id
Disusun Oleh :
RIYANG FERIYANDI
C0603032
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RIYANG FERIYANDI
C0603032
Drs. Rusmadi
NIP. 194604171979031001
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan Seni Rupa Murni
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Disusun oleh :
RIYANG FERIYANDI
C0603032
Dekan
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang
diperoleh dari Tugas Akhir tersebut.
Surakarta, 2010
Riyang Feriyandi
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Allah SWT Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan kesehatan,
keselamatan, rejeki, kenikmatan hidup yang tidak bisa di nilai dengan apapun,
sembah sujud pada Mu Tuhanku,
Ibuku yang sangat luar biasa, wanita tegar yang selalu memberiku motivasi
dalam hidup, membuatku mengerti arti hidup, pengorbanan, kerja keras,
membuka mata dan hatiku akan Tuhan,
Bapak, yang selalu ada dalam menemukan jati diri, penuntun ke arah yang benar
meskipun terkadang banyak yang melenceng, membuka mataku tentang kerasnya
hidup, menanamkan prinsip kuat dan keras dalam menjalani hidup,
Adik-adikku yang memberiku keseimbangan dalam hidup, mengisi kekosongan
pikiran,
INCORE (Insomniac of Reosety),yang menjelaskan tentang arti kebersamaan,
persahabatan, persaudaraan, komunitas, sosialisasi, berharap selalu ada sampai
kapanpun,
Teman-teman Seni Rupa angkatan 2003, FSSR, yang memberikan inspirasi dalam
berkarya, motivasi, serta motivasi dalam proses penyelesaian karya tugas akhir,
Semua teman-teman, sahabat, saudara yang tidak bisa disebutkan satu per satu,
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan
menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Seni. Dan tidak lupa juga penulis ucapkan sholawat serta salam yang
penulis persembahkan untuk Nabi besar kita semua selama di dunia yaitu Nabi
kerjasamanya sehingga karya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Maka dari itu
1. Bapak Drs. Sudarno, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
2. Bapak Drs. Arfial Arsad Hakim, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Seni Rupa
Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret sekaligus
dan motivasi dalam penyusunan dan penyelesaian karya Tugas Akhir ini..
ini.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Bapak Drs. Agus Nur Setyawan, M.Hum. selaku koordinator Tugas Akhir
petunjuk.
7. Dan semua pihak, teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
Semoga karya “Tugas Akhir” ini bisa bermanfaat bagi Jurusan Seni Rupa
Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret khususnya, bagi
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
E. Manfaat Penulisan...................................................................... 5
1. Karakter ............................................................................... 6
3. Topeng................................................................................. 8
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Rangda .................................................................................... 24
1. Harmoni............................................................................... 33
2. Kontras ................................................................................ 33
4. Gradasi................................................................................. 34
2. Distorsi ................................................................................ 36
3. Deformasi ............................................................................ 36
1. Medium................................................................................ 37
2. Metode................................................................................. 38
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Cetak Saring......................................................................... 40
1. Bentuk .................................................................................. 49
2. Medium ................................................................................ 54
4. Penyajian ............................................................................... 61
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 62
B. Saran ......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
3. GAMBAR 3. Rangda.................................................................................. 25
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Yang dulunya pendiam, tidak banyak tingkah, sