Anda di halaman 1dari 56

MODUL AJAR

Pendidkan Agama Islam


dan Budi Pekerti

SMA / SMK Kelas X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
2022
Informasi Umum

Nama Penyusun :Mokhamad Ilham Assidiqi


Institusi : MAN 50 Gajayana
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3 Jp (135 menit)

Tujuan Pembelajaran

Fase : E
Elemen : Al-Qur’an
Tujuan Pembelajaran :Peserta didik dapat membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9:
Peserta didik dapat menganalisis hukum tajwid Q.S. al- Maidah/5: 48; dan Q

Kata Kunci : al-Qur’an, hadis, tajwid, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Pertanyaan inti :
Mengapa sikap berkompetisi dalam kebaikan dan etos sangat diperlukan dal
Bagaimana cara menerapkan sikap kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
Apakah manfaat yang diperoleh dengan menerapkan sikap kompetisi dala

Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam membaca al-Qur’an dan hadis. Serta
memiliki pemahaman tentang ilmu tajwid.
PPrrooffililPPeelalajajarrPPaannccaassiliala: :

Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
SSaarraannaaddaannPPrraassaarraannaa: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an,
komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana
ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal

Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memaMhaamteirki o: nsep.

Moda pembelajaran :
Tatap muka

MMataetreiraijaajra, ra,laaltadt adnanbabhaahna:n:


Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
 http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
 https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/

1. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
2. Perkiraan biaya : Rp. 50.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

Kegiatan pembelajaran utama:

Pengaturan siswa:
 Individu
 Berpasangan
Metode:
 Diskusi
 Demonstrasi
 Talaqqi
 Make a match

AAsseessmmeenn::
1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
2. Jenis asesmen:
 Performa (praktik)
 Observasi
PPeerrssiaiappaannppeemmbbeelalajajarraann::((55mmeenniti)t)

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif
UUrruutatannkkeeggiaiatatannppeemmbbeelalajajarraann: :
Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan mengidentifikasi tajwid
yang ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105..
4. Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling membantu
untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-
Taubah /9: 105.

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)


5. Guru menampilkan video seorang remaja yang gigih dalam belajar al-Qur’an.
6. Para siswa membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 dan hadis
terkait secara bersama-sama dipimpin oleh guru.
7. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S.
at-Taubah /9: 105 dan hadis terkait
8. Secara bergiliran dengan metode talaqqi, siswa membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105 dan hadis langsung dihadapan guru.
9. Guru memberikan koreksi atau penekanan terhadap bacaan siswa.
10. Secara berpasangan dengan metode make a match siswa mengidentifikasi
hukum bacaan tajwid dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
11. Siswa menerima kartu berisi lafaz al-Qur’an dan hukum tajwid dari guru.
12. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya,
yakni lafaz al-Qur’an dan hukum tajwid.
13. Siswa yang berhasil mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
oleh guru.
14. Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dengan sebelumnya.
15. Siswa menuliskan hasil identifikasi tajwid Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-
Taubah /9: 105 dibuku masing-masing.

Penutup Pembelajaran ( 10 menit )


16. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin
doa selesai kegiatan.
17. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
DDifiefreernensisaisais:i:
 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
sesuai dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah yang dinisbahkan kepada tujuh imam
qiraat yang terkemuka) dan menguraikan hukum tajwid secara lebih rinci.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar
membaca al-Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara
guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an
kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal
masing-masing.

Refleksi Guru:
Refleksi Guru
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?

AAsessemsmenen: :
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
1. Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan
lancar dan fasih ?
2. Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari?

3. Apakah kalian sudah hafal surat – surat pendek


dalam al-Qur’an?

2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat talaqqi
Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara langsung
dihadapan guru.
Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:

Pedoman penilaian membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

Aspek yang
Indikator kemampuan Nilai Paraf Guru
dinilai
1. Kelancaran  Membaca dengan lancar
dalam  Tidak melakukan kesalahan 100
membaca ayat tajwid dan makhraj
Al-Qur’an dan  Membaca dengan lancar
hadits  Melakukan 1-5 kesalahan tajwid 90
2. Tajwid dan makhraj
3. Makhraj  Melakukan 6-10 kesalahan tajwid
80
dan mahraj
 Melakukan 11-15 kesalahan tajwid
70
dan makhraj
 Melakukan 16-20 kesalahan tajwid
60
dan makhraj
 Melakukan lebih dari 20 kesalahan
50
tajwid dan makhraj

b. Asesmen selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan


Siswa juga dinilai berdasarkan hasil pengamatan saat proses mengidentifikasi
tajwid secara berpasangan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
secara berpasangan, dengan lembar kerja :

Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara berpasangan


Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
Aspek yang diamati Skor
No Nama Siswa aktif kerjasama disiplin 1 2 3 4
1. Andi
2. Ari
Nilai = skor x 2,5

RReefflleekkssiiuunnttuukkSSiisswwaa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daffttarr Pusttaka:
1. Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2. Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI

LLeemmbbaarr KKeerrjajaSSisiwswa:a

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang


remaja yang gemar membaca, mahir, dan
hafal al-Qur’an melalui youtube atau
media lain.
Identifikasi 1. Faktor apa saja yang
Masalah mempengaruhi seseorang mudah
membaca al- Qur’an dengan fasih
dan lancar?
2. Apakah ada hubungannya antara
dosa dengan kemampuan
membaca al-Qur’an?
3. Apa saja usaha yang dapat dilakukan
untuk membaca al-Qur’an dengan fasih
dan lancar?
Mengumpulk Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
an informasi terkait dengan cara membaca al-Qur’an
dengan fasih dan lancar sesuai kaidah
tajwid dan makharijul huruf

Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang


informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan
dasar untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data,
presentasi pastikan temuan kalian sudah benar dan
hasil kemudian presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.
BBaahhaannBBaacacannSSisiwswaa:
a. http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
b. https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/
BBaahhaann BBaaccaaaannGGuurur:u
 Kitab Tafsir al-Misbah
 Kitab Hadis Shahih Bukhari Muslim

Materi Pengayaan dan Remedial:


Materi Pengayaan:
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa belajar membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105 sesuai dengan qira’ah sab’ah dan mengidentifikasi tajwid secara
lebih mendalam, kemudian menelaah terjemah dan kandungan ayat.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mengulang-ulang bacaan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-
Taubah /9: 105 dan mengidentifikasi tajwid, yakni hukum nun sukun/tanwin dan
hukum mim sukun.

Q.S. al-Maidah/5: 48

Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan”. (Q.S. al-Maidah/5: 48)
Q.S. at-Taubah /9: 105

Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu
juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah /9: 105)

Kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48:


Q.S. al-Maidah/5: 48 mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:
1. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. dengan haq (kebenaran)
2. Kitab Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
3. Kitab suci Al-Qur’an juga menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitab-kitab
terdahulu. Al-Qur’an memelihara dan mengukuhkan prinsip ajaran Ilahi yang
bersifat universal (kully) dan mengandung kemashlahatan abadi bagi umat
manusia sepanjang masa.
4. Allah Swt. memerintahkan agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
5. Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju
kebahagiaan abadi.
6. Allah Swt. telah menjadikan syariat Nabi Muhammad Saw. sebagai
penyempurna syariat para nabi terdahulu serta membatalkan syariat
sebelumnya.
7. Umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba dengan sungguh-sungguh
dalam berbuat kebaikan.
Kandungan Q.S at-Taubah/9 ayat 105:
Q.S at-Taubah/9 ayat 105 mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:
1. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal shaleh hingga manfaatnya
bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas.
2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah Saw. dan mukminin
di akhirat kelak.
3. Menumbuhkan inisatif untuk melakukan amal shaleh sehingga orang
lain ikut tergerak untuk melakukannya.
4. Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan menerima
balasan amal perbuatannya.
MODUL AJAR
Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti

SMA / SMK Kelas X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PERBUKUAN
PUSAT ASESMEN DAN
PEMBELAJARAN 2022
Informasi Umum

Nama Penyusun : Mokhamad Ilham Assidiqi


Institusi : MAN 50 Gajayana
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3 Jp (135 menit)

Tujuan Pembelajaran

Fase :E
Elemen : Akidah
Tujuan Pembelajaran : 10.7.1 Peserta didik dapat menganalisis hakikat cabang iman
mencintai Allah Swt., takut kepada Allah Swt., berharap
hanya kepada Allah Swt. dan bertawakal kepada Allah Swt.
10.7.1 Peserta didik dapat menganalisis manfaat dari
penerapan mencintai Allah Swt., takut kepada Allah Swt.,
berharap hanya kepada Allah Swt., dan bertawakal kepada
Allah Swt

Kata Kunci : cinta(mahabbah), takut(khauf), berharap(raja’), tawakal


Pertanyaan inti :
1. Bagaimana hakikat mencintai Allah Swt. takut
kepada Allah Swt. berharap hanya kepada Allah Swt.
dan bertawakal kepada Allah Swt?
2. Jelaskan manfaat dari penerapan sikap mencintai
Allah Swt. takut kepada Allah Swt. berharap hanya
kepada Allah Swt. dan bertawakal kepada Allah Swt?

Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami hakikat mencintai Allah Swt.
takut kepada Allah Swt. berharap hanya kepada Allah Swt. dan bertawakal kepada
Allah Swt
PPrrooffililPPeelalajajarrPPaanncca
assiliala: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong.
SSaarraannaaddaannPPrraassaarra
annaa: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan
internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa


Materi : yang sulit memahami konsep

Moda
Tatap muka
pembelajaran :

Materi ajar, alat dan bahan:

1. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
SMA kelas X (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet
diantaranya :
 https://islam.nu.or.id/post/read/95986/ini-sepuluh-bentuk-cinta-
kepada-allah
 https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/hikmah/11/05/28/llw2xg-hakikat-takut-kepada-allah
 https://republika.co.id/berita/piqio0313/khauf-dan-raja
 https://www.ump.ac.id/Hikmah-854-
Bismillahi.Tawakkaltu....Alallah.html
2. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
3. Perkiraan biaya : Rp. 75.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

Kegiatan pembelajaran utama:

Pengaturan siswa:
 Berkelompok (>2 orang)
Metode:
 point counter-point

Asesmen :

1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok


2. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Bacalah Q.S. Ali Imran/3: 30-
32
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
4. Siswa memilih tema terkait materi, yakni hakikat mencintai Allah Swt., khauf,
raja’, dan tawakal, dan manfaat dari penerapan sikap mencintai Allah Swt., khauf,
raja’, dan tawakal
5. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok sesuai sub materi yang akan
dipelajari.
6. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen
sesuai dengan pendapat kelompok.
7. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok mana saja untuk memulai debat.
8. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan, sanggahan, atau
koreksi atas argumen tersebut.
9. Guru mengakhiri debat pada saat yang tepat, yakni ketika masing-masing
kelompok telah menyampaikan semua argumen.
10. Guru menyampaikan poin-poin penting dari proses debat tersebut dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
11. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian
memimpin doa selesai kegiatan.
12. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi:

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi hakikat mencintai Allah Swt., takut kepada
Allah (khauf), berharap kepada Allah (raja’), dan tawakal kepada-Nya, serta
manfaat dari penerapan sikap tersebut dari berbagai kitab kuning karya para
ulama’ dan literatur lain yang relevan.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
hakikat mencintai Allah Swt., takut kepada Allah (khauf), berharap kepada
Allah
(raja’), dan tawakal kepada-Nya serta manfaat dari penerapan sikap tersebut
pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara
guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.

Refleksi Guru:

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di


kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

Asesmen:

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
1. Apakah sudah terbiasa bersikap tawakal, takut,
dan pernuh harap kepada Allah Swt. ?
2. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
3. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode point counter-point?

2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat point counter-point (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan
metode point counter-point)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode point counter-
point
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Ahmad
2 Ibad
3 dst...
Nilai = skor x 25
3. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Cinta adalah perasaan yang suci dan lembut berupa rasa kasih sayang. Perasaan
cinta ditandai dengan rasa rindu kepada yang dicintai. Demikian pula cinta
seorang hamba kepada Allah Swt. Bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta
kepada Allah Swt. ?
2) Rasulullah Saw. telah menyalakan api cinta pada hati para sahabat Nabi hingga
mereka lebih mencintai Allah Swt. daripada mencintai diri sendiri dan
keluarganya. Para sahabat Nabi rela mengorbankan jiwa demi cintanya kepada
Allah Swt. Cinta kepada Allahlah yang menjadikan para sahabat meninggalkan
kenikmatan duniawi demi meraih kebahagiaan di akhirat. Jelaskan manfaat
cinta kepada Allah Swt bagi kehidupan seseorang !
3) Rasa takut merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman
kepada Allah Swt. Rasa takut ini akan semakin meningkat seiring meningkatnya
pengetahuan tentang Rabb-nya. Jelaskan tanda-tanda orang yang memiliki rasa
takut kepada Allah Swt ?
4) Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia
Allah Swt. Sifat raja’ ini harus disertai optimis, perasaan gembira, sikap percaya
dan yakin akan kebaikan Allah Swt. Lebih dari itu sifat raja’ harus dibarengi
dengan amal-amal saleh untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Jelaskan
mengapa demikian?
5) Tawakal bukan berarti menyerahkan nasib kepada Allah Swt. secara mutlak.
Akan tetapi harus didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Jelaskan
manfaat penerapan sikap tawakkal dalam kehidupan sehari-hari!
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Cinta seseorang kepada Allah (mahabbah) tumbuh 1-4
dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat
berpikir mendalam (tafakkur) terhadap
kekuasaan-Nya di langit dan bumi. Kemudian
cinta ini akan semakin menggelora dengan
merenungkan ayat-ayat Al-Qur`an dan
membiasakan diri berzikir dengan nama dan
sifat-sifat Allah Swt.

2 Manfaat cinta kepada Allah Swt: 1-4


1. Hati menjadi tenang dan nyaman
2. Semakin bersemangat dan optimis dalam
menjalani kehidupan sehari-hari
3. Meningkatkan rasa syukur atas semua
nikmat yang telah diberikan oleh Allah
Swt
Selalu bersikap bijaksana atas semua peristiwa
yang dialami
3 1) Tampak dari ketaatannya kepada Allah 1-4
Swt.
2) Menjaga lisan dari perkataan dusta
3) Menghindari iri dan dengki
4) Menjaga pandangan dari kemaksiatan
4 Sifat raja’ harus disertai optimis, perasaan 1-4
gembira, sikap percaya, yakin akan kebaikan
Allah Swt, dan amal shaleh, hal ini dikarenakan
sifat-sifat tersebut akan menumbuhkan sifat
husnudzan kepada Allah Swt. Jika sifat raja’ tidak
disertai dengan optimis, perasaan gembira, sikap
percaya, yakin akan kebaikan Allah Swt, dan
amal
shaleh, maka hal itu hanya angan-angan belaka.
5 Banyak manfaat yang akan diperoleh dari 1-4
penerapan sikap tawakal dalam kehidupan
sehari-hari, di antaranya:
1. Tercukupinya semua keperluan
2. Mudah untuk bangkit dari keterpurukan
3. Memperoleh nikmat yang tiada henti
4. Menghargai hasil usaha
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5

b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang
materi cinta kepada Allah Swt., takut, berharap dan tawakal kepada-Nya
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

No Aspek 1 2 Skor 3 4

1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan
bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas

Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10 = …

Refleksi untuk Siswa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:

1. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
2. al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin.
Semarang: CV. Assy-Syifa’.
3. Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi
Ilmu Semesta.
4. Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani

Lembar Kerja Siswa:

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang


hakikat mencintai Allah Swt., khauf, raja’,
dan tawakal kepada-Nya serta manfaat dari
penerapan sikap tersebut melalui youtube
atau media lain.
Identifikasi 1. Jelaskan faktor-faktor yang
Masalah menyebabkan Islam mudah tersebar
di Indonesia?
2. Jelaskan teori-teori masuknya Islam
di Indonesia?
3. Jelaskan nilai-nilai keteladanan dari
tokoh penyebar Islam di Indonesia ?
Mengumpulk Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
an informasi terkait dengan materi menganalisis
sejarah dan peran tokoh penyebar ajaran
Islam di Indonesia
Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang
informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan
dasar untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data,
presentasi pastikan temuan kalian sudah benar dan
hasil kemudian presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.

Bahan Bacaan Siswa

 https://www.nu.or.id/post/read/105098/cinta-kepada-allah-harus-tanpa-
alasan
 https://bersamadakwah.net/khauf-dan-raja/
 https://suaramuhammadiyah.id/2020/05/03/urgensi-keseimbangan-antara-
ikhtiar-dan-tawakal-dalam-kehidupan/

Bahan Bacaan Guru:

 https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-
qulub/article/download/8730/pdf
 http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1484795&val=111
35&title=AL-KHAUF%20DAN%20AL-RAJA%20MENURUT%20AL-GHAZALI
 al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’
‘Ulumuddin. Semarang: CV. Assy-Syifa’.
 Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta.
 Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani

Materi Pengayaan dan Remedial:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari hakikat mencintai Allah Swt.,
khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya di dalam kitab karya ulama, misalnya kitab Ihya’
Ulumuddin, kitab Syu’abul Iman atau kitab lainnya.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi hakikat mencintai Allah Swt.,
khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya.

Hakikat mencintai Allah Swt., khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya.


Mencintai Allah Swt.

Iman terdiri dari 77 cabang, di antaranya cinta kepada Allah Swt., takut kepada Allah
Swt., berharap kepada Allah Swt., dan tawakal kepada-Nya.
Iman seseorang tidak akan sempurna tanpa mengenal Allah Swt. sebagai dzat
yang Maha Agung, dan Maha Pemberi Nikmat. Allah Swt. menyatakan bahwa orang
beriman memiliki cinta yang besar kepada Allah Swt. sebagaimana firman-Nya dalam
Q.S. al-Baqarah/2: 165 berikut ini

Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan
bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. al-Baqarah/2: 165)
Diantara Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt. adalah mencintai Rasulullah Saw.,
mencintai Al-Qur`an, menjauhi perbuatan dosa, mendahulukan perkara yang dicintai
oleh Allah Swt., tak gentar menghadapi hinaan

Hakikat Khauf
Allah Swt. memerintahkan orang beriman agar takut kepada-Nya sebagaimana
firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hajj/22: 1-2 berikut ini
Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari)
Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”(1) (Ingatlah) pada hari ketika kamu
melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap
anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya,
dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk,
tetapi azab Allah itu sangat keras.”(2) (Q.S. al-Hajj/22: 1-2)
Rasa takut kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketaatan dan amal saleh. Dengan
amal saleh inilah seorang mukmin berharap akan dimasukkan ke dalam surga.
Tanda-tanda takut kepada Allah swt., diantaranya tampak dari ketaatannya kepada
Allah Swt., menjaga lisan dari perkataan dusta, menghindari iri dan dengki, menjaga
pandangan dari kemaksiatan, menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang
haram.

Hakikat raja’
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah
Swt. Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Seseorang
yang putus asa atas rahmat Allah Swt. dikategorikan sebagai orang sesat,
sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hijr/15: 55-56 berikut ini

Artinya: “(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar,
maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” (55) Dia (Ibrahim) berkata,
“Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.” (56). (Q.S. al-
Hijr/15: 55-56)

Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya
adalah Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt., tenang dalam menghadapi
kesulitan, merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt.

Hakikat Tawakal Kepada Allah Swt.


Secara bahasa, tawakal berarti memasrahkan, menanggungkan sesuatu, mewakilkan
atau menyerahkan. Secara istilah, tawakal artinya menyerahkan segala
permasalahan kepada Allah Swt. setelah melakukan usaha sekuat tenaga.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap tawakal dalam kehidupan
sehari-hari, di antaranya tercukupinya semua keperluan, sebagaiman frman Allah
Swt
Dalam Q.S. at-Talaq/65: 3 berikut ini
Artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. (Q.S. at-Talaq/65: 3)
Manfaat lain dari sikap tawakkal yakni mudah untuk bangkit dari keterpurukan,
Memperoleh nikmat yang tiada henti.
MODUL AJAR
Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti

SMA / SMK Kelas X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
2022
Informasi Umum

Nama Penyusun :Mokhamad Ilham Assidiqi


Institusi : MAN 50 Gajayana
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3 Jp (135 menit)

Tujuan Pembelajaran

Fase :E
Elemen : Akhlak
Tujuan Pembelajaran 10.3.1. Peserta didik dapat menganalisis manfaat
menghindari sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah,
: takabbur, dan hasad
10.3.2. Peserta didik dapat menganalisis dampak negatif
sikap hidup berfoya-foya riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad
10.3.3.Peserta didik dapat menganalisis cara menghindari
sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad

Kata Kunci : berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad


Pertanyaan inti :
1. Mengapa sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabbur, dan hasad sangat merugikan kehidupan
pribadi dan masyarakat?
2. Bagaimana cara menghindari sikap berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabbur, dan hasad ?
3. Apakah manfaat yang diperoleh dengan
menghindari sikap hidup berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabbur, dan hasad kerja dalam kehidupan
sehari- hari?

Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami dampak negatif sikap hidup
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad.
PPrrooffililPPeelalajajarrPPaan
nccaassiliala: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis dan
kreatif.
SSaarraannaaddaannPPrraassaa
rraannaa: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab hadis, kitab tafsir al-Qur’an,
komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana
ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Target Siswa :
Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal

Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memaMhaamteirki
o: nsep.
Moda
pembelajaran : Tatap muka

Materi ajar, alat dan bahan:

1. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
SMA (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet
diantaranya :
 https://islam.nu.or.id/post/read/65811/riya-dan-penanggulangannya
 https://muhammadiyah.or.id/batasan-riya/
 https://www.nu.or.id/post/read/104090/larangan-takabbur-dalam-beribadah
 http://pasca.walisongo.ac.id/?p=1226
 https://www.mediamu.id/2018/08/21/hasad-dan-buruk-sangka-dua-sisi-
penyakit-hati/
 https://www.pesantrenvirtual.com

2. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
3. Perkiraan biaya : Rp. 75.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

Kegiatan pembelajaran utama:

Pengaturan siswa:
 Individu
 Berpasangan
 Kelompok (> 2
siswa) Metode:
 Tutor sebaya
Asesmen :

1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok


2. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S.Luqman/31: 16-19
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)


4. Guru meminta siswa untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.
5. Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik terhadap infografis tersebut.
6. Siswa membentuk enam kelompok sesuai tema pelajaran yakni berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.
7. Setiap kelompok yang terdiri dari lima sampai enam siswa, salah satunya bertindak
sebagai tutor.
8. Guru menjelaskan materi pelajaran, yakni manfaat menghindari sikap berfoya-
foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya.
9. Siswa yang bertindak sebagai tutor menjelaskan materi pelajaran kepada teman-
temannya.
10. Siswa lainnya dapat bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitan belajar.
11. Tutor dan siswa lainnya melakukan diskusi untuk membahas materi yang perlu
didiskusikan.
12. Setelah satu babak selesai, masing-masing tutor berkeliling untuk memberikan
penjelasan kepada kelompok lain, demikian seterusnya.
13. Guru bertindak sebagai pemantau, pengawas, dan pembimbing pada saaat
berlangsungnya proses pembelajaran.
14. Jika tutor mengalami kesulitan, maka guru memberikan arahan dan bimbingan

Penutup Pembelajaran ( 10 menit )


15. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian
memimpin doa selesai kegiatan.
16. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi:

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya secara lebih
mendalam di dalam kitab-kitab tasawuf dan kitab akhlak karya para ulama.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad,
dampak negatif dan cara menghindarinya pada pembelajaran di dalam dan
atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga
disarankan untuk belajar kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di
lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Refleksi Guru:

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di


kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?

Asesmen:

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan ya tidak
1. Apakah sudah pernah membaca buku atau kitab karya
ulama tentang akhlak mazmumah?
2. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
3. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode tutor sebaya?

2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat tutor sebaya
Asesmen ini dilakukan ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengnan metode
tutor sebaya.
Lembar kerja pengamatan kegiatan tutor sebaya
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Dafiq
2 Mita
Nilai = skor x 2,5

Refleksi untuk Siswa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?

Daftar Pustaka:

1. Ba’adillah, Ibnu Ibrahim. 2011. Ihya Ulumuddin. Jakarta: Gramedia


2. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
Lembar Kerja Siswa:

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang


manfaat menghindari sikap berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak
negatif dan cara menghindarinya melalui
youtube atau media lain.

Identifikasi 1. Faktor apa saja yang menyebabkan


Masalah seseorang bersikap berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur, dan hasad?
2. Bagaimana cara menghindari
sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabur, dan hasad?
3. Jelaskan manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur,
dan hasad ?
Mengumpulk Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
an informasi terkait dengan manfaat menghindari
sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur,
dan hasad
Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang
informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan
dasar untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data,
presentasi pastikan temuan kalian sudah benar dan
hasil kemudian presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.

Bahan Bacaan Siswa

a. https://www.republika.co.id/berita/moiz17/ini-bahaya-pola-hidup-boros
b. https://kalam.sindonews.com/read/364560/72/riya-dan-sumah-2-perkara-ini-
sering-diremehkan-kalangan-perempuan-1615770212
c. https://kumparan.com/hijab-lifestyle/bahaya-mempunyai-sikap-sombong-
1537408922383434983/full
Bahan Bacaan Guru:

d. Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali


e. Kitab Tanbighul Ghafilin karya al-Faqih Abu Laits as-Samarkandi
f. Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali
g. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Materi Pengayaan dan Remedial:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara
menghindarinya didalam kitab-kitab karya para ulama, misalnya kitab Ihya’
Ulumuddin karya Imam Ghazali atau kitab Riyadhus Shalihin karya Imam
Nawawi. Kemudian
siswa menelusuri dalil yang terkait dengan sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur,
dan hasad baik di dalam al-Qur’an maupun hadis.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara
menghindarinya

Manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.


1) Hati menjadi tenang dan damai
2) Merasa selalau bersyukur atas semua karunia Allah Swt
3) Dicintai dan disayangi oleh orang lain
4) Optimis dalam menjalani hidup
Dampak negatif sifat hidup berfoya-foya
Banyak dampak negatif dari sikap hidup berfoya-foya, diantaranya:
1) Terlalu sibuk mengurusi kebahagiaan duniawi, melalaikan akhirat
2) Menimbulkan sifat iri, dengki, dan pamer
3) Dapat memicu frustasi apabila hartanya habis
4) Berpotensi menimbulkan sifat kikir

Cara menghindari sifat hidup berfoya-foya:


Agar terhindar dari sifat hidup berfoya-foya, lakukanlah hal-hal berikut ini
1) Membelanjakan harta sesuai dengan skala priorias kebutuhan
2) Membiasakan bersedekah dan membantu orang lain.
3) Bergaya hidup sederhana
4) Selalu bersyukur
5) Bertindak selektif dan terencana
6) Bersikap rendah hati
Dampak negatif sifat riya’ dan sum’ah
Perbuatan riya’ dan sum’ah akan berdampak negatif bagi pelakunya dan masyarakat
secara umum. Dampak negatif tersebut antara lain:
1) Muncul rasa tidak puas atas amal yang telah dikerjakan
2) Muncul rasa gelisah saat melakukan amal kebaikan
3) Merusak nilai pahala dari suatu ibadah, bahkan bisa hilang sama sekali
4) Mengurangi kepercayaan dan simpati dari orang lain
5) Menyesal apabila amalnya tidak diperhatikan oleh orang lain
6) Menimbulkan sentimen pribadi dari orang lain karena adanya perasaan iri dan
dengki
Cara menghindari sifat riya’ dan sum’ah:
1) Meluruskan niat
2) Menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah Swt.
3) Memohon pertolongan Allah Swt.
4) Menyembunyikan amal ibadah
5) Memperbanyak ingat kematian
6) Membiasakan hidup sederhana
Dampak negatif sikap takabbur bagi kehidupan seseorang, diantaranya
1) Dibenci oleh Allah Swt. dan rasul-Nya
2) Dibenci dan dijauhi oleh masyarakat
3) Mata hatinya terkunci dari memperoleh hidayah kebenaran
4) Mendapatkan siksa dan kehinaan di akhirat
5) Dimasukkan kedalam neraka
Cara menghindari sifat takabur diantaranya adalah :
1) Menyadari kekurangan dan kelemahan dirinya
2) Menyadari bahwa hidup di dunia hanya sementara
3) Berusaha selalu menghargai orang lain
4) Bersifat rendah hati (tawadhu’)
5) Meningkatkan kualitas ibadah
6) Ikhlas dalam melakukan ibadah
Dampak negatif dari sifat hasad, diantaranya adalah
1) Menentang takdir Allah Swt.
2) Hati menjadi susah
3) Menghalangi keinginan berdoa kepada Allah Swt.
4) Meremehkan nikmat dari Allah Swt.
5) Merendahkan martabat orang lain
Cara menghindari sifat hasad :
1) Meyakini keadilan Allah Swt.
2) Memperbanyak rasa syukur
3) Menjaga sifat rendah hati (tawadhu’)
4) Senang membantu orang lain
5) Mempererat tali silaturahmi
6) Mendahulukan kepentingan umum
MODUL AJAR
Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti

SMA / SMK Kelas X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DAN PERBUKUAN
PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
2022
Informasi Umum

Nama Penyusun : Mokhamad Ilham Assidiqi


Institusi : MAN 50 Gajayana
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3 Jp (135 menit)

Tujuan Pembelajaran

Fase :E
Elemen : Fikih
Tujuan Pembelajaran : 10.9.1 Peserta didik dapat menganalisis macam-macam al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam)
10.9.2 Peserta didik dapat menganalisis implementasi al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam)

Kata Kunci : al-kulliyat al-khamsah, lima prinsip dasar hukum Islam


Pertanyaan inti :
1. Jelaskan pengertian al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip
dasar hukum Islam) ?
2. Jelaskan macam-macam al-kulliyat al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam) ?
3. Bagaimana implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam) dalam kehidupan sehari-
hari?
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami al-kulliyat al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam)
PPrrooffililPPeelalajajarrPPaanncca
assiliala: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar
mandiri, dan kritis
SSaarraannaaddaannPPrraassaarra
annaa: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan
internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa


Materi : yang sulit memahami konsep

Moda
Tatap muka
pembelajaran :

Materi ajar, alat dan bahan:

1. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
SMA kelas X (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet
diantaranya :
 https://islam.nu.or.id/post/read/83369/lima-hak-asasi-manusia-dalam-
islam
 https://islami.co/maqashid-al-syariah-prinsip-dasar-ham-islam/
 https://media.neliti.com/media/publications/220106-none.pdf
2. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
3. Perkiraan biaya : Rp. 75.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

Kegiatan pembelajaran utama:

Pengaturan siswa:
 Berkelompok (>2 orang)
Metode:
 inquiry learning

Asesmen :

1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok


2. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran:


Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. Az-Zariyat/51 : 52-60
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
4. Guru memberikan permasalahan terkait macam-macam dan penerapan al-kulliyatu
al-khamsah.
5. Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait macam-macam dan
penerapan al-kulliyatu al-khamsah.
6. Siswa mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah sesuai kelompok masing-
masing
7. Siswa melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari literatur yang
ada menggunakan metode information serach untuk menjawab rumusan masalah.
8. Siswa melakukan analisa perbandingan isi masing-masing litertur tersebut.
9. Siswa mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
10. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian
memimpin doa selesai kegiatan.
11. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi:

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi menganalisis macam-macam dan
implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam) dari
berbagai referensi dan literatur lain yang relevan.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
macam-macam dan implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam) pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai
kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar
kepada teman sebaya.

Refleksi Guru:

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di


kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

Asesmen:

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
1. Apakah pernah membaca buku terkait macam-
macam dan implementasi al-kulliyat al-khamsah
(lima prinsip dasar hukum Islam)
2. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
3. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode point counter-point?

2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat inquiry learning (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode
inquiry learning)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode inquiry learning
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kerjasama 1 2 3 4
1 Asep
2 Chuna
3 dst...
Nilai = skor x 25

3. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Islam adalah agama sempurna dengan perangkat hukum yang bersifat
universal. Lebih dari itu, Allah Swt. merancang hukum Islam dengan penuh
pertimbangan yang amat sempurna. Hukum Islam ini memiliki tujuan tertentu.
Jelaskan tujuan tersebut!
2) Cara menjaga lima prinsip dasar hukum Islam dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu min nahiyati al-wujud dan min nahiyati al-‘adam. Jelaskan kedua cara
tersebut!
3) Agama merupakan pokok dari segala alasan mengapa manusia hidup di dunia
ini. Oleh karenanya, menjaga agama lebih diutamakan sebelum menjaga hal-hal
lain. Agama juga menjadi satu-satunya alasan Allah Swt.menciptakan alam
semesta beserta isinya. Agama juga merupakan inti sari kehidupan yang sedang
berjalan di alam ini. Jelaskan alur logika mengapa hifzhu al-din lebih
diutamakan daripada lainnya ! dan berikan contohnya!
4) Tingginya perhatian Islam untuk menjaga jiwa manusia (al-nafs) dapat dilihat
dari diterapkannya hukuman qisas. Jelaskan nilai kemashlatan yang diperoleh
dengan penerapan hukuman qisas !
5) Setelah hifzhu al-din (menjaga agama) dan hifzhu al-nafs (menjaga jiwa),
selanjutnya yaitu menjaga akal (hifzhu al-’aql). Jelaskan dasar penerapan hifzhu al-
’aql dalam hukum Islam!
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Tujuan disyariatkannya hukum Islam (maqashid 1-4
al-syari’ah) adalah terwujudnya kemashlahatan
kehidupan manusia, mewujudkan kebaikan,
menghindarkan kesulitan, menolak mudharat
dan mengambil manfaat dari setiap perbuatan
hukum seorang mukalaf (aqil-baligh). Sehingga
penetapan suatu hukum dalam Islam harus
bertujuan mewujudkan mashlahat. Tujuan
syariat Islam adalah menolak kemudharatan
dalam lima hal, yang dikenal dengan istilah
maqashid al- khamsah atau al-kulliyatul al-
khamsah, yaitu menjaga agama, jiwa, akal,
keturunan dan harta. Jika kelima prinsip
universal tersebut dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari maka akan tercipta
kemashlatan umat. Demikian pula sebaliknya,
apabila mengabaikan lima prinsip
universal tersebut maka akan timbul kesulitan
dan kerusakan.

2 1) min nahiyati al-wujud, yaitu dengan cara 1-4


memelihara dan menjaga sesuatu yang
dapat mempertahankan keberadaannya
2) min nahiyati al-‘adam, yaitu dengan cara
mencegah sesuatu yang menyebabkan
ketiadaannya
3 untuk apa hidup sejahtera, memiliki keturunan 1-4
yang banyak dan baik, hidup serba kecukupan
kalau akhirnya masuk ke neraka. Padahal
kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang
abadi. Contoh penerapan dalam hukum Islam
misalnya disyariatkannya jihad fi sabilillah di
medan untuk memerangi kaum kafir. Jihad fi
sabilillah tidak dimaksudkan untuk
menjerumuskan diri kedalam kebinasaan, tetapi
untuk mewujudkan kemashlahatan manusia.
Jihad fi sabilillah menunjukkan bahwa mashlahat
yang dihasilkan oleh hifzhu al-nafs berdampak
pada hifzhu al-din
4 Penerapan qisas harus dipahami sebagai upaya 1-4
melindungi nyawa manusia, bukan sebaliknya
sebagai upaya penghilangan nyawa manusia.
Adanya ancaman hukuman mati ini, seharusnya
menjadikan siapa pun (individu, masyarakat,
bahkan negara) harus berpikir ribuan kali untuk
melakukan tindakan penghilangan nyawa
manusia tanpa sebab yang dibenarkan oleh
Islam.
5 Akal merupakan karunia agung dari Allah Swt. 1-4
Akal itulah yang membedakan manusia dengan
hewan ataupun makhluk lainnya. Oleh karena
itu Allah Swt. memerintahkan agar menjaganya
dan menggunakan akal untuk memperoleh ilmu
pengetahuan. Supaya akal tersebut terjaga, maka
Allah Swt. melarang keras segala sesuatu yang
dapat melemahkan dan merusak akal pikiran
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5

b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang
materi menganalisis implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

No Aspek 1 2 Skor 3 4

1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan
bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas

Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan
rumus: Skor perolehan X 10 …
=

Refleksi untuk Siswa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:

1. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
2. Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
3. Djamil, Fathurrahman. 1997. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Lembar Kerja Siswa:

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang


menganalisis implementasi al-kulliyat al-
khamsah (lima prinsip dasar hukum
Islam) melalui youtube atau media lain.
Identifikasi 1. Jelaskan pengertian al-kulliyat al-
Masalah khamsah (lima prinsip dasar hukum
Islam?
2. Bagaimana penerapan al-kulliyat al-
khamsah (lima prinsip dasar hukum
Islam) dalam kehidupan sehari-hari ?
Mengumpulk Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
an informasi terkait dengan materi menganalisis
implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam)
Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang
informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan
dasar untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data,
presentasi pastikan temuan kalian sudah benar dan
hasil kemudian presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.

Bahan Bacaan Siswa

 https://fahmina.or.id/memaknai-ayat-ayat-kulliyat-universal-dan-juziyyat-
partikular/
 https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/mengenal-maqashid-syariah-
pengertian-dan-bentuk-bentuknya/

Bahan Bacaan Guru:

 http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1271734&val=161
66&title=Hak%20Asasi%20Manusia%20HAM%20Dalam%20Penerapan%20Huk
um%20Islam%20Di%20Indonesia
 https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/pepatudzu/article/download/2/1
 Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang

Materi Pengayaan dan Remedial:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari menganalisis implementasi al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam) di dalam referensi dan literatur
yang relevan.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi menganalisis implementasi al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam).
Al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam).

Al-kulliyatu artinya prinsip dasar, sedangkan al-khamsah berarti lima, jadi al-kulliyatu al-
khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam. Dalam istilah ushul fikih, kata al-
kulliyatu al-khamsah sering disebut dengan maqashid al-khamsah (lima tujuan) dan al-
dharuriyyat al-khamsah (lima kepentingan yang vital) yang bertujuan mewujudkan
kemashlahatan (al-mashlahat), dan apabila hal ini tidak ada maka akan muncul
kerusakan (mafsadat). Lima prinsip dasar hukum Islam yaitu menjaga agama (hifzhu al-
din), menjaga jiwa (hifzhu al-nafs), menjaga akal (hifzhu al-‘Aql), menjaga keturunan
(hifzhu al-nasl), dan menjaga harta (hifzhu al-mal).
Jumhur ulama’ berpendapat bahwa urutan al-kulliyatu al-khamsah adalah al-din (agama),
al-nafs (jiwa), al-‘aql (akal), al-nasl (keturunan) dan al-mal (harta).
Macam-Macam al-Kulliyatu al-Khamsah
1) Menjaga agama (hifzhu al-din)
Agama merupakan pokok dari segala alasan mengapa manusia hidup di dunia
ini. Oleh karenanya, menjaga agama lebih diutamakan sebelum menjaga hal-
hal lain
2) Menjaga Jiwa (al-nafs)
Setelah menjaga agama (hifzhu al-din), kewajiban selanjutnya adalah menjaga
jiwa atau keberlangsungan hidup manusia.
3) Menjaga Akal (hifzhu al-‘Aql)
Setelah hifzhu al-din (menjaga agama) dan hifzhu al-nafs (menjaga jiwa),
selanjutnya yaitu menjaga akal (hifzhu al-’aql).
4) Menjaga Keturunan (hifzhu al-nasl)
Salah satu tujuan agama adalah untuk memelihara keturunan. Syariat
perkawinan dengan berbagai syarat, rukun dan ketentuannya merupakan
salah satu cara menjaga keturunan.
5) Menjaga Harta (hifzhu al-mal)
Melalui kepemilikan harta, seseorang bisa bertahan hidup ataupun hidup
layak dan dapat melakukan ibadah dengan tenang. Maka dari itu, Islam sangat
memperhatikan masalah harta benda untuk menopang kehidupan manusia
MODUL AJAR
Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti

SMA / SMK Kelas X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PERBUKUAN
PUSAT ASESMEN DAN
PEMBELAJARAN 2022
Informasi Umum

Nama Penyusun :Mokhamad Ilham Assidiqi


Institusi : MAN 50 Gajayana
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3 Jp (135 menit)

Tujuan Pembelajaran

Fase :E
Elemen : Sejarah Peradaban Islam
Tujuan Pembelajaran : 10.5.1 Peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya
agama Islam di Indonesia.
10.5.2 Peserta didik dapat menganalisis peran tokoh ulama’
dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
10.5.3 Peserta didik dapat menganalisis sejarah
perkembangan kesultanan di Indonesia.

Kata Kunci : sejarah, ulama, Islam di Indonesia


Pertanyaan inti :
1. Bagaimana sejarah masuknya agama Islam di
Indonesia?
2. Bagaimana peran tokoh ulama dalam menyebarkan
ajaran Islam di Indonesia?
3. Bagaimana sejarah perkembangan kesultanan di
Indonesia?

Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia
PPrrooffililPPeelalajajarrPPaanncca
assiliala: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, dan bernalar kritis.
SSaarraannaaddaannPPrraassaarra
annaa: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan
internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Jumlah siswa :
Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa


Materi : yang sulit memahami konsep

Moda
Tatap muka
pembelajaran :

Materi ajar, alat dan bahan:

1. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
SMA (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet
diantaranya :
 https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/
 http://lipi.go.id/berita/a.-mansur-suryanegara-dan-sejarah-islam-
indonesia/5587
 https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/12/09/11/ma6fpp-tiga-teori-kedatangan-islam-ke-indonesia-1
 https://www.gramedia.com/literasi/kerajaan-islam-di-indonesia-nusantara/

2. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
3. Perkiraan biaya : Rp. 75.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

Kegiatan pembelajaran utama:

Pengaturan siswa:
 Individu
 Berpasangan
Metode:
 index card macth
 FGD (Fokus Group Discussion)

Asesmen :

1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok


2. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S.Luqman/31: 16-19
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
4. Guru menyiapkan potongan kertas sejumlah siswa, kemudian memotong kertas
tersebut menjadi dua bagian yang sama. Setengah bagian berisi pertanyaan,
setengahnya lagi berisi jawaban terkait materi pelajaran.
5. Siswa diminta untuk mengocok kertas hingga tercampur antara soal dan jawaban.
6. Siswa diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas
tersebut memiliki pasangan.
7. Siswa diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan
pasangannya, guru meminta siswa untuk membacanya di depan kelas secara
berpasangan.
8. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan terkait materi yang belum
dipahami.
9. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok lain yang memiliki tema yang sama.
10. Bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat kesimpulan.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
11. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin
doa selesai kegiatan.
12. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi:

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi sejarah masuknya agama Islam di Indonesia,
peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah
perkembangan kesultanan di Indonesia dari berbagai referensi dan literatur
yang ada.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
materi sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam
menyebarkan ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan
kesultanan di Indonesia pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas
sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk
belajar kepada teman sebaya.

Refleksi Guru:

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di


kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

Asesmen:

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
1. Apakah sudah pernah membaca buku sejarah
masuknya agama Islam di Indonesia , peran tokoh
ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di
Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan di
Indonesia?
2. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
3. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode index card macth?

2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat index card macth (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode
index card macth)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode index card macth
dan Focus Group Discussion
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Ahmad
2 Ibad
Nilai = skor x 2,5

3. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan
jalur perdagangan antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan
wilayah mana yang pertama kali menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada
beberapa teori tentang masuknya agama Islam di Indonesia, diantaranya teori
Gujarat. Jelaskan teori Gujarat, dan kemukakan kritis anda mengenai teori ini !
2) Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya
raja-raja Hindu yang memeluk Islam. Dengan demikian, terbentuklah
kesultanan Islam diberbagai wilayah di Indonesia. Istilah kerajaan berubah
menjadi kesultanan, dan istilah raja berubah menjadi sultan. Banyak raja yang
memeluk agama Islam. Jelaskan motif para raja memeluk Islam!
3) Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di
wilayahnya masing-masing, diantarana adalah Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297
M ). Jelaskan biografi dari Sultan Malik al-Saleh !
4) Wali Songo merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor
penyebaran Islam di Pulau Jawa. Mereka adalah (1) Maulana Malik Ibrahim
(Sunan Gresik), (2) Raden Rahmat (Sunan Ampel), (3) Maulana Makdum
Ibrahim (Sunan Bonang), (4) Raden Paku (Sunan Giri), (5) Syarifuddin (Sunan
Drajat), (6) Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), (7) Ja’far Shadiq (Sunan
Kudus), (8) Raden Umar Said (Sunan Muria), (9) Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati). Bagaimana metode dakwah yang digunakan oleh wali Songo
dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa?
5) Para ulama penyebar Islam di Indonesia hidup secara sederhana dan bersahaja,
meskipun hartanya melimpah. Mereka menyedekahkan semua harta, dengan
terlebih dahulu mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok. Bagaimana
dampak positif sikap kesederhaan terhadap hasil dakwah?
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari 1-4
Gujarat. Snouck Hurgronje berkeyakinan bahwa
tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia
langsung berasal dari Arabia tanpa melalui
ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat,
India. Wilayah Kerajaan Samudra Pasai
merupakan daerah pertama penerima ajaran
agama Islam., yakni pada abad ke-13 Masehi.
Teori ini tidak menjelaskan secara rinci antara
masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini.
Tidak ada penjelasan mengenai mazhab
apa yang
berkembang di Samudra Pasai. Maka muncul
pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam
datang langsung mampu mendirikan kerajaan
yang
memiliki kekuasaan politik besar?
2 Salah satu motif para raja memeluk Islam 1-4
adalah untuk mempertahankan kekuasaannya,
karena mayoritas rakyatnya sudah memeluk
Islam terlebih dahulu. Rakyat berbondong-
bondong masuk Islam karena syarat masuk
Islam sangat mudah, lebih dari itu Islam tidak
mengenal sistem kasta. Islam dianggap sebagai
agama pembebas bagi rakyat jelata.

3 Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh 1-4


merupakan pendiri dan raja pertama Samudra
Pasai (berdiri pada tahun 1267 M). Meurah Silu
memeluk Islam berkat pertemuannya dengan
Syekh Ismail dari Mekah. Setelah masuk Islam,
Meurah Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh, dan
berkuasa selama 29 tahun. Kesultanan Samudra
Pasai merupakan gabungan dari kerajaan
Peurlak dan kerajaan Pase. Sultan Malik al-Saleh
merupakan tokoh penyebar Islam di Nusantara
dan Asia Tenggara. Hal ini disebabkan oleh
kuatnya pengaruh kekuasaan Samudra Pasai
dibawah kepemimpinan Sultan Malik al-Saleh.
Semasa berkuasa, sempat menerima kunjungan
dari Marco Polo. Dan menurut catatan Marco
Polo, Sultan Malik al-Saleh merupakan raja yang
kaya dan kuat pengaruhnya. Beliau wafat pada
tahun 1297 M, dan kepemimpinan Samudra
Pasai digantikan oleh Sultan Muhammad Malik
al- Zahir (1297-1326 M). Sultan Malik al-Saleh
dimakamkan di desa Beuringin Kecamatan
Samudra, kira-kira 17 km sebelah timur
Lhokseumawe. Di nisan Sultan Malik al-Saleh
tertulis aksara Arab, yang terjemahnya “ini
adalah makam almarhum yang diampuni, yang
kuat dalam beribadah, sang penakluk yang
bergelar Sultan Malik al-Saleh”.
4 Wali Songo berdakwah dengan penuh kasih 1-4
sayang dan bijaksana menggunakan berbagai
saluran dakwah, diantaranya kebudayaan,
kesenian, pendidikan, pernikahan, perdagangan,
dan politik. Penyebaran Islam di seluruh wilayah
Nusantara dipengaruhi oleh jalur perdagangan
dari berbagai negara, seperti Persia, India, dan
Arab. Selain berdagang, mereka juga berdakwah
untuk menyebarkan ajaran Islam. Selain itu,
proses dakwah Islam melalui pesantren yang
digagas oleh Wali Songo sangat efektif untuk
menyebarkan Islam ke pelosok pedesaan.
5 Berkat kesederhanaan para ulama penyebar Islam 1-4
di Indonesia, perjuangan dakwah menunjukkan
hasil luar biasa. Banyak rakyat jelata,
masyarakat miskin, orang awam sedang suka
rela mememluk agama Islam. Akhlak para ulama
ini patut dicontoh oleh semua kaum muslimin.
Apalagi saat ini gaya hidup modern,
hedonism, dan
materialism sangat kuat mempengaruhi
masyarakat.
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5

b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat bagan timeline berbasis digital terkait materi, yakni sejarah
masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan
ajaran Islam di Indonesia, dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia?
. Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

No Aspek 1 2 Skor 3 4

1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan
bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas

Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan
rumus: Skor perolehan X 10 …
=
Refleksi untuk Siswa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:

1. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
2. Farobi, Zulham. 2018. Sejarah Wali Songo, Perjalanan Penyebaran Islam di
Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Mueeza
3. Jamaluddin, Muhammad. 2020. Wali Nusantara, Perjalanan Hidup dan Teladan Para
Kekasih Allah. Yogyakarta: Cemerlang Publishing
4. Laffan, Michael. 2015. Sejarah Islam di Nusantara. Jogjakarya: Bentang Pustaka

Lembar Kerja Siswa:

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang


sejarah masuknya agama Islam di
Indonesia, peran tokoh ulama dalam
menyebarkan ajaran Islam di Indonesia,
dan sejarah perkembangan kesultanan di
Indonesia melalui youtube atau media
lain.
Identifikasi 1. Jelaskan faktor-faktor yang
Masalah menyebabkan Islam mudah tersebar
di Indonesia?
2. Jelaskan teori-teori masuknya Islam
di Indonesia?
3. Jelaskan nilai-nilai keteladanan dari
tokoh penyebar Islam di Indonesia ?

Mengumpulk Kumpulkan informasi sebanyak mungkin


an informasi terkait dengan materi menganalisis
sejarah dan peran tokoh penyebar ajaran
Islam di Indonesia
Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang
informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan
dasar untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data,
presentasi pastikan temuan kalian sudah benar dan
hasil kemudian presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.

Bahan Bacaan Siswa

 https://www.republika.co.id/berita/pjm6pn385/dari-mana-dan-siapa-
penyebar-utama-islam-di-nusantara
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/140000269/wali-songo-
penyebar-islam-di-tanah-jawa?page=all

Bahan Bacaan Guru:

 Suryanegara, Ahmad Mansur. 2018. API Sejarah Jilid kesatu dan Kedua; Mahakarya
Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bandung: Surya Dinasti
 Azra, A., dan Umam, S. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran
Islamdi Indonesia. Bandung: Mizan.

Materi Pengayaan dan Remedial:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia didalam jurnal-jurnal nasional dan internasional.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia.

Sejarah masuknya agama Islam di Indonesia


Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur
perdagangan antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan wilayah
mana yang pertama kali menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada beberapa teori
tentang masuknya agama Islam di Indonesia, diantaranya yaitu
1) Teori Gujarat oleh Prof. Dr.C. Snouck Hurgronje. Menurut teori ini, Islam masuk ke
Indonesia dari Gujarat
2) Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka. Menurutnya, Islam masuk ke Nusantara
pada abad ke-7 Masehi dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang berasal
dari Arab.
3) Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat. Menurut teori ini, Islam masuk dari
Persia dan bermazhab Syi’ah
4) Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana. MenurutnyaSultan Demak merupakan
keturunan Cina, lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan
Cina. Pendapat ini didasarkan pada Kronik Klenteng Sam Po Kong
5) Teori Maritim oleh N.A Baloch. Menurutnya, jalur perdagangan antara Timur Tengah,
India dan Cina sudah menjadi tradisi sejak lama. Hal ini terjadi karena umat Islam
memiliki kemampuan dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim. Proses
pengenalan ajaran Islam ini, berlangsung selama kurun waktu abad ke-1 sampai abad
ke-5 H/ 7-12 M

Peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia

Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya raja-raja


Hindu yang memeluk Islam. Dengan demikian, terbentuklah kesultanan Islam
diberbagai wilayah di Indonesia. Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif
dalam penyebaran Islam di wilayahnya masing-masing, diantaranya
1) Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M ), merupakan pendiri dan raja pertama
Samudra Pasai.
2) Sultan Ahmad (1326 – 1348 M), merupakan sultan Samudera Pasai yang ketiga,
bergelar Sultan Malik al-Thahir II.
3) Sultan Alaudin Riayat Syah (1538 – 1571 M), Beliau merupakan sultan Aceh
ketiga, terkenal sebagai peletak dasar-dasar kejayaan Kesultanan Aceh.
4) Wali Songo ( 1404 – 1546 M), merupakan sembilan wali atau sunan yang
menjadi pelopor penyebaran Islam di Pulau Jawa.
5) Sultan Alauddin, beliau merupakan raja Gowa pertama yang masuk Islam
bersama raja Tallo.
6) Datuk Tunggang Parangan atau Habib Hasyim bin Musyayakh bin Abdullah
bin Yahya merupakan seorang ulama Minangkabau yang berdakwah di Kutai
Kartanegara.
7) Sultan Zainal Abidin, beliau memerintah Kesultanan Ternate pada kurun
waktu 1486 – 1500 M.

Anda mungkin juga menyukai