Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS KERUSAKAN PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN


METODE PAVEMENT CONDITION INDEX(PCI)

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI TEKNIK


SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal
laut.Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-
kapal penangkapikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.Pelabuhan
Perikanan adalah salah satu paduan dari wilayah perairan tertentu yang tertutupdan
terlindung dari gangguan badai dan merupakan tempat yang aman untuk akomodasi
kapal-kapal yang sedang mengisi bahan bakar, perbekalan, perbaikan dan bongkar
muat barang .Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah tempat berlabuh atau
bertambahnya perahu/kapal perikanan guna mendaparatkan hasil tangkapannya,
memuat perbekalan kapal serta sebagai basiskegiatan produksi, pengolahan,
pemasaran ikan dan pembinaan masyarakat perikanan.Tempat Pendaratan Ikan (TPI)
adalah tempat para nelayan mendaratkan hasil tangkapanyaatau merupakan pelabuhan
perikanan skala lebih kecil.Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Departemen
Pertanian (1981) Pelabuhan PerikananAdalah Pelabuhan yang secara Khusus
menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihatdari aspek produksi,
pengolahan maupun aspek pemasaranya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelabuhan Perikanan

Arti pelabuhan menurut Ensiklopedia Indonesia adalah tempat kapal berlabuh


(membuangsauh). Pelabuhan yang modern dilengkapi dengan los-los dan gudang-
gudang serta pangkalan, dokdan kran (crane)
untuk membongkar dan memuat barang-barang. Untuk melindungi kapal-kapaldari
terpaan angin dan gelombang besar. Pelabuhan tersebut dapat dilengkapi dengan
bangunan penahan gelombang yang menjulur ke laut.Menurut Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 16 tahun 2006 tentang pelabuhan perikanan,
pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan sistem
bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar,
berlabuh dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan egiatan penunjang perikanan.Di sektor kelautan dan perikanan terdapat
kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan yangmemerlukan adanya fasilitas
pendaratan ikan atau pelabuhan yang khusus melayani aktifitasindustri dan
perdagangan ikan. Umumnya yang dilayani adalah kegiatan perikanan tangkap di
laut.Dalam hal ini maka pelabuhan yang khusus melayani kegiatan perikanan
merupakan fasilitas pendaratan yang menjadi pangkalan bagi kapal-kapal perikanan
dan menjadi terminal yangmenghubungkan kegiatan perikanan di darat dan di laut
(Ditjenkan, 1994).Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlidung dari gelombang
yang dilengkapi denganfasilitas terminal laut yang meliputi dermaga dimana kapal
dapat bertambat untuk melakukan bongkar muat barang dan sebagai tempat
penyimpanan untuk menunggu keberangkatan berikutnya (Triadmojo, 1996).Menurut
Bagakali (2000), mendefinisiskan pelabuhan adalah pelabuhan yang secara
khususmenampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi,
pengolahan maupunaspek pemasarannya. Selain memberikan perlindungan bagi
kapal-kapal perikanan yang mengisi bahan bakar, mendaratkan ikan maupun yang
berlabuh, melayani penanganan dan pemprosesanhasil tangkapan serta tata niaganya.
Pelabuhan perikanan harus pula dapat melayani kebutuhannelayan untuk beristirahat
atau melakukan kegiatan sosial lainnya di daratan.

Menurut Direktorat Jendral Perikanan (1996), mendefinisikan pelabuhan perikanan


sebagaitempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan,
sebagai pusat pembinaandan peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang
dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan
sebagai pangkalan operasional tempat berlabuh, bertambat,mendaratkan hasil,
penanganan pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.Menurut Lubis
(2000), menjelaskan bahwa fungsi pelabuhan perikanan adalah sebagai pusat
pengembangan masyarakat nelayan serta agrobisnis perikanan, tempat berlabuhnya
kapal perikanan, tempat pendaratan ikan hasil tangkapan, sebagai pusat untuk
memperlancar kegiatandan perbaikan kapal perikanan serta pemasaran dan distribusi
ikan hasil tangkapan, pusat pengembangan industri dan pelayanan ekspor perikanan
serta pusat penyuluhan dan pengumpulandata.
B. Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan perikanan ideal harus mempunyai sifat dan fasilitas-fasilitas sehingga


