Anda di halaman 1dari 4

Nama:Maya puji ainur rohma

NIM:1501194131
Kelas:AB4308
Tugas individu.
Jokowidodo
1. Profil
Joko Widodo lebih dikenal dengan nama Jokowi. Ia lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta,
Jawa Tengah dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Jokowi adalah anak pertama
dari empat bersaudara. Ketiga adiknya; Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati.Jokowi tumbuh
dalam keluarga sederhana. Bahkan, ia harus melewati beberapa kali perpindahan karena
apartemennya dikosongkan. Sejak kecil, Jokowi tidak mau merepotkan orang tuanya. Dia
membantu orang tuanya dengan menjual tukang ojek dengan payung, rak bagasi dan berbagai
barang. Dia menggunakan hasil pekerjaannya untuk biaya sekolah. Jokowi juga tidak mau
mengikuti teman-temannya ke sekolah. Dia memutuskan untuk berjalan kaki daripada meminta
orang tuanya untuk membelikannya sepeda. Sudah pada usia 12 tahun ia bergabung dengan
perusahaan kayu sebagai penggergaji. Dia bisa melakukan ini berkat keterampilan pertukangan
orang tuanya.

Jokowi belajar seorang diri dari SD hingga SMA dan lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM),
Jogjakarta. Pada tahun 1985, pada usia 24 tahun, Jokowi lulus dari universitas. Tak lama setelah
menang teknik, Jokowi menikahi Iriana sendirian di usia 25 tahun. Untuk bisa hidup mandiri,
Jokowi mencari pekerjaan. Dia pindah ke Aceh. Di sana ia bekerja di salah satu BUMN, PT Kertas
Kraft Aceh. Di perusahaan itu, Jokowi ditempatkan di Merkus, kawasan hutan pinus di Aceh
tengah. Pekerjaan di Negeri Rencong tidak berlangsung lama, hanya 2 tahun. Kurang sehat, ia
memutuskan kembali ke Solo untuk menemani istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Sambil
menunggu istrinya, dia bekerja untuk pamannya di industri perkayuan.

Jokowi segera pergi bersama pamannya karena ingin mandiri. Di usia 27 tahun, Jokowi
mendirikan perusahaan sendiri dengan nama CV Rakabu, nama yang diambil dari nama anak
pertamanya, Gibran Rakabuming Raka. Tiga tahun ia bekerja bukan tanpa masalah. Mengikuti naik
turun. Jokowi bangkit kembali saat mendapat pinjaman modal Rp 30 juta dari ibunya. Dia
memasarkan furniturnya melalui pameran. Usahanya mulai berkembang, ia berkeliling Eropa,
Amerika dan Timur Tengah. Ini memungkinkan Jokowi menjadi eksportir furnitur. Berbekal
pengalaman menjalankan perusahaan furnitur, Jokowi terjun ke dunia politik. Tidak
tanggung-tanggung Jokowi diangkat sebagai kepala daerah. Di usia 44 tahun, Jokowi menjadi Wali
Kota Solo periode 2005-2010. Ia terpilih kembali untuk musim kedua 2010-2015. Jokowi memimpin
Kota Solo hanya dua tahun di masa jabatan keduanya dan diminta kembali oleh PDI Perjuangan
dalam pemilihan gubernur DKI di Jakarta. Konsep "jus biru"-nya yang bekerja membawa
kemenangan Jokowi. Di usia 51 tahun, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2012
hingga 2017. Karir Jokowi terus berlanjut. Baru dua tahun menjadi gubernur, PDI Perjuangan
mencalonkan Jokowi untuk pemilihan presiden 2014. Pada usia 53 tahun ia terpilih sebagai Presiden.
Ia kemudian diambil sumpah jabatannya sebagai Presiden ketujuh Republik Indonesia periode
2014-2024
2. Kisah Inspiratif Jokowi dari Tukang Mebel hingga Jadi Presiden

Jokowi atau Joko Widodo merupakan seorang anak yang lahir dari keluarga biasa.
Anak laki-laki dari pasangan Sujiatmi dan Wijiatno Notomiharjo kini menjadi orang
paling berkuasa di Indonesia, Presiden ke-7 Republik Indonesia. Seperti pada keluarga
umumnya, keluarga Jokowi bukanlah keluarga yang berasal dari garis keturunan
ningrat. Ibu dan ayahnya adalah seorang pekerja keras yang berjuang untuk
membesarkan Jokowi dan adik-adiknya.

Kisah inspiratif Jokowi tak terlepas dari perjalanan hidupnya sebagai orang biasa. Ia
dan keluarganya harus selalu berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang
lain karena kesulitan membayar sewa rumah. "Bapak berjuang untuk hidup kami
dengan berjualan bambu dan kayu di pasar. Ibu sangat gigih membantu bapak, setelah
selesai masak dan membereskan rumah, ia segera pergi ke lapak dagang bapak untuk
mengikat bambu dan kayu," ujar Jokowi dalam akun Youtube Presiden Joko Widodo.

Perjuangan dan kerja keras ayah Jokowi membuahkan hasil. Jokowi dan keluarganya
akhirnya menumpang di rumah sang paman. Ayah Jokowi terus bekerja keras dan
berjuang untuk memperbaiki keadaan dengan menjadi sopir angkutan umum. "Kami
sekeluarga hidup tanpa mengeluh dan saling memberikan energi positif bersama-sama
kami berjuang untuk tidak lagi menumpang.” ucap Jokowi. Salah satu kisah inspiratif
Jokowi adalah perjuangannya mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada
(UGM). Di semester akhir kuliahnya, Jokowi kemudian bertemu dengan Iriana yang
kini menjadi istrinya. Usai lulus kuliah pada tahun 1985, Jokowi langsung bekerja di
sebuah perusahaan kertas di Aceh.

Karena tuntutan pekerjaan, Jokowi pun terpaksa mengajak sang istri untuk tinggal di
hutan rimba Aceh selama 2,5 tahun. Hingga akhirnya, Jokowi memutuskan untuk
pulang ke Solo dan bekerja di pabrik mebel pamannya. Orang inilah yang pertama
kali menyebut Joko Widodo sebagai Jokowi. Tonggak kisah inspiratif Jokowi adalah
kariernya dunia politik yang terbilang mulus.

Seiring dengan kesuksesannya sebagai pengusaha mebel, Jokowi kemudian masuk


ke dunia politik pada tahun 2005. Karier politiknya terus menanjak hingga akhirnya ia
diminta untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta dan terpilih pada
tahun 2012. Elektabilitas Jokowi terus melonjak dan membuatnya maju pada
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Ia pun terpilih menjadi Presiden Republik
Indonesia ke–7 pada tahun 2014.

Jokowi lantas maju untuk dua periode pada 2019 dan kembali terpilih. Itulah kisah
inspiratif Jokowi dan perjalanan hidupnya dari keluarga biasa hingga mampu
memegang tampuk kekuasaan di Indonesia. .
3. Gaya Kepemimpinan

Berdasarkan 4 gaya kepemimpinan situasional yang dicanangkan oleh


Hersey dan Blanchard, Jokowi telah memenuhi keempatnya pada setiap
langkah kebijakan yang ia ambil yaitu directing, coaching,
supporting, dan delegating.

Berdasarkan gaya kepemimpinan directing (mengarahkan), terlihat pada


tradisi blusukan Jokowi salah satunya ketika Jokowi melakukan blusukan ke
desa di Jambi dan mendapatkan banyak masukan mengenai tunjangan
operasional dan kinerja yang diterima Babinsa dirasa tidak cukup. Sehingga
ia mengarahkan Kementerian Keuangan untuk menaikkan pemberian
tunjangan operasional dan tunjangan kinerja per bulannya kepada Babinsa di
seluruh Indonesia.

Untuk gaya kepemimpinan coaching (pembinaan), tercermin dari


pemberian pengarahan kepada masyarakat oleh Jokowi di Kota Makassar,
Sulawesi Selatan saat acara Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2018. Dia menginstruksikan kepala
desa dan pendamping dana desa untuk menyalurkan dana desa sesuai
dengan fokus dan kebutuhan desa sehingga penggunaannya menjadi lebih
efisien dan tepat sasaran.

Gaya kepemimpinan supporting (dukungan) Jokowi direalisasikan dengan


dukungan yang diberikannya kepada Babinsa di seluruh Indonesia yang
dilaksanakan melalui kebijakan peningkatan tunjangan operasional hingga
1,2 juta dan tunjangan kinerja sebesar 1 juta setiap bulannya pada Babinsa
sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Kemudian gaya kepemimpinan delegating(pendelegasian) juga merekat


pada diri seorang Jokowi dan terlihat pada Program Perhutanan Sosial yang
dilaksanakan di daerah hutan Jambi dengan memberikan tunjangan kepada
8,165 kepala keluarga yang tinggal di sekitar hutan di Jambi untuk mengolah
dan mengembangkan lahan hutan seluas 10 hektar setiap orangnya.

Terdapat tiga tipe kepemimpinan yang efektif dalam suatu organisasi termasuk
lembaga pemerintahan salah satunya yaitu tipe kepemimpinan partisipatif, karismatik
dan transformasional. Berkaitan dengan hal tersebut, Jokowi memanfaatkan sistem
blusukannya untuk lebih melibatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan nasional sekaligus perwujudan dari demokrasi sejati yaitu
menghadirkan setiap rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kebiasaan
blusukan yang dimiliki Jokowi telah membuktikan ia dapat lebih dekat dengan
masyarakat dan kesederhanaan yang dimilikinya inilah yang menjadi sumber karisma
dan dianggap sebagai modal yang baik dalam pembentukan tata pemerintahan yang
bersih juga transparan. Berkaitan dengan hal ini, Jokowi menyatakan bahwa
koordinasi merupakan kunci dari semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

4.Hal inspiratif yang di sukai

Seseorang yang berasal dari keluarga sederhana yang pantang menyerah dalam
berproses hingga berhasil menjadi seorang pemimpin yang mampu membangun
kemajuan dalam suatu negara yang ada dalam pimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai