Anda di halaman 1dari 7

Kebijakan Kapal Perikanan

Kelompok 15
1. Muhammad Rizhaallah [2211103010073]
2. Dwi Wulandari Anhar [2211103010077]
3. M. Khairul Mizan [2211103010079]
Kelaiklautan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan
kapal, pencegahan pencemaran perairan, dari kapal, pengawakan, garis muat,
pemuatan, kesejahteraan awak kapal dan kesehatan penumpang, status hukum Kapal,
manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari Kapal, dan manajemen
keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.
Adanya kebijakan tentang kelaikan kapal perikanan ini merupakan bentuk tindakan
pemerintah untuk memberikan keselamatan dan rasa aman nelayan dilautan
maritime, dan mencegah rusaknya ekosistem laut akibat dari kegiatan pelayaran.
Berdasarkan Menteri Perhubungan nomor 61 Tahun 2019 Tentang
Kelaiklautan Kapal , menetapkan bahwa setiap kapal yang akan berlayar
harus memenuhi persyaratan laik laut kapal penangkap ikan.

1. Surat Tanda Kebangsaan


a. Surat Laut: diterbitkan untuk kapal berukuran 500 m3 atau
senilai dengan ukuran GT 175 isi kotor atau lebih; 10
b. Pas Tahunan, diterbitkan untuk kapal yang berukuran
sekurangkurangnya 20 m3 atau bobot GT 7 sampai dengan
GT 174;
c. PAS Kecil, untuk kapal yang berukuran lebih kecil dari GT.
2. Kelaikan kapal penangkap ikan
a. Kapal dengan ukuran < GT 150 atau (< 425 m^3 ), harus dilengkapi dengan ;
1) Sekurang-kurangnya satu buah jangkar dan haluan dan satu buah jangkar arus dengan rantai atau sesuai ketentuan minimal.
2) Sekurang-kurang satu tali dan dua tali tambat yang panjang dan ukurannya sesuai dengan peraturan.
3) Kapal yang panjangnya < 7m , jika memungkinkan dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi.
b. Kapal dengan ukuran bobot kotor GT 150 – GT 304 atau 425 - 850 m^3 , harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1) Perlengkapan navigasi, meliputi : kompas, alat baring, buku kepanduan bahari sesuai daerah pelayaran, daftar suar
Indonesia,kaatlog dan peta-peta laut sesuai daerah pelayaran.
2) Alat – alat penolong, meliputi : rakit penolong (inflatable liftcraft) dengan kapsitas seluruh Anak Buah Kapal, satu sekoci
kerja beserta dayung nya dengan kapasitas sekurang-kurang untuk 4 orang.
3) Alat-alat isyarat bahaya, meliputi : dua buah cerawat paying, empat buah cerawat merah, dua buah isyarat asap apung
4) Alat-alat komunikasi, sesuai dengan peraturan yaitu dengan jarak capai sekurang-kurangnya 100 Mil bagi kapal-kapal
berukuran 100 m3 – 850 m3
3. Pengawakan Kapal Penangkap Ikan.
Dalam pengawakan kapal penangkap ikan harus sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik 61 Tahun 2019 Tentang
Kelaiklautan Kapal.
Kapal dikategorikan laik laut kapal penangkap ikan apabila kapal penangkap ikan telah memenuhi persyaratan kapal yang
meliputi :
1. Konstruksi dan tata susunan kapal
2. Stabilitas dan garis muat kapal
3. Perlengkapan kapal termasuk perlatan keselamatan
4. Permesinan dan listrik kapal
5. Sistem dan perlengkapan pencegahan dan pemadaman kebakaran
6. Sistem dan perlengkapan pencegahan pencemaran dari kapal
7. Alat tangkap, cara menangkap, penanganan hasil tangkap sesuai peraturan yang berlaku
8. Jumlah dan susunan awak kapal.

Kapal dinyatakan laiklaut dibuktikan dengan dokumen berupa sertifikat kelaiklautan kapal, yakni: Surat Laut untuk kapal yang
memiliki volume kotor 500 m3 atau 175 GT; Pas Tahunan bagi kapal yang memiliki volume kotor kapal 20 m3 atau 7 GT; Pas
Putih : isi kotor kapal > 10 - < 20m^3 , dan Pas Biru bagi kapal yang memiliki volume kotor <10m^3 atau 3 GT.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai