id
Oleh :
NIM C0705008
SURAKARTA
commit to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Mengetahui
Koordinator TA,
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Konsep Karya Tugas Akhir
PERANCANGAN PROMOSI KEMASAN BARU
FLOREN CHOCOLATE, MOJOSONGO-SOLO
Oleh
CATHARINA RENITYA MILA NUGRAHA
C0705008
Dinyatakan Lulus Ujian Tugas Akhir oleh Tim Penguji dalam Sidang Ujian Tugas Akhir
Pada hari ___________
Tim Penguji,
Ketua Sidang Ujian Tugas Akhir
Drs. M.Suharto, M.Sn. (…………………..)
NIP. 19561220 198603 1 003
Mengetahui,
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
2011. Chatarina Renitya Mila Nugraha. C0705008. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul
Perancangan Promosi Kemasan Baru Floren Chocolate, Mojosongo-Solo. Adapun
permasalahan yang dikaji adalah bagaimana memberikan brand image baru melalui media
kemasan untuk produk Floren chocolate dan upaya untuk mempromosikan kemasan baru
tersebut. Floren Chocolate adalah home’s industry yang membuat beberapa macam bentuk
dari coklat olahan. Salah satu andalan dari Floren chocolate adalah “chocolate batik
peanut”nya. “Batik peanut” adalah coklat olahan berbentuk menyerupai ampyang. Lengkap
dengan kacang oven dan kemasan lama bercorak batik, “batik peanut“chocolate ini dapat
menjadi salah satu alternative oleh-oleh khas Solo. Namun, keberadaan Floren chocolate ini
belum begitu dikenal oleh masyarakat Solo, sehingga perlu dilakukan promosi yang tepat
untuk menyampaikan pesan maupun informasi tentang keberadaan Floren chocolate ini.
Dengan adanya brand image pada kemasan dan promosinya, Floren chocolate diharapkan
dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, terutama warga Solo. Brand image yang dibentuk
melalui perancangan kemasan dan promosi kemasan baru ini bertujuan agar Floren Chocolate
lebih dikenal oleh masyarakat, memiliki suatu ciri khas yang unik, serta mengidentitaskan
bahwa Floren Chocolate adalah “asli gaweyane wong solo” dan dapat dijadikan sebagai salah
satu oleh-oleh khas dari Solo. Promosi yang meliputi iklan indoor,outdoor, above the line,
below the line, serta ambient media.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
2011. Chatarina Renitya Mila Nugraha. C0705008. The title of this study is Perancangan
Promosi Kemasan Baru Floren Chocolate, Mojosongo-Solo ‘Designing the Promotion of
Newly Packaged Floren Chocolate, Mojosongo-Solo’. The objectives of the study are to
describe how to give a new brand image to Floren chocolate products through a medium of
packaging and the efforts to promote the new packaging. Floren chocolate is a home industry
which produces several kinds of chocolate, one of which is its favorite Batik peanut
chocolate. The form of this chocolate is like that of ampyang, a local snack made of peanut
and palm sugar. Mixed with oven-baked peanuts and in the old packaging with batik motif,
Batik peanut chocolate deserves to be an alternative special food from Solo. However, Floren
chocolate is not yet recognized extensively by people around the city. Therefore, its
promotion is worth doing to spread information related to the products. The shaping of the
brand image through the new design and promotion aims at socializing the chocolate
products, promoting its unique characteristics and showing that the chocolate products are
originally made by a Solonese producer. The products are then expected to become one of
food icons of Solo. The promotion includes indoor-out door, above and below the line, and
ambient media advertising.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teruntuk semua yang tersayang, eyang, ibu, momo, mimi, keluarga, dan fate…
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
sebab atas campur tangan dan rencana-Nya yang teramat indah, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini dengan baik.
Dalam penyelesaian Karya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa,M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.
2. Drs. M.Suharto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn. selaku pembimbing pertama
4. Arif Iman Santoso, S.Sn., Pembimbing Akademis.
5. Bambang Purwoko, S.IP., staf bidang akademik jurusan Desain Komunikasi Visual.
6. Yusak Yani Tendean dan keluarga, selaku pengelola Floren Chocolate.
7. Theresia Kartini dan Florentina Retno K, S.Pd
8. Segenap kelurga yang penulis kasihi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Konsep Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca sekalian. Akhirnya besar harapan penulis bahwa penulisan ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dalam memperkenalkan produk Floren Chocolate
kepada masyarakat luas.
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
HALAMAN PERSTEJUAN……………………………………………… ii
ABSTRAK………………………………………………………………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………... vi
HALAMAN MOTTO……………………………………………………... vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………….. 3
C. Tujuan ………………………………………………………….. 3
A. Cokelat………………………………………………………… 6
1. Sejarah Cokelat………………………………………… 6
B. Kemasan……………………………………………………….. 8
1. Definisi Kemasan………………………………………. 8
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Fungsi kemasan…………………………………………. 12
6. Pengembangan Kemasan……………………………….. 16
C. Promosi………………………………………………………..... 18
D. Media…………………………………………………… ……… 21
6. Stuktur Organisasi………………………………………. 29
B. KOMPETITOR…………………………………………............ .. 30
1. Pingu’s Chocolate………………………………………... 30
2. Monggo Chocolate……………………………………….. 32
D. Analisa SWOT…………………………………………………… 35
E. Positioning……………………………………………… ……….. 36
A. Metode Perancangan……………………………………………… 40
B. Konsep Kreatif……………………………………………………. 41
commit to user
C. Standar Visual…………………………………………………….. 42
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Ilustrasi……………………………………………………. 42
2. Maskot…………………………………………………….. 42
3. Tipografi…………………………………………………... 45
4. Warna……………………………………………………... 47
5. Lay Out…………………………………………………… 48
3. Sumber Informasi…………………………………………………. 68
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN
PROMOSI KEMASAN BARU
FLOREN CHOCOLATE,
MOJOSONGO-SOLO
ABSTRAK
2011. Chatarina Renitya Mila Nugraha. C0705008. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul
Perancangan Promosi Kemasan Baru Floren Chocolate, Mojosongo-Solo. Adapun
permasalahan yang dikaji adalah bagaimana memberikan brand image baru melalui media
kemasan untuk produk Floren chocolate dan upaya untuk mempromosikan kemasan baru
tersebut. Floren Chocolate adalah home’s industry yang membuat beberapa macam bentuk
dari coklat olahan. Salah satu andalan dari Floren chocolate adalah “chocolate batik
peanut”nya. “Batik peanut” adalah coklat olahan berbentuk menyerupai ampyang. Lengkap
dengan kacang oven dan kemasan lama bercorak batik, “batik peanut“chocolate ini dapat
menjadi salah satu alternative oleh-oleh khas Solo. Namun, keberadaan Floren chocolate ini
belum begitu dikenal oleh masyarakat Solo, sehingga perlu dilakukan promosi yang tepat
untuk menyampaikan pesan maupun informasi tentang keberadaan Floren chocolate ini.
Dengan adanya brand image pada kemasan dan promosinya, Floren chocolate diharapkan
dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, terutama warga Solo. Brand image yang dibentuk
melalui perancangan kemasan dan promosi kemasan baru ini bertujuan agar Floren Chocolate
lebih dikenal oleh masyarakat, memiliki suatu ciri khas yang unik, serta mengidentitaskan
bahwa Floren Chocolate adalah “asli gaweyane wong solo” dan dapat dijadikan sebagai salah
satu oleh-oleh khas dari Solo. Promosi yang meliputi iklan indoor,outdoor, above the line,
below the line, serta ambient media.
1
Mahasiswa jurusan desain komunikasi visual fakultas sastra dan senirupa, dengan NIM C0705008
2
Hermansyah Muttaqien, S.Sn., M.Sn, sebagai pembimbing pertama
3
Arif Imam Santosa,S.Sn, sebagai pebimbing kedua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Coklat memang sangat digemari oleh semua orang dan kalangan. Walaupun
kandungan gula yang terdapat dalam coklat dapat meningkatkan berat badan, merusak
gigi, atau dapat menyebabkan diabetes. Tetapi, coklat sendiri mengandung banyak hal
yang bermanfaat bagi tubuh. Coklat mengandung antioksidan yang dapat menjaga
kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan dalam segi psikis manusia, coklat
dapat menimbulkan perasaan rileks. Namun ternyata coklat juga bermanfaat bagi
kecantikan.
Coklat merupakan salah satu macam produk low involvement (produk yang
membeli memutuskan transaksi) dari banyak macam produk low involvement yang
lain. Adanya produk low involvement di pasaran dapat memberikan suatu keuntungan
coklat harus bersaing ketat untuk mendapatkan konsumen. Pembuat coklat harus
pintar-pintar mengeluarkan ide kreatifnya untuk menjangkau pasar dan menarik minat
industry disini adalah Floren Chocolate. Floren Chocolate yang berlokasi di daerah
Mojosongo ini juga berusaha menguasai pasar. Dengan motivasi dan pengalaman
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
home industry, pengusaha coklat harus mampu memberikan keunikan tersendiri untuk
produk coklat buatannya. Selain rasa dan berbagai macam bentuk yang berbeda,
kemasan coklat bisa menjadi suatu faktor untuk menarik minat konsumen. Seperti
yang dituliskan oleh Hermawan kertajaya bahwa “ ketertarikan pada kemasan yang
atraktif, display menonjol, harga murah, dan bujukan SPG tentu saja akan membuat
pembeli membeli di luar rencana semula”. Dalam kalimat tersebut, disinggung bahwa
kemasan yang atraktif memberikan dampak impulse buying yang kemungkinan besar
menyajikan produk coklatnya hanya dengan wadah mika berbentuk kotak atau
sekadar plastik bertuliskan brand dari produk mereka. Hal ini bisa memberikan suatu
peluang kesempatan yang baik untuk Floren Chocolate. Floren Chocolate bisa
Jika hanya mengubah kemasan, hal ini dirasa tidak cukup untuk
adanya kemasan baru ini maka harus diadakan pula suatu promosi. Promosi dilakukan
supaya masyarakat tahu bahwa di sekitar mereka terdapat chocolate’s home industry
yang hadir dengan kemasan baru, lebih menarik, dan lebih mengugah selera. Maka
dari itu, penulis melihat Floren Chocolate memiliki peluang bisa memberikan
sentuhan lain pada kemasannya. Hal ini penulis lakukan agar Floren Chocolate
terlihat memiliki keunikan yang berbeda dibanding dengan coklat buatan chocolate’s
home industry yang lain. Dan untuk lebih memperkenalkan Floren Chocolate kepada
masyarakat, penulis juga ingin melakukan promosi atas kemasan baru yang akan
dibuat. maka dari itu penulis mencobacommit to user perancangan promosi ini dalam
mengangkat
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana merancang konsep dan desain kemasan yang coklat yang memiliki
kemasannya?
C. Tujuan
1. Merancang kemasan coklat yang memiliki daya tarik. Melalui logo yang telah
dibangun sejak awal, sedikit perubahan pada bentuk kemasan serta sentuhan
desain pada kemasannya, diharapkan bisa dihasilkan kemasan yang unik dan
2. Merancang strategi promosi yang efektif melalui berbagai media antara lain
1. Target Market
a. Segmen Demografi
Surakarta.
2. Target Audience
remaja yang antusias dengan berbagai produk coklat dan mejadikan kebiasaan
1. Survey
2. Wawancara
nonformal, suasana akrab, sifat pertanyaan yang lentur dan ada jaminan keamanan
3. Studi Pustaka
Yaitu penulis menggunakan sarana pustaka dari beberapa buku yang dapat
memperkuat hasil analisis ini, seperti majalah, buku-buku, situs internet yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Cokelat
1. Sejarah Cokelat
Kata cokelat berasal dari suku Maya Kuno di Meksiko. Cokelat berasal dari kata
Xocolat yang merupakan kombinasi kata xocolli yang artinya pahit dan alt yang artinya air.
Menurut sumber The Field Museum di Chicago, suku Maya adalah suku pertama
yang menemukan rahasia cokelat pada tahun 250 M. Pada sekitar tahun 900M biji cokelat
menjadi komoditas utama penduduk Meso-Amerika. Pada masa kerajaan Aztec di Meksiko
yang berkuasa pada tahun 1400M, daerah yang meliputi Kota Meksiko, saat ini dikenal
sebagai daerah Meso-Amerika, paling kaya biji cokelat. Bagi suku Aztec, biji cokelat
merupakan “makanan para dewa” atau dalam bahasa Yunani theobroma. Biasanya biji
cokelat digunakan dalam upacara-upacara keagamaan, sebagai hadiah, dan sebagai alat tukar
perdagangan yang dikenal sebagai mata uang dalam peradaban modern. Sampai pada tahun
1500M, tidak satu pun Negara di eropa mengetahui cokelat, yang akhirnya menjadi sajian
yang terkenal di dunia. Sampai dengan tahun 1521 M, Hernan Cortes mengambil alih
Meksiko dan Spanyol, dan ia mulai mendalami kaya rasa cokelat. Pasukan Spanyol meminta
secara paksa suku Aztec untuk menyerahkan harta kekayaan mereka atau dibunuh. Biji
cokelat yang merupakan barang berharga dan mata uang bagi suku Aztec, menjadi brang
sitaan dalam perang. Tidak lama kemudian, biji cokelat dan cokelat mulai merambah
spanyol. Dalam waktu 100 tahun, kecintaan kepada cokelat mewabah di seluruh Eropa.
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id7
menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat
menyebar di antara kaum elite Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya
menjadi cukup murah. Dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas
pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangan Eropa, Cokelat sangat terkenal di London
sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, yang dimulai di
rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada tahun 1657. Pada tahun 1689
seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu
cokelat di Jamaika, yang awalnya diminum oleh suku Apothekari. Namun, minuman ini
kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara. Pada tahun 1765 didirikan pabrik cokelat di
minuman, dan baru pada tahun 1984 ditemukan coklat padat. (Carolina Brotodjojo, 2008 : 7)
Menurut sumber dari The Field Museum Chicago, Rhonda Parkison, Wikipedia, dan
Athens Medical School Yunani, cokelat memiliki beberapa kandungan dan manfaat,
diantaranya adalah :
a. Asam Oleat.
Asam lemak tak jenuh. Ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada
penduduk mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun,
b. Katekin
mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.
c. Theobromine
commit
Membantu membangun perasaan todan
tenang usermeringankan sakit tenggorokan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id8
d. Kafein
e. Phenethyylamine
B. Kemasan
1. Definisi Kemasan
sekelompok barang. Cellophane, kertas, tekstil, kaca, plastik, kain dan logam adalah
beberapa material kemasan dari ratusan material yang ada yang digunakan untuk tujuan
pengemasan. Kotak, kaleng, pembungkus, karton, tas, toples, dan tube merupakan beberapa
dari ratusan bentuk kemasan yang ada. Sedangkan kemasan mengacu pada objek fisik itu
sendiri. Kata kemasan mengimplikasikan hasil akhir dari proses mengemas. (Marianne
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi.
Bagi sebagian besar orang, Kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan
cenderung dianggap sebagai "pelindung " makanan. Tidak semua bahan kemasan makanan
itu baik untuk kesehatan, malah ada bahaya yang mengancam kita dari kemasan makanan
silent salesman. It’s the last thing the customers see before they make a purchase decision”
yang kurang lebih mengatakan bahwa pengemasan itu penting sekali. Pengemasan
commit to user
merupakan penjualan yang dilakukan secara diam-diam. Pengemasan adalah hal terakir yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id9
dilihat sebelum mereka membuat keputusan untuk membeli. (Majalah Concept, 2007 : 12)
Menurut Kamus Wikipedia, packaging is the science, art, and technology of enclosing
or protecting products for distribution, storage, sale, and use. Artinya kemasan adalah ilmu,
seni, dan , teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim,
merek produk yang berhasil dimulai dari konsep sampai penjualan” diungkapkan bahwa
kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah
atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan
itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang
kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar dapat
sehingga pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan
eksperimen, dan pemikiran strategis adalah beberapa cara dasar dimana informasi visual dan
verbal menjadi suatu konsep, ide, atau strategi desain. Melalui suatu strategi desain produk
yang disusun dengan efektif, informasi produk disampaikan kepada konsumen. Desain
kemasan harus berfungsi sebagai sarana estetika untuk berkomunikasi dengan semua orang
dari berbagai latar belakang, minat, dan pekerjaan yang berbeda. (Marianne Rosner
Klimchuk, 2007)
Sejarah desain kemasan berkaitan erat dengan setiap aspek perubahan budaya
Sejarah awal desain kemasan dimulai dari kebutuhan manusia untuk memiliki barang,
dan sejak 8000 SM material-material alami seperti anyaman rumput dan kain, kulit pohon,
daun, kerang, kerajinan tanah liat, da peralatan kaca yang kasar digunakan sebagai peti kemas
mengilhami bentuk botol kaca, dan kulit binatang serta daun merupakan asal muasal kantung
permintaan akan lebih banyak produk. Supermareket memperluas rak makanan mereka,
menjadi sangat tergantung pada desain kemasan untuk meraih kesuksesan. Dari hal ini,
bersamaan dengan yang mereka miliki, memberikan tuntutan akan kenyamanan dan nilai.
Efisiensi ruang, daur ulang, dan keprihatinan lingkungan juga mendapat perhatian sebagai
cerminan nilai masyarakat konsumen yang berubah. Kaleng soda berubah dari tutup cabut
menjadi tutup yang lebih mudah dibuka, kaca digantikan plastik untuk menjawab
kekhawatiran konsumen tentang kemungkinan pecah, dan laminasi serta lapisan khusus pada
Untuk saat ini, dengan kemewahan menjadi salah satu nilai utama bagi konsumen
pada awal abad ke-21, desain telah melangkah ke depan sebagai sarana untuk membedakan
kualitas. Dengan kepekaan sensitivitas estetika konsumen yang lebih tajam denga kualitas
desain, mereka lebih menyadari kekuatan desain kemasan dan pengaruhnya pada keputusan
pembelian.
Desain kemasan masa kini memiliki beragam tujuan. Meskipun tidak ada satu tema
atau pendekatan yang dapat dijadikan suatu pernyataan umum desain kemasan pada awal
4. Fungsi Kemasan
Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun barang-
barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan pemenuhan suatu
kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan masyarakat pembeli.
Untuk keperluan ini kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi yang harus
dimilikinya seperti:
a. Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dari
kemungkinan rusak. Sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan pembeli, bahkan
masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis terpakai, (dalam hal ini
b. Mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citra diri dan
dikemasnya.
c. Rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar tentang
d. Melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai alat
Antara lain :
Dalam fungsi ini desain bentuk-kemasan harus mendapat dukungan penuh dari unsur
keterangan dan pesan-pesannya sendiri. Jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin
dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan sejumlah faktor-faktor penting antara
a. Faktor Pengamanan
serangga, dll
b. Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya
c. Faktor Pendistribusian
d. Faktor Komunikasi
merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah dilihat,
dipahami,dan diingat.
e. Faktor Ergonomi
Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, dan mudah
diambil/dihabiskan isinya.
f. Faktor Estetika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
warna,bentuk, merek/logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak untuk mencapai mutu daya
g. Faktor Identitas
Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, yakni memiliki
yang lain.
Seluruh faktor fungsional ini sama penting satu dengan lainnya dan merupakan satu
kesatuan yang sangat vital untuk mendukung keberhasilan penjualan. Sebuah kemasan yang
buruk akan memberikan citra yang jelek terhadap suatu produk dan tidak dapat menolong
dalam penjualan produk apapun. Dan sebaliknya kemasan yang baik akan lebih berdaya guna
Bauran dari fungsi fungsional kemasan, menciptakan suatu daya tarik kemasan untuk
seorang konsumen dalam memutuskan untuk mekonsumsi suatu produk. Hal ini terjadi
karena suatu daya tarik kemasan, tidak akan lepas dari suatu persepsi, yakni proses dimana
manusia mengadakan kontak dengan lingkungannya dan bagaimana manusia bereaksi pada
bentuk dan visual suatu objek tertentu. Persepsi dapat juga dikatakan sebagai suatu proses
penerimaan rangsang inderawi dan penafsirannya. Rangsangan inderawi dapat terjadi melalui
indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), indera
penciuman (hidung), dan indera pengecap (lidah). Melalui beberapa macam saluran
dan keseimbangan dalam segala hal yang dilihat. Setiap orang, secara sengaja atau tidak,
akan menghindari rangsangan yang menerpanya. Otak dan mata hanya akan melihat
kemasan-kemasan tertentu yang menarik perhatiannya pada rak-rak penjualan. Dan apapun
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu produk,
yang mencakup warna, bentuk, merek, ilustrasi, teks, serta tata letak. Seluruhnya
Daya Tarik visual berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang
terletak pada bawah sadar manusia, desain yang baik memiliki efek positif yang
sebagian besar tidak disadari karena konsumen umumnya tidak menyadari bahwa
mereka dipengaruhi oleh desain dan mereka tidak menganalisis setiap unsur.
Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi sutau kemasan yang
3) Kemasan dengan porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman, atau dengan
isinya dan mengisinya kembali untuk jenis produk yang dapat diisi ulang
Dapat disimpulkan bahwa daya tarik suatu kemasan sangat penting artinya karena
akan mempengaruhi tindakan konsumen baik secara sadar maupun tanpa sadar. Dan faktor
6. Pengembangan Kemasan
pandang yang berhubungan dengan produk atau kebutuhan pasar yang disebutkan oleh pihak
dan sebagainya. Pengemasan akan mempunyai dampak dan pengaruh jangka panjang pada
keseluruhan laba dan penjualan, maka hal ini harus dipikirkan secara awal untuk
organisasi dari tiap perusahaan tetapi yang terpenting tiap perusahaan harus menyadari
a. Keadaan yang sekarang dan perkembangan dari bahan pengemasan masa kini sesuai
e. Pengaruh sosial pada lingkungan seperti masalah daur ulang dan pembuangan.
Kita juga harus memikirkan pengembangan kemasan sebagai suatu hal yang wajar
commit
tapi juga harus diingat bahwa pengembangan to userjuga harus ditempatkan pada tahap-
kemasan
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
tahap dari suatu siklus hidup dari suatu produk. Secara lengkap kita bisa memulai dan
memikirkan sasaran pengembangan kemasan dari sudut pandang dari kemasan baru untuk
Jika kemasan dirasa layak untuk dikembangkan, maka akan diperoleh kemasan yang
baik untuk produk yang akan dipasarkan. Beberapa hal yang kita peroleh jika kemasan itu
konsumen.
pengembangan desain kemasan yang merupakan identitas produk memang diperlukan, akan
tetapi pengembangan desain tidak dianjurkan untuk mengubahnya secara drastis, karena
dapat menyebabkan menjauhnya loyalitas merek dan memberi kesan pada konsumen adanya
perubahan produk secara keseluruhan. Perubahan juga tdak dianjurkan sesering mungkin
lain :
a. Turunnya penjualan.
commit to user
b. Perubahan kencenderungan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
C. Promosi
Promosi merupakan salah satu unsur 4P yang ada dalam bauran pemasaran (product,
place, price, promotion) yang diterapkan oleh para akademisi dengan mengacu pada semua
selling, dsb)
1. Promosi yang bersifat personal, merupakan upaya promosi langsung yang dilakukan dari
penjual ke pembeli.
a. Pengiklan (Advertising)
b. Publisitas
c. Desain kemasan
e. Exhibits
4. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang (share of shale
space) produsen.
Ada enam macam jenis promosi yang tergolong komunikasi pemasran yang tergolong
mendidik, an melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa
prusahaan.
Terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mecoba merangsang terjadinya pembelian
Seperti iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa namun juga tidak seperti
iklan, pihak sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan runag beriklan.
Biasanaya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai perusahaan.
Melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk
6. Iklan (Advertising)
Bentuk iklan yang dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan
a. Informing
memfasilitasi penciptaan citra merk yang positif. Pada intinya, fungsi periklanan
sebagai sumber informasi bertujuan untuk meningkatkan TOMA atau Top Of Mind
b. Persuading
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk atau jasa
yang diiklankan.
c. Reminding
Iklan menjaga agar merk perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
d. Adding Value
e. Assisting
Periklanan hanyalah salah satu alat dari bauran komunikasi pemasaran. Periklanan
pemasaran lainnnya, juga bisa meningkatkan efektivitas transaksi harga. Peran utama
komunikasi pemasaran.
D. Media
menunjukkan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran.
Perencanaan media harus dikooordinasikan dengan strategi pemasaran dan aspek-aspek lain
Media menurut istilah periklanan yang ditulis oleh Fank Jefkins merupakan kata
jamak dari medium, yaitu wahana untuk menyampaikan pesan-pesan periklanan. Bentuknya
sangat bervariasi, ada media pers (Koran, majalah), radio, televisi, media luar ruangan,
Yaitu jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan.
a. Media cetak, yaitu media yang penyebarannya melalui teknik cetak (printing), antara
lain : surat kabar, tabloid, majalah, jurnal, buku, katalog, annual report dan
sebagainya
commit to user
b. Media elektronik, yaitu sebuah media yang penyelenggaranya melalui peralatan
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
c. Media luar ruang, yaitu media yang sosialisasinya secara fisik berada di luar ruangan,
Media Lini Bawah terdiri atas seluruh media yang ada, kecuali yang telah disebutkan di
Yaitu media yang merupakan gabungan dari media lini atas dan media lini bawah. Biro
iklan yang menanganinya biasa disebut through the line agencies atau biro periklanan
Saat semakin menyusutnya media iklan, kebutuhan produk untuk tampil tidak lagi
cukup hanya sekedar beriklan di televisi, radio, atau koran. Banyaknya iklan yang diputar di
setiap acara ber-rating tinggi malah membuat iklan tersebut tidak mau dilihat penonton.
Dengan gampang, penonton tinggal berganti saluran, menunggu beberapa saat, lalu menekan
kembali saluran sebelumnya berharap iklan sudah berlalu. Brand akan membuang biaya
placement yang percuma saat iklannya tampil di tengah-tengah deretan iklan, tanpa ada yang
menyaksikannya. Tentunya, akan lebih baik bila budget tersebut dimanfaatkan untuk upaya-
upaya lain yang lebih strategis untuk membangun brand. Beberapa cara dilakukan dengan
mencoba memanfaatkan media ruang luar dengan cara seunik mungkin sehingga setiap orang
yang melewatinya bisa tersenyum, tertawa, dan ingat akan pesan iklan tersebut. Saat
mendengar tentang media ruang luar, yang terpikir pertama kabillboard. Tapi, semakin
banyaknya billboard dan penempatannya yang tidak teratur juga malah membuat pandangan
menjadi tidak enak. Padahal media ruang luar tidak sesempit itu. Apapun yang kita lihat di
commit
sekitar kita, dipandu oleh kreativitas kita dalam to user
mengolahnya, pasti bisa menjadi media iklan.
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Maka perlunya adanya media unik untuk lebih menarik perhatian target, yaitu dengan adanya
ambient media. Ada beberapa alasan terjadinya pertumbuhan ambient media, diantaranya :
Ambient media menyampaikan pesan sebuah merek kepada konsumen dengan cara
yang tidak biasa sehingga akan lebih mengenang di ingatan target. Hal ini memberi peluang
untuk pengiklan dapat menjaga brand awareness (kesadaran akan merek). Ambient media
massa dapat menghasilkan perhatian terpusat di lokasi, atau langsung berinteraksi dengan
Ambient media merupakan salah satu strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah
untuk membangkitkan feeling dan mood konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika
berinteraksi dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh produsen. Semangat yang
dibawa oleh ambient media adalah memberikan memorable experience (pengalamana yang
kegiatan below the line yang terintegrasi dengan media. Ambient media juga bisa disebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
Floren Chocolate adalah home industry yang bergerak di bidang perdagangan dengan
produk utama coklat yang diolah menjadi beberapa kreasi. Floren chocolate didirikan kurang
lebih 12 tahun yang lalu di kediaman bapak Yusak Yani Tendean. Awal tujuan dari
didirikannya Floren chocolate ini berawal dari keinginan pak Yusak agar masyarakat
Mojosongo - Solo
BPOM : DEP.KES.RI.SP.0314/11.06/00
Anak Cabang : Jl. Tanggul Mas Raya A3 Semarang (024)3554866 dan Jl.
1. Logo Perusahaan
24
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Logo Floren diambil dari nama anak pertama pak Yusak. Selain merupakan nama
keluarga, kata Floren juga dianggap pak Yusak sebagai lambang keindahan dan cinta. Bunga
yang berada di bawah tulisan Floren juga melambangkan keindahan dan cinta. 2 daun dan 2
batang tunas melambangkan ayah, ibu, dan 2 anak yang disebut sebagai keluarga, dimana
kekeluargaan adalah system yang diterapkan oleh pak Yusak dalam menjalankan usahanya.
Warna merah marun yang digunakan memiliki arti merah sebagai lambang cinta, dan
campuran warna marun merupakan campuran dari warna cokelat, yang merupakan warna
Selama ini mungkin kurang diketahui bahwa pada jaman dahulu coklat hanya menjadi
sajian bagi raja-raja dan orang-orang istana. Hingga saat inipun coklat masih dianggap
sebagai makanan untuk masyarakat golongan kelas atas. Dengan kata lain coklat hanya bisa
dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki uang lebih untuk membeli sebatang coklat.
Berawal dari melihat ampyang yang merupakan makanan rakyat, pak Yusak memiliki
keinginan untuk mengangkat ampyang tersebut menjadi makanan yang digemari layaknya
coklat. Karena menurut pak Yusak, pembuatan ampyang sangatlah rumit, pak Yusak
menganti bahan-bahan untuk membuat ampyang menggunakan coklat. Dengan ini, pak
Yusak berharap coklat yang dirasa hanya bisa dinikmati masyarakat golongan kelas atas, bisa
juga menjadi makanan rakyat (keinginan untuk memasyarakatkan coklat). Setelah ampyang
yang tebuat dari coklat itu terbentuk, pak Yusak membagi-bagikan kepada teman-teman
kantornya. Setelah mendapat respon yang baik dari teman-temannya, pak Yusak mencoba
membuat kemasannya. Pak Yusak berharap agar ampyang coklatnya ini bisa dikenal
masyarakat sebagai oleh-oleh khas Solo, maka kemasan yang pak Yusak pilihpun
commit
bercorakkan batik, dimana kota Solo terkenal to user
dengan batiknya. Setelah kemasan dan produk
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
ampyang coklat ini terbentuk, pak Yusak memberi nama Chocolate Peanut Top Batik untuk
produk pertama yang dianggap juga sebagai pioneer produk chocolate’s home industry di
Floren Chocolate hanya menjadi produsen, setelah itu coklat olahan Floren Chocolate
sesungguhnya. Sebagai contoh, toko yang menyalurkan coklat floren antara lain Mitra
toserba, toko buku Nuria, outlet Dr Oen, toko Asia Baru, Laris swalayan, dan lain-lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Promosi yang pernah dilakukan oleh Floren Chocolate antara lain melalui :
a. Name Board
b. Word of mouth
c. Iklan Advertorial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
6. Struktur Organisasi
Dibawah kepemimpinan bapak Yusak, 10 pegawai yang terdiri dari 8 pegawai di produksi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Ada 2 cara penyaluran produk Floren Chocolate agar sampai ke tangan konsumen.
Cara pertama , konsumen langsung datang ke Floren Chocolate untuk membeli produk
Floren Chocolate. Dan cara yang kedua adalah dari Floren chocolate disalurkan terlebih
dahulu ke toko atau swalayan, setelah itu disampaikan kepada konsumen yang datang
berkunjung ke toko atau swalayan tersebut serta tertarik pada produk Floren Chocolate.
B. Kompetitor
Di kota Surakarta, terdapat bebarapa chocolate home industry yang dapat menjadi
pesaing Floren chocolate. Antara lain Pingu’s Chocolate dan Monggo Chocolate. Berikut
data kompetitor ;
1. Pingu’s Chocolate
a. Profil perusahaan
Phone : (0271)620845
Email : niendytaz@yahoo.com
Ada beberapa produk dari Pingu’s Chocolate. Antara lain choco box, lovely heart
box, puzzle of love, mini heart, sexy lip, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa
c. Pemasaran
Konsep strategi pemasaran yang Pingu’s chocolate adalah promosi lewat brosur
dan mouth by mouth. Pingu’s Chocolate ini tidak memiliki pegawai karena dalam
produksinya dilakukan sendiri oleh owner dari Pingu’s Chocolate. Home industry
yang didirikan bermula dari iseng ini, telah berdiri sekitar 4 tahun. Walaupun belum
memiliki nomer BPOM, Pemasaran Pingu’s Chocolate sudah cukup luas. Wilayah
2. Monggo Chocolate
a. Profil Perusahaan
Purbayan
Website : info@chocolatemonggo.com
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
c. Pemasaran
Selain telah memiliki outlet, Monggo Chocolate juga melakukan promosi untuk
produknya. Dengan pembuatan name board, website, brosur , dan yang lainnya,
Monggo Chocolate semakin mampu dikenal oleh masyarakat luas. Contoh promosi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil riset melalui 50 responden yang terdiri mulai dari anak SMP hingga
3. 58% responden suka mengkonsumsi produk coklat dan 32% sangat suka mengkonsumsi
coklat.
4. 56% responden mengkonsumsi coklat lebih dari enam kali dalam sebulan.
6. 56% responden pria lebih senang membeli coklat untuk di konsumsi sendiri, 28% lebih
10. 52% responden tidak pernah membeli produk dari Floren Chocolate.
11. 55% responden membeli produk Floren Chocolate kurang dari lima kali dalam seminggu.
12. 54% responden memberikan penilaian sederhana untuk kemasan Floren Chocolate.
13. 36% responden mengatakan terdapat kelebihan pada kemasan Floren Chocolate.
14. 50% dari 18 responden yang menyatakan ada kelebihan pada kemasan Floren Chocolate
memberikan alasan kemasan Floren Chocolate memiliki desain yang menarik, 20% dari
18 responden menganggap bahwa kemasan Floren Chocolate memiliki bentuk yang unik.
15. 64% responden mengatakan terdapat kelemahan pada kemasan Floren Chocolate.
16. 48% dari 37 responden yang menyatakan ada kekurangan pada kemasan Floren
kurang menjual.
17. 64% responden mengatakan perlu diadakan perubahan pada bentuk dan desain kemasan
Floren Chocolate.
18. 49% dari 37 responden yang mengatakan perlu diadakan perubahan, memberikan alasan
agar kemasan Floren Chocolate lebih menarik dan 32% dari 37 responden mengatakan
agar produk Floren Chocolate berbeda dengan produk Chocolate’s home industry yang
lain.
D. Analisis SWOT
Analisa akan segala hal yang berhubungan dengan perencanaan startegi, dapat
menggunakan analisa SWOT (SWOT analysis). Analisa ini membantu untuk melihat kembali
Berikut analisis SWOT dari Floren Chocolate, Pingu’s Chocolate, dan Pinky Chocolate :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Analisa
Floren Chocolate Pingu’s Chocolate Monggo Chocolate
SWOT
Telah memiliki
outlet.
Promosi yang
dilakukan cukup.
Memiliki website
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
outlet.
(Kesempatan) menumbuhkan
kepercayaan
masyarakat terhadap
produk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
Daya beli
masyarakat yang
memungkinkan
masyarakat mampu
untuk membeli
produk
bahwa coklat
mahal.
E. Positioning
chocolate’s home industry yang memiliki harga murah dan chocolate’s home industry
pertama di kota Solo (cikal bakal chocolate’s home industry di kota Solo).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimilki oleh produk saingannya, kelebihan
tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi konsumen
menggunakan suatu produk. Unique Selling Prepotititon Floren Chocolate adalah memiliki
berbagai macam bentuk serta kemasan yang memiliki corak desain batik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Metode Perancangan
Perancangan berarti proses, cara, perbuatan dalam mengatur segala sesuatu atau
pada perencanaan struktur kemasan baru beserta media promosi untuk mengenalkan kemasan
baru dan produk Floren itu sendiri. Hal pertama dalam perencanaan ini adalah melakukan
riset produk floren chocolate melalui wawancara dan observasi lapangan atau bertatap muka
langsung dengan pemilik serta melihat kondisi sekitar floren chocolate. Setelah bertemu
dengan owner floren chocolate, penulis mengali siapakah yang akan menjadi target market
(TM). Jika target market untuk promosi sudah ditentukan, penulis mencari produk lain yang
dapat dijadikan kompetitor, dan selanjutnya menganalisis karakteristik produk floren secara
mendalam. Dari hasil analisis produk dan kompetitor,produk dapat diposisikan sesuai dengan
karakter yang dimiliki (positioning), kemudian dapat ditemukan USP (Unique Selling
Proposition)
Permasalahan utama yang dihadapi adalah strategi desain kemasan yang digunakan
dan promosi produk floren chocolate. Maka daripada itu, harus diciptakan desain kemasan
yang berbeda dan lebih menarik serta promosi yang dapat memperkenalkan produk floren
chocolate kepada masyarakat luas. Langkah awal pembuatan kemasan, dipilihlah tema yang
sesuai dengan tempat asal dibuatnya floren chocolate. Selanjutnya adalah membuat
rancangan struktural kemasan yang kemudian didesain sesuai dengan ciri khas tempat asal
floren chocolate. Setelah kemasan selesai. Ditentukanlah “budgeting” yang sesuai dengan
commit tobiaya
kemampuan perusahaan. Setelah penganggaran user diadakan, dibuatlah perencanaan
40
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
media promosi untuk produk floren chocolate. Setelah rancangan disetujui, tahap berikutnya
adalah proses produksi material promosi yang dilanjutkan dengan eksekusi ke media
placement yang telah dipilih setelah itu evaluasi hasil dari promosi yang dilakukan dan ini
B. Konsep Kreatif
Kata “kreatifitas” merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia
desain. konsep kreatif merupakan awal dari sebuah pengerjaan proyek desain. Hal ini
menentukan mengenai bentuk pesan yang akan disampaikan maupun gaya desain yang akan
digunakan sehingga menghasilkan suatu rancangan yang baik, komunikatif, dan efektif. Oleh
merupakan makanan berbahan baku coklat yang berpotensi untuk menjadi salah satu ciri khas
kota Solo yang dikemas dengan desain yanng baru, lebih menarik, efisien, harganya
terjangkau dan dapat menjadi oleh-oleh khas Solo. Rancangan awal pada suatu material
promosi adalah sketsa, lay out, desain dan sebagainya. Sedangkan untuk pesan dapat
artistik, dan kreatif. Adapun konsep kreatif sebagai penunjang “Perancangan Promosi
Kemasan Baru Floren Chocolate” ini adalah pemberian brand image pada kemasan baru
floren chocolate, dimana kemasan yang dibuat akan lebih unik dari segi bentuk dan menarik
dari segi desain. Dalam desain kemasan tersebut akan saya sertakan ilustrasi yang
membentuk batik dan maskot baru untuk Floren Chocolate, berupa gambar “rajamala” yang
diakui sebagai ikon kota Solo untuk saat ini. Sedangkan untuk media promosinya digunakan
commit to user
visualisasi yang identik dengan kota Solo, dan cocoa (bahan dasar coklat batang). Media
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
yang dipilih berupa media cetak dan elektronik karena kedua media ini saling melengkapi.
Bentuk pesan yang akan disampaikan pada “Perancangan Promosi Kemasan Baru Floren
1. Pesan Verbal
Terdiri dari judul (headline) merupakan keutamaan dari iklan yang ingin disampaikan
berupa kalimat persuasif, bodycopy yang tidak bertele-tele, jelas, sesuai fakta serta gaya
Merupakan pendukung dari pesan, dapat berupa ilustrasi yang berfungsi untuk
memperjelas atau menerangkan teks atau pesan sekaligus sebagai penghias serta daya
tarik. Tipografi, warna, dan tata letak yang baik mampu menciptakan daya persuasi yang
baik.
C. Standar Visual
Dalam promosi kemasan baru Floren Chocolate ini ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam menyampaikan pesan, yaitu dari segi visualnya. Visualisasi sebuah desain
harus dapat menyatukan kata, gambar, dan elemen-elemen grafis lain agar menyatu.
Perencanaan visual dalam pembuatan promosi kemasan baru Floren Chocolate ini, meliputi :
1. Ilustrasi
berupa perpaduan dari bentuk cocoa ( buah coklat), bunga mawar dan daun (logo floren),
serta hati (cinta, dimana coklat juga identik dengan cinta). Dari tiga ornamen ini
dipadukan menjadi satu, sehingga terkesan membentuk motif batik, dimana batik juga
Floren Chocolate asli buatan orang Solo, maka maskot untuk Floren Chocolate’s
home industry berupa Rajamala. Rajamala diakui sebagai icon Solo, sebagai salah satu
buktinya, pada saat ada kunjungan acara SBC (Solo Batik Cranival) ke Singapore, pihak
Solo memberikan sebuah cinderamata berupa patung Rajamala dan seuntai kalung dengan
liontin kepala Rajamala. Rajamala adalah “buto” (raksasa) yang memiliki watag sangar
dan galak, akan tetapi dalam maskot Floren chocolate ini, Rajamala digambarkan tetap
Rajamala dalam perancangan promosi ini mengunakan warna utama coklat tua ( C:0;
M:90; Y:90; K:60). Rajamala yang digunakan dalam media kemasan hanya setengah
badan, sedangkan yang digunakan untuk media promosi mengunakan satu badan dan
setengah badan. Rajamala juga dapat dirubah karakternya sesuai dengan tema event
yang ada. (Biasanya ada pada kemasan tematik). Untuk kemasan, rajamala diletakkan di
sisi pinggir. Sedangkan untuk media promosi, ada yang setengah badan disisi pinggir dan
satu badan di tengah media. Rajamala untuk maskot perancangan Floren Chocolate ini
Solo yang ramah dan tamah. Serta acungan jempol yang menandakan bahwa Floren
chocolate itu lezat, enak, dan “oke” sebagai oleh-oleh khas Solo. Maskot ini diciptakan
untuk membentuk identitas bagi Floren Chocolate, Jadi ketika orang melihat maskot ini,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Maskot Floren Chocolate tidak hanya ditampilkan dalam satu warna, akan tetapi
bisa diaplikasikan dengan bentuk atau model lain sesuai dengan tema pada event yang
a. Saat event valentine, pada media promosi atau kemasan tematik dapat diaplikasikan :
b. Saat event lebaran, pada media promosi atau kemasasan tematik dapat diaplikasikan:
c. Saat event natal, pada media promosi atau kemasan tematik dapat diaplikasikan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
d. Saat event imlek, pada media promosi atau kemasan tematik dapat diaplikasikan:
Maskot-maskot seperti ini biasanya diaplikasikan lewat media stiker, dimana maskot-
maskot ini dapt ditempelkan pada bagian depan (muka) kemasan tematik untuk memberikan
3. Tipografi
Tipografi atau jenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan dunia remaja yang
antusias dengan berbagai produk coklat, yaitu dengan memakai karakter huruf non
formal atau tidak kaku, ringan, elegan, tetapi tetap modern. Tipograffi yang dipilih
a. Nama tipografi :
Lucida Calligraphy
Bentuk visual :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
b. Nama tipografi :
Berlin Sans Fb
commit to user
Bentuk visual :
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
c. Nama tipografi :
Segoe Script
Bentuk visual :
AB CD E FG H IJK LM N O P QR S T U V WXY Z
a b c d e f g hi jklm n o p q r s t u vw x y z
01 2 3 4 5 6 7 8 9
d. Nama tipografi :
Segoe Print
Bentuk visual :
a b c d e fgh i j k l m n o p qr st uv w x y z
01 2 3 4 5 6 7 8 9
e. Nama tipografi :
Bentuk visual :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
SHOWCARD GOTHIC
Bentuk visual :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
g. Nama tipografi :
Gigi
Bentuk visual :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
h. Nama tipografi :
Carakan
Bentuk visual :
4. Warna
Warna merupakan hal yan penting dalam pembuatan suatu desain. Pemilihan perpaduan
warna yang tepat akan menjadikan iklan lebih menarik. Warna yang dipilih dalam
bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas, modern, dan sesuai dengan kesenangan
(C : 0, M : 0, Y : 0, K : 100)
(C : 0, M : 0,Y : 0, K : 10)
(C : 0, M : 30, Y : 75, K : 0)
(C : 0, M : 0, Y : 40, K : 0)
(C : 0, M : 100, Y : 0, K : 0)
5. Lay Out
Menyusun lay out harus memperhatikan karakter produk, media, dan sasarannya. Salah
satu unsur dari lay out adalah visualisasi. Visualisasi diharapkan mampu membangun
dan menciptakan keterikatan emosi dengan target sasaran sehingga mampu menciptakan
a. Mondarian Layout
b. Silhoutte Layout
Sajian berupa gambar ilustrasi yang menonjolkan bayangan. Penyajian dapat berupa
text wrap/ warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar
c. Sircus Layout
Penyajian iklan / materi promosi yang tidak baku, komposisi gambar visual, teks, dan
d. Bleed Layout
D. Pemilihan Media
Langkah awal yang akan ditunjang dalam promosi ini adalah pembuatan kemasan
Kemasan untuk chocolate love kecil berbentuk kotak yang sedikit memanjang ke atas.
Karena produk ini diharapkan dapat menjadi gift atau souvenir, bagian atas pada
kemasan diberi bentuk unik. Bentuk yang ada pada bagian atas kemasan ini adalah bentuk
foil. Hal ini diharapkan sebagai antisipasi agar produk tidak mudah leleh jika terkena
panas. Ukuran lebar dan panjang kemasanpun dibuat pas dengan produk yang ada
didalamnya, hal ini bertujuan agar produk tidak rusak pada saat pendistribusian
Untuk konsep desainnya, kemasan ini menampilkan logo,maskot dan tagline pada bagian
muka dan belakang. Dibawah maskot diberikan informasi jumlah produk yang ada
keamanan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ditempelkan stiker masterbox di
bagian hati bawah (bagian untuk menutup). Harga cetak kemasan ini kurang lebih Rp.
Kemasan untuk chocolate love medium berbentuk kotak. Karena produk dalam kemasan
ini juga ditujukan untuk gift atau souvenir, pada bagian atas kemasan diberikan hiasan
menyerupai pengait. Selain sebagai media pemanis, pengait ini juga sebagai alat
membuka dan menutup kemasan tersebut. Agar produk didalam kemasan dapat
terlindungi, selain produk dilapisi dengan aluminium foil, kemasan dibuat pas dengan
produk. Hal ini ditujukan agar produk tidak rusak pada saat didistribusikan ke konsumen.
Sama halnya dengan chocolate love kecil, bagian muka ditampilkan maskot, logo, dan
tagline. Dibawah maskot diberikan informasi jumlah produk yang ada didalamnya. Untuk
pihak yang tidak bertanggung jawab, ditempelkan stiker masterbox di bagian hati bawah
(bagian untuk menutup). Harga cetak kemasan ini Rp.500,00 per kemasannya.
Kemasan untuk produk chocolate topcommit to userseperti bentuk love, dibuat demikian
love dibuat
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
karena sesuai dengan bentuk coklat yang ada didalamnya (bentuk love). Bagian atas
kemasan diberi lobang kecil untuk tempat pita. Pita diletakan pada kemasan ini dengan
tujuan untuk mengabungkan sisi depan dan belakang, selain itu pita digunakan sebagai
Untuk desain pada kemasannya, bagian muka ditampilkan logo, tagline, dan maskot.
Bagian bawah maskot diberikan informasi jumlah produk yang ada didalamnya. Bagian
samping kanan dan kiri diberikan keyvisual sebagai cirikhas. Bagian informasi
perusahaan, tanggal kadaluwarsa, dll diletakan di bagian pembuka dan penutup bagian
dalam, jadi ketika pita yang ada pada kemasan ini dibuka, konsumen langsung bias
membaca informasi tersebut. Stiker masterbox diletakan dibagian pita yang mengaitkan
bagian depan (muka) dan bagian belakang. Harga cetak kemasan ini kurang lebih RP.
Kemasan untuk chocolate praline mika dibuat memanjang dengan hiasan melengkung
menyerupai pita pada bagian atasnya. Agar bagian melengkung dapat menempel, dibantu
dengan tali,sehingga lengkungan yang membentuk pita bias terlihat lebih jelas. Kemasan
ini berisi 6 praline mika. Kemasan ini dibuat melengkung menyerupai pita dengan tujuan
agar produk floren chocolate dapat menjadi gift di acara-acara tertentu (birthday’s gift)
Agar produk tidak rusak di dalam kemasan ini, produk dari Floren chocolate dilapisi
aluminium foil, hal ini bertujuan agar produk terlindung dari panas. Untuk melindungi
produk yang satu ke produk yang lain, kemasan ini diberi penyekat di dalamnya, sehingga
pada saat kemasan ini dibuka, produk tidak berubah posisi bahkan rusak.
Untuk desain kemasannya, maskot, logo, dan tagline diletakan pada bagian lekungan
yang membentuk pita. Untuk keyvisualnya, diletakan pada bagian depan dan belakang.
commit
Stiker masterbox diletakkan di bagian atas, to user
tempat bertemunya pengait yang membentuk
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
lengkungan pita. Harga cetak untuk kemasan ini kurang lebih Rp. 956,00 per kemasannya
Kemasan untuk chocolate praline top dibentuk tinggi dengan bagian atas dibentuk unik.
Kemasan dibuat tinggi dikarenakan jumlah produk yang terdapat didalamnya banyak.
Jika dibuat memanjang, kemasan yang digunakan akan terlalu besar, sehingga profit yang
didapatkanpun tidak sesuai dengan yang sudah ditargetkan. Selain itu, jika kemasan
terlalu besar, sulit untuk dibentuk unik, jikapun dapat dibentuk, akan terjadi
Untuk melindungi produk dari tumpukan-tumpukan coklat yang lain, setiap praline coklat
dilapisi dengan aluminium foil, hal ini selain bertujuan melindungi produk dari kerusakan
Untuk desain kemasannya, logo, maskot,dan tagline diletakkan di bagian bawah depan,
pada bagian atas sebagai cirri khas. Stiker masterbox yang digunakan untuk segel
diletakkan di bagian atas temapy untuk membuka kemasan ini. Harga cetak kemasan ini
Kemasan untuk chocolate peanut top batik ini dibuat sederhana dengan bentuk kotak
dengan bagian atas diberi bentuk melengkung. Dibentuk hanya kotak dengan tujuan agar
produk “ampyang” yang besar dan banyak dapat masuk ke dalam kemasan. Untuk
melindungi produk dari panas dll, produk dilapisi dengan aluminium foil. Selain itu,
sebelum masuk ke dalam kemasan, produk diletakan pada kemasan dari mika yang
berbentuk kotak sederhana. Hal ini bertujuan agar produk terlindung dari hewan-hewan
commit untuk
penggangu (semut) dan juga memudahkan to userdikeluarkan (bagian pembuka pada
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
Karena chocolate peanut ini merupakan produk andalan dari Floren chocolate, Kemasan
batik peanut dibuat kecil . Hal ini bertujuan supaya adanya low budget untuk perusahaan
dan minimum expencediture untuk konsumen yang ingin menikmati chocolate peanut
Untuk desain kemasannya, bagian atas diberikan keyvisual sebagai cirri khas dan bagian
bawah depan serta belakang ditampilkan logo, maskot, dan tagline. Untuk informasi
perusahaan, tanggal kadaluarsa diletakan dibagian samping kanan dan kiri. Stiker
masterbox yang digunakan sebagai segel diletakan di bagian pembuka (samping kanan
dan kiri). Harga cetak kemasan ini kurang lebih Rp. 1900,00 per kemasannya.
Kemasan isi tiga ini diciptakan dengan bentuk memanjang dengan dua bagian,yakni alas
dan tutup. Kemasan sekunder isi tiga ini berisi tiga produk yang sama. Pada bagian muka
(atas) di beri lubang yang dilapisi mika. Hal ini bertujuan agar produk yang berada di
dalam dalam terlihat dari luar. Karena produk yang ada didalam sama, maka lubang yang
ditampilkanpun hanya satu ukuran produk yang ada didalamnya. Disamping kanan
lubang, terdapat logo dan maskot. Untuk bagian samping tuup terdapat info perusahaan.
Untuk bagian alas diberikan keyvisual, hal ini agar menjadi cirri khas tersendiri untuk
Floren chocolate. Kemasan isi tiga ini dibuat agar konsumen yang menyukai salah satu
produk Floren dapat menghemat biaya jika ingin membeli produk Floren yang sama
Packaging yang diciptakan untuk event-event tertentu ini hanya diciptakan dalam 2
warna, yaitu hijau dan merah. Hanya dibuat dalam 2 warna dan model yang sama
digunakan pada lain waktu dengan event yang lain. Event yang disajikan hanyalah natal,
imlek, valentine, dan lebaran, sehingga packaging merah dapat digunakan untuk imlek
dan valentine, sedangkan packaging hijau dapat digunakan untuk event natal dan
sedangankan untuk alasnya berukuran 20cm x 20cm. Bagian depan (muka) Packaging
tematik ditempelkan stiker maskot yang sesuai dengan event yang sedang berlangsung.
Packaging tematik diberi media tambahan pita untuk menambahkan estetika. Selain
untuk menambahkan estetika, pita juga dapat difungsikan untuk mempermudah cara
membawa.
9. Paperbag
Paperbag dibuat dengan konsep mondrarian layout, dimana makot, logo disusun
bagian muka, dibawah maskot dan logo. Hal ini bertujuan agar konsumen mengetahui alamat
perusahaan dan anak cabang Floren Chocolate. Paperbag dibuat dengan ukuran 17cm x
11cm x 25 cm. Papebag ini diberikan pada konsumen dengan pembelian minimum tiga
produk, maka dari itu, paperbag hanya diciptakan dalam 1 ukuran. Hal ini bertujuan agar
perusahaan tidak perlu menciptakan paperbag dengan berbagai ukuran, sehingga dapat
menghemat biaya.
Media Pemilihan media harus tepat sasaran sehingga dapat menunjang keberhasilan promosi
ini. Selain itu, masih diperlukan pula material promosi lain yang mendukung berhasilnya
konsep kemasan baru serta promosinya tersebut. Berdasarkan kebutuhan akan pemilihan
media yang informatif, kreatif, praktis, dan komunikatif maka media yang dipilih meliputi :
1. Spanduk
commit to
Konsep desain dari spanduk ini mengunakan user
mondarian layout. Warna yang digunakan,
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
sama dengan warna kemasan Floren Chocolate. ShowCard Gothic adalah tipografi yang
dipilih, karena tipografi GIGI ini tegak tegas, sehingga mudah dilihat. Dibagian sisi
kanan, disertakan maskot dan keyvisual sebagai identitas Floren supaya mudah dikenali
dan diingat. Alasan pemilihan media spanduk karena spanduk merupakan media yang
efektif karena pemasangan di lokasi-lokasi stretegis dengan materi dan pesan lebih simple
2. Name board
Name board Floren chocolate tidak dibentuk kaku seperti name board yang lama. Bagian
kanan nae board disertakan maskot rajamala, dimana sisi-sisinya dibentuk mengikuti alur
rajamala. Desain di dalamnya cukup sederhana karena hanya terdapat logo dan alamat
Floren Chocolate. Tujuan pembuatan papan nama ini berfungsi sebagai penunjuk
identitas perusahaan.
3. Office Stationary
Office Stationary adalah media promosi yang murah, akan tetapi paling dekat dengan
a. Kartu Nama
Konsep desain kartu nama, mengunakan Mondarian Layout untuk bagian depannya
dan Sircus Layout untuk bagian belakangnya. Nama personal mengunakan font lucida
calligraphy, sedangkan untuk alamat personal menggunakan San Berlin FB. Pada
kartu nama bagian belakang, ditampilkan key visual dan produk dari Floren Chocolate
b. Nota Pembelian
Untuk bagian depan, nota mengunakan mondarian layout. Pada halaman cover, hanya
terdapat maskot dan logo. Untuk bagian dalamnya, key visual menjadi background
commit
dan dibagian tengahnya, ditutupi oleh jenistoproduk,
user jumlah pembelian dan harga. Font
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
c. T-Shirt Pegawai
perusahan. Dalam pembuatan T-Shirt Pegawai, hanya ada logo pada bagian kiri dada.
4. Brosur
Konsep desain pada brosur ini mengunakan bleed layout, dimana sekeliling brosur diberi
key visual yang seakan membingkai text dan info produk dalam kemasan itu. Informasi
tentang produk diletakan disamping foto produk. Bagian kiri atas, diberi foto produk
besar dan untuk mengimbanginya diletakan maskot pada kanan bawah. Alasan pemilihan
5. X-Banner
X-Banner ditampilkan dengan jenis mondarian layout . Desain yang digunakan juga
sederhana, akan tetapi tepat sasaran. Walau hanya terdapat logo, maskot, dan alamat
perusahaan, peletakan media ini diyakini dapat menarik perhatian masyarakat. Alasan
pemilihan X-Banner karena X-Banner sebagai media promosi yang terdapat di samping
dealer help Floren Chocolate, sehinggadapat menjadi “first looking” konsumen, sehingga
6. Stiker masterbox
Konsep desain dalam stiker masterbox ini sangatlah sederhana. Hanya terdapat maskot
dan logo Floren. Alasan pemilihan stiker masterbox adalah karena media ini digunakan
7. Flagchain
Konsep desain pada flagchain sama dengan cover nota dan stiker masterbox, dimana
commit
hanya terdapat maskot dan logo. Alasan to user
pemilihan media flagchain adalah Sbagai media
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
promosi yang ditempelkan pada pintu yang dekat dengan “dealer help” Floren
8. Merchandising
Merupakan media pendukung biasanya berupa hadiah atau souvenir yang disiapkan oleh
a. Kalender
ditampilkan bernuansa coklat dengan background coklat muda. Terdapat foto produk
pada bagian kanan atas, sedangkan bagian kiri atas ditampilkan logo dan alamat
perusahaan. Kalender diberikan pada pembeli Floren, karena kalender itu akan
diletakkan pada tempat yang sering dilihat orang, dan kalender sendiri adalah media
b. Pin
Pin mengunakan konsep Sircus Layout, dimana maskot,logo, keyvisual, dan text
bercampur menjadi satu, tanpa komposisi yang konseptual. Pin dipilih karena pin
adalah media yang sangat dekat dengan remaja. Pin dapat di matcingkan dengan style-
style anak-anak muda. Misal diletakkan di baju, topi, tas, bahkan sepatu.
c. Stiker
Stiker untuk merchandise hanya membentuk logo Floren. Dengan system cutting,
Stiker dapat diletakkan dibanyak media, seperti mobil, rumah, motor, dll.
d. Kaos
Kaos yang diberikan untuk souvenir memilik 2 sisi, sisi muka dan belakang. Pada sisi
depan terdapat maskot dan logo, dan punggung sisi belakang terdapat tulisan carakan
dan artinya “gaweyane wong solo”. Alasan pemilihan medi kaos, karena kaos
E. Media Placement
Penempatan media adalah faktor penting yang perlu diperhatikan karena akan
mempengaruhi hasil akhir sebuah promosi. Media placement merupakan pemilihan lokasi
penempatan media promosi agar tujuan informasi dapat tersampaikan dengan tepat dan
efektif. Pemilihan media placement yang tidak tepat akan mengakibatkan salah persepsi
masyarakat serta kegagalan promosi. Adapun media placement yang dipilih yakni :
1. Spanduk
Ditempatkan di depan toko atau swalayan yang menjual produk Floren, antara lain :
didepan toko Asia Baru, toko buku Nuria, Luwes Lodji Wetan, Luwes Kartosuro, Toko
2. Name Board
3. Office Stationary
4. Brosur
Dengan disebar di kawasan anak-anak sekolah atau tempat-tempat keramaian. Antara lain
SMA Warga, SMA Kalam kudus, SMP-SMA Regina Pacis Ursulin, SMA N 6 Klaten,
b. Kampus (UNS, UMS, AUB, Universitas Setia Budi, Pignatelli, Universitas Widya
commit to user
Darma Klaten)
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
5. X-Banner
Ditempatkan di dalam toko yang menjual produk Floren Chocolate. antara lain : didepan
toko Asia Baru, toko buku Nuria, Luwes Lodji Wetan, Luwes Kartosuro, Toko Roti
6. Dealer Help
Ditempatkan di dalam toko yang menjual produk Floren Chocolate. Antara lain : didepan
toko Asia Baru, toko buku Nuria, Luwes Lodji Wetan, Luwes Kartosuro, Toko Roti
Djaya Abadi, Toko Laris Klaten, swalayan Mitra Klaten. Digunakan sebagai display
7. Flagchain
Dipasang di bagian atas gerbang atau pintu toko yang mndekati tempat peletakan (dealer
8. Merchandising
Berfungsi sebagai gift atau cinderamata yang diberikan secara cuma-cuma saat ada
instansi yang berkunjung atau saat ada pembelian dalam jumlah tertentu.
F. Perincian Biaya
1lembar A3 = 2 lembar
1 Plano = 19 kemasan
1 Plano = 9 lembar
1 Plano = 14 lembar
1 Plano = 16 lembar
1 Plano = 10 lembar
m. Packaging Tematik
n. Paperbag
1 Plano = 12 lembar
Stiker
9. masterbox 5 x 5 cm 600 buah 50.000
Dealer help
15. coklat tusuk 25 cm x 15 cm 15 buah 1.050.000
t: 1,5 m , ø
16. Dealer Help bawah 80 cm) 7 buah 4.200.000
17. ID card 10 buah 50.000
TOTAL 8.332.000
3. Sumber Informasi :
c. Percetakan Laksita
d. Sinar Solo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
1. Kesimpulan
Floren Chocolate home industry, adalah pioneer home industry cokelat di Solo.
Akan tetapi, kurangnya media “pengenalan” dan system promosi “kejar bola”, Floren
Chocolate kurang dikenal masyarakat. Salah satu alasan Floren Chocolate kurang
dikenal masyarakat antara lain kemasan Floren Chocolate yang menyerupai atau bahkan
sama dengan produk home industry cokelat lain di Solo. Hal ini menimbulkan kesan
bahwa Floren Chocolate tidak memiliki ciri khas Dan terkesan sama dengan produk
cokelat hasil rumahan yang lain. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti, produk Floren
Chocolate akan kalah saing dengan produk cokelat buatan pabrik, yang terkesan lebih
memiliki cir khas. Maka dari itu, penulis menciptakan suatu image baru untuk Floren
Chocolate melalui kemasan produknya. Kemasan yang baru ini menciptakan image baru
bahwa Floren Chocolate memiliki kemasan yang unik, memiliki ciri khas, untuk
kemasan besarnya dapat didaur ulang , asli buatan orang solo, dan dapat dijadikan salah
satu oleh-oleh khas Solo. Untuk memperkenalkan image yang baru ini, diperlukan
strategi promosi dengan tujuan agar masyarakat kembali mengenal Floren Chocolate,
untuk acara-acara atau oleh-oleh khas Solo. Beberapa promosi yang penulis lakukan
peletakan dealer help untuk display produk Floren Chocolate, spanduk, dan beberapa
merchandise untuk konsumen yang loyal terhadap Floren Chocolate. Hal ini dilakukan
agar Floren Chocolate kembali dikenal , selalu diingat, dan mendapat tempat di hati
commit to user
konsumennya.
100
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
2. Saran
mengetahui adanya produk Floren Chocolate. Antara lain dengan adanya “lomba
b. Perlu adanya promosi secara tidak langsung kepada masyarakat, antara lain melalui
banner, dll.
c. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pusat toko oleh-oleh Solo dengan
pihak Floren Chocolate. Dimana pihak toko selalu menawarkan produk Floren
d. Perlu adanya kerjasama yang baik dengan pusat took oleh-oleh khas daerah lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Brotodjojo, Linda Carolina. 2008. All about Chocolate. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Klimchuk, Marianne Rosner dan Sandra A. Krasovec . 2007. Packaging design: successful
product branding from concept to shelf : J. Wiley & Sons
WEBSITE
http://chocolatemonggo.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Packaging_and_labeling
http://www.desainstudio.com/2010/01/35-iklan-kreatif-melalui-ambient-media.html
MAJALAH
commit to user