PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan taruna praktik di kapal latih K.M Madidihang 02 adalah:
1) Untuk mengetahui pengoperasian alat tangkap purse seine
2) Untuk memahami proses kegiatan penangkapan sampai dengan
penanganan hasil tangkapan.
3) Untuk mengetahui jenis- jenis ikan yang ditangkap.
4) Mengetahui olah gerak gerak kapal purse seine
5) Mengetahui teknik pembuatan rumpon
6) Mengetahui teknik pengumpulan ikan
7) Mengetahui daerah penangkapan ikan
1
1.3 Waktu dan Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktik adalah di Laut Sulawesi pada posisi
03004’430’’ N - 119004’484’’E. Waktu pelaksanaan praktik adalah 18 Oktober
2008 sampai dengan 25 November 2008
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Purse seine
Purse seine digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombolan
(schooling) di permukaan laut. Oleh karena itu,pada saat praktik dilakukan
taruna-taruna harus mengetahui hal-hal di bawah ini sebelum melakukan
pengoperasian alat pengkap purse seine :
1) Ikan yang akan ditangkap
2) Posisi kapal dari ikan yang akan ditangkap
3) Sifat-sifat ikan
4) Metode penangkapan ikan yang akan digunakan
3
makanan dari ikan-ikan pelagis sehingga membuat ikan tersebut senang
berkumpul atau bergerombol pada daerah tersebut. Ikan-ikan yang tertangkap
oleh alat tangkap purse seine dengan cara terkurung oleh jaring sehingga
pergerakannya terhalang oleh dua jaring dari dua arah, baik pergerakan ke
samping (horizontal) maupun kearah dalam (vertical).
4
2.2 KAPAL PENANGKAP
Adapun kapal purse seine K.M Madidihang 02 memiliki jenis data, ukuran
adalah sebagai berikut :
I. General
Pemilik : Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
Jenis Kapal : KL KM. Madidihang 02
Dibuat : nantong – Jiangshu, RRC
Tahun : April 2002
II. Principal Dimension
Length Over All : 30, 80 m
Breadth Mouldod : 6,30 m
Dept Mouldod : 30 m
III. Tonnase
GT : 168 tons
5
Net Tonnage : 51 tons
IV. Speed
Trial Speed : 14 knot
Service Speed : 11 knot
V. Complement
Crew : 12 Person
Cadet : 5 Person
VI. Capacity
Fish Hold : 136 m3
Freezing Room :-
Full Oil : 32 m3
Lube Oil : 0,8 m3
Fresh Water : 17 m3
VII. Propulsion Plant
Main engine : 408 PS x 1000 rpm x 1 set
Haichi Marine Machinary. Co.
VIII. Generator Engine
Main Generator engine : 24 PS x 2000 rpm x 1 set
Ningbo Diesel Engine Factory , RRC
IX. Alat Penangkap Ikan
Pure Seine : 1 set
X. Peralatan Navigasi
Radar : JRC – JMA 225 Raster scan
Vippo Finder : HR 10 GPV
GPS Navigator : Furuno GP – 31
Kompas : CPT – 130
Klinometer : CPB 55 – 200
Teleskop : CZY – 1,7 x 5 ( 2022012 )
6
2.3 ALAT TANGKAP PURSE SEINE
2.3.1 Konstruksi
Bentuk Umum
Adapun bentuk purse seine yang ada di kapal latih K.M Madidihang
02. Bentuk umum purse seine beserta bagian-bagian adalah sebagai
berikut :
a). Jaring utama, terdiri atas :
Sayap
Perut
Bahu
Kantong (bunt)
b). Selvedges
c). Tali ris atas
d). Tali pelampung
e). Pelampung
f). Tali ris bawah
g). Pemberat
h). Tali ring
i). Ring (cincin)
j). Tali ring
Pelampung
webing
pemberat cicin
7
2.3.2 Spesifikasi purse seine
Purse seine di K.M Madidihang 02 :
a) Panjang jaring : 320 m.
b) Dalam jaring : 92 m.
c) Pemberat di ring : 45 buah
d) Berat pemberat ring : 5-8 kg perbuah
e) Pelampung : 1500 buah
f) Jumlah ring : 45 buah
g) Panjang tali kerut : 950 m.
