id
Oleh:
C0904032
Kriya seni/tekstil
SURAKARTA
2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun oleh
C0904032
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Jurusan Kriya Tekstil
NIP. 197610112003122001
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ketua ………………
NIP.
Sekretaris ………………
NIP.
Penguji I ………………
NIP.
Penguji II ………………
NIP.
Mengetahui
Dekan
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
NIM : C 0904032
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penulis.
Surakarta,
Yang membuat peryataan,
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tom hardi
Suryani
Almamaterku
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari beberapa
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
2. Dra. Tiwi Bina Affanti, M.Sn., selaku ketua jurusan Kriya Seni/Tekstil
4. Dewan penguji TA, dan segenap Dosen di Jurusan Kriya Seni Tekstil.
5. Bapak dan Ibu, Kakakku, serta segenap keluarga yang dengan tulus ikhlas
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis berharap semoga hasil tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak khususnya jurusan kriya seni/tekstil dan masyarakat pada umumnya
Surakarta, 2011
Penulis
commit to user
viii
tulis yang tidak sekedar sebagai motif, tetapi mempunyai sebuah
CERITA RAKYAT MALIN KUNDANG SEBAGAI SUMBER makna lebih. (2) Hasil perancangan yang ekslusif menjadikan
IDE PERANCANGAN TEKSTIL UNTUK HIASAN produk hiasan dinding ini sangat cocok untuk masyarakat kota,
DINDING terutama pada kelas ekonomi atas.
ABSTRAK
1
Mahasiswa Jurusan Kriya Seni/Tekstil dengan NIM C 0904032
2
Dosen Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................ x
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyebar secara lisan daripada secara tertulis, karena pada jaman dahulu
menjadi sebuah cerita yang mudah diingat dan diceritakan lagi pada
generasi berikutnya. Arti dari cerita rakyat dapat pula berupa bentuk
pada sifatnya yang tradisional dari seseorang kepada orang lain secara
berturut turut tanpa penekanan tuntutan akan sumber aslinya, cerita ini
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
terjadi. Cerita tersebut ada yang disakralkan oleh pendukung ada pula yang
tidak dan hanya sebuah cerita saja, ada pula cerita yang tidak dianggap
pembelajaran saja.
Barat yaitu cerita rakyat Malin Kundang. Cerita rakyat Malin Kundang
dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang, karena didalam cerita tersebut
terdapat pesan agar dalam kehidupan ini seorang anak harus patuh kepada
orang tua terlebih pada ibu kandung sendiri, bukan sebaliknya tidak
menganggap ibu sendiri setelah meraih kesuksesan dan terlepas dari kasih
sayang ibu, bagaimanapun juga manusia tidak akan berada di dunia ini
tanpa jasa seorang ibu yang melahirkan dan merawat. Banyak kejadian di
masyarakat saat ini berkaitan dengan menurunnya akhlak dan budi pekerti
Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang benar – benar terjadi dan
tidak diyakini oleh masyarakat sebagai suatu cerita yang sakral. Sehingga
cerita rakyat Malin Kundang ini dapat disebut sebagai legenda, karena
dibutuhkan. Karena ikatan batin dan kasih sayang seorang ibu terhadap
Permasalahan yang akan diambil oleh penulis dari cerita Malin Kundang
adalah, pesan dari cerita rakyat Malin Kundang sehingga dapat menjadi
ini adalah sebagai media pesan tentang penanaman budi pekerti yang
dewasa ini mengalami kemunduran, melalui karya ini pesan moral dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
STUDY PUSTAKA
1. Cerita Rakyat
sangat inklusif secara singkat dikatakan, bahwa setiap jenis cerita yang
dengan mencari lebih jauh untuk mencapai kedalaman yang tak kasat
mata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
a. Mite, ialah cerita yang dianggap benar – benar terjadi dan dianggap
didunia kita ini. Waktu terjadinya dijaman purba, tetapi tidak setua
mite.
akan sumber aslinya. Cerita rakyat benar – benar oral, artinya disebar
rakyat dituturkan oleh seseorang dan didengar oleh orang lain. Orang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
lain mengulang menuturkan kepada orang lain lagi sejauh dia dapat
mengingat urutan isinya, dengan atau tanpa tambahan yang dibuat oleh
maka cerita rakyat itu tidak pernah memiliki bentuk yang tetap. Cerita
dari penuturan yang satu kepenuturan yang lain dalam saat yang
penuturnya tidak mampu mengingat seluruh isi cerita secara urut dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
c. Cerita rakyat ada dalam versi yang berbeda. Hal ini diakibatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
h. Cerita rakyat menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini
merasa memilkinya.
kelompok.
kebudayaa.
masyarakat dipatuhi.
(Tashadi.1980.63)
masyarakat akan kebaikan adat istiadat kelompoknya. Selanjutnya, cara yang lain
kelompoknya itu, ialah dengan apa yang disebut sugesti sosial. Dalam hal ini
cerita rakyat, dongeng – dongeng, cerita tentang karya orang – orang besar, cerita
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
kompleks dongeng tentang tokoh – tokoh besar dan pahlawan – pahlawan terkenal
perkampungan pantai air manis. penulis akan menceritakan sebagian dari inti
cerita yang akan menjadi topik bahasan dalam pembuatan karya ini.
Pada mulanya ada seorang wanita yang bernama Mande Rubayah, dia
akhirnya mereka pindah ke kampung nelayan untuk mencari kehidupan yang lebih
layak. Saat tinggal di kampung nelayan tersebut mereka dikaruniai seorang anak
laki laki yang diberi nama Malin Kundang, ia anak yang cerdas, mempunyai
kemauan yang keras dan pandai bergaul. Saat ayah Malin Kundang melaut
mencari ikan ternyata ia tidak kembali, Mande Rubayah sangat sedih karena
mereka berdua sederhana hanya cukup untuk bertahan hidup. Ibu Malin Kundang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
kapal, karena keuletan dan kebaikannya akhirnya Malin Kundang diangkat anak
oleh nahkoda kapal. Malin Kundang telah menjadi saudagar kaya dan menikah
dengan puteri saudagar kaya, kehidupan Malin Kundang mapan dan bahagia.
Sementara itu, setelah bertahun tahun ibunya yang hidup di tanah Padang terus
memimpikan anaknya untuk pulang, ia sudah tua dimakan usia dan berjalan mulai
kapalnya yang megah berlayar menuju pantai. Mande Rubayah dengan tertatih
tatih dengan pakaian compang camping menuju kepantai. Setelah bertemu Mande
Rubayah langsung memeluk Malin Kundang dan berkata bahwa Malin Kundang
adalah anak kandungnya yang telah ditunggu tunggu selama bertahun tahun.
Karena Malin Kundang malu kepada istrinya maka ia menolak ibunya sendiri, dan
tidak mau menganggap Mande Rubayah sebagai ibunya. Malin kundang merasa
sudah kaya dan mempunyai istri cantik dan kaya dan malu dilihat oleh banyak
orang dan istrinya sendiri bahwa mempunyai ibu yang miskin. Ibu Malin
Kundang sedih dan menangis, seketika itu juga Mande Rubayah menangis dan
dapat berdiri dengan tegak sambil mendoakan Malin Kundang agar Tuhan
laut, kapal Malin Kundang hancur, ia sadar dan menyesal untuk tidak mengakui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Mande Rubayah adalah ibu kandungnya. Kapal Malin Kundang hancur, istri
Malin Kundang terlempar kelaut begitupun juga dengan Malin Kundang mereka
bukit terlihat kepingan kapal yang telah menjadi batu, itulah kapal Malin
Kundang. Tak jauh dari tempat itu Nampak sebongkah batu yang menyerupai
tubuh manusia. Konon itulah tubuh Malin Kundang anak durhaka yang telah kena
kutuk ibunya menjadi batu. Disela sela batu itru berenang renang ikan teri, ikan
belanak dan ikan tengiri, konon, ikan itu berasal dari serpihan tubuh sang istri
yang terus mencari Malin Kundang. Demikian sampai sekarang, jika ada ombak
besar menghantam batu-batu itu terdengar seperti lolongan jerit manusia konon itu
(Uddin syamsudin.1996)
sebagai seorang ibu yang lemah lembut dan sangat menyayangi anaknya. Ia
merupakan seorang wanita yang giat bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup
dan membesarkan anaknya. Saat Malin Kundang pergi untuk bekerja dan
meninggalkan ibunya, ibunya merasa sedih, terlebih saat Malin Kundang merasa
bahwa dia sudah berhasil dengan hidupnya, ia tidak mengakui Mande Rubayah
sebagai ibu kandungnya sendiri. Kesedihan seorang ibu tercipta karena kehilangan
sesuatu miliknya yang berharga. Kesedihan adalah salah satu emosi yang bias
bertahan lama. Setelah masa penderitaan yang memprotes, biasanya akan ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
masa kesedihan yang berpasrah diri, yang orangnya merasa sama sekali tak
berdaya; kemudian, protes penderitaan itu akan muncul kembali sebagai usaha
seorang wanita tua miskin untuk menjadi ibu kandungnya, yang sangat bertolak
Kemarahan Malin Kundang merupakan akibat dari rasa malunya demi menjaga
merasa sedih bahwa anaknya Malin Kundang tidak mengakui dia sebagai ibu
kandungnya. Ia sangat marah kepada Malin Kundang karena sesuatu yang dia
sayangi dan banggakan lari dan hilang dari keinginannya, bahkan Malin Kundang
bersifat kasar untuk tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibu kandungnya.
Kekecewaan terhadap perbuatan orang lain juga dapat menyebabkan kita marah,
khususnya apabila orang tersebut orang yang kita perdulikan. Mungkin terkesan
aneh bahwa kita bias menjadi paling marah kepada orang yang paling kita cintai ,
tetapi orang ini adalah orang yang bias menyakiti dan mengecewakan kita paling
berat. Salah satu kemarahan yang paling berbahaya adalah kemarahan yang
Ekman.2007:196-197)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
1. Sejarah
Izkandar Zulkarnain yang pernah berkuasa sampai ke India (abad ketiga sebelum
masehi). Mereka datang dengan perahu dan kandas di gunung merapi disatu
daerah yang sekarang dikenal dengan Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota.
Daerah ini disebut pada waktu dahulu Luhak, yang sekarang menjadi kabupaten-
kabupaten. Dari sana penduduk menyebar kedaerah lain, sepeti Solok, Pasaman,
(melayu muda) yang datang ke Sumatera barat dari Indo China sekitar abad
kelima dan pertama sebelum masehi. Masa pra protosejarah Sumatera Barat
kebudayaan megalith dibeberapa daerah seperti Guguk, Suliki dan Puar Datar
(Lima Puluh Kota) dan pecahan tembikar di Gua Kamang (Kabupaten Agam)
yang berdekatan dengan Puar Datar. Disamping itu terdapat pula piagam lempeng
emas di Candi Tanjung Medan dan sebuah arca di Padang Nunang, Rao, keduanya
Pada akhir abad ketiga belas, daerah ini diberitakan lagi dengan adanya
ekspedisi Pamalayu oleh Kartanegara pada tahun 1275 M. pada abad keempat
belas muncul pula prasasti dari Adityawarman disekitar Batusangkar. Dengan ini
2. Sistem Kekerabatan
Bodi, Caniago, Koto, Piliang. Suku-suku ini terpecah-pecah lagi atas suku-suku
lain-lain: yang jumlahnya lebih kurang 96 suku. Kelompok hidup yang paling
kecil adalah rumah tango ‘rumah tangga’ yang pada mulanya tidak jelas
batasannya. Ini disebabkan pada mulanya si istri dan suaminya tidak dipisahkan
makan minumnya dari orang tua si istri. Kemudian ketika mereka mulai berpisah
makan minum dari keluarga asal mereka masih tetap tinggal bersama keluarga
asal di rumah asal yang disebut rumah gadang. Pada rumah gadang terdapat
rumah tangga sebanyak anak perempuan yang telah bersuami ditambah dengan
keluarga asal. Kecuali kalau hanya ada seorang anak perempuan maka biasanya
Bentuk keluarga Batih yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak tidak
popular, walaupun sebenarnya keluarga ini ada. Ini disebabkan sesudah kawin si
istri tetap pada keluarga asalnya dan suami menginap dirumah asal istrinya.
Masing-masing masih erat terlibat dengan keluarga asalnya. Seoarang istri lebih
suami tidak dapat melepaskan aktivitas dirumah ibunya sendiri sebagai mamak.
membentuk compound yakni keluarga batih yang membuat rumah baru disekitar
rumah asal si istri. Dengan demikian kelihatan rumah asal dikelilingi olah rumah
baru yang amat dekat hubungannya dengan rumah asal. Dahulu rumah-rumah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
yang berbentuk rumah gadang bergonjong dan rumah baru juga bergonjong, tetapi
terdiri dari nenek ditambah dengan anak-amak dan cucu-cucunya. Mereka tinggal
dalam satu rumah gadang. Anak laki-laki dewasa yang belum kawin tinggal di
surau bersama laki-laki lain sekampung. Anak-anak perempuan yang telah kawin
dewasa tidur diruang tengah bersama-sama saudara mereka dari saudara ibu. Ayah
tangga luas dalam koordinasi mamak tungganai yang betindak sebagai pemimpin
dalam rumah tangga tersebut. Yang menjadi mamak tungganai ialah anggota
keluarga laki-laki tertua. Oleh karena itu mamak tungganai mungkin saja saudara
laki-laki nenek atau saudara laki-laki ibu. Gabungan dari keluarga luas ini akan
membentuk klen kecil yang disebut paruik atau kaum yang terikat oleh prinsip
suku hingga orang beranggapan bahwa anggota suku pada waktu dahulu berasal
Prinsip keturunan diatur menurut garis ibu. Setiap individu akan melihat
dirinya sebagai turunan dari ibunya dan nenek perempuannya keatas. Hal ini akan
menjadi jelas kalau kita melihat kembali prinsip keluarga dari suku ke kampung
ke paruik kemudian rumah. Garis perempuan ini mempunyai arti untuk penerusan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
harta warisan yang setiap orang akan menerima warisan dari keluarga ibunya.
Walaupun pada hakekatnya anak laki-laki mendapat bagiannya, tetapi dia tidak
dapat mewariskannya pada anaknya, sehingga kalau meninggal harta itu akan
matrilinial ini juga menentukan bahwa pewarisan sako yakni gelar. Seorang laki-
laki akan menerima gelar dari garis ibunya, dan khusus gelar Datuk (penghulu)
tidak dapat diberikan pada anaknya. Hanya di pariaman gelar Sidi, Bagindo dan
Sutan yang menunjukkan gelar kebangsawanan dan bukan gelar adat diturunkan
menurut garis ayah sedangkan gelar adat tetap menurut garis ibu. (Ahmad
Yunus.1986:7-10)
3. Stratifikasi Sosial
dapat berlaku secara horizontal atau mendatar dan vertical atau menegak. Di
Berpedoman lepada pepatah nan baiak iolah nan indah iolah baso (yang
baik ialah budi dan yang indah ialah basa/sopan santun), maka setiap orang dapat
menunjukkan bahwa raja itu adalah mufakat dari semua orang, karena itu mereka
golongan mamak. Maka ini digolongkan kepada golongan ninik mamak, yakni
semua mamak-mamak rumah yang bergelar datuk dan bertugas sebagai penghulu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
bermusyawarah dengan penghulu dari suku lain yang akan menentukan peraturan
dalam nagari. Mereka menjadi anggota Kerapatan Adat Negari. Salah seorang dari
Yunus.1985:11)
dimaksud ialah golongan ninik mamak, cerdik pandai dan alim ulama. Mereka
mimik mamak adalah orang yang mengatur urusan adat istiadat, golongan cerdik
yang dianggap kekayan itu dahulu adalah tanah. Karena tanah adalah milik suku
atau keluarga luas, maka sebenarnya orang tidak mempunyai kekayaan pribadi.
Perluasan tanah ladang atau sawah sebenarnya dilakukan atas tanah ulayat atau
4. Sistem Religi
tempat yang sakti. Apabila orang melanggar tempat yang sakti dia akan terkena
penyakit yang disebabkan seperti ditampar malapari, palasit atau sijundai dan si
hantu.
batang beringin, tempat-tempat yang sunyi, sumur-sumur alam yang disebut lubuk
agar tidak mendapat malaptaka. Dengan adanya agama Islam maka kepercayaan
masyarakat brubah menjadi monoteis, yakni kepercayaan akan Tuhan Yang Satu.
hindu terlihat dalam upacara menujuh dan menyeratus hari sesudah kematian,
keagamaan yang ada ialah yang ada hubungannya dengan agama Islam,
Yunus.1985:13)
5. Batik
Pekerjaan dari mori batik menjadi kain batik proses dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
yang siap untuk dibuat batik. Pekerjaan persiapan ini antara lain meliputi:
2.nganji (menganji)
1. Pelekatan lilin pada kain untuk membuat motif batik yang dikehendaki.
Pelekatan lilin batik ini ada beberapa cara, dengan ditulis dengan canting tulis,
dengan dicapkan dengan canting cap atau dilukiskan dengan kuas atau jegul.
Fungsi dari lilin batik ini ialah untuk resid (menolak) terhadap warna yang
Yang dimaksud dengan lilin batik adalah campuran dari unsur-unsur lilin batik,
lemak atau minyak nabati dan kadang-kadang ditambahkan dengan lilin dari
dapat secara coletan atau lukisan (painting). Pewarnaan dilakukan secara dingin
(tanpa pemanasan) dan zat warna yang dipakai tidak hilang warnanya pada saat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Dengan tiga macam proses utama tersebut orang dapat membuat batik
dengan beberapa macam cara pembuatan batik, yang disebut “teknik pembuatan
1. proses kerokan
2. proses lorodan
3. proses bedesan
Batik modern
Yang dimaksud dengan “batik modern” dalam uraian ini ialah semua
macam jenis batik yang motif dan gayanya tidak seperti batik tradisionil. Pada
batik tradisionil susunan motifnya terikat oleh suatu ikatan tertentu dan dengan
isen-isen tertentu. Bila menyimpang dari ikatan yang sudah menjadi tradisi itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Mulai tahun 1967 mulailah ada usaha perubahan dan pembaruan dalam
motif batik dan gaya motif batik, dan ternyata ada tahun 1970 usaha ini yang
mendapat sambutan dari beberapa seniman dapat berhasil dan dapat diterima oleh
masyarakat. Pada tahun-tahun berikutnya para tokoh batik yang dinamis dan
beberapa seniman turut serta mengambil bagian dalam pengembangan batik bukan
tradisionil atau batik modern ini. Maka timbulah beberapa jenis dalam batik
4. Gaya khusus dari cerita lama, misalnya diambil dari Ramayana atau
dan abstrak.
Demikian bila gaya atau corak batik modern yang ada pada saat ini kita
beda-bedakan. Dan mungkin banyak gaya yang lain lagi. Semua itu tergantung
daripada para pelukis dan seniman yang mengembangkan. Pada uraian ini tidak
pembedaan standar proses. Pada batik biasanya sudah dapat dibedakan beberapa
standar proses, seperti: batik kerokan, batik lorodan, batik jemblok, batik bedesan
dan batik radion. Pada batik modern ini dicoba mencari berbagai proses yang
(Sewan.S.1980:15 )
6. Desain
Desain merupakan istilah yang mengacu kepada proses yang tertuju pada
hasil yang berwujud bentuk, struktur, atau proses dalam fenomena buatan
manusia. Desain mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencangkup berbagai
disiplin ilmu.
1. Landasan normatif, yaitu berupa landasan norma (kaidah) baik yang alami
3. Landasan fisik, yaitu menyangkut sumber daya atau benda asal serta penyertaan
kreativitas dalam mencari solusi yang paling indah dalam arti sebenarnya.
dalam proses desain agar dapat diterima dengan kriteria dan menurut
perkembangannya:
karakteristik produk.
