DI
OLEH :
UNIVERSITAS TADULAKO
MOROWALI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’ Pembangunan Embung
Tambakboyo Sebagai Konservasi Air di Kawasan Perkotaan Sleman’’ ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemanfaatan Drainase bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yusfi Hasanah ST., MT , selaku dosen
pada mata kuliah “Pengembangan Sumber Daya Air” yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini karena esensinya manusia tidak luput dari kesalahan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Embung ................................................................................................. 7
3.2 Saran..................................................................................................................... 12
Embung merupakan bangunan air yang menampung, mengalirkan air menuju hilir
embung. Embung menerima sedimen yang terjadi akibat erosi lahan dari wilayah
tangkapan airnya (catchment area). Sedimen yang terkandung dalam air sungai
tangkapan embung tersebut terbawa hanyut oleh aliran air dan masuk ke dalam embung.
Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Embung Tambakboyo bagian hulu dari
daerah Sungai Tambakbayan berada di daerah Pakem pada ketinggian +500 m dari
muka air laut. Sedangkan Embung Tambakboyo berada pada ketinggian +150 m.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Embung Tambakboyo terdiri dari Sungai Buntung dan
Sungai Tambakbayan yang memiliki 3 stasiun yaitu stasiun Prumpung, Ngemplak dan
Santan yang merupakan curah hujan Sleman dengan panjang terjauh DAS adalah 13,25
Km. Kondisi tata guna lahan pada umumnya adalah berupa areal persawahan yang pada
beberapa tempat terdapat perkampungan atau perumahan.
Embung yang selesai dibangun pada tahun 2008 ini tidak menutup kemungkinan
bahwa sekarang sudah terjadi penumpukan sedimen pada dasar embung hingga
keseluruhan. Oleh karena itu, penyusun tertarik untuk meneliti dan mengkaji seberapa
besar volume sedimen yang tertampung pada embung dikarenakan umur embung juga
dipengaruhi oleh sedimen. Umur embung dapat diketahui dengan memperkirakan
seberapa besar erosi lahan pada wilayah tangkapan dan laju sedimentasi yang terjadi.
Pada Desa Tambakboyo ditemukan sungai namun jumlah sedimen sebagian besar
dipengaruhi oleh erosi lahan. Guna mengetahui besarnya volume sedimen pada
tampungan Embung Tambakboyo akibat erosi lahan digunakan metode USLE
(Universal Soil Loss Equation) dan diperlukan data-data diantaranya data curah hujan
untuk erosivitas hujan (R), hasil pengujian tanah untuk nilai erodibilitas tanah (K),
panjang dan kemiringan lereng (LS) wilayah tangkapan air (catchment area), faktor
tanaman penutup dan manajemen tanaman (C), serta konservasi praktis (P).
Manfaat dari penelitian ini guna memperoleh data tentang volume sedimen akibat
erosi lahan pada wilayah tangkapan air, laju sedimentasi yang terjadi serta umur
rencana dari Embung Tambakboyo dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi maupun pedoman untuk penelitian selanjutnya.
7. Jaringan irigasi atau distribusi dapat berupa rangkaian saluran terbuka atau pipa
yang berfungsi membawa air dari kolam embung ke daerah irigasi atau ke bak
penampung air harian yang terletak dekat pemukiman (bila hal ini
memungkinkan) secara gravitasi dan bertekanan dengan cara pemberian air
tidak kontinyu.
2.2 Perencanaan Rehabilitasi Embung
Fungsi utama dari rehabilitasi embung adalah menyediakan air baku bagi
masyarakat disekitar embung tersebut. Oleh sebab itu embung yang direncanakan
harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
8. Mampu menampung air, sehingga tercipta suatu kolam air dengan volume dan
lama masa tampung yang optimal.
9. Konstruksi mudah di laksanakan.
10. Biaya pembuatan konstruksi embung minimal.
11. Sedapat mungkin memanfaatkan sumber daya yang terdapat disekitar lokasi
embung.
Untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria fungsi embung yang disebutkan diatas,
maka diperlukan pengenalan yang akurat berbagai komponen pendukung embung
yang merupakan fungsi dari keberlanjutan sistem embung.
Sistem pendukung embung mencakup tiga komponen yang berpengaruh besar
terhadap keberlanjutan fungsi embung. Tiga komponen tersebut meliputi kondisi dari
kolam embung, kondisi dari lahan tangkapan hujan di sekeliling embung dan kondisi
penduduk disekitar embung. Pengenalan yang akurat akan ketiga faktor penentu yang
sangat berpengaruh terhadap keberadaan embung tersebut akan sangat bermanfaat bagi
keberhasilan rehabilitasi embung secara keseluruhan.
Pengerukan
sedimen
Mengurangi
Pembuata
resapan
n dinding
Mengurangi
Memperpanjang penguapan Pembuatan
Rehabilitasi Embung
masa lapisan
tampungan Memperbesa kedap
r direct run Tanaman
off pelindung
Perbaikan
Menggunakan
catchment area
bahan lokal
Oprasional /
pemeliharaan
Partisipasi
murah /
masyaraka
mudah
t
3.1 Kesimpulan
Embung atau waduk adalah tampungan yang berfungsi untuk menyimpan air pada
waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu yang diperlukan. Usaha untuk
mengatur keluar dan masuknya air pada embung disebut manajemen air (water
management). Hal ini bertujuan agar pengaturan air untuk kebutuhan manusia dapat
dilakukan dengan baik. Air yang diatur adalah air hujan atau sungai yang ditampung
di Embung, sehingga air dapat disediakan dalam waktu atau tempat yang tepat sesuai
jumlah yang diperlukan.
Untuk menjamin fungsi dan keamanannya, desain rencana pengambangan embung
mempunyai beberapa bagian yang perlu di pertimbangkan meliputi hal-hal seperti
berikut ini.
1. Tubuh embung berfungsi untuk menutup lembah atau cekungan, sehingga air
dapat tertampung di sebelah hulunya.
2. Kolam embung berfungsi untuk menampung air hujan yang masuk.
3. Bangunan sadap berfungsi untuk mengeluarkan air di kolam bila diperlukan.
4. Bangunan pelimpah berfungsi untuk mengalirkan air banjir dari kolam ke
lembah dan untuk mengamankan tubuh embung terhadap peluapan.
5. Kolam jebakan air berfungsi untuk menangkap air yang tersisa pada musim
kemarau, agar air terkumpl pada kolam embung.
6. Kolam jebakan lumpur digunakan untuk menangkap sedimentasi yang masuk
ke kolam embung, agar efektifitas embung tetap terjaga.
3.2 Saran
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan
memisah antara embung-embung berdasarkan fungsinya, misal: embung sebagai
konservasi air, embung pertanian, embung pariwisata dan lain-lain. Hal ini di
karenakan fungsi embung turut mempengaruhi komponen-komponen pemeliharaan,
Penggantian serta operasional pada embung.
Daftar pustaka
Marliansyah, J. (2014). Tesis Analisis Rencana Life Cycle Cost Gedung Hostel Pada
Kawasan Rumah Sakit Jimbun Medika Kediri. Program Studi Magister Teknik
Sipil. Universitas Atmajaya Yogyakarta
Prawiro, K.Y. (2015). Tesis Evaluasi Kelayakan Bangunan Berdasarkan Life Cycle
Cost (LCC) Springhill Condotel Lampung. Program Studi Magister Teknik
Sipil. Universitas Atmajaya Yogyakarta
https://e-journal.uajy.ac.id
http://eprints.uny.ac.id
Lampiran