Anda di halaman 1dari 34

Spesifikasi Teknis 2020

SPESIFIKASI TEKNIS DAN


IDENTITAS

A. PENJELASAN UMUM
Struktur bangunan dermaga adalah bangunan yang digunakan untuk berlabuh, merapat dan
bertambatnya kapal-kapal untuk melakukan bongkar muat (loading-unloading) barang dan
menaik- turunkan penumpang. Struktur dermaga merupakan struktur bangunan yang dibuat
diatas perairan (diatas laut) yang menghubungkan bagian darat dan terdiri dari bangunan atas
(upper struktur) yang terbuat dari balok, pelat lantai dan bangunan bawah (sub struktur) yang
terdiri dari pondasi tiang pancang yang mendukung bangunan diatasnya.
Dalam operasinya konstruksi dermaga merupakan struktur bangunan yang cukup menderita
karena selalu dibentur-bentur oleh kapal-kapal saat bersandar dan gaya-gaya lain pada saat
kapal melakukan kegiatan loading-unloading. Bentuk, dimensi dan konfigurasi dermaga
didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang akan merapat dan bertambat pada di dermaga
tersebut. Namun dalam merencanakan bentuk dan dimensi dermaga harus didasarkan pada
ukuran-ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat, bongkar-muat dan meninggalkan
dermaga dengan aman, cepat dan lancar tanpa terjadi tundaan tambat (demurage).
Konstruksi dermaga dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf dan jetty. Wharf adalah dermaga
yang pararel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Wharf juga dapat
berfungsi sebagai penahan tanah yang ada dibelakangnya. Sedangkan Jetty adalah dermaga
yang menjorok ke laut. Berbeda dengan wharf yang digunakan untuk merapat satu sisinya, jetty
dapat digunakan pada satu sisi atau dua sisinya, yang biasanya sejajar dengan pantai dan
dihubungkan dengan daratan oleh jembatan (trestle) yang membentuk sudut tegak lurus dengan
jetty, sehingga kostruksi jetty dapat berbentuk T, L atau Jari.
Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah terjadinya kerusakan pondasi tiang
bangunan dermaga Dermaga CT-1 BPKS yang mengakibatkan struktur dermaga dalam
kondisi sub standard, unsafe condition dan jika tidak segera dilakukan perbaikan sewaktu-
waktu struktur dermaga dapat mengalami keruntuhan (collapse). Hal yang spesifik dari
permasalahan ini adalah bangunan dermaga ditopang oleh pondasi tiang berdiameter 60 Cm
dengan tinggi ± 14 meter diatas permukaan tanah dan menjorok 200 meter kearah laut Samudra
India

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 1


Spesifikasi Teknis 2020

Gambar 1. Kondisi pondasi tiang bangunan dermaga RDMT sebelum perbaikan

Faktor penyebab permasalahan adalah faktor material, faktor metode dan faktor lingkungan.
Faktor material disebabkan oleh spesifikasi material pondasi tiang dermaga yang tidak
resistance terhadap sifat korosif air laut dan usia material terpasang yang telah > 20 tahun, tidak
resistance terhadap abrasi gelombang dan pasang surut air laut. Faktor penyebab metode
disebabkan oleh metode maintenance yang tidak baik dan operasi kapal yang sering membentur
pondasi tiang dermaga dan sistim proteksi korosi pondasi tiang yang tidak baik. Faktor
lingkungan terdiri dari sifat agresif air laut dengan kandungan garamnya yang mengakibatkan
korosi dan pertumbuhan marin organism yang merusak permukaan pondasi tiang dermaga.

Tabel.1 Dampak permasalahan dari aspek Pancamutu (QCDSM)

Faktor Permasalahan

Quality Pondasi tiang dermaga mengalami degradasi material, permukaan pondasi tiang rompal,
rapuh dan terjadi penurunan mampu layan struktur
Cost Akibat kerusakan lambung kapal saat bersandar mengakibatkan tundaan kapal bersandar
(demurage) dengan kerugian US$ 1500 sehari
Delivery Kesulitan perbaikan, pekerjaan terpengaruh gelombang dan pasang surut air laut
Safety Struktur dermaga dioperasikan pada kondisi unsafe condition, jika tidak segera
diperbaiki kerusakan semakin membesar
Moral Beban moral, tidak dapat mengatasi permasalahan dilingkungan kerjanya

Dari faktor, penyebab dan dampak permasalahan sebagaimana telah diuraikan diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor penyebab yang dominan adalah faktor kesulitan material perbaikan
dan faktor kesulitan metode kerja yang akan digunakan. Oleh karena itu fokus penyelesaian
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 2
Spesifikasi Teknis 2020

permasalahan penelitian adalah pada faktor spesifikasi material perbaikan dan metode kerja
perbaikan.

Asumsi yang dikembangkan pada kasus ini adalah :


1. Penurunan mampu layan struktur pondasi tiang dermaga eksisting dapat ditingkatkan
kembali performance-nya sebagaimana kondisi desain dengan metode perbaikan
menggunakan spesifikasi material sejenis namun dengan kualitas material yang lebih baik
2. Kualitas hasil perbaikan dipengaruhi oleh spesifikasi material perbaikan, ketersediaan
peralatan kerja, metode kerja yang sesuai, quality control dan acceptance criteria yang sesuai
serta dilakukan oleh pekerja yang memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan pekerja
sejenis dengan hasil yang baik.

Advanced Pile Encapsulation (APE) translucent fiber reinforced polymer jackets adalah
fiber glass reinforced polymer (FRP) sebagai bagian dari proses advanced pile
encapsulation. APE Translucent FRP jacket adalah laminasi yang didesain untuk kondisi air
laut dari anyaman fiber material, kerapatan tinggi, tahan terhadap ultraviolet dengan ikatan
resin poliester. FRP jaket yang transparan memungkinkan untuk mengkontrol keadaan dan
posisi material mortar epoxy grout yang berada didalam jacket FRP. Sehingga posisi mortar
epoxy grout di dalam jaket dapat dipantau dari luar jaket. Translution FRP jaket dibentuk
menyesuaikan dengan struktur yang akan dilapisi dan dilengkapi dengan injection port dan
stand off pengatur ketebalan lapisan mortar epoxy grout. Translution FRP jacket sendiri
didesain dengan ketebalan. 3,17 mm.
Pile encapsulation epoxy grout dapat secara efektif mencegah korosi lanjutan pada struktur
pondasi tiang diarea laut. Encapsulation epoxy grout yang digunakan dengan benar
memberikan lapisan resistance terhadap air laut yang cukup tahan lama usia pakai. 20-50
tahun. Encapsulation epoxy grout sangat cocok dan sangat baik digunakan di zona intertidal
untuk mencegah 3 jenis utama korosi air laut dan dari pengaruh pengikisan struktur pondasi
tiang. Encapsulation epoxy grout mencegah korosi dengan cara melindungi struktur dari
oksidasi, fretting, dan elektro-kimia. Sedangkan untuk korosi pondasi tiang yang posisinya
selalu terendam air (submerged) sebaiknya menggunakan metode proteksi katodik dengan
Cathodic protection untuk melindungi pondasi tiang yang menggunakan tiang pipa baja.
Spesifikasi properties untuk material under water epoxy grout yang digunakan untuk
advanced encapsulation adalah meliputi (1) kekuatan tarik maksimum - 10.000 psi (69 MPa)
(ASTM D 638) (2) memiliki impact strength - 15 ft/lb./in (800 J /m) (ASTM D 256) (3)
barcol Hardness - 30 (ASTM D 785) (4) penyerapan air - maksimum 1% (ASTM D 570) (5)
resistance terhadap ultraviolet (UV). Dari uji stabilitas (tes pelapukan dipercepat). dari
sampel FRP jaket yang terkena paparan 500 jam di Twin Carbon Arc Weather-ometer

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 3


Spesifikasi Teknis 2020

(ASTM G23, Tipe D) dan dioperasikan pada 145°F (63°C) tidak menunjukkan adanya
pengelupasan atau pengelupasan. Tes dilakukan dalam 20 menit siklus, yang terdiri dari 17
menit cahaya busur dan tiga menit semprotan high pressure water jet dengan durasi tes
selama 500 jam tanpa henti.
Agar under water epoxy enkapsulation dapat bonding dengan tight pada aplikasi dibawah air
laut maka kondisi air laut harus diperhatinan. Ombak yang terlalu besar dan pasang surut yang
terlalu deras dapat mempengaruhi bentuk FRP translution. Demikian pula dalam pelaksanaan
pemasangan FRP translution agar berhati-hati karena FRP memiliki ujung tepi yang tajam.
Untuk itu dalam pengerjaan selalu kenakan sarung tangan kulit (hand glove) dan pelindung
mata (google), kenakan peralatan keselamatan kerja dan alat pelindung diri secara memadai
untuk mencegah kecelakaan kerja pada waktu melakukan pekerjaan water jet blasting atau
mechanical cleaning dengan gerinda angin.

B. URAIAN UMUM PEKERJAAN


a. Pekerjaan ini adalah meliputi Perbaikan dan Proteksi Pondasi Tiang Dermaga CT-1 BPKS
Jl. Malahayati, Kuta Barat, Sukakarya, Kota Sabang, Aceh.
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh
dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-
gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan
selama pelaksanaan.

BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1969 tentang Susunan dan Tata Kerdja
Kepelabuhanan dan Daerah Pelayaran
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Dermaga
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 4
Spesifikasi Teknis 2020

e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis


Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Dermaga dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Dermaga.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o. Algemenee Voorwarden (AV)

DOKUMEN KONTRAK
a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
 Surat Perjanjian Pekerjaan
 Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran
 Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Addenda yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama masa pelaksanaan
b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang
berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk
memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan Pengawas .

Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gamabr tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan
Konsultan Pengawas lebih dahulu.

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 5


Spesifikasi Teknis 2020

3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti
kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas.
4. RKS, gambar dan BOQ saling melengkapi bila di dalam gambar
menyebutkan lengkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga
sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar
setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksanan pekerjaan,


terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor
Pelaksana harus melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan
tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan
Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.

C. LINGKUP PEKERJAAN
C.1 KETERANGAN UMUM
Perbaikan dan Proteksi Pondasi Tiang Dermaga CT-1 BPKS Jl. Malahayati, Kuta Barat,
Sukakarya, Kota Sabang, Aceh. tersebut secara umum meliputi pekerjaan standar maupun
non standar yang terdiri dari:

A. PEKERJAAN PERSIPAN
1. Aministrasi dan Dokumentasi Proyek
2. Pembersihan Lokasi Kerja
3. Pem buatan Gudang Kerja/ Barak
4. Pembutan Kantor Direksi
5. Pembuatan Papan Nama Proyek

B. RENCANA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (RK3)


1. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

C. PEKERJAAN PERBAIKAN TIANG PANCANG DERMAGA


1. Pembuatan Ponton Mini
2. Pekerjaan Chipping Beton
3. Pekerjaan Pemasangan Bekisting + Pembongkarannya
4. Pekerjaan Injeksi Grouting
5. Pekerjaan Lapisan Pelindung

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 6


Spesifikasi Teknis 2020

D. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pembersihan Akhir

C.2 SARANA DAN CARA KERJA

a. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat


pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh
lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari
proyek.
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan
memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan
mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Kontraktor harus selalu menjaga disiplin dan
aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti beton molen,
pompa air, timbris, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam kondisi
baik.
d. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan
menggunakan kemampuan terbaiknya. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan
semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor Pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar
perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 7


Spesifikasi Teknis 2020

kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat
dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor, bila:
 Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa
pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan
pelaksanaan.
 Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar
pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi
(misalnya jalan, halaman, dan lain sebagaunya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.

C.3 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN


a. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan
dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan
berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Kontraktor
Pelaksana selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan
pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana
belum menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana
harus dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu
pertama dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Kontraktor Pelaksana
harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan
mingguan yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual pelaksanaan 2
mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

C.4 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kualitas
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Sepanjang tidak ada
ketentuan lain dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan
yang dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum dalam AV-41 dan PUBI-1982 serta ketentuan lainnya yang berlaku
di Indonesia.
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 8
Spesifikasi Teknis 2020

b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus mengajukan


contoh bahan yang akan digunakan kepada Konsultan Pengawas yang akan diajukan
User dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang
tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak oleh
Konsultan Pengawas tidak boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari
halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas ternyata masih
dipergunakan oleh Kontraktor, maka Konsultan Pengawas memerintahkan untuk
membongkar kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua
kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Konsultan
Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor untuk memeriksakan bahan itu ke
Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum
ada kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk
melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan
dari kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini,
sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan diisyaratkan
langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen
konstruksi di belakang.
 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan
penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung minyak, garam,
asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat, sebagai air
untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi diperlukan
rekomendasi laboratorium.
 Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek untuk
penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan, belum mengeras
sebagai atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan dengan cara dan
didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk menjamin kebutuhan
kondisi sesuai persyaratan di atas.
 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari kotoran,
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 9
Spesifikasi Teknis 2020

lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir
urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian terbesar
adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim dipasarkan disebut
pasi pasang.
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat
rekomendasi dari laboratorium.
 Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam pecah, bersih dan
bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat-syarat
yang tercantum dalam PBI 1971.

C.5 SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN


SITUASI/LOKASI
a. Lokasi proyek adalah pada lahan Rumah Potong Hewan. Halaman proyek akan
diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana keadaannya waktu Rapat Penjelasan.
Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama mengenai keadaan
tanah halaman proyek tersebut.
b. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan lapangan, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim/tuntutan.

AIR DAN DAYA


a. Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
 Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan
sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-
zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau
mengurangi kekuatan konstruksi.
 Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan
kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan
tersebut harus cukup terjamin.

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 10


Spesifikasi Teknis 2020

b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri sementara


yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya dalam
melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus
memenuhi persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga agar
jaringan dan peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan.
Kontraktor harus pula menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan.

SALURAN PEMBUANGAN
Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan.
Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Pengawas.

KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN


FASILITAS LAIN
Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan
halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga menyediakan untuk
pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai untuk
mandi dan buang air.
Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi
fasilitas-fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap
bersih dan terhindar dari kerusakan.
Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran, Kontraktor dapat menggunakan kembali
kantor, los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.

KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET)


Kontraktor harus menyediakan untuk Direksi di tempat pekerjaan ruang kantor sementara
beserta seperangkat furniture termasuk kursi-kursi, meja dan lemari. Kualitas dan
peralatan yang harus disediakan adalah sebagai berikut :
a. Ruang : ukuran 75 m2
b. Konstruksi : rangka kayu ex borneo, lantai plesteran, dinding double plywood
tidak usah dicat, atap asbes gelombang
c. Fasilitas : air dan penerangan listrik
d. Furnitur : 5 meja kerja 1/2 biro dan 5 kursi, 1 meja rapat bahan plywood 18
mm ukuran 120 x 240 cm, dan 10 kursi, 2 unit komputer dan printer
1 whiteboard ukuran 120 x 80 cm, 1 rak arsip gambar plywood 12
mm ukr. 120 x 240 x 30 cm
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 11
Spesifikasi Teknis 2020

Kontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor tersebut beserta
peralatannya.
Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen, Kontraktor dapat
menggunakan Direksi Keet yang sudah ada dengan diadakan penyempurnaan dan
perlengkapan peralatan jika dianggap perlu.

PAPAN NAMA PROYEK


Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan halaman
proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama tersebut 90 x 150
cm dipotong dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan petunjuk Pemerintah
Daerah setempat. Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame
dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

PEKERJAAN ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

Pelaksanaan pekerjaan dokumentasi dilakukan sejak awal akan dimulai


pelaksanaan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pada pelaksaan
pekerjaan.
Pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan  pelaksanaan  pekerjaan
yang diwujudkan  dalam  bentuk  photo dokumentasi. Photo  dokumentasi  pekerjaan
tersebut  harus bisa memberikan gambaran  secara lengkap dan menyeluruh
mengenai kegiatan pelaksanaan sejak dari  awal  hingga  akhir  pelaksanaan  pekerjaan,
sehingga secara kronologi bisa menjadi satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh
kegiatan tersebut.
Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya  dari  tiga  titik tetap  yang berbeda
atau sesuai  dengan  pengarahan Direksi  pekerjaan  dan harus bias memberikan
gambaran secara garis  besar  kegiatan  pelaksanaan  seluruh pekerjaan.
Pelaksanaan pengambilan photo dokumentasi tersebut dilakukan pada kondisi tahap
kegiatan  pelaksanaan pekerjaan (Shop Drawing).

Tahapan pelaksanaan kegiatan dokumentasi pekerjaan :


Saat awal / sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan 0%; 
Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %;
Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%; 
Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75%; 
Saat pelaksanaan pekerjaan selesai atau telah mencapai prestasi 100%.

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 12


Spesifikasi Teknis 2020

Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan dokumentasi yaitu :  


1. Kamera 
2. Seperangkat meja gambar  
3. Kertas gambar / kertas kalkir, dan kebutuhan yang menyangkut dokumentasi
lainnya.  

Administrasi
Selanjutnya  dengan  dokumentasi  yang  ada  dilakukan  proses  administrasi
terhadap semua pekerjaan  termasuk bukti  progres kerja. Shop  Drawing, adalah 
gambar  rencana  yang  menjadi  acuan  pelaksanaan  dalam mengerjakan  suatu
pekerjaan  dan dibuat  setelah  gambar rencana  dari  konsultan perencana
mendapat  persetujuan  dan pengesahan.

As Built Drawing
As Built Drawing adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari gambar
pelaksanaan yang ada, dikarenakan  adanya permasalahan  di  proyek  pada saat
bangunan dikerjakan. Juga  menerangkan  pihak mana  saja  yang  ikut  mengerjakan
proyek yang dibangun, seperti : sub kontraktor-sub kontraktor, supplier-supplier, dll
yang andil dalam pembangunan proyek.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN

Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan
bangunan beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah
pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali
untuk hal-hal di bawah ini :
a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak
mudah rusak yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
b. Pembongkaran tiang-tiang saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang
diperlukan dalam penggalian ditempat tersebut.
c. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan
lubang-lubang lain harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan
dipadatkan.
d. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-
puing ketempat yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
e. Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi / pemindahan instalasi /
saluran eksisting yang berada di dalam lokasi tapak proyek sehingga instalasi /
saluran tersebut kembali bisa berfungsi seperti sebelumnya.
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 13
Spesifikasi Teknis 2020

f. Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian
dan lain-lain harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang
ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan
pada paket pekerjaan ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
g. Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang
diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap
material/barang-barang yang sudah terpasang (existing).

D. PEKERJAAN STRUKTUR/SIPIL
I. URAIAN PEKERJAAN DAN SITUASI
1.1. Untuk pelaksanaan Kontraktoran hendaknya menyediakan :
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1. Pembuatan Ponton Mini
2. Pekerjaan Pengerokan Tiram Pada Tiang Pancang
3. Pekerjaan Chipping Beton
4. Pekerjaan Pemasangan Bekisting + Pembongkarannya
5. Pekerjaan Injeksi Grouting
6. Pekerjaan Lapisan Pelindung

1.1. Untuk pelaksanaan Kontraktoran hendaknya menyediakan :


 Tenaga pelaksana yang terampil dalam bidang pekerjaannya.
 Tenaga-tenaga pekerja harus tenaga-tenaga ahli yang cukup memadai sesuai
dengan jenis pekerjaan.
 Alat-alat pengukur seperti water pass dan alat-alat bantu lain yang
dipergunakan untuk ketelitian, ketetapan dan kerapihan pekerjaan.

