PENDAHULUAN
1
Lamongan, dimana perusahaan ini terletak di Kota Lamongan dan menjadi
perusahaan air minum yang menyediakan air minum mencakup wilayah
Kabupaten Lamongan.
Sesuai dengan perkembangan teknologi yang modern, maka didalam PDAM
Lamongan pun banyak menggunakan peralatan canggih, otomatis yang modern
dalam proses produksinya. Sehingga dapat membantu meringankan pekerjaan
manusia. Untuk itu penulis memilih salah satu bidang yaitu sistem kendali
otomasi air yang khususnya membahas tentang Sistem kerja sensor kontrol Water
Level Control (WLC) Untuk pengisian air menggunakan pompa sentrifugal di
PDAM LAMONGAN, guna memudahkan dan efisiensi waktu dalam pengisian
bak penampungan air.
1.2. Tujuan
2
sebagai pegangan untuk menciptakan lapangan kerja. Sehingga dapat
langsung terjun ke dunia kerja dalam masyarakat yang profesional dan
mempunyai skill yang cukup tinggi.
Untuk Institusi UNISLA
Dengan adanya Kerja Praktek Nyata pihak UNISLA dapat bekerjasama
dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia.
Untuk menciptakan SDM yang terampil dan profesional. Selain itu juga
untuk memperoleh pemasukan dan umpan balik untuk meningkatkan
sistem pendidikan serta mengembangkan kesesuaian pendidikan
kejuruan serta untuk memperluas proses penyerapan teknologi baru dari
lapangan kerja ke kampus dan begitu pula dari kampus ke lapangan
kerja. Serta untuk membuat jaringan dari bidang akademik
keperusahaan sehingga menjadikan stick holder dalam pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan.
Untuk Institusi Perusahaan
Dengan adanya Praktek Kerja Nyata maka dapat memberi masukan
pada perusahaan atau institusi untuk meningkatkan produknya baik
kualitas maupun kuantitasnya.
3
1.5. Metode Pengumpulan Data
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah Singkat Perusahaan sistem penyediaan air bersih di Lamongan dibangun sejak
tahun 1919 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu dibangunlah
Bronckaptering sumber Bulus di desa Mantup Kecamatan Mantup. Disamping pembangunan
Bronckaptering dibangun pula menara air minum pada tahun 1924 di alon-alon Lamongan
dengan kapasitas produksi 30 l/dt. Selanjutnya pada tahun 1954, pengelolaan air bersih
dikelola oleh Instansi Dinas Air Minum Kabupaten Lamongan dengan kapasitas 25 l/dt.
Dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih berkaitan adanya kebijakan pemerintah yang
memprioritaskan pembangunan sarana air bersih, maka pada tahun 1982 terjadi alih status
pengelolaan menjadi Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang operasionalnya di bawah
5
dan bertanggung jawab kepada Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih (PPSAB) Jawa Timur.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kota Lamongan, telah dibangun Water Tretment
Plant (WTP) di Babat pada tahun 1982 dengan mengambil air baku dari Bengawan Solo.
Kapasitas produksi air pada saat itu sebesar 60 l/dt yang melayani pelanggan
sebanyak 4.248 sambungan baru dan 78 hidran umum. Seiring perkembangan perusahaan
dengan pembangunan daerah, khususnya pembangunan dibidang penyediaan air bersih
kabupaten Lamongan, maka pada tahun 1991 terjadilah alih status pengelolaan menjadi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamongan dengan landasan hukum
Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Lamongan Nomor 5 tahun 1982 tentang Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan dan Keputusan Bupati Kepala
Daerah TingkatII Lamongan Nomor 89 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan Nomor 5 tahun 1982.
Mengingat Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan Nomor 5
Tahun 1982 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dan perkembangan
perusahaan,maka dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan
Nomor 8 Tahun 2001.Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamongan merupakan
kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum dan
meningkatkan pendapatan asli daerah, sedangkan tujuannya adalah : Pembangunan Daerah,
khususnya dibidang penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Pembangunan
ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi
kebutuhan rakyat serta ketenaga kerjaan dalam perusahaan daerah menuju masyarakat yang
adil dan makmur (dikutip dari dokumen kantor PDAM Lamongan tahun 2010).
7
2.4. Struktur dan Tugas Pokok Organisasai PDAM Lamongan
BUPATI
DEWAN PENGAWAS
DIREKTUR
Bagian
Administrasi dan Bagian Langganan Bagian Teknik
Keuangan
Sub. Bagian
Sub.Bagian Umum Sub.Bagian Produksi
dan Personalia Pemb. Meter
Sub. Bagian
Distribusi
Sub. Bagian
Sub.Bagian
Pengadaan dan Sub. Bagian
Perawatan Pelayanan
Perencanaan
8
Sub. Bagian
Gudang
Sub.Bagian
Pembukuan
Sub. Bagian
Peralatan
Teknik
Sub. Bagian
Sub. Bagian Kas Peralatan
Unit Pelayanan
dan Penagihan Teknik
9
a. Mengangkat dan Memberhentikan Pegawai PDAM berdasarkan peraturan
kepegawaian PDAM.
b. Menetapkan susunan organisasi dan tata kerja PDAM dengan persetujuan
Dewan Pengawas.
c. Mengangkat pegawai unttuk jabatan dibawah Direksi.
d. Mewakili PDAM didalam dan diluar Pengadilan.
e. Menandatangani setiap laporan PDAM.
f. Menjual, menjaminkan atau melepaskan aset PDAM berdasarkan
persetujuan Bupati atas pertimbangan Dewan Pengawas.
g. Melakukan pinjaman, mengikatkan diri dalam perjanjian dan melakukan
kerjasama dengan pihak lain dengan persetujuan Bupati atas pertimbangan
Dewan Pengawas dengan menjaminkan aset PDAM.
10
e. Melaksanakan penagihan rekening pemakaian air, serta denda kepada
pelanggan yang belum membayar dengan batas waktu yang ditentukan.
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan terdiri dari:
a. Sub bagian keuangan dan akuntansi.
b. Sub bagian Umum dan Personalia.
c. Masing masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum dan
Keuangan.
11
Tugas Kepala unit sebagai berikut:
Melaksanakan operasional di wilayahnya masing masing.
a. Melayani Pembayaran rekening air, denda dan penagihan piutang.
b. Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan di masing
masing unit yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Menyusun perencanaan guna pengembangan pelayanan di masing masing
unit.
d. Menyelenggarakan adm dan keuangan Unit Perusahaan.
e. Mengawasi dan memeliharan aset PDAM yang berada di masing- masing
unit perusahaan.
f. Mengawasi Hidrant Umum untuk kepentingan social.
g. Menindak lanjuti pengaduan masyarakat.
h. Membuat laporan secara berkala kepada Direktur.
i. Membina hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar guna
pengamanan aset PDAM
Unit Perusahaan terdiri dari:
a. Unit PDAM Babat
b. Unit PDAM Moropelang
c. Unit PDAM Pucuk
d. Unit PDAM Sekaran
e. Unit PDAM Sukodadi
f. Unit PDAM Lamongan Kota
g. Unit PDAM Made
h. Unit PDAM Deket
i. Unit PDAM Sugio
j. Unit PDAM Brondong
12