h) Bahan jaring : Nilon
i) Sinker di ris bawah : 5.400 buah
j) Jarak sinker besar/ring : 7,1 m
8
2.4 ALAT BANTU PENANGKAPAN
2.4.1 Rumpon
ikan. Ikan – ikan kecil berkumpul disekitar rumpon karena terdapat lumut
dan plankton yang menempel pada atraktor rumpon. Ikan – ikan kecil ini
seterusnya sampai ikan tuna juga berada pada sekitar rumpon pada jarak
tertentu (food chains). Alat bantu tersebut menjadi alat tangkap yang
Tipe Rumpon
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1992), tipe rumpon yang
hingga saat ini dikembangkan di Indonesia adalah disesuaikan dengan
kondisi, ekosistem atau kedalaman perairan permanen dari rumpon dan
tingkat teknologi yang diterapkan. Rumpon dapat dibedakan antara
Rumpon laut dangkal yang biasa disebut “Rumpon” dan Rumpon laut
dalam yang biasa disebut “Payaos”. Alat bantu penangkapan yang sangat
vital yang digunakan pada kapal purse seine, begitu juga seperti yang
terdapat pada KM. Madidihang 02. Rumpon ini berfungsi sebagai penarik
ikan-ikan kecil yang berguna untuk memancing ikan yang lebih agar dapat
tertangkap saat operasi penangkapan.
Pada KM. Madidihang 02 memiliki 21 rumpon yang tersebar diberbagai
titik.
9
Rumpon ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
a. Ponton
Ponton merupakan pelampung yang terdapat pada rumpon yang
berfungsi sebagai tanda.
Gambar : Ponton
b. Gara-gara
Gara-gara merupakan gugusan daun palem atau daun kepala yang
diikatkan pada satu tali yang berfungsi sebagai penghasil plankton
yang dapat memikat ikan-ikan kecil. Selanjutnya gerombolan ikan-ikan
kecil tersebut memancing datangnya ikan yang lebih besar datang dan
berkumpul di sekitar rumpon. Daun palenm dipilih karea sifatnya yang
lentur dan tidak mudah rusak. Ukuran panjangb gara-gara dari
permukaan antara 12-20 m.
Gambar : Gara-gara
10
c. Pemberat
Dalam sebuah rangkaian rumpon yang terdapat pada KM. Madidihang
02 terdapat sekitar enam buah pemberat dimana setiap pemberat
memiki berat sekitar 200 kg. pemberat tersebut memiliki fungsi agar
rumpon yang telah dijatuhkan tidak hanyut dengan arus. Pemberat ini
dipasang sesuai dengan kedalaman perairan supaya rumpon tidak
mudah terbawa arus air laut.
11
Scara keseluruhan bentuk rumpon tanam yang dipakai pada KM. Madidihang 02
terdapat pada gambar:
12
2.4.2 Power Block
Dalam opersi penangkapan ikan pada kapal purse seine alat yang
sangat membantu dalam melakukan hauling adalah power block
2.4.3 Gardan
Dalam proses penangkapan ikan pada kapal purse seine khususnya
pada KM. Madidihang 02 hal yang paling penting adalah proses penarikan
tali kerut agar jaring cepat menutup dan ikan tidak lepas.
Proses penarikan tali kerut ini harus dilakukan dengan cepat agar ikan
yang sudah berada di dalam jaring tidak dapat melepaskan diri dari jaring.
Panjang tali kerut secara keseluruhan adalah sepanjang 950 m
Gambar: Gardan
13
2.4.4 Alat-alat Navigasi
a. Global Positioning System (GPS)
Dalam sebuah kapal khususnya kapal penangkap ikan tidak dapat
dipisahkan dengan alat navigasi khususnya GPS. Banyak hala
penting yang dilakukan yang berhubungan dengan GPS
diantaranya :
- Menentukan posisi kapal serta membuat alur pelayaran
- Mencatat dan menentukan posisi rumpon yang telah maupun
akan ditancapkan.
Ada dua macam jenis GPS yang digunakan di KM. Madidihang 02
yaitu : GPS Map 276 c merk Garmin dan GPS Navigator GP-31
merk FURUNO.
14
b. Radar
c. Echo Sounder
d. Radio
2.4.5 Kapal Lampu (lighting boat)
Kapal lampu adalah alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk
mengumpulkan ikan di suatu tempat, sebelum dilakukan suatu operasi
penangkapan.
