PENDAHULUAN
yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana kapal
dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran (crane) untuk bongkar
disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah
tujuan atau pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api dan'atau
jalan raya. Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu
wilayah atiau negara dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau
atau babkan antar negara, benua dan bangsa. Dengan fungsinya tersebut maka
kegiatan usaha di luat dan di darat ke dalam suatu sistem usaha dan berdaya guna
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi,
basis utama dalam kegiatan industri perikanan tangkap yang harus dapat
bakar, makanan, es, dan lain-lain secukupnya. Informasi tentang data harga dan
ke kapal di laut.
Perikanan (WPP) dengan jumlah total pelabuhan perikanan sebanyak 1139 unit
suatu perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang digunakan sebagai
merupakan tempat bertemunya seluruh pelaku industri perikanan dari mulai pra
masih dipandang kurang baik karena kekotoran dan kekumuhan masih terlihat di
area sekitar pelabuhan. Kondisi yang kurang baik pada pelabuhan perikanan
perikanan.
perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan untuk
bersandar, berlabuh, dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas-
nasional dan daerah yang terkait dengan kegiatan perikanan dengan tetap
tersebut berpotensi unggul dalam sektor perikanan dan industri terkait, sehingga
meningkatkan peran dalam menciptakan keterkaitan yang kuat dengan sektor yang
keterkaitan dengan sektor yang lain antara lain melalui peningkatan nilai tambah,
perikanan laut, karena merupakan center perekonomian mulai saat ikan didaratkan
pasca penangkapan dari daerah penangkapan ikan sampai awal ikan dipasarkan di
merupakan salah satu komponen penting dalam sistem perikanan tangkap yang
nelayan sebagai salah satu elemen yang memiliki peran dominan dalam
pendaratan ikan hasil tangkapan, sebagai pusat untuk memperlancar kegiatan dan
hasil perikanan serta pemasaran dan distribusi ikan hasil tangkapan, pusat
perikanan selain berfungsi dalam kegiatan industri perikanan juga memiliki fungsi
dalam penyedia jasa pendukung industri perikanan. Contoh dari fungsi jasa antara
nelayan.
f. Pelaksanaan kesyahbandaran.
h. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
k. Pengendalian lingkungan.
l. Kepabeanan dan
m. Keimigrasian.
perundang undangan.
1) Fungsi maritim
kemaritiman, yaitu merupakan suatu tempat kontak bagi nelayan atau pemilik
2) Fungsi komersial
Fungsi ini timbul karena pelabuhan perikanan merupakan suatu tempat aal
transaksi pelelangan ikan. Proses pendistribusian ini dapat dilakukan dengan cara
ikan yang telah didaratkan dibawa ke gedung pelelangan ikan untuk dicatat
jumlah dan jenisnya. Setelah itu ikan disortir dan diletakan di keranjang untuk
dilakukan pelelangan ikan dan dicatat transaksinya. Pedangan atau bakul ikan
3) Fungsi jasa
Fungsi ini meliputi seluruh jasa-jasa pelabuhan mulai dari ikan didaratkan
bersifat umum (General function) dan fungsi khusus (special function). Fungsi
umum merupakan fungsi yang terdapat pula pada pelabuhan lain (pelabuhan
umum atau pelabuhan niaga). Fungsi khusus adalah fungsi yang berkaitan dengan
masalah perikanan yang memerlukan pelayanan khusus pula yang belum terlayani
oleh adanya berbagai fasilitas fungsi umum. Adapun fungsi khusus yaitu:
b. Dermaga;
c. Jetty;
d. Kolam pelabuhan;
e. Alur pelayaran;
g. Lahan.
c. Air bersih, instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM), es, dan instalasi
listrik;
b. Mess operator;
c. Wisma nelayan;
d. Fasilitas sosial dan umum seperti tempat peribadatan dan Mandi Cuci
Kakus (MCK);
e. Pertokoan; dan
f. Pos jaga.
Pelelangan Ikan (TPI), suplai air bersih, dan instalasi listrik, gedung-
c. Fasilitas penunjang terdiri dari pos jaga dan Mandi Cuci Kakus
(MCK).
1. Fasilitas pokok
a) Dermaga
labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan, serta tempat
b) Kolam pelabuhan
gelombang laut.
2. Fasilitas fungsional
Pabrik es;
Gudang es;
Gedung-gedung pemasaran.
yaitu:
Ruangan mesin;
Bengkel;
Slipways;
c) Fasilitas perbekalan: tangki dan instalasi air minum, tangki bahan bakar.
fungsi yaitu:
transportasi, layanan suplai kebutuhan bahan bakar minyak dan pelumas, tempat
4 tipe kelas yaitu pelabuhan perikanan tipe A disebut juga Pelabuhan Perikanan
pelabuhan perikanan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu luas lahan,
letak, jenis kontruksi bangunan, jenis alat tangkap, daerah penangkpan ikan, dan
distribusi tujuan ikan hasil tangkapan. Pelabuhan perikanan memiliki dua fungsi
Nomor Per.08/Men/2012).
samudera yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak jauh sampai
ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah hasil Ikan yang didaratkan. Adapun
mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah ikan yang didaratkan.
pantai, mempunyai perlengkapan untuk menangani dan atau mengolah ikan sesuai
dengan kapasitasnya yaitu minimum sebanyak 20 ton per hari atau 7:300 ton per
perikanannnya. Bila dilihat dari banyaknya parameter yang ada, klasfikasi dapat
c. Daerah penangkapan
sebagai berikut
untuk perikanan kecil atau perikanan tradisional atau tempat berlabuh dan
kapal kapal ikan yang melakukan penangkapan di laut lepas atau perairan
ZEEI
kapal kapal ikan yang melalukan penangkapan di laut lepas atau perairan
bertemu dalam satu tempat (TPI), didalamnya terjadi proses tawar menawar
harga ikan sehingga diperoleh harga yang mereka sepakati bersama. Kelembagaan
memberikan perlindungan bagi nelayan dalam hal permainan harga yang bisa
dengan keberadaan TPI adalah dengan pengarahan yang diberikan TPI melalui
kewajiban simpanan untuk setiap penjualan yang dilakukan. TPI sebagai lembaga
Tempat Pelelangan Ikan merupakan tempat transaksi jual beli sehingga harga ikan
menjadi lebih tinggi dan stabil serta memberikan keuntungan bagi nelayan.
Kegiatan ekonomi perikanan ini juga dapat meningkatkan produksi ikan secara
pemasaran ikan cukup memadai jika dibandingkan pada tempat atau lokasi yang
berbeda.
dengan pedagang perantara baik perantara grosir atau pedagang pengecer. TPI
penawaran harga bertingkat. Proses penjualan ikan laut segar hasil tangkapan
penimbangan.
2.7. Tipe- Tipe Tempat Pelelangan Ikan
Ada beberapa tipe lelang, yaitu: Tipe Inggris (English type Auction), Tipe
Belanda (Dutch type Auction), Tipe lelang tertutup (first-price sealed bid auction),
Indonesia dibangun dalam dua bentuk yaitu Pasar lelang spot (pasar lelang lokal),
penjual langsung membawa komoditas yang akan dijual ke pasar lelang dan Pasar
membawa contoh komoditas dengan spesifikasi produk yang akan dijual ke pasar
lelang. Pasar lelang tersebut merupakan pasar fisik karena adanya kewajiban
menyerahkan barang secara fisik sesuai dengan harga, kualitas, kuantitas dan
Menurut Lubis dan Anwar (2017), sistem pelelangan ikan yang digunakan
yaitu pelelangan terbuka dengan sistem naik. Peserta yang mengajukan harga
tertinggi akan ditunjuk sebagai pemenang. Sistem lelang ini ditujukan untuk
semua jenis ikan. Perbedaan lelang terjadi di Norwegia, di mana ada dua lelang
ikan. Pertama, pelelangan ikan pelagis untuk konsumsi dijalankan oleh Norwegan
tiga organisasi penjualan ikan yang berbeda mengatur secara kooperatif. Lelang
bahwa terdapat empat tipe pelelangan ikan (fish auction) yang umum dikenal.
type auction); (2) Tipe Belanda (ducth type auction); (3) Tipe lelang tertutup
(first-price sealed bid auction); (4) Tipe Vickrey (vickrey type auction) atau lebih
umum dikenal adalah second-price sealed bid auction. Tipe Ingris, mempunyai
umumnya adalah tipe Inggris (english type auction), dimana harga ditetapkan
secara meningkat, disampaikan secara terbuka dan peserta lelang dengan harga
3.1.1. Alat
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Pelabuhan Perikanan tersaji dalam
sistematis, faktual dan valid mengenai data-data yang berupa fakta dari suatu
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Penelitian dekriptif yang
atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, dan proses yang sedang
Perikanan adalah:
a. Metode Observasi
Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
pengamatan kapal di PPS Nizam Zachman Jakarta. Hal ini diperkuat oleh
perilaku dalam setting alamiah atau ini berarti melakukan penelitian terhadap
objek fenomena perilaku dalam konteks tempat perilaku itu terjadi. Metode
b. Metode Wawancara
tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada
tujuan penelitian. Tanya jawab ‘sepihak’ berarti bahwa pengumpul data yang aktif
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewanwancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memeberikan
yang mana hasil kajian dari penelitian baik berupa buku dan jurnal ataupun
Zachman Jakarta. Hal ini diperkuat oleh Mirzaqon (2018), metode studi
informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di
d. Metode Dokumentasi
baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Metode
dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu
berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Metode ini juga
Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta. Hal ini diperkuat oleh
Hasanah (2017), metode dokumentasi alat alat pengumpulan data yang digunakan
untuk mencari mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip buku,
sebagai berikut:
a. Data primer
pelabuhan serta pengukuran kapal. Sumber data primer adalah data yang
didapatkan dari sumber informasi yang pertama dan sumber data sekunder adalah
data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Hal ini diperkuat oleh Wandasari
(2014), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data primer yang
terutama bagian keuangan. Sedangkan data Sekunder adalah yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pihak pengumpul data primer atau
pihak lain.
b. Data sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam praktikum Pelabuhan Perikanan
berasal dari data Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta.
Data sekunder tersebut diantaranya adalah data catatan produksi, data kapal,
struktur organisasi PPS Nizam Zachman Jakarta, layout PPS Nizam Zachman
Jakarta, masterplan PPS Nizam Zachman Jakarta, dan laporan tahunan PPS
Nizam Zachman Jakarta. Hal ini diperkuat oleh Abdurrahman (2018), data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui instansi terkait yang berupa
Samudera Nizam Zachman Jakarta di Jalan Tuna Raya No. 1, Muara Baru Ujung,
berikut:
110 ha. Luas ini terdiri atas luas daratan sebesar 70 ha dan luas perairan sebesar
40 ha. Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta adalah salah satu
perikanan samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta yaitu dilihat dari kondisi
kebersihan lingkungan yang berupa selokan disekitar TPI sudah terlihat bersih dan
mengalir dengan lancer. Kondisi selokan disekitar PPS Nizam Zachman sebagian
selokan ada sampah meskipun sedikit. Kondisi kolam PPS Nizam Zachman
pusat kegiatan perikanan di Jakarta. Hal ini didukung oleh letak lokasinya yang
Kapal perikanan yaitu kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan
Nizam Zachman Jakarta terdiri dari kapal penangkap, kapal pengangkut ikan,
kapal riset, dan kapal latih. Unit penangkapan ikan terdiri atas alat tangkap, kapal,
(PPS) Nizam Zachman Jakarta didominasi oleh kapal-kapal yang berukuran relatif
fluktuatif atau naik turun jumlah kapal yang berpangkalan. Jumalah kapal terbesar
selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2014 sebesar 1.624 unit kapal yang
penurunan dimulai tahun 2015 sebesar 1.526 unit dan tahun 2016 sebesar 1.484
unit. Faktor yang mengalami penurunan jumlah kapal yang berpangkalan di PPS
ukuran kapal, dan durasi dari hasil akhir dan volume hasil tangkapan. Jumlah
kapal kembali meningkat pada tahun 2017 sebesar 1.537 unit kapal yang
berpangkalan, dan pada taun 2018 sebesar 1.559 unit kapal yag berpangkapan di
Menurut Hudayana dan Tiwi (2017), bahwa populasi yang dipilih untuk
menentukan jumlah sampel penelitian ialah kapal rawai tuna diatas 50 GT yang
berpangkalan di PPS Nizam Zachman pada tahun 2016 yaitu sebesar 133 kapal.
Sampel dalam kapal rawai tuna berpangkalanyang memiliki ukuran diatas 50 GT.
Kapal yang berpangkalan di PPS Nizam Zachman Jakarta yaitu berada diperairan
Alat tangkap di PPS Nizam Zachman dapat dilihat dari kunjungan kapal
untuk menunjang aktivitas perikanan tangkap. Alat tangkap yang terdapat di PPS
Nizam Zachman Jakarta yaitu Gill net, Purse seine, Long line, Bouke ami, dan
Pengangkut. Jenis alat tangkap yang terbanyak jumlahnya adalah Bouke ami dan
Purse seine dengan hasil tangkapan utamanya adalah ikan tuna. Alat tangkap yang
Cumi Pancing
Ulur Pancing
Cincin Pukat
Berkapal Jala Jatuh
Long Line
Boukeami
Gross
Huhate
Total
Ton
(Unit)
(GT)
yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta yaitu
alat tangkap boukeami, huhate, jaring insang hanyut, pancing cumi, pancing ulur,
pukat cincin, dan rawai tuna. Alat tangkap yang paling dominan di PPS Nizam
Zachman Jakarta yaitu alat tangkap boukeami, pukat cincin, dan rawai tuna yang
disetiap tahunnya rata-rata meningkat. Alat tangkap yang dominan ini biasa
perairan laut lepas. Alat tangkap yang tidak dominan di PPS Nizam Zachman
yaitu ada alat tangkap hahute jumlah alat tangkap ini dari tahun ketahun sedikit
Nizam Zachman yaitu cumi-cumi dan tuna, dimana alat tangakp yang digunakan
adalah alat tnagkap boukeami dan rawai tuna. Pengoperasaian alat tangkap
boukeami dan rawai tuna juga banyak memberi peluang terhadap banyaknya
spesies ikan bernilai ekonomis penting yaitu tuna dan cumi-cumi yang didaratkan
di PPS Nizam Zachman. Hal ini berkaitan dengan ukuran kapal perikanan (GT)
perikanan tangkap yang berasal dari hasil tangkapan ikan yang didaratkan di UPT
dari pendataan kapal perikanan yang mendaratkan hasil tangkapan ikan yaitu nilai
produksi ikan dari kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan selama satu
tahun di UPT Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Produksi
160000
140000
120000
Produksi (ton)
100000
80000
Produksi didaratkan dari
60000 kapal
Produksi Datang dari Darat
40000
20000
0
2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
yaitu produksi ikan yang didaratkan dari kapal dan produksi ikan yang datang dari
darat. Jumlah produksi ikan di PPS Nizam Zachman selama tahun 2014-2018
maupun kondisi lainnya. Jumlah produksi tertinggi di PPS Nizam Zachman terjadi
pada tahun 2014 dimana jumlah produksi mencapai 270.490,1. Jumlah produksi
terendah di PPS Nizam Zachman terjadi pada tahun 2017 dimana jumlah
jumlah produksi, sehingga nilai produksi tertinggi terjadi pada tahun 2014 dengan
nilai 7.192.568 dan nilai produksi terendah pada tahun 2017 dengan nilai
3.214.828.
Fluktuasi yang terjadi pada jumlah produksi dan nilai produksi di PPS
Nizam Zachman disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor
keadaan alam di perairan Faktor keadaan alam yang dimaksud seperti badai,hujan,
dan faktor alam lainnya, sehingga tidak memungkinkan kapal untuk beroperasi.
Selain kedua faktor tersebut musim dan jumlah trip juga mempengaruhi jumlah
produksi dan nilai produksi. Hal ini diperkuat oleh Restumurti et.al (2016),
fluktuasi produksi dan nilai produksi ini terjadi karena banyak faktor diantaranya
Perbekalan yang harus disiapkan terdiri dari es, solar, air bersih, umpan dan bahan
makanan bagi anak buah kapal (ABK). Penyerapan perbekalan PPS Nizam
Tabel 6. Penyerapan Es, Air Bersih, Umpan, Solar, dan Oli Tahun 2018
Bulan Es (ton) Air (ton) Umpan Solar (ton) Oli (liter)
(ton)
Januari 1.202 52.146 33 256 28
Februari 1.145 48.213 13 236 117
Maret 1.320 56.417 34 7.478 29
April 1.208 55.477 25 6.138 29
Mei 1.044 65.209 21 5.913 25
Juni 443 47.445 9 2.509 16
Juli 869 68.744 48 8.310 36
Agustus 788 59.525 20 4.302 21
September 833 59.878 22 5.295 21
Oktober 893 62.869 18 279 20
November 875 57.075 4 273 18
Desember 862 68.458 14 384 19
Total 11.482 701.456 260 41.373 375
Sumber: Laporan tahunan PPS Nizam Zachman, 2018.