3. Detail, harus mencerminkan kesan perfect, teliti dan serius dalan proses
penyelesaiannya.
5. Daya pikat/ kesan, daya pikat atau kesan perlu digali supaya perwajahan dapat
sebagainya. (R.Nanang.2006:20)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
C. Fokus Permasalahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
BAB II
Analisa permasalahan
dihadapi dan harus dipecahkan pada proses penggarapan karya tersebut. Pada
cerita rakyat Malin Kundang terdapat inti cerita, yaitu seorang anak yang durhaka
kepada ibunya dan seorang ibu yang memberikan kutukan kematian kepada
Kundang yang jahat dan durhaka sehingga dengan kasar menolak kasih sayang
ibunya sendiri, bahkan tidak mau mengakui bahwa Mande Rubayah adalah ibu
sebagai sosok yang jahat, keras, sombong dan angkuh. Ia melawan pengakuan
dari ibunya sendiri dan berlaku kasar terhadap ibunya. Kemudian penggambaran
seorang Mande Rubayah digambarkan sebagai sosok wanita yang sedih, pasrah,
marah dan berdoa memberikan kutukan. Hal ini dia lakukan karena perlakuan
menampilkan visual karya agar penyampaian pesan dalam gambar tersebut dapat
diterima oleh orang lain, penulis harus menampilkannya dengan jelas motif pada
Malin Kundang dan kutukan Mande Rubayah dapat terlihat dengan jelas.
Penyampaian pesan melalui media tekstil ini dapat sebagai contoh dan
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
menjadi inti permasalahan dari pembuatan karya ini adalah bagaimana cara
selembar kain dengan menggunakan teknik batik. Dari inti cerita Malin Kundang,
adalah seorang anak yaitu Malin Kundang yang digambarkan dalam cerita
tersebut seseorang yang jahat, kasar, sombong dan angkuh. Dalam perancangan
pembuatan karya yang mengacu pada bentuk batik yang dekoratif, penulis juga
yang runcing dan seakan ingin menyerang dengan menampilkan warna yang
gelap.
Kundang digambarkan sebagai tokoh yang pasrah, sedih karena sikap Malin
kutukan yang dapat membunuh anaknya dengan sebuah doa. Bentuk visual
yang lembut dan pemakaian warna yang cenderung lembut. Dengan menggunakan
simbol-simbol wanita yang berupa bunga, bangau atau bentuk yang lain.
tersebut dirasa sudah cukup mewakili dan menggambarkan apa yang menjadi
kain dengan teknik pembuatannya menggunakan batik tulis. Karya yang akan
ditampilkan penulis pada penggarapan ini adalah berupa hiasan dinding, dengan
maksud bentuk visual dari kedua inti cerita tersebut data dipahami dengan mudah
oleh orang lain jika kain yang ditampilkan datar dan luruh membentang. Sehingga
penulis ingin membuat sebuah wall hanging atau hiasan dinding dengan
menampilkan kain batik yang dibentang dengan bentuk dan warna yang
lain.
Pengumpulan Data
permasalahan yang dibahas. Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini data-data yang
yang dilakukan pada tempat pengrajin batik tulis, berikut ini adalah hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
1. Observasi
data berupa peristiwa, tempat, benda serta rekaman gambar. Observasi dilakukan
pada pengrajin batik tulis Nindy Wijaya desa kliwonan, Masaran Sragen.
Wijaya adalah dimulai dari pembuatan pola motif batik pada selembar kain.
Pembuatan pola dikerjakan oleh satu ibu pekerja khusus (tukang pola) yang
berasal dari penduduk sekitar. Biaya pola satu lembar kain umumnya berkisar 15-
30 ribu rupiah. Proses selanjutnya adalah pencantingan, proses ini dikerjakan oleh
pengrajin batik Nindi wijaya sekitar 4-8 orang, tergantung dari banyaknya
dilakukan oleh pemilik dan dibantu satu orang pekerja, hal ini dilakukan agar
proses pewarnaan yang dilakukan pengrajin ini tidak diketahui oleh orang lain.
Menurut pemilik, proses pewarnaan pada Nindy Wijaya lebih bagus jika
mengikuti pameran batik dan berjualan pada stand yang disediakan di kota Solo,
Semarang.
a. Proses Produksi
Wijaya. Proses produksi yang dilakukan pada berbagai perusahaan batik tulis
relatif hampir sama, dari pemilihan zat warna, bahan yang digunakan berupa kain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
mori, kain katun, kain santung dan kain sutera. Proses yang dilakukan pengrajin
batik Nindi Wijaya dimulai dengan penghilangan kanji pada selembar kain
dengan merebus kain tersebut. Kemudian proses pola motif pada kain yang
dilakukan oleh satu orang pekerja. Proses pemolaan kadang dilakukan di tempat
Wijaya, jika ramai pesanan jumlah pekerja adalah 8-10 orang. Proses selanjutnya
adalah pewarnaan yang dilakukan oleh pemilik sendiri, proses pelorodan atau
menghilangkan malam batik juga dikerjakan oleh pemilik sendiri dengan alasan
mempertahankan kualitas.
b. Percobaan
Langkah pertama adalah proses pola pada kain. Proses ini adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
yang telah dipola tersebut. Proses pencantingan dilakukan oleh perusahaan batik
Nindy Wijaya. Hal ini dilakukan penulis dengan tujuan untuk meningkatkan
dilakukan oleh orang yang sudah menguasai teknik mencanting, karena tidaklah
mudah menggariskan malam batik pada permukaan kain tanpa pengalaman dan
kemahiran tertentu.
setelah kain telah dicanting menurut desain yang dikehendaki. Sebelum proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
pewarnaan, malam yang telah di gambarkan pada kain diteliti terlebih dahulu,
apakah sudah menutup pada polanya ataukah belum. Hal ini dilakukan agar
pewarnaan tidak merembes dan bocor sehingga warna saling bercampur dan tidak
tersebut tidak terlalu encer, sehingga saat di coletkan pada kain bahan pewarna
bila menggunakan bahan pewarna yang tidak kental saat dilakukan pencoletan
warna akan merembes melewati batas lilin batik. Untuk menghindari hal tersebut
dicampur dengan bahan binder dan silikon sebagai pengental dan sekaligus
sebagai pengunci agar warna tidak mudah luntur saat dicuci. Selain pigmen,
perancang juga menggunakan zat pewarna rapid, zat pewarna rapid tergolong zat
pewarna yang encer, saat dicoletkan akan langsung menyebar, sehingga harus
pengunci rapid adalah kostik, sebelum mencampur zat pewarna rapid dengan
kostik, pengikat kostik dilarutkan terlebih dahulu beberapa jam agar bereaksi
setelah dicampurkan pada zat pewarna rapid agar warna yang dihasilkan data
sempurna. Dalam perancangan ini hanya menggunakan satu warna dari zat rapid,
menggunakan zat pewarna remasol. Zat pewarna remasol juga tergolong zat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
pewarna yang encer, jadi harus hati-hati saat melakukan proses pencoletan. Bahan
dilakukan di permukaan datar, jadi kain tidak di kelantang pada bingkai. Kain
diletakkan pada permukaan datar dengan beralaskan kain, hal ini dilakukan
dengan tujuan pewarna saat dicoletkan akan langsung teresap pada alas kain jadi
tidak perlu khawatir akan terlalu banyak volume pewarna yang dicoletkan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Langkah yang keempat adalah proses pelorotan malam batik, proses ini
batiknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Kain yang telah selesai diwarna direbus untuk menghilangkan malam batik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Setelah malam batik menjadi cair dan larut kedalam air mendidih,kain
kemudian dicuci menggunakan air dingin. Jika masih terdapat malam yang
menempel pada kain dapat dihilangkan dengan waterglass dengan cara digosok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
b. Eksperimen
dicapai untuk kemudian dibenahi agar mencapai hasil yang lebih baik. Proses
membuat motif pola yang telah disetujui pada kain tersebut. Proses pula dilakukan
sendiri dengan alasan agar gambar yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan
proses ini dikerjakan oleh pengrajin batik Nindy Wijaya agar hasilnya lebih bagus
bantuan pengrajin. Pada kain katun, menggunakan zat pewarna pigmen dengan
pengunci binder, dan zar pewarna rapid dengan pengunci kostik soda. Zat
yang dihasilkan cukup cerah dan setelah dicuci warna pada permukaan kain zat
warna yang terbuang relatif sedikit. Tetapi kain setelah diwarna menjadi sedikit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
c. Alternatif Gagasan
Latar belakang munculnya sebuah ide pada cerita rakyat Malin Kundang
adalah, bahwa cerita tersebut dirasa penulis dapat menjadi inspirasi bagi setiap
orang dalam kehidupan di dunia ini. Sikap menghormati orang tua perlu
ditanamkan dalam hati setiap manusia, karena hal ini akan berlangsung secara
terus menerus selama perkembangan manusia. Saat manusia lahir di dunia ini
harus menghormati orang tua, khususnya seorang ibu. Menurut penulis dirasa saat
ini penanaman budi pekerti pada manusia sejak dini dirasa masih kurang, terlebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
banyak kejadian bahwa seorang anak berani terhadap orang tua kandung sendiri
bahkan rela membunuh karena tidak sesuai atas apa yang dia inginkan. Padahal
manusia tersebut dapat ada dan lahir didalam dunia ini lewat kasih sayang seorang
ibu yang selalu merawat dan membesarkan anak. kita hendaknya berterima kasih
dan menghormati orang tua khususnya seorang ibu, tanpanya kita tidak mungkin
ada di dunia ini. Sehingga dengan penyampaian maksud dari cerita Rakyat Malin
Kundang ini dapat menjadi media pembelajaran agar masyarakat mempunyai budi
pekerti yang lebih baik dalam hal sikap menghormati orang tua. Dalam
pembuatan karya ini juga dapat menjadikan media pesan pembelajaran terhadap
orang tua agar lebih mengasihi buah hati atau anaknya walaupun anak tersebut
mempunyai kesalahan, karena tugas orang tua adalah mendidik anaknya menjadi
Saat melakukan proses pengerjaan pada produk tekstil karya ini, penulis
menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan colet. Hal ini dilakukan penulis
mungkin cerita rakyat Malin Kundang merupakan cerita klasik yang terus
setiap manusia yang lahir didunia ini begitu juga batik, merupakan teknik
pengerjaan pada permukaan kain yang telah ada sejak lama dan terus selalu ada
dan berkembang hingga saat ini. Jadi alasan penulis menggunakan batik pada
tektil pada selembar kain dengan cerita rakyat Malin Kundang yang telah
Proses penggarapan karya batik tulis ini yang berfungsi sebagai hiasan
dinding atau wall hanging, alasan penulis membuat hiasan dinding pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
pengerjaan produk tekstil ini adalah bahwa ingin dapat menampilkan dengan jelas
apa yang menjadi pesan dan pembelajaran kita pada sebuah cerita rakyat Malin
Kundang. Visual sebuah wall hanging atau hiasan dinding dapat menampilkan
motif pada kain tersebut dengan bidang yang datar dan luas sehingga mudah
dilihat dan dipahami penyampaian pesan dari perancang kepada orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
BAB III
PROSES PERANCANGAN
Sumber Ide
Cerita Rakyat Malin Kundang
Kemarahan, kesedihan,
kedurhakaan dan kutukan.
Karakter Visual
Permasalahan
Perancangan Desain
Pelaksanaan produksi
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
b. Konsep Desain
1. Aspek Estetis
teknik batik dan mementingkan unsur keindahan ada motifnya. Hal yang
a. Motif
rakyat Malin Kundang ini adalah pengolahan ragam hias yang disesuaikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
dengan motif, pola dan bentuk batik yang cenderung lebih terkesan
khas batik yang bersifat dekoratif dan menampilkan unsur keindahan. Pada
isen agar terlihat berisi dan mempunyai ciri khas batik dan data
dari garis dan titik, bentuk visualnya berupa dua dimensi, sehingga sangat
bagian dalam bentuknya. Bentuk visual dari tokoh dalam cerita rakyat
keras dan kaku, dapat digambarkan dengan garis-garis yang lurus dan
Rubayah juga dapat digambarkan sebagai simbol wanita berupa bunga dan
hewan angsa.
b. Warna
Warna yang dipilih disesuaikan dengan tokoh dan maksud cerita yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
kedurhakaan. Hal ini dilakukan perancang karena inti cerita rakyat Malin
suasana dan dengan alasan estetis, tetapi tidak terlepas dari maksud
3. Biru tidak dapat lepas dari elemen air dan udara, memberikan kesan
dingin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
7. Ungu sangat dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistis dan
c. Komposisi
menggunakan teknik batik tulis. Hal ini dapat menunjang dari segi
estetis pada karya, karena pada batik tulis pengolahan motif dapat
batik tidak hanya pada pembuatan sebuah bentuk bidang tetapi lebih
2. Aspek Bahan
kain yang akan digunakan. Karena karya ini hanya berfungsi sebagai
menggunakan frame maka memilih kain yang kuat. Bahan kain yang
atau kain katun. Bahan ini cukup kuat untuk direntangkan dan sangat
mudah untuk proses batik dan pewarnaan colet. Kain katun biasa
digunakan para perusahaan batik untuk membuat batik arena dari segi
harga lebih murah dan cocok untuk proses batik dan pewarnaan batik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
yang dominan dipakai adalah pigmen, karena bahan pewarna ini cukup
kental dan mudah untuk proses colet, sehingga pewarna tidak mudah
satu warna rapid saja yaitu warna merah. Karena warna merah dari
pewarna rapid ini lebih encer sehingga harus hati-hati dalam proses
untuk hasil yang baik, kostik dilarutkan terlebih dahulu sehari sebelum
pada pewarna pada kain. Waterglass dioleskan pada kain yang telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
malam batik jika terkena waterglass terlalu lama akan mengelupas, jadi
malam batik.
3. Aspek teknik
melalui berbagai cara agar terwujud suatu produk tekstil yang baik.
Melalui aspek teknik yang meliputi proses persiapan awal desain yaitu
hingga menjadi suatu produk yang mempunyai nilai artistik dan estetis.
Teknik batik tulis akan memberikan kesan unik dan menarik dalam
yang tidak rapi namun indah, dan lebih mudah menambahkan bagian-
melalui canting. Memang dengan teknik batik tulis cukup lama, namun
jika dilakukan oleh seseorang yang sudah memahami proses batik tulis
akan lebih cepat jika dibandingkan dengan proses batik cap dan
printing. Proses pembuatan cap akan memakan waktu yang lama juga,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
Sehinga teknik batik tulis dirasa cocok dalam proses pembuatan karya
ini.
4. Aspek fungsi
Kundang.
penciptaan desain pada hiasan dinding ini melalui teknik batik tulis pada
dalam kaitannya dengan ke empat aspek, yaitu aspek estetis, aspek bahan,
aspek teknik dan aspek fungsi. Karya tekstil cerita rakyat Malin Kundang
tidak hanya sebagai media pesan dalam penyampaian maksud inti cerita
keindahan saat melihat karya ini. Pada proses pembuatan karya yang
yang mengarah pada aspek teknik, teknik yang digunakan adalah batik
tulis. Alasan menggunakan batik tulis adalah memberikan kesan unik dan
pemilhan bahan yang kuat dan menggunakan teknik batik tulis adalah
dinding, sebagai media pesan pembelajaran pada inti cerita rakyat Malin
Kundang.
D. Pemecahan Desain
memvisualisasikan dua inti cerita pada cerita rakyat Malin Kundang yaitu,
melalui simbol yang dapat mewakili karakternya. Pada karya ini, tokoh
Malin Kundang disimbolkan sebagai api yang panas yang berarti sebuah
seorang raksasa yang terbentuk dari garis-garis kaku dan berbentuk tajam,
wanita yang berada dalam ketidak berdayaan dan berada dalam kesedihan,
menimbulkan sakit hati yang dalam. Karena hati sudah tidak dapat
dengan warna yang terang dan indah, dalam karya ini simbol Mande
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
tema cerita rakyat Malin Kundang ini, menggunakan bentuk desain yang
batik tulis dan pewarnaan colet sebagai pendukung estetis pada pembuatan
karya ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
BAB IV
A. Uraian Deskriptif
isen batik tulis. Penggunaan warna-warna primer seperti merah kuning dan
hijau dan ungu juga selalu digunakan agar pada penampilan karya ini
sama, yaitu menggunakan teknik batik tulis dan proses pewarnaan colet.
seperti cokelat hitam dan soga. Tetapi lebih kepada penggunaan berbagai
macam warna, sehingga dalam karya ini terkesan lebih ramai dan lebih
menarik.
tidak terlepas dari beberapa proses yang rumit. Hambatan tersebut antara
lain dalam hal pemalaman, tidak semua bahan kain dapat dengan mudah
untuk dibatik. Lebih kepada penggunaan kain yang berbahan serat alam
mempunyai daya resap yang cukup baik, sehingga malam batik dapat
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
memang mudah untuk menyebar dan meresap pada kain. Tetapi juga
kendala dalam proses tersebut tidak menjadi hambatan utama dalam proses
cerita rakyat Malin Kundang melalui proses batik ini dapat dikerjakan
dengan lancar.
B. Hasil Desain
ini menampilkan beberapa macam kejadian dari dua inti cerita tersebut,
desain motif dalam karya ini masih kepada konsep kesedihan, kemarahan,
kedurhakaan dan menuju kepada kutukan, sehingga tidak terlepas pada inti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Desain I mengambil cerita dari doa seorang wanita yaitu ibu Malin
tokoh raksasa wanita dalam tokoh pewayangan memutar pada satu titik
pusat, dengan tujuan posisi tersebut adalah posisi tangan saat bedoa. Doa
dalam maksud pada desain ini adalah doa yang berasal dari orang yang
jahat yaitu Dewi Arimbi yang diselimuti dengan kemarahan karena pada
saat berdoa terdapat nyala api yang menunjukkan sifat kemarahan, seorang
wanita ini merasa tertekan oleh seseorang yaitu Malin Kundang saat dia
tidak diakui sebagai ibu kandungnya sendiri. Seorang wanita ini yang
dalam menjalani kesedihan dan kemarahan itu dia melakukan sebuah doa,
tetapi doa yang dia lakukan adalah doa yang diselimuti kemarahan
warna akan semakin gelap dan berakhir pada hitam, ini menggambarkan
menggunakan pewarna pigmen yang kental maka gradasi ini hanya sedikit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
bercampur antara warna yang satu dengan yang lain, sehingga akan
Bentuk Visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Bentuk visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
seorang Malin Kundang yang berada diatas berada dalam kejayaan dengan
Malin Kundang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Bentuk visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
sosok hewan sebagai simbol wanita. Dalam desain ini seekor angsa
kebahagiaan yang dimiliki oleh ibunya, dengan cara tidak mengakui ibu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Bentuk Visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
dan bunga ini diatur sehingga membentuk seorang wanita yang sedang
warna pada sinar dari terang ke gelap, memunculkan warna ungu sebagai
hitam
Visual Desain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
disimbolkan dengan motif bunga. Pada rangkaian bunga ini yang menjadi
inti adalah sebuah mata Dewi Arimbi. Komposisi dan bentuk yang diatur
bunga. Maksud dari desain ini adalah rangkaian bunga dan mata yang
ini meneteskan air mata karena adanya api yang menyala dibawahnya,
Visual Desain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
BAB V
KESIMPULAN
Melalui karya ini setiap orang khususnya anak dapat mengetahui dan
memahami hal tersebut, bahkan banyak anak berani terhadap orang tua
yang melahirkannya di dunia ini. Melalui karya ini diharapkan tidak hanya
karya tersebut.
merupakan jati diri dan tradisi yang terus hidup melewati masa modern
karya yang indah, terlebih adanya pesan yang ingin disampaikan melalui
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
commit to user