Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laut Indonesia yang terlalu luas sehingga lebih besar daripada daratan
sehingga menyebabkan mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia
ada di laut. Walaupun demikian tetapi masih banyak kekurangan-kekurangan
yang ada dalam mengambil hasil laut tersebut khususnya di penangkapan
ikan. Masih banyak yang perlu dibenahi. Baik itu dari menejemen, teknis
pengoperasian alat penangkap ikan sampai dengan penanganan hasil ikan-ikan
yang telah ditangkap tersebut. Beranjak atas itulah kapal latih K.M
Madidihang 02 bekerja sama dengan perusahaan untuk menangkap ikan
dengan menggunakan alat penangkap ikan purse seine untuk mengetahui lebih
jauh bagaimana alat penangkap tersebut dapat dioperasikan dengan
baik,aman ,ekonomis, dan efisien. Sehingga dengan itu ada taruna yang
dilibatkan untuk mempelajari segala aspek yang ada di K.M Madidihang 02
dan mempelajari mulai dari Konstruksi Kapal, pengoperasian dan penanganan
hasil pasca penangkapan ikan.

1.2 Tujuan
Tujuan taruna praktik di kapal latih K.M Madidihang 02 adalah:
1) Untuk mengetahui pengoperasian alat tangkap purse seine
2) Untuk memahami proses kegiatan penangkapan sampai dengan
penanganan hasil tangkapan.
3) Untuk mengetahui jenis- jenis ikan yang ditangkap.
4) Mengetahui olah gerak gerak kapal purse seine
5) Mengetahui teknik pembuatan rumpon
6) Mengetahui teknik pengumpulan ikan
7) Mengetahui daerah penangkapan ikan

1
1.3 Waktu dan Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktik adalah di Laut Sulawesi pada posisi
03004’430’’ N - 119004’484’’E. Waktu pelaksanaan praktik adalah 18 Oktober
2008 sampai dengan 25 November 2008

2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Purse seine
Purse seine digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombolan
(schooling) di permukaan laut. Oleh karena itu,pada saat praktik dilakukan
taruna-taruna harus mengetahui hal-hal di bawah ini sebelum melakukan
pengoperasian alat pengkap purse seine :
1) Ikan yang akan ditangkap
2) Posisi kapal dari ikan yang akan ditangkap
3) Sifat-sifat ikan
4) Metode penangkapan ikan yang akan digunakan

2.1.2 Ikan Yang Ditangkap


Ikan yang ditangkap adalah ikan ekonomis penting. Jenis-jenis ikan
yang tertangkap dengan alat tangkap purse seine adalah :
1). Ikan Baby tuna
2). Ikan Kembung
3). Ikan Tongkol
4). Ikan Sardinella
5). Ikan Cakalang
6). Ikan Lamadang
7). Ikan Salmon,dll

2.1.3 Posisi Ikan Yang Akan Ditangkap


Hal pertama harus diperhatikan sebelum kita melakukan operasi
penangkapan ikan adalah kita harus tahu dimana ikan tersebut hidup. Ikan-
ikan yang menjadi tujuan penangkapan purse seine berada di daerah pesisir
pantai serta di perairan yang cukup dalam. Biasanya ikan-ikan tersebut
memiliki swimming layer di sekitar permukaan air. Hal ini dikarenakan pada
daerah tersebut sinar matahari masih dapat ditembus oleh sinar matahari yang
memungkinkan tumbuhnya klorofil makanan ikan plankton yang merupakan

3
makanan dari ikan-ikan pelagis sehingga membuat ikan tersebut senang
berkumpul atau bergerombol pada daerah tersebut. Ikan-ikan yang tertangkap
oleh alat tangkap purse seine dengan cara terkurung oleh jaring sehingga
pergerakannya terhalang oleh dua jaring dari dua arah, baik pergerakan ke
samping (horizontal) maupun kearah dalam (vertical).

2.1.4 Sifat-sifat Ikan


Pengetahuan lain yang juga harus kita pahami ketika akan menentukan
suatu metode penangkapan ikan, teknologi penangkapan ikan adalah tingkah
laku ikan atau lazim disebut fish behaviour. Salah satu sifat dari ikan-ikan
tujuan penangkapan yang telah disebutkan diatas adalah suka bergerombol
dalam konsentrasi yang cukup besar dan sangat padat, dengan kata lain
volume individu dari ikan tersebut banyak. Sifat lain dari ikan tersebut yaitu
sangat peka terhadap rangsangan cahaya atau disebut dengan phototaksis
positif.

2.1.5 Metode Penangkapan Ikan Yang Akan Digunakan


Untuk menangkap ikan dengan sifat yang senang bergerombol lebih
efektif dan efisien menggunakan jaring. Dengan menggunakan jaring dapat
memperkecil ruang gerak ikan, sehingga ikan-ikan tidak dapat melarikan diri
dan akhirnya tertangkap. Mata jaring dapat berfungsi sebagai dinding
penghadang., dan bukan sebagai penjerat ikan. Hal lain yang menjadi
pertimbangan kenapa ikan-ikan tersebut ditangkap dengan jaring adalah ikan
tersebut dapat ditangkap dalam jumlah yang banyak dibandingkan jika
ditangkap satu demi satu dengan tali dan pancing. Tipe alat penangkap ikan
dengan disini banyak macam jenis, untuk ikan yang memiliki sifat
bergerombol dan berada di permukaan lebih tepat jika menggunakan purse
seine. Karakter alat penangkapan ikan dengan purse seine ini adalah dapat
mengurung gerombolan ikan baik secara horizontal dan vertical yang mana
bentuk dari alat penangkap ikan dengan purse seine menyerupai kantong,
sehingga kemungkinan ikan untuk dapat meloloskan diri sangat kecil
dibanding alat penangkap ikan jenis jaring yang lain.

4
2.2 KAPAL PENANGKAP
Adapun kapal purse seine K.M Madidihang 02 memiliki jenis data, ukuran
adalah sebagai berikut :

Gambar: Kapal Purse Seine K.M Madidihang 02

I. General
Pemilik : Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
Jenis Kapal : KL KM. Madidihang 02
Dibuat : nantong – Jiangshu, RRC
Tahun : April 2002
II. Principal Dimension
Length Over All : 30, 80 m
Breadth Mouldod : 6,30 m
Dept Mouldod : 30 m
III. Tonnase
GT : 168 tons

5
Net Tonnage : 51 tons
IV. Speed
Trial Speed : 14 knot
Service Speed : 11 knot
V. Complement
Crew : 12 Person
Cadet : 5 Person
VI. Capacity
Fish Hold : 136 m3
Freezing Room :-
Full Oil : 32 m3
Lube Oil : 0,8 m3
Fresh Water : 17 m3
VII. Propulsion Plant
Main engine : 408 PS x 1000 rpm x 1 set
Haichi Marine Machinary. Co.
VIII. Generator Engine
Main Generator engine : 24 PS x 2000 rpm x 1 set
Ningbo Diesel Engine Factory , RRC
IX. Alat Penangkap Ikan
Pure Seine : 1 set
X. Peralatan Navigasi
Radar : JRC – JMA 225 Raster scan
Vippo Finder : HR 10 GPV
GPS Navigator : Furuno GP – 31
Kompas : CPT – 130
Klinometer : CPB 55 – 200
Teleskop : CZY – 1,7 x 5 ( 2022012 )

6
2.3 ALAT TANGKAP PURSE SEINE

2.3.1 Konstruksi
Bentuk Umum
Adapun bentuk purse seine yang ada di kapal latih K.M Madidihang
02. Bentuk umum purse seine beserta bagian-bagian adalah sebagai
berikut :
a). Jaring utama, terdiri atas :
 Sayap
 Perut
 Bahu
 Kantong (bunt)
b). Selvedges
c). Tali ris atas
d). Tali pelampung
e). Pelampung
f). Tali ris bawah
g). Pemberat
h). Tali ring
i). Ring (cincin)
j). Tali ring

Pelampung

webing

pemberat cicin

Gambar : Bentuk Umum Purse Seine

7
2.3.2 Spesifikasi purse seine
Purse seine di K.M Madidihang 02 :
a) Panjang jaring : 320 m.
b) Dalam jaring : 92 m.
c) Pemberat di ring : 45 buah
d) Berat pemberat ring : 5-8 kg perbuah
e) Pelampung : 1500 buah
f) Jumlah ring : 45 buah
g) Panjang tali kerut : 950 m.
h) Bahan jaring : Nilon
i) Sinker di ris bawah : 5.400 buah
j) Jarak sinker besar/ring : 7,1 m

8
2.4 ALAT BANTU PENANGKAPAN

2.4.1 Rumpon

Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan

yang dipasang dan ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah

penangkpan (fishing ground) agar ikan – ikan tertarik untuk berkumpul

disekitar rumpon sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap

ikan. Ikan – ikan kecil berkumpul disekitar rumpon karena terdapat lumut

dan plankton yang menempel pada atraktor rumpon. Ikan – ikan kecil ini

mengundang ikan – ikan lebih besar untuk memangsanya dan demikian

seterusnya sampai ikan tuna juga berada pada sekitar rumpon pada jarak

tertentu (food chains). Alat bantu tersebut menjadi alat tangkap yang

operasionalnya lebih efektif (menghemat bahan bakar / perbekalan).

Tipe Rumpon
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1992), tipe rumpon yang
hingga saat ini dikembangkan di Indonesia adalah disesuaikan dengan
kondisi, ekosistem atau kedalaman perairan permanen dari rumpon dan
tingkat teknologi yang diterapkan. Rumpon dapat dibedakan antara
Rumpon laut dangkal yang biasa disebut “Rumpon” dan Rumpon laut
dalam yang biasa disebut “Payaos”. Alat bantu penangkapan yang sangat
vital yang digunakan pada kapal purse seine, begitu juga seperti yang
terdapat pada KM. Madidihang 02. Rumpon ini berfungsi sebagai penarik
ikan-ikan kecil yang berguna untuk memancing ikan yang lebih agar dapat
tertangkap saat operasi penangkapan.
Pada KM. Madidihang 02 memiliki 21 rumpon yang tersebar diberbagai
titik.

9
Rumpon ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
a. Ponton
Ponton merupakan pelampung yang terdapat pada rumpon yang
berfungsi sebagai tanda.

Gambar : Ponton
b. Gara-gara
Gara-gara merupakan gugusan daun palem atau daun kepala yang
diikatkan pada satu tali yang berfungsi sebagai penghasil plankton
yang dapat memikat ikan-ikan kecil. Selanjutnya gerombolan ikan-ikan
kecil tersebut memancing datangnya ikan yang lebih besar datang dan
berkumpul di sekitar rumpon. Daun palenm dipilih karea sifatnya yang
lentur dan tidak mudah rusak. Ukuran panjangb gara-gara dari
permukaan antara 12-20 m.

Gambar : Gara-gara

10
c. Pemberat
Dalam sebuah rangkaian rumpon yang terdapat pada KM. Madidihang
02 terdapat sekitar enam buah pemberat dimana setiap pemberat
memiki berat sekitar 200 kg. pemberat tersebut memiliki fungsi agar
rumpon yang telah dijatuhkan tidak hanyut dengan arus. Pemberat ini
dipasang sesuai dengan kedalaman perairan supaya rumpon tidak
mudah terbawa arus air laut.

Gambar: pemberat rumpon


d. Tali penghubung

Tali penghunbung adalah rangkaian tali yang menghubungkan ponton


dengan pemberat dasar. Panjang tali ini disesuaikan dengan kedalaman
perairan tersebut.

Gambar: tali penghubung

11
Scara keseluruhan bentuk rumpon tanam yang dipakai pada KM. Madidihang 02
terdapat pada gambar:

Gambar: Konstruksi rumpon secara umum

12
2.4.2 Power Block

Dalam opersi penangkapan ikan pada kapal purse seine alat yang
sangat membantu dalam melakukan hauling adalah power block

Gambar: Power block

2.4.3 Gardan
Dalam proses penangkapan ikan pada kapal purse seine khususnya
pada KM. Madidihang 02 hal yang paling penting adalah proses penarikan
tali kerut agar jaring cepat menutup dan ikan tidak lepas.
Proses penarikan tali kerut ini harus dilakukan dengan cepat agar ikan
yang sudah berada di dalam jaring tidak dapat melepaskan diri dari jaring.
Panjang tali kerut secara keseluruhan adalah sepanjang 950 m

Gambar: Gardan

13
2.4.4 Alat-alat Navigasi
a. Global Positioning System (GPS)
Dalam sebuah kapal khususnya kapal penangkap ikan tidak dapat
dipisahkan dengan alat navigasi khususnya GPS. Banyak hala
penting yang dilakukan yang berhubungan dengan GPS
diantaranya :
- Menentukan posisi kapal serta membuat alur pelayaran
- Mencatat dan menentukan posisi rumpon yang telah maupun
akan ditancapkan.
Ada dua macam jenis GPS yang digunakan di KM. Madidihang 02
yaitu : GPS Map 276 c merk Garmin dan GPS Navigator GP-31
merk FURUNO.

Gambar: GPS Map 276 c merk Garmin

Gambar: Konstruksi rumpon secara umum

14
b. Radar
c. Echo Sounder
d. Radio
2.4.5 Kapal Lampu (lighting boat)
Kapal lampu adalah alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk
mengumpulkan ikan di suatu tempat, sebelum dilakukan suatu operasi
penangkapan.
Cahaya lampu sudah mulai digunakan untuk mempermudah proses
penangkapan ikan, baik yang digunakan oleh nelayan tradisional maupun
nelayan modern. Penggunaan cahaya lampu ini bertujuan untuk menarik
perhatian ikan yang bersifat fototaksis positif untuk berkumpul di sekitar
kapal di mana rumpon dipasang.
Jenis ikan yang tertarik pada cahaya (phototaksis positif) adalah jenis-
jenis ikan pelagis kecil seperti : tembang, lemuru, teri, kembung, selar,
tongkol, cakalang dan lain-lain.
Penggunaan lampu untuk penangkapan dengan alat tangkap purse
seine adalah untuk mengoptimalkan usaha penangkapan. Dalam hal ini yang
perlu diusahakan adalah bagaimana agar rambatan cahaya lampu dapat terbias
secara sempurna. Untuk itu pengetahuan mengenai dasar perairan, kejernihan
air, dan kekuatan lampu yang digunakan perlu diperhatikan.
Kapal lampu yang membantu proses penangkapan ikan pada KM.
Madidihang 02 ada 3 kapal, antara lain : KM. Mahkota (23 GT), KM.
Mayola (18 GT) dan KM. Kawil (22 GT). Ketiga kapal tersebut memilki
tugas yang berbeda dan saling melengkapi.

15
2.5 TEKNIK PENANGKAPAN
2.5.1 Waktu Penangkapan
Pada umumnya penangkapan dengan alat tangkap ini dilakukan pada
malam hari. Akan tetapi ada juga purse seine yang dioperasikan pada siang
hari. Jaring dipasang pada bagian belakang kapal (buritan) dan juga ada
yang menggunakan samping kapal. Untuk mengumpulkan ikan ada yang
mempergunakan rumpon, ada pula yang menggunakan lampu, bahkan ada
yang hanya mencari dimana adanya gerombolan ikan yang menurut istilah
nelayan di daerah Muncar disebut dengan gadangan.

2.5.2 Persiapan Alat


Langkah pertama sebelum melakukan setting yang dilakukan oleh
kapal Madidihang 2 adalah persiapan rumpon yang dipasang pada areal
Fishing Ground yang telah ditentukan.
1. Kapal bantu Lampu 1 KM Mayola mengambil rumpon pada ponton
tengah, Stand by ditempat menunggu kapal bantu 2 dan 3 mengambil
rumpon dari ponton di areal Fishing Ground.
2. Kapal bantu Lampu 2 KM Kawil dan Kapal bantu lampu 3 KM Mahkota
mengambil rumpon dari ponton sekitar areal Fishing Ground
mengumpulkan atau menyatukan ikan yang berada pada rumpon – rumpon
yang dipasang.
3. Setelah ikan mengumpul pada rumpon Kapal bantu lampu 1 KM Mayola,
rumpon yang ada pada kapal Bantu 2 dan 3 diangkat naik diatas kapal dan
memasangnya kembali pada ponton – ponton yang telah ditanam.
4. Kapal bantu lampu 1 KM mayola menjaga ikan agar ikan tetap berada
pada rumpon dengan cara menyalakan lampu penerang dan menambah
jumlah rumpan yang dipasang.
5. Ikan yang terkumpul operasi penangkapan jaring purse seine dapat segera
diturunkan untuk melingkari gerombolan ikan.
6. Arah pelingkaran jaring dapat ke kiri atau kanan disesuaikan dengan arah
putaran baling-baling kapal dan tatanan jaring di atas kapal. Untuk kapal

16
yang memiliki baling-baling kiri maka pelingkaran jaring juga dilakukan
ke arah kiri, demikian juga sebaliknya.

Faktor yang harus diperhatikan ketika menurunkan jaring :


 Arah angin
 Arah arus
 Pergerakan gerombolan ikan
 Penempatan kapal lampu
 Ukuran alat tangkap
 Kecepatan Kapal

2.5.3 Pencarian daerah penangkapan ikan


Ikan akan selalu bergerak sesuai dengan keinginannya. Karena ikan
merupakan makhluk yang dinamis, maka untuk dapat memudahkan
pencarian ikan nelayan harus dapat mengumpulkan ikan pada lokasi
tertentu untuk efektifitas serta efesiensi operasi penangkapan ikan. Salah
satu cara untuk mengumpulkan ikan tersebut adalah menggunakan alat
bantu rumpon, yang mana pada rumpon tersebut terdapat suatu rantai
makanan, sehingga ikan akan lebih senang untuk mendiami rumpon
tersebut. Sedangkan untuk yang tidak menggunakan rumpon (biasanya
dengan alat bantu lampu) pencarian fishing ground bebas dengan menuruti
kebiasaan berkumpulnya ikan-ikan dalam suatu saat tertentu.
Cara mencari gerombolan ikan dapat dibantu dengan memperhatikan :
perubahan warna air laut, lompatan ikan ke permukaan laut, riak-riak kecil
diatas permukaan laut, adanya buih-buih di permukaan laut, burung-
burung yang menukik menyambar ikan di permukaan laut.

2.5.4 Penurunan Alat Tangkap


Setelah memperhatikan segala sesuatu faktor yang mempengaruhi
pelingakaran purse seine, barulah dapat ditentukan ke mana arah

17
pelingkaran dan posisi bagaimana jaring dilingkarkan. Dengan alat bantu
penangkapan berupa lampu untuk mengumpulkan ikan dalam konsentrasi
yang lebih padat, yang mana lampu sering kali dikombinasikan dengan
rumpon yang telah dibuat jauh hari sebeum operasi penangkapan ikan
dilakukan maka penurunan jarin dapat dilakukan.
Penurunan jaring dapat dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :
 Kapal tarik KM Mahkota merapat pada buritan kapal penangkap
KM Madidihang untuk mengambil tali kerut dan tali pelampung, di
ikatkan pada haluan, siap untuk menarik dengan arah mundur guna
menahan alat tangkap pada waktu setting.
 Kapal penangkap KM Madidihang menempatkan pada posisi
dimana arah arus datang dari depan haluan atau arus berlawanan
dengan haluan.

Ket:
1 : KM Madidihang
2 : KM Mahkota
3 : KM Mayola 1
4 : KM Kawil 3 4

Gambar Posisi awal

 Sebelum kapal Madidihang menurunkan Jaring purse seine kapal


Bantu lampu KM Kawil menempatkan pada posisi ½ Lingkaran
jaring purse seine bertugas menarik jaring yang mengkerut akibat
arus

18
 Setelah kapal Madidihang menurunkan jaring purse seine
melingkar dan bertemu kembali pada posisi semula, KM Mahkota
mengembalikan tali kerut dan tali pelampung dilanjutkan dengan
mengambil tali tarik.
 Ujung tali kerut yang diambil dari kapal Mahkota dan ujung tali
kerut sisa setting ditarik menggunakan Gardan.

2.5.5 Pelingkaran Alat Tangkap


Setelah sampai di daerah penangkapan yang dianggap baik untuk
melakukan operasi penangkapan, purse seine dapat segera diturunkan
untuk melingkari gerombolan ikan.
Arah pelingkaran jaring dapat ke kiri atau kanan disesuaikan dengan
arah putaran baling-baling kapal dan tatanan jaring di atas kapal. Untuk
kapal yang memiliki baling-baling kiri maka pelingkaran jaring juga
dilakukan ke arah kiri, demikian juga sebaliknya.
Faktor yang harus diperhatikan ketika menurunkan jaring :
(1) Arah angin
(2) Arah arus
(3) Arah gerombolan ikan
(4) Arah datangnya sinar matahari

2.5.6 Penarikan alat tangkap (HAULING)


Setelah tali kerut tertarik semua, maka sedikit demi sedikit bagia-
bagian jaring dinaikkan ke atas kapal yang dimulai dari ujung sayap
menggunakan power block. Jaring yang terangkat power block langsung
disusun sehingga mempermudah operasi penangkapan selanjutnya.
Kapal Purse seine Madidihang termasuk dalam kapal penangkap
moderen karena sebagian besar operasi penangkapan dilakukan dengan
menggunakan Mesin, sehingga pengangkatan jaring dapat dilakukan
dengan cepat.

19
Setelah sebagian jaring dinaikkan ke atas kapal, ikan-ikan
yang terkurung dapat dimulai diambil atau dinaikkann ke atas
kapal dengan menggunakan serok.

2.5.7 Pengangkatan dan Pengambilan Ikan


 Setelah tali kerut tertarik semua, maka sedikit demi sedikit bagia-
bagian jaring dinaikkan ke atas kapal yang dimulai dari ujung
sayap. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan tangan manusia tapi
pada purse seine yang modern dan kapasitasnya besar, penarikan
jaring dapat dibantu dengan power block sehingga pengangkatan
jaring dapat dilakukan dengan cepat.
 Setelah sebagian jaring dinaikkan ke atas kapal, ikan-ikan yang
terkurung dapat dimulai diambil atau dinaikkann ke atas kapal
dengan menggunakan serok.
 Pada tipe alat penangkapan ikan dengan purse seine yang lebih
modern hal ini dapat dilakukan dengan pompa untuk menyedot
ikan yang nantinya langsung naik ke atas geladak kapal. Dengan
cara tersebut ikan dapat diperoleh lebih segar dan komposisi dari
ikan itu tetap utuh.

20
BAB III

3.1 Kesimpulan
1) Peranan kapal bantu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengoperasian alat penangkap purse seine pada K.M Madidihang 02.
2) Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang sangat efektif
dalam mengumpulkan ikan
3) Alat navigasi sangat berperan penting dalam membantu pengoperasian
alat penangkap ikan dan menyimpan posisi-posisi daerah penangkapan
ikan.

3.2 Saran
1) Perawatan jaring yang sangat kurang sehingga banyak jaring yang
rusak yang berakibat pada banyaknya ikan yang lolos
2) Kurangnya kedalaman jaring purse seine sehingga tidak dapat
menjangkau ikan-ikan yang ada pada rumpon secara vertikal yang
menjadikan fungsi rumpon berkurang

21

Anda mungkin juga menyukai