Zachman Jakarta yang ada di laporan tahunan PPS Nizam Zachman terdapat 5
jenis logistik penyerapan perbekalan dari tahun 2009-2018 yaitu, es, solar, air
bersih, umpan, dan garam. Penyerapan perbekalan es tertinggi terjadi pada tahun
2009 yang mencapai 54.845,00 dan penyerapan perbekalan terendah pada tahun
2016 yang hanya 1.908,00. Penyerapan perbekalan solar tertinggi pada tahun
2015 dimana mencapai 227.993,00 dan penyerapan terrendah pada tahun 2018
sekitar 41.373,00. Penyerapan perbekalan jenis air bersih terbesar pada tahun
2017 yang mencapai 733.229,00 dan terendah pada tahun 2010 yaitu 264.547,00.
Penyerapan perbekalan umpan tertinggi pada tahun 2015 yaitu mencapai 586,35
dan terendah tahun 2009 133,45. Penyerapan perbekalan garam tertinggi pada
tahun 2009 yaitu 349,65 dan terendah pada tahun 2013 yang hanya 2,00. Fluktuasi
Nizam Zachman Jakarta disebabkan karena jumlah kapal yang masuk atau kapal
yang keluar untuk menangkap ikan. Rata-rata lama trip kapal di PPS Nizam
bersih, solar dan es. Es, BBM, dan air bersih adalah kebutuhan logistik kapal yang
hingga 40 ha. Selain itu, Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta melayani
kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di wilayah ZEEI dan kapal
dalam negeri secara menyeluruh. Panjang dermaga yang ada pada Pelabuhan
dermaga 2577 m yang berada di wilayah barat dan timur, panjang jetty 350 m hal
ini sudah menunjukkan bahwa panjang dermaga sudah memenuhi syarat untuk
menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS). Luas lahan yang dimiliki juga
sebanyak 110 ha dimana 70 ha merupakan luas lahan darat dan 40 lahan laut hal
tersebut berlayar di Samudera Hindia dengan hasil tangkapan ikan tongkol dan
tuna. Tambat labuh yang ada digunakan untuk kapal berukuran 60 GT atau lebih
dimana kapal yang berukuran lebih dari 60 GT dengan total 630 unit. Kedalaman
alur pelayaran yang ada setinggi 8,4 m yang biasanya digunakan untuk alur
pelayaran yang ada agar kapal-kapal besar bisa masuk dan keluar kolam
pelabuhan. Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta telah
memenuhi semua syarat agar bisa menjadi pelabuhan perikanan samudera (PPS)
yang bersyarat. Perbandingan klasifikasi PPS Nizam Zachman Jakarta tersaji pada
tabel 7
untuk persiapan operasi penangkapan ikan dan menjadi tempat berlabuh kapal
sebagai pusat distribusi hasil perikanan karena menjadi tempat transaksi jual beli
ikan dan sebagai terminal ikan hasil laut. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
jaringan informasi antara nelayan dengan pihak pemerintah maupun pihak luar
(PPS) Nizam Zachman Jakarta, meskipun masih ada beberapa kejanggalan seperti
tempat pendaratan hasil perikanan terbukti dengan nilai produksi laut yang ada di
pelabuhan perikanan mencapai 338,79 ton perhari atau 123,658 ton pada tahun
menjadi tempat transaksi jual beli ikan karena di Pelabuhan Perikanan Samudera
(PPS) Nizam Zachman Jakarta terdapat Tempat Pemasaran Ikan (TPI) yang
melakukan pelelangan rutin setelah ada kapal yang melakukan bongkar muat di
Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta berperan dan ditujukan untuk
Tabel
PPS Nizam Murdiyanto Permen KP Lubis 2012 Agus S 2012
Zachman 2004 no 08 tahun
Jakarta 2012
Pelabuhan Pelabuhan Peran Peran 1. Peranan
Perikanan Perikanan Pelabuhan Pelabuhan pelabuhan
Samudera berperan Perikanan : Perikanan : perikanan
(PPS) sebagai 1) Penanganan 1) Penanganan yang berkaitan
Nizam terminal yang untuk untuk dengan
Zachman menghubungk mempertahan mempertahan aktifitas
Jakarta an kegiatan kan mutu dan kan mutu dan produksi,
berperan usaha di laut memberikan memberikan antara lain :
untuk dan di darat nilai tambah nilai tambah Tempat
kegiatan ke dalam terhadap hasil terhadap hasil mendaratkan
sebelum suatu system tangkapan tangkapan hasil
keberangkat usaha dan yang yang tangkapan
an dengan berdaya guna didaratkan didaratkan perikanan,
menyediaka tinggi 2) Mampu 2) Mampu Tempat untuk
n SPBN dan melakukan melakukan persiapan
Pabrik es pembongkara pembongkara operasi
serta n secara cepat n secara cepat penangkapan (
konsumsi dan dan mempersiapka
nelayan dan penyeleksian penyeleksian n alat, bahan
menjadi ikan secara ikan secara bakar,
hemat hemat perbaikan alat
3) Mampu 3) Mampu tangkap,
memasarkan memasarkan ataupun
ikan yang ikan yang kapal ),
menguntungk menguntungk Tempat
an bagi an bagi berlabuh kapal
nelayan dan nelayan dan perikanan. 2.
penjual penjual Sebagai pusat
4) Mampu 4) Mampu distribusi,
melakukan melakukan peranan
pendataan pendataan pelabuhan
produksi hasil produksi hasil perikanan
tangkapan tangkapan yang berkaitan
yang yang dengan
didaratkan didaratkan aktivitas
secara akurat secara akurat distribusi
antara lain :
Tempat
transaksi jual
beli ikan.
Sebagai
terminal untuk
mendistribusi
kan ikan.
Sebagai
terminal ikan
hasil laut.
3. Sebagai
pusat kegiatan
masyarakat
nelayan,
pelabuhan
perikanan
yang berkaitan
dengan
aktivitas ini
antara lain
sebagai pusat :
Kehidupan
nelayan,
Pengembanga
n ekonomi
masyarakat
nelayan, Lalu
lintas jaringan
informasi
antara nelayan
dengan pihak
luar.
Sumber:Praktikum Pelabuhan Perikanan,2019.
penanganan dan pemasaran ikan hasil tangkapan. Setelah ikan hasil tangkapan
yaitu pelayanan tambak dan labuh kapa perikanan, pelayanan bongkar muat ikan,
dijalankan dengan baik sehingga proses penangkapan ikan yang yang ada pada
pelabuhan tersebut tidak banyak mengalami banyak kendala dan penjagaan mutu
ikan yang ada tetap terjaga dan harganya tidak turun. Fungsi pengusahaan yang
ada juga dijalankan dengan baik sehingga para pengusaha yang memiliki kapal
disana, yang mana ini akan berdampak baik baik sektor perikanan di indonesia
karena pengusaha akan terbuka akan data hasil tangkapan sehingga pelabuhan
memiliki daftar ikan apa saja yang tertangkap yang nanti bisa jadi acuan ikan apa
saja yang overfihing dan ada di daerah mana. Fungsi Pemerintah yang dijalankan
dengan baik juga akan mengurangi adanya kapal asing yang berada di zona laut
Tabel.
Nizam Moerdiyanto, Permen KP No
Lubis, 2012
Zachman 2002 8 tahun 2012
Pada pelabuhan Fungsi Pelabuhan Fungsi pelabuhan
yaitu :
nizam zachman pelabuhan yaitu: memiliki 2 Fungsi berdasarkan
kepentingannya:
memiliki dua Fungsi umum fungsi yaitu: 1) Fungsi maritim
2) Fungsi pemasaran
fungsi yaitu: merupakan tugas Fungsi 3) Fungsi jasa
Fungsi dari segi
Fungsi pokok pemerintahan aktivitasnya :
1) Fungsi
pemerintah: melindungi merupakan pendaratan
dan
1) pelayanan kapal dan fungsi untuk pembongkaran
2) Fungsi
pembinaan mutu pelayanan melaksanakan pengelolaan
3) Fungsi
dan pengolahan lainnya yang pengaturan, pemasaran
ikan
hasil perikanan dapat dilakukan pembinaan, 4) Fungsi
pembinaan
2) pengumpulan di setiap pengendalian, terhadap
masyarakat
data tangkapan pelabuhan pengawasan, nelayan
4)
dan hasil perikanan. serta keamanan
di pelabuhan
perikanan.
Sumber: Praktikum Pelabuhan Perikanan, 2019.
fasilitas yang harus ada pada pelabuan. Fasilitas pokok di Pelabihan Perikanan
Samudera (PPS) Nizam Zachman memiliki lahan pelabuhan, kolam dan alur
pelayaran. Memiliki tambat seperti dermaga dan jetty, penghubung jalan menuju
jembatan.