pelabuhantersebut dapat berfungsi dengan baik.Beberapa sifat alami harus dimiliki
agar pembangunan pelabuhan dapat dilakukan dengan biaya yang relatif kecil.
Menurut Elfandi (1994), pelabuhan perikanan yang ideal memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a) jarak tidak terlalu jauh dari fishing ground;
b) lokasi berhubungan dengan daerah pemasaran ikan;
c) memiliki daerah yang luas untuk pendaratan ikan dan industri penunjang lainnya;
d) tempatnya menarik untuk tempat tinggal nelayan, penjual ikan dan pengusaha
ikan;
e) aman dalam segala cuaca;
f) aman secara alami dan buatan bagi kapal yang berlabuh dari segala cuaca waktu;
g) biaya masuk akal untuk mendapatkan kedalaman air yang memadai pada alur
pelabuhan dan pangkalan pelabuhan;
h) biaya untuk pengerukan pelabuhan murah;
i) i. daerah cocok untuk membangun pemecah gelombang, pangkalan pelabuhan,
dan sarana di pantaimenjadi satu unit yang disesuaikan dengan perencanaan
terpadu; dan
j) j. daerah luas sehingga tidak menyulitkan pengembangan pelabuhan.

C. Fasilitas Pelabuhan Perikanan


Menurut Lubis (2000), di dalam pelaksanaannya fungsi dan peranannya, pelabuhan
perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Kapasitas dan jenis fasilitas-fasilitas
atau sarana-sarana yang ada pada umumnya akan menentukan skala atau tipe dari
suatu pelabuhan dan akan berkaitan pula dengan skala usaha perikanannya. Fasilitas-
fasilitas yang terdapat di PelabuhanPerikanan atau di Pangkalan Pendaratan Ikan pada
umumnya terdiri atas fasilitas pokok, fasilitasfungsional, dan fasilitas tambahan/
penunjang.Pelabuhan perikanan pada hakekatnya merupakan prasarana ekonomi
perikanan yangdibangun dengan maksud tercapainya tujuan pembangunan perikanan,
karena pelabuhan perikanan berperan penting dan strategis dalam menunjang
peningkatan produksi perikanan,memperlancar arus lalu lintas kapal perikanan,
mendorong pertumbuhan perekonomianmasyarakat perikanan, serta mempercepat
pelayanan terhadap seluruh kegiatan yang bergerakdibidang usaha perikanan
(Oktavariza et. all,
1996) .Menurut Permen No.16 Tahun 2006, fasilitas pada pelabuhan perikanan
meliputi:
kok, meliputi:
a. pelindung seperti breakwater, revetment, dan groin
dalam hal secara teknisdiperlukan;
b. tambat seperti dermaga dan jetty;
c. perairan seperti kolam dan alur pelayaran;
d. penghubung seperti jalan, drainase, gorong-gorong, jembatan; dane. lahan
pelabuhan perikanan.

2. Fasilitas fungsional, meliputi:


a. pemasaran hasil perikanan seperti tempat pelelangan ikan (TPI);
b. navigasi pelayaran dan komunikasi seperti telepon, internet, SSB, rambu rambu,
lampu suar,dan menara pengawas;
c. suplai air bersih, es dan listrik;
d. pemeliharaan kapal dan alat penangkap ikan seperti dock/slipway, bengkel dan
tempat perbaikan jaring;e. penanganan dan pengolahan hasil perikanan seperti
transit sheed Dan laboratorium pembinaan mutu;
f. perkantoran seperti kantor administrasi pelabuhan;g. transportasi seperti alat-alat
angkut ikan dan es; danh. pengolahan limbah seperti IPAL.

3. Fasilitas penunjang, meliputi:


a. pembinaan nelayan seperti balai pertemuan nelayan; b. pengelola pelabuhan seperti
mess operator, pos jaga, dan pos pelayanan terpadu;c. sosial dan umum seperti tempat
peribadatan dan MCK;d. kios IPTEK; dane. penyelenggaraan fungsi pemerintahan.

a. Fasilitas pokok
Menurut Lubis (2000), fasilitas pokok adalah fasilitas yang diperlukan untuk
kepentinganaspek keselamatan pelayaran dan juga tempat berlabuh, bertambat serta
bongkar muat. Fasilitas pokok yang harus dimiliki oleh pelabuhan antara lain terdiri
dari:
1. Dermaga adalah suatu bangunan kelautan yang berfungsi sebagai tempat labuh dan
bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi bahan perbekalan
untukkeperluan menangkap ikan di laut. Bila ditinjau dari bentuk dan dimensinya,
dermaga ini bisa disebut wharf, pier, danbulkhead, atau dalam terminologi Eropa
seringdisebut quay, yetty, ataupun quay-wall.

2. Kolam pelabuhanKolam pelabuhan adalah daerah perairan pelabuhan untuk


masuknya kapal yangakan bersandar di dermaga. Kolam pelabuhan menurut
fungsinya terbagi dua yaitu berupa:
a. Alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke
dermaga(navigational channels);
b. Kolam putar yaitu daerah perairan untuk berputarnya kapal (turning basin).

3. Alat bantu navigasi adalah alat bantu yang berfungsi memberikan peringatan
atautanda-tanda terhadap bahaya yang tersembunyi misalnya batu karang di suatu
perairan,memberikan petunjuk/ bimbingan agar kapal dapat berlayar dengan aman di
sepanjang pantai, sungai dan perairan lainnya, memberikan petunjuk dan bimbingan
pada waktu kapalakan keluar masuk pelabuhan dan ketika kapal akan merapat dan
membunag jangkar.
4. Breakwater atau Pemecah gelombangPemecah gelombang adalah suatu struktur
bangunan kelautan yang berfungsi khususuntuk untuk melindungi pantai atau daerah
di sekitar pantai terhadap pengaruh gelombanglaut. Menurut Nazir (1999), breakwater
menurut bentuknya dibedakan menjadi beberapatipe yaitu:
a. Tipe Breakwater Timbunan (the Mound Type or The Rubble Mound Type)
b. Tipe Breakwater Dinding Tegak (The Wall Type)

b. Fasilitas fungsional
Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang diperlukan untuk mendayagunakan
pelayananyang menambah nilai guna segala kegiatan kerja di areal pelabuhan yang
optimal dapat dicapai.Menurut Lubis (2000), fasilitas fungsional dapat
dikelompokkan menjadi 4 bagian berdasarkanfungsinya yaitu :
a. Untuk penanganan hasil tangkapan dan pemasarannya, yang terdiri dari
Tempat PelelanganIkan (TPI), pemeliharaan dan pengolahan hasil tangkapan
ikan, pabrik es, gudang esrefrigasi/ fasilitas pendingin, dan gedung-gedung
pemasaran;

b. Untuk pemeliharaan dan perbaikan armada kapal dan alat penangkap ikan,
ruang mesin,tempat penjemuran alat penangkap ikan, bengkel, slipways, dan
gudang jarring;
c. Untuk perbekalan yang teridiri dari tangki, dan instalasi air minum serta
BBM;d.

Untuk komunikasi yang terdiri dari : stasiun jaringan telepon, radio SSB.Ruangan
untuk aktifitas lelang yang ada maka gedung pelelangan ikan terbagi menjadi 3zona
yaitu untuk sortir atau persiapan lelang, pelelangan ikan, dan untuk
pengepakan.Perbandingan luas antara bagian sortir, bagian pelelangan dan bagian
pengepakan adalah antara1 : 2 : 1.

c. Fasilitas penunjang
Menurut Kramadibrata (1985), fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara
tidaklangsung meningkatkan peranan pelabuhan perikanan atau para pelaku
mendapatkan kenyamanan melakukan aktifitas di pelabuhan. Berikut ini adalah
contoh dari fasilitas penunjang :
a. Fasilitas kesejahteraan : MCK, poliklinik, mess, kantin/ warung, musholla;
b. Fasilitas administrasi : kantor pengelola pelabuhan, ruang operator, kantor syah
bandar, kantor beacukai.Didalam pengoperasiaanya, hendaknya semua jenis
fasilitas yang ada dapat dimanfaatkanseoptimal mungkin, agar tidak
menimbulkan kerugian dalam pengelolaannya.Oleh karena itudidalam
membangun suatu pelabuhan, kiranya harus diteliti secara benar fasilitas-
fasilitasapakah yang harus dibangun atau harus ada agar pelabuhan dapat
berfungsi secara efektif danefisien (Elfandi,1994).
D. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
Menurut Murdiyanto (2004), berdasarkan klasifikasi besar-kecil skala usahanya
pelabuhan perikanan dibedakan menjadi tiga tipe pelabuhan :
1. Pelabuhan perikanan tipe A
Pelabuhan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang diperuntukkan terutama
bagikapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairan samudera yang lazim
digolongkanke dalam armada perikanan jarak jauh sampai ke perairan ZEEI (Zona
Ekonomi EkslusifIndonesia) dan perairan internasional. Adapun jumlah ikan yang
didaratkan minimumsebanyak 200 ton per hari atau 73.000 ton per tahun. Baik untuk
pemasaran di dalam maupundi luar negeri (ekspor). Pelabuhan tipe A ini dirancang
untuk bisa menampung kapal berukuran lebih besar daripada 60 GT. Sebanyak
sampai dengan 100 unit kapal sekaligus.Contoh PPS Jakarta, PPS Cilacap, PPS
Belawan, dan PPS Bungus.
2. Pelabuhan perikanan tipe B
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah pelabuhan perikanan yang
diperuntukkanterutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairanan
Nusantara yang lazimdigolongkan ke dalam armada perikanan jarak pandang sedang
sampai ke perairan ZEEI,mempunyai perlengkapan untuk menangani atau mengolah
ikan sesuai dengan kapasitasnyayaitu, jumlah ikan yang di daratkan minimum 50 ton
per hari atau 18.250 ton per tahun untuk pemasaran di dalam negeri. Pelabuhan
perikanan tipe B ini dirancang untuk bisa menampungkapal berukuran sampai dengan
60 GT, sebanyak 50 unit kapal sekaligus. Contoh : PPNPekalongan, PPN Brondong,
PPN Pelabuhan Ratu, dan PPP Kejawanan.

3. Pelabuhan perikanan tipe C


Termasuk dalam klasifikasi ini adalah pelabuhan perikanan yang
diperuntukkanterutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairan pantai,
mempunyai perlengkapan untuk menangani atau mengolah ikan sesuai dengan
kapasitasnya yaituminimum sebanyak 2 ton per hari atau 7.300 ton per tahun untuk
pemasaran di daerahsekitarnya atau untuk dikumpulkan dan dikirimkan ke pelabuhan
perikanan yang lebih besar.Pelabuhan tipe C ini dirancang untuk bisa menampung
kapal berukuran sampai dengan 15GT sebanyak 25 unit kapal. Contoh : PPP
Bajomulyo, PPP Blanakan, dan PPP Bondet.
4. Pelabuhan perikanan tipe D
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) atau bisa disebut pelabuhan perikanan tipe
Ddigunakan untuk melengkapi ketiga tipe pelabuhan perikanan tersebut diatas dapat
puladibangun suatu pangkalan untuk pendaratan ikan hasil tangkapan nelayan yang
berskalalebih kecil daripada pelabuhan perikanan pantai ditinjau dari kapasitas
penanganan jumlah produksi ikan, maupun fasilitas dasar dan perlengkapannya. PPI
dimaksudkan sebagai prasarana pendaratan ikan yang dapat menangani produksi ikan
sampai dengan 5 to per hari,dapat menampung kapal perikanan sampai dengan ukuran
5 GT sejumlah 15 unit. Contoh :PPI Muara Angke Jakarta.

E. Fungsi Pelabuhan Perikanan


Menurut Murdiyanto (2004), beberapa fungsi umum pelabuhan merupakan tugas
pokok melindungi kapal dan pelayanan lainnya yang harus dapat dilakukan di setiap
pelabuhan perikanan seperti juga di pelabuhan yang bukan untuk kegiatan
perikanan.Berbagai fasilitas yang perlu dibangun untuk memenuhi fungsi umum suatu
pelabuhan perikanan adalah sebagai berikut :
1. Jealan masuk yang aman, yang mempunyai kedalaman air yang cukup serta
mudah dilayarioleh kapal yang datang dari laut terbuka menuju ke pintu gerbang
masuk pelabuhan.
2. Pintu atau gerbang pelabuhan dan saluran navigasi yang cukup aman dan dalam.
3. Kolam air yang cukup luas dan kedalamannya serta terlindung dari gelombang
dan arusyang kuat untuk keperluan kegiatan kapal di dalam pelabuhan
4. Bantuan peralatan navigasi baik visual maupun elektronis untuk memandu kapal
agar dapatmelakukan manuver di dalam areal pelabuhan dengan lebih mudah dan
aman.
5. Bila dipandang perlu, dapat mendirikan bangunan penahan gelombang
(breakwater ) untuk mengurangi pengaruh atau memperkecil gelombang dan
angin badai di jalanmasuk danfasilitas pelabuhan lainnya
6. Dermaga yang cukup panjang dan luasnya untuk melayani kapal yang berlabuh.
7. Fasilitas yang menyediakan bahan kebutuhan pelayaran seperti bahan bakar
minyak, pelumas, air minum, listrik, sanitasi dan kebersihan, saluran pembuangan
sisa kotoran darikapal, penanggulangan sampah dan sistem pemadam kebakaran.
8. Bangunan rumah dan perkantoran yang perlu untuk kelancaran dan
pendayagunaanoperasional pelabuhan.
9. Area di bagian laut dan darat untuk peluasan atau pengembangan pelabuhan.
10. Jalan raya atau jalan kereta api/lori yang cukup panjang untuk sistem transportasi
dalamareal pelabuhan dan untuk hubungan dengan daerah lain di luar pelabuhan.
11. Halaman tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan industri atau perorangan
di dalam pelabuhan sehingga arus lalu-lintas di kompleks pelabuhan dapat
berjalan dengan lancar.
12. Fasilitas perbaikan, reparasi dan pemeliharaan kapal seperti dok dan
perbengkelan umumuntuk melayani permintaan sewaktu-waktu.Fungsi khusus
suatu pelabuhan perikanan adalah sebagai berikut :
 Fasilitas pelelangan ikan yang cukup luas dan dekat dengan tempat
pendaratan.
 Fasilitas pengolahan ikan seperti tempat pengepakan, pengemasan dancold
storage.
 Pabrik es.
 Fasilitas penyediaan sarana produksi penangkapan ikan.