1.2. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian


pekerjaan dan syarat-syarat gambar bestek dan detail gambar konstruksi serta
keputusan Pengawas Lapangan.

1.3. Situasi
 Pemeliharaan akan dilaksanakan di dalam lokasi Perbaikan dan Proteksi
Pondasi Tiang Dermaga CT-1 BPKS Jl. Malahayati, Kuta Barat, Sukakarya,
Kota Sabang, Aceh.
 Halaman pekerjaan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana keadaan
pada waktu rapat penjelasan untuk ini hendaknya para Kontraktor mengadakan

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 14


Spesifikasi Teknis 2020

penelitian yang seksama terutama mengenai tanah bangunan yang ada, sifat,
luas pekerjaan dan lain-lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
 Dalam rapat penjelasan akan ditunjuk tempat dimana pembangunan akan
dilaksanakan tertera pada gambar.

1.4. Ukuran Tinggi Dan Ukuran Pokok


Mengukur letak bangunan :
Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam cara-cara pengukuran alat
penyipat datar, slang plastik, alat penyiku, prisma silang, segitiga siku-siku dan alat-
alat penyipat tegak lurus dan peralatan lain yang diperlukan guna ketetapan
pengukuran.

II. METODE PELAKSANAAN


1. PEMBUATAN PONTON MINI
1.1. Umum
Tongkang atau Ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau
suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik
dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti pada
dermaga apung.

1.2. Bahan dan Cara Perakitan


Bahan yang diperlukan :
1. Drum isi 200liter 8 buah
2. Papan kayu secukupnya
3. Baut secrup dan paku secukupnya
4. Lem efoxsi secukupnya

Pelatan membuat perahu yang perlu di siapkan.


1. Gergaji kayu
2. Palu / pemukul (martil)
3. Mesin boor
4. Serut / pemasah kayu.

Setelah semua siap yang pertama drum di belah menjadi dua bagian, dan penutup
nya juga di potong bawah dan atas. Setelah keduanya di potong sama, Agan siapkan
batang kayu berukuran panjang kurang lebih 3,5meter, usahan batang kayunya yang
lurus, lebar kayu 15cm.
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 15
Spesifikasi Teknis 2020

Selanjutnya agan tata drum2 plastik di atas batang kayu tadi, pemasamasangan
usahan kayu tepat di tengah 2 drum yang sudah di belah tadi. Dan drum yang bagian
paling depan agan belah lagi kira 2 50cm bagian itu nantinya untuk membentuk
bagian depan perahu supaya tampil cantik.
Supaya sambungan drum satu dengan drum satunya agan baut aja pake secrup.

2. PEKERJAAN SHIPPING TIANG PANCANG

2.1 Umum
Pelaksanaan Chipping tiang pancang menggunakan sistem Water Jet, semua bahan
dan pekerjaan harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat dalam syarat-syarat
dalam bagian ini . Perbaikan tiang pancang siap pekerjaan harus dikonsultasikan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.

2.2 Chipping Tiang Pancang


Pekerjaan Chipping pada tiang pancang ini adalah pekerjaan pengulupasan lapisan
luar/ lapisan yang sudah terbalut oleh tiram laut pada tiang pancang Precast dengan
poer beton. Ukuran tiang pancang, dengan penempatan ditunjukkan dalam kerja.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan chipping tiang beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi,
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan dari perencana/
Konsultan MK/Pengawas dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.
2. Keahlian dan pertukangan
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan pemancangan
beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, temasuk kekuatan,
toleransi dan penyelesaiannya.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding
dengan standar yang umum berlaku.
Apabila Konsultan MK/Pengawas Konstruksi memandang perlu, kontraktor
dapat meminta nasihat-nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi atas beban kontraktor.
3. Kualitas Chipping Tiang Pancang
Chipping Tiang pancang mengunakan type ini agar tidak terjadinya getaran atau
goncangan yang berlebihan yang bias membuat konstruksi dermaganya

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 16


Spesifikasi Teknis 2020

terganggu.

1. Spesifikasi teknis chipping tinag pancang


a. Bahan
 Air Bersih
b. Alat yang digunakan
 Water Jet
 Demolition Drill
 Genarator
 Air Compresor
c. Cara Kerja
Arahkan mesin compressor ke bagian badan tiang yang mengalami
masalah atau pun yang sudah terbalut dengan tiram.
Bersihkan dan kasarkan permukaan beton lama dengan menggunakan
sikat kawat sampai terlihat lapisan beton lama tiang pancang dan
kemudian lakukan berulang kali hingga betul – betul bersih dari
kotoran yang menempel di tiang pancang.

3. PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING DAN PEMBONGKARANNYA


3.1. Umum
A. Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini, Cetakan dan
Perancah untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971
NI-2, ACI 347, ACI 301, ACI 318.
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan serta
gambar-gambar rancangan cetakan dan perancah untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Lapangan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam
gambar-gambar tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan,
sambungan-sambungan serta kedudukan serta sistem rangkanya, pemindahan
dari cetakan serta perlengkapan untuk struktur yang aman.

B. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk
Bab ini termasuk perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran dari semua
cetakan beton serta penunjang untuk semua beton cor seperti diperlukan

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 17


Spesifikasi Teknis 2020

dan diperinci berikut ini.


2. Pekerjaan yang berhubungan
• Pekerjaan Pembesian
• Pekerjaan Beton

C. Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada gambar atau
diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan, standard-standard atau
spesifikasi terakhir sebagai berikut :
1. PBI-1971 NI-2 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
2. SII Standard Industri Indonesia
3. ACI-301 Specification for Structural Concrete Building
4. ACI-318 Building Code Requirement for Reinforced Concrete
5. ACI-347 Recommended Practice for Concrete Formwork

D. Penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilakukan oleh "Kontraktor" sesuai dengan
jadwal yang telah disetujui untuk penyerahannya dengan segera, untuk
menghindari keterlambatan dalam pekerjaannya sendiri maupun dari kontraktor
lain.

1. Kwalifikasi Mandor Cetakan Beton (Formwork Foreman)


"Kontraktor" harus mempekerjakan mandor untuk cetakan beton yang
berpengalaman dalam hal cetakan beton. Kwalifikasi dari mandor harus
diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk diperiksa dan disetujui, selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan.
2. Data Pabrik
Data pabrik tentang bahan-bahan harus diserahkan oleh "Kontraktor" kepada
Direksi Lapangan dalam waktu 7 hari kerja setelah "Kontraktor" menerima
surat perintah kerja, juga harus diserahkan instruksi pemasangan untuk
kepentingan bahan-bahan dari lapisan-lapisan, pengikat-pengikat, dan
asesoris serta sistem cetakan dari pabrik bila dipakai.
3. Gambar kerja
Perhatikan sistem cetakan beton seperti pengaturan perkuatan dan penunjang,
metode dari kelurusan cetakan, mutu dari semua bahan-bahan cetakan,
sirkulasi cetakan.
Gambar kerja harus diserahkan kepada Direksi Lapangan sekurang-kurangnya
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 18
Spesifikasi Teknis 2020

7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan, untuk diperiksa.


4. Contoh
Lengkapi cetakan dengan "cone" untuk mengencangkan cetakan.

E. Bahan-bahan/Produk
Bahan-bahan dan perlengkapan harus disediakan sesuai keperluan untuk cetakan
dan penunjang pekerjaan, juga untuk menghasilkan jenis penyelesaian permukaan
beton seperti terlihat dan terperinci.
A. Perancangan Perancah
1. Definisi Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang
belum mengeras. Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan
dan gambar perancah tersebut untuk disetujui oleh Direksi Lapangan.
Segala biaya yang perlu sehubungan dengan perancangan perancah dan
pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan biaya untuk
harga satuan perancah.
2. Perancangan/Desain
• Perancangan/desain dari acuan dan perancah harus dilakukan oleh
tenaga ahli resmi yang bertanggungjawab penuh kepada kontraktor.
• Beban-beban untuk perancangan perancah harus didasarkan pada
ketentuan ACI-347.
• Perancah dan acuan harus dirancang terhadap beban dari beton
waktu masih basah, beban-beban akibat pelaksanaan dan getaran
dari alat penggetar. Penunjang-penunjang yang sepadan untuk
penggetar dari luar, bila digunakan harus ditanamkan kedalam acuan
dan diperhitungkan baik-baik dan menjamin bahwa distribusi
getaran-getaran tertampung pada cetakan tanpa konsentrasi
berlebihan.

3. Acuan
 Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai
bentuk, garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar rencana serta uraian dan syarat teknis
pelaksanaan.
 Acuan harus cukup kokoh dan rapat sehingga mampu mencegah
kebocoran adukan.
 Acuan harus diberi pengaku dan ikatan secukupnya sehingga dapat
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 19
Spesifikasi Teknis 2020

menyatu dan mampu mempertahankan kedudukan dan bentuknya.


 Acuan dan perancahnya harus direncanakan sedemikian sehingga
tidak merusak struktur yang sudah selesai dikerjakan.
 Dilarang memakai galian tanah sebagai cetakan langsung untuk
permukaan tegak dari beton.

4. PEKERJAAN INJEKSI
GROUTING
4.1. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
1. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua
pembuatan dan mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua
pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu,
lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana
diperlukannya.
2. Tanggung jawab "kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang
terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di dalam
beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh Peraturan
Beton Indonesia 1971 (PBI 1971), ASTM dan ACI.
3. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah
ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula
besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi
beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antara kedua macam
gambar itu, maka ukuran yang harus berlaku harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan perencana atau Direksi Lapangan guna
mendapatkan ukuran yang sesungguhnya disetujui oleh perencana.
4. Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh
berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat
dalam PBI 1971. Dalam hal ini Direksi Lapangan harus segera
diberitahukan untuk persetujuannya, sebelum fabrikasi dilakukan.
5. Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua pekerjaan beton
yang berlangsung dicor di tempat, termasuk penyediaan dan penempatan
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 20
Spesifikasi Teknis 2020

batang-batang dowel ditanamkan di dalam beton seperti terlihat dan


terperinci di dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi Lapangan dan,
bila disyaratkan, penyediaan penulangan untuk dinding blok beton.
6. "Kontraktor" harus bertanggungjawab untuk membuat dan membiayai
semua desain campuran beton dan test-test untuk menentukan kecocokan
dari bahan dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis dan
kekuatan beton, dari perincian slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh
untuk semua teknik dan kondisi penempatan, dan akan menghasilkan
yang diijinkan oleh Direksi Lapangan. Kontraktor berkewajiban
mengadakan dan membiayai Test Laboratorium.
7. Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :

 Semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini

 Pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting

 Mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali


tulangan beton

 Koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian

 Sparing dalam beton untuk instalasi M/E

 Penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap pertemuan


dinding bata dengan kolom/dinding beton struktural dan dinding bata
dengan pelat beton struktural seperti yang ditunjukkan oleh Direksi
Lapangan.
8. Referensi dan Standar-Standar
Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali
tercantum dalam gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi
terakhir dari peraturan, standard dan spesifikasi berikut ini :
a. PBI - 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia – 1971
b. SKSNI - 1991 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung
c. PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia
d. ACI - 304 ACI 304.1R-92, State-of-the Art Report
on Preplaced Aggregate Conc. for Structural and Mass
Concrete, Part 2 ACI 304.2R-91, Placing Concrete by
Pumping Methods, Part 2
e. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 21
Spesifikasi Teknis 2020

Concrete
f. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete
Aggregates
g. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced
Concrete
h. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of
Building
i. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for
Concrete, Part 1 ACI 212.2R-71, Guide for Use of
Admixture in Concrete, Part 1
j. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland
Cement Concrete
k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of
Freshly Mixed Concrete by the Pressure Method
l. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials
for Curing Concrete
m. ASTM - C172 Standard Method of Sampling Freshly
Mixed Concrete
n. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing
Concrete Test Specimens in the Field
o. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing
Drilled Cores and Sawed Beams of Concrete
p. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid
Membrane Forming Compounds for Curing Concrete
q. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed
Spange Rubberand Cork Expansion Joint Fillers for Concrete
Paving and Structural Construction
r. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed
Expansion Joint Fillers for Concrete Paving and Structural
Construction (Non-extruding and Resilient Bituminous
Types)
s. SII Standard Industri Indonesia
t. ACI - 315 Manual of Standard Practice for Reinforced
Concrete
u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 22
Spesifikasi Teknis 2020

Wire Fabric for Concrete Reinforcement.


v. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and
Plain Billet Steel Bars for Concrete Reinforcement, Grade
40, deformed, for reinforcing bars, Grade 40, for stirrups and
ties.
w. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh
pengawas.

2. Penyerahan-penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor kepada
Direksi Lapangan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk
menyerahkan dan dengan segera sehingga tidak menyebabkan keterlambatan
pada pekerjaan sendiri maupun pada pekerjaan kontraktor lain.
a. Gambar pelaksanaan
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus diserahkan oleh
Kontraktor kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan ijin.
Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja
sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan beton.
b. Data dari pabrik/sertifikat
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka
sebelum pengiriman; Kontraktor harus sudah menyerahkan
kepada Direksi Lapangan sedikitnya 5 hari kerja sebelum
pengiriman; hasil-hasil percobaan laboratorium, baik hasil
percobaan bahan maupun hasil percobaan campuran (Mix
Design dan Trial Mix) yang diperuntukan proyek ini.
c. Harus diajukan minimal 2 (dua) supplier beton ready-mix untuk
memperlancar pelaksanaan dan mendapat persetujuan Direksi
Lapangan sebelum memulai pengecoran.

3. Percobaan Bahan dan Campuran Beton


a. Umum
Test bahan : Sebelum membuat campuran, test laboratorium harus
dilakukan untuk test berikut, sehubungan dengan prosedur-
prosedur ditujukan ke standard referensi untuk menjamin
pemenuhan spesifikasi proyek untuk membuat campuran yang

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 23


Spesifikasi Teknis 2020

diperlukan.
b. Semen : berat jenis semen
c. Agregat :
Analisa tapis, berat jenis, prosentase dari void (kekosongan),
penyerapan, kelembaban dari agregat kasar dan halus, berat
kering dari agregat kasar, modulus terhalus dari agregat halus.
d. Adukan/campuran beton

 Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix


design masing-masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari
yang didasarkan pada minimum 20 hasil pengujian atau lebih
sedemikian rupa sehingga hasil uji tersebut dapat disetujui
oleh Direksi Lapangan.
Hasil uji yang disetujui tersebut sudah harus disertakan
selambat-lambatnya 3 minggu sebelum pengerjaan dimulai,
dan selain itu mutu betonpun harus sesuai dengan mutu
standard PBI 1971. Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum
diperiksa Direksi Lapangan tentang kekuatan/kebersihannya.
Semua pembuatan dan pengujian trial mix dan design mix
serta pembiayaannya adalah sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Trial mix dan design mix harus diadakan
lagi bila agregat yang dipakai diambil dari sumber yang
berlainan, merk semen yang berbeda atau supplier beton
yang lain.

 Ukuran-ukuran
Campuran desain dan campuran percobaan harus
proporsional semen terhadap agregat berdasarkan berat, atau
proporsi yang cocok dari ukuran untuk rencana proposional
atau perbandingan yang harus disetujui oleh Direksi
Lapangan.

 Percobaan adukan untuk berat normal beton


Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk setiap
jenis dan kekuatan dari berat normal beton, dibuat empat (4)
adukan campuran dengan memakai nilai faktor air-semen
yang berbeda-beda.

 Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 24


Spesifikasi Teknis 2020

benda uji silinder beton diameter 15 cm x tinggi 30 cm


sesuai PBI 1971, ACI Committee - 304, ASTM C 94-98.

 Benda uji (setiap pengambilan terdiri dari 3 buah dengan


pengetesan dilakukan pada hari yang tercantum pada item 6)
dari satu adukan dipilih acak yang mewakili suatu volume
rata-rata tidak lebih dari 10 m3 atau 10 adukan atau 2 truck
drum (diambil yang volumenya terkecil). Disamping itu
jumlah maximum dari beton yang dapat terkena penolakan
akibat setiap satu keputusan adalah 30 m3, kecuali bila
ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.

 Hasil uji untuk setiap pengujian dilakukan masing-masing


untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari.

 Pembuatan benda uji harus mengikuti ketentuan PBI'71,


dilakukan di lokasi pengecoran dan harus disaksikan oleh
Direksi Lapangan. Apabila digunakan metoda pembetonan
dengan menggunakan pompa (concrete pump), maka
pengambilan contoh segala macam jenis pengujian lapangan
harus dilakukan dari hasil adukan yang diperoleh dari ujung
pipa "concrete-pump" pada lokasi yang akan dilaksanakan.

 Pengujian bahan dan beton harus dilakukan dengan cara yang


ditentukan dalam Standard Industri Indonesia (SII) dan
PBI'71 NI-2 atau metoda uji bahan yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.

 Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus


disediakan dan disimpan dengan baik oleh tenaga pengawas
ahli, dan selalu tersedia untuk keperluan pemeriksaan selama
pelaksanaan pekerjaan dan selama 5 tahun sesudah proyek
bangunan tersebut selesai dilaksanakan.

4.2 Bahan/ Produk


Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan
peraturan-peraturan Indonesia.
A. Jenis Material Grouting
1. Cementious Grout : material berbahan dasar semen. Untuk
mengisi celah pada base plate pedestal atau celah beton precast

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 25


Spesifikasi Teknis 2020

dapat menggunakan material cementious grout, serta dapat


digunakan sebagai micro concrete repair untuk memperbaiki
beton keropos, gompal dan rusal serta metode penebalan beton
atau jeckting.

2. Epoxy Resin Grout : material berbahan dasar epoxy resin. Untuk


megisi celah kecil hingga sedang serta retakan beton dan
memerlukan kekeutan tekan dan ikatan lebih besar dari semen
atau bonding agent, jenis material ini memiliki viscositas rendah
dengan mutu kuat rekat, kuat lekat dan kuat tekan yang tinggi.
Salah satu contoh penggunaan adalah epoxy resin dengan
metode injeksi slow and low preaserw untuk memperbaiki beton
retak.
3. Polyurethane Grout : material berbahan dasar polyurethane.
Dalam aplikasinya digunakan untuk perbaikan kebocoran,
dan material polyurethane ini diaplikasikan dengan
menggunakan metode High Preasure Injection Grout.

Jenis material dalam lingkup ini pula terdapat jenis khusus atau extra
ordinary, missal beton mutu tinggi, beton mutu cepat setting dan beton
untuk bawah air dan lainnya.

B. Merk Material Grouting

FOSROC : Conbextra Gp, Conbextra UW, Conbextra


HFConbextra STD, Conbextra GP
Premix, EP10TG, EP75, EP 120, Conbextra SF.
SIKA : Sikagrout 215, Sikagrout 214, Sikagrout 280,
Sikagrout FM, Sikagrout 200, Sikagrout UW,
Sikadur 42MP 50, Sikadur 41CF, Sikadur 31 CF,
Sikadur 732/752.
ESTOP : Estogrout MP 70, Estogrout FP70, Estogrout MP
50, Estogrout UW, Estorex EP10.
Estrong : StrongGrout G70/G50, StrongGrout UW,
StrongGrout EP10/ EP30/EPW/E100X/E110X.

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 26


Spesifikasi Teknis 2020

BASF : Mastreflow 810/ 870/880/648, MasterEmaco S


322/ S 5400.
MAPEI : Mapegrout Compact, Mapefill 318GP/HS,
EPOJET LV, Planigrout 300SP.
C. Jenis Grouting
1. Grouting Standar (Semen dan Admixture)
Biasanya digunakan untuk pengisian celah slab lantai dan rigid
pavement.
2. Grouting Mutu 50 Mpa
Biasanya digunakan untuk mengisi celah kosong sisa coring dan
celah struktur beton serta memperbaiki beton keropos
3. Grouting perbaikan beton mutu 70 Mpa
Biasanya digunakan untuk mengisi celah kosong pada struktur
beton gedung bertingkat, jembatan dan dermaga (bagian atas)
4. Grouting Epoxy (High Ultimate Strength)
Biasanya digunakan untuk mengisi celah pada pondasi mesin
berat dan mengisi celah kosong yang memerlukan kuat rekat dan
kuat tekan lebih tinggi.
5. Polymerthene Grout
Biasanya digunkan untuk mengisi celah yang terdapat air
mengalir atai digunakan sebagai metode perbaikan beton bocor.
6. Grouting epoxy injeksi
Biasanya digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki beton
retak.

D. Metode Injeksi Grouting


Pressure Grouting /Injection (Suntikan)
Untuk beton keropos dengan tulangan yang terekspose, diajukan
metode Pressure Grouting /Injection (suntikan) dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

 Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas


sampai menemukan permukaan yang padat.

 Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu


basahi dengan Sikabond NV.

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 27


Spesifikasi Teknis 2020

 Untuk area yang cukup besar, pasang bekisting dan cor kembali
dengan Sikagrout 215 atau beton dengan mutu yang sama.

 Untuk area yang kecil, sempit dan rapat dengan tulangan,


diajukan metode sebagai berikut :
 Sediakan agregat 20mm dengan kawat ayam dipasang
sekililing area yang akan diperbaiki.
 Tutup dengan bekisting, sediakan selang grouting ( inlet
dan outlet ).
 Tambal celah-celah pada bekisting dengan Plug bersetting
cepat.
 Lakukan curing selama 1 hari.
 Lakukan suntikan dengan Sikagrout 215.
 Berikan tekanan 1-3 bar dan tahan selama beberapa menit.
 Selang grout dapat dipotong dan dilepaskan pada hari
berikutnya.

5. PEKERJAAN LAPISAN PELINDUNG


5.1. Umum
Dalam proses tiang pancan, oksigen dipisahkan dari beton secara paksa.
Oleh karena itu, secara alami ada suatu kecenderungan beton berusaha
kembali mencapai bentuk yang lebih stabil yaitu oksida beton. Keadaan
lingkungan dengan kombinasi air dan oksigen yang berubah-ubah,
mempengaruhi kecepatan dan perkembangan rapuhnya beton. Berdasarkan
SNI-03-2847-2002, tebal selimut beton yang digunakan haruslah memenuhi
ketentuan sebagai berikut untuk melindungi tulangan pada beton terhadap
keroposnya beton:

Tabel Tebal Minimum Selimut Beton Bertulang Biasa

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 28


Spesifikasi Teknis 2020

Tabel Tebal Minimum Selimut Beton Pracetak

Keropos beton pada air laut sangatlah rumit. Banyak faktor yang mempengaruhi,

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 29


Spesifikasi Teknis 2020

seperti temperatur, kadar garam, oksigen yang larut, pH, gya pukulan ombak dan arus,
serta pencemaran biologi. Kondisi air laut juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
berkaitan dengan logam.
Lingkungan struktur pantai dapat dibedakan dalam lima macam berdasarkan posisinya
terhadap permukaan air laut, yaitu: daerah atmosfir, darah percikan/deburan (splash
zone), daerah permukaan pasang surut (tidal zone), daerah antara LWS dengan seabed
(submerged zone), dan daerah lumpur (mud zone). Splash zone adalah bagian yang
mengalami keropos sangat berat, sedangkan tidal zone relatif ringan untuk suatu
batang struktur vertikal tanpa lapisan pelindung, seperti tiang pancang.

Perlindungan keropos untuk tiang pancang daerah splash zone dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain:
1. Sistem concreat jacket/selimut beton. Sistem ini umurnya tidak terlalu lama. Kualitas sistem
ini sangat ditentukan pada saat pengecoran dan jika terjadi kerusakan akan susah untuk
memperbaiki.
2. Sistem jacket HDPE (high density petrolatum). Pada sistem ini, pertama-tama tiang dilapisi
dengan pasta (misalkan denso paste) kemudian dibalut dengan marine piling tape dan
bagian luar dilindungi dengan material HDPE.

Tiang pancang yang berada pada bagian submerged zone dapat dilindungi dengan
secara efektif memakai arus katoda (chatodic protection) karena metal menerima arus
searah dari lingkungan seperti proses pada katoda sel listrik. Keropos pada lingkungan
basah biasanya disertai penghentian arus searah yang ditimbulkan oleh perbedaan
potensial listrik pada sel korosi tertentu. Pemakaian arus dari sumber luar cukup
mampu menghentikan arus keropos dan mengembalikan aliran arus ke metal. Aspek
teknologi yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana memberikan arus yang rata
ke setiap bagian tiang pancang pada submerged zone dalam waktu yang lama dan
mudah. Bagian-bagian yang tidak cukup menerima arus mulai mengalami keropos,
sedangkan bagian yang menerima arus terlalu banyak akan rusak oleh tutupan bahan
organik. Pada beberapa kasus, kerusakan baja disebabkan oleh hidrogen yang terjadi
pada permukaan beton.

5.2. Bahan
a. Epoxy grout untuk advanced pile encapsulation system

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 30


Spesifikasi Teknis 2020

b. Spesifikasi material epoxy grout :


1. Mix Ratio, by volume 1:1, Part A (hardener) to Part B (resin)
2. Mix Ratio 3.38:1 Part C (aggregate) to Parts A and B (mixed binder)
for pumpable grout, ratio may vary for other applications
3. Mixing and Handling Time : Unlimited when plural component
method is used.
4. Pot Life after mixing at downstream end of hoses : 1 hour Binder @
77 °F (25 °C) Full Cure 7 days
5. Compressive Strength ; 10000 psi (68.9 MPa), (ASTM C 579) 7 days
6. Tensile Strength : 2000 psi (13.8 MPa) (ASTM C 307) 7 days
7. Flexural Strength : 4500 psi (31.0 MPa) (ASTM C 580) 7 days
8. Slant Shear : 1450 psi (10.0 MPa) (ASTM C 882) wet/wet 7 days
9. Linear Shrinkage < 0.06% (ASTM C 531) 14 days.

c. Rubber bottom seal


d. Spesifikasi material Translucent Fiber Reinforced Polymer :
1. Ultimate Tensile Strength (ASTM D 638) : 10,000 psi (69.0 MPa)
2. IZOD Impact Strength (ASTM D 256) : 15 ft-lb/in (800 J/m)
3. Barcol Hardness (ASTM D 785) : 30
4. Water Absorption (ASTM C 570) : 1% max

5.3. Peralatan Yang Digunakan


a. APE Plural Component Pump set, kapasitas mixing 1,2 m3
b. Ponton dengan kapasitas muat. 7 orang
c. Scafolding/ perancah pipa baja
d. Stand off, alat pengatur jarak sisi luar pondasi tiang dengan FRP
e. Injection port with valve, tempat injeksi epoxy grout
f. Scuring jacket, gasper pengikat FRP
g. Alat komunikasi dan alat bantu kerja lainnya
h. Alat Keselamatan Kerja dibawah air dan diatas perairan (life jacket)
i. Alat pelindung diri (APD).

5.4. Metode Kerja


1. Tahap Persiapan
a. Sebelum pekerjaan dimulai seluruh pekerja agar dipastikan telah
memahami ruang lingkup dan metode kerja pile encapsulation dengan

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 31


Spesifikasi Teknis 2020

baik.
b. Telah dilakukan sosialisasi dan dipastikan seluruh pekerja terlibat
pekerjaan telah memahami bahaya-bahaya bekerja diatas perairan dalam,
memahami alat-alat keselamatan kerja, alat pertolongan dan alat pelindung
diri.
c. Pastikan material underwater epoxy grout yang akan digunakan telah
sesuai spesifikasinya, jumlahnya dan cara mengaplikannya.
d. Siapkan dan pastikan peralatan kerja dan peralatan penunjang yang akan
digunakan telah tersedia dan siap pakai (readiness).
e. Pastikan scaffolding dan securing pile telah terpasang dengan baik dan siap
untuk digunakan.
f. Lakukan pembersihan substrat, karat-karat, scale dan profile substrat
dengan menggunakan high pressure water jet dan mecanical cleaning
dengan gerinda angina.
g. Siapkan dan pastikan FRP jacket yang akan digunakan telah tersedia dan
telah sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan meliputi ketebalannya,
ukurannya, polymer stand off, rubber seal bottom dan seam adhessivenya.

2. Metode Pemasangan Pile Encapsulation


a. Setting traslucent FRP jacket dan pastikan insite surface telah diblasting/
dikasarkan, polymer stand off telah terpasang, injection port telah terpasang
dan molded upset to receive bottom seal telah siap digunakan.
b. Pasang polymer stand off dan injection port valve.
c. Pasang traslucent FRP jacket mengelilingi lingkaran pondasi tiang dengan
jarak antara kulit luar pondasi tiang dan FRP pada kisaran 3/8” – ½”,
pastikanoverlaping FRP pada kisaran 1” dan letakkan keduanya dengan
epoxy.
d. Pasang rubber bottom seal dengan perekat epoxy dan pastikan menutup
rapat terhadap kemungkinan masuknya air laut.
e. Setting seluruh polymer stand off dengan jarak yang sama.
f. Pasang securing jackets dan pastikan mengikat dengan baik dan kokoh.
g. Bila diperlukan pasang bracing securing dengan baja profil yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga dapat mengikat kokoh FRP.
h. Siapkan mortar epoxy grout advanced pile ancapsulation system sesuai
ketentuan.
i. Sebelum adukan epoxy portar advanced encapsulation diinjeksikan, siapkan
sampel benda uji disite secara terpisah dengan bentuk dan dimensi yang
Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 32
Spesifikasi Teknis 2020

sama dengan yang akan dikerjakan di lapangan.


j. Pasang selang interkoneksi dari advanced plural component pump dengan
injection port valve pada posisi paling bawah dan pastikan pada ketinggian
100 Cm diatasnya telah terpasang injection port valve sebagai control.
k. Lakukan grouting dengan advanced plural component pump, pastikan
tekanan pompa stabil dan pastikan tidak ada air atau udara yang terjebak.
l. Pada jarak 5-10 Cm dibawah injection port valve injection grout dihentikan
dan didiamkan selama 3-4 Jam untuk memberikan kesempatan epoxy grout
mengeras.
m. Setelah epoxy grout mengeras injeksi grouting dilanjutkan dengan langkah
yang sama sebagaimana langkah item.
n. Setelah seluruh pekerjaan injeksi grouting selesai, bagian paling atas ditutup
plastik agar tidak terkontaminasi uap air laut.
o. Injeksi grout diiamkan selama 3x24 Jam, setelah itu potonglah polymer
stand off, rapikan bekas potongan, poles dan rapikan dengan epoxy grout.
p. Lakukan uji terhadap injeksi epoxy grout dan pastikan telah mengeras
dengan baik menggunakan rubber hammer, jika ada indikasi berongga
segera lakukan injeksi epoxy grout ulang.
q. Jika seluruh pasangan epoxy grout telah mengeras dengan baik, lepaslah
rubber bottom seal and FRP securing jacket.
r. Pekerjaan dengan metode pile encapsulation selesai, setelah pasangan
encapsulation berumur 7 hari dilakukan pengujian bonding test terhadap
benda uji (item.i). Aplikasi advanced capsulation dinyatakan baik dan
diterima jika tHQVLOH VWUHQJWK ï 2000 psi (13.8 MPa) (ASTM C
307).
3. Indikator dan Ukuran keberhasilan
a. Perbaikan pondasi tiang dermaga dengan metode pile encapsulation dapat
diselesaikan selesai dengan baik dan aman sesuai bentuk, dimensi dan
konfigurasi struktur dermaga terpasang.
b. Bangunan dermaga dapat difungsikan dengan baik dan aman.
c. Mentaati peraturan keselamatan kerja dan tidak terjadi kecelakaan kerja/
incident.

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 33


Spesifikasi Teknis 2020

Sabang, November 2020


Konsultan Perencana,
CV. FACA DESIGN CONSULTANT

ERFINDO MAISYAHPUTRA, ST
Wakil Direktur

Perencanaan Perawatan Struktur Baja AMP Konstruksi Dermaga CT - 1 34

Anda mungkin juga menyukai