Bambang Antoko
http://dx.doi.org/10.21107/jk.v11i1.2780
ABSTRACT
The livelihoods of the coastal areas of the Indonesian people as large fishermen need adequate
fishing vessels and fishing equipment. For this reason, it is necessary to develop technology for the
implementation of development methods on cheap, measurable and modern fishing vessels. So that
a fishing vessel with a capacity of 30 GT was developed with fiberglass material that could be
developed in the fabrication process with planned fabrication techniques. In the process of building
fiberglass material has the ease of the process of forming the hull and the process of connecting parts
of the fishing vessel to be developed. The method used in ship building activities will refer to the
system and procedures for the physical construction of fiberglass boats, in accordance with the
structure of the construction and fiberglass laminate schedule which is done carefully so that glass
content reaches the range of 30-35%, in accordance with marine standards.
ABSTRAK
Mata pencaharian wilayah pesisir masyarakat Indonesia sebagai besar nelayan, memerlukan kapal
dan peralatan penangkap ikan yang cukup memadai. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan
teknologi metode pelaksanaan pembangunan pada kapal penangkap ikan yang murah, terukur dan
modern. Sehingga dikembangkan kapal penangkap ikan dengan kapasitas 30 GT dengan bahan
fiberglass yang dapat dikembangkan dalam proses fabrikasi dengan teknik fabrikasi yang terencana.
Dalam proses pembangunan bahan fiberglass memiliki kemudahan dalam proses pembentukan
lambung dan proses penyambungan bagian-bagian kapal penangkap ikan yang akan dikembangkan
tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembangunan kapal akan mengacu kepada system
dan prosedur tata laksana pembangunan fisik kapal fiberglass, sesuai dengan struktur konstruksi
maupun laminate schedule fibreglass yang dikerjakan secara seksama sehingga glass content
mencapai kisaran 30-35%, sesuai dengan standard marine.
8
Jurnal Kelautan, 11(1), 8-15 (2018)
Dari proses percampuran ini dihasilkan pada atau RKS. Untuk itu digunakan pedoman
komponen material FRP yang mempunya sifat pembangunan, sebagai berikut anatara lain:
mekanik dan karakterstik-karektiristik yang
berbeda dari material pembentuknya. 1. Adanya kontrak antara pemilik pekerjaan
Pemakaian material FRP dalam bidang (owner) dengan galangan, termasuk
industri perkapalan dimulai sejak beberapa spesifikasi teknis dan tambahan
tahun yang lalu, khusus untuk kapal-kapal addendum yang terkait dengan kontrak
berukuran kurang dari 60 M. Adapun tersebut (bila ada).
keuntungan pemakaianmaterial berbahan FRP 2. Adanya gambar-gambar yang telah
untuk struktur penyusun konstruksi kapal, diperiksa dan disetujui oleh Klasifikaasi,
meliputi: pemilik pekerjaan (owner) dan Konsultan
1. Mempunyai kekuatan yang tinggi pada Pengawas.
material FRP dengan kekuatan tarik,
kekuatan lengkung (bending) dan Peralatan penangkap ikan yang cukup
kekuatan tekan terhadap berat yang modern akan menghasilkan hasil tangkap
dimiliki relative lebih ringan tetapi memiliki yang optimum. Jenis ikan ikan tertentu,
kekuatan yang tinggi yang merupakan misalnya Ikan Kakap Merah, Ikan Kerapu, ikan
alasan utama mengapa material ini Tuna, yang memiliki nilai jual tinggi, dalam
dipakai untuk konstruks kapal dengan proses penangkapan ikan tersebut,
pembentukan fabrikasi yang relative lebih memerlukan peralatan teknologi yang cukup
cepat. canggih, dimana memperhatikan daya jelajah
2. Mempunyai ketahanan terhadap kedalam, jangkauan peralatan penangkap ikan
keretakan yang terjadi, kelelahan dan serta kemampuan kecepatan kapal penangkap
korosi yang sangat tinggi. Dengan ikan. Dengan kecepatan olah gerak kapal
karakteristik ini, maka pemakaian FRP yang cukup tinggi mampu memberikan
untuk material bangunan kapal akan lebih dukungan terhadap penyebaran jaring ikan
menguntungkan jika dibandingkan ataupun penaburan mata pancing dalam
dengan menggunakan material baja atau jumlah yang banyak, seperti kapal ikan Tuna
alumunium. Long Line. Untuk itu perlu dilakukan
3. Lebih fleksibel dalam perencanaan. pengembangan teknologi pembanguan pada
Dalam hal ini karakteristik struktur kapal penangkap ikan yang murah, kuat dan
laminate FRP dapat kita rencanakan modern sesuai standart marine. Untuk
sesuai kondisi pembebanan yang mugkin mengembangkan teknologi dibidang
akan diterima konstruksi serta mudah perkapalan khususnya pembuatan kapal ikan
dibentuk sesuai dengan bentuk badan 30 GT perlu dibuatkan kajian yang mendalam
kapal. tentang metode pembangunan fabrikasi
4. Harga material serta proses fabrikasi teknologi kapal penangkap ikan dengan
pembangunan kapal lebih murah jika kapsitas 30 GT dengan bahan fiberglass.
dibandingkan dengan aluminium ataupun Yang mana bahan fiberglass memiliki
baja. kemudahan dalam proses pembentukan
5. Biaya operasional lebih murah lambung dan proses penyambungan bagian-
diabndingkan dnegan material logam, bagian kapal penangkap ikan yang akan
karena biaya pemeliharaan kerusakan dikembangkan tersebut. Pada saat ini kapal
kapal FRP akibat korosi dan retak telah fiberglass yang telah banyak dibuat atau
dapat direduksi. Sehingga bobot kapal dikembangkan di Indonesia akan tetapi
lebih ringan dibandingkan dengan kapal memiliki banyak kekurangan, diantaranya
baja ataupun alumunium, selain itu kebocoran disambungan dan mudah pecah
dengan daya mesin yang relative lebih akibat besarnya ombak yang menimpa.
kecil, kapal FRP dapat dioperasikan pada Material fiberglass atau yang biasa disebut
kecepatan yang lebih tinggi yang FRP (Fiber Reinforcement Plastic) merupakan
berakibat pada daya jelajah lebih jauh penyusun utama kekuatan struktur kapal.
serta pemakaian bahan bakar lebih Sehingga perlu dikembangkan metode
hemat. pembangunan kapal yang murah, kuat dan
modern dengan standart marine.
Dalam rangka pelaksanaan proses pekerjaan
pembangunan kapal dibuatlah suatu metode
kerja agar pelaksanaan kapal FRP tersebut
dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang
diharapkan pada Rencana Spesifikasi Teknis
9
Antoko, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Kapal
BAHAN DAN METODE kapal boat dengan jumlah banyak agar biaya
Kapal FRP investasi pembuatan cetakan bisa disebar
merata ke jumlah kapal yang dibuat agar
Struktur bangunan kapal fiberglass harus harga akhir kapal lebih kompetitif. Sedangkan
menerima berbagai macam beban diantaranya cetakan tidak permanen hanya dipakai untuk
menerima beban secara vertical dan lateral. kapal yang dibuat dalam jumlah terbatas.
Beban vertikal berupa beban dari deck serta
peralatan yang ada di atasnya, sedangkan Female mould ( Rangka Bangun Positif ); yaitu
beban lateral berupa beban gelombang, arus cetakan rangka bangun yang dalam
laut dan angin. Gelombang merupakan beban pengerjaannya menggunakan bagian dalam
lateral paling dominan yang bekerja pada cetakan sehingga kulit kapal yang dibuat
kapal. Dimana beban gelombang ini bekerja menempel pada bagian dalam dari
terus menerus dan berubah baik arah maupun cetakannya. Proses ini menghasilkan
besarnya sehingga beban yang sifatnya lambung/bangunan atas kapal hasil cetakan
berulang-ulang (periodic) itu dapat akan halus bagian luarnya.
menyebabkan kelelahan pada struktur kapal
yang pada akhirnya akan mengakibatkan Male Mould (rangka bangun negatif) ); yaitu
struktur kolaps. Oleh karena itu perlu cetakan rangka bangun yang dalam
dilakukan analisa kelelahan untuk mengetahui pengerjaannya menggunakan bagian luar
umur kelelahan dari struktur serta letak cetakan (biasanya cetakan dibuat
sambungan sturktur lokal yang umur tertelungkup) sehingga hasil pelapisan akan
kelelahannya minimum. (James E Brady) halus bagian dalamnya. Hal ini jika diterapkan
pada pembuatan lambung kapal akan
Material FRP menghasilkan permukaan lambung yang
kasar.
FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) yang
merupakan penggabungan antara serat gelas HASIL DAN PEMBAHASAN
dan resin. Serat gelas sebagai penguat dalam
komposit sedangkan resin sebagai matrik Metode yang dapat digunakan dalam kegiatan
yang berfungsi melindungi serat gelas. Untuk pembangunan kapal akan mengacu kepada
mengetahui kekuatan tarik dari FRP maka
sistem dan prosedur tata laksana
dilakukan pengujian tarik menurut standar
ASTM D 638. Pengujian dilakukan pada pembangunan fisik kapal penangkap ikan 30
temperatur dan kelembaban ruangan (30oC GT berbahan fibreglass, sesuai dengan
dan 80%) serta temperatur dan kelembaban struktur konstruksi maupun laminate schedule
standar. Setelah dilakukan pengujian, fibreglass yang dikerjakan secara seksama
kekuatan tarik pada temperatur dan sehingga glass content mencapai kisaran 30-
kelembaban ruangan lebih tinggi yaitu 98.7 35%, sesuai dengan standard marine.
MPa untuk V-5M dan 107.45 MPa untuk V-3M-
WR-M. Sedangkan untuk temperatur dan Konsruksi Lambung
kelembaban standar 84.7325 Mpa untuk V-5M
dan 88.67 MPa untuk V-3M-WR-M. Regangan Pada konstruksi lambung kapal terbuat dari
pada temperatur dan kelembaban ruangan
bahan Fibreglass Reinforce Plastics (FRP)
adalah 5.5613% untuk V-5M dan 6.057%
untuk V-3M-WR-M. Regangan untuk dilaminasi dari “Female Mould” berupa
temperatur dan kelembaban standar adalah cetakan yang merupakan proses
4.8433% untuk V-5M dan 5.129% untuk V-3M- pembentukan lambung kapal dan dikerjakan
WR-M. Dari pengujian dua pengkondisian ini dengan sistem “Hand Lay Up” dengan sistem
dapat dikatakan kondisi ruangan lebih baik pelayeran untuk membentuk strutur dengan
daripada kondisi standar.
cara lapis demi lapis.
Proses Pembentukan Lambung Kapal FRP
Material
Pembuatan cetakan diperlukan untuk tujuan
mendapatkan bentuk konstruksi FRP yang Materials dalam proses laminasi kapal
diinginkan. Cetakan bisa dibuat untuk penangkap ikan 30 GT berbahan fibreglass
pemakaian berulang kali (cetakan permanen) terkandung dari bahan Fibreglass dan
dan juga pemakaian terbatas (cetakan tidak Polyester Resin. adapun penjelasan
permanen). Cetakan permanen akan lebih
ekonomis jika digunakan untuk pembuatan
10
Jurnal Kelautan, 11(1), 8-15 (2018)
disampaikan pada struktur material sebagai sebesar 260 psi (11777n/mm2) dengan
berikut: memiliki nilai tensile modulus 10150 Psi.
✓ Tipe Polyester Laminasi Schedule Scantling
Polyester Resin, menggunakan jenis water
resistant polyester resin yang tahan air Perhitungan ukuran scantling konstruksi kapal
dan panas serta sifat mekanisnya telah ditentukan oleh besaran modulus dan momen
mendapat persetujuan BKI atau Badan inersia dari plat FRP atau profil berdasarkan
Klasifikasi lainnya peraturan yang disyaratkan oleh Klasifikasi
BKI, prosedur pembangunan fabrikasi
✓ Tipe Glass
Tipe glass yang digunakan antara lain : laminasi, sebagai berikut:
Chopped Strand Mat 300 gr (CSM 300),
Laminasi Schedule
Chopped Strand Mat 450gr (CSM 450),
Woven Roving 600 gr (WR 600), Woven
Roving 800gr (WR 800).
Jenis material semua penyusun struktur
fiberglass adalah “E-glass” dengan maksimum
1% alkalioxide dan mempunyai tensile
strength minimum Woven Roving (WR)
11
Antoko, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Kapal