Peranan Pelabuhan Perikanan


Pada hakekatnya pelabuhan perikanan merupakan basis utama kegiatan industri
perikanantangkap yang yang harus dapat menjamin suksesnya aktivitas usaha
perikanan tangkap di laut.Pelabuhan perikanan berperan sebagai terminal yang
menghubungkan kegiatan usaha di laut dandi darat ke dalam suatu sistem usaha dan
berdayaguna tinggi. Aktivitas unit penangkapan ikan dilaut harus keberangkatannya
dari pelabuhan dengan bahan bakar, makanan, es, dan lain-lainsecukupnya. Informasi
tentang data harga dan kebutuhan ikan di pelabuhan perlu dikomunikasikandengan
cepat dari pelabuhan ke kapal di laut. Setelah selesai melakukan pekerjaan di laut
kapalikan kembali dan masuk ke pelabuhan untuk membongkar dan menjual hasil
tangkapan(Direktoran Jenderal Perikanan, 1996).

Pelabuhan Perikanan memiliki peranan strategis dalam pengembangan perikanan


dankelautan, yaitu sebagai pusat atau sentral kegiatan perikanan laut. Pelabuhan
Perikanan selainmerupakan penghubung antara nelayan dengan pengguna-pengguna
hasil tangkapan, baik pengguna langsung maupun tak langsung seperti: pedagang,
pabrik pengolah, restoran dan lain-lain, juga merupakan tempat berinteraksinya
berbagai kepentingan masyarakat pantai yang bertempat di sekitar Pelabuhan
Perikanan (Kusyanto.D etal. 2006,).Pemerintah memegang peranan yang besar dalam
pembangunan perikanan khususnyaPelabuhan Perikanan yang berkelanjutan. Paling
kurang tiga peran pemerintah dalam pembangunan perikanan yaitu pembuatan
kebijakan (perencanaan), regulator dan pengawasan(Hutabarat, 2010).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal


laut.Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-
kapal penangkapikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.Pelabuhan
Perikanan adalah salah satu paduan dari wilayah perairan tertentu yang tertutupdan
terlindung dari gangguan badai dan merupakan tempat yang aman untuk akomodasi
kapal-kapal yang sedang mengisi bahan bakar, perbekalan, perbaikan dan bongkar
muat barang (Guckiandalam Hudaibiah, 2007).Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
adalah tempat berlabuh atau bertambahnya perahu/kapal perikanan guna
mendaparatkan hasil tangkapannya, memuat perbekalan kapal serta sebagai
basiskegiatan produksi, pengolahan, pemasaran ikan dan pembinaan masyarakat
perikanan.Tempat Pendaratan Ikan (TPI) adalah tempat para nelayan mendaratkan
hasil tangkapanyaatau merupakan pelabuhan perikanan skala lebih kecil.Menurut
Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian (1981) Pelabuhan
PerikananAdalah Pelabuhan yang secara Khusus menampung kegiatan masyarakat
perikanan baik dilihatdari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasaranya.
DAFTAR PUSTAKA

Hedrianto. (2016, January Thursday). Makalah Pelabuhan Perikanan.Retrieved from


Hedrianto-FPIK-UMK: http://blog-hedrianto.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai