Anda di halaman 1dari 4

Penangkapan Ikan Bandeng (Chanos chanos) ..... Waduk Cirata, Jawa Barat (Sukamto & D.

Sumarno)

PENANGKAPAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DENGAN


ALAT TANGKAP JARING INSANG DI WADUK CIRATA, JAWA BARAT
Sukamto dan Dedi Sumarno
Teknisi Litkayasa pada Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Jatiluhur-Purwakarta
Teregistrasi I tanggal: 30 Juli 2010; Diterima setelah perbaikan tanggal: 3 September 2010;
Disetujui terbit tanggal: 14 September 2010

PENDAHULUAN Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Purwakarta.


Waduk ini dibangun pada tahun 1988, waduk ini
Ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai komoditas posisinya di antara Waduk Saguling dan Waduk Ir. H.
budi daya telah banyak dikenal masyarakat sejak Djuanda. Waduk Cirata dibangun pada ketinggian 221
lama (Prasetio & Erlania, 2009). Ikan ini dikenal m dpl dengan luas maksimum 6.200 ha, rata-rata
masyarakat umum yang hidup di air payau dan asin. kedalaman 34,9 m, dan panjang garis pantai 181 km
Menurut (Kartamiharja, 2009) ikan bandeng termasuk (Tahjo & Suman, 2009). Waduk Cirata mempunyai
jenis ikan pemakan plankton, yang bersifat euryhaline banyak fungsi antara lain sebagai pembangkit listrik,
sehingga, dapat hidup di air tawar maupun asin. Ikan pertanian, perikanan, pariwisata, dan pencegah banjir.
bandeng dikenal oleh masyarakat sebagai ikan yang Kegiatan perikanan selain budi daya dimanfaatkan
hidup di air payau atau ikan yang berasal dari tambak. oleh masyarakat sekitar juga sebagai perikanan
Tetapi kenyataanya ikan bandeng dapat hidup di air tangkap (Purnamaningtyas & Tjahjo, 2009).
tawar, bahkan ikan ini pernah dibudidayakan di
Waduk Ir. H. Djuanda pada tahun 2003. Ikan ini hidup Tujuan penulisan ini untuk mengetahui cara
bergerombol dan mempunyai kebiasaan hidup di air penangkapan ikan bandeng dengan menggunakan
yang sedikit agak keruh. Keberadaan ikan bandeng jaring insang dan hasil tangkapannya.
tersebut di Waduk Cirata, bukan ikan asli, tetapi
merupakan ikan hasil introduksi yang dilakukan oleh POKOK BAHASAN
Direktur Jenderal Budi Daya pada tahun 2009 satu
juta ekor. Alat tangkap yang sering digunakan nelayan Lokasi dan Waktu
di Waduk Cirata pada umumnya jaring insang,
pancing, dan jala lempar. Alat tangkap jaring insang Pengamatan dilakukan di Waduk Cirata pada
adalah alat tangkap yang dominan digunakan oleh bulan April 2010 pada tiga lokasi yaitu Cipicung, Tegal
nelayan di Waduk Cirata. Jaring insang termasuk datar, dan Maleber tersaji pada (Gambar 1).
dalam kelompok alat tangkap pasif, merupakan alat Penangkapan dilakukan dengan menggunakan mata
tangkap yang ramah lingkungan, dengan ukuran mata jaring berukuran 1,5; 2; 2,5; 3; dan 4 inci, serta alat
jaring di atas 2,5 inci. bantu lain yang disajikan pada Tabel 1.
Waduk Cirata secara administratif, terletak di tiga
kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat,

2
3 2
3 3 2
3
1
1
1

Gambar 1. Peta lokasi pemasangan jaring insang di Waduk Cirata, bulan April 2010.
BTL: Vol.9 No.1 Juni 2011:

Alat dan bahan yang digunakan

Tabel 1. Alat bantu yang di perlukan untuk menangkap ikan

No. Alat dan bahan Penggunaan atau manfaat


1. Perahu motor ukuran 1,5x6 m dengan kekuatan Untuk mencapai lokasi yang diinginkan dengan
5 pk cepat.
2. Jaring insang dengan ukuran 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; Digunakan untuk menangkap ikan.
dan 4 inci. Jaring monofilamen dengan panjang
20 m
3. Tali tambang dengan diameter 2 dan 5 mm Untuk mengikat pada jaring di atas dan bawah.
4. Timah Sebagai pemberat yang dipasang di bawah jaring
agar tenggelam.
5. Pelampung Untuk menstabilkan kedalaman yang diinginkan dan
untuk penanda.
6. Jangkar Agar jaring stabil pada posisinya, tidak terbawa arus
air atau ombak.

Cara pengoperasian jaring insang Pemasangan jaring dilakukan pada sore hari pukul
16.00-17.00 WIB, dan diangkat pada pagi hari
Alat tangkap jaring insang merupakan alat tangkap sebelum matahari terbit. Langkah yang diperhatikan
tradisional yang bersifat pasif yang digunakan nelayan dalam mengangkat jaring atau hasil tangkapan:
di Waduk Cirata untuk menangkap ikan. Alat tangkap 1. Dilihat arah angin terlebih dahulu, pengangkatan
jaring insang dipasang sejajar pantai secara vertikal. jaring sebaiknya dilakukan melawan arah angin.
Jaring dipasang menggunakan alat bantu perahu 2. Jangkar diangkat terlebih dahulu, selanjutnya
motor dengan ukuran 1,5x6 m dengan mesin 5 pk. jaring diangkat berurutan dari mulai yang terkecil
Sebelum jaring dipasang dilihat arah angin, atau terbesar.
pemasangan jaring sebaiknya dilakukan mengikuti 3. Hasil ikan dari penangkapan dikelompokan
arah angin. Langkah-langkah yang diperhatikan berdasarkan atas jenis ikan dan ukuran mata
sebelum menurunkan jaring: jaring.
1. Dilihat arah angin terlebih dahulu, penurunan 4. Ikan diukur dengan penggaris dan ditimbang
jaring sebaiknya dilakukan mengikuti arah angin. menggunakan timbangan digital, kemudian contoh
2. Jangkar dipasang dengan tali tambang ikan diawetkan dengan menggunakan bahan
secukupnya sebelum jaring diturunkan. pengawet formalin 5%.
3. Jaring diturunkan dengan mulai ukuran yang
terkecil, dan disusun dengan ukuran yang lebih Hasil dan Bahasan
besar, untuk memudahkan pencatatan hasil ikan.
4. Setiap pemasangan dua ukuran mata jaring, atau Berdasarkan atas hasil tangkapan ikan bandeng
dua lembar jaring diberi tanda pelampung, untuk menggunakan jaring insang pada lokasi pengamatan
menstabilkan kedalaman jaring dan memudahkan di Waduk Cirata pada bulan April 2010 disajikan pada
pencarian dalam pengangkatan. Tabel 2. Ukuran ikan bandeng yang tertangkap di
5. Jaring dipasang dengan kedalaman 70-80 cm dari daerah Cipicung lebih besar baik dalam ukuran bobot
permukaan air. maupun panjang.
6. Di akhir penurunan jaring dipasang tambang
secukupnya, untuk mengikat jangkar, supaya
jaring kuat terhadap terjangan ombak atau angin.

Tabel 2. Kisaran ukuran panjang dan bobot ikan hasil tangkapan dengan gill net

Kisaran ukuran
Lokasi
Panjang total (cm) Bobot (g)
Cipicung 27,5-37,5 157-453
Tegal Datar 22,9-29,0 100-177
Malaber 18,0-20,0 132-165

Berdasarkan atas jumlah hasil tangkapan, terlihat di daerah Cipicung, Tegal Datar, dan Maleber tersaji
bahwa ikan bandeng hasil tebaran banyak tertangkap pada Gambar 2. Lokasi Cipicung merupakan habitat
Penangkapan Ikan Bandeng (Chanos chanos) ..... Waduk Cirata, Jawa Barat (Sukamto & D. Sumarno)

yang disukai oleh ikan bandeng dan juga terdapat kemungkinan ikan bandeng banyak mencari makan di
aliran sungai. Di daerah Cipicung pemasangan jaring sekitar daerah itu.
agak dekat ke pinggir pantai, dan airnya sedikit keruh,

Gambar 2. Jumlah ikan bandeng yang tertangkap di lokasi pengamatan, di Waduk Cirata, bulan April 2010.

Untuk daerah Tegal Datar dan Maleber merupakan dilihat dari segi ukuran, Cipicung juga tertangkap ikan
daerah aktivitas, dan lalu lintas perahu bermotor, bandeng bobotnya dapat mencapai 400-500 g untuk
sehingga habitat ikan bandeng agak terganggu. Kalau mata jaring 2,5 inci.

1.5 2 2.5 3 3.5 4

4%
9%
9% 9%
13%

56%

Gambar 3. Jumlah ikan bandeng hasil tangkapan dengan beberapa ukuran mata jaring insang di Waduk
Cirata, bulan April 2010.

Ikan bandeng yang tertangkap, dengan ukuran mata jaring 2,5 inci sebanyak 13 ekor (56%)
menggunakan jaring insang dari mata jaring 1,5-4 inci pada Gambar 3. Contoh ikan bandeng yang
di ketiga lokasi, diperoleh ikan bandeng 22 ekor. Dari tertangkap pada jaring 2,5 inci lihat pada Gambar 4.
22 ekor ikan bandeng yang tertangkap jaring Pada Gambar 5 hasil tangkapan ikan bandeng,
percobaan, yang paling dominan tertangkap pada setelah diukur panjang dan bobotnya.
BTL: Vol.9 No.1 Juni 2011:

Gambar 4. Ikan bandeng dalam posisi tertangkap jaring insang.

Gambar 5. Ikan bandeng hasil tangkapan.

KESIMPULAN kesempatan kepada penulis, untuk memakai data


kegiatan Andri Warsa, S.Si. yang telah membimbing
1. Hasil tangkapan ikan bandeng dengan jaring dalam penulisan ini.
insang, alat bantu perahu motor ukuran 5x6 m
dengan mesin 5 pk, dan jaring diturunkan pada DAFTAR PUSTAKA
kedalaman 70-80 cm dari permukaan air.
Anonimus. 2003 Hasil Wawancara dengan Petani
2. Hasil tangkapan ikan diukur dengan penggaris, Keramba Jaring Apung.
dan ditimbang menggunakan timbangan digital,
selanjutnya contoh ikan diawetkan dengan bahan Kartamiharja, E. S. 2009. Mengapa ikan bandeng
pengawet formalin 5%. diintroduksi di Waduk Djuanda, Jawa Barat.
Prosiding Forum Nasional Pemacuan Sumber
3. Hasil tangkapan ikan bandeng di Waduk Cirata 22 Daya Ikan II.
ekor, dengan ukuran panjang ikan 22,9-37,5 cm
dan bobot 100-453 g. Purnamaningtyas, S. E. & D. W. H. Tjahjo. 2009.
Kebiasaan makan ikan di Waduk Jawa Barat:
4. Ikan bandeng 17 ekor (jumlah tangkapan Sebagai data dasar untuk pemacuan stok ikan.
terbanyak) tertangkap di daerah Cipicung dengan Prosiding Forum Nasional Pemacuan Sumber
jaring insang ukuran mata jaring 2,5 inci. Daya Ikan II.

PERSANTUNAN Prasetio, A. B. & Erlania. 2009. Ikan bandeng


(Chanos chanos) sebagai komoditas harapan
Tulisan ini merupakan kontribusi dari hasil untuk sea rancing. Prosiding Forum Nasional
kegiatan riset monitoring hidribiologi dan biolimnologi Pemacuan Sumber Daya Ikan II.
di Waduk Kaskade, Sungai Citarum, Jawa Barat, T. A.
2010, di Loka Riset Pemacuan Stok Ikan-Jatiluhur, Tjahjo, D. W. H. & A. Suman. 2009. Pengelolaan
Purwakarta. Penulis mengucapkan terima kasih perikanan Waduk Saguling, Cirata, dan Ir. H.
kepada Penanggungjawab kegiatan Sri Endah Djuanda. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. 1
Purnamaningtyas, A.Pi. yang telah memberikan (2): 113-120.

Anda mungkin juga menyukai