Sungai Cimahi memiliki hulu di daerah situ Lembang yang terletak di antara Gunung
Burangrang, Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Sunda. Masyarakat di sepanjang sungai
Cimahi menggunakan sungai tersebut untuk melaksanakan aktivitas sehari hari, tak sedikit
masyarakat tersebut yang menggantungkan pendapatan mereka pada sungai tersebut
pelaku
pemanfaat
sumberdaya
alam.
Pemanfaatan
sumberdaya
alam
mencerminkan pola perilaku, keadaan sosial ekonomi dan tingkat pengelolaan yang
sangat erat kaitannya dengan kelembagaan (tatanan institusional).
Sebagai satu kesatuan unit pengelolaan, maka DAS harus dapat menampung
kepentingan seluruh sektor dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan. Untuk itu perlu dikembangkan pola tata ruang yang dapat menyerasikan tata
guna lahan, air serta sumberdaya lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan yang
harmonis dan dinamis serta ditunjang oleh pola perkembangan kependudukan yang
serasi. Tata ruang perlu dikelola secara terpadu melalui pendekatan wilayah dengan tetap
memperhatikan sifat lingkungan alam dan sosial sesuai dengan karakteristik DAS yang
mendukungnya. Adapun tataguna lahan dikembangkan dengan memberikan perhatian
khusus pada pencegahan penggunaan lahan yang berlebihan terhadap lahan pertanian
produktif yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Dalam mengembangkan tata
air perhatian khusus perlu diberikan pada faktor penyediaan baik secara kuantitas,
kualitas maupun kontinuitas yang meliputi pencegahan banjir dan kekeringan,
pencegahan kemerosotan mutu dan kelestarian air serta penyelamatan Daerah Aliran
Sungai (DAS). Sebagai kesatuan unit perencanaan, berarti DAS mempunyai peranan
yang sangat penting, yakni perencanaan pengelolaan DAS harus dapat menampung dan
saling mendukung dan menjadi acuan bagi perencanaan pembangunan berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan.
Terjadinya limpasan air yang besar pada saat musim penghujan menunjukkan bahwa
DAS tidak lagi mampu menyerap curah hujan yang ada sehingga air yang diterima
Gambar 3. Pemanfaatan air Sungai Cimahi untuk tanaman dan mengairi sawah
2.4 Sarana Rekreasi
Hulu sungai Cimahi yang terletak di daerah Situ Lembang di gunakan untuk
Sarana rekreasi. Situ Lembang adalah danau yang dikelilingi pegunungan yang
terletak di ketinggian. Situ atau danau ini sendiri merupakan kaldera dari letusan
Gunung Sunda 2-3 juta tahun yang lalu. Terletak di antara Gunung Burangrang,
Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Sunda. Masyarakat sekitar menggunakan situ
Lembang ini sebagai mata pencaharian mereka dengan memanfaatkan keindahan
alam sekitar untuk menarik perhatian wisatawan yang ingin berkunjung mengitari
keindahan sekitar Situ Lembang ini.
Curug atau juga Air Terjun Cimahi ini, memiliki ketinggian sekitar 87 m,
merupakan salah satu curug yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Nama
Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang
berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi. Curug ini berada di
ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat Celsius.
Jika dilihat dari atas, curug ini memiliki dua tingkat dan termasuk yang unik.
Sesuai namanya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit air terjun ini selalu
sama, baik saat musim hujan atau pun kemarau. Namun, dibandingkan puluhan
tahun lalu, debitnya jauh berkurang.
Tak jauh dari Curug Cimahi dapat ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug
Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.
Curug cimahi berada dibawah pengelolaan PERHUTANI .