dapat menyebabkan degradasi kualitas air.
5. Pengaruh pada Kegiatan Manusia: Dampak eceng gondok juga dapat dirasakan oleh aktivitas
manusia yang bergantung pada sungai, seperti pertanian, perikanan, dan transportasi. Penutupan
sungai oleh eceng gondok dapat menghambat akses ke air dan mempengaruhi keberlanjutan
aktivitas tersebut.
Penting untuk mencatat bahwa untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya pengelolaan yang
holistik dan berkelanjutan. Ini termasuk kebijakan pencegahan pertumbuhan eceng gondok,
upaya pemantauan dan pemeliharaan sungai, serta partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sungai secara berkelanjutan. Pengelolaan yang baik harus mempertimbangkan aspek ekologi,
sosial, dan ekonomi untuk mencapai keseimbangan yang baik antara keberlanjutan lingkungan
dan kebutuhan manusia.