AND SOCIAL
RESPONSIBILITIES
TINDAKAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT
B. PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN
PENCEMARAN LAUT
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini peserta
diklat diharapkan memahami :
- pengertian pencemaran laut
- penyebab pencemaran laut
- dasar aturan pencegahan pencemaran laut,
- sebab-sebab pencemaran minyak dari kapal,
- pengenalan peralatan penanggulangan pencemaran
laut serta upaya penanggulangannya.
Mengapa Laut harus dilindungi ?
Fungsi Laut
1. Tempat berkembang biaknya binatang dan tumbuhan laut ;
2. Sebagai sarana transportasi
3. Tempat pariwisata bahari
4. Tempat olah raga laut
5. Produksi bahan tambang (minyak, dan lain lain)
6. Sumber energi
7. Sebagai wilayah pertahanan negara
8. Produksi air tawar
9. Sebagai obyek penelitian
10. Tempat mencari nafkah nelayan
11. Tempat budidaya ikan
12. Dan lain lain.
DAUR HIDROLOGI
Pengertian Pencemaran Laut :
Sampah plastik tergolong dalam sampah non organik yang sangat berbahaya
bagi lingkungan
Sulit dan membutuhkan waktu dan proses yang lama untuk penguraian ;
1.000 tahun untuk dapat diuraikan secara alami di tanah dan 450 tahun
untuk
terurai di air ;
Produk kantong plastik sebagai penyumbang terbesar dari sampah plastik
berasal dari aktivitas bisnis ritel dalam kehidupan masyarakat sehari – hari di
seluruh penjuru dunia.
Antisipasi atas meningkatnya sampah plastik telah dilakukan secara
internasional
Keberhasilan dari program tersebut ditentukan oleh adanya tiga peran yaitu :
* Peran dari pemerintah selaku regulator ;
* Peran dari pebisnis ritel sebagai pelaku pasar ;
* Peran dari masyarakat selaku konsumen yang menggunakan dan
mengelola limbah kantong plastik.
Indikator Air yang Tercemar
Chemical yang biasa digunakan untuk mengatasi oil spill dikenal dengan nama
OIL SPILL DISPERSANT (OSD). Ada beberapa jenis oil spill dispersant
berdasarkan cara kerjanya :
Tiap jenis digunakan pada kasus yang berbeda2 tergantung banyaknya tumpahan,
kondisi lingkungan sekitar dll.
OSD harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh badan akreditasi Migas
karena chemical tersebut langsung akan bersentuhan dengan biota laut.
Oil Water Separator
Oil Water Separator
Efektivitas Oil Skimmer dan Oil Dispersant
7. Larangan di Pelabuhan
1. Membuang air got
2. Membuang sisa dapur dan sampah lainnya
3. Mengeluarkan jelaga dari cerobong kapal di areal
pelabuhan.
8. Pembuangan Air Ballast
Jika tidak ada peraturan setempat tentang jenis-jenis air balast yang
boleh dibuang kelaut, maka ditentukan sebagai berikut :
COW :
Semua crude oil tanker bangunan baru ukuran 20.000 DWT
dan produk tanker ukuran > 30.000 DWT harus dilengkapi
dengan SBT, dan crude oil tanker ukuran > 20.000 DWT harus
dilengkapi dengan COW.
b. Pembatasan Pembuangan Minyak
Annex I Reg. 9 menyebutkan pembuangan minyak atau campuran
minyak hanya dibolehkan apabila :
Tidak dalam “spesial area” yaitu : Laut Mediteranian, L. Baltik, L.
Hitam, L. Antartika, Teluk Persia dan Teluk Aden.
Lokasi pembuangan lebih dari 50 mil laut dari darata.
Pembuangan dilakukan waktu kapal berlayar
Tidak membuang lebih dari 30 liter/mil laut
Tidak membuang lebih dari 1 : 30.000 dari jumlah muatan
Tanker harus dilengkapi dengan oil discharge monitoring (ODM)
dengan kontrol sistemnya.
Catatan :
Pemerintah negara anggota diminta mengeluarkan aturan agar untuk
pelabuhan muat, galangan dan semua pelabuhan dimana tanker akan
membuang sisa atau campuran minyak harus dilengkapi dengan
tangki penampungan di darat.
Monitoring dan Kontrol pembuangan minyak
Annex I Reg 16 :
Kapal ukuran 400 GT atau lebih tetapi lebih kecil dari 1000
GT harus dilengkapi dengan Oily Water Separating (OWS)
equipment, yang dapat menjamin pembuangan minyak kelaut
setelah melalui sistem tersebut dengan kandungan minyak
kurang dari 100 ppm.
Note :
IOPP Certificate berlaku 5 tahun.
Fasilitas Penampungan
Annex II mensyaratkan pemerintah anggota menyediakan
fasilitas penampungan di pelabuhan muat, pelabuhan bongkar,
dan pelabuhan perbaikan kapal
Fasilitas penampungan untuk mengontrol pencemaran dari
kapal.
Saat ini banyak pelabuhan telah menyediakan fasilitas
penampungan untuk bahan kategori A dan B.
12. Kontrol Pembuangan Air Got dari Kamar Mesin
1. Tindakan berjaga-jaga di Kamar Mesin
Setiap kapal mempunyai sarana untuk mencegah BBM
mengalir ke got kamar mesin.
Pencegahan agar got kamar mesin tidak meluap kedalam
got minyak dan gutter ways.
Semua pipa tekanan minyak harus diperiksa secara teratur,
untuk mendeteksi secara dini kebocoran minyak.
Kategori D :
Pencucian dan air cuciannya dibuang ke fasilitas penampungan darat
atau diencerkan dengan faktor 10 dalam tabel dan dibuang ke laut.
Tanki endapan/slop tank :
Di luar area khusus (untuk kategori A) :
Residu yang ada di slop tank termasuk dari kamar pompa (air
got) yang mana termasuk bahan-bahan kategori A harus dibuang
ke fasilitas penampungan darat.
Buku catatan muatan disimpan dikapal paling tidak selama tiga tahun
dan tercatat serta siap inpseksi.
14. Dokumentasi
Oil Record Book, Part I mengenai operasi kamar mesin dan Part II,
operasi bongkar muat cargo dan air ballast. Reg. 20.
Loading and Damage Stability Information Book Reg. 25.
Crude Oil Washing Operation and Equipment Manual Reg. 13 B.
Clean Ballast Tank Operation Manual Reg. 13 A.
Instruction and Operation Manual of Oil Water Separating and
Filtering Equipment Reg. 16.
Shipboard Oil Pollution Emergency Plan Reg. 26.
Manfaat Dokumen sesuai Annex I
Bagi Kapal Tanker
Sumber-sumber logam berat di laut dapat dibagi 2, yaitu sumber yang bersifat
alami dan buatan.
Logam berat yang masuk ke laut secara alami berasal dari 3 sumber, yaitu :
1. Masukan dari daerah pantai (coastal supply), yang berasal dari
sungai dan hasil abrasi pantai oleh aktivitas gelombang ;
2. Masukan dari laut dalam (deep sea supply), meliputi logam-logam
yang dibebaskan aktivitas gunung berapi di laut dalam dan
logam-logam yang dibebaskan dari partikelatau sedimen oleh
proses kimiawi ;
3. Masukan dari lingkungan dekat daratan pantai, termasuk logam-logam yang
ditransportasi ikan dari atmosfer sebagai partikel-partikel debu.
1. Merkuri (Hg)
Kasus “Minamata”di Teluk Minamata, Jepang tahun 1953.
Ciri-ciri penderita : korban terjadi kelemahan otot,
kehilangan penglihatan, kelumpuhan, bahkan ada yang
koma dan meninggal.
Penyebab : akibat makan hasil laut seperti : ikan, kerang
yang telah terkontaminasi metik-merkuri dari limbah
industri petrokimia Chisso Minamata Factory, Jepang.
Penyakit ini dikenal dengan penyakit Minamata.
Metil-merkuri dapat meracuni janin, merusah sistem saraf
pusat, hambatan mental, dan gangguan pergerakan.
2. Cadmium (Cd)
4. Pembaga (Pb)
Penyakit yang ditimbulkan : muntah-muntah, rasa tebakar di
lambung, mencret-mencret.
5. Chromium (Cr)
Penyakit yang ditimbulkan : kanker paru-paru.
Bagaimana Mengetahui Air Terpolusi ?
Dilakukan pengujian sifat-sifat air meliputi :
1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas ;
2. Suhu ;
3. Warna, bau dan rasa ;
4. Jumlah padatan terlarut ;
5. Nilai BOD / COD ;
6. Pencemaran mokroorganisme patogen ;
7. Kandungan minyak ;
8. Kandungan logam berat ;
9. Kandungan bahan radio aktif
pH (konsentrasi ion hidrogen) antara 6,5 – 7,5 baik untuk
kehidupan binatang air.