Anda di halaman 1dari 15

MATERI 1

PALKA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


DEPARTEMEN MENAJEMEN SUMERDAYA PERIKANAN DAN
KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penanganan setelah penangkapan ikan memiliki peran penting untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Proses penanganan merupakan salah satu

faktor dari penentu harga serta kualitas dan mutu dari suatu produk. Untuk

menjaga kesegaran pada ikan, dibutuhkan penanganan khusus pada hasil

tangkapan. Penanganan ikan di atas kapal perlu diperhatikan dari awal sampai

dengan proses penyimpanannya. Penanganan tersebut memiliki tujuan untuk

memperoleh kualitas ikan serta mutu produk yang sesuai dengan standar yang

diinginkan (Tani et al., 2020). Penanganan ikan di atas kapal meliputi tindakan

terhadap hasil tangkapan di kapal, mulai dari tindakan awal, penyimpanan,

hingga sampai kepada konsumen (Wahyono, 2012). Faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan penanganan ikan di kapal antara lain peralatan

pada saat penanganan, media pendingin, teknik penanganan dan keterampilan

para pekerja. Penggunaan alat pengolahan yang baik dan sesuai standar mutu

dapat meminimalisir kerusakan fisik, kimia, mikrobiologi dan biokimia serta akan

memberikan hasil yang maksimal. Fasilitas yang mendukung penanganan hasil

tangkapan di atas kapal yang utama adalah palka (Ismanto et al., 2013).

Pengertian palka ikan menurut Furkanudin (2014), merupakan tempat

penyimpanan ikan hasil tangkapan, baik penempatannya yang permanen

maupun tidak permanen (yang dapat di angkat dan diturunkan) dalam lambung

kapal. Dengan kata lain, palka merupakan sebuah ruang penyimpanan yang

menerapkan sistem pendinginan untuk menjaga mutu ikan yang ditangkap. Palka

ikan memiliki fungsi diantaranya sebagai tempat penyimpanan sementara ikan-

ikan yang ditangkap, untuk menjaga kualitas ikan agar tetap higienis, sebagai
“ruang apung” apabila sekat dan penutup tertutup rapat, dan menjaga ikan-ikan

agar tidak mengalami kerusakan. Ruangan palka harus dapat memenuhi

beberapa persyaratan diantaranya persyaratan teknis berupa persyaratan yang

memenuhi keamanan, resiko, serta mutu. Persyaratan ekonomis, persyaratan

biologis, persyaratan biaya, serta persyaratan sanitasi dan higienis di atas kapal.

Ruang palka harus kedap air, tidak mudah terpengaruh panas dari luar sehingga

es yang ada di dalam palka tidak mudah mencair atau suhu yang rendah di

dalam palka tidak mudah berubah naik, selain itu juga apabila panas masuk, hal

tersebut dapat mempengaruhi segi kualitas serta mutu ikan tangkap dan harus

dilengkapi dengan insulasi (Kuncowati, 2015). Ukuran palka disesuaikan dengan

kemampuan kapal beroperasi dan menangkap ikan.

Jenis palka ikan di kapal menurut Astawan (2019), terdapat empat jenis,

yaitu palka berinsulasi, palka yang tidak berinsulasi, palka berinsulasi dengan

refrigerasi mekanik untuk pendinginan, serta palka berinsulasi dengan refrigerasi

mekanik untuk pembekuan.

a. Palka berinsulasi

Palka berinsulasi banyak terdapat pada kapal-kapal ikan yang berukuran

sedang dan lama operasinya 1 minggu. Pemakaian palka berinsulasi ini

dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin penggunaan es. Dengan

menghemat penggunaan es maka diperoleh beberapa keuntungan antara lain,

pengurangan beban pengangkat kapal ke tempat penangkapan, pemanfaatan

banyak ruang untuk keperluan lain dan pengurangan biaya pendinginan. Adanya

palka jenis ini akan dapat menghambat arus panas dari luar palka yang selalu

menerobos masuk ke dalam palka yang dingin. Dalam hal ini, palka seolah-olah

merupakan suatu selubung yang tidak dapat ditembus panas karena memiliki

insulator pada seluruh dindingnya.


