Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS

MATA KULIAH TATA KELOLA PERUSAHAAN

ANALISA IMPLEMENTASI GCG DAN CSR


DI PERUSAHAAN AQUA

Disusun oleh:
Rio Rizqi Arlianda
1501194351
Maya Puji Ainur
1501194131
Ahmad Maulana Lothian
1501190244
Muhammad Zikri Bintani
1501184324

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS KOMUNIKASI BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo Baru Aqua.......................................................................................1
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Aqua.........................................................................1
Gambar 1.3 Press Release Aqua Sustainability Report................................................1
Gambar 1.4 Aqua Award for Caring to society and the environment..........................1
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Gambaran obyek organisasi 4

Lampiran 2 : Logo organisasi 4


Lampiran 3 : Visi dan misi 5
Lampiran 4 : Struktur organisasi 6
Lampiran 5 : Uraian tugas berdasarkan struktur organisasi 7
Lampiran 6 : Produk Barang dan Jasa yang dihasilkan untuk konsumen 9
Lampiran 7 : Analisa praktek gcg 9
Lampiran 8 : Praktek GCG 11
Lampiran 9 : Metode analisa 14
Lampiran 10 : Kesimpulan dan saran 15
BAB 1

GAMBARAN OBYEK ORGANISASI

1.1. Profil Umum Organisasi (Perusahaan)


PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto
Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik
pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki
14 pabrik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah
naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan
Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam
kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi.

Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan
penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini
AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh
pelanggannya di seluruh Indonesia. (Sumber:www.aqua.com)

Sejarah PT AQUA Golden Mississippi dimulai pada tahun 1973 sebagai pionir
perusahaan air minum mineral pertama di Indonesia. Lalu pada tahun 1974, AQUA
meluncurkan produk kemasan dalam botol kaca ukuran 950 ml. Di tahun 1984, AQUA
mendirikan pabrik kedua di Pandaan, Jawa Timur. Pengembangan produk AQUA pun
dilanjutkan pada tahun 1985 dengan meluncurkan produk dalam bentuk kemasan PET
220 ml.

1.2. Logo Organisasi (Perusahaan)


Berikut logo perusahaan air minum Aqua seperti yang ditunjukkan pada Gambar
1.1:
GAMBAR 1.1
Logo Aqua
Sumber : Dokumentasi Perusahaan, 2018

1.3.Visi dan Misi


Adapun visi dan misi dari Aqua untuk mencapai tujuan organisasi
(Sumber:www.aqua.com):
a. Visi
AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih
dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973,
kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat
Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan
di Indonesia. Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia
untuk kategori air mineral.

b. Misi
AQUA selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen
Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan
AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).
1.4. Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi perusahaan air minum Aqua seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.2:

GAMBAR 1.2
Struktur Organisasi Aqua
Sumber : PT AQUA Golden Mississippi Tbk.

1.5.Uraian Tugas Berdasarkan Struktur Organisasi


Uraian Pekerjaan:

1. Dewan Komisaris
• Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan memberikan nasihat
kepada direktur
• Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan PT
dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT.
• Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat
diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu
direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu
2. Direktur Utama
• memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
• memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer)
• menyetujui anggaran tahunan perusahaan
• menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
3. Direktur Keuangan Finance & Accounting
• Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu.
• Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran
kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku
• Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana
secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan
semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta
mengurangi risiko keuangan.
• Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk
dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan
dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi,
operasional maupun kondisi keuangan lainnya
• Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk
memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan
4. Direktur Pemasaran Sales & Marketing
• Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta
system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan
• Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan
kapasitas produksi terisi secara optimal
• Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan
umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.
• Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan
jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan
• Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk
memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar
• Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team
untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan
• Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan
manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta
peraturan dijalankan dengan optimal.
5. Direktur Personalia
• Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
departemen.
• Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan
suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
• Menampung dan mencari keluhan karyawan.
• Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan
karyawan.
• Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan
6. Direktur Produksi
• Mengendalikan semua proses produksi perusahaan.
• Mengontrol jalannya proses produksi.
• Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.
• Bertanggung jawab atas hasil produksi.

1.6. Produk Barang dan Jasa yang dihasilkan untuk konsumen


PRODUK-PRODUK AQUA
Air mineral AQUA berasal dari sumber mata air yang terpilih, serta memiliki
Tiga Perlindungan, yaitu; melindungi ekosistem sumber airnya, menjaga kealamian
mineralnya, serta diproses secara saksama untuk menjaga keasliannya sampai ke
tangan pelanggan. AQUA hadir dalam kemasan botol plastik 330 ml, 450 ml, 600 ml,
750 ml dan 1500 ml; kemasan gelas plastik 240 ml; dan kemasan galon 19-liter untuk
mencukupi kebutuhan hidrasi pelanggan kapanpun dan di manapun, baik di dalam
maupun luar rumah.
BAB 2
ANALISA PRAKTEK GCG DAN CSR
2.1. Praktek GCG
Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu sistem yang sistematis dan
terintegrasi dimana menjadi keterhubungan antar pihak terhadap tanggungjawab pada
perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) dapat mendukung pengarahan dan
pengelolaan perusahaan serta berpengaruh terhadap penyampaian nilai yang dapat
ditambahkan bagi pengambil keputusan pada perusahaan (Monks, 2003). Terdapat dua
fokus utama dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG) yaitu
perusahaan harus mengungkapkan dengan tepat, transparan dan terjamin terkait
infomasi yang ada pada perusahaan. Kemudian, pemerhatian terhadap hak pemegang
saham dalam perolehan informasi dan terjaminnya ketepatan terkait informasi tersebut.

Good Corporate Governance (GCG) sebagai suatu tata kelola terhadap perusahaan
agar dapat berjalan dengan optimal dan sebagai upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan (Agoes, 2011). Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
pengawasan terhadap pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang pihak
pengelola perusahaan dapat berjalan secara lebih tepat apabila dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak menjalankan GCG. Kemudian, perusahaan dapat mempunyai
profitabilitas lebih tinggi dalam pengurangan biaya yang beriringan dengan turunya
resiko yang diambil dan ditambah value yang tercipata adanya GCG stakeholder dapat
lebih aware tehadap kondisi perusahaan serta strategi yang ada pada perusahaan.
Sehingga, penerapan yang efektif dan efesien Good Corporate Governance (GCG)
penting untuk selalu dikembangkan dan dievaluasi secara komprehensif.

Good Corporate Governance (GCG) secara riil harus mempunyai pedoman terkait
dengan prinsip GCG diantaranya keterbukaan yaitu suatu proses untuk mengambil
keputusan dimana transparansi terkait informasi dan relevansi harus sesuai dengan
kondisi secara nyata dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian akuntabilitas
sebagai kejelasan terhadap pertanggungjawaban terkait pelaksanaan dan fungsionalitas
pihak-pihak yang ada dalam perusahaan agar manajemen perusahaan terlaksana secara
baik dan efektif. Selanjutnya pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pada proses
pengelolaan yang ada pada perusahaan sesuai dengan apa yang menjadi peraturan yang
berlaku di korporasi. Kemudian kemandirian yaitu di mana perusahaan harus
beroperasional dan memiliki kinerja yang profesional dan fokus. Selanjutnya
kewajaran, yaitu kesetaraan dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak pengambil
keputusan harus sesuai dengan apa yang telah menjadi hak dan kewajiban serta
perjanjian dalam peraturan yang berlaku di perusahaan.

PT Aqua Golden Mississippi dalam upaya penerapan Good Corporate Governance


(GCG) mengiplementasikan sistem perangkat pengukuran tata kelola Danone.
Perangkat tersebut adalah Danone Governing and Operating Process (DANgo). PT
Aqua Golden Mississippi berusaha dalam penyampaian value perusahaan dengan
usaha dukungan dengan pemahaman anti kecurangan dan anti korupsi. Dalam usaha
melalui kampanye tersebut PT Aqua Golden Mississippi menjalankan Business
Conduct Policy agar kegiatan berjalan dengan efektif dan dapat mencapai tujuan usaha
tersebut.

Gambar: Press Release Aqua Sustainability Report


Sumber: aqua.co.id

PT Aqua Golden Mississippi berupaya dengan konsisten terhadap penerapan Good


Corporate Governance (GCG) dengan Danone Governing and Operating Process
(DANgo). Pedoman terkait dengan prinsip GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran terealiasi. Hal tersebut didukung
dengan PT Aqua Golden Mississippi memperoleh prestasi yaitu sebagai kategori emas
dalam Asia Sustainability Reporting Rating (Asrrat) 2021. Prestasi tersebebut menjadi
salah satu wujud nyata dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam
operasional dan kinerja perusahaan.

Pada laporan keberlanjutan PT Aqua Golden Mississippi diperoleh informasi


bahwa perusahaan memiliki usaha untuk mendukung peran teguh dan terus
berkembang dalam berinovasi. Laporan keberlanjutan tersebut sebagai indikasi bahwa
perusahaan mampu mewujudkan keterbukaan kepada stakeholeder untuk mengetahui
keberlanjutan perusahaan dan dampak pada rantai bisnis secara komprehensif.
Sehingga, PT Aqua Golden Mississippi dapat mengimplementasikan prinsip Good
Corporate Governance (GCG). Namun perusahaan harus selalu mempertegas
peraturan terkait Good Corporate Governance (GCG) agar perusahaan semakin
tumbuh berkembang, bertahan dan dapat mencapai tujuannya.
2.2. Praktek CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu pertanggungjawaban
perusahan terhadap sosial dan lingkungan sekitar. Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah wujud kerjasama perusahaan dengan berbagai pihak seperti stakeholder.
Hal tersebut menjadi pendukung dalam ketahanan dan keberlangsungan perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen dan bentuk dari perusahaan
untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan (Widjaja & Yani,
2006). Sehingga, Corporate Social Responsibility (CSR) penting untuk selalu dievalusi
dan dikembangkan agar perusahaan dapat berlangsung lama dan bertahan. Kemudian,
perusahaan mempunyai lingkungan baik kelompok masyarakat ataupun alam yang asri,
nyaman dan kondusif.

Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk moral dan tindakan dari
perusahaan untuk membantu serta berkontribusi dalam peningkaatan kesejahteraan
masyarakat. Pada penerapan CSR terdapat tiga fokus utama yaitu kesukarelaan, dimana
perusahaan memegang kendali pada peran CSR perusahaan tersebut. Kemudian,
kewajiban yaitu terkait kepedulian dalam membantu lingkungan secara umum.
Selanjutnya, kedermawanan yaitu pencapaian tujuan perusahaan terkaitpemeliharaan
sosial dan lingkungan yang rusak serta mengalami permasalahan yang harus ditangani
dengan baik. Sehingga, Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai peran
dalam penurunan tingkat permasalahan sosial dan lingkungan secara umum.

Berdasarkan informasi pada UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


dapat diperoleh kesimpulan bahwa implementasi secara nyata Corporate Social
Responsibility (CSR) harus sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG)
perusahaan terkait. Terjadinya peningkatan terhadap tersampainya value perusahaan
kepada masyarakat, peningkatan kesejahteraan secara umum, peningkatan kelestarian
lingkungan hidup dan sosial merupakan beberapa dampak pada penerapan CSR.
Konsumen sebagai pemakai produk dan jasa perusahaan serta investor yang
mempunyai peran sebagai public primer of corporate memperlukan gambaran terkait
pertanggungjawaban perusahaan terhadap permasalahan dan lingkungan
(Sulistyaningtyas, 2006). Oleh karena itu, CSR harus dijalan dengan efektif dan
efesien.

PT Aqua Golden Mississippi dalam mewujudkan Corporate Social Responsibility


(CSR) mempunyai Dual Commitment: Economics Succes and Social Innovations.
Untuk membentuk secara riil hal tersebut perusahaan memanajemen harapan dari
masyarakat. PT Aqua Golden Mississippi menjalankan pabrik yang bersertifikasi
Green Factory atau lebih dipahami masyarakat awam sebagai pabrik yang ramah
terhadap lingkungan. Perusahaan juga mempunyai suatu program CSR yaitu Aqua
Lestari. Kegiatan-kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan Aqua
menjalin kerjasama dengan LSM, pemerintah, media dan akademisi agar
meningkatkan dan mengoptimalkan acara dalam memberikan menyuluhan,
pembelajaran serta pendampingan program CSR perusahan.

Untuk mendukung program CSR maka kebijakan PT Aqua Golden Mississippi


dikelola dengan metode pragmatic dan pandangan masyarakat yaitu program yang
berkontribusi pada masyarakat sekitar seperti pengembangan desa Polanharjo dan
Klaten. Kemudian, dengan metode strategic dan pandangan masyarakat yaitu me
manajemen program agar value-nya dapat tersampaikan pada masyarakat seperti
perusahaan mengadakan pengolahan limbah sampah rumah tangga , sekolah lapangan
tani dan pengembangan eco-tourism di wilayah Klaten dan Polanharjo. Sehingga,
perusahaan berusaha dengan metode-metode tersebut agar implementasi CSR benar-
benar memberikan dampak dan diharapkan sesuai dengan tujuan perusahaan dalam
menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR).

Gambar: Aqua Award for Caring to society and the environment


Sumber: aqua.co.id

Penerapan terakit program CSR pada PT Aqua Golden Mississippi yang


berhasil terindikasi diterapkan dengan baik diantaranya yaitu Bank Sampah. Secara
garis besar bank sampah merupakan titik pusat dari penanggulangan sampah dan
pengolahan sampah menjadi raw materials produk baru seperti dakron, geotekstil
dan produk ter inovasi sebagainya. Penerapan secara nyata dan baik CSR
perusahaan juga terindikasi dari pencapaian dan penghargaan yaitu diantaranya 7
pabrik Aqua menerima penghargaan peduli masyarakat dan lingkungan dari
Gubernur Jawa barat. Selanjutnya, penghargaan Gold Champion in Corporate
Social Responsibility Program untuk kategori kelompok perusahaan swasta pada
ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) serta
penghargaan lainnya. Sehingga, PT Aqua Golden Mississippi dapat
mengimplementasikan CSR dengan efektif. Namun perusahaan harus selalu
mengembangkan diri dalam peningkatan kesejahteraan secara umum dengan CSR
dan perusahaan dan semakin maju. Hal tersebut dapat membuat perusahan
memiliki keberlangsungan jangka panjang dalam bertahan dan dapat mencapai
tujuannya.
BAB 3
METODE ANALISA

3.1 Metode Analisa

Metode analisa yang kami gunakan untuk mencari informasi yang ada di dalam
pelaksanaan tugas ini dengan cara mencari data dari sumber-sumber terpercaya seperti
website aqua dan memastikan kembali data-data tersebut valid dengan bertanya kepada
pihak-pihak terkait yang bekerja di aqua. Kemudian kami mendapat juga dari berita-
berita bagaimana tersebar aqua menjalankan praktek CGC dan CSR mereka, dan juga
kami membaca buku agar mengetahui makna dari CGC dan CSR tersebut agar
mendapatkan penjelasan yang valid.

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Praktek CGC yang sudah dilakukan oleh aqua berjalan dengan baik terbukti dengan
adanya praktek tersebut perusahaan mampu mewujudkan keterbukaan kepada
stakeholder untuk mengetahui keberlanjutan perusahaan dan dampak pada rantai bisnis
secara komprehensif. dan untuk praktek CSR yang dilakukan oleh aqua Penerapan
terakit program CSR pada PT Aqua Golden Mississippi yang berhasil terindikasi
diterapkan dengan baik diantaranya yaitu Bank Sampah. Secara garis besar bank
sampah merupakan titik pusat dari penanggulangan sampah dan pengolahan sampah
menjadi raw materials produk baru seperti dakron, geotekstil dan produk terinovasi
sebagainya. Penerapan secara nyata dan baik CSR perusahaan juga terindikasi dari
pencapaian dan penghargaan yaitu diantanya 7 pabrik Aqua menerima penghargaan
peduli masyarakat dan lingkungan dari Gubernur Jawa barat. Selanjutnya, penghargaan
Gold Champion in Corporate Social Responsibility Program untuk kategori kelompok
perusahaan swasta pada ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award
(BISRA) serta penghargaan lainnya.

4.2 Saran
a. Praktek CGC
Perusahaan harus selalu mempertegas peraturan terkait Good Corporate
Governance (GCG) agar perusahaan semakin tumbuh berkembang, bertahan dan dapat
mencapai tujuannya.

b. Praktek CSR

Perusahaan harus selalu mengembangkan diri dalam peningkatan kesejahteraan


secara umum dengan CSR dan perusahaan dan semakin maju. Hal tersebut dapat
membuat perusahan memiliki keberlangsungan jangka panjang dalam bertahan dan
dapat mencapai tujuannya.

REFERENSI
Marnelly, T. R. (2012). Corporate social responsibility (CSR): Tinjauan teori dan
praktek di Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis, 2(2), 49-59.
Rossi, R. N., & Panggabean, R. R. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Binus Business Review, 3(1),
141-154.
Masitoh, N. S., & Hidayah, N. (2018). Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Tekun, 1(1), 49-57.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.beritatugu.com%
2Fkategori%2Fpengetahuan%2F2690%2Fproduk-asli-indonesia-yang-mendunia-
seri-1-aqua-air-minum-
kemasan.html%2Famp&psig=AOvVaw3LAuvEqzPbpboFVbzwsKo0&ust=1
641707368229000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTC
ODU9Ne6ofUCFQAAAAAdAAAAABAD
www.aqua.com
http://saifuddinra.blogspot.co.id/2014/11/tugas-teori-organisasi-umum-1-analisa.html

Anda mungkin juga menyukai