Anda di halaman 1dari 6

MODUL KEPELAUTAN 1

BAB I

KELAIKAN KAPAL PERIKANAN

Tujuan : Setelah membaca bab ini mahasiswa akan mengetahui unsur-unsur,


dasar hukum, dan implementasi kelaikan kapal perikanan.

Sasaran : Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan unsur-unsur


kelaikan operasional kapal penangkap ikan, dasar hukum kelaikan
kapal perikanan dan implementasi kelaikan kapal penangkap ikan
dalam operasionalnya.

Kelaikan kapal adalah keadaan kapal yang telah memenuhi persyaratan

keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pemuatan,

pengawakan, kesehatan dan kesejahteraan awak kapal serta penumpang dan

status hukum kapal untuk berlayar di perairan tertentu. Untuk memenuhi

persyaratan kelaikan ini, maka kapal harus dilengkapi peralatan sesuai dengan

keperluan yang disebutkan di atas. Adapun kelaikan operasional kapal

penangkap ikan adalah keadaan kapal perikanan yang memenuhi persyaratan

kelaiklautan dan operasional penangkapan ikan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Dasar hukum kelaikan kapal perikanan dimuat dalam peraturan-

peraturan sebagai berikut :

1. UU No. 21 tahun 1992 tentang pelayaran, di dalamnya memuat tentang :

a. Sertifikat keselamatan kapal

b. Persyaratan kelaiklautan kapal

c. Surat ijin berlayar

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 2

d. Surat ukur (isi kotor kapal  20 m3)

e. Pendaftaran kapal yang dicatat dalam daftar kapal Indonesia (Pejabat

Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal)

f. Surat tanda pendaftaran (Bukti hak milik kapal).

g. Surat tanda kebangsaan kapal Indonesia

h. Pengibaran bendera Indonesia sebagai tanda kebangsaan kapal

i. Pencatatan buku harian kapal (nakhoda/pemimpin kapal)

j. Pelarangan pembuangan limbah atau bahan lainnya yang tidak

memenuhi persaratan yang ditetapkan

k. Pemasangan peralatan pencegahan pencemaran (syarat kelaiklautan

kapal)

l. Pencegahan pencemaran perairan yang bersumber dari kapal

2. UU No. 31 tahun 2004 tentang perikanan

a. Beberapa pengertian yang perlu di pahami sebagai berikut :

1) Perikanan adalah Perikanan adalah semua kegiatan yang

berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya

ikan dan lingkungannya mulai pra produksi, produksi, pengolahan

sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem

bisnis perikanan.

2) Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di

perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau

cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk

memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,

mengolah, dan/atau mengawetkannya

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 3

3) Kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lain yang

dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung

operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan

ikan, pengolahan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi

perikanan.

b. Ketentuan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya ikan yang ditetapkan

oleh menteri meliputi hal-hal berikut ini :

1) Alat penangkap ikan

2) Syarat teknis perikanan

3) Jumlah ikan tangkapan yang boleh ditangkap serta jenis dan ukuran

yang tidak boleh ditangkap

4) Daerah, jalur dan waktu/musim penangkapan

5) Pencegahan pencemaran dan kerusakan, rehabilitasi dan

peningkatan kualitas sumber daya ikan serta lingkungan

6) Penebaran ikan jenis baru

7) Hal lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya ikan

3. Tata laksana untuk perikanan yang bertanggung jawab (FAO tahun 1995)

a. Pedoman pemerintah sebagai negara bendera dalam operasi

penangkapan ikan

1) Penetapan persyaratan guna penangkapan ikan yang bertanggung

jawab

2) Pendidikan, pelatihan dan sertifikasi

3) Keselamatan

4) Alokasi bendera, otorisasi untuk menangkap ikan dan dokumen

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 4

5) Pemeliharaan kapal penangkap ikan dan survey yang diwajibkan

6) Pelaporan posisi kapal penangkap ikan

7) Penandaan kapal dan alat penangkap ikan

8) Keselamatan kapal penangkap ikan

b. Pedoman untuk kegiatan penangkap ikan

1) Alat penangkap ikan

2) Sikap perilaku kapal penangkap ikan

3) Pemeliharaan hasil tangkapan

4) Alat bantu penangkapan ikan

Implementasi Kelaikan Kapal Penangkap Ikan

1. Kelaiklautan

Kepmen Perhubungan No. 46 tahun 1986 sertifikat kelaiklautan kapal

penangkap ikan menjelaskan bahwa setiap kapal penangkap ikan yang akan

berlayar harus memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan alat penangkap

ikan yang memenuhi persyaratan diberikan surat dan sertifikat berupa :

1. Surat Tanda Kebangsaan Kapal

Tanda kebangsaan kapal adalah kapal yang memperoleh surat tanda

kebangsaan kapal Indonesia dan wajib mengibarkan bendera Indonesia

(bendera kebangsaan) serta diberikan nama panggilan (call sign) kapal.

Surat tanda kebangsaan kapal :

1. Surat laut : isi kotor kapal 500 m3 = 175 GT

2. Surat tahunan : isi kotor kapal 20 m3 = 7 GT

3. Pas putih : isi kotor < 20 m3 dan > 10 m3

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 5

4. Pas biru : isi kotor 10 m3 = 3 GT

Surat tanda kebangsaan kapal adalah kapal yang didaftarkan dan

mendapatkan pengesahan daftar ukur.

2. Sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal penangkap ikan, mencakup

keahlian awak kapal dalam bidang berikut ini yaitu :

a. Konstruksi dan tata susunan kapal

b. Stabilitas dan garis muat kapal

c. Perlengkapan kapal

d. Permesinan dan listrik kapal

e. Sistem dan perlengkapan pencegahan dan pemadam kebakaran

f. Sistem dan perlengkapan pencegahan pencemaran dari kapal

g. Jumlah dan susunan awak kapal

RINGKASAN

1. Kelaikan kapal adalah keadaan kapal yang telah memenuhi persyaratan

keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pemuatan,

pengawakan, kesehatan dan kesejahteraan awak kapal serta penumpang dan

status hukum kapal untuk berlayar di perairan tertentu

2. Dasar hukum kelaikan kapal perikanan dimuat dalam

peraturan-peraturan UU No. 21 tahun 1992 tentang pelayaran, UU No. 31

tahun 2004 tentang perikanan dan Kepmen Perhubungan No. 46 tahun

1986 tentang sertifikat kelaiklautan kapal penangkap ikan

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 6

LATIHAN

1. Jelaskan unsur-unsur kelaikan operasional kapal penangkap ikan !

2. Sebutkan dasar hukum kelaikan kapal perikanan !

3. Jelaskan implementasi kelaikan kapal penangkap ikan dalam

operasionalnya !

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 1974. Tex Book of Fishing Boat Japan International Corporation


Agency.
2. ---------, 1985. Olah Gerak Kapal . IKIP Semarang.

3. ---------, 1986a. Petunjuk Pembuatan dan Pengoperasian Alat Tangkap


Udang (Lampara Dasar), BPPI Semarang.

4. ---------, 1986b. Fishery Journal No.1 Yamaha Motor Co., Ltd, Japan.

5. Anonim, 2000. Basic Safety Training-Pengendalian Keadaan Darurat.


Direktorat PKK Pertamina, Jakarta.
6. Eris Mulyadi dan Sutarto, 1999. Petunjuk Teknis Olah Gerak Kapal.
Direktorat Jenderal Perikanan BPPI Semarang.
7. Masato Oishi, 1994. Coastal Navigationa, SEAFDEC, Samut Prakan,
Thailand.

8. Masatake Okaware et.al, 1994. Fishing Gear and Meyhods in Southeast


Asia I, Thailand Southeast Asian Fisheries Development Center,
Samut, Prakan, Thailand.

9. Mulyanto, RM., 2005. kelayakan dan Kelaikan Kapal Perikanan. Materi


pelatihan pengelolaan Sumberdaya Ikan. BPPI-DKP Semarang.
10. Sutee Rajruchithong, 1986. Seaman Ship Southeast Asian Fisheries
Development Center, Samut, Prakan, Thailand.
11. Santosa, D., 2004. Pokok-Pokok Hukum Perkapalan. Cetakan 1. UII
Press, Yogyakarta.

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si

Anda mungkin juga menyukai