Anda di halaman 1dari 16

Praktik Laut Penangkapan ikan Menggunakan

Alat Tangkap pukat pantai (beach saine) di


Kampung Jawa Kec. Kuta Raja
Disusun oleh kelompok
Aprilina Saragih
Ari Muri
Dhea Natasya RC
Frisca Bella Nazwar
Maria Ulfa
Zakyatul Muna
Latar Belakang

• Bagian
Pada masa Hindiapelampung padauntuk
Belanda harga bahan pukat pantaimasih
alat tangkap pada masa
relative mahal,

oleh pemerintahan
karena itu hanya Hindia Belanda
para pegawai itu Hindia
pemerintah masihBelanda
terbuatsajadari
yang

memiliki kemampuan untuk membeli. Sedangkan bahan untuk membuatnya pun


kayu dan pemberatnya dari batu dan tanah liat yang
masih sederhana, alat ini pada masa itu terbuat dari benang kapas dicampur
dibakar, tatapi sekarang sudah berkembang menjadi
dengan getah bakau pada bagian jaringnya, dan tali penarik terbuat dari penjalin
bahan
dengan daya awetsintetis karena
alat yang hanya lebih kurang
dapat mencapai awetlabihdan
selama mudah
2 tahun.

perawatanya.
Daerah Jumlah
penyebaran alat tangkap pukat pemilik pukat
pantai terdapat hampir pantai
di seluruh dan
daerah

perikanan laut Indonesia, walaupun di tiap daerah punya nama dan ciri tersendiri,
nelayan buruh yang mengoperasikan juga bertambah
namun hal ini pada dasarnya hanya bertujuan untuk memudahkan pengenalan alat
banyak dan terus berkembang.
tangkap ini di masing-masing daerah.
Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini ialah:

 Untuk mengetahui metode pengoperasian pukat pantai Gp.


Jawa

 Untuk mengetahui Hasil tangkapan pukat pantai Gp. Jawa


Lokasi Praktik Laut Penangkapan Ikan Pukat
Pantai.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Definisi Alat Tangkap Pukat Pantai

Pukat pantai atau beach seine adalah salah


satu jenis alat tangkap yang masih tergolong
kedalam jenis alat tangkap pukat tepi yang
beroperasi tidak jauh dari pantai.
2. Alat Tangkap
 Sayap (Wings)
 Kantong (Bag)
 Badan (Shoulder)
 Pemberat (Sinker)
Bagian-bagian pukat pantai:  Pelampung (Floats)
 Tali Penarik (Warps) dan Tali Goci
(Bridles)
 Tali Ris Atas (Lines)
 Tali Ris Bawah (Ground Rope)
Gambar konstruksi alat tangkap
Adapun data-data dari pukat pantai wilayah gampong
jawa yang telah kami amati sebagai berikut:

1. Panjang dari keseluruhan pukat pantai


adalah 500 m. 9. Benang pengikat pemberat dan
pelampung
2. Dalamnya jaring pukat pantai adalah
7 m. 10. Benang PE (2 inci) habis sekitar 2
ball
3. Kantong pukat pantai 2 cm
11. Penjahitan jaring setelah rusak
4. Jumlah pelampung atas (pelampung
pisang) 920 buah keseluruhan. 12. Tali penarik memiliki panjang 12 mil
(1) 3 ball.
5. Timah (pemberat : 160 kg).
13. Jarak labuh lebih kurang 300 m
6. Pengikat tali pelampung 8 ball (8
gulungan besar). 14. Di kampung jawa memiliki 2 kapal
dan 2 alat tangkap pukat pantai
7. benang jaring 20 ball.
3. Tahapan dan melakukan pengoperasian pukat
pantai di Kampung Jawa kec. Kuta Raja

1. Tahap persiapan

2. Tahap setting

3. Tahap penarikan (hauling)

4. Tahap pengambilan hasil tangkapan


4. Bahan dan Spesifikasinya
• Bagian kaki atau sayap dibuat dari bahan benang katun
atau bahan sintetis lainnya.
• Pada bagian atas mulut dan kaki diikatkan pelampung.
Pelampung ini kebanyakan terbuat dari bahan sintetis
yang bersifat mudah mengapung atau tidak tenggelam
dan biasanya berbentuk silinder.
• Sedangkan pada ris bawah diikatkat pemberat yang bisa
terbuat dari timah atau dapat pula digunakan rantai besi
5. alat bantu penangkapan
1. Perahu
2. Pelampung Berbendera
3. Kayu Gardan
6. Jenis hasil tangkapan
Hasil tangkapan dominan yang tertangkap pada
perairan Gp. Jawa tersebut ialah Tenggiri
(Scoberomorus sp.), Bara Kuda (Sphyraena sp.),
Pepetek (Leiognathus equulus), Tamban
(Sardinella sp.)
7. Penanganan hasil

• Meletakkan ikan kedalam raga/baskom

• Mensoltir jenis dan ukuran ikan

• Lalu langsung dipasarkan

Untuk ikan ikan yang tidak habis dipasarkan


maka akan dilakukan pengesan
Hal-hal Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Penangkapan
1. Penentuan fishing ground yang tepat
2. Pengaturan posisi pukat pantai yang digunakan
3. Kecepatan penebaran dan penaikkan jarring
4. Perawatan, daya awet serta efektifitas pukat
pantai yang digunakan
5. Lamanya waktu pengoperasian
6. Kondisi perahu dan alat bantu lainnya.
Kesimpulan
• Adapun kesimpulan yang dapat diambil ialah :

 Pengoperasian Pukat pantai berjarak 300 M dari pantai dan


dioperasikan oleh 8 orang serta 2 orang untuk melakukan
setting menggunakan alat bantu kapal
 Hasil tangkapan dominan yang tertangkap pada perairan
Gp. Jawa tersebut ialah Tenggiri (Scoberomorus sp.), Bara
Kuda (Sphyraena sp.), Pepetek (Leiognathus equulus),
Tamban (Sardinella sp.)
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai