Kapal Perikanan
adalah kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang
dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan termasuk
melakukan survei dan eksplorasi perikanan
Kelaiklautan kapal perikanan
adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan
keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari
kapal, pengawakan, pemuatan, kesehatan dan
kesejahteraan awak kapal, serta penumpang atau status
hukum kapal untuk berlayar diperairan tertentu
Laik tangkap
adalah kesesuaian hubungan antara ukuran kapal, mesin,
alat tangkap, alat bantu penangkapan, jalur penangkapan,
dan kecakapan pekerja (ABK) di atas kapal ikan
Awak kapal
adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan diatas kapal
oleh pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas di
atas kapal sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam
buku sifat kapal
Nakhoda kapal
adalah salah seorang dari awak kapal yang menjadi
pimpinan umum diatas kapal dan mempunyai wewenang
dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Anak Buah Kapal
adalah awak kapal selain nakhoda atau pemimpin kapal
Kapal penangkap ikan
adalah kapal yang secara khusus digunakan untuk
menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan, atau mengawetkan
Alat penangkap ikan
adalah sarana dan perlengkapan atau benda – benda
lainnya yang digunakan untuk menangkap ikan
Kapal pengangkut ikan
adalah kapal yang secara khusus digunakan untuk
mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung,
menyimpan, mendinginkan, atau mengawetkan
Wilayah Pengelolaan perikanan
adalah perairan Indonesia dan Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia
Izin Usaha Perikanan ( IUP )
adalah izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan
untuk melakukan usaha perikanan dengan menggunakan
sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut
I. LAIK LAUT
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor :
KM 46 tahun 1996 menetapkan bahwa setiap kapal penangkap
ikan yang akan berlayar harus memenuhi persyaratan Laik
Laut kapal penangkap ikan.
(1) Surat Tanda Kebangsaan
• Surat Laut diterbitkan untuk kapal yang berukuran
500 M3 atau senilai dengan ukuran 175 GT isi kotor
atau lebih ;
• Pas Tahunan diterbitkan untuk kapal yang
berukuran sekurang-kurangnya 20 M3 atau bobot 7
GT sampai dengan 174 GT;
• Pas kecil untuk kapal yang berukuran lebih kecil dari
7 GT.
(2) Kelaikan Kapal Penangkap Ikan
a) Kapal dengan ukuran < 150 GT atau (< 425 M3)
harus dilengkapi dengan:
Sekurangnya 1 (satu) buah jangkar haluan dan 1
(satu) buah jangkar arus dengan rantai atau sesuai
ketentuan minimal ;
• Sekurangnya satu tali dan dua tali tambat, yang panjang
dan ukurannya sesuai dengan peraturan ;
• Satu lampu puncak merah dan dibawahnya satu lampu
puncak hijau yang dapat terlihat dengan baik minimal 5
Mil laut ;
• Satu lampu lambung merah dan satu lampu lambung
hijau ;
• Satu lampu buritan putih ;
• Satu lampu jangkar putih ;
• Kapal yang panjangnya <12 meter , lampu lambung
merah dan hijau yang ditentukan dapat diganti dengan
satu lampu gabungan yang ditempatkan diatas dekat
puncak tiang ;
• Kapal yang panjangnya < 7 meter, jika memungkinkan
dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi ;
• Sebuah kerucut warna hitam berukuran garis tengah
alas satu kaki yang ditempatkan di haluan dengan
puncaknya kebawah, apabila kapal berlayar
menggunakan pesawat penggerak bantu ;
• Sekurangnya dua pompa tangan masing-masing untuk
palka dan kamar mesin yang dipasang secara tetap dan
beberapa lainnya untuk menguras air ;
4) Alat Komunikasi :
Peraturan kapal Indonesia mensyaratkan bahwa setiap
kapal harus memiliki stasion radio telekomunikasi yang
memenuhi syarat sesuai dengan instruksi Menteri
Perhubungan No.IM.18/AL.450 Phb-82 tanggal 16
Desember 1982 dan SK Direktur Jenderal Perhubungan
Laut No 44 tahun 1983 dengan jarak capai sekurang-
kurangnya 100 Mil bagi kapal-kapal berukuran 100 M3 –
850 M3.
(3) Pengawakan Kapal Penangkap Ikan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 7 tahun 2000
tentang kepelautan untuk pengawakan kapal penangkap ikan
bahwa setiap kapal penangkap ikan yang akan berlayar harus
diawaki :
a. Seorang Nakhoda dan beberapa perwira kapal yang
memiliki sertifikat keahlian pelaut kapal penangkap ikan
dan sertifikat ketrampilan dasar pelaut sesuai dengan
daerah pelayaran, ukuran kapal dan daya penggerak
kapal.
b. Sejumlah Awak Kapal (ABK) yang memiliki sertifikat
ketrampilan dasar pelaut :
c. Sertifikat Kecakapan Pelaut ( Nautika dan Permesinan )
2. ALAMAT
3. NOMOR KTP
4. NO. TELEPON
5. MESIN INDUK :
5.1.MEREK MESIN
5.2.NOMOR SERI MESIN
5.3.DAYA MESIN (HP)
2.3.
2.4.
1. RUMPON
2. LAMPU PENGUMPUL IKAN
3. TED DAN JTED
1.
2.
1. ABK INDONESIA
2. ABK ASING
IV. RISALAH KAPAL PENANGKAP IKAN (STORY OF FISHING VESSEL) :
No URAIAN KETERANGAN
YULISTYO
CATATAN :
1. Pemeriksaan fisik kapal dan alat tangkap , dokumen kapal perikanan, sea trial dan fishing trial untuk penerbitan
Sertifikat Kelayakan Kapal Perikanan dilaksanakan
di ………………………..
pada tanggal …………………………………….
2. Petugas :
a. Nama : …………………………………………..
b. NIP : …………………………………………..
c. Brevet Petugas No. : …………………………………………..
d. SPT. No. : …………………………………………..
e. Yang Menugaskan : …………………………………………..