Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian P-ISSN:2476-8995

Volume 7 Nomor 1 Februari (2021): 11 – 20 E-ISSN:2614-7858

Pembuatan Stik Berbahan Dasar Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan
Bubur Rumput Laut (Eucheuma cottonii)

The Production of Stick Made From Milkfish Bone Flour (Chanos chanos) and Seaweed
Puree (Eucheuma cottonii)

Delfianti Sampebua, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian, Universitas Negeri


Makassar, email: delfianti1312@gmail.com
Andi Sukainah, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian, Universitas Negeri
Makassar, email: andisukainah@yahoo.com
Subari Yanto, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian, Universitas Negeri Makassar,
email: sbyunm@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung tulang ikan
bandeng dan bubur rumput laut terhadap kandungan kalsium, iodium, fosfor serta
karakteristik organoleptik pada stik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode
Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial, yaitu: kontrol (tanpa penambahan tepung tulang
ikan bandeng dan bubur rumput laut), perlakuan 1 (konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
1.5% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2% dan 3%), perlakuan 2 (konsentrasi tepung
tulang ikan bandeng 2% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2% dan 3%), serta perlakuan
3 (konsentrasi tepung tulang ikan bandeng 2.5% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2%
dan 3%). Parameter yang diamati meliputi kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor serta
organoleptik meliputi warna, aroma dan rasa. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 22.0 dengan menggunakan teknik
analisis sidik ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan bandeng dan bubur rumput
laut pada uji kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor terbaik diperoleh pada perlakuan
ke 3 konsentrasi tepung tulang ikan bandeng 2.5% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2%
dan 3%, serta pada uji organoleptik secara keseluruhan disukai oleh panelis.
Kata Kunci : Stik; tulang ikan; rumput laut.

Abstract
This study aims to determine the effect of milkfish bone flour substitution and seaweed
porridge to the content of calcium, iodine, phosphorus and organoleptic characteristics on
the sticks produced. This study used Completely Randomized Design (CRD) with factorial
method namely: control (without the addition of milkfish bone flour and seaweed porridge),
treatment 1 (milk fish bone flour concentration is 1.5% and concentration of seaweed
porridge are 1%, 2% and 3%), treatment 2 (milk fish bone flour concentration is 2% and
concentration of seaweed porridge are 1%, 2% and 3%), and treatment 3 (milk fish bone
flour concentration is 2.5% and concentration of seaweed porridge are 1%, 2% and 3%).
The parameters observed included calcium, iodine and phosphorus levels as well as
organoleptics including color, aroma and taste. Data obtained from the results of this study

11
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
were analyzed using SPSS software version 22.0 with Analysis of Varian (ANOVA) test
followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that treatment 3 is the
best treatment with the milkfish bone flour concentration is 2.5% and seaweed porridge is
3% on the best calcium, iodine and phosphorus levels and in the whole organoleptic test
favored by panelists.
Keywords : Sticks; fish bones; seaweed.

Pendahuluan Rumput laut mengandung iodium, sedikit


lemak, karbohidrat, abu dan protein, yang
Komoditi ikan bandeng di merupakan senyawa natrium dan garam.
Sulawesi Selatan mengalami peningkatan Rumput laut juga mengandung berbagai
setiap tahunnya sebesar 9,75%. Produksi vitamin, betakaroten, serta mineral penting
pada tahun 2011 sebesar 467.449 ton dan seperti sayuran dan buah-buahan
627.333 ton pada tahun 2013, hingga pada (Anggadiredja, 2006).
tahun 2015 produksi ikan bandeng
mencapai 672.196 ton (Kementrian Pemanfaatan limbah tulang ikan
Kelautan dan Perikanan, 2013). Data ini bandeng sebagai sumber kalsium dan
menunjukkan peningkatan produksi ikan rumput laut sebagai sumber iodium adalah
cukup tinggi dari tahun ke tahun, terutama salah satu alternatif dalam menyediakan
pada produksi ikan bandeng. Peningkatan sumber pangan yang kaya akan gizi, juga
produksi berkolerasi positif dengan jumlah dapat mengurangi dampak negatif jika
limbah industri pengolahan ikan bandeng. terjadi pencemaran lingkungan akibat dari
pembuangan limbah pengolahan ikan
Limbah hasil industri perikanan bandeng. Salah satu bahan pangan yang
seperti tulang ikan bandeng belum dapat diterima masyarakat Indonesia
dimanfaatkan dengan baik sehingga adalah produk pangan stik.
limbah ini dapat mencemari lingkungan.
Limbah tulang ikan banyak dijumpai di Stik merupakan jenis kue kering
industri pengolahan ikan, seperti bakso atau makanan ringan berupa irisan tipis
ikan pengolahan otak-otak ikan, kerupuk berbentuk pipih panjang berbahan dasar
ikan dan pasar ikan (Fatimah & Akyunul, tepung sagu atau tepung tapioka, tepung
2008). Tepung tulang ikan mengandung terigu, air, lemak serta telur. Stik
kalsium, fosfor dan nano kalsium yang mempunyai rasa yang gurih serta
ketersediaannya paling banyak di antara bertekstur renyah. Penambahan bahan
kalsium lainnya. Kekurangan kalsium pada tulang ikan dan rumput laut berfungsi
masa pertumbuhan akan menyebabkan untuk menambah nilai gizi pada camilan
gangguan pada pertumbuhan, tulang yang stik. Menurut Pratiwi (2013), bahwa
kurang kuat, tulang bengkok dan rapuh, kriteria stik yang baik adalah warna
yang dinamakan dengan istilah kuning keemasan, beraroma khas kue,
osteoporosis (Kurnia, 2011). tekstur kering dan renyah, serta rasa yang
gurih.
Rumput laut merupakan sumber Tujuan dari penelitian ini yaitu
daya hayati, juga sebagai kekayaan laut
untuk mengetahui pengaruh subtitusi
yang cukup melimpah di Indonesia.
tepung tulang ikan bandeng dan bubur

12
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
rumput laut terhadap kandungan kalsium, Bahan yang digunakan untuk
iodium dan fosfor pada pembuatan stik membuat stik adalah: tepung tulang ikan
dan mengetahui karakteristik organoleptik. bandeng, bubur rumput laut, tepung terigu,
tepung tapioka, bawang putih, bawang
Metode Penelitian
merah, telur, air, margarine, garam, lada
Penelitian ini menggunakan dan minyak goreng.
metode Rancangan Acak Lengkap Pola Waktu dan Tempat Penelitian
Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan
dengan 3 kali pengulangan, yaitu: kontrol Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April sampai dengan bulan Mei
(tanpa penambahan tepung tulang ikan
2019, di Laboratorium Pendidikan
bandeng dan bubur rumput laut),
Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik
perlakuan 1 (konsentrasi tepung tulang
Universitas Negeri Makassar, untuk uji
ikan bandeng 1.5% dan konsentrasi bubur
organoleptik diantaranya warna, aroma
rumput laut 1%, 2% dan 3%), perlakuan 2
dan rasa. Pengujian kadar kalsium, iodium
(konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
dan fosfor dilaksanakan di Laboratorium
2% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%,
Kimia Makanan Ternak, Fakultas
2% dan 3%), serta perlakuan 3
Peternakan Universitas Hasanuddin.
(konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
2.5% dan konsentrasi bubur rumput laut Prosedur Penelitian
1%, 2% dan 3%). Variabel dalam Prosedur penelitian dalam
penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu penelitian ini terdiri dari dua tahapan.
variabel bebas adalah tepung tulang ikan Tahap pertama adalah penelitian
bandeng dan bubur rumput laut sedangkan pendahuluan, yaitu pembuatan tepung
variabel terikat adalah uji organoleptik tulang ikan bandeng. Tahap kedua adalah
(warna, rasa dan aroma) serta uji kimia (uji penelitian utama, yaitu pembuatan stik
kalsium, uji iodium dan uji fosfor). Data dengan substitusi tepung tulang ikan dan
yang diperoleh dari hasil penelitian ini bubur rumput laut.
dianalisis dengan menggunakan software
SPSS versi 22.0 dengan menggunakan Penelitian Tahap Pertama
teknik analisis sidik ragam (ANOVA) Pembuatan tepung tulang ikan
yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. bandeng meliputi:
Alat dan Bahan Penelitian a. Tulang ikan bandeng diambil dari
industri pengolahan ikan bandeng.
Peralatan yang digunakan dalam
b. Tulang ikan direbus selama 1 jam pada
pembuatan stik adalah presto, blender,
saringan (ayakan 80 mesh), timbangan suhu ±80oC menggunakan panci
digital, timbangan analog, kompor, kukusan.
c. Tulang ikan dicuci dan ditiriskan
talenan, blender, saringan minyak dan alat
dengan menggunakan air mengalir agar
pencetak mie, sedangkan peralatan analisis
daging ikan dapat terpisah dari
yang digunakan adalah kertas saring
tulangnya.
Whatman, pipet tetes, cawan porselen,
d. Tulang ikan kembali direbus selama 1
cawan aluminium, labu Kjeldahl,
jam dengan suhu ±80oC.
selenium, gelas Erlenmeyer, labu ukur dan
spektofotometer UV-Vis.

13
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
e. Tulang ikan dilunakkan dengan g. Pengujian kalsium, iodium dan fosfor
menggunakan panci presto selama 2 serta organoleptik (warna, aroma dan
jam dalam suhu 121oC. rasa).
f. Tulang ikan dikeringkan dengan Parameter Pengujian
menggunakan room dryer pada suhu Pengumpulan data pada penelitian
rata-rata 48oC selama 4,45 jam. ini didapatkan melalui dua pengujian,
g. Tulang ikan dihaluskan dengan yaitu pengujian kimia dan pengujian
menggunakan blender. organoleptik. Pengujian kimia dilakukan
h. Selanjutnya tulang ikan yang halus dengan aspek pengujian kadar kalsium dan
diayak menggunakan ayakan berukuran kadar fosfor dengan menggunakan metode
80 mesh. Spektrofotometri. Pengujian organoleptik
i. Tepung tulang ikan lalu disimpan dilakukan dengan aspek pengujian warna,
dalam toples untuk bahan substitusi aroma dan rasa pada stik dengan
pembuatan stik. menggunakan metode uji hedonik, dengan
Penelitian Tahap Kedua (Penelitian skala: 1. Amat sangat tidak suka, 2. Sangat
Utama) tidak suka, 3. Tidak suka, 4. Agak tidak
suka, 5. Netral, 6. Agak suka, 7. Suka, 8.
Proses pembuatan stik, meliputi:
Sangat suka dan 9. Amat sangat suka.
a. Persiapan alat dan bahan.
Hasil dan Pembahasan
b. Penghalusan bahan tambahan seperti
bawang merah dan bawang putih. Kadar Kalsium

c. Pencampuran bahan utama dengan Hasil analisa kadar kalsium pada


konsentrasi tepung tulang ikan bandeng stik dengan konsentrasi tepung tulang ikan
1,5%, 2% dan 2,5% dan konsentrasi bandeng dan bubur rumput laut
bubur rumput laut 1%, 2% dan 3% serta menunjukkan bahwa semakin tinggi
pencampuran bahan tambahan menjadi konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
satu adonan. dan konsentrasi bubur rumput laut yang
digunakan semakin tinggi pula nilai
d. Pencetakan stik dengan ukuran 10 cm.
kandungan kadar kalsiumnya. Hasil
e. Minyak goreng dipanaskan dengan
analisa kadar kalsium pada stik dengan
suhu 80oC selama ± 4 menit.
konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
f. Angkat dan tiriskan kemudian
dan bubur rumput laut dapat dilihat pada
dinginkan.

Gambar 1. Grafik Analisa Kadar Kalsium Stik dengan Konsentrasi Tepung Tulang Ikan
Bandeng dan Bubur Rumput Laut
14
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
Gambar 1. Hasil analisa kadar fosfor pada stik
dengan konsentrasi tepung tulang ikan
Tingginya penambahan konsentrasi
bandeng dan bubur rumput laut
tepung tulang ikan bandeng maka
menunjukkan bahwa semakin tinggi
kandungan kalsium pada stik yang
dihasilkan akan semakin tinggi, hal ini konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
sesuai dengan pernyataan dan konsentrasi bubur rumput laut yang
digunakan semakin tinggi pula nilai
Handayani (2015), hasil penelitian stik
kandungan kadar fosfornya. Hasil analisis
ikan lele adalah stik yang tertinggi ada

Gambar 2. Grafik Analisa Kadar Fosfor Stik dengan Konsentrasi Tepung Tulang Ikan
Bandeng dan Bubur Rumput Laut
pada stik tulang ikan dan yang terendah kadar fosfor dapat dilihat pada Gambar 2.
ada pada stik daging ikan. Selain itu, Konsentrasi penambahan tepung
menurunnya kadar kalsium setelah tulang ikan yang semakin tinggi
dijadikan produk dapat disebabkan karena menyebabkan tingginya kandungan fosfor
adanya proses pengolahan lebih lanjut. pada stik yang dihasilkan. Hal ini sesuai
Menurut Ngudiharjo (2011), bahwa unsur dengan penelitian Akhmadi et al. (2019),
utama dari tulang ikan ialah karbonat, bahwa perbedaan kandungan fosfor pada
kalsium dan fosfor, sedangkan unsur setiap perlakuan menunjukkan bahwa
dalam jumlah kecil dalam tulang ikan crackers yang difortifikasi dengan tepung
yaitu sulfat, hidrolisa, klorida, sodium dan tulang ikan memiliki kandungan fosfor
magnesium. lebih tinggi dibandingkan dengan crackers
Hasil uji kadar kalsium pada stik tanpa penambahan tepung tulang ikan,
diperoleh bahwa tiap-tiap perlakuan sehingga dapat disimpulkan bahwa
menunjukkan nilai yang lebih tinggi penambahan tepung tulang ikan
dibanding dengan fosfor. Hal ini baik berpengaruh terhadap kadar fosfor
karena mengindikasikan bahwa fosfor crackers yang dihasilkan.
dalam stik tidak menghambat penyerapan Hal ini diduga karena tepung
dari kalsium ketika dicerna dalam tubuh tulang ikan bandeng merupakan sumber
sehingga berpotensi untuk digunakan mineral fosfor dan kalsium pada bahan
sebagai alternatif bahan pangan sumber baku crackers. Kandungan fosfor pada
kalsium yang baik bagi tubuh. crackers tepung tulang diketahui lebih
tinggi dibandingkan hasil penelitian
Kadar Fosfor Hapsoro et al. (2017), yang menunjukkan
kandungan fosfor 1,08% pada produk

15
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
cookies yang diformulasi dengan tepung dilihat karena warna adalah salah satu
cangkang rajungan. faktor kenampakan yang dapat langsung
dilihat oleh konsumen.
Uji Organoleptik Grafik di bawah dapat dilihat
Uji organoleptik dilakukan oleh 25 bahwa warna stik yang menghasilkan nilai
orang panelis dengan parameter tertinggi diperoleh dari perlakuan
pengamatan yaitu warna, aroma, tekstur konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
dan rasa. Panelis diminta untuk 2,5% dan konsentrasi bubur rumput laut
memberikan nilai berupa tingkat 3% dengan nilai rata-rata 8,15. Nilai
kesukaannya terhadap stik yang dihasilkan terendah diperoleh dari tanpa adanya
dengan menggunakan skala 1-9. Grafik uji penambahan tepung tulang ikan bandeng
hedonik dapat dilihat dari hasil penilaian dan bubur rumput laut (kontrol) dengan
panelis sebagai berikut: nilai rata-rata yaitu 5,85. Hal ini
disebabkan karena semakin tinggi tingkat
Warna
konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
Hasil pengujian organoleptik untuk dan konsentrasi bubur rumput laut yang
warna stik menunjukkan bahwa semakin digunakan, semakin tinggi tingkat
tinggi konsentrasi tepung tulang ikan dan kesukaan panelis terhadap warna stik yang
bubur rumput laut yang digunakan maka dihasilkan. Warna stik pada penelitian ini
tingkat kesukaan panelis pada warna stik secara umum berwarna coklat keemasan.
yang akan semakin tinggi. Hasil pengujian Menurut Ariyani & Fitriyono (2013),
organoleptik untuk warna stik dapat dilihat bahwa kecoklatan pada kerupuk
pada Gambar 3. disebabkan oleh adanya reaksi browning

Gambar 3. Grafik Rerata Organoleptik Warna


Warna adalah salah satu parameter non enzimatis (Maillard). Reaksi Maillard
pada uji kesukaan yang dapat terjadi karena adanya glukosa dan asam
mempengaruhi konsumen untuk amino lisin yang bereaksi pada suhu tinggi
mengkonsumsi produk makanan. sehingga menghasilkan melanoidin yang
Penentuan mutu suatu bahan pangan berwarna coklat.
tergantung dari beberapa faktor, tetapi
Warna coklat keemasan pada stik
sebelum faktor lain diperhatikan secara
juga dipengaruhi oleh adanya pigmen
visual faktor warna lebih dahulu untuk
warna yang terdapat dalam rumput laut.
menentukan mutu bahan pangan. Menurut
Hal ini sesuai dengan pendapat
Kartika et al. (1998), warna merupakan
Novania et al. (2017), bahwa pada bubur
indikator yang pertama kali diamati dan
16
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
rumput laut juga terdapat asam amino lisin diterima oleh konsumen, maka untuk
meskipun dalam jumlah yang terbatas dan meningkatkan gizi masyarakat tidak akan
glukosa. Adanya komponen penimbul tercapai dan produknya tidak akan laku.
warna seperti pigmen yang terkandung di Rasa stik yang menghasilkan nilai
dalam rumput laut, sesuai dengan yang tertinggi diperoleh dari perlakuan
telah dilaporkan oleh konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
Handayani & Siti (2011) bahwa warna 2,5% dan konsentrasi bubur rumput laut
cake yang dihasilkan pada penelitian ini 3% dengan nilai rata-rata 8,61. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh tingkat substitusi disebabkan karena semakin tinggi tingkat
rumput laut. konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
Rasa dan konsentrasi bubur rumput laut yang
digunakan, semakin tinggi tingkat
Berdasarkan hasil pengujian
kesukaan panelis terhadap rasa stik yang
organoleptik terhadap rasa stik
dihasilkan. Tepung tulang ikan bandeng
menunjukkan bahwa semakin tinggi
memiliki karakteristik rasa yang sangat
konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
khas, sejalan dengan penelitian yang
dan konsentrasi bubur rumput laut yang
dilakukan oleh Marsuci &
digunakan maka panelis semakin
Nikmawatisusanti (2013), bahwa
menyukai rasa stik yang dihasilkan. Hasil
komponen pemberi cita rasa juga terdapat
pengujian organoleptik untuk rasa stik
pada bahan baku ikan yang terbagi atas
dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Rerata Organoleptik Rasa


Rasa merupakan indikator penentu komponen anorganik, gula, basa organik
terhadap produk pangan. Komponen dan nitrogen.
pembentuk rasa bahan pangan
Penambahan bubur rumput laut
berhubungan dengan protein dalam bahan
juga mempengaruhi nilai rasa pada stik,
pangan, semakin banyak protein yang hal ini sesuai dengan penelitian Novania et
terkandung maka produk yang dihasilkan al. (2017), bahwa perbandingan bubur
akan terasa semakin gurih. Menurut
rumput laut lebih banyak dibandingkan
Winarno (2004), bahwa faktor pada rasa
tepung tulang ikan nila, dapat
memegang peranan yang penting pada meningkatkan nilai rasa pada kerupuk. Hal
pemilihan produk pangan oleh konsumen, tersebut menunjukkan bahwa
karena jika kandungan gizinya baik tetapi perbandingan penambahan tepung tulang
rasa pada produk pangan tidak dapat
ikan nila dan bubur rumput laut dengan

17
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
konsentrasi yang berbeda memberikan cottonii) terhadap Kadar Kalsium,
pengaruh yang nyata terhadap rasa stik. Kadar Serat Kasar dan Kesukaan
Menurut Listiyana (2014), bahwa semakin Kerupuk. Journal of Nutrition
banyak konsentrasi tepung rumput laut College. 2 (1) 223 - 228.
yang ditambahkan, rasa khas tepung Fatimah, D & Akyunul, J. 2008.
rumput laut semakin bias dirasakan oleh Efektifitas Penggunaan Asam Sitrat
indera pengecap dimana rasa asin pada dalam Pembuatan Gelatin Tulang Ikan
rumput laut memberikan rasa gurih pada Bandeng (Chanos-chanos forskal).
suatu produk pangan. Rasa asin ini berasal Journal Alchemy. 1 (1) 7 - 15.
dari tingginya kandungan iodium dan
mineral lainnya dalam rumput laut. Hal ini Handayani, R & Siti, A. 2011. Variasi
diperkuat oleh Ariyani & Fitriyono (2013), Substitusi Rumput Laut terhadap
bahwa adanya asam amino glutamat pada Kadar Serat dan Mutu Organoleptik
rumput laut yang menimbulkan rasa Cake Rumput Laut (Eucheuma
umami (gurih). cottonii). Jurnal Pangan dan Gizi. 2
(3) 60 - 71.
Simpulan
Hapsoro, M. T., Eko, N. D & Ulfah, A.
Perlakuan konsentrasi tepung tulang 2017. Pengaruh Penambahan Tepung
ikan bandeng dan konsentrasi bubur
Cangkang Rajungan (Portunus
rumput laut memberikan pengaruh
pelagicus) dalam Pembuatan Cookies
terhadap analisis kadar kalsium, kadar Kaya Kalsium. Jurnal Peng. & Biotek
iodium serta kadar fosfor terhadap stik Hasil Perikanan. 6 (3) 20 - 26.
yang dihasilkan. Karakteristik stik dari
konsentrasi tepung tulang ikan bandeng Kartika, B., Pudji, H & Wahyu, S. 1988.
dan bubur rumput laut terhadap Pedoman Uji Inderawi Bahan
organoleptik menunjukkan nilai rata-rata Pangan. UGM Yogyakarta: Pusat
untuk spesifikasi warna sebesar 8,15, Antar Universitas Pangan dan Gizi
spesifikasi aroma sebesar 8,40, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan
spesifikasi rasa sebesar 8,61. (KKP). 2013. Usulkan Hari Ikan
Nasional untuk Mendukung Upaya
Daftar Pustaka Peningkatan Gizi Masyarakat
Akhmadi, M. F., Imra & Diana, M. 2019. Indonesia. Jakarta: Kementerian
Fortifikasi Kalsium dan Fosfor pada Kelautan dan Perikanan (KKP).
Crackers dengan Penambahan Tepung Kurnia, R. 2011. Pengaruh Metode
Tulang Ikan Bandeng (Chanos Pengolahan terhadap Kandungan
chanos). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Mineral Remis (Corbicula javanica).
Kelautan. 11 (1) 49 - 53. Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan
Anggadiredja, J. T. 2006. Rumput Laut. dan Ilmu Kelautan IPB.
Penebar Swadaya: Jakarta. Listiyana, D. 2014. Subsitusi Tepung
Ariyani, M & Ftriyono, A. 2013. Pengaruh Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Penambahan Tepung Duri Ikan Lele pada Pembuatan Ekado Sebagai
Dumbo (Clarias Gariepinus) dan Alternatif Makanan Tinggi Yodium
Bubur Rumput Laut (Eucheuma pada Anak Sekolah. Skripsi.

18
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
Semarang: Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri
Semarang.
Marsuci, R, H & Nikmawatisusanti, Y.
2012.Formulasi Produk Ilabulo Ikan
Patin (Pangasiu Sp.). Skripsi.
Universitas Negeri Gorontalo.
Ngudiharjo, A. 2011. Fortifikasi Tepung
Tulang Ikan Nila Merah terhadap
Kandungan Kalsium dan Tingkat
Kesukaan Mie Kering. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Padjajaran.
Novania, A., Sumardianto, & Ima, W.
2017. Pengaruh Perbandingan
Penambahan Tepung Tulang Ikan Nila
(Oreochromis niloticu) dan Bubur
Rumput Laut (Ulva lactuca) terhadap
Karakteristik Kerupuk. Jurnal Peng.
& Biotek Hasil Pi. 6 (1) 21 - 27.
Pratiwi, F. 2013. Pemanfaatan Tepung
Daging Ikan Layang untuk
Pembuatan Stik Ikan. Skripsi.
Fakultas Teknik. Universitas Negeri
Semarang.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan
Gizi. Jakarta: Gramedia.

19
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021

Halaman ini sengaja dikosongkan

20

Anda mungkin juga menyukai