Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah Konservasi Alam dan Lingkungan

PEMANFAATAN SUNGAI DI CISARUA PUNCAK KABUPATEN BOGOR


Oleh : Dian Faridi (173112620120003)

Gambar 1 : Seorang Anak Berenang Salah Satu Mata Air Sungai Cisarua Yang Berada Di
Kaki Gunung Pangrango Kabupaten Bogor
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2 : Kondisi Sungai Di Dekat Pasar Cisarua Kabupaten Bogor Yang Keruh serta
Dipenuhi Sampah Dari Pasar Dan Dari Rumah Warga
(Sumber : dokumentasi Pribadi)
Evaluasi

 Potensi
Sungai Cisarua di daerah Puncak Kabupaten Bogor adalah sungai yang bersumber dari
kaki Gunung Pangrango yang termasuk dalam kawasan konservasi alam Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Sungai ini adalah salah satu hulu dari sungai Ciliwung
yang mengalir melalui Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan bermuara di teluk
Jakarta.
Sungai di Cisarua ini merupakan salah satu kekayaan alam yang sangat potensial untuk
dimanfaatkan dan dilestarikan. Debit airnya sangat berlimpah, berasal dari banyak sumber
mata air di hutan kawasan konservasi yang masih terjaga kelestariannya. Salah satu sumber
mata airnya ditunjukkan pada gambar 1, terlihat air yang sangat bening dan bersih dari
limbah. Selain itu, kontur daerah pegunungan yang miring menjadikan aliran air di sungai
Cisarua ini cukup deras, bahkan di beberapa tempat membentuk air terjun yang begitu indah
dan menjadi daya tarik wisata alam pegunungan.
Tetapi yang sangat disayangkan, tidak begitu jauh dari hulu sungai atau sumber mata air,
kondisi sungai cukup memprihatinkan. Sungai yang airnya begitu berlimpah ini terkotori oleh
tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Terlihat pada gambar 2, bagaimana
kondisi sungai yang kotor dan dipenuhi sampah. Hal tersebut dikarenakan banyaknya
masyarakat yang membuang sampah di aliran sungai. Selain itu, kondisi sungai yang kotor
atau keruh dikarenakan limbah rumah tangga atau limbah peternakan yang dibuang langsung
ke aliran sungai tanpa melalui Septic tank atau tempat pengolahan limbah. Padahal perjalanan
air di sungai ini masih sangat panjang dan menjadi salah satu sumber air baku bagi daerah
kota Bogor, Depok dan Jakarta.

 Pemanfaatan
Sampai saat ini sungai Cisarua dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pengairan
perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan air tawar dan sumber air bersih atau sumber
baku air minum. Sebagai sumber baku air minum, pemanfaatannya dikelola oleh Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes). Air diambil dari bagian hulu sungai dekat sumber mata air,
ditampung dalam bak besar kemudian dialirkan melalui pipa-pipa menuju rumah warga di
sekitar cisarua.
Di beberapa tempat di hulu sungai Cisarua yang membentuk air terjun dikelola dan
dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat menjadi tempat wisata yang
menyuguhkan suasana alam pegunungan yang sejuk dengan air yang bersih dan segar. Salah
satu yang dimanfaatkan sebagai kawasan wisata yaitu Curug Cilember. Namun, beberapa
curug aksesnya sulit dijangkau, sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata.

 Saran-saran
Diperlukan adanya inovasi untuk pemanfaatan sumber air sungai, tidak hanya untuk
pengairan, pariwisata dan sumber baku air bersih. Diantara pemanfaatan lain yang bisa
diaplikasikan di sungai cisarua ini adalah untuk pembangkit listrik tenaga air (Mikro Hidro)
mengingat aliran air di sungai ini cukup deras. Dengan pembangunan instalasi Pembangkit
listrik mikro hidro ini, bisa menjadi sumber energy listrik alternative yang ramah lingkungan.
Peran pemerintah sangat diperlukan untuk memaksimalkan pemanfaatan sungai Cisarua
sebagai tempat wisata. Hal ini terutama dalam hal pembangunan infrastruktur yang baik
sehingga beberapa air terjun yang masih sulit diakses, bisa lebih mudah diakses dan dibuka
untuk umum serta memiliki fasilitas yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan.
Edukasi kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai perlu ditingkatkan, agar
masyarakat tidak membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai sehingga sungai ini
terjaga kebersihannya dan bisa dimanfaatkan dengan lebih maksimal hingga generasi yang
akan datang. Selanjutnya, perlu pengawasan yang lebih baik agar masyarakat disiplin dengan
peraturan untuk tidak membuang sampah dan menjaga sungai dengan baik. Pengawasan ini
bisa dengan cara membentuk tim khusus di setiap RT yang ada di sekitar aliran sungai. Tim
ini bertugas mengedukasi masyarakat dan melaporkan jika masih ada masyarakat yang tidak
disiplin dalam menjaga sungai.

Anda mungkin juga menyukai