Disusun Oleh:
Afif Wibisono Wijoyo (21090118130075)
Alfi Bayu Aji (21090117140059)
Muhammad Affan Abizar (21090117140049)
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat berkat rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua, sehingga kita dapat terus beraktivitas dan berkarya apa yang telah kita rencanakan
dapat berhasil sesuai dengan rencana.
Rasa bahagia kami yang tak terhingga karena kami telah dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan dosen untuk makalah kami yang berjudul “Karakteristik Kapal Perikanan”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal perikanan merupakan salah satu unit penangkapan ikan yang memiliki peran
yang sangat penting bagi para nelayan, baik sebagai alat transportasi dari fishing base ke
fishing ground dan sebaliknya maupun sebagai alat untuk menampung hasil tangkapan yang
didapat.
Kapal perikanan memiliki keistimewaan dalam beberapa aspek, antara lain ditinjau
dari segi kecepatan (speed), olah gerak (manuverability), layak laut (sea worthiness), luas
lingkup area pelayaran (navigable area), kekuatan struktur bangunan kapal (stoutness of hull
structure), propulsi mesin (engine propulsion), perlengkapan storage dan perlengkapan alat
tangkap (fishing equipment) yang berbeda dengan kapal umum lainnya (Ayodhyoa, 1972).
Secara umum bagian-bagian pada kapal terdiri atas lunas, linggi haluan dan buritan,
gadinggading, balok geladak, galar, kulit luar dan geladak (Pasaribu, 1985) yang dibuat
dalam segala bentuk sesuai dengan kegunaan dan alat tangkapnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kapal Perikanan merupakan adalah benda yang memiliki berbagai ukuran yang dapat
bergerak terapung yang dioperasikan di perairan dan digunakan untuk menangkap ikan,
pengawetan dan pengolahan ikan
Menurut Nomura dan Yamazaki (1977) kapal perikanan adalah kapal yang digunakan
dalam kegiatan perikanan yang mencakup penggunaan atau aktivitas penangkapan atau
mengumpulkan sumberdaya perairan, pengelolaan usaha budidaya sumberdaya perairan, serta
penggunaan dalam beberapa aktivitas seperti riset, training dan inspeksi sumberdaya perairan.
Boxton (1987) juga mendefenisikannya sebagai kapal yang digunakan untuk usaha-usaha
menangkap ikan dan mengumpul sumberdaya perairan atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan penelitian, kontrol, survey dan lain sebagainya.
Kapal Niaga merupakan kapal untuk mengangkut barang, manusia maupun hewan
melalui laut, dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. (Contohnya kapal penumpang, kapal barang,
dll.)
Perbedaan Kapal Perikanan dan Kapal Niaga yaitu kapal perikanan berfokus dalam
menangkap hasil tangkapan ikan di air tawar, laut. Dan kapal niaga berfungsi sebagai jasa
mengangkut barang, penumpang, dan lain-lain.
1) Kecepatan kapal:
Untuk mengejar dan menghadang gerombolan ikan yang sedang berruaya dibutuhkan kecepatan
yang tinggi dari kapal ikan, agar kapal tidak tertinggal pada saat operasi penangkapan dan daerah
yang dilalui oleh kapal lebih luas untuk mencari gerombolan ikan serta untuk membawa hasil
tangkapan yang segar dalam waktu yang pendek ke pelabuhan perikanan.
Kemampuan olah gerak yang baik pada saat pengoperasian alat tangkap, seperti kemampuan
steerability, radius putaran (turning circle) yang kecil dan daya dorong mesin (propulsion engine)
yang dapat dengan mudah untuk bergerak maju dan mundur.
3) Kelaiklautan:
Laik berlayar dalam operasi penangkapan ikan dan cukup tahan untuk menerima terpaan angin,
gelombang, memiliki stabilitas yang baik dan daya apung yang cukup, beberapa kriteria tersebut
diperlukan untuk menjamin keselamatan dalam pelayaran pada kondisi palka kosong bahan
bakar penuh dan palka penuh ikan dan bahan bakar yang relatif sedikit.
Sifat ikan yang dinamis mengakibatkan daerah pelayaran kapal ikan menjadi tidak dapat
dipastikan, pergerakan ikan yang dipengaruhi faktor-faktor lingkungan mengakibatkan area
pelayaran kapal ikan menjadi luas dan hingga saat ini belum dapat di prediksi dengan pasti
keberadaan jenis ikan tertentu pada daerah tertentu.
5) Konstruksi kasko:
Konstruksi kasko kapal harus kuat, karena dalam operasi penangkapan akan menghadapi kondisi
alam yang berubah ubah, konstruksi kapal harus disiapkan untuk kondisi cuaca yang ekstrim dan
tahan terhadap getaran yang disebabkan oleh kerja mesin.
Kemampuan daya dorong mesin yang cukup besar, dengan volume mesin yang relatif kecil,
getaran mesin yang kecil untuk menjaga konstruksi agar tidak cepat rusak, dibutuhkan untuk
mendukung kecepatan kapal yang efektif pada operasi penangkapan.
8) Mesin–mesin penangkapan:
Kapal-kapal ikan umumnya dilengkapi dengan mesin-mesin yang digunakan sebagai alat bantu
penangkapan untuk kelancaran operasi penangkapan.
Laik Laut
Laik Tangkap
Merupakan Kesesuian hubungan antara ukuran kapal, mesin, alat tangkap, alat bantu
penangkapan, jalur, penangkapan, dan kecakapan pekerja (ABK) diatas kapal ikan.
Laik Simpan
Meliputi pemenuhan persyaratan teknis tempat menyimpan ikan hasil tangkapan untuk
mempertahankan mutu ikan , meliputi: konstruksi palka, sistem pendingin, material pendingin,
dan suhu ruang palka.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
pengertian dari Instrumentasisi penangkapan ikan yaitu segala suatu peralatan yang digunakan
untuk memperingan dan mempermudah daya kerja manusia dalam proses penangkapan ikan
sehingga menjadi lebih efektif dan efesien.
Alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan ikan pada saat akan melakukan penangkapan
ikan di daerah penangkapan adalah
1. Rumpon
Rumpon yaitu alat bantu penangkapan yang digunakan dalam mengumpulkan ikan di perairan dengan
cara meletakkan rumpon di perairan atau daerah penangkapan yang sudah ditetapkan sebelum
melakukan pengoperasian, rumpon yang digunakan yaitu tipe rumpon menetap (yang tidak berpindah)
dan dipasang sebelum melakukan pengoperasian. Meskipun pengoperasian alat bagan perahu dilakukan
pada malam hari, akan tetapi rumpon tetap dipakai dan digunakan untuk mengumpulkan ikan pada
daerah penangkapan. Cara pemasangan rumpon dengan cara mengikat bagian pangkal daun kelapa
secara berurutan hingga beberapa daun kelapa yang di ikat menggunakan tali dan pemberat pada
bagian bawah, jumlah rumpon yang dimiliki hanya 1 unit, contoh rumpon terlihat pada gambar dibawah
ini.
2. Lampu
Lampu merupakan salah satu alat bantu yang sangat penting dalam proses pengumpulan ikan
pada malam hari, karena lampu merupakan sumber cahaya dan cahaya lampu ini dapat
mempengaruhi ikan-ikan yang memiliki sifat phototaksispositif (jenis ikan yang menyukai atau
tertarik dengan cahaya lampu), sehingga ikan tersebut berkumpul disekitar lampu atau daerah
penangkapan yang sudah ditentukan
Akan tetapi, pengoperasian alat tangkap menggunakan lampu tidak dioperasikan pada kapal
penangkap ikan tertentu (seperti long line) dan lampu-lapu ini tidak di operasikan saat terang
bulan, karena jika terang bulan maka ikan-ikan tidak lagi tertarik dengan cahaya lampu yang
dipasang tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Nomura dan Yamazaki (1977) kapal perikanan adalah kapal yang digunakan dalam
kegiatan perikanan yang mencakup penggunaan atau aktivitas penangkapan atau mengumpulkan
sumberdaya perairan, pengelolaan usaha budidaya sumberdaya perairan, serta penggunaan dalam
beberapa aktivitas seperti riset, training dan inspeksi sumberdaya perairan. Boxton (1987) juga
mendefenisikannya sebagai kapal yang digunakan untuk usaha-usaha menangkap ikan dan
mengumpul sumberdaya perairan atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penelitian,
kontrol, survey dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Mahasiswa perikanan perlu mempelajari dan memahami karakteristik kapal perikanan dengan
cara membaca dari literatur berupa buku, jurnal, web internet dan lain-lain. Sehingga nanti
harapannya bisa menjadi lulusan mahasiswa perikanan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
http://muliana567.blogspot.com/2012/06/kapal-perikanan.html
https://rizkymaulanaattiv.wordpress.com/2013/06/06/dasar-hukum-rekomendasi-kapal-
perikanan-surat-edaran-dirjen-pt-nomor-4162dpt-2pi-340-d2ix06/
https://www.slideshare.net/bachrisb/kelayakan-kapal-perikanan