id
Oleh:
C0705003
SURAKARTA
commit to user
2009
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Mengetahui
Koordinator TA,
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Mengetahui,
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Dedicated to my family and everyone whose love and care about me…
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Bimbang dan hanya terus memikirkan bukan cara untuk menyelesaikan masalah”
(Anindita)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb….
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
bimbingan serta ridho yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tugas Akhir ini dengan lancar.
Pada kesempatan ini pula tak lupa penulis ucapkan terimaksih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik materiil maupun spiritual
kepada :
1. Drs. Sudarno, M.A selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.
2. Drs. Edi Wahyono H, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual dan
selaku ketua sidang.
3. Arif Iman Santoso, S.Sn selaku koordinator Tugas Akhir dan Pembimbing
Akademis.
4. Andreas Slamet W, S.Sn selaku pembimbing I.
5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku pembimbing II.
6. Bambang Purwoko, S.IP selaku staf bidang akademik jurusan Desain Komunikasi
Visual.
7. Solikhin selaku Ketua Paguyuban Pedangang Sate Ambal desa Ambal Resmi
Kebumen.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Konsep Tugas
Akhir ini masih banyak kekurangan dan banyak hal yang harus penulis pelajari. Oleh
karena itu penulis sangat mengharap adanya saran dan kritik yang membangun dan
dapat membuat lebih baik. Akhirnya penulis berharap bahwa apa yang telah penulis
susun dapat member manfaat yang baik bagi siapa saja yang membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb….
Sukoharjo, Oktober 2009
Penulis,
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSTEJUAN……………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR……………………………………………………. vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………... x
DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………. xi
ABSTRAK………………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Perumusan Masalah………………………………………… 3
C. Tujuan ……………………………………………………… 3
D. Target Market dan Target Audience……………………….. 4
E. Metode Penelitian dan Perancangan……………………….. 5
1. Metode Survey…………………………………………. 5
2. Metode Wawancara…………………………………….. 5
3. Kuisioner………………………………………………... 5
4. Kepustakaan…………………………………………….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………... 7
A. Destination Branding……………………………………….. 7
B. Tinjauan tentang Pariwisata………………………………… 13
1. Arti Istilah Pariwisata…………………………………… 15
2. Jenis-jenis Pariwisata……………………………………. 17
3. Wisatawan………………………………………………. 21
4. Desa Wisata……………………………………………... 22
5. Wisata Kuliner…………………………………………... 23
commit to user
C. Gambaran Umum tentang Sate……………………………… 24
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Pengertian Sate………………………………………….. 24
2. Sejarah Sate……………………………………………… 24
D. Pemasaran……………………………………………………. 25
1. Promosi…………………………………………………... 26
2. Periklanan………………………………………………… 29
3. Publisitas dalam Pariwisata………………………………. 35
4. Media…………………………………………………….. 36
BAB III IDENTIFIKASI DATA………………………………………… 40
A. Sekilas Kabupaten Kebumen………………………………… 40
1. Lambang dan Slogan…………………………………….. 40
2. Sejarah Singkat…………………………………………… 41
3. Visi dan Misi…………………………………………….. 44
4. Geografis………………………………………………… 45
5. Pemerintahan…………………………………………….. 46
6. Kependudukan…………………………………………... 48
7. Potensi…………………………………………………… 48
8. Transportasi……………………………………………… 49
B. Desa Ambal Resmi………………………………………….. 50
1. Sekilas Desa Ambal Resmi……………………………… 50
2. Sejarah Sate Ambal……………………………………… 53
3. Data Fisik……………………………………………….. 55
C. Kompetitor………………………………………………….. 56
1. Kampung Ayam Panggang Desa Gandu Magetan……… 56
2. Sentra Bebek Goreng Kartasura………………………… 57
D. Analisa Riset………………………………………………… 58
E. Analisa SWOT………………………………………………. 63
F. Positioning…………………………………………………… 64
G. USP………………………………………………………….. 64
BAB IV KONSEP PERANCANGAN………………………………….. 66
A. Metode Perancangan………………………………………… 66
B. Konsep Kreatif………………………………………………. 67
C. Standar Visual……………………………………………….. 68
commit to user
1. Logo……………………………………………………… 68
2. Maskot…………………………………………………… 73
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Slogan……………………………………………………. 73
4. Ilustrasi…………………………………………………… 74
5. Warna…………………………………………………….. 74
6. Tipografi………………………………………………….. 75
7. Teks………………………………………………………. 77
8. Layout……………………………………………………. 77
D. Pemilihan Media……………………………………………... 79
1. Media Luar Ruang……………………………………….. 79
2. Media Elektronik………………………………………… 80
3. Media Cetak……………………………………………... 81
4. Media Lini Bawah……………………………………….. 82
E. Media Placement……………………………………………... 86
F. Prediksi Biaya………………………………………………… 89
BAB V VISUALISASI KARYA………………………………………... 92
BAB VI PENUTUP………………………………………………………. 126
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 128
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. 129
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR DIAGRAM
Analisa Riset………………………………………………………………. 58
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Berkunjung ke suatu daerah tidak lengkap jika belum mencicipi makanan khas daerah
tersebut. Tidak hanya menikmati hiburan pada tempat wisata, kini masyarakat mulai
menggemari kegiatan wisata kuliner. Bahkan tak jarang orang rela menempuh jarak cukup jauh
Salah satu makanan khas daerah adalah sate. Masyarakat Indonesia mengenal beragam
jenis sate dari berbagai daerah. Mulai dari sate Madura yang sangat tersohor, sate Ponorogo, sate
Padang, sate sapi Semarang, sate Blora, sate kelinci, sate bebek, sate kambing, hingga sate kere
dari Solo. Tapi tahukah mereka sate Ambal dari Kabupaten Kebumen? Mungkin bagi
masyarakat luar daerah Kebumen agak asing dengan menu ini. Tetapi bagi penduduk asli
Kebumen makanan ini begitu melekat di hati. Meski namanya sama, tapi tiap daerah memiliki
ciri khas sendiri dalam mengolah daging tusuk ini. Begitu pula dengan sate Ambal, menu ini
memiliki keunikan tersendiri. Daging ayam yang akan dibakar dimasak terlebih dahulu dengan
cara dibacem, sehingga rasanya manis. Selain itu yang paling membedakan adalah sambal
pelengkapnya menggunakan bahan dasar tempe kedelai. Disebut sate Ambal karena berasal dari
desa Ambal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Adalah sebuah desa di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah sekitar
12Km dari pusat kota bernama Desa Ambal Resmi yang menjadi cikal-bakal sate Ambal.
Penduduknya secara turun – temurun berjualan sate. Hal ini sudah ada sejak puluhan tahun yang
lalu, dan sekarang makin banyak penduduk berjualan sate di rumahnya. Dahulu desa ini sepi, tak
banyak orang yang melintas karena kondisi jalan dan sarana pendukung yang kurang memadai.
Namun sejak dibukanya jalur alternatif Selatan antara Kab. Bantul – Kab.Cilacap yang melintasi
desa ini serta dialihkannya jalur bus pariwisata dan kendaraan umum jurusan Bandung atau
Jakarta ke jalur ini membuat Desa Ambal Resmi mulai ramai, kendaraan pribadi pun mulai
melirik jalur ini karena mempersingkat waktu perjalanan. Ramainya jalur alternatif ini ternyata
tidak membawa dampak berarti bagi omset penjualan sate Ambal. Pada waktu lebaran warung –
warung sate di sana selalu dipenuhi oleh penduduk Kebumen yang tiba dari perantauan.
Permintaan sate pun terbilang fantastis, bahkan di salah satu warung mampu menghabiskan
lebih dari 200 ekor ayam per hari. Tapi di hari-hari biasa warung – warung sate ini sepi
pengunjung. Permintaan hanya sebatas dari penduduk lokal atau instansi-instansi yang
Kondisi lokasi yang masih asri dan alami seharusnya dapat menarik wisatawan baik
domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke sana. Ditambah lokasinya yang dilewati
beberapa muara pantai menambah indah pemandangan saat perjalanan. Namun nampaknya
pemerintah kabupaten setempat melupakan potensi yang dimiliki desa Ambal Resmi sebagai aset
wisata kuliner yang dapat melengkapi perjalanan wisatawan saat berkunjung ke Kab. Kebumen.
Tak ada promosi untuk kampung sate ini, sehingga bagi masyarakat luar daerah kurang tertarik
untuk mampir mencicipi hidangan ini karena kurangnya informasi. Sehingga wilayah ini seolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Melihat kondisi yang demikian penulis mencoba merancang konsep untuk mengenalkan
Desa Ambal Resmi kepada masyarakat yang diharapkan mampu menambah khazanah wisata
kuliner Kabupaten Kebumen. Penulis membuat perancangan berupa destination branding Desa
Ambal Resmi sebagai Kampung Sate. Menyadari bahwa cakupan dalam destination branding
sangat luas maka penulis membatasi masalah berupa perancangan material promosi untuk
mendukung kegiatan destination branding tersebut sesuai bidang akademik Desain Komunikasi
Visual.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana merancang promosi untuk mendukung destination branding Desa Ambal Resmi
2. Apa saja media promosi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan destination branding
3. Bagaimana memilih penempatan media yang tepat untuk mengaplikasikan media promosi
yang dibuat?
C. Tujuan
1. Merancang promosi untuk mendukung destination branding Desa Ambal Resmi sebagai
kampung sate agar dikenal dengan cara menguatkan image melalui logo, icon, tagline, yang
dipadukan dengan pengolahan desain sebagai sarana komunikasi visual yang tepat dan
menarik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Merancang media promosi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan destination branding
Desa Ambal Resmi sebagai kampung sate berupa perancangan promosi media luar ruang
seperti billboard, spanduk, road sign, welcome gate, papan nama.Media elektronik seperti
plasma ad dan website. Below the line media seperti merchandise dan perlengkapan warung.
3. Memilih media penempatan yang tepat untuk mengaplikasikan media promosi yang telah
dibuat berupa media luar ruang, media elektronik, maupun media iklan dalam ruang.
1.Target Market
a. Demografis
b. Geografis
Masyarakat di sekitar Kabupaten Kebumen dan wisatawan baik domestik maupun asing
2.Target Audience
Secara psikografis Khalayak sasaran yang dituju adalah kelompok masyarakat yang
metode, yaitu:
1. Metode Survei
Pada metode ini penulis datang langsung ke lokasi, yaitu sentra sate ambal di Desa
Ambal Resmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen untuk mengamati keadaan di lapangan
secara langsung.
2. Metode Wawancara
Wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara mendalam (in depth interview)
kepada pihak-pihak terkait dalam suasana yang rormal-non formal, suasana akrab, dan
pertanyaan yang penulis ajukan bersifat lentur sehingga sumber data dapat menjelaskan secara
3. Kuisioner
Kuisioner ini diberikan pada pengunjung di lokasi serta para target market dan target
audience yang menjadi sasaran untuk mengetahui data-data yang diperlukan untuk membuat
perancangan ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Kepustakaan
Pada metode ini penulis menggunakan sumber-sumber pustaka yang mendukung sebagai
tambahan yang memperkuat hasil analisa seperti buku, forum-forum di internet serta situs resmi
Pemkab Kebumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Destination Branding
seperangkat atribut dan nilai-nilai produk yang saling berhubungan secara logis, tepat, khusus,
ataupun merek dagang bagi suatu produk. Suatu merek yang berhasil adalah merek yang dapat
memotivasi seorang pelanggan untuk memilih mereknya dibanding yang lain. Penetapan merek
dapat mengubah persepsi pelanggan dari ketertarikan menuju kesetiaan dan pada akhirnya
menjadi pendukung. Penetapan sebuah merek tidak sesederhana dengan hanya memunculkan
satu logo dan satu slogan saja namun juga harus dapat menentukan persepsi pelanggannya.
“Branding merupakan aktivitas menentukan citra yang ingin dibentuk dan upaya
publisitas,dll) maupun pembenahan fitur dan fasilitas publik (yang disesuaikan dengan citra yang
Seiring perkembangannya, branding memiliki banyak jenis tergantung dari topik yang
diangkat. Salah satu dari jenis branding yang sekarang sedang banyak dibicarakan adalah
(destination), dapat negara ataupun daerah, tetapi kebanyakan konsep ini digunakan dalam
Destination Branding berawal dari City Branding yang mulai dikenal di Eropa pada
tahun 90-an. Hal ini bermula ketika mulai dikenalnya konsep selling location tempat
peristirahatan musim panas di pantai Inggris dan Perancis dengan cara beriklan untuk
maningkatkan jumlah turis yang berkunjung. Konsep “menjual lokasi” ini berkembang menjadi
Destination branding berarti merancang suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan target
market. Lebih penting lagi, destination branding adalah mengenai bagaimana konsumen menilai
terhadap suatu tempat dalam benak mereka. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya
membangun kepercayaan terhadap suatu lokasi dan menghubungkan lokasi tersebut dengan
konsep sebuah daerah tujuan (destination), bisa itu negara maupun daerah.” Namun kebanyakan,
konsep ini digunakan untuk tujuan industri pariwisata. Sebagian besar program destination
branding yang dilakukan hanya menyentuh bagian dasar dari branding, seperti pengembangan
nama dan logo, dilanjutkan dengan iklan besar-besaran. Padahal, banyak faktor lain yang
berhubungan dan menentukan keberhasilan dari destination branding yang selama ini kerap
terabaikan. Terutama faktor infrastruktur yang secara tidak langsung mempengaruhi keberhasilan
program ini. Seperti jalan yang masih rusak, transportasi umum, kemudahan mencari penginapan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan semakin banyaknya riset mengenai destination branding.” (Majalah BRANDNA, Juni
2008)
Menurut Ritchie. J. R and Ritchie J. B (1998), destination brand adalah nama, simbol,
logo atau bentuk grafik lainnya yang mengidentifikasi dan membedakan daerah tujuan
(destination): memberi janji akan sebuah perjalanan yang tak terlupakan secara unik
diasosiasikan dengan daerah tujuan tersebut; juga untuk mengkonsolidasi dan mendorong
BRANDNA, 2008:21)
elemen campuran yang konsisten untuk mengidentifikasi dan membedakannya melalui proses
pembangunan image positif dengan tujuan untuk menciptakan values daerah tujuan tersebut
melalui serangkaian brand image yang dibangun untuk mengidentifikasi asosiasi yang paling
relevan dan terhubung satu sama lain serta saling memperkuat brand itu sendiri. (Majalah
BRANDNA, 2008:21)
Kotler mengungkapkan bahwa branding dalam industri pariwisata sebagai cara mudah
bagi konsumen dalam melakukan identifikasi, membangun persepsi dan nilai, menetapkan
kualitas dan standar yang mudah dikelola, menigkatkan permintaan terhadap produk lokal yang
secara tidak langsung akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar dan meningkatkan
Destination branding dibangun dengan menciptakan nilai daerah tujuan tersebut melalui
serangkaian brand image untuk mengidentifikasi asosiasi yang paling relevan dan terhubung satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebuah konsep destination branding, didasari oleh passion dan identitas menarik yang
saling berhubungan dengan berbagai hal untuk memudahkan orang memiliki asosiasi dengan
tempat tersebut. Destination branding harus memiliki kekuatan untuk mengubah presepsi dan
cara pandang seseorang terhadap suatu tempat, termasuk melihat perbedaan sebuah tempat
persepsi publik terhadap tempat tersebut, mengemas tempat tersebut secara selektif dan estetik,
membuat daerah atau tempat tujuan tersebut berdiri tegak di tengah persaingan pasar pariwisata
global sehingga dapat bersaing dengan yang lain, dan membentuk pengalaman pariwisata.
1. Produk pariwisata masuk dalam ‘high involvment product’ , dengan branding mampu
mengurangi pilihan.
Sebagai salah satu wujud brand, destination branding memiliki anatomi yang serupa
dengan brand pada umumnya. Brand name yang digunakan adalah nama sebenarnya dari lokasi
tersebut. Dalam melakukan destination branding setidaknya ada tiga tahapan yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Mind Identity
Ini adalah aspek utama dan yang paling penting karena dalam pelaksanaan destination
branding pemeran utamanya adalah masyarakat itu sendiri. Apabila ingin konsep ini berhasil,
maka yang pertama harus diolah adalah masyarakat. Masyarakat yang merupakan pemeran
utama dalam sebuah destination branding harus mengerti dan sadar akan tujuan pelaksanaannya.
2. Behavior Identity
Bila masyarakat sudah ditanamkan nilai-nilai luhur seperti ramah, suka menolong, hidup
bersih, behavior identity adalah cerminan dari itu semua. Dengan masyarakat yang baik, maka
segala tingkah laku dan perbuatannya pun akah berimbas baik. Hasilnya pada wilayah yang di-
3. Visual Identity
Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah mempromosikan daerah tersebut. Dalam
tahapan inilah mulai dibuat logo/brand name, slogan/brand line, iklan, dll yang merupakan
bentuk promosi baik above the line maupun below the line. Jadi, nantinya bila ada pengunjung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang datang karena tertarik dengan iklan yang ditawarkan, mereka tidak akan kecewa dan akan
Dalam industri jasa yang keberhasilannya sangat dipengaruhi harapan dan kenyataan
yang dialami oleh konsumen, sebuah strategi tidaklah mudah dilaksanakan, walaupun ada
standarisasi, setiap konsumen akan merasakan hal berbeda dari tiap pemberi jasa. Sama halnya
dengan destination branding ada beberapa tantangan besar yang harus dihadapi. Morgen
et.al(2002) menyebutkan tantangan terbesar destination branding adalah produk destination yang
secara alami tidak terbentuk, adanya unsur politik dan terbatasnya sumber daya yang
Sedagkan Cai (2002) menuturkan bahwa destination branding tidak seperti product
maupun service branding, ia relatif tetap sesuai dengan geografik daerah tersebut. Tantangan
memutuskan untuk mengunjungi daerah tertentu, sebagaimana nilai intangible dan resiko alam
Membangun brand sebuah destination tidak dapat hanya dilakukan dalam waktu satu
tahun atau bahkan lima tahun. Dibutuhkan waktu yang tidak cepat untuk membuat sebuah image
yang sesuai dengan image yang ingin dibangun. Membangun image sebuah destination bukan
pekerjaan yang mudah, brand experience yang dirasakan pengunjung ketika mengunjungi
sebuah destination sedikit banyak akan tuirut serta dalam membangun brand image destination
tersebut, walaupun brand image yang terbentuk bisa saja tidak sama dengan apa yang ingin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang
belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk
“Pariwisata telah dimulai sejak dimulainya peradaban manusia itu sendiri, ditandai oleh
adanya pergerakan manusia yang melakukan ziarah dan perjalanan agama lainnya.” (Prof.Dr.I
dimana pada Pasal I Ayat 1 berisi tentang kebebasan memiliki visa bagi wisatawan (29 negara)
yang berlaku untuk dua bulan. Pasal ini sangat berpengaruh positif bagi perkembangan industri
restaurant/tempat makan, dll. Perkembangan tersebut semakin meningkat tahun demi tahun
apalagi sejak tahun 1989 dicanangkan sebagai tahun sadar wisata yang dikenal dengan sapta
Kegiatan ini berlanjut dengan dimulainya program Visit Indonesia Year pada tahun 1991
hingga sekarang yang mempromosikan pariwisata di Indonesia. Dengan adanya program ini,
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat walaupun sempat berada
dalam kondisi terpuruk akibat krisis moneter tahun 1997 lalu. Program ini tak hanya bertujuan
untuk mendatangkan wisatawan asing saja, namun juga wisatawan dalam negeri yang tentunya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1990 dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1. Dalam undang-undang ini dijelaskan bahwa :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata termasuk pengusahaan
obyek dan daya tarik wisata serta usaha sarana wisata ,dan usaha lain yang terkait di bidang
tersebut.
atau menyediakan atau mengusahakan obyek pariwisata dan daya tariknya,usaha sarana
6. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sarana wisata.
7. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan
Indonesia pada tahun limapuluhan. Pada pengertian tourism yang dijelaskan oleh organisasi
pariwisata tingkat internasional yang membahas kepariwisataan secara ilmiah sebelum WTO
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“Tourism is the some of phenomenon and relationship arising from the travel, and stay of
non residence, in so far they do not lead to a permanent residence, and is not connecting with
earning activities” (Drs. Frans Groemang – Penataran pimpinan BPV Tingkat nasional 1986)
Di Indonesia istilah pariwisata baru dimulai pada awal tahun 1960-an. Istilah pariwisata
diperoleh dari budayawan intelektual atas permintaan Presiden Soekarno kepada Sri
sultan Hamengku Buwono IX selaku ketua DTI (Dewan Toerisme Indonesia) di tahun
1960-an itu. Secara terpisah dua orang budayawan Indonesia waktu itu dimohon
pertimbangannya, yaitu Prof.Mr.Moh. Yamin dan Prof.Dr.Prijono, yang memberi istilah
pariwisata untuk mengganti istilah toerism atau travel, yang konotasinya bisa terkait
dengan selera rasa pleasure, excitement, entertainment, adventure dan sejenisnya.
(Nyoman S. Pendit,2006:3)
“Istilah pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari: Pari (penuh, lengkap,
berkeliling), Wis(man) (rumah, properti, kampung, komunitas), ata (pergi terus menerus,
mengembara) yang bila dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah pariwisata.” (Nyoman
S.Pendit,2006:3)
Ada beberapa pendapat dari berbagai pihak tentang pengertian pariwisata, antara lain
sebagai berikut:
tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan pekerjaan sehari-harinya serta kegiatan-
kegiatan mereka selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut; ini mencakup kepergian
darmawisata/ekskursi.(Nyoman S.Pendit,2006:33)
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi
wisatawan , bisnis, pemerintah tuan rumah, serta masyarakat tuan rumah dalam proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. F.W Ogilvie
Wisatawan adalah semua orang yang memenuhi syarat, yaitu pertama bahwa
mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun
dan kedua, bahwa sementara mereka bepergian mereka mengeluarkan uang di tempat
yang mereka kunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah di tempat tersebut. (Nyoman
S.Pendit,2006:35)
orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal
atau usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja
f. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia
turisme.
2. Jenis-jenis Pariwisata
Menurut Nyoman S.Pendit dalam bukunya “Ilmu Pariwisata” membagi jenis pariwisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Wisata Budaya
hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau
ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup
b. Wisata Kesehatan
Perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk menukar keadaan dan
dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air
panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim
kesehatan lainnya.
c. Wisata Olahraga
memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu
tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup,dll.
d. Wisata Komersial
pekan raya yang sifatnya komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan
sebagainya.
e. Wisata Industri
Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa , atau orang-
orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan
atau penelitian.
f. Wisata Politik
Perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif
dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya peringatan ulang tahun suatu negara,
Ratu Inggris di London dan sebagainya dimana fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan
atraksi aneka warna diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung, baik dari
g. Wisata Konvensi
konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional
maupun internasional.
h. Wisata Sosial
i. Wisata Pertanian
mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan olahraga air, lebih-lebih danau, bengawan,
pantai, teluk atau laut lepas sepertui memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan
laut denganh pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi
Jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan
daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang
l. Wisata Buru
Banyak dilakukan di negeri-negeri yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu
yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.
m. Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat
atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan atau
diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi
o. Wisata Petualangan
Dikenal dengan Adventure Tourism, seperti masuk hutan belantara yang tadinya
belum pernah dijelajahi (Of the beaten track) penuh binatang buas, mendaki tebing
teramat terjal, terjun kedalam sungai yang sangat curam, anak-anak muda remaja
jumping, arung jeram di sungai-sungai yang arusnya liar, masuk goa penuh misteri,dll.
3. Wisatawan
Menurut R.G Soekadijo, wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari
tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya, atau dengan singkat:
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara
lain yang bukan merupakan Negara dimana ia biasanya tinggal. Wisatawan asing disebut
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu Negara karena tugas, dan
melakukan perjalanan wisata di wilayah Negara dimana ia tinggal. Misal: staf Kedutaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Seorang warga suatu Negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah
negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Wisatawan ini juga disebut
Seorang warga negara suatu negara tertentu yang karena tugas atau jabatannya
berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di
e. Transit Tourist
kemauannya sendiri.
f. Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, bukan wisata, tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuanya yang utama selesai. Jadi wisata
merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan utama/primer yaitu bisnis telah dilakukan.
4. Desa Wisata
“Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai
sestem pemerintahan sendiri ; kelompok rumah diluar kota yang merupakan kesatuan.” (Kamus
menjelaskan arti desa dilihat dari segi geografis adalah “Desa merupakan hasil perpaduan
kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya, hasil perpaduan itu adalah wujud atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur tersebut dan dalam hubungan
“Kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela, bersifat
Berdasar pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desa wisata adalah desa sebagai
hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dalam suatu unit pemusatan penduduk
yang bercorak agraris yang memiliki daya tarik sebagai dareah tujuan bagi kegiatan perjalanan
5. Wisata Kuliner
Industri pariwisata telah berkembang sangat pesat. Dari segi pilihan, kini tersedia
beragam jenis wisata. Dari wisata budaya (cultural tourism), wisata kuliner (culinary tourism),
wisata bencana (disaster tourism), wisata alam sampai bentuk-bentuknya yang paling baru
seperti wisata ekologi (eco-tourism), wisata berobat (medical tourism), wisata pendidikan
Dalam situs resmi harian Bisnis Indonesia pada tanggal 12 Maret 2008 terdapat sedikit
ulasan mengenai wisata kuliner yang dipaparkan oleh Bondan Winarno. Berikut ini adalah
Balai Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) meminta pemerintah dan DPR memasukkan
industri kuliner dalam draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Pariwisata. Alasannya,
kata Bondan Winarno, anggota Dewan Pimpinan BPPI, agar ada tindakan serius dari
pemerintah dan kalangan industri terkait untuk menjadikan industri ini sebagai potensi
dan destinasi wisata nasional. "Pemerintah selama ini hanya memikirkan unsur pariwisata
bendawi dan belum menempatkan kuliner sebagai bagian penting dari pariwisata, padahal
kuliner itu ada di mana-mana. Setiap orang pasti perlu makan. Industri kuliner kita masih
berjalan sendiri tanpa bantuan mereka."
Regulasi yang mengatur soal pariwisata saat ini mengacu pada UU No 10/1990. RUU
Pariwisata itu tengah digodok pemerintah bersama komisi X DPR. Menurut tokoh yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
juga pendiri komunitas pecinta kuliner Jalansutra itu, industri kuliner di Tanah Air
memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata bagi para
wisatawan mancanegara karena keragaman makanan dan minuman khas yang ada di
setiap daerah.
Selain itu, dari sisi harga, makanan dan minuman yang ada di negeri ini lebih terjangkau
dibandingkan dengan di luar negeri. "Sayangnya, selain belum dimasukkan ke dalam
RUU Pariwisata, Depbudpar juga tidak memasukkan kuliner dalam promosi Visit
Indonesia 2008, berbeda dari negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura."
Akibat tidak ada dukungan promosi dari Depbudpar, lanjut Bondan, wisatawan asal
Indonesia justru lebih mengenal industri kuliner negeri jiran tersebut daripada yang ada di
Indonesia. "Orang Indonesia rela jauh-jauh berwisata ke negeri tetangga karena wisata
kuliner mereka."
Menurut Asosiasi Pariwisata Kuliner Internasional (International Culinary Tourism
Association/ICTA), wisata kuliner merupakan kegiatan makan dan minum yang unik
dilakukan oleh setiap pelancong yang berwisata.
1. Pengertian Sate
Menurut wikipedia.com “Sate atau kadangkala ditulis satay atau satai adalah makanan
yang terbuat dari potongan daging (ayam, kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lain-lain) yang
dipotong kecil-kecil,dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya dibuat dari bambu,
2. Sejarah Sate
“Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19,
berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin
banyaknya pendatang dari Arab ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya
penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan
Arab.”(wikipedia.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi sate juga populer di negara-negara
Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Sate juga populer di
Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya. Versi Jepang
disebut yakitori.
Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan resep masing-
masing daerah. Hampir segala jenis daging bisa dibuat sate. Sebagai negara asal mula sate,
Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya.Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa
D. Pemasaran
sebagai: proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap identifikasi, antisipasi, serta
pemenuhan kebutuhan konsumen, dan dalam waktu bersamaan menciptakan keuntungan bagi
Pemasaran merupakan tindak lanjut dari proses produksi. Dalam hal ini promosi adalah
satah satu mata rantai dari pemasaran. Dapat diartikan promosi memegang peranan penting
dalam pemasaran, karena dalam sebuah promosi sebuah produk dikenalkan kepada khalayak.
(Philip Kotler,1985:37)
Pemasaran pada hakekatnya bertumpu pada konsep pokok atas kebutuhan, keinginan dan
permintaan, produk, nilai dan kepuasan, pertukaran, pasar serta pemasaran dan pemasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam sebuah pemasaran ada 9 (sembilan) elemen pemasaran yang penting untuk dapat
mengungguli sebuah pesaing. Sembilan elemen pemasaran itu adalah: segmentasi, targetting,
“Bauran pemasaran (marketing mix) atau strategi pemasaran merupakan kombinasi dari
berbagai tahapan atau elemen yang diperlukan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan
eksekusi atau pelaksanaan keseluruhan operasi pemasaran.” (Frank Jefkinns, 1995 :8)
Bauran pemasaran memiliki konsep dasar yang dikenal dengan konsep 4P, yaitu Product,
Place, Price,dan Promotion. Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh E.Jeromne McCarthy dan
dikembangkan oleh Philip Kotler. Dalam perkembangannya saat ini 4P tersebut ditambah
menjadi berbagai P, namun semua P tersebut tidak harus digunakan seluruhnya, tetapi dapat
ditambah, dikurangi, dimodifikasi sehingga sesuai dengan strategi marketing yang disusun untuk
pariwisata digunakan konsep 10P, yaitu Product, Price, Promotion, Place, Packaging,
1. Promosi
“Salah satu faktor yang memengaruhi permintaan produk adalah promosi yang tepat untuk
dan mengingatkan kepada calon pembeli potensial akan produk-produknya dalam rangka
Kata “promosi” berasal dari bahasa latin, yaitu Promovera (Promotion) yang dalam
Bahasa Inggris diterjemahkan : to move forward advance, dimana terjemahan secara fungsional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berdasar kata tersebut pertama kali digunakan oleh Daniel Stratch. (Renald Khasali, 1995:10)
Pengertian promosi yang kita gunakan disini adalah bauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix), yaitu suatu perpaduan antara periklanan, penjualan personal,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, promosi adalah kegiatan komunikasi untuk
menigkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang
bersifat persuasif.
a. Bersifat personal, merupakan upaya yang dilakukan langsung dari penjual kepada
pembeli.
b. Bersifat non personal yang mencakup pengiklanan, publisitas, desain kemasan, display
Tugas-tugas pokok dalam hal mengembangkan suatu upaya promosional terdiri dari
tindakan: memilih media komunikasi, dan kemudian menyatukannya ke dalam sebuah program
yang efektif. Biasanya suatu perusahaan jarang sekali mengandalkan diri pada satu tipe tunggal
dengan para pembeli dinamakan suatu ramuan promosi (Promotion Blend). Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi promosi, yaitu: audiensi/sasaran, tujuan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pesan yang ingin disampaikan, saluran yang digunakan, anggaran, bauran promosi, dan
Promosi menurut Edward L. Brink dan William T. Kelly terdiri atas upaya-upaya yang
diinisiasi oleh penjual secara terkoordinasi guna membentuk saluran-saluran informasi dan
persuasi guna memajukan barang atau jasa tertentu, atau penerimaan ide atau pandangan-
pandangan tertentu. Ada 4 macam jenis promosi yang juga dikenal dengan Promotion Mix
Setiap sektor usaha pasti membutuhkan promosi untuk kelancaran usahanya. Oleh
karenanya banyak orang beranggapan bahwa promosi memiliki peran dan fungsi yang penting.
Menurut Fandy Tjiptono dalam buku “Strategi Pemasaran” secara terperinci menjelaskan tujuan
dekat.
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang bisa mengenal produk
perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap menyukai, yakin, akhirnya membeli dan selalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Periklanan
“Merek tidak dapat dipisahkan dari iklan,demikian pula sebaliknya. Iklan tanpa merek
seperti orang buta, merek tanpa iklan seperti orang tuli. Produk yang memiliki merek tidak dapat
dikenal oleh masyarakat tanpa ditawarkan melalui program komunikasi yang tepat.” (Surachman
S.A.,2008:209)
“Iklan adalah berita pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak
ramai tentang benda atau jasa ditawarkan.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1991)
pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang
paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.”
(Frank Jefkins,1995:5)
a. Jenis-jenis Iklan
“Secara garis besar iklan dapat digolongkan menjadi tujuh kategori pokok, yakni
iklan konsumen, iklan bisnis ke bisnis atau iklan antarbisnis, iklan perdagangan,iklan
eceran, iklan keuangan, iklan langsung, iklan lowongan kerja.” (Frank Jefkins,1995:39)
“....Jenis iklan menurut tujuannya dibagi menjadi tiga, yaitu periklanan informatif,
b. Fungsi Iklan
1) Menjadi metode promosional yang efisien karena iklan dapat menjangkau sejumlah
besar orang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Tujuan Periklanan
mengiklankan USP.
d. Elemen Iklan
1) Tema
Tema atau pokok pembicaraan harus diperlukan terlebih dahulu sebelum menyusun
iklan.
a) Headline
“Di masa lalu, biasanya headline merupakan rangkaian kalimat atau kata-
kata pendek, dan headline seringkali berupa slogan. Sekarang ini, headline
seringkali berupa pertanyaan yang terdiri dari satu kalimat atau dua kalimat,
dan ditampilkan secara menyolok bahkan hedaline ini lebih mudah dilihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Subjudul
menggugah, karena pembaca selalu ingin tahu tentang tulisan yang dibaca.
Terdiri atas isi iklan atau kalimat utama copy atau naskah iklan yang
dicetak dengan menggunakan huruf yang lebih kecil dari pada baris display
yang dicetak tebal guna menonjolkan teks dan untuk mendorong orang untuk
membaca.
d) Harga
dijengkelkan oleh suatu iklan yang tidak mencantumkan harga, paling tidak
Hal ini bertujuan agar pembaca dapat mengenali mereka dengan jelas.
kupon dengan jelas sehingga pembaca memahami apa yang diminta dan
“Ini adalah baris kalimat penutup (the pay-off line), dan hal ini dapat
Jefkins,1995:238)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ada empat pokok dalam merancang anggaran periklanan agar tercapai target yang
diiginkan yaitu:
4) Merevisi anggaran.
Dalam membuat program periklanan harus dimulai dengan mengidentifikasi pangsa pasar
dan motif pembelian, untuk itu perlu dilakukan keputusan dalam pengambilan langkah dengan
menggunakan metode 5M :
c. Message (pesan), mengenai pesan apa yang harus disampaikan dan tinjauan tanggung
jawab sosial.
d. Media (media), tentang media yang akan digunakan, jangkauan frekuensi yang diterima
Iklan adalah suatu cara untuk berpromosi barang dan jasa juga mempunyai kelemahan
yaitu, iklan jarang mendapatkan feedback cepat. Sulit untuk mengukur efek iklan terhadap
volume penjualan, untuk itu dalam pembuatan iklan perlu diperhatikan elemen-elemen dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Attention (perhatian)
Iklan harus menarik sasaran, baik pembaca, pendengar, pemirsa. Untuk itu iklan
memerlukan bantuan antara lain ukuran, warna, tata letak, jenis huruf, dan naskah iklan.
Setelah perhatian dapat direbut, yang harus dilakukan adalah menarik calon
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk itu konsumen perlu dirangsang
c. Desire (kebutuhan/keinginan)
Untuk menimbulkan rasa percaya diri pada calon pembeli, sebuah iklan dapat
e. Action (tindakan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Merupakan harapan agar calon pembeli segera pergi membeli produk yang
ditawarkan atau setidaknya menyimpan dalam ingatan mereka untuk membelinya kelak.
“Bila dikatakan secara gampang, tujuan publisitas pariwisata adalah untuk menumbuhkan
dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan bagi suatu daerah
Masih menurut Nyoman S.Pendit (2006), tujuan utama publisitas pariwisata adalah
membangkitkan perhatian. Ini kemudian diikuti oleh informasi. Informasi ini harus dikawinkan
dengan sugesti, dan sugesti + informasi = unsur utama dalam publikasi yang memanifestasikan
dirinya pada konsep. Konsep-konsep inilah harus dituangkan ke dalam media, yang akhirnya
perhatian
perhatian + informasi
informasi + sugesti
“Dalam publisitas pariwisata, alat yang efektif adalah yang dsapat memberi efek visual
dan auditif yang dijelmakan dalam bentuk ilustrasi, kalimat-kalimat tercetak, dan kata-kata
terucapkan, yang penjelmaannya dituangkan ke dalam media. Ilustrasi ini penting sekali artinya
dalam publisitas pariwisata, karena ia memberi efek yang emosional, terbuka bagi interpretasi
tiap orang yang memproyeksikan perasaan dan imajinasinya sendiri dan memberi kebebasan
yang luas kepada orang yang memandangnya, menurut penglihatannya dan perasaannya sendiri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
secara berbeda-beda. Ilustrasi dapat berupa grafik, lukisan, foto berwarna atau hitam putih, dan
“Kalimat tercetak sebagai alat dalam promosi publikasi pariwisata mengutamakan keaslian dalam
pengucapan ekspresi suatu cita rasa. Ia harus kuat dan mempunyai daya magnet untuk menarik,
ditulis dengan perhitungan untuk dibaca orang dalam masyarakat luas yang memiliki bermacam-
macam mentalitas, dan dalam sifatnya harus menonjol. Kalimat-kalimat ini tidak saja menonjol
dalam pengucapannya, tetapi juga dalam bentuk, warna, gaya bahasa, dan huruf-
hurufnya.”(Nyoman S.Pendit,2006:270)
4. Media
Media merupakan sarana atau alat. Pada konteks ini media yang dimaksud adalah sarana
atau alat bantu dari komunikator ke komunikan. Di dalam dunia industri atau bisnis media
merupakan jembatan efektif yang menghubungkan produsen dengan pasar atau konsumen,
Dalam hal ini media dibagi menjadi dua, yaitu media lini atas dan media lini bawah.
membedakan pekerjaan biro iklan dan biro non iklan sebenarnya diciptakan oleh Procter &
Gambler untuk memisahkan aneka ragam iklan yang mereka gunakan dalam memasarkan
“Media periklanan meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-
“Media lini atas adalah jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada
biro iklan, contohnya adalah tayangan iklan di media cetak, televisi, radio, bioskop,
1) Media cetak, yaitu media yang penyebarannya melalui teknik cetak, antara lain:
surat kabar, tabloid, majalah, jurnal, buku, katalog, annual report, dan sebagainya.
3) Media luar ruang, yaitu media yang sosialisasinya secara fisik berada di luar
ruangan, antara lain: bollboard, baliho, mobile ad, spanduk. “Media luar ruang
adalah bentuk iklan yang paling tua. Bukti-bukti penggunaannya pertama kali telah
Jefkins,1995:130)
“Media lini bawah yakni jenis-jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya komisi
seperti iklan pada pameran, brosur, lembar informasi, dan sebagainya.” (Frank
Jefkins,1995:29)
Terdiri dari seluruh media selain yang disebutkan di atas, sebagai contoh: direct
mail, promosi penjualan, sponsor, pameran, iklan di udara, point of sale display material,
Setiap jenis media baik lini atas maupun lini bawah memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
Selain lambang dan slogan, Kabupaten Kebumen juga mempunyai ikon yang khas, yaitu
burung walet. Ikon ini di representasikan pada sebuah tugu di pusat kota yang disebut Tugu
Lawet (walet).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Sejarah Singkat
Sejarah awal mulanya adanya, Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram
Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram
membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan
Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca
Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi
Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya
a. Versi I
Versi Pertama asal mula lahirnya Kebumen dilacak dari berdirinya Panjer. Menurut
sejarahnya, Panjer berasal dari tokoh bernama Ki Bagus Bodronolo. Sewaktu Sultan
kemudian diangkat menjadi senopati. Ketika Panjer dijadikan menjadi kabupaten dengan
Lembah (Panjer Roma) dengan gelar Ki Gede Panjer Roma I, Pengangakatan tersebut
berkat jasanya menangkal serangan Belanda yang akan mendarat di Pantai Petanahan
Tokoh ini sangat berjasa karena memberi tanah kepada Pangeran Bumidirja. yang
terletak di utara Kelokan sungai Lukulo dan kemudian dijadikan padepokan yang amat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari itu beliau menyingkir ke desa Lundong sedang Ki panjer Roma II bersama
Ki Kertowongso dipaksa untuk taat kepada Mataram dan diserahi Penguasa dua
Panjer, sebagai Ki Gede Panjer III yang kemudian bergelar Tumenggung Kolopaking I
(karena berjasa memberi kelapa aking pada Sunan Amangkurat I). dari Versi I dapat
disimpulkan bahwa lahirnya Kebumen mulai dari Panjer yaitu tanggal 26 Juni 1677.
b. Versi II
Sejarah Kabupaten Kebumen dimulai sejak Tumenggung Arung Binang I yang masa
mudanya bernama JAKA SANGKRIP yang berdarah Mataram dan dititipkan pada
Mataram. Setelah terbukti keturunan Raja ia diangkat menjadi Mantri Gladag, kemudian
sampai Bupati Nayaka dengan Gelar Hanggawangsa. setelah diambil menantu oleh Patih
yang Ke III sedangkan Arung Binang IV sampai ke VIII secara resmi menjadi Bupati
Kebumen.
c. Versi III
Asal mula nama Kebumen adalah tokoh KYAI. PANGERAN BUMIDIRJA. Beliau
adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia
dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan
apa yang salah itu salah. Ia sering memperingatkan raja bila sudah melanggar batas-batas
keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prinsip : agar raja adil dan bijaksana.
Disamping itu ia sangat kasih dan sayang kepada rakyat kecil. Kyai P.Bumidirjo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi
dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan ,ulama dan rakyatnya. Peringatan
Karena menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P. Pekik dan keluarganya (mertuanya
sendiri).
Untuk menghadapinya, Kyai P.Bumidirjo lebih baik pergi meloloskan diri dari
namun Kyai Bumi saja. Kyai Bumi sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di
sebelah utara kelok sungai Lukulo , pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun
padepokan/pondok yang kemudian dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-
An, menjadi KEBUMEN. Oleh karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama,
maka versi Kyai Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang
Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata Bumi, nama
sebutan bagi P. Kyai Bumidirjo , mendapat awalan Ke- dan akhiran -an yang menyatakan
tempat. Hal itu berarti Kebumen mula - mula adalah tempat tinggal P.Bumidirjo. Di
dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah Hindia Belanda telah
terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan belanja negara , keadaan demikian
memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun 1930. Salah satu perwujudan pengetatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjadi satu daerah Kabupaten menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang
penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun
1935 nomor 629. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan
terdahulu tanggal 21 juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah
kabupaten Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut
telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat (Volksraad).
Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas wilayah Kabupaten
Kebumen yang baru yaitu : Kutowingun , Ambal , Karanganyar dan Kebumen. Dengan
1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai saat ini tidak berubah .Sampai
30 kali.
a. Visi :
b. Misi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, efektif dan efisien.
pengusaha kecil menengah dan koperasi, membangun mekanisme pasar serta mampu
4. Georgafis
a. Letak Geografis
Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' LS dan 109°22' - 109°50' BT. Bagian
Selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedang pada bagian Utara
selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga
pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit.
b. Luas Wilayah
Km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun
c. Batas Wilayah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Pemerintahan
Terdiri atas 26 Kecamatan, yang terbagi atas sejumlah 449 Desa dan 11 Kelurahan
dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.877 dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 6.755.
seorang bupati. Berikut adalah nama-nama yang pernah menjabat sebagai bupati Kebumen :
Tabel 2
6. Kependudukan
Kebumen, yaitu sebesar 9,94%, dan paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari
7. Potensi
Potensi di Kebumen cukup beragam. Misalnya di pantai selatan ada kekayaan sarang
burung walet di Gua Karangbolong, Karangduwur, dan Pasir. Tiga gua milik Pemerintah
Kabupaten itu rata-rata menyumbangkan 100 kg sarang burung per tahun, senilai Rp 500 juta.
Bahkan tahun ini nilai jualnya Rp 787 juta. Selain itu masih ada potensi pariwisata baik wisata
alam/gua, pantai, maupun waduk yakni Gua Jatijajar, Gua Petruk, Pantai Ayah, Pantai Pedalen,
Pantai Karangbolong, Pantai Pasir, Arung Jeram Padegolan, Pantai Tanjung Bata, Pantai
Menganti, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, Air Hangat Krakal, dan Pantai Petanahan.
Objek baru yang mulai diminati adalah benteng pertahanan militer Van der Wicjk di Gombong.
Namun yang paling besarkontribusinya ke kas daerah adalah Gua Jatijajar dan Pantai Pedalen di
Kecamatan Ayah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Desa Roworejo, peci di Desa Bandung, dan keset dari sabut kelapa di Buluspesantren. Selain itu
yang tak kalah terkenal adalah kerajinan genting soka di Kecamatan Pejagoan, Sruweng,
Industri makanan di daerah pantai selatan. Misalnya emping melinjo, gula merah, dan
makanan ringan seperti lanting Karanganyar, sale pisang, dan keripik ketela yang memiliki
bahan mentah cukup banyak. Kualitas emping melinjo Kebumen diakui bagus karena banyak
dipasok ke kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Di Ambal masih ada
makanan khas sate ayam dengan sambal tempe, dan di Petanahan ada soto ayam kampung yang
khas pula.
Terkait dengan industri jasa rumah makan dan hotel, sebagai salah satu ukuran tingkat
pelayanan dan fasilitas daerah, sebenarnya berkembang lumayan. Misalnya jumlah rumah makan
di sepanjang jalan raya jalur selatan tiap tahun bertambah. Hotel juga bertambah. Namun belum
ada hotel kelas berbintang di Kebumen. Paling banyak hotel kelas melati, seperti di Gombong
dan Karanganyar.
Selama ini memang menjadi kendala bagi Kebumen karena sebagai daerah wisata masih
sulit menjaring turis mancanegara. Itu semua menjadi tantangan bagi investor untuk melengkapi
8. Transportasi
Kebumen berada di jalur lintas selatan Pulau Jawa. Angkutan umum antarkota dilayani
oleh bus dan kereta api. Stasiun Kebumen adalah yang terbesar, di samping stasiun kecil lainnya
seperti Prembun, Karanganyar, Soka, Kutowinangun, dan Gombong. Di antara kereta api yang
melintasi Kebumen adalah Senja Utama dan Fajar Utama (Jakarta Pasar Senen-Yogyakarta),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Desa Ambal Resmi terletak di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
Letaknya sekitar 11Km ke arah Selatan dari pusat kota. Desa ini berada di jalur alternatif Salatan
santara Kabupaten Bantul – Kabupaten Cilacap yang oleh masyarakat sekitar dikenal dengan
Jalur Daendles. Batas wilayah sebelah Selatan adalah Samudera Hindia, sedangkan sebelas Utara
bermatapencaharian sebagai pedagang sate. Selain itu, banyak pula warga yang bekerja sebagai
petani melinjo (daerah ini juga dikenal sebagai penghasil emping melinjo), pembuat gula jawa,
dan sebagian lagi bercocok tanam sebagai petani semangka dan palawija.
Desa ini seberannya adalah wilayah yang sangat subur, hal ini terbukti dari hasil panen
yang selalu melimpah. Tidak hanya menanam padi, warga juga menanam palawija dan buah
secara bergiliran. Selain itu kemakmuran warga juga nampak pada hewan sapi yang ada di
hampir setiap halaman rumah para warganya. Namun pada jaman dahulu desa ini cukup rawan
kejahatan, baik menimpa warga sekitar maupun orang yang sedang melintas. Oleh karena itu
daerah ini sangat sepi. Apalagi jika sudah menjelang malam, karena orang-orang takut untuk
melintas karena sering terjadi tindakan kejahatan seperti pemalakan dan penodongan. Warga
sekitar pun tak luput dari aksi kejahatan karena sering ada hewan ternak yang hilang dicuri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Seiring perkembangan jaman dan dibukanya jalur alternatif Selatan, keadaan mulai
berubah. Tindakan kejahatan berangsur-angsur hilang terutama yang menimpa pengguna jalan.
Kondisi jalan pun sudah mulai diperbaiki walaupun di beberapa titik masih kurang nyaman
untuk dilewati, kurangnya penerangan jalan juga menyebabkan kenyamanan sedikit terganggu
Pembukaan jalur alternatif tersebut ternyata membawa dampak yang cukup baik.
Sekarang desa ini mulai ramai karena kendaraan pribadi maupun angkutan umum seperti bus
pariwisata dan travel yang akan menuju Jakarta memilih untuk melewati jalur ini. Selain kondisi
jalan yang lurus dan tanpa hambatan yang mempercepat waktu dan jarak tempuh. Jika
melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Yogjakarta melewati jalur ini, maka akan menghemat
25-35 Km dan waktu sekitar 1 jam karena tidak perlu melewati kota-kota yang padat lalu
lintasnya. Selain itu, kendaraan pun dapat dipacu hingga 120-140 Km/jam karena kondisi jalan
yang halus dan lurus. Kondisi alam yang masih asri juga menambah daya tarik sendiri bagi
pengguna jalan yang ingin sekaligus refreshing. Di bebepara titik pengguna jalan akan melewati
jembatan-jembatan yang merupakan muara sungai dengan pemandangan laut lepas, suatu
keunikan tersendiri yang tidak didapat di daerah lain. Selain itu di sisi kiri dan kanan jalan masih
banyak terdapat lahan persawahan yang ditanami padi, palawija seperti jagung dan kacang tanah,
hingga sayuran dan buah-buahan. Sungguh potensi yang sang sangat baik jika dapat
mengembangkannya.
Hal yang paling khas di desa ini adalah sate ayam. Begitu masuk di daerah Ambal, akan
dijumpai puluhan penjual sate ayam, yang selalu menuliskan "KHAS AMBAL". Sepintas, sate
ini tak beda dengan sate ayam biasa. Tapi begitu daging menyentuh lidah, segera terasa bedanya.
Tanpa diolesi bumbu, daging-daging yang tergiling di sela-sela gigi sudah terasa manis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menggilingnya juga tak perlu dengan susah payah, karena rasanya sangat empuk. Satu tusuk
sate, biasanya terdiri dari empat potong, tiga berisi daging dan satu kerat lagi adalah kulit ayam.
Bila kita memesan satu porsi tanpa embel-embel khusus, penjual akan menyuguhi kita dengan
Hal yang membuat lidah benar-benar bergoyang adalah bumbunya. Menggunakan bahan
baku kedelai, rasa bumbu ini sangat gurih. Berbeda dengan bumbu sate ayam yang umumnya
manis. Namun begitu dipadu dengan sate yang terasa manis, paduan gurih dan manis ini
menimbulkan sensasi sendiri di mulut. Banyak sekali warga di sepanjang jalan utama desa ini
yang berjualan sate ayam dengan citarasa yang sangat khas dirumahnya. Sate Ayam buatan
masyarakat Desa Ambal Resmi, selain cita rasanya yang khas juga unik karena bumbunya
menggunakan campuran tempe kedelai. Karena yang membuat masyarakat Ambal secara turun-
temurun maka sate ayam ini populer dengan sebutan Sate Ambal. Berkat kekhasan dan keunikan
itulah tidak kepalang tanggung pada saat kunjungan kerja Presiden Megawati Soekarnoputri ke
Kab. Kebumen, salah satu menu utamanya adalah sate ayam Ambal. Bahkan, Gubernur Jawa
seorang pedagang sate ayam langsung di Desa Ambal Resmi untuk bersantap di tempat itu.
Tidak sedikit pejabat yang singgah ke warung-warung sate ayam Ambal di Desa Ambal Resmi
ini.
Akibat banyaknya pedagang sate ayam di sepanjang jalan tersebut, aroma asap
pembakaran daging ayam yang menggugah selera mudah tercium bagi mereka yang melintas
Desa Ambal. Papan-papan nama warung sate Ambal juga banyak terpampang di tepian jalan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tidak seperti sate Madura atau satai Ponorogo yang bumbunya ditaburkan di atas sate,
bumbu tempe kedelai pada sate Ambal ditempatkan dalam mangkuk terpisah sehingga mereka
yang menyantap sate ayam Ambal dapat menikmati cita rasa bumbu-bumbu pada daging ayam
bakar tersebut.
Dalam sehari setiap pedagang biasanya dapat memotong sekitar 30-40 ekor ayam. Setiap
ekor ayam berbobot 2-3kg menghasilkan 150 tusuk. Konsumen sate Ambal berasal dari berbagai
daerah, terutama di seputar Kebumen. Bahkan, banyak instansi dan masyarakat yang memesan
Sate Ambal untuk keperluan jamuan resepsi, santapan rapat, dan lain-lain. Ketika hari raya atau
musim liburan banyak diparkir mobil-mobil bernomor polisi luar daerah seperti Jakarta,
Bandung dan Yogyakarta. Para pengendara dari Yogyakarta-Jakarta atau sebaliknya yang
memilih jalur selatan yang sepi menyempatkan berhenti untuk sekadar melepas lelah. Dengan
didukung dengan sikap khas masyarakat pedesaan yang ramah, menjadikan pengujung
bertambah betah.
Meskipun sate ayam Ambal dengan keunikan dan cita rasanya yang khas telah melewati
sejarah panjang agaknya masyarakat Desa Ambal sendiri belum banyak yang berniat
mengembangkannya di luar daerah (hanya ada beberapa daerah di Jalan lintas selatan di dekat
Pasar Tlogo Mirit, Pasar Bendo dan Pasar Kutowinangun Kab Kebumen).
Berbicara sejarah sate ambal tentunya tak lepas dari sejarah Desa Ambal itu sendiri.
Dahulu pada jaman Kerajaan Mataram desa ini adalah sebuah kabupaten. Pada suatu hari, anak-
anak ksatria Desa Ambal diutus oleh Sultan Agung untuk menebas berandalan dari Alas Urut
Sewu. Setelah berhasil ia diangkat menjadi Bupati Ambal, karena pemerintah tidak membuat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kota administrasi akhirnya bergabung ikut Kabupaten Kebumen. Setelah itu Desa Ambal
berubah menjadi Desa Ambal Resmi (Desa Ambal yang sudah resmi).
Sejak jaman dahulu buyut dari punggawa Kerajaan Mataram yang tinggal di desa ini
sudah memiliki budaya memasak sate ambal(sate ayam), sate kambing, sayur lodeh, dan gudeg.
Namun seiring perkembagan jaman, yang tersisa hanyalah sate ambal yang tidak dapat ditiru
oleh daerah lain. Sedangkan makanan yang lain ikut hijrah ke Yogjakarta dan Surakarta. Disebut
Pada sekitar tahun 1893 ada seorang Demung tentara P. Diponegoro yang bernama Sabar
Wiryo Taruno. Beliau inilah yang pertama kali berjualan sate ambal. Namun pada waktu itu
karena kondisi wilayah yang masih sepi dan berupa hutan, ia berjualan secara keliling dengan
angkring pikulan. Wilayah tempat menjajakan sate tidak hanya di sekitar desa, tapi juga sampai
ke kota. Baru pada tahun 1987 para keturunan trah Wiryo Taruno memulai berjualan di rumah
mereka. Kian hari jumlah pedangan semakin banyak, mereka adalah para keturunan dari Wiryo
Taruno.
Saat ini para pedagang menjual sate dengan membuka warung dirumahnya, mulai dari
warung kecil hingga warung yang berkapasitas 50 orang. Namun jika ingin menjumpai penjual
Kekhasan sate ini terletak pada cara membuat dan bumbu pelengkapnya. Sebelum dibakar,
daging ayam yang sudah ditusuki direndam ke dalam bumbu rempah-rempah yang dicampur
dengan gula jawa selama 1 jam agar bumbu meresap, setelah itu sate dibakar. Sate Ambal tidak
menggunakan kecap sebagai pemanis, tetapi menggunakan gula jawa. Bumbu pelengkapnya pun
unik, yaitu berbahan dasar tempe kedelai. Cara penyajiannya pun tak seperti sate pada umumnya,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sate diletakkan di sebuah piring, sedangkan bumbu dan ketupat ditaruh di wadah yang berlainan
pula.
3. Data Fisik
Jawa Tengah
b. Jumlah pedagang :40 orang (jika musiman mencapai ratusan, namun tidak membuka
warung)
f. Ayam yang digunakan: ayam kampung dan ayam ras dengan bobot @ 2-3 kg
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Kompetitor
menyajikan hidangan ayam panggang yang dimasak dan diproses secara tradisional. Menu
tersedia dengan sajian citarasa khas ala kampung dengan harga yang relatif terjangkau. Rumah
makan ayam panggang Bu Setu Jalan Cokroaminoto 165 misalnya. Merupakan satu di antara
banyaknya penjual ayam panggang khas Desa Gandu. Di rumah makan yang buka mulai pukul
07.30 hingga 21.30 WIB itu, pembeli dapat menikmati ayam kampung panggang dengan variatif
pilihan menu.
Pembeli dapat makan sambil lesehan di dalam rumah sang pemilik rumah makan. Seakan
menikmati makan bersama keluarga di rumah sendiri. Belum lagi bagi pembeli yang makan di
teras rumah, seakan terbuai dengan sepoi angin dari pohon bambu di sekitar rumah-rumah di
kampung tersebut.
Keunikan lainnya adalah pembeli dapat melihat ayam-ayam kampung masih dalam
kandangnya, serta proses proses pemotongan, hingga pemanggangannya dari kayu bakar di
beberapa tungku yang ada di dapur belakang rumah. Semua serba tradisional didukung pesona
Untuk sajian menu rumah makan Bu Setu menyediakan dua pilihan, bumbu rujak pedas
dan bumbu bawang gurih. Setiap satu porsi ayam panggang tersaji lengkap dengan sambal, urap-
Di daerah Kartasura sudah sejak lama terkenal dengan sentra penjual makanan bebek
goreng. Walaupun letaknya cukup jauh dari pusat kota tak menghalangi 15 pedagang untuk
menjajakan ayam goreng, sehingga mengurangi citra wilayah tersebut sebagai sentra bebek
goreng.
a. Alamat : Kartasura
f. Promosi : hanya berupa banner papan nama yang disponsori oleh produk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Analisa Riiset
60
50
40
Tahu
30
Tidak Tahu
20
10
70
60
50 Pernah
40
30
20 Belum
10 pernah
0
3. 20% reesponden peernah menguunjungi Desaa Ambal lebiih dari lima kali.
50
40 Pertama kali
30
20 Kurang dari 5 ka
ali
10
Lebih dari 5 kalii
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50 Tem
man atau Saudarra
40
30 Kebetulan lewat
20
Tah
hu sendiri
10
0
Laiinnya
80
70
60
50 Teman
40 Keluarga
30
Pasangan
20
10
0
80
70
60
50
Ya
40
30 Tidak
20
10
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
70
60
Jam makan
m siang
50
Libura
an
40
30 Kebetulan lewat
20 Pulang
g kampung
10
0
50
40
Makan dii tempat
30
Dibawa pulang
p
20
Makan & dibawa
10 pulang
9. 75% reesponden meengatakan bahwa keunikkan sate ambbal ada pada bumbu/rasaanya.
80
70
60
50 Rasa/bumbu
u
40 Penyajian
30
Lainnya
20
10
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10.55% responden beerpendapat bahwa lokasi ini berpoteensi untuk dijjadikan pariw
wisata.
60
50
40
Ya
30 Tidak
20 Ragu-ragu
10
11.60% responden
r mengatakan
m a objek meenarik disekiitar Desa Am
ada mbal.
60
50
40
Ada
30 Tidak ada
20 Tidak tahu
10
12.25% responden
r peernah merekkomendasikaan pada teman/saudara untuk datangg.
80
70
60
50
Ya
40
30 Tidak
20
10
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
60
50
40 Pernah
30
Tidak pernah
20
10
0
14.60% responden
r seering pergi ke
k Kabupatenn Kebumen
60
50
40
Ya
30
Tidak
20
10
15.65% responden
r ju
uga suka berkkunjung ke daerah-daera
d ah sekitar Kaabupaten Keebumen
70
60
50
40 Ya
30 Tidak
20
10
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Analisa SWOT
F. Positioning
Pada perancangan promosi ini dibuat strategi positioning untuk pangsa sasarannya adalah
terciptanya image tentang Desa Ambal Resmi sebagai pelopor pembuat Sate Ambal yang
merupakan salah satu budaya Kabupaten Kebumen yang memiliki keunikan tersendiri dan
Berdasarkan definisi tersebut USP adalah sesuatu yang menjadi ciri khas dari produk
ataupun tempat yang memiliki nilai jual serta memiliki sifat menarik, yang tidak dimiliki oleh
produk lain.
Hal yang menjadi USP pada Desa Ambal Resmi adalah tempat asal sate Ambal dan
commit tosebagai
mayoritas penduduknya yang bermata pencaharian user penjual Sate Ambal sejak ratusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tahun yang lalu dimana sate ambal adalah salah satu makanan khas dari Kabupaten Kebumen
yang memiliki keunikan tersendiri dibanding sate pada umumnya.Hal yang paling penting
adalah, sate Ambal tidak dijual di luar kota Kebumen, meskipun ada rasanya tidak seperti di
tempat asalnya. Jadi bagi yang ingin mencicipi, harus datang ke Kebumen. Selain itu kondisi
alam sekitar Desa Ambal Resmi yang masih alami juga menjadi daya tarik sendiri bagi
wisatawan disamping berbagai objek wisata lain di sekitar Desa Ambal Resmi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Metode Perancangan
identity melalui media Desain Komunikasi Visual. Visual identity pada konsep destination
branding adalah tahap ketika daerah yang akan dipromosikan dibuatkan semacam identitas
khusus agar lebih dikenal oleh target market. Visual identity yang dibuat dapat diterapkan pada
Segmentasi pasar yang dipilih sangat menentukan corak periklanan yang akan dibuat
serta media apa saja yang tepat karena segmentasi pasar adalah inti dari strategi promosi dan
periklanan. Setelah mengetahui segmentasi pasar yang dituju, hal yang harus dilakukan adalah
pengumpulan data selengkap mungkin baik dari daerah yang akan dipromosikan maupun dari
kompetitor agar promosi yang akan dibuat dapat efektif dan efisien. Tahap selanjutnya adalah
membuat rancangan visual berdasar data yang telah terkumpul sebelumnya serta menentukan
Setelah rancangan disetujui, tahap berikutnya adalah proses produksi material promosi
yang dilanjutkan dengan eksekusi ke media placement yang telah dipilih. Hal terakhir yang harus
B. Konsep Kreatif
Pada industri desain, konsep kreatif merupakan awal dari sebuah pengerjaan proyek desain.
Hal ini menentukan mengenai bentuk pesan yang akan disampaikan maupun gaya desain yang
akan digunakan sehingga menghasilkan suatu rancangan yang baik, komunikatif, dan efektif.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang. Rancangan awal pada suatu material
promosi adalah sketsa, lay out,desain dan sebagainya. Sedangkan untuk pesan dapat disampaikan
dengan beberapa pendekatan komunikasi, seperti pendekatan emosional, rasional, artistik, dan
kreatif. Pendekatan emosional dapat dilakukan melalui kalimat / bahasa yang menarik sehingga
membangkitkan rasa penasaran untuk menetahui lebih lanjut. Pendekatan artistik dapat
dilakukan dengan cara penampilan visual yang menarik. Pesan yang ingin disampaikan pada
perancangan ini adalah memberikan alternatif wisata kuliner dengan mengunjungi suatu tempat
yang memiliki makanan khas daerah berupa sate yang lokasinya berada di pesisir pantai.
Visualisasi yang akan digunakan meliputi garis, ilustrasi, warna, dan tipografi.
Perancangan material promosi yang akan dilakukan lebih mengarah ke corak modern
namun masih mengangkat nuansa tradisional dan alami karena disesuaikan dengan kondisi di
lokasi yang berupa pedesaan dengan suasana yang masih asri dan hijau. Selain itu karena target
audience pada konsep ini adalah masyarakat kalangan menengah ke atas dengan gaya hidup
modern yang merindukan tempat yang memiliki keindahan alam yang masih asli sebagai daerah
tujuan wisata yang saat ini sedang digemari. Jadi perancangan yang dibuat akan lebih
menonjolkan unsur tradisional yang dimiliki Desa Ambal Resmi serta elemen pendukung
disekitarnya. Namun sebuah perancangan desain harus bersifat dinamis dan mengikuti trend
yang sedang berlangsung baik dari segi desain maupun media penempatannya. Hal ini tak lepas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari target market dan taget audience yang menjadi sasaran karena perancangan yang tepat akan
Media yang dipilih berupa media cetak dan elektronik karena keduanya saling
melengkapi. Bentuk pesan yang akan disampaikan pada promosi ini adalah :
1. Pesan Verbal
Terdiri dari judul (headline) merupakan keutamaan dari iklan yang ingin disampaikan berupa
kalimat persuasif, bodycopy yang tidak bertele-tele, jelas, sesuai fakta serta gaya bahasa yang
mudah dipahami.
Merupakan pendukung dari pesan, dapat berupa ilustrasi yang berfungsi untuk memperjelas
atau menerangkan teks atau pesan sekaligus sebagai penghias serta daya tarik. Tipografi,
warna, dan tata letak yang baik mampu menciptakan daya persuasi yang baik.
C. Standar Visual
1. Logo
Sebuah logo yang baik adalah logo yang dapat menciterakan produk yang ditawarkan
tanpa harus berfikir berulang kali. Selain itu suatu logo juga harus dapat diaplikasikan ke
berbagai material promosi yang akan dibuat. Oleh karena itu, dalam pembuatan suatu logo harus
melalui pertimbangan yang matang. Filosofi yang mendasari terciptanya logo pada perancangan
Warna yang digunakan pada logo ini adalah hijau dan cokelat. Warna hijau dipilih karena
merupakan warna khas daerah setempat, selain itu warna hijau memberi kesan alami, pandangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang enak. Warna cokelat dipilih karena memberi kesan tradisional, mengingat produk yang
diunggulkan adalah makanan tradisional, warna cokelat juga melambangkan bumi, nyaman,
dapat dipercaya, dan bertahan. Dari warna yang digunakan dapat diartikan bahwa Desa Ambal
Resmi sebagai Kampoeng Sate memiliki karakter yang alami karena terletak di pedesaan yang
masih memiliki keindahan pemandangan alam yang memberikan kenyamanan pada pengunjung
yang datang. Selain itu juga menaruh harapan pada pengunjung yang datang bahwa desa ini
dengan produk satenya dapat dipercaya karena mampu bertahan sekian lama sebagai sentra sate
ambal.
Pada logo ini juga terdapat ornamen berupa siluet angkring sate dengan penjualnya yang
sedang mengipasi sate. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi nilai histori kepada
pengunjung bahwa pada awal mulanya sate ambal dijajakan secara berkeliling dengan
lembut dengan maksud memberikan kenyamanan pengunjung saat berkunjung, baik dari tempat
maupun pelayanannya.
Font yang digunakan untuk logo ini adalah Baker signet yang berkesan dinamis pada
sudut-sudut yang tidak terlalu patah namun masih terlihat memiliki kekuatan, enak dilihat,
mudah dibaca, dan dapat diaplikasikan ke dalam material-material promosi yang akan dibuat.
Sedangkan untuk tagline menggunakan font PR 8 Charade yang berkesan santai dan luwes.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Logo utuh
b. Tipografi logo
c. Grid Logo
d. Skala logo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Color Guide
f. Konfigurasi logo
1) Logo utuh
4) Log type
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Maskot
Maskot untuk Kampoeng Sate Ambal ini berupa manusia sate sesuai dengan produk yang
ditawarkan oleh Desa Ambal Resmi yaitu sate. Maskot ini bermakna bahwa sate ambal itu lezat
bermakna bahwa masyarakat Desa Ambal Resmi ramah dan terbuka terhadap kedatangan
pengunjung. Maskot ini dibuat untuk membentuk identitas bagi Kampoeng Sate Ambal, jadi
ketika orang melihat bentuk maskot ini, akan langsug teringat dengan Kampoeng Sate Ambal.
3. Slogan
Untuk memperkuat suatu logo, diperlukan slogan yang masih berkaitan dengan produk
yang ditawarkan. Hal ini berguna agar orang lebih mudah mengingat sekaligus sebagai pembeda
dengan yang lain. Pada perancangan ini digunakan slogan “Keaslian Khas Kebumen”, hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dimaksudkan bahwa kampoeng sate ambal menawarkan produk yang asli berasal dari Kebumen,
sedangkan kata khas bermakna bahwa sate ambal memiliki citarasa yang khas dari bumbunya,
selain itu khas juga mermakna bahwa suasana kampoeng sate ambal memiliki kekhasan
tersendiri, yaitu berada di desa pesisir pantai yang memberi nuansa tersendiri.
4. Ilustrasi
Dalam perancangan desain juga diperlukan unsur ilustrasi pendukung untuk memperkuat
pesan yang ingin disampaikan. Gambar adalah hal yang paling mudah ditangkap oleh panca
indera manusia. Oleh karena itu perancangan ini menggunakan ilustrasi pendukung berupa
gambar yang menarik target untuk berkunjung. Karena konsep yang dibuat adalah daerah tujuan
wisata, maka ilustrasi yang menarik adalah berupa foto-foto keadaan di lokasi yang
sesungguhnya seperti foto produk maupun foto-foto saat proses pembuatan. Selain itu digunakan
pula ilustrasi berupa bidang geometris dan garis-garis lengkung untuk memberikan kesan
dinamis.
5. Warna
Pemilihan warna yang tepat akan membuat material promosi terlihat lebih menarik. Warna-
warna yang digunakan dalam perancangan ini adalah nuansa hijau dan kuning sebagai
representasi dari warna yang digunakan oleh Desa Ambal Resmi, selain itu warna ini merupakan
simbol alam yang ingin ditampilkan. Sesuai konsep perancangan yang ingin menonjolkan kesan
alami-tradisional dan produk sate digunakan pula warna cokelat. Perpaduan warna tersebut
adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Tipografi
Tipografi atau jenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan konsep dunia pariwisata yang
berkesan luwes, ringan, dinamis namun tetap sesuai dengan konsep perancangan.
a. Nama tipografi :
Baker Signet
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz
Serif nya yang tidak terlalu tebal dan kaku terlihat santai namun tetap memiliki wibawa,
b. Nama tipografi :
PR 8 Charade
Bentuk visual
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz
c. Nama tipografi :
Maiandra GD
Bentuk visual
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz
Terkesan santai dan luwes sesuai dengan karakter produk, mudah dibaca.
d. Nama tipografi :
Calibri
Bentuk visual :
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Terlihat jelas untuk teks-teks yang berukuran kecil dan banyak karakter, terkesan luwes.
7. Teks
Sebuah promosi berupa gambar saja tidak cukup untuk menarik minat masyarakat, perlu
adanya dukungan teks berupa kalimat-kalimat yang menarik. Teks yang ada pada sebuah
material promosi berupa slogan, headline, sub headline,dan body copy. Sebuah slogan harus
mencerminkan keadaan asli pada lokasi yang akan dipromosikan. Slogan yang akan dibuat
berupa kalimat yang singkat, bermakna jelas, dan mudah diingat. Sedang headline harus berupa
kalimat yang menarik untuk dibaca karena ini adalah ujung tombak sebuah iklan/berita. Sub
headline adalah kalimat penjelas bila headline dirasa belum cukup jelas untuk mewakili pesan
yang akan disampaikan. Sedangkan body copy atau naskah iklan adalah pesan yang ingin
disampaikan.
Untuk menunjang sebuah teks agar lebih menarik diperlukan pemilihan typografi yang
tepat. Pada perancangan ini tipografi yang akan digunakan adalah jenis huruf dekoratif yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mencerminkan unsur tradisional untuk slogan dan headline. Sedangkan untuk sub headline dan
naskah iklan digunakan huruf yang simple agar lebih mudah dibaca.
8. Lay Out
Menyusun lay out harus memperhatikan karakter produk, media, dan sasarannya. Salah
satu unsur dari lay out adalah visualisasi. Visualisasi diharapkan mampu membangun dan
menciptakan keterikatan emosi dengan target sasaran sehingga mampu menciptakan komunikasi
yang baik. Jenis lay out yang akan digunakan pada perancangan ini adalah:
a. Mondarian Layout
serta memuat gambar yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang
konseptual.
b. Multipanel Layout
Satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang
sama.
c. Silhoutte Layout
berupa text wrap/ warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar
d. Sircus Layout
Penyajian iklan / materi promosi yang tidak baku, komposisi gambar visual, teks,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Bleed Layout
D. Pemilihan Media
Pemilihan media harus tepat sasaran sehingga dapat menunjang keberhasilan promosi ini.
Selain itu, masih diperlukan pula material promosi lain yang mendukung berhasilnya konsep
destination branding tersebut. Berdasarkan kebutuhan akan pemilihan media yang informatif,
a. Billboard
Media promosi yang sangat baik karena berukuran sangat besar dan dipasang dalam
jangka waktu yang lama sehingga mudah dilihat siapa saja yang lewat.
b. Road sign
Keberadaan penunjuk jalan sangat berguna bagi calon pengunjung yang belum pernah
datang ke lokasi.
Street banner atau juga disebut spanduk dapat membuat orang tertarik berkunjung pada
suatu lokasi atau sebuah acara karena membaca informasi yang ditampilkan, penambahan
ilustrasi berupa foto juga menambah daya tarik. Dipasang pada tempat terbuka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Merupakan elemen yang wajib dibuat karena keberadaannya sangat penting sebagai
identitas dari masing-masing warung sate. Selain itu pembuat papan nama yang seragam
Keberadaan lampu penerangan jalan sangatlah penting, karena kendala yang dihadapi
selama ini adalah kondisi jalan yang cukup gelap di malam hari, sehinga membuat
f. Welcome gate
Dibuat sebagai penanda telah sampai pada lokasi yang dituju dan menjadi simbol
2. Media Elektronik
a. Website
tentang lokasi yang di romosikan, selain itu dapat dilengkapi foto-foto yang membuat
lebih menarik minat pengunjung. Hal penting yang juga dapat ditampilkan dalam media
b. Banner ad
Penggunaan internet yang kian merebak memunculkan banyak blog atau situs komunitas
yang memiliki hobi dan minat yang sama termasuk yang memiliki hobi wisata khususnya
wisata kuliner.Oleh karena itu media banner ad dirasa tepat karena biayanya tidak terlalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Plasma ad
Kemajuan teknologi telah membuat sarana media promosi berkembang pesat dan
beragam, termasuk pula plasma ad. Media ini dirasa cukup efektif, karena berada pada
d. Iklan Facebook
Akhir-akhir ini jejaring sosial Facebook sangat ramai dibicarakan dan sedang menjadi
trend di semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu media ini sangat pas digunakan
untuk sarana berpromosi apa saja karena pada situs ini berkumpul berbagai karakter
manusia.
3. Media Cetak
a. Stiker
Merupakan media yang sudah sejak lama digunakan untuk berpromosi. Selain murah,
penempatan stiker sangat fleksibel karena dapat ditempel di barang bergerak seperti
membaca.
Kondisi lokasi yang berada di daerah pesisir pantai, membuat cuaca cukup panas di siang
hari. Oleh karena itu penutup kaca mobil merupakan elemen penting yang dibuat karena
Sama halnya dengan penutup kaca mobil, penutup jok motor juga sangat fungsional.
d. Kartu parkir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Benda ini digunakan sebagai bukti parkir di lokasi, sengaja dibuat dengan bahan acrylic
Salah satu sarana promosi yang baik karena ketika membawa pulang sate untuk buah
tangan akan tampak lebih menarik dan membuat orang yang diberi ingin mencoba untuk
datang mencicipi langsung di tempatnya. Packaging juga dapat meningkatkan nilai jual
a. Merchandise
Merchandise dapat menjadi sarana berpromosi karena benda-benda ini bersifat reminder,
secara tidak langsung ketika orang menyimpan atau memakai barang tersebut sudah
dapat membantu dalam mempromosikan suatu produk. Merchandise ini akan diberikan
pad saat acara peresmian lokasi. Acara ini dimaksudkan untuk lebih mengenalkan dan
mengukuhkan Desa Ambal Resmi sebagai Kampoeng Sate Ambal. Pada acara tersebut
hadir tamu-tamu penting mengingat acara ini diselenggarakan oleh institusi pemerintah
Oleh karena itu sangatlah wajar jika memberikan souvenir kepada para tamu undangan
berupa satu paket goodie bag yang berisi berbagai macam cindera mata yang berkaitan
erat dengan Kampoeng Sate Ambal. Merchandise yang akan dibuat adalah :
1) Vandel
Vandel merupakan souvenir yang lazim diberikan kepada tamu-tamu penting yang
berkunjunga ke suatu tempat. Kampoeng Sate Ambal memiliki produk khas daerah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kabupaten Kebumen, bahkan menjadi menu wajib. Oleh karena itu vandel
merupakan asalah satu media promosi yang tepat karena dapat disimpan untuk waktu
2) Kaos
Kaos sangat lazim digunakan sebagai merchandise karena banyak orang yang
membeli kaos khas dari tempat-tempat wisata sebagai buah tangan maupun dipakai
sendiri. Kaos merupakan media yang efektif karena melekat pada tubuh orang yang
3) Payung
Payung memiliki fungsi ganda, yaitu melindungi dari panas dan hujan sehingga
keberadaan promosi pada sebuah payung cukup efektif karena paying dipakai di luar
4) Kassa bag
Kassa bag ini digunakan sebagai tempat paket goodie bag. Selain itu, gaya hidup
yang peduli lingkungan menjadikan sebagian orang beralih dari plastik ke kassa bag
untuk berbelanja maupun membawa sesuatu. Selain lebih ramah lingkungan, kassa
5) Magnet kulkas
Sesuai produk utama yang ditawarkan, yaitu sate, maka magnet kulkas dirasa
merupakan media yang tepat karena masih berhubungan dengan bidang kuliner,
dimana kulkas adalah tempat untuk menyimpan makanan. Selain itu magnet kulkas
juga dapat digunakan untuk menjepit pesan pada pintu kulkas, jadi memungkinkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk orang selalu melihat benda ini ketika akan membuka kulkas atau membaca
pesan.
6) Korek api
Korek api memiliki banyak fungsi di dalam rumah, tak hanya melulu untuk
menyalakan rokok, korek api juga dapat berfungsi untuk kegiatan yang lain. Selain
7) Asbak
Asbak juga memiliki fungsi penting di sebuah rumah. Penempatannya pun dapat di
mana saja termasuk di meja ruang tamu, sehingga jika ada tamu yang datang dapat
membaca pesan yang tertera. Selain itu ada pula yang gemar untuk mengkoleksinya.
8) Kipas
Kipas adalah suatu benda yang erat kaitannya dengan produk sate, selain itu kipas
9) Mug
Sebagai alat minum, mug adalah sarana promosi yang baik karena dapat digunakan
setiap hari dan bersifat tahan lama yang dapat membuat orang yang memakainya
selalu ingat.
b. Perlengkapan warung
1) Piring
Merupakan peralatan makan pokok yang digunakan sehingga akan digunakan oleh
siapa saja yang berkunjung. Oleh karena itu diperlukan keseragaman untuk satu
identitas.
2) Mangkok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain piring, mangkok merupakan elemen penting dalam penyajian produk yang
ditawarkan, yang juga merupakan cirri khas tersendiri. Selain itu sebagai keselarasan
3) Gelas
Digunakan oleh setiap pengunjung warung, sehingga perlu adanya satu identitas.
Dalam dunia kuliner tissue makan dan tusuk gigi merupakan peralatan pendamping
5) Celemek
Celemek merupakan benda yang sangat akrab dengan dunia kuliner, selain karena
fungsinya, media ini dipilih juga untuk keseragaman pegawai yang bertugas untuk
membakar sate.
6) Asbak
Merokok di tempat umum memang tidak dianjurkan, namun bagi sebagian orang
yang sudah terbiasa akan sulit untuk berhenti. Rokok menimbulkan sampah berupa
puntung rokok. Oleh karena itu perlu adanya asbak untuk menampung sampah yang
ada. Selain itu asbak juga dapat menampung sampah-sampah kecil yang dibawa
pengunjung.
7) Jam dinding
Jam dinding mempunyai fungsi yang penting sebagai penunjuk waktu baik untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8) Nota
Nota adalah hal penting bagi penjual produk barang maupun jasa. Selain sebagai
bukti pembayaran, nota juga dapat sekaligus untuk mencatat pesananan dari
9) Nomor meja
Pada usaha kuliner dengan konsep restaurant yang menyediakan menu untuk makan
ditempat (dine in) keberadaan nomor meja sangat penting agar tidak keliru dalam
Merupakan keperluan utama di setiap warung sate ambal, oleh karena itu termasuk
E. Media Placement
Penempatan media promosi adalah faktor yang sangat penting untuk keberhasilan suatu
kegiatan promosi. Pada perancangan promosi ini, media placement yang dipilih adalah :
a. Billboard
Dipasang pada sudut-sudut jalan yang strategis yang memungkinkan banyak orang
melihat dan memperhatikan. Pemasangannya pun sesuai dengan target market. Pada
perancangan ini billboard akan dipasang di daerah Yogyakarta (Jalan Solo, arah menuju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Road sign
Media ini akan di tempatkan di beberapa titik sepanjang jalan alternatif Selatan dan di
jalan-jalan masuk yang dapat menembus ke lokasi (daerah Jalur Selatan di Kab.
Kebumen.
Dipasang di jalur alternatif Selatan di Kab. Purworejo, Candi Prambanan, Jl. Solo
(pertigaan IAIN Sunan Kalijaga Yogya), Depan tugu wallet Kebumen, Sekitar obyek
Papan nama warung ditempatkan di depan masing-masing warung sate yang ada di
lokasi.
f. Welcome gate
2. Media Elektronik
a. Website
Merupakan website resmi dari Kampoeng Sate Ambal yang dapat diakses kapan saja,
web ini bersifat fleksibel, jika ada informasi baru akan segera di update. Pengunjung web
b. Banner ad
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dipasang pada situs pariwisata Yogyakarta, milis pecinta kuliner, dan situs resmi Pemkab
Kebumen.
c. Plasma ad
Dipasang pada kereta api eksekutif Argo Lawu (Solo – Jakarta).Waktu pemasangannya
adalah pada saat musim liburan terutama libur sekolah, hari raya Idul fitri, dan libur akhir
tahun.
d. Iklan Facebook
3. Media Cetak
a. Stiker
Diberikan secara gratis pada pengunjung untuk ditempel pada mobil yang sedang parkir
di lokasi.
d. Kartu parkir
Dipergunakan oleh masing-masing warung jika ada pengujung yang meminta kemasan
a. Perlengkapan Warung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendistribusian perlengkapan warung adalah disetiap warung sate yang ada di Kampoeng
Sate Ambal sebagai keseragaman identitas, namun juga masih tetap dapat
b. Merchandise
Paket souvenir ini akan diberikan cuma- cuma kepada tamu undangan yang hadir pada
F. Prediksi Biaya
Biaya menjadi sesuatu yang sangat sensitif pada setiap kegiatan, karena tanpa biaya yang
cukup sebuah kegiatan tidak dapat berjalan sesuai harapan. Kegiatan promosi apalagi promosi
tempat membutuhkan biaya yang tidak sedikit mengingat banyaknya item yang harus dibuat.
Namun biaya besar tidaklah berarti berat jika promosi yang dilakukan berhasil sesuai harapan.
Oleh karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit, maka dalam perencanaan promosi harus
benar-benar memilih media yang tepat, efektif, dan efisien. Oleh karena prediksi dana untuk
kegiatan destination branding ini tidak sedikit, maka perlu diadakan kerjasama dengan para
Tabel 4
Prediksi Biaya
2.500.000
Pajak
3 Street banner 4x1m 5 buah 300.000
Produksi
1.500.000
Pajak
4 Papan nama warung 3 m x 0,8 m 40 buah 12.000.000
5 Lampu penerangan jalan 4 m x 1,5 m 40 buah 20.000.000
6 Welcome gate 2 m x 3,8 m 1 buah 3.000.000
7 Website 800 x 976 px 1 buah 5.000.000
8 Banner ad 800 x 200 px 1 buah 500.000
9 Plasma ad Standar 1 buah 4.500.000
10 Iklan facebook 110 x 80 px 1 buah 1.000.000
11 Stiker 20 cm x 4 cm 1000 buah 2.000.000
12 Penutup kaca mobil 150 cm x 80 cm 200 buah 3.600.000
13 Penutup jok motor 60 cm x 45 cm 200 buah 810.000
14 Kartu parkir 8 cm x 6 cm 800 buah 1.600.000
15 Packaging 20 x 15 x 8 cm 1000 buah 1.000.000
16 Gelas Diameter 8 cm 960 buah 4.800.000
17 Piring Diameter 21 cm 960 buah 4.800.000
18 Mangkok Diameter 12,5 cm 960 buah 4.800.000
19 Tempat tisue & tusuk gigi 12 x 14 x 3 cm 240 buah 2.400.000
20 Celemek Standar 80 buah 1.600.000
21 Asbak Diameter 8 cm 240 buah 1.200.000
22 Jam dinding Diameter 20 cm 40 buah 600.000
23 Nota A5 20 rim 1.500.000
24 Nomor meja 20 x 8 cm 240 buah 2.400.000
25 Kartu nama 6 x 9 cm 40 pak 1.000.000
26 Vandel 14 x 11,5 cm 100 buah 5.000.000
27 Kassa bag 30 x 25 cm 100 buah 500.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sumber : SDC, Jl. Dr. Rajiman 424 Laweyan, telp. 0271-728942 (26 Oktober 2009)
Percetakan Sebelas, Jl. Veteran Solo, telp. 0271-654498 (20 Oktober 2009)
Solo Pro Jl. Adi Sucipto 190 Solo, telp. 0271-724811 (20 Oktober 2009)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
VISUALISASI KARYA
1. Baliho
Ukuran :6mx7m
Realisasi commit
: Digital to user
printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Roadsign
Bahan : Plat Seng 20mm, tiang besi diameter 8 cm, pondasi semen
Ukuran : 3 m x 0,8 m
Ukuran : 4m x 1m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ukuran : 3 m x 0,8 m
Ilustrasi : Teks
5. Lampu penerangan
kaca 10 mm
Ukuran : 4 m x 1,5 m
Realisasi : Las
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Welcome gate
Ukuran : 2 m x 3,8 m
7. Website
Realisasi : Dreamweaver
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8. Banner ad
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9. Plasma ad
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11. Stiker
Ukuran : 20 cm x 3,5 cm
Realisasi : Printing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ukuran : 150 cm x 80 cm
Penempatan media : Kaca depan mobil ketika parkir di Kampoeng Sate Ambal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ukuran : 60 cm x 45 cm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan : Acrilic 5 mm
Ukuran : 8 cm x 6 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15. Packaging
Ukuran : 25 x 15 x 8 cm
16. Gelas
Bahan : Keramik
Ukuran : 8 cm x 13 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17. Piring
Bahan : Keramik
Ukuran : 21 x 21 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18. Mangkok
Bahan : Keramik
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan : Acrilic 5 mm
Ukuran : 12 x 14 x 3 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20. Celemek
Ukuran : Standar
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21. Asbak
Bahan : Keramik
Ukuran : Diameter 8 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan : Plastik
Ukuran : Diameter 20 cm
Ilustrasi : Logo
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23. Nota
Ukuran : A5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan : Acrilic 5 mm
Ukuran : 20 cm x 8 cm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ukuran : 6 cm x 9 cm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26. Vandel
Ukuran : 14 cm x 11,5 cm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ukuran : 30 cm x 25 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28. Asbak
Bahan : Keramik
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ukuran : 8 cm x 2,5
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan : Acrilic 5 mm
Ukuran : 6 cm x 4 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31. Payung
Bahan : Parasit
Ukuran : Standar
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32. Mug
Bahan : Keramik
Ukuran : Diameter 8 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33. Kaos
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34. Kipas
Bahan : Plastik
Ukuran : 27 cm x 13 cm
Realisasi : Sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari konsep karya yang telah dibuat penulis menyimpulkan bahwa perancangan visual
identity Desa Ambal Resmi sebagai Kampoeng Sate Ambal seperti logo, tagline, dan sangat
diperlukan untuk membentuk identitas dari objek yang di branding agar menjadi ciri khas
tersendiri. Hal ini bertujuan untuk membuat orang mudah mengingat akan objek yang
ditawarkan karena bentuk visual akan lebih mudah diingat. Selain itu pemilihan serta
penempatan media yang tepat untuk material promosi yang akan dibuat juga merupakan faktor
penting untuk keberhasilan promosi yang dilakukan. Bentuk desain, baik layout, ilustrasi,
maupun teks yang digunakan juga merupakan faktor yang mempengaruhi ketertarikan seseorang
akan suatu produk yang dipromosikan. Satu hal yang juga perlu diperhatikan dari konsep yang
telah dibuat ini adalah bahwa suatu tradisi yang terus menerus dilestarikan tidak akan pernah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Saran
1. Perlu adanya perancangan visual identity untuk membentuk identitas bagi Kampoeng Sate
Ambal serta perencanaan material promosi yang akan dibuat agar hasilnya maksimal.
2. Perlu adanya perencanaan dalam menentukan media placement seperti penempatan baliho,
spanduk, banner ad, plasma ad, website, road sign, serta material promosi yang lain agar
commit to user