BAB 1
PENDAHULUAN
barang atau benda yang disebut produk, produk tersebut nantinya akan
dikonsumsi oleh konsumen yang sifatnya sebagai pemakai barang dan benda yang
taunan.
Produk yang dihasilkan tentunya harus memiliki kualitas yang bagus agar
menjaga nama baiknya dengan cara menjaga kualitas dan kuantitas produk yang
dihasilkan.
dengan baik. .masalah - masalah tersebut adalah Pengecekan dan proses produksi.
2
1.3.Rumusan Masalah
2. Spinning Process
yang dibahas agar lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik, yaitu :
Berikut ;
BAB I PENDAHULUAN
Prakerin Berlangsung
BAB IV KESIMPULAN
Berisikan Kesimpulan dan saran untuk pihak perusahaan dan pihak sekolah
3
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
akan terus mengalami peningkatan. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan serat
sebagai bahan bakunya. Kebutuhan serat selama ini sebagian masih disuplai oleh
serat alami yaitu kapas dan sebagian lagi oleh serat sintetis/buatan yang disebut
memproduksi serat sintetis dari bahan dasar selulosa dengan kualitas yang
•Anhydrous SodiumSulphate
•Carbon Disulphide(CS2)
•Sulphuric Acid(H2SO4)
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978 dengan surat izin pendirian No. 71/14
PT. South Pacific Viscose memulai pembangunan fisiknya pada bulan Mei
1981 dengan rancangan desain dan teknik mesin dilakukan oleh Ing Maurer SA
Desember 1982 dengan tenaga ahli dari perusahaan induknya Lenzing AG,
Austria.Pada tanggal 15 April 1983 PT. South Pacific Viscose sudah dapat
berproduksi secara penuh dengan hasil produksi serat rayon sebanyak 50 ton per
hari.Hingga tahun 1991 PT. South Pacific Viscose sudah dapat meningkatkan
produksinya menjadi 90 - 100 ton per hari.Pada bulan Mei 1992, dengan
beroperasinya Line Dua, PT. South Pacific Viscose dapat memproduksi serat
rayon sebanyak 180 - 200 ton per hari dan 90 - 100 ton Kristal natrium sulfat
anhidrat (Na2SO4).Setelah Line Tiga mulai beroperasi pada bulan Januari 1997,
produksi PT. South Pacific Viscose meningkat menjadi 350 ton per hari serat
rayon dan 210 ton per hari Kristal natrium sulfat anhidrat (Na2SO4). Untuk
meningkatkan produksi serat rayon & anhydrous natrium sulphate, maka pada
tahun 2009 PT. South Pacific Viscose mendirikan Line Empat & mulai beroperasi
pada bulan Januari 2010, dan produksi 600 ton per hari serat rayon dan 360 ton
per hari sodium sulphate. Dengan adanya line empat ini juga membawa dampak
serat rayon di dunia maka awal tahun 2011 PT. South Pacific Viscose mendirikan
Line Lima dan mulai berproduksi pada bulan November 2012, sehingga total
5
kapasitas produksi dengan 5 lines menjadi 890 ton per hari serat rayon dan 500
ton per hari sodium sulphate. Jadi, total produksi serat rayon menjadi 325.000 ton
peduli terhadap dampak produksi terkait lingkungan sekitar, terutama pada limbah
yang di hasilkan baik limbah cair, gas maupun padat.Pada bulan November 1993
PT. South Pacific Viscose mendirikan Unit PengolahanLimbah Gas (Waste gas
Mikrobiologi.
kesehatan dan keselamatan kerja, maka PT. South Pacific Viscose berkomitmen
2006 PT. South Pacific Viscose mendirikan CAP (CS2 Absorption Plant) dan
bulan November 2012, kapasitas olah limbah cair ditambah lagi.Kemudian pada
awal tahun 2013 PT South Pacific Viscose mulai mendirikan WSA Plant 2, yang
pusatnya berada di Sampoerna Strategic Square, South Tower Lantai 22, Jalan
pemasaran produk serat rayon yaitu pabrik pemintal disekitar daerah Bandung dan
tempat yang strategis karena letaknya dekat dengan sumber air Citarum dan
Cikao, dekat dengan sumber tenaga listrik PLTA Jatiluhur, dan kondisi alam yang
cukup stabil, bebas dari masalah seperti bencana alam, gempa dan banjir.
transit saja namun dengan mulai maraknya pembangunan pabrik maka PT South
Pacific Viscose juga memiliki kontribusi yang cukup besar menjadikan kota
ekonomi di daerah Purwakarta dengan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,
Pada awal berdirinya, PT South Pacific Viscose dibangun di atas tanah seluas 30
hektar, dengan rincian 21 hektar digunakan untuk bangunan pabrik dan kantor,
sedangkan 9 hektar lagi untuk kesejahteraan karyawan. Pada awal tahun 1991, PT.
ini setelah penambahan perluasan maka luas tanah PT. South Pacific Viscose
Tata letak pabrik mencakup seluruh posisi bangunan di pabrik yang diatur
berdasarkan jenis alur produksi, posisi terhadap sungai serta keselamatan dan
kenyamanan karyawan.
2.1.3
Struktur
Organisasi
9
ketenagakerjaan
PT South Pacific Viscouse merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang
produknya merupakan salah satu kebutuhan pokok yang menyentuh hajat hidup
rakyat banyak
10
PT South Pacific Viscose (SPV) terus berupaya untuk meningkatkan standar dan
Salah satu langkah yang dilakukan SPV ialah merekrut dua konsultan lingkungan
yang berasal dari India dan Korea Selatan. "Perekrutan dua konsultan ini adalah
untuk menyempurnakan IPAL, sehingga SPV bisa beroperasi penuh satu tahun,"
Sungai Citarum, pihaknya telah mengikuti semua regulasi dari pemerintah dan
Jawa Barat ini. Apalagi, aspek lingkungan merupakan salah satu nilai perusahaan
Menurutnya, SPV telah terlibat aktif sebagai pendukung program Citarum Harum
sejak program tersebut dimulai. "Sejak saat itu, kami terus berupaya untuk
11
kata Christian.
Sebagai perusahaan penghasil produk serat rayon yang berbahan dasar kayu, PT.
South Pacific Viscose telah disertifikasi oleh FSC (Badan Pengelolaan Hutan)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
mengetahui masalah pada benang dan juga agar customer merasa puas.
bale benang sebagai keterangan atau identitas agar tidak tertukar dengan
sample benang yang lain. Untuk benang Mvs dan Open-End dalam satu kali
pengujian dan dalam satu nomer bale yang sama ada 5-6 subsample yang
akan diuji. Sedangkan untuk benang ring sendiri ada dua bagian atau
12
kelompok dengan nomer bale yang sama untuk pengujian atau pengetesan
yang berbeda.
per 1000 meter dan untuk mengecek rambut-rambut pada benang. Untuk
atau pengujian pada benang. Baik itu benang Mvs, Open-End, ataupun
benang Ring.
per 100 km. Mesin ini hanya akan menampung 6 subsample sekali pengujian.
Untuk benang Mvs dan Open-End ada 6 subsample yang digunakan dalam
Mesin ini berfungsi untuk mengecek/menguji kekuatan ulur dan tarik pada
pengujian selain dari benang trial hanya ada lima subsample yang digunakan
Mesin ini berfungsi untuk mengecek nomor pada benang yang dilakukan
dengan cara digesek. Dan hasilnya akan dicatat dalam buku khusus yang telah
disediakan.
berlangsung. yang asal mulanya hanyalah serat fiber dan menjadi bermacam
dan dimasukan kedalam mesin Carding. Setelah dari mesin Carding fiber
produksi. Jika fiber tersebut akan di proses menjadi benang ring, maka
Selanjutnya fiber diproses di mesin ring frame untuk dijadikan benang ring.
cones. Jika ingin memproduksi benang Mvs dan Open-End fiber dibawa ke
terlebih dahulu.
Blowroom
Unistore
Carding
sliper.
Drawing
15
Mesin ini ada dua jenis yaitu Drawing Finish dan Drawing
Roving
benang ring.
Air-jet machine
Open-End Machine
Winding
customer.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran-Saran
1. Agar dapat lebih memperhatikan siswa yang sedang Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN).
perusahaan.
kurang dimengerti.
PURWAKARTA.