Anda di halaman 1dari 8

MODUL KEPELAUTAN 7

BAB II
PERATURAN TEKNIS KELAIKLAUTAN
KAPAL PENANGKAP IKAN

Tujuan : Setelah membaca bab ini mahasiswa akan mengetahui unsur-unsur,


dasar hukum, dan implementasi kelaikan kapal perikanan.

Sasaran : Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan unsur-unsur


kelaikan operasional kapal penangkap ikan, dasar hukum kelaikan
kapal perikanan dan implementasi kelaikan kapal penangkap ikan
dalam operasionalnya

A. SK Ditjen Hubla, Nomor : PY.65/1/1-86 tanggal 7 Juni 1986

Perlengkapan kapal dan alat penolong untuk kapal ikan 50-304 GT

pada dasarnya sama dengan kapal dan alat penolong untuk kapal ikan < 150

GT, kecuali perlengkapan berikut ini yaitu :

1. Peralatan navigasi, yaitu :

a. Alat Baring dan Daftar suar indonesia

b. Buku kepanduan bahari serta katalogus dan peta laut sesuai dengan

daerah pelayarannya

2. Alat penolong, yaitu :

a. Rakit penolong kembung (inflatable lift raft) dengan kapasitas semua

pelayar

b. Isi kotor kapal < 650 m3, dapat digunakan rakit jenis lain

c. 1 sekoci kerja + dayung, dengan kapasitas > 4 orang pelayar

3. Alat isyarat bahaya

a. 2 cerawat apung payung + 4 cerawat merah

b. 2 isyarat asap

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 8

B. Instruksi Menhub, Nomor : IM.18/AI.405 Phb-82, 1982 dan SK Ditjen


Hubla Nomor : DKP.44/1/13

Instruksi Menhub, nomor : IM.18/AI.405 Phb-82, tanggal 16 Desember

1982 dan SK Ditjen Hubla Nomor : DKP.44/1/13, tanggal 9 Agustus 1983

mengatur tentang keharusan memiliki perangkat radio telekomunikasi dengan

jarak capai sekurang-kurangnya 100 mil bagi kapal-kapal berukuran 100 m3 s.d

850 m3.

C. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2000

Pengawakan kapal penangkap ikan diatur dalam PP RI No. 7 tahun

2000 tentang kepelautan yang menyebutkan bahwa pada setiap kapal

penangkapan ikan yang berlayar harus diawaki :

a. 1 nakhoda dan beberapa perwira kapal

1) Sertifikat keahlian pelaut kapal penangkap ikan

2) Sertifikat dasar pelaut kapal sesuai dengan daerah

pelayaran, ukuran kapal dan daya penggerak kapal (kilowatt/KW)

b. Beberapa awak kapal

c. Sertifikat keterampilan dasar pelaut

a. Sertifikat keahlian pelaut kapal penangkap ikan

1) Sertifikat keahlian pelaut nautika kapal penangkap

ikan

2) Sertifikat keahlian pelaut teknik permesinan kapal

penangkap ikan

b. Sertifikat keahlian pelaut nautika kapal penangkap ikan

1) Sertifikat keahlian pelaut nautika kapal penangkap

ikan tingkat I

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 9

2) Sertifikat keahlian pelaut nautika kapal penangkap

ikan tingkat II

3) Sertifikat keahlian pelaut nautika kapal penangkap

ikan tingkat III

c. Sertifikat keahlian pelaut teknik permesinan kapal penangkap ikan

1) Sertifikat ahli teknika kapal penangkap ikan tingkat I

2) Sertifikat ahli teknika kapal penangkap ikan tingkat II

3) Sertifikat ahli teknika kapal penangkap ikan tingkat III

d. Dewan penguji yang mandiri/independen mengadakan ujian/seleksi

untuk memperoleh sertifikat keahlian pelaut kapal Penangkap Ikan.

Persyaratan pengawakan kapal penangkap ikan, ukuran kapal dan

daerah pengujian :

1. Gross Tonage = 35 dan daerah pelayaran < 60 mil

a. Nakhoda : Surat kecakapan 60 keterangan mil

b. KKM : Surat kecakapan 60 keterangan mil

2. Gross Tonage = 88 dan daerah pelayaran < 200 mil

a. Nakhoda : Surat kecakapan 60 keterangan mil plus

b. KKM : Surat kecakapan 60 keterangan mil plus

3. Gross Tonage = 88 – 353 dan daerah pelayaran seluruh Indonesia

a. Nakhoda : MPL tingkat II

b. Mualim I : MPL tingkat II

c. KKM : AM KPL tingkat II

d. Masinis II : AM KPL tingkat II

4. Gross Tonage = 88 – 353 dan daerah pelayaran seluruh lautan

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 10

a. Nakhoda : MPL tingkat I

b. Mualim : MPL tingkat I

c. Mualim I : MPL tingkat II

d. KKM : AM KPL tingkat I

e. Masinis II : AM KPL tingkat I

f. Masinis III : AM KPL tingkat II

Kelaikan Operasional Kapal Penangkapan Ikan

Kelaikan Operasional Kapal Penangkapan Ikan adalah keadaan kapal

perikanan yang memenuhi persyaratan kelaiklautan dan operasional

penangkapan ikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam SK Menteri Kelautan No.45 tahun 2000 tentang perizinan

perikanan dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Surat Penangkapan Ikan (SPI) asli

Surat ini harus dimiliki setiap kapal perikanan berbendera Indonesia

untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan.

Dalam SPI telah ditetapkan :

a. Koordinat daerah penangkapan ikan

b. Alat penangkapan ikan yang digunakan (Ditjen Perikanan tangkap

spesifikasi alat penangkapan ikan)

c. Pelabuhan pangkalan

d. Jalur penangkapan ikan yang terlarang

e. Identitas kapal

f. Jumlah dan daftar penempatan ABK

g. Identitas kapal yang menjadi satuan armada penangkapan ikan

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 11

2. Daerah, jalur dan waktu musim penangkapan sesuai dengan wilayah


Pengelolaan Penangkapan Ikan
SK Menteri Kelautan dan Perikanan No.45 tahun 2000, menyatakan Wilayah

Pengelolaan Perikanan yang terdiri dari :

a. Perairan Selat Malaka

b. Perairan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan

c. Perairan Laut Flores dan Selat Makassar

d. Perairan Laut Banda

e. Perairan Laut Maluku, Teluk Tomini dan Laut Seram

f. Perairan Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik

g. Perairan Laut Arafura

h. Perairan Samudra Hindia

Ijin tertulis ini harus dimiliki oleh perusahaan perikanan yang

melakukan usaha penangkapan atau pembudidayaan ikan dengan

menggunakan kapal perikanan beserta jalur penangkapan ikan dan jumlah

kapal perikanan yang akan digunakan dan atau usaha pengangkutan ikan

3. Lembar Laik Tangkap Operasional

Lembaran yang berisi tentang kelaikan alat penangkapan ikan dan alat

bantu penangkapan ikan yang digunakan untuk operasional penangkapan

ikan.

4. Surat Izin Berlayar

Surat yang diperoleh dari Syahbandar Pelabuhan Perikanan, tempat

keberangkatan memenuhi kelaik lautan dan kelaikan operasional kapal

penangkap ikan

5. Alat penangkap ikan

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 12

Jenis alat tangkap ikan tertentu sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah

ditentukan dan telah dilegalisir seperti yang tercantum pada SPI

6. Identitas kapal

Jenis dan ukuran kapal penangkapan ikan sesuai dengan spesifikasi teknis

seperti yang tercantum pada SPI.

7. Jumlah dan daftar penempatan ABK

Pengawakan kapal penangkap ikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Informasi awak kapal meliputi jabatan dan ijazah/sertifikat yang dimiliki.

8. Kelengkapan kapal lainnya

a. Palka ikan berinsulasi

1) Persyaratan teknis penanganan ikan

2) Rancang bangun tempat penyimpanan ikan (palka)

3) Kesegaran mutu ikan, higienis baik, aman konsumsi

4) Sistem pendinginan baik (jumlah pemakaian es hemat dan

lama/waktu penangkapan dapat diperpanjang)

5) Penanganan ikan cepat, bersih dan sehat dengan menggunakan es

dan air bersih

6) Bahan pembuat palka:

- Kontruksi peti kayu

- Lapisan insulasi

- Lapisan fiber glass

7) Peralatan:

- Perkakas tukang kayu

- Peralatan pengecatan

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 13

b. Mesin bantu penangkapan ikan

1) Penggunaan mesin bantu penangkapan sebagai indikator terhadap

jenis alat penangkapan ikan yang digunakan.

2) Jenis mesin bantu penangkapan

- Long liner : line hauler, line thrower, conveyor belt, setting

table dan line arranger

- Purse seiner : Power block, purse line winch and davit

- Gillnetter : net hauler

- Trawler : trawl winch .

RINGKASAN

1. Perlengkapan kapal dan alat penolong untuk kapal ikan 50-304 GT pada

dasarnya sama dengan kapal dan alat penolong untuk kapal ikan < 150 GT.

2. Instruksi Menhub, nomor : IM.18/AI.405 Phb-82,

tanggal 16 Desember 1982 dan SK Ditjen Hubla Nomor : DKP.44/1/13,

tanggal 9 Agustus 1983 mengatur tentang keharusan memiliki perangkat

radio telekomunikasi dengan jarak capai sekurang-kurangnya 100 mil bagi

kapal-kapal berukuran 100 m3 s.d 850 m3.

3. Pengawakan kapal penangkap ikan diatur dalam PP RI

No. 7 tahun 2000 tentang kepelautan

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si
MODUL KEPELAUTAN 14

LATIHAN

1. Sebutkan dan jelaskan Perlengkapan kapal dan alat penolong untuk

kapal ikan 50-304 GT !

2. Sebutkan dan jelaskan persyaratan pengawakan kapal penangkap ikan,

ukuran kapal dan daerah pengujian !

3. Surat Penangkapan Ikan (SPI) harus dimiliki setiap kapal perikanan

berbendera Indonesia untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Hal-

hal apa saja yang ditetapkan dalam SPI ?

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 1974. Tex Book of Fishing Boat Japan International Corporation


Agency.
2. ---------, 1985. Olah Gerak Kapal . IKIP Semarang.
3. ---------, 1986a. Petunjuk Pembuatan dan Pengoperasian Alat Tangkap
Udang (Lampara Dasar), BPPI Semarang.
4. ---------, 1986b. Fishery Journal No.1 Yamaha Motor Co., Ltd, Japan.
5. Anonim, 2000. Basic Safety Training-Pengendalian Keadaan Darurat.
Direktorat PKK Pertamina, Jakarta.
6. Eris Mulyadi dan Sutarto, 1999. Petunjuk Teknis Olah Gerak Kapal.
Direktorat Jenderal Perikanan BPPI Semarang.
7. Masato Oishi, 1994. Coastal Navigationa, SEAFDEC, Samut Prakan,
Thailand.
8. Masatake Okaware et.al, 1994. Fishing Gear and Meyhods in Southeast
Asia I, Thailand Southeast Asian Fisheries Development Center,
Samut, Prakan, Thailand.
9. Mulyanto, RM., 2005. kelayakan dan Kelaikan Kapal Perikanan. Materi
pelatihan pengelolaan Sumberdaya Ikan. BPPI-DKP Semarang.
10. Sutee Rajruchithong, 1986. Seaman Ship Southeast Asian Fisheries
Development Center, Samut, Prakan, Thailand.
11.Santosa, D., 2004. Pokok-Pokok Hukum Perkapalan. Cetakan 1. UII
Press, Yogyakarta.

Ir. Saaluddin Husin; Ir. Irhamsyah, M.Si ; Muh. Syahdan, S.Pi., M.Si

Anda mungkin juga menyukai