Disusun oleh:
Rio Rizqi Arlianda
1501194351
Maya Puji Ainur
1501194131
Ahmad Maulana Lothian
1501190244
Muhammad Zikri Bintani
1501184324
Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan
penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini
AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh
pelanggannya di seluruh Indonesia. (Sumber:www.aqua.com)
Sejarah PT AQUA Golden Mississippi dimulai pada tahun 1973 sebagai pionir
perusahaan air minum mineral pertama di Indonesia. Lalu pada tahun 1974, AQUA
meluncurkan produk kemasan dalam botol kaca ukuran 950 ml. Di tahun 1984, AQUA
mendirikan pabrik kedua di Pandaan, Jawa Timur. Pengembangan produk AQUA pun
dilanjutkan pada tahun 1985 dengan meluncurkan produk dalam bentuk kemasan PET
220 ml.
b. Misi
AQUA selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen
Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan
AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).
1.4. Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi perusahaan air minum Aqua seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.2:
GAMBAR 1.2
Struktur Organisasi Aqua
Sumber : PT AQUA Golden Mississippi Tbk.
1. Dewan Komisaris
• Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan memberikan nasihat
kepada direktur
• Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan PT
dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT.
• Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat
diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu
direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu
2. Direktur Utama
• memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
• memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer)
• menyetujui anggaran tahunan perusahaan
• menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
3. Direktur Keuangan Finance & Accounting
• Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu.
• Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran
kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku
• Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana
secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan
semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta
mengurangi risiko keuangan.
• Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk
dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan
dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi,
operasional maupun kondisi keuangan lainnya
• Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk
memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan
4. Direktur Pemasaran Sales & Marketing
• Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta
system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan
• Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan
kapasitas produksi terisi secara optimal
• Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan
umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.
• Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan
jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan
• Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk
memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar
• Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team
untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan
• Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan
manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta
peraturan dijalankan dengan optimal.
5. Direktur Personalia
• Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
departemen.
• Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan
suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
• Menampung dan mencari keluhan karyawan.
• Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan
karyawan.
• Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan
6. Direktur Produksi
• Mengendalikan semua proses produksi perusahaan.
• Mengontrol jalannya proses produksi.
• Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.
• Bertanggung jawab atas hasil produksi.
Good Corporate Governance (GCG) sebagai suatu tata kelola terhadap perusahaan
agar dapat berjalan dengan optimal dan sebagai upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan (Agoes, 2011). Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
pengawasan terhadap pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang pihak
pengelola perusahaan dapat berjalan secara lebih tepat apabila dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak menjalankan GCG. Kemudian, perusahaan dapat mempunyai
profitabilitas lebih tinggi dalam pengurangan biaya yang beriringan dengan turunya
resiko yang diambil dan ditambah value yang tercipata adanya GCG stakeholder dapat
lebih aware tehadap kondisi perusahaan serta strategi yang ada pada perusahaan.
Sehingga, penerapan yang efektif dan efesien Good Corporate Governance (GCG)
penting untuk selalu dikembangkan dan dievaluasi secara komprehensif.
Good Corporate Governance (GCG) secara riil harus mempunyai pedoman terkait
dengan prinsip GCG diantaranya keterbukaan yaitu suatu proses untuk mengambil
keputusan dimana transparansi terkait informasi dan relevansi harus sesuai dengan
kondisi secara nyata dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian akuntabilitas
sebagai kejelasan terhadap pertanggungjawaban terkait pelaksanaan dan fungsionalitas
pihak-pihak yang ada dalam perusahaan agar manajemen perusahaan terlaksana secara
baik dan efektif. Selanjutnya pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pada proses
pengelolaan yang ada pada perusahaan sesuai dengan apa yang menjadi peraturan yang
berlaku di korporasi. Kemudian kemandirian yaitu di mana perusahaan harus
beroperasional dan memiliki kinerja yang profesional dan fokus. Selanjutnya
kewajaran, yaitu kesetaraan dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak pengambil
keputusan harus sesuai dengan apa yang telah menjadi hak dan kewajiban serta
perjanjian dalam peraturan yang berlaku di perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk moral dan tindakan dari
perusahaan untuk membantu serta berkontribusi dalam peningkaatan kesejahteraan
masyarakat. Pada penerapan CSR terdapat tiga fokus utama yaitu kesukarelaan, dimana
perusahaan memegang kendali pada peran CSR perusahaan tersebut. Kemudian,
kewajiban yaitu terkait kepedulian dalam membantu lingkungan secara umum.
Selanjutnya, kedermawanan yaitu pencapaian tujuan perusahaan terkaitpemeliharaan
sosial dan lingkungan yang rusak serta mengalami permasalahan yang harus ditangani
dengan baik. Sehingga, Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai peran
dalam penurunan tingkat permasalahan sosial dan lingkungan secara umum.
Metode analisa yang kami gunakan untuk mencari informasi yang ada di dalam
pelaksanaan tugas ini dengan cara mencari data dari sumber-sumber terpercaya seperti
website aqua dan memastikan kembali data-data tersebut valid dengan bertanya kepada
pihak-pihak terkait yang bekerja di aqua. Kemudian kami mendapat juga dari berita-
berita bagaimana tersebar aqua menjalankan praktek CGC dan CSR mereka, dan juga
kami membaca buku agar mengetahui makna dari CGC dan CSR tersebut agar
mendapatkan penjelasan yang valid.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Praktek CGC yang sudah dilakukan oleh aqua berjalan dengan baik terbukti dengan
adanya praktek tersebut perusahaan mampu mewujudkan keterbukaan kepada
stakeholder untuk mengetahui keberlanjutan perusahaan dan dampak pada rantai bisnis
secara komprehensif. dan untuk praktek CSR yang dilakukan oleh aqua Penerapan
terakit program CSR pada PT Aqua Golden Mississippi yang berhasil terindikasi
diterapkan dengan baik diantaranya yaitu Bank Sampah. Secara garis besar bank
sampah merupakan titik pusat dari penanggulangan sampah dan pengolahan sampah
menjadi raw materials produk baru seperti dakron, geotekstil dan produk terinovasi
sebagainya. Penerapan secara nyata dan baik CSR perusahaan juga terindikasi dari
pencapaian dan penghargaan yaitu diantanya 7 pabrik Aqua menerima penghargaan
peduli masyarakat dan lingkungan dari Gubernur Jawa barat. Selanjutnya, penghargaan
Gold Champion in Corporate Social Responsibility Program untuk kategori kelompok
perusahaan swasta pada ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award
(BISRA) serta penghargaan lainnya.
4.2 Saran
a. Praktek CGC
Perusahaan harus selalu mempertegas peraturan terkait Good Corporate
Governance (GCG) agar perusahaan semakin tumbuh berkembang, bertahan dan dapat
mencapai tujuannya.
b. Praktek CSR
REFERENSI
Marnelly, T. R. (2012). Corporate social responsibility (CSR): Tinjauan teori dan
praktek di Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis, 2(2), 49-59.
Rossi, R. N., & Panggabean, R. R. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Binus Business Review, 3(1),
141-154.
Masitoh, N. S., & Hidayah, N. (2018). Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Tekun, 1(1), 49-57.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.beritatugu.com%
2Fkategori%2Fpengetahuan%2F2690%2Fproduk-asli-indonesia-yang-mendunia-
seri-1-aqua-air-minum-
kemasan.html%2Famp&psig=AOvVaw3LAuvEqzPbpboFVbzwsKo0&ust=1
641707368229000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTC
ODU9Ne6ofUCFQAAAAAdAAAAABAD
www.aqua.com
http://saifuddinra.blogspot.co.id/2014/11/tugas-teori-organisasi-umum-1-analisa.html