Anda di halaman 1dari 27

MUHAMMAD RIZAL,S.Pi.M.

Si
Beberapa definisi Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan  sebagai suatu areal perairan tertentu yang tertutup


& terlindung dari gangguan badai dan merupakan tempat
yang aman untuk akomodasi kapal-kapal yang sedang
mengisi bahan bakar, perbekalan, perbaikan dan
bongkar muat barang.

Pelabuhan perikanan (Ditjen Perikanan, 1981)  pelabuhan khusus


yang merupakan pusat pengembangan ekonomi perikanan
dilihat dari aspek produksi, pengolahan & pemasaran ikan

Pelabuhan Perikanan (Deptan-Dephub, 1996)  tempat pelayanan


umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan,
sebagai pusat pembinaan dan peningkatan kegiatan
ekonomi perikanan, yang dilengkapi dengan fasilitas di
darat dan di perairan sekitarnya, untuk digunakan sebagai
pangkalan operasional tempat berlabuh, bertambat,
mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan, distribusi &
pemasaran hasil perikanan.
Pelabuhan perikanan  suatu wilayah perpaduan antara daratan dan
lautan yang digunakan sebagai pangkalan kegiatan
penangkapan ikan dan dilengkapi dengan berbagai
fasilitas sejak ikan didaratkan sampai ikan didistribusikan.
Ketentuan hukum tentang Pelabuhan Perikanan:

UU No. 31 Tahun 2004

Pasal 1
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang
digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.

Pasal 41
(1) Pemerintah menyelenggarakan dan membina pelabuhan perikanan

(2) Menteri menetapkan:


a. Rencana induk pelabuhan perikanan secara nasional
b. Klasifikasi PP dan suatu tempat yang merupakan bagian perairan
dan daratan tertentu yang menjadi wilayah kerja dan pengoperasian
PP
c. Persyaratan dan/atau standar teknis dan akreditasi kompetensi
dalam perencanaan, pembangunan, operasional, pembinaan dan
pengawasan PP
d. Wilayah kerja dan pengoperasian PP, dan
e. PP yang tidak dibangun oleh Pemerintah

(3) Setiap kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan harus
mendaratkan ikan tangkapan di PP yang ditetapkan
(4) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal
penangkap ikan dan/atau kapal pengangkut ikan yang tidak
melakukan bongkar muat ikan tangkapan di PP yang ditetapkan
sebagaimana dimaksud.

Penjelasan UU No. 31 Tahun 2004


Pasal 41
Ayat (1) Dalam rangka pengembangan perikanan, Pemerintah
membangun dan membina pelabuhan perikanan yang
berfungsi, al: sebagai tempat tambat labuh
kapal perikanan, tempat
pendaratan ikan, tempat pemasaran
dan distribusi ikan, tempat pelaksanaan pembinaan mutu
hasil perikanan, tempat pengumpulan data tangkapan,
tempat pelaksanaan penyuluhan serta pengembangan
masyarakat nelayan, dan tempat untuk
memperlancar kegiatan operasional kapal perikanan.
Ayat (2)
Huruf a cukup jelas
Huruf b cukup jelas
Huruf c cukup jelas
Huruf d
Untuk mendukung & menjamin kelancaran
operasional PP, ditetapkan batas-batas wilayah
kerja dan pengoperasian dalam koordinat
geografis.
Dalam hal wilayah kerja dan pengoperasian PP
berbatasan dan/atau mempunyai kesamaan
kepentingan dengan instansi lain, penetapan
batasnya dilakukan melalui koordinasi dengan
instansi yang bersangkutan.
Huruf e
Pihak swasta dapat membangun PP atas
persetujuan Menteri.
Tipe dan Kriteria PP

Pelabuhan Faktor Kriteria


(Tipe)

Pelabuhan a.Tersedianya lahan seluas  30 Ha.


Perikanan b.Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan  60 GT dan
Samudera kapal pengangkut ikan 500-1000 GT
(PPS)
c.Melayani kapal-kapal perikanan 100 unit/hari
(Tipe A) d.Jumlah ikan yang didaratkan lebih dari 60 ton/hari
e.Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana
pemasaran dan lahan kawasan industri perikanan
f. Jangkauan operasional: ZEEI/Internasional
Pelabuhan a.Tersedianya lahan seluas  15 Ha.
Perikanan b.Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan  30 GT
Nusantara
(PPN) c.Melayani kapal-kapal perikanan 75 unit/hari
d.Jumlah ikan yang didaratkan min 30 ton/hari
(Tipe B) e.Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana
pemasaran dan lahan kawasan industri perikanan
f. Jangkauan operasional: Nusantara/ZEEI

Pelabuhan a.Tersedianya lahan seluas  5 Ha.


Perikanan b.Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan  10 GT
Pantai
(PPP) c.Melayani kapal-kapal perikanan  30 unit/hari
d.Jumlah ikan yang didaratkan 15-20 ton/hari
(Tipe C) e.Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana
pemasaran dan lahan kawasan industri perikanan
f. Jangkauan operasional: pantai/nusantara
Pangkalan a.Tersedianya lahan seluas  2 Ha.
Pendaratan b.Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan  3 GT
Ikan
(PPI) c.Melayani kapal-kapal perikanan  20 unit/hari
d.Jumlah ikan yang didaratkan 10 ton/hari
(Tipe D) e.Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana
pemasaran dan lahan kawasan industri perikanan
f. Dekat dengan pemukiman nelayan, daya jangkauan
operasi perairan pantai.

gan: Angka-angka ketentuan di atas sering berbeda antara


publikasi-publikasi, dan kenyataan di lapangan ketentuan
tsb banyak yang tidak terpenuhi ataupun sudah terlampaui.
Contoh PP:

PPS  Jakarta, Kendari, Cilacap, Belawan, Bungus

PPN  Sibolga, Palabuhanratu, Pekalongan, Brondong, Ternate,


Prigi, Pemangkat, Tanjung Pandan.

PPP  Lampulo, Sikakap, Tarempe, Pulau Tello, Sungai Liat,


Karangantu, Karimunjawa, Bawean, Banjarmasin, Pemangkat,
Tarakan, Hantipan, Teluk Batang, Kupang, Labuhan Lombok,
Dagho.

PPI  Jumlah ratusan tersebar di daerah-daerah pantai.


Prasarana dan Sarana PP

(1) Fasilitas pokok/dasar adalah:


1. Penahan gelombang (break water)
2. Penangkap pasir (ground groins)
3. Turap penahan tanah (revetment)
4. Dermaga
5. Tiang tambat (bolder)
6. Pelampung tambat
7. Bollard
8. Pier
9. Alur Pelayaran
10. Kolam pelabuhan
11. Rambu-rambu navigasi
12. Kolam pelabuhan/jetty
13. Jembatan
14. Jalan komplek
15. Tempat parkir
16. Lahan untuk kawasan industri perikanan
(2) Fasilitas fungsional adalah: (3) Fasilitas tambahan adalah:
1. Pabrik es 1. Kantor adm pelabuhan
2. Cold storage 2. Kantor syahbandar
3. Dok/galangan kapal 3. Bea cukai
4. Bengkel/slipway 4. Aparat keamanan
5. Tangki BBM 5. Kantor manajemen unit
6. Instalansi listrik 6. Perumahan karyawan
7. Instalansi air bersih 7. Poliklinik
8. Gedung pelelangan ikan 8. Gudang
9. Balai pertemuan nelayan 9. Warung
10. Radio komunikasi/SSB 10. MCK Umum
11. Pasar ikan 11. Tempat peribadatan dll
12. Tempat pengolahan

Sumber: Direktorat Jenderal Perikanan, 1994


1. Penahan gelombang (break water) 11. Rambu-rambu navigasi
3. Turap penahan tanah (revetment)
4. Dermaga dan 10. Kolam pelabuhan
5. Tiang tambat (bolder)
6. Pelampung tambat
7. Bollard
8. Pier
9. Alur Pelayaran
12. Kolam pelabuhan/jetty
13. Jembatan
14. Jalan komplek
15. Tempat parkir
16. Lahan untuk kawasan industri perikanan
3. Dok/galangan kapal
4. Bengkel/slipway
5. Tangki BBM
8. Gedung pelelangan ikan
11. Pasar ikan

Anda mungkin juga menyukai