b. Palka yang tidak berinsulasi

Umumnya digunakan pada kapal penangkap ikan yang berukuran kecil

dan lama operasinya hanya 1-2 hari. Palka ini digunakan karena ketersediaan

ruangan kapal yang sangat terbatas. Konsekuensi penggunaan palka kapal ini

adalah penggunaan es dalam jumlah yang cukup besar untuk menahan panas

yang akan menerobos masuk ke dalam palka. Apabila diinsulasi, ruangan palka

menjadi sempit dan daya muatnya menjadi terbatas. Resiko penggunaaan palka

yang tidak diinsulasi yakni diperlukannya es dalam jumlah lebih banyak sebagai

media pendingin. Es yang digunakan tersebut harus dapat menyerap panas yang

dikeluarkan oleh tubuh ikan dan panas yang masuk ke dalam palka.

c. Palka yang diinsulasi dan direfrigerasi

Palka jenis ini banyak digunakan pada kapal yang berukuran besar dan

beroperasi selama 1 bulan atau lebih. Daya simpan ikan dalam palka ini lebih

lama dibandingkan dengan palka yang diinsulasi. Penggunaan palka yang

diinsulasi dan direfrigerasi ini dapat meningkatkan perbandingan ikan dengan es.

Artinya es yang digunakan dalam wadah pendinginan lebih sedikit sehingga ikan

yang dimuat lebih banyak. Namun, investasi dan biaya operasionalnya menjadi

besar. Oleh sebab itu, pemakaian jenis palka ini harus benar-benar

dipertimbangkan dengan memperhatikan jenis yang mempunyai nilai jual tinggi

dan golongan konsumennya. Evaporator yang merupakan bagian dari alat

refrigerasi diletakkan di dalam dinding palka.


1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum ini untuk mengetahui berbagai macam sistem

palka kapal. Sedangkan tujuannya agar mahasiswa memahami sistem palka

kapal, jenis- jenis palka kapal dan persyaratan yang ideal dalam mendesain

konstruksi palka kapal serta cara-cara penyusunan ikan dalam palka kapal.

1.3 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum Teknologi Refrigerasi materi Palka dilaksanakan

pada hari Rabu 30 November 2022 di Pelabuhan Kapal Penangkapan ikan

Pondok Dadap, Sendang Biru, Kabupaten Malang.


BAB II. METODOLOGI

2.1 Metode Kerja

1. Amati palka pada kapal yang ada di Sendang Biru (palka tradisional dan

modern)

2. Amati kondisi palka yan ada di dalam kapal di Sendang Biru

3. Lakukanlah wawancara dengan sopan pada pemilik kapal dengan data

sebagai berikut:

 Nama kapal dan nama pemilik kapal

 Bahan dasar pembuatan palka

 Ukuran palka pada kapal tersebut

 Kapasitas palka dalam menyimpan ikan

 Pada saat berlayar, dapat bertahan berapa lama ikan di dalam

palka tersebut

 Berapa lama rata-rata kapal tersebut berlayar

 Apakah ada penanganan ikan sebelum ikan dimasukkan dalam

palka?

 Ada berapa lapisan penyusun pada kapal tersebut

 Apa jenis palka yang digunakan di kapal tersebut

4. Indentifikasi apakah palka yang digunakan di kapal tersebut sudah

memnuhi persyaratan palka yang ideal?

5. Lakukan dikumentasi palka


BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan

Praktikum lapang mata kuliah Teknologi Refrigasi tahun 2022 materi

Palka dilakukan di Sendang biru, Pelabuhan Kapal Penangkapan Ikan Pondok

Dadap. Praktikum Teknologi Refrigasi ini dilakukan pengamatan mengenai palka

tradisional yang terdapat pada kapal sekoci. Kapal- kapal nelayan yang terdapat

di Pelabuhan Kapal Penangkapan ikan Pondok Dadap masih banyak yang

memakai palka tradisional. Palka tradisional digunakan sebab biayanya yang

murah serta tidak memakan tempat yang luas, dibanding memakai palka

mekanik yang biayanya lebih besar serta memerlukan ruang mesin serta

penyimpanan yang luas, Bahan bawah dari pembuatan palka tradisional pada

kapal sekoci merupakan kayu yang berupa box dengan dilengkapi insulasi

tradisional. Saat sebelum mendapatkan ikan, nelayan menempatkan es balok

pada palka yang nantinya hendak dipecah serta digunakan buat

mempertahankan temperatur pada ikan hasil tangkapan.

Pemilik dari kapal sekoci yang kami amati bernama ibu Lis. Kapal

tersebut memiliki nama Berkah Alam. Bahan dasar yang digunakan dalam

pembuatan kapal ini yaitu kayu. Palka ini berukuran 2m × 1,5m dan terdapat 3

palka dalam kapal sekoci tersebut. Kapasitas dari palka tersebut yakni 1,5 ton.

Pada saat berlayar, ikan yang berada di dalam palka dapat bertahan berkisar 1

minggu. Lama rata-rata kapal Berkah Alam tergantung jenis ikan yang akan

ditangkap. Penindakan yang dicoba oleh nelayan kapal sekoci Berkah Alam saat

sebelum ikan dimasukkan ke dalam palka ialah dengan membuang insang ikan,

kemudian cuci bersih serta setelah itu dimasukkan ke dalam palka. Susunan

penyusun palka yang ada pada kapal sekoci Berkah Alam terdiri atas bagian luar
memakai papan, kemudian pada bagian dalam memakai styrofoam yang dilapisi

dengan seng ataupun spon. Tipe palka yang digunakan pada kapal sekoci

Berkah Alam merupakan palka tradisional.

Praktikum lapang mata kuliah Teknologi Refrigasi tahun 2022 materi

Palka dilakukan di Sendang biru, Pelabuhan Kapal Penangkapan Ikan Pondok

Dadap. Praktikum Teknologi Refrigasi ini dilakukan pengamatan mengenai palka

di kapal Bival Putra 05 yang memakai palka modern yang dilengkapi dengan

sistem pendingin mekanis. Pelabuhan Perikanan Pondok Dadap mempunyai

sebagian tipe kapal buat penangkapan ikan. Namun, tidak terdapat kapal besar

yang nampak di area Pelabuhan tersebut. Tipe palka modern yang terdapat pada

kapal Bival Putra 05 mempunyai total jumlah 4 palka yang bisa menaruh

tangkapan ikan. Ukuran serta kapasitas palka dalam kapal ini memiliki

perbedaan sebab menyesuaikan dengan wujud dari kapal Bival Putra 05 yang

mempunyai GT (Gross Tonnage) senilai 28 dengan volume kapal buat

menampung hasil dari totalitas operasi penangkapan ikan.

Palka modern pada kapal Bival Putra 05 memakai metode ABF (Air Blast

Freezer) yang dimana ikan dibekukan terlebih dulu dengan hembusan hawa

yang dilewatkan pada pipa- pipa kemudian ditaruh pada bagian depan kapal.

Suhu yang biasa digunakan dalam ABF (Air Blast Freezing) yakni -40℃.

Refrigerant yang digunakan pada kapal ini merupakan CFC (Cloro Floure

Carbon) berbentuk freon. Freon ialah refrigerant yang dalam penggunaannya

membutuhkan biaya lumayan besar tetapi dalam proses perawatnya lebih murah

daripada memakai refrigerant amoniak. Fiber ialah bahan bawah yang digunakan

pada palka, dimana dalam segi ketahanannya yang bisa lebih lama buat

menahan temperatur rendah serta lebih tahan terhadap kebocoran. Daya tahan

dari palka modern kapal Bival Putra 05 kurang lebih merupakan 15 hari. Daya

tahan dari palka modern ini jauh lebih lama dari palka tradisional sebab sudah
memakai refrigerasi mekanik.

3.2 Perbandingan

Pada Praktikum Teknologi Refrigrasi 2022 materi Palka, palka yang

digunakan pada salah satu kapal di Sendang Biru termasuk dalam palka

tradisional. Palka tradisional yang digunakan di kapal berfungsi sebagai ruang

atau tempat untuk penyimpanan ikan hasil tangkapan dan terletak pada lambung

kapal, yang nantinya ikan hasil penangkapan akan dibongkar di Zona Area

Bongkar. Palka tradisional diberi es dan styrofoam sebagai insulasi yang

bertujuan untuk mendinginkan dan mengawetkan ikan agar tetap segar. Di dalam

styrofoam, ikan dan es disusun secara selang-seling, es pada dasar styrofoam

dilanjutkan dengan ikan kemudian di letakkan lagi es, begitu seterusnya.