Cahaya lampu sudah mulai digunakan untuk mempermudah proses
penangkapan ikan, baik yang digunakan oleh nelayan tradisional maupun
nelayan modern. Penggunaan cahaya lampu ini bertujuan untuk menarik
perhatian ikan yang bersifat fototaksis positif untuk berkumpul di sekitar
kapal di mana rumpon dipasang.
Jenis ikan yang tertarik pada cahaya (phototaksis positif) adalah jenis-
jenis ikan pelagis kecil seperti : tembang, lemuru, teri, kembung, selar,
tongkol, cakalang dan lain-lain.
Penggunaan lampu untuk penangkapan dengan alat tangkap purse
seine adalah untuk mengoptimalkan usaha penangkapan. Dalam hal ini yang
perlu diusahakan adalah bagaimana agar rambatan cahaya lampu dapat terbias
secara sempurna. Untuk itu pengetahuan mengenai dasar perairan, kejernihan
air, dan kekuatan lampu yang digunakan perlu diperhatikan.
Kapal lampu yang membantu proses penangkapan ikan pada KM.
Madidihang 02 ada 3 kapal, antara lain : KM. Mahkota (23 GT), KM.
Mayola (18 GT) dan KM. Kawil (22 GT). Ketiga kapal tersebut memilki
tugas yang berbeda dan saling melengkapi.
15
2.5 TEKNIK PENANGKAPAN
2.5.1 Waktu Penangkapan
Pada umumnya penangkapan dengan alat tangkap ini dilakukan pada
malam hari. Akan tetapi ada juga purse seine yang dioperasikan pada siang
hari. Jaring dipasang pada bagian belakang kapal (buritan) dan juga ada
yang menggunakan samping kapal. Untuk mengumpulkan ikan ada yang
mempergunakan rumpon, ada pula yang menggunakan lampu, bahkan ada
yang hanya mencari dimana adanya gerombolan ikan yang menurut istilah
nelayan di daerah Muncar disebut dengan gadangan.
16
yang memiliki baling-baling kiri maka pelingkaran jaring juga dilakukan
ke arah kiri, demikian juga sebaliknya.
17
pelingkaran dan posisi bagaimana jaring dilingkarkan. Dengan alat bantu
penangkapan berupa lampu untuk mengumpulkan ikan dalam konsentrasi
yang lebih padat, yang mana lampu sering kali dikombinasikan dengan
rumpon yang telah dibuat jauh hari sebeum operasi penangkapan ikan
dilakukan maka penurunan jarin dapat dilakukan.
Penurunan jaring dapat dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :
Kapal tarik KM Mahkota merapat pada buritan kapal penangkap
KM Madidihang untuk mengambil tali kerut dan tali pelampung, di
ikatkan pada haluan, siap untuk menarik dengan arah mundur guna
menahan alat tangkap pada waktu setting.
Kapal penangkap KM Madidihang menempatkan pada posisi
dimana arah arus datang dari depan haluan atau arus berlawanan
dengan haluan.
Ket:
1 : KM Madidihang
2 : KM Mahkota
3 : KM Mayola 1
4 : KM Kawil 3 4
18
Setelah kapal Madidihang menurunkan jaring purse seine
melingkar dan bertemu kembali pada posisi semula, KM Mahkota
mengembalikan tali kerut dan tali pelampung dilanjutkan dengan
mengambil tali tarik.
Ujung tali kerut yang diambil dari kapal Mahkota dan ujung tali
kerut sisa setting ditarik menggunakan Gardan.
19
Setelah sebagian jaring dinaikkan ke atas kapal, ikan-ikan
yang terkurung dapat dimulai diambil atau dinaikkann ke atas
kapal dengan menggunakan serok.
20
BAB III
3.1 Kesimpulan
1) Peranan kapal bantu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengoperasian alat penangkap purse seine pada K.M Madidihang 02.
2) Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang sangat efektif
dalam mengumpulkan ikan
3) Alat navigasi sangat berperan penting dalam membantu pengoperasian
alat penangkap ikan dan menyimpan posisi-posisi daerah penangkapan
ikan.
3.2 Saran
1) Perawatan jaring yang sangat kurang sehingga banyak jaring yang
rusak yang berakibat pada banyaknya ikan yang lolos
2) Kurangnya kedalaman jaring purse seine sehingga tidak dapat
menjangkau ikan-ikan yang ada pada rumpon secara vertikal yang
menjadikan fungsi rumpon berkurang
21