Berdasarkan Praktikum Pelabuhan Perikanan yang telah dilakukan di
pokok yang sudah memadai. Fasilitas pokok yang harus ada pada sebuah
pelabuhan perikanan. Fasilitas pokok yang ada di PPS Nizam Zachman yaitu
breakwater, revetment, dan jetty. PPS Nizam Zachman memiliki kolam pelabuhan
sedalam 3 m, alur pelayaran, jalan kawasan, dan darainase serta lahan kawasan
seluas 110 Ha. Semua fasilitas pokok yang ada di PPS Nizam Zachman sudah
masuk kedalam kriteria Pelabuhan Perikanan Samudera. Hal ini diperkuat oleh
fasilitas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat terdiri atas:
yaitu cold storage yang dimiliki PPS Nizam Zachman juga dalam keaadan kondisi
yang baik dan bersih. Failitas fungsional yang terdapat di PPS Nizam Zachman
sebagian besar fasilitas yang dimiliki sudah cukup baik dan sudah cukup lengkap
c. air bersih, instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM), es, dan instalasi listrik;
permanen, klinik dan sebagainya. Hasil praktikum PPS Nizam Zachman dapat
diketahui fasilitas-fasilitas penunjang yang sudah ada dan cukup memadai dengan
adanya balai pertemuan nelayan, rumah ibadah, pos keamanan, dan mess.
Berdasarkan Praktikum Pelabuhan Perikanan yang telah dilakukan di
ayat (1) huruf c, dapat terdiri atas: balai pertemuan nelayan; mess operator; wisma
nelayan; fasilitas sosial dan umum seperti tempat peribadatan dan Mandi Cuci
Perbandingan fasilitas
Diketahui :
Tinggi gelombang = 50 cm
Squat = 20 cm
Clearance = 50 cm
Perhitungan
LK = Lt + (3 x n x l x b)
= π rr (3 x n x l x b)
= 109.994 m2
= 10,9994 Ha
b. Perhitungan Kedalaman Kolam Pelabuhan
D =d+½H+S+C
= 410 + ½ 50 + 20 + 50
= 410 + 25 + 20 + 50
= 505 cm
= 5,05 m
D =d+S+C
= 410 + 20 + 50
= 480 cm
= 4,8 m
(l+ s)n x a x h
L =
uxd
(32,21+1)50 x 150 x 9
=
516,2 x 15
438.358
=
7743
= 2.895 m
e. Perhitungan Luas Tempat Pelelangan Ikan
NxP
S =
r xa
516 x 13
=
1 x 40 %
516 x 13
= 1 x 0,4
= 16.770 m2
Penggunaan fasilitas TPI didapatkan nilai dengan kriteria TPI melebihi 100
penggunaan fasilitas melebihi dari 100 %. Menurut Lubis, 2000 dalam Caksono et
al., (2014), bahwa untuk mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas dapat dihitung
Zachman memiliki beberapa fasilitas diantaranya adalah tolilet dan tempat atau
wadah untuk ikan yang dilelang. TPI PPS Nizam Zachman memiliki lantai kramik
dengan penerangan yang cukup. Fasilitas lainnya yang ada di TPI PPS Nizam
dimanfaatkan dengan baik oleh nelayan dan bakul yang datang ke lokasi Tempat
Pemasaran Ikan.
Menurut Tingkat efisensi sebuah tempat pelelangan ikan tidak lepas dari
sarana dan prasarana yang mendukung kinerja dari tempat pelelangan ikan
tersebut. TPI PPS Nizam Zachman sudah memiliki fasilitas yang cukup baik
dalam kategori TPI Higenis. Tempat pelelangan ikan sebagai sarana satu kesatuan
dari wilayah perairan, juga wilayah daratan dan sarana-sarana yang ada di basis
penangkapan, baik alamiah maupun buatan. Selain itu, TPI merupakan pusat
baik adalah terlindung dan memiliki ding-ding yang mudah dibersihkan. Tempat
Pemasaran Ikan harus mempunyai lantai yang kedap air, saluran pembuangan air
dan limbah. Fasilitas sanitasi harus dimiliki TPI dan memiliki penerangan yang
cukup. Kendaraan yang mengeluarkan asap dilarang masuk dalam TPI. Tempat
Pemasaran Ikan harus dibersihkan secara teratur, ada tanda peringatan dilarang
merokok, meludah dan membuang sampah sembarangan harus, pasokan air laut
dan air bersih cukup, mempunyai wadah tahan karat dan kedap air untuk ikan
yang rusak.
Samudra Nizam Zachman Jakarta bahwa proses penangan ikan adalah suatu
perlakuan atau tindakan yang dilakukan kepada ikan. Di PPSNZJ sendiri memiliki
berbagai macam metode proses penanganan ikan mulai dari di lelang sampai
langsung disalurkan kepada distributor. Untuk melakukan proses penanganan di
PPSNZJ kapal perikanan harus melapor terlebih dahulu di pos jaga laut PPSNZJ.
ketentuan yang sudah di tetapkan oleh PPSNZJ. Kelangkapan surat yang telah
dipenuhi kapal perikanan harus melalui tahap antrian untuk bongkar muat hasil
tangkapan. Di PPSNZJ setelah ikan di keluarkan dari kapal perikanan akan ada
yang langsung masuk ke tranportasi dari para distributor maupun ke TPI terlebih
PPSNZJ. Dari pihak pelabuhan sendiri tentu sangat mengharapkan tercipta suatu
tatanan yang kongkrit, cepat, tanggap, dan efesien dalam proses penanganan ikan
pengguna jasa PPSNZJ. Pada PPSNZJ proses penangan ikan yang paling
mendapatkan pengembangan yang pesat yaitu pada komuditas ikan tuna. Hal ini
tentu saja bukan tanpa alalsan sebab ikan tuna adalah komuditas yang mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi dan harus di jaga serta harus dikontrol kualitasnya.
penanganan ikan hasil tangkapan untuk ikan yang dilelang dibiarkan terkena sinar
matahari sehingga kualitas mutu dan kualitas tidak terjaga dan tidak dapat
Nizam Zachman memiliki fasilitas khusus untuk pendaratan dan penanganan hasil
tangkapan tuna yang disebut dengan Tuna Landing Center (TLC) atau pusat
pendaratan tuna. Berdasarkan pengamatan di lapangan, penanganan ikan hasil
(dua) yaitu kapal tradisional yang mendaratkan hasil tangkapannya di TPI dan
(TLC).
Tempat Pelelangan Ikan. Data yang didapatkan dari wawancara akan dijadikan
data sekunder yang menjadi penyelesaian data primer. Wawancara ini dilakukan
administrasi, dan nelayan. Proses lelang dilaksanakan dari pukul 09.00 – 16.00
WIB.
ikan juga merupakan salah satu faktor yang dapat menggerakkan, meningkatkan
yang harus dipenuhi oleh tempat Pelelangan Ikan di dalam Keputusan Menteri
Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi,
Pegolahan dan Distribusi. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana
Pelabuhan Perikanan salah satunya dengan cara meningkatkan peran efisiensi dan
aktivitas lelang. Jika tidak terpenuhinya salah satu persyaratan tersebut dapat
pusat ekonomi perikanan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
perikanan yang perlu dikelola secara optimal, karena pada kegiatan pelelangan
nelayan pemilik dan nelayan buruh. Proses pemasaran dilakukan diluar TPI hal ini
dapat mengurangi tingkat kesegaran ikan karna terkena sinar matahari langsung
dan debu. Hal ini dapat mengurangi kualitas sehingga berdampak pada harga ikan
tersebut. Harga jual yang tinggi pada pemasaran dari adanya penanganan yang
baik terhadap hasil tangkapan. Penanganan yang baik juga bertujuan agar kualitas
5.1. Kesimpulan
kegiatan pemerintahan;
dengan pemasaran;
dari jetty, dermaga, breakwater kanan dan kiri serta kolam pelabuhan.
bengkel, gedung mina mutu, tempat parkir, dan paving block. Fasilitas
penunjang terdiri dari balai pertemuan, MCK, pos jaga, portal besi, dan
tempat beribadah;
kerong, layang anggur, layang benggol, layang deles, layur, dan lemuru.
perikanan.
5.2. Saran
secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Anisa Asti, Azis Nur Bambang, dan Herry Boesono. 2016. Analisis
5 (4) : 177-184.
hlm.
Najah. R. A., Lubis. E., Solihin. I., dan Pane. A. B. 2015. Kajian nilai produksi
hasil tangakapn di PPS Nizam Zachman dan PPI Muara Angke. Jurnal
Hidayah, N., Boesono, H., & Setiyanto, I. (2017). Analisis Tingkat Efisiensi
80.
Najah, R. A., E. Lubis, I. Solihin, dan Anwar B. P. 2015. Kajian Nilai Pasar