Anda di halaman 1dari 27

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Jeruk

(Karakteristik, Masalah Dan Potensi)

Oleh :
-

Devin Octabrian H M

Ade Novinda

Desy Arisandi

M u h a m m a d Fa j a r F

Rizki Apriza

Lokasi Sungai Jeruk

Desa Labu sebagai daerah


huluDe

2 Desa Tanah Bawah sebagai


daerah tengah

Desa Kotawaringin sebagai


daerah hilir

Desa Labu sebagai daerah huluDe

Desa Tanah Bawah sebagai daerah


tengah

Desa
3 Kotawaringin sebagai daerah hilir

Karakteristik Sungai Jeruk


1. Karakteristik Morfologi
A. Curah Hujan
Curah Hujan yang terjadi di Sungai
Jeruk berkisar antara 2750-3000 mm.

Karakteristik Sungai Jeruk


2. Karakteristik Morfologi
A. Geologi
Berdasarkan peta disamping,
keadaan geologi pada Sungai Jeruk
termasuk kedalam jenis Alluvium dan
Tanjung Genting Formation.

Karakteristik Sungai Jeruk


2. Karakteristik Morfologi
B. Topograf
- Kemiringan Lereng DAS
Berdasarkan peta disamping,
kemiringan lereng DAS pada Sungai
Jeruk sekitar 8-15%.

Karakteristik Sungai Jeruk


2. Karakteristik Morfologi
C. Tanah
Berdasarkan peta disamping, jenis
tanah pada Sungai Jeruk terbagi
kedalam beberapa jenis yaitu
Hidraquents, hapludox,
endoaquepts, haplohemists,
hapludults, udipsamments, dan
dystruedepts.

Karakteristik Sungai Jeruk


2. Karakteristik Morfologi
D. Perwilayahan DAS
Berdasarkan peta disamping, elevasi
pada Sungai Jeruk berkisar antara 25-94
mdpl.

Karakteristik Sungai Jeruk


3. Karakteristik Morfometri
A. Luas DAS
Luas DAS Jeruk sebesar 575,44 km2, semakin luas suatu DAS, hasil akhir (water
yield) yang diperoleh akan semakin besar, karena hujan yang ditangkap juga
semakin banyak.

Karakteristik Sungai Jeruk


4. Karakteristik Hidrologi DAS

Karakteristik Sungai Jeruk


5. Karakteristik Kemampuan DAS

Karakteristik Sungai Jeruk


5. Karakteristik Kemampuan DAS
B. Penutup Lahan, Penggunaan Lahan, dan Pemanfaatan Lahan
- Penutup Lahan

Karakteristik Sungai Jeruk


5. Karakteristik Kemampuan DAS
B. Penutup Lahan, Penggunaan
Lahan, dan Pemanfaatan Lahan
- Penggunaan Lahan

Karakteristik Sungai Jeruk


5. Karakteristik Kemampuan DAS
B. Penutup Lahan,
Penggunaan Lahan, dan
Pemanfaatan Lahan
- Pemanfaatan Lahan
Berdasarkan peta disamping,
lahan pada DAS Jeruk dimanfaatkan
dalam pertanian lahan, perkebunan,
pertambangan, dan juga hutan
mangrove.

Karakteristik Sungai Jeruk


6. Karakteristik Sosial Kependudukan
Berdasarkan

peta

disamping,

tekanan penduduk pada daerah DAS


Jeruk < 1.

Karakteristik Sungai Jeruk


7. Karakteristik Sosial Budaya
Tokoh sentral yang berperan penting dalam sistem kearifan lokal di Sungai Jeruk adalah dukun
sungai. Amang Dahlan sebagai dukun Sungai Jeruk memiliki wilayah kekuasaan dan penjagaannya
tersendiri. Daerah penjagaan Amang Dahlan sebagai dukun Sungai Jeruk meliputi empat wilayah
desa di sepanjang sungai, yaitu Desa Labu, Desa Nibung, Desa Tanah Bawah dan Desa Saing.

Permasalahan Sungai Jeruk


1.Pencemaran Sungai
Di Sungai Jeruk, pencemaran sungai sebagian besar disebabkan oleh limbah penduduk.
2. Erosi
Di sepanjang aliran Sungai Jeruk terjadi erosi yang bervariasi dari erosi yang sangat ringan hingga erosi yang
berat.
3. Pendangkalan (Sedimentasi)
4. Banjir
Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya, begitu pula seperti yang terjadi di Sungai Jeruk.
5. Menurunnya kuantitas dan kualitas Air
Akibat dari pencemaran, baik itu pencemaran organik dan non organik, DAS tidak berfungsi untuk memenuhi
aktifitas manusia.

Potensi Sungai Jeruk

Di Sungai Jeruk, pemanfaatan yang ada adalah sebagai air irigasi untuk pertanian dan
perkebunan. Selain itu, dimanfaatkan juga sebagai air untuk mencuci dan mandi bagi penduduk
di sekitar aliran sungai,
Berdasarkan informasi yang kami dapat dari Dukun Sungai dan penduduk setempat,
diperkirakan di Sungai Jeruk terdapat ribuan ekor buaya. Sehingga, menurut hasil diskusi
kelompok kami, di Sungai Jeruk berpotensi untuk dibangun penangkaran buaya dan pusat
penelitian buaya sebagai tempat pembelajaran mengenai buaya.

Permasalahan Sungai Kuriyama


Sejak diterjang tsunami
pada tahun 2011 sungai
Kuriyama sudah mengalami
perubahan yang sangat
besar, akibat rusaknya
tanggul penahan sungai
dan rumah-rumah yang
berada di sekitar sungai
pemerintah jepang mulai
menata ulang sungai di
daerah Chiba tersebut.

Potensi Sungai Kuriyama


Setelah beberapa tahun pemerintah
sudah bisa mengatasi permasalahan
sungai Kuriyama, terbukti dengan
menjadi salah satu sungai dengan
sumber potensi sebagai irigasi pertanian
terbesar di selatan Jepang, Sungai
Kuriyama yang mempunyai hulu di
Dataran Shimsa ini awalnya terdiri dari
padang rumput dan rawa-rawa, dan
dikembangkan untuk penggunaan
pertanian dari waktu ke waktu.
Selain berpotensi sebagai irigasi
pertanian sungai ini menjadi salah satu
tempat masuknya ikan Salmon ke
wilayah jepang.

SARAN dan SOLUSI


SARAN
1. Wilayah hulu sungai jeruk perlu perlu diatasi pemerintah karena berpotensi banjir
saat musim penghujan.
2. Melestarikan hutan lindung sekitar tepian sungai agar sungai dapat dinikmati oleh
generasi yang akan datang.
3. Mengurangi sedimentasi di daerah aliran sungai sehingga tidak menyebabkan
aliran menjadi terhambat.
4. Pemerintah harus melakukan upaya pengelolaan sungai sehingga DAS bisa optimal
dalam peruntukannya.

SARAN dan SOLUSI


SOLUSI
1. Untuk mengatasi banjir, pemerintah bisa dengan pembuatan jalur sungai baru
menjauhi pemukiman warga agar air mengalir saat hujan tidak langsung berdampak
pada masyarakat.
2. Pemerintah bersama masyarakat perlu melestarikan hutan lindung di sekitar aliran
sungai dengan cara reklamasi lahan-lahan yang kurang subur, lalu menjadikan lokasi
tersebut menjadi hutan lindung dan memberikan sanksi terhadap pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab terhadap penebangan pohon secara liar.
3. Untuk mengatasi sedimentasi pemerintah maupun masyarakat harus melakukan
pengerukan sedimen di daerah yang berpotensi banjir menggunakan alat berat
maupun gotong royong warga.
4. Banyak upaya pengelolaan DAS yang bisa dilakukan pemerintah seperti
memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mengelola sendiri wilayah
mereka, agar masyarakat mengetahui perkembangan pengetahuan yang ada pada
saat ini.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai