Pembuatan Stik Berbahan Dasar Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan
Bubur Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
The Production of Stick Made From Milkfish Bone Flour (Chanos chanos) and Seaweed
Puree (Eucheuma cottonii)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung tulang ikan
bandeng dan bubur rumput laut terhadap kandungan kalsium, iodium, fosfor serta
karakteristik organoleptik pada stik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode
Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial, yaitu: kontrol (tanpa penambahan tepung tulang
ikan bandeng dan bubur rumput laut), perlakuan 1 (konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
1.5% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2% dan 3%), perlakuan 2 (konsentrasi tepung
tulang ikan bandeng 2% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2% dan 3%), serta perlakuan
3 (konsentrasi tepung tulang ikan bandeng 2.5% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2%
dan 3%). Parameter yang diamati meliputi kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor serta
organoleptik meliputi warna, aroma dan rasa. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 22.0 dengan menggunakan teknik
analisis sidik ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan bandeng dan bubur rumput
laut pada uji kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor terbaik diperoleh pada perlakuan
ke 3 konsentrasi tepung tulang ikan bandeng 2.5% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2%
dan 3%, serta pada uji organoleptik secara keseluruhan disukai oleh panelis.
Kata Kunci : Stik; tulang ikan; rumput laut.
Abstract
This study aims to determine the effect of milkfish bone flour substitution and seaweed
porridge to the content of calcium, iodine, phosphorus and organoleptic characteristics on
the sticks produced. This study used Completely Randomized Design (CRD) with factorial
method namely: control (without the addition of milkfish bone flour and seaweed porridge),
treatment 1 (milk fish bone flour concentration is 1.5% and concentration of seaweed
porridge are 1%, 2% and 3%), treatment 2 (milk fish bone flour concentration is 2% and
concentration of seaweed porridge are 1%, 2% and 3%), and treatment 3 (milk fish bone
flour concentration is 2.5% and concentration of seaweed porridge are 1%, 2% and 3%).
The parameters observed included calcium, iodine and phosphorus levels as well as
organoleptics including color, aroma and taste. Data obtained from the results of this study
11
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
were analyzed using SPSS software version 22.0 with Analysis of Varian (ANOVA) test
followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that treatment 3 is the
best treatment with the milkfish bone flour concentration is 2.5% and seaweed porridge is
3% on the best calcium, iodine and phosphorus levels and in the whole organoleptic test
favored by panelists.
Keywords : Sticks; fish bones; seaweed.
12
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
rumput laut terhadap kandungan kalsium, Bahan yang digunakan untuk
iodium dan fosfor pada pembuatan stik membuat stik adalah: tepung tulang ikan
dan mengetahui karakteristik organoleptik. bandeng, bubur rumput laut, tepung terigu,
tepung tapioka, bawang putih, bawang
Metode Penelitian
merah, telur, air, margarine, garam, lada
Penelitian ini menggunakan dan minyak goreng.
metode Rancangan Acak Lengkap Pola Waktu dan Tempat Penelitian
Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan
dengan 3 kali pengulangan, yaitu: kontrol Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April sampai dengan bulan Mei
(tanpa penambahan tepung tulang ikan
2019, di Laboratorium Pendidikan
bandeng dan bubur rumput laut),
Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik
perlakuan 1 (konsentrasi tepung tulang
Universitas Negeri Makassar, untuk uji
ikan bandeng 1.5% dan konsentrasi bubur
organoleptik diantaranya warna, aroma
rumput laut 1%, 2% dan 3%), perlakuan 2
dan rasa. Pengujian kadar kalsium, iodium
(konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
dan fosfor dilaksanakan di Laboratorium
2% dan konsentrasi bubur rumput laut 1%,
Kimia Makanan Ternak, Fakultas
2% dan 3%), serta perlakuan 3
Peternakan Universitas Hasanuddin.
(konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
2.5% dan konsentrasi bubur rumput laut Prosedur Penelitian
1%, 2% dan 3%). Variabel dalam Prosedur penelitian dalam
penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu penelitian ini terdiri dari dua tahapan.
variabel bebas adalah tepung tulang ikan Tahap pertama adalah penelitian
bandeng dan bubur rumput laut sedangkan pendahuluan, yaitu pembuatan tepung
variabel terikat adalah uji organoleptik tulang ikan bandeng. Tahap kedua adalah
(warna, rasa dan aroma) serta uji kimia (uji penelitian utama, yaitu pembuatan stik
kalsium, uji iodium dan uji fosfor). Data dengan substitusi tepung tulang ikan dan
yang diperoleh dari hasil penelitian ini bubur rumput laut.
dianalisis dengan menggunakan software
SPSS versi 22.0 dengan menggunakan Penelitian Tahap Pertama
teknik analisis sidik ragam (ANOVA) Pembuatan tepung tulang ikan
yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. bandeng meliputi:
Alat dan Bahan Penelitian a. Tulang ikan bandeng diambil dari
industri pengolahan ikan bandeng.
Peralatan yang digunakan dalam
b. Tulang ikan direbus selama 1 jam pada
pembuatan stik adalah presto, blender,
saringan (ayakan 80 mesh), timbangan suhu ±80oC menggunakan panci
digital, timbangan analog, kompor, kukusan.
c. Tulang ikan dicuci dan ditiriskan
talenan, blender, saringan minyak dan alat
dengan menggunakan air mengalir agar
pencetak mie, sedangkan peralatan analisis
daging ikan dapat terpisah dari
yang digunakan adalah kertas saring
tulangnya.
Whatman, pipet tetes, cawan porselen,
d. Tulang ikan kembali direbus selama 1
cawan aluminium, labu Kjeldahl,
jam dengan suhu ±80oC.
selenium, gelas Erlenmeyer, labu ukur dan
spektofotometer UV-Vis.
13
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
e. Tulang ikan dilunakkan dengan g. Pengujian kalsium, iodium dan fosfor
menggunakan panci presto selama 2 serta organoleptik (warna, aroma dan
jam dalam suhu 121oC. rasa).
f. Tulang ikan dikeringkan dengan Parameter Pengujian
menggunakan room dryer pada suhu Pengumpulan data pada penelitian
rata-rata 48oC selama 4,45 jam. ini didapatkan melalui dua pengujian,
g. Tulang ikan dihaluskan dengan yaitu pengujian kimia dan pengujian
menggunakan blender. organoleptik. Pengujian kimia dilakukan
h. Selanjutnya tulang ikan yang halus dengan aspek pengujian kadar kalsium dan
diayak menggunakan ayakan berukuran kadar fosfor dengan menggunakan metode
80 mesh. Spektrofotometri. Pengujian organoleptik
i. Tepung tulang ikan lalu disimpan dilakukan dengan aspek pengujian warna,
dalam toples untuk bahan substitusi aroma dan rasa pada stik dengan
pembuatan stik. menggunakan metode uji hedonik, dengan
Penelitian Tahap Kedua (Penelitian skala: 1. Amat sangat tidak suka, 2. Sangat
Utama) tidak suka, 3. Tidak suka, 4. Agak tidak
suka, 5. Netral, 6. Agak suka, 7. Suka, 8.
Proses pembuatan stik, meliputi:
Sangat suka dan 9. Amat sangat suka.
a. Persiapan alat dan bahan.
Hasil dan Pembahasan
b. Penghalusan bahan tambahan seperti
bawang merah dan bawang putih. Kadar Kalsium
Gambar 1. Grafik Analisa Kadar Kalsium Stik dengan Konsentrasi Tepung Tulang Ikan
Bandeng dan Bubur Rumput Laut
14
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
Gambar 1. Hasil analisa kadar fosfor pada stik
dengan konsentrasi tepung tulang ikan
Tingginya penambahan konsentrasi
bandeng dan bubur rumput laut
tepung tulang ikan bandeng maka
menunjukkan bahwa semakin tinggi
kandungan kalsium pada stik yang
dihasilkan akan semakin tinggi, hal ini konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
sesuai dengan pernyataan dan konsentrasi bubur rumput laut yang
digunakan semakin tinggi pula nilai
Handayani (2015), hasil penelitian stik
kandungan kadar fosfornya. Hasil analisis
ikan lele adalah stik yang tertinggi ada
Gambar 2. Grafik Analisa Kadar Fosfor Stik dengan Konsentrasi Tepung Tulang Ikan
Bandeng dan Bubur Rumput Laut
pada stik tulang ikan dan yang terendah kadar fosfor dapat dilihat pada Gambar 2.
ada pada stik daging ikan. Selain itu, Konsentrasi penambahan tepung
menurunnya kadar kalsium setelah tulang ikan yang semakin tinggi
dijadikan produk dapat disebabkan karena menyebabkan tingginya kandungan fosfor
adanya proses pengolahan lebih lanjut. pada stik yang dihasilkan. Hal ini sesuai
Menurut Ngudiharjo (2011), bahwa unsur dengan penelitian Akhmadi et al. (2019),
utama dari tulang ikan ialah karbonat, bahwa perbedaan kandungan fosfor pada
kalsium dan fosfor, sedangkan unsur setiap perlakuan menunjukkan bahwa
dalam jumlah kecil dalam tulang ikan crackers yang difortifikasi dengan tepung
yaitu sulfat, hidrolisa, klorida, sodium dan tulang ikan memiliki kandungan fosfor
magnesium. lebih tinggi dibandingkan dengan crackers
Hasil uji kadar kalsium pada stik tanpa penambahan tepung tulang ikan,
diperoleh bahwa tiap-tiap perlakuan sehingga dapat disimpulkan bahwa
menunjukkan nilai yang lebih tinggi penambahan tepung tulang ikan
dibanding dengan fosfor. Hal ini baik berpengaruh terhadap kadar fosfor
karena mengindikasikan bahwa fosfor crackers yang dihasilkan.
dalam stik tidak menghambat penyerapan Hal ini diduga karena tepung
dari kalsium ketika dicerna dalam tubuh tulang ikan bandeng merupakan sumber
sehingga berpotensi untuk digunakan mineral fosfor dan kalsium pada bahan
sebagai alternatif bahan pangan sumber baku crackers. Kandungan fosfor pada
kalsium yang baik bagi tubuh. crackers tepung tulang diketahui lebih
tinggi dibandingkan hasil penelitian
Kadar Fosfor Hapsoro et al. (2017), yang menunjukkan
kandungan fosfor 1,08% pada produk
15
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
cookies yang diformulasi dengan tepung dilihat karena warna adalah salah satu
cangkang rajungan. faktor kenampakan yang dapat langsung
dilihat oleh konsumen.
Uji Organoleptik Grafik di bawah dapat dilihat
Uji organoleptik dilakukan oleh 25 bahwa warna stik yang menghasilkan nilai
orang panelis dengan parameter tertinggi diperoleh dari perlakuan
pengamatan yaitu warna, aroma, tekstur konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
dan rasa. Panelis diminta untuk 2,5% dan konsentrasi bubur rumput laut
memberikan nilai berupa tingkat 3% dengan nilai rata-rata 8,15. Nilai
kesukaannya terhadap stik yang dihasilkan terendah diperoleh dari tanpa adanya
dengan menggunakan skala 1-9. Grafik uji penambahan tepung tulang ikan bandeng
hedonik dapat dilihat dari hasil penilaian dan bubur rumput laut (kontrol) dengan
panelis sebagai berikut: nilai rata-rata yaitu 5,85. Hal ini
disebabkan karena semakin tinggi tingkat
Warna
konsentrasi tepung tulang ikan bandeng
Hasil pengujian organoleptik untuk dan konsentrasi bubur rumput laut yang
warna stik menunjukkan bahwa semakin digunakan, semakin tinggi tingkat
tinggi konsentrasi tepung tulang ikan dan kesukaan panelis terhadap warna stik yang
bubur rumput laut yang digunakan maka dihasilkan. Warna stik pada penelitian ini
tingkat kesukaan panelis pada warna stik secara umum berwarna coklat keemasan.
yang akan semakin tinggi. Hasil pengujian Menurut Ariyani & Fitriyono (2013),
organoleptik untuk warna stik dapat dilihat bahwa kecoklatan pada kerupuk
pada Gambar 3. disebabkan oleh adanya reaksi browning
17
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
konsentrasi yang berbeda memberikan cottonii) terhadap Kadar Kalsium,
pengaruh yang nyata terhadap rasa stik. Kadar Serat Kasar dan Kesukaan
Menurut Listiyana (2014), bahwa semakin Kerupuk. Journal of Nutrition
banyak konsentrasi tepung rumput laut College. 2 (1) 223 - 228.
yang ditambahkan, rasa khas tepung Fatimah, D & Akyunul, J. 2008.
rumput laut semakin bias dirasakan oleh Efektifitas Penggunaan Asam Sitrat
indera pengecap dimana rasa asin pada dalam Pembuatan Gelatin Tulang Ikan
rumput laut memberikan rasa gurih pada Bandeng (Chanos-chanos forskal).
suatu produk pangan. Rasa asin ini berasal Journal Alchemy. 1 (1) 7 - 15.
dari tingginya kandungan iodium dan
mineral lainnya dalam rumput laut. Hal ini Handayani, R & Siti, A. 2011. Variasi
diperkuat oleh Ariyani & Fitriyono (2013), Substitusi Rumput Laut terhadap
bahwa adanya asam amino glutamat pada Kadar Serat dan Mutu Organoleptik
rumput laut yang menimbulkan rasa Cake Rumput Laut (Eucheuma
umami (gurih). cottonii). Jurnal Pangan dan Gizi. 2
(3) 60 - 71.
Simpulan
Hapsoro, M. T., Eko, N. D & Ulfah, A.
Perlakuan konsentrasi tepung tulang 2017. Pengaruh Penambahan Tepung
ikan bandeng dan konsentrasi bubur
Cangkang Rajungan (Portunus
rumput laut memberikan pengaruh
pelagicus) dalam Pembuatan Cookies
terhadap analisis kadar kalsium, kadar Kaya Kalsium. Jurnal Peng. & Biotek
iodium serta kadar fosfor terhadap stik Hasil Perikanan. 6 (3) 20 - 26.
yang dihasilkan. Karakteristik stik dari
konsentrasi tepung tulang ikan bandeng Kartika, B., Pudji, H & Wahyu, S. 1988.
dan bubur rumput laut terhadap Pedoman Uji Inderawi Bahan
organoleptik menunjukkan nilai rata-rata Pangan. UGM Yogyakarta: Pusat
untuk spesifikasi warna sebesar 8,15, Antar Universitas Pangan dan Gizi
spesifikasi aroma sebesar 8,40, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan
spesifikasi rasa sebesar 8,61. (KKP). 2013. Usulkan Hari Ikan
Nasional untuk Mendukung Upaya
Daftar Pustaka Peningkatan Gizi Masyarakat
Akhmadi, M. F., Imra & Diana, M. 2019. Indonesia. Jakarta: Kementerian
Fortifikasi Kalsium dan Fosfor pada Kelautan dan Perikanan (KKP).
Crackers dengan Penambahan Tepung Kurnia, R. 2011. Pengaruh Metode
Tulang Ikan Bandeng (Chanos Pengolahan terhadap Kandungan
chanos). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Mineral Remis (Corbicula javanica).
Kelautan. 11 (1) 49 - 53. Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan
Anggadiredja, J. T. 2006. Rumput Laut. dan Ilmu Kelautan IPB.
Penebar Swadaya: Jakarta. Listiyana, D. 2014. Subsitusi Tepung
Ariyani, M & Ftriyono, A. 2013. Pengaruh Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Penambahan Tepung Duri Ikan Lele pada Pembuatan Ekado Sebagai
Dumbo (Clarias Gariepinus) dan Alternatif Makanan Tinggi Yodium
Bubur Rumput Laut (Eucheuma pada Anak Sekolah. Skripsi.
18
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
Semarang: Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri
Semarang.
Marsuci, R, H & Nikmawatisusanti, Y.
2012.Formulasi Produk Ilabulo Ikan
Patin (Pangasiu Sp.). Skripsi.
Universitas Negeri Gorontalo.
Ngudiharjo, A. 2011. Fortifikasi Tepung
Tulang Ikan Nila Merah terhadap
Kandungan Kalsium dan Tingkat
Kesukaan Mie Kering. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Padjajaran.
Novania, A., Sumardianto, & Ima, W.
2017. Pengaruh Perbandingan
Penambahan Tepung Tulang Ikan Nila
(Oreochromis niloticu) dan Bubur
Rumput Laut (Ulva lactuca) terhadap
Karakteristik Kerupuk. Jurnal Peng.
& Biotek Hasil Pi. 6 (1) 21 - 27.
Pratiwi, F. 2013. Pemanfaatan Tepung
Daging Ikan Layang untuk
Pembuatan Stik Ikan. Skripsi.
Fakultas Teknik. Universitas Negeri
Semarang.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan
Gizi. Jakarta: Gramedia.
19
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7, Februari 2021
20