Sehingga seluruh permukaan tubuh ikan tertutup oleh es. Namun nelayan-

nelayan tradisional masih kurang memahami mengenai pentingnya kebersihan

dan perlakuan pada ikan saat berada di atas kapal. Hal ini disebabkan karena

kebiasaan para nelayan tradisional yang masih melakukan pekerjaan

berdasarkan pengetahuan dan kepercayaan turun menurun sesuai budaya dan

kearifan lokal di daerah setempat. Oleh sebab itu para nelayan tradisional harus

diberi pemahaman dan pengetahuan mengenai pentingnya kebersihan palka dan

perlakuan pada ikan yang baik. Sehingga palka tradisional tempat penampung

ikan tidak menimbulkan cacat, kuat terhadap guncangan dan benturan, tidak

mengandung racun serta tidak menimbulkan bau, tidak merubah rasa dan warna

ikan hasil penangkapan.

Kualitas palka tradisional menurut Amiruddin, et al. (2014), tergantung

pada kebersihan, perlakuan pada ikan dan insulasi yang digunakan saat

penanganan di atas kapal. Insulasi yang digunakan di palka bertujuan menahan

panas dari luar kompartemen palka. Pada penelitian ini, pengrajin kapal ikan
tradisional merancang palka dengan insulasi material polyurethane. Polyurethane

adalah jenis material insulasi berbentuk busa yang di dalamnya mengandung

gas. Keuntungan polyurethane terhadap polystyrene adalah sifat konduktivitas

termal yang lebih rendah, mudah dalam pemasangan. Namun seperti pada

nelayan nelayan tradisonal umumnya, yang masih tidak memperhatikan

kebersihan di palka maupun saat perlakuan. Beberapa nelayan masih

menggunakan cara atau kebiasaan kearifan lokal. Jika dibandingkan dengan

palka tradisional kapal Sendang Biru yang hanya menggunakan styrofoam, palka

tradisional penelitian ini tergolong lebih baik karena adanya polyurethane,

dimana pada insulasi mengandung gas yang merupakan penghantar kalor yang

paling buruk. Oleh sebab itu, pemilihan jenis material ini sebagai insulasi

merupakan pilihan yang terbaik. Namun sebaik apapun material insulasi pada

palka, jika kebersihan dan penanganan ikan tidak sesuai maka akan

menyebabkan kemunduran mutu ikan sehingga mempengaruhi kualitas dari ikan.

Pada Praktikum Teknologi Refrigerasi 2022 materi Palka, palka yang

digunakan pada salah satu kapal di Sendang Biru adalah palka modern. Palka

modern merupakan tempat penampungan ikan yang sudah lebih maju dari palka

tradisional, dimana palka modern sudah menggunakan mesin pendingin di dalam

palka. Air pendingin pada mesin pendingin dapat berupa ammonia atau freon

yang akan dialirkan ke pipa-pipa yang ada di palka tempat penampungan ikan.

Sehingga pipa-pipa yang saling terhubung di dalam palka akan membentuk

lapisan es sebagai media pengawetan ikan. Pada palka modern kebersihan

perlakuan juga harus diperhatikan, agar ikan hasil penangkapan dalam keadaan

segar. Oleh sebab itu setelah ikan dibongkar dari palka, palka harus dibersihkan

kembali menggunakan air bersih, untuk menghindari masih menempelnya

kotoran maupun sisa-sisa darah ikan.

Pada palka modern menurut Ramatullah (2016), menggunakan sistem


palka ikan hidup dengan sirkulasi air laut alami. Kondisi ruang penyimpanan akan

berpengaruh pada ikan sehingga meyebabkan permasalahan yang biasa terjadi yaitu

menurunnya kualitas ikan. Palka modren diberi lubang sirkulasi sehingga air laut dapat

bersirkulasi secara alami. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

berbasis simulasi CFD (Computional Fluid Dynamic) dengan membuat model lambung

dan palka kapal. Kemudian dilakukan variasi pelubangan pada palka. Berdasarkan hasil

analisa data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa aliran yang terjadi di dalam

palka adalah aliran turbulen. Kecepatan arus di dalam palka pada semua variasi

pelubangan berkisar antara 0,05 m/s – 0,33 m/s. Hambatan kapal terkecil yang dihasilkan

yaitu sebesar 26,1 kN. Volume ruang palka semakin kecil akibat pelubangan, yaitu

sebesar 22,9 m3. Ruang palka tersebut dapat diisi ikan kerapu sebanyak 2,08 ton.

Sehingga baik menggunakan sirkulasi air laut, freon, maupun amonnia di mesin

pendingin pada palka modern, ketiganya termasuk media yang baik untuk pengawetan

ikan. Namun, kebersihan pada penanganan ikan di atas kapal merupakan hal yang penting

juga diperhatikan agar dapat mempertahankan kualitas dari ikan tersebut.

BAB IV. PENUTUP


4.1 Kesimpulan

Pada praktikum Teknologi Refrigerasi materi “Palka” didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

 Palka merupakan sebuah ruang penyimpanan yang menerapkan

sistem pendinginan untuk menjaga mutu ikan yang ditangkap. Palka

ikan memiliki fungsi diantaranya sebagai tempat penyimpanan

sementara ikan-ikan yang ditangkap, untuk menjaga kualitas ikan

agar tetap higienis, sebagai “ruang apung” apabila sekat dan penutup

tertutup rapat, dan menjaga ikan-ikan agar tidak mengalami

kerusakan.

 Praktikum lapang mata kuliah Teknologi Refrigasi tahun 2022 materi

Palka dilakukan di Sendang biru, Pelabuhan Kapal Penangkapan

Ikan Pondok Dadap. Praktikum Teknologi Refrigasi ini dilakukan

pengamatan mengenai palka tradisional dan palka modern.

 Pelabuhan Kapal Penangkapan ikan Pondok Dadap masih banyak

yang memakai palka tradisional. Palka tradisional digunakan sebab

biayanya yang murah serta tidak memakan tempat yang luas,

dibanding memakai palka mekanik yang biayanya lebih besar serta

memerlukan ruang mesin serta penyimpanan yang luas.

 Palka modern pada kapal Bival Putra 05 memakai metode ABF (Air

Blast Freezer) yang dimana ikan dibekukan terlebih dulu dengan

hembusan hawa yang dilewatkan pada pipa- pipa kemudian ditaruh

pada bagian depan kapal. Refrigerant yang digunakan pada kapal ini

merupakan CFC (Cloro Floure Carbon) berbentuk freon.

4.2 Saran

Pada praktikum Teknologi Refrigerasi materi “Palka” didapatkan saran


yaitu semoga pada praktikum materi ini kedepannya bisa diberi waktu lebih

banyak sehingga praktikan dapat lebih leluasa mengambil data dan informasi

yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, W., Iskandar, B. H., Murdiyanto, B., & Baskoro, M. S. (2014). Efisiensi
Perubahan Kerapatan Material Polyurethane Terhadap Laju Penetrasi
Panas Pada Palka Kapal Ikan Tradisional. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kelautan, 11(2), 93-98.

Astawan, M. (2019). Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan di Atas


Kapal. Modul) Prinsip Dasar Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
Universitas Terbuka.

Furkanudin, F. (2014). Desain Palka Kapal Ikan Yang Efisien Guna Melayani
Kebutuhan Pelayaran Di Daerah Zona Ekonomi Eksklusif. Jurnal Teknik
Perkapalan. 2(2), 1-10.

Ismanto, D. T., Nugroho, T. F., & Baheramsyah, A. (2013). Desain Sistem


Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Menggunakan Es Kering
Dengan Penambahan Campuran Silika Gel. Jurnal Teknik ITS. 2(2), 177-
180.

Kuncowati, K. (2015). Pentingnya Persiapan Palka Pada Kapal General Cargo


Dan Pengaruhnya Terhadap Biaya Kapal Di Pelabuhan. Jurnal Aplikasi
Pelayaran dan Kepelabuhan. 5(2), 115-120.

Ramatullah, D. T. (2016). Desain Palka Kapal Pengangkut Ikan Hidup Dengan


Sirkulasi Air Laut Alami (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember).

Tani, V., Rasdam, R., & Siahaan, I. C. M. (2020). Teknik Penanganan Ikan Hasil
Tangkapan Di Atas Kapal Purse Seine Pada Km. Asia Jaya Ar 03 Juwana
Pati Jawa Tengah. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan.
15(1): 63-73.

Wahyono, A. (2012). Penanganan Ikan Hasil Tangkapan Di Atas Kapal. Balai


Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Palka Tradisional

Lampiran 2. Gambar Palka Modren

Anda mungkin juga menyukai