Anda di halaman 1dari 11

MATERI 1 SILASE IKAN

DAFTAR PUSTAKA

Amorim, D. S., Loiola Edvan, R., do Nascimento, R. R., Bezerra, L. R., de Araújo,
M. J., da Silva, A. L., ... & Nascimento, K. D. S. (2020). Fermentation
profile and nutritional value of sesame silage compared to usual silages. Italian
Journal of Animal Science, 19(1), 230-239.
Basmal, J., Widanarto, A., Kusumawati, R., & Utomo, B. S. B. (2014).
Pemanfaatan limbah ekstraksi alginat dan silase ikan sebagai bahan
pupuk organik. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan,
9(2), 109-120.
Erfanto, F., Hutabarat, J., & Arini, E. (2013). Pengaruh substitusi silase ikan
rucah dengan persentase yang berbeda pada pakan buatan terhadap
efisiensi pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan mas
(Cyprinus carpio). Journal of Aquaculture Management and Technology,
1(2), 26-36.
Handajani, H., & Hastuti, S. D. (2013). Penggunaan berbagai asam organic
dan bakteri asam laktat terhadap nilai nutrisi limbah ikan. Depik, 2(3).
Hikma, H., Tantu, FY, & Tobigo. (2016). DT Komposisi Silase Ikan Dan Telur
Keong Mas (Pomacea Canaliculata) Sebagai Pakan Untuk Pertumbuhan
Ikan Sidat (Anguilla Marmorata). AgriSains , 17 (3), 141-152.
Jayanti, Z. D., Herpandi, H., & Lestari, S. D. (2018). Pemanfaatan limbah
ikan menjadi tepung silase dengan penambahan tepung eceng gondok
(Eichhornia crassipes). Jurnal FishtecH, 7(1), 86-97.
Lestari, S., N, N. Y.,& RJ, S. H. (2012). Karakteristik kimia dan mikrobiologi
silase keong mas (Pomacea canaliculata) dengan penambahan asam
format dan bakteri asam laktat 3B104. Jurnal Fishtech, 1(1), 1-113.
Libonatti., Carina, C., Agueria., Alejandra, D., Breccia., & Javier. (2023). Fish
waste silage, a green process for low feedstock availability. Agronomía
Mesoamericana. 34(2).
Supriyanto, A., Baehaki, A., & Hanggita, S. (2015). Karakteristik fisik dan
kimia tepung silase limbah ikan gabus (Channa striata) dengan
penambahan konsentrasi tepung kiambang terfermentasi. Jurnal
FishtecH, 4(2), 104- 110.
Wahidah, S., Idris, A. P. S., & Nawawi, N. (2018). Kajian pemanfaatan bakteri
asam laktat dalam pembuatan silase ikan rucah. Agrokompleks, 17(2),
18- 23.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pembuatan Silase

Timbang Memasukkan Rendam Lakukan


kepala dan sampel ke dengan larutan pengamatan
insang seberat dalam asam astetat selama 3 hari,
50 gram erlenmeyer 2% rasio 1:5 hari pertama

Lakukan Lakukan Lakukan Lakukan


penimbangan penetralan pengamatan pengamatan
pada padatan dengan larutan selama 3 hari, selama 3 hari,
yang terpisah NaOH 2% hari ketiga hari kedua
Lampiran 2. Pembuatan Asam Asetat 2%

Perhitungan Ambil 5 mL
larutan asam asam asetat Ukur 245 mL
asetat dan dan masukkan aquades pada
aquades yang ke dalam labu gelas ukur
akan digunakan ukur

Masukkan
Homogenkan
aquades ke
secara
dalam labu
perlahan
ukur

Lampiran 3. Pembuatan NaOH 2%

Larutkan dengan
Menimbang 2 aquades dalam Didapatkan
Homogenkan
gram NaOH gelas beaker 100 NaOH 2%
mL
Lampiran 4. Perhitungan Rendemen

Lampiran 5. Perhitungan Asam Asetat 2%

Lampiran 6. Perhitungan NaOH 2%


MATERI 2 MINYAK IKAN
DAFTAR PUSTAKA

Adeoti, I. A., & Hawboldt, K. (2014). A review of lipid extraction from fish
processing by-product for use as a biofuel. Biomass and Bioenergy, 63,
330-340.
Aditia, R.P., Y.S. Darmanto dan Romadhon. (2014). Perbandingan mutu minyak
ikan kasar yang diekstrak dari berbagai jenis ikan yang berbeda. Jurnal
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(3), 55-60.
Ayu, D.F., A. Diharmi dan A. Ali. (2019). Karakteristik minyak ikan dari lemak
abdomen hasil samping pengasapan ikan patin (Pangasius
hypophthalmus). JPHPI, 22(1), 187-197.
Dari, D. W., Astawan, M., Wulandari, N., & Suseno, S. H. (2017).
Karakteristik minyak ikan sardin (Sardinella sp.) hasil pemurnian bertingkat.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 20(3), 456-467.
Eka, B., Junianto dan E. Rochima. (2016). Pengaruh metode rendering terhadap
karakteristik fisik, kimia dan organoleptik ekstrak kasar minyak ikan lele.
Jurnal Perikanan Kelautan, 7(1), 1-5.
Endo, J., & Arita, M. (2016). Cardioprotective mechanism of omega-3
polyunsaturated fatty acids. Journal of cardiology, 67(1), 22-27.
Iwo, A. (2019). Potensi produksi minyak ikan dari jeroan ikan patin. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Agrokompleks, 2(1), 86-91.
Maulana, I.T., Sukraso dan T. Damayanti. (2014). Kandungan asam lemak dalam
minyak ikan Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(1),
121- 130.
Nurbayasari, R., Utomo, B. S. B., Basmal, J., & Hastarini, E. (2017). Pemurnian
minyak ikan patin dari hasil samping pengasapan ikan. Jurnal
Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 11(2), 171-182.
Pangestika, W., Karim, S.M., Setiawati, N.P., Arumsari, K., Maulid, D.Y.,
Nusaibah., & Abrian, S. (2021). Pembuatan minyak ikan dari bagian
trimming, belly, dan kepala ikan patin (Pangasius pangasius). Jurnal
Agribisnis Perikanan. 14(2), 488-494.
Paone, E., Fazzino, F., Pizzone, D. M., Scurria, A., Pagliaro, M., Ciriminna, R., &
Calabrò, P. S. (2021). Towards the anchovy biorefinery: Biogas
production from anchovy processing waste after fish oil extraction with
biobased limonene. Sustainability, 13(5), 2428.
Sari, R.N., B.S.D. Utomo, J. Basmal dan E. Hastarini. (2016). Pemurnian minyak
ikan patin dari hasil samping pengasapan ikan. JPB Kelautan dan
Perikanan, 11(2), 171-182.
Suseno, S.H., Nurjanah dan T. Faradiba. (2013). Profil asam lemak dan
kestabilan produk formulasi minyak ikan dan habbatussauda. JPHPI, 16(2),
142- 149.
Yasin, N. M., Ahmad, N. A. N., & Hanapi, M. M. (2021). Extraction of FAME from
fish waste by using modified soxhlet method. In IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 1092(1), 012-015
Lampiran 7. Pembuatan Minyak Ikan

Timbang Cuci jeroan Masukkan Campurkan


jeroan insang insang dan sampel ke sampel dengan
dan kulit ikan kulit ikan dalam aquades lalu
Erlenmeyer tutup dengan
alufo

Lakukan Letakkan pada Saring dengan Panaskan


proses tube centrifuge kain blancu sampel
sentrifugasi dengan
waterbath

Didapatkan
minyak ikan
lalu lakukan
pengamatan
Lampiran 8. Perhitungan Rendemen
MATERI 3 TEPUNG IKAN
DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, R., Khotiffah, S. K., & Puspitasari, F. (2020). Pengaruh lama


pemasakan terhadap kadar protein, lemak, profil asam amino, dan asam
lemak tepung ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus). Jurnal Pengolahan
Hasil Perikanan Indonesia, 23(2), 286-294.
Dughita, P. A., Respati, A. N., Kusuma, A. H. A., & Hakim, A. (2021). Pengaruh
beda metode pemasakan dalam pembuatan tepung limbah ikan nila
merah terhadap kandungan nutrien. Bulletin of Applied Animal Research, 3(1), 7-
10.
Kusumaningrum, I., D. Sutono dan B. F. Pamungkas. (2016). Pemanfaatan
tulang ikan belida sebagai tepung sumber kalsium dengan metode alkali. JPHPI.
19(2), 148-155.
Patimah, S., Arundhana, A. I., Mursaha, A., & Syam, A. (2019). Development of
foxtail millet and flying fish flour-based cookies as functional food. Current
Research in Nutrition and Food Science Journal, 7(2), 504-516.
Putranto, H., F., A. N. Asikin dan I. Kusumaningrum. (2015). karakterisasi tepung
tulang ikan belida (Chitala Sp.) sebagai sumber kalsium dengan metode
hidrolisis protein. 40(1), 11-20.
Rozi, A., & Ukhty, N. (2021). Karakteristik tepung tulang ikan tuna sirip
kuning (Thunnus albacares) sebagai sumber kalsium dengan perlakuan suhu
pengeringan yang berbeda. Jurnal FishtecH, 10(1), 25-34.
Sari, D. K., Marliyati, S. A., Kustiyah, L., Khomsan, A., & Gantohe, T. M.
(2014). Uji organoleptik formulasi biskuit fungsional berbasis tepung ikan
gabus (Ophiocephalus striatus). Agritech, 34(2), 120-125.
Sihite, H. H. (2017). Studi pemanfaatan limbah ikan dari tempat pelelangan ikan
(TPI) dan pasar tradisional nauli sibolgamenjadi tepung ikan sebagai
bahan baku pakan ternak. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 2(2), 43-54.
Sitepu, G. S. B., Andayani, S. N., Setiabudi, G. I., Maharani, M. D. K., &
Panjaitan, F. C. A. (2023). Healthy cookies: nutritious food innovation through
fortification by-products of tuna (Thunnus sp.) fish bone flour. Advances in
Tropical Biodiversity and Environmental Sciences, 7(2), 55-62.
LAMPIRAN

Lampiran 9. Pembuatan Tepung Ikan

Tulang ikan Perebusan


Ikan disiangi untuk
dimasukkan ke pertama selama 1
diambil tulangnya,
dalam beaker jam menggunakan
dicuci, ditiriskan,
glass yang berisi waterbath (suhu
dan ditimbang
aquades 80°C)

Perebusan kedua
Pembilasan tulang Tulang ikan patin
selama 1 jam
ikan patin ditiriskan setelah
menggunakan
menggunakan air perebusan
waterbath (suhu
biasa pertama
80°C)

Lampiran 10. Perhitungan Rendemen Tepung Ikan

Tulang ikan patin


Pemisahan tulang Tulang ikan patin
dikeringkan
ikan patin dan di presto selama 1
menggunakan
aquades setelah jam dengan suhu
oven selama 4 jam
proses perebusan 121°C
(suhu 60°C)
Tulang ikan patin
Hasil penghalusan dihaluskan Hasil oven tulang
tulang ikan patin menggunakan ikan patin
grinder

Tepung ikan patin


Penimbangan
dimasukkan ke
tepung ikan patin
dalam cup kecil

Anda mungkin juga menyukai