TINJAUAN PUSTAKA
7
8
Sedangkan pada malam hari dikenal dari irama dan warna cahayanya.
SBNP ini dapat ditempatkan di daratan atau di perairan, berupa :
a. Menara Suar
Adalah SBNP tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak
sama atau lebih 20 mil laut yang dapat membantu para navigator
dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal, menunjukkan
arah daratan dan adanya Pelabuhan serta dapat dipergunakan
sebagai tanda batas wilayah Negara.
b. Rambu Suar
Adalah SBNP tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak
sama atau lebih dari 10 mil laut yang dapat membantu para
navigator adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain karang,
air dangkal, gosong dan bahaya terpencil serta menentukan posisi
dan/atau haluan kapal serta dapat dipergunakan sebagai tanda
batas wilayah Negara.
c. Pelampung Suar
Adalah SBNP apung yang bersuar dan mempunyai jarak tampak
sama atau lebih 4 mil laut yang dapat membantu para navigator
adanya bahaya atau rintangan navigasi antara lain karang, air
dangkal, gosong, kerangka kapal dan/atau untuk menunjukkan
perairan aman serta pemisah alur dan dapat dipergunakan sebagai
tanda batas wilayah Negara.
d. Tanda Siang (Day Mark)
Adalah SBNP berupa anak pelampung dan/atau rambu siang yang
dapat membantu para navigator adanya bahaya atau rintangan
navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, kerangka kapal
dan menunjukkan perairan yang aman serta pemisah alur yang
hanya dapat dipergunakan pada siang hari.
2. SBNP Elektronik, dipergunakan untuk menyampaikan informasi
melalui gelombang radio atau sistem elektromagnetik lainnya untuk
menentukan arah dan posisi kapal, meliputi :
16
kotor (dirty), dan sulit (difficult) dengan ketiga sifat pekerjaan tersebut
ditambah faktor ukuran kapal yang umumnya relatif kecil pada kondisi
cuaca dan gelombang laut besar yang semakin tidak menentu akibat
adanya pemanasan global maka tingkat kecelakaan kapal penangkap ikan
semakin lebih tinggi( Djodjo S,dkk,2010).Untuk menjamin keselamatan
pelayaran sebagai penunjang kelancaran lalu lintas kapal di laut,
diperlukan adanya awak kapal yang berkeahlian, berkemampuan dan
terampil, dengan demikian setiap kapal yang akan berlayar harus diawaki
dengan awak kapal yang cukup dan sesuai untuk melakukan tugasnya di
atas kapal berdasarkan jabatannya dengan mempertimbangkan besaran
kapal, tata susunan kapal dan daerah pelayaran.
Keselamatan dan kesehatan kerja secara khusus bertujuan untuk
mencegah atau mengurangi kecelakaan dan akibatnya, dan untuk
mengamankan kapal, peralatan kerja, dan produk hasil tangkapan
(Thimotious J, 2015).
Identifikasi Permasalahan
Pengumpulan Data
Keselamatan
Pelayaran Kapal
Ikan (Y)
Data Tidak Cukup Data Cukup
Pengolahan Data
Analisis Data
Implikasi Manajerial
X1.1
Sumber Daya
X1.2 Awak Kapal
Ikanl (X1)
X1.3
H1
X2.1
Alat-alat
X2.2 Keselamatan H2
Y1.1
X2.3
(X2) Keselamatan
Pelayaran
Y1.2
Kapal Ikan
H3 (Y)
X3.1
Y1.3
Peran
X3.2
Syahbandar
(X3)
X3.3
H4
X4.1
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
: Variabel : Pengaruh
: Indikator : Pengukur
H : Hipotesis
27