Anda di halaman 1dari 4

KESELAMATAN PELAYARAN dan

PENCEMARAN LAUT

DASAR HUKUM:
UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN
PERATURA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN
1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU
PERUSAKAN LAUT

Pelayaran adalah segala sesuatu yang berkiatan dengan angkutan di perairan, kepelabuhan serta
keamanan dan keselamatan.
Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan
dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan, kepelabuhan, dan lingkungan maritim. Persyaratan
yang dimaksud adalah kelaiklautan kapal dan kenavigasian.
Kelaiklautan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal,
pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan
Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan
tertentu.
Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran,
Telekomunikasi-Pelayaran, hidrografi dan meteorologi, alur dan perlintasan, pengerukan dan
reklamasi, pemanduan, penanganan kerangka kapal, salvage dan pekerjaan bawah air untuk
kepentingan keselamatan pelayaran kapal.
Navigasi adalah proses mengarahkan gerak kapal dari suatu titik ke tirik yang lain dengan aman
dan lancer serta untuk menghindari bahaya dan/atau rintangan pelayaran

Terciptanya keselamatan pelayaran membutuhkan :


1. Sarana dan prasarana
a. Sarana bantu navigasi
b. Informasi pelayaran
c. Telekomunikasi pelayaran
2. Pengaturan alur pelayaran
a. Skema pemisahan lalu lintas di laut
b. Rute dua arah
c. Garis haluan yang di anjurkan
d. Rute dalam air
e. Daerah yang harus di hindari
f. Daerah lalu lintas pedalaman
g. Daerah kewaspadaan
3. Pemberian informasi cuaca
a. Bimbingan Teknik teradap awak kapal pada pengetahuan cuaca
4. Turut sertanya masyarakat mengawasi keselamatan pelayaran
a. Kotak pengaduan
b. Sosialisasi tentang keselamatan pelayaran
5. Penegakan hokum
a. Audit investigasi petugas
b. Pencabutan izin operasi
c. Audit kondisi kapal

Pengawasan dalam pelayaran di awasi Syahbandar. Syahbandar adalah pejabat pemerintah di


pelabuhan yang diangkat oleh Menteri dan memeliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan
dan melakukan pengawasaan terhadapt dipenuhinyan ketentuan peraturan perundang-undangan
untuk menjamin keselamatan dan keamaan pelayaran.

Tujuan dilakukan sebuah pelayaran yaitu:


a. Memperlancarkan arus perpindahan orang dan/atau barang melalui perairan dengan
mengutamakan dan melindungi angkutan di perairan dalam rangka memperlancar
kegiatan perekonomian nasional
b. Membina jiwa kebaharian
c. Menjunjung kedaulatan negara
d. Menciptakan daya saing dengan mengembangkan industry angkutan perairan nasional
e. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional
f. Memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan wawasan
nusantara
g. Meningkatkan ketahanan nasional

Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnnya turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu
dan/atau fungsinya
Baku mutu air laut adalah ukuran batas atau kadar mahkluk hidup, zat, energi, atau komponen
yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemaran yang ditenggang keberadaannya di dalam
unsur pencemaran yang ditengang keberadaannya di dalam air laut. Baku mutu air laut di atur
dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KepmenLH) Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku
Mutu Air Laut
Perusakan laut adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang melampaui kriteria baku kerusakan
laut
Kerusakan laut adalah perubahan fisik dan/atau hayati laut yang melewati kriteria baku
kerusahan laut
Kriteria baku kerusakan laut adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau hayati
lingkungan laut yang dapat ditenggang;
Status mutu laut adalah tingkatan mutu laut pada lokasi dan waktu tertentu yang dinilai,
berdasarkan baku mutu air laut dan/atau kriteria baku kerusakan laut
Perlindungan mutu laut adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan agar mutu
laut tetap baik
Pengendalian pencemaran dan/atau perusakan laut adalah setiap upaya atau kegiatan
pencegahan dan/atau penanggulangan dan/atau pemulihan pencemaran dan/atau
perusakan laut

Akibat Pencemaran Laut


a) degradasi lingkungan dan kehidupan bawah laut
b) kekayaan alam dan keanekaragaman hayati laut terancam
c) penurunan perekonomian nelayan
d) penurunan hasil tangkapan nelayan di sejumlah kawasan di Indonesia
e) Mempengaruhi sektor pariwisata pesisir dan laut

JENIS PENCEMARAN LAUT


Berdasarkan Cara pencemar masuk ke lingkungan laut :
1. Secara alami
– Gunung meletus
– Tsunami yg membawa polutan
2. Melalui kegiatan manusia /antropogenik
– Kecelakaan kapal tanker menyebabkan tumpahan minyak
– Pengerukan pelabuhan menyebabkan kekeruhan air laut

Berdasarkan Lokasi sumber pencemar laut


1. Bersumber pada laut itu sendiri
– Pembuangan limbah cair dari anjungan pengeboran minyak lepas pantai
2. Bersumber dari daratan
– Limbah cair dan sampah dari pemukiman, tempat wisata pantai, industri

Berdasarkan sebaran sumber pencemar


1. Point source = sumber titik
• Dapat diketahui dgn jelas lokasinya
• Misal : penemar dari pabrik, pencemar dari pengeboran minyak lepas pantai
2. Non point source
• Limbah rumah tangga di kawasan pesisir

Berdasarkan jenis polutan :


1. Energi (panas – peningkatan suhu)
– Pembuangan limbah nuklir
– Pembuangan air pendingin mesin
2. Substansi
– Polutan fisik:
• Padatan tersuspensi penyebab pendangkalan
• Zat warna/organik mengubah warna dan baur air laut
– Polutan kimia
• Organik : pestisida, minyak, pupuk, limbah makanan, sampah
• Anorganik : basa-asam, logam – dari industri pertambangan
• Biologis : mikroorganisme dari domestik (tinja-urin), industri pengolahan makanan, peternakan,
sampah

Dalam keadaan darurat, pembuangan benda kelaut yang berasal dari usaha dan/atau kegiatan di laut
dapat dilakukan tanpa izin apabila pembuangan benda dimaksudkan untuk menjamin keselamatan
jiwa kegiatan di laut dengan syarat bahwa sebuah upaya pencegahan yang layak telah dilakukan atau
pembuangan tersebut merupakan cara terbaik untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Namun
dalam kondisi darurat tersebut, pemilik atau penanggung jawab usaha/kegiatan wajib dan segera
memberitahukan kepada pejabat yang berwenang terdekat atau instansi yang bertanggungjawab.
Permberitahuan tersebut wajib menyebutkan tentang benda yang dibuang, lokasi, waktu, jumlah dan
langkah-langkah yang telah dilakukan. Setelah menerima lapotan, instansi wajib melakukan tindakan
pencegaham meluasnya pencemaran atau kerusakan laut serta wajib melaporkan kepada Menteri.
Untuk biaya penanggulangan pencemaran atau kerusakan laut serta pemulihan mutu laut yang
ditimbulkan oleh keadaan darurat wajib ditanggung oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan

Anda mungkin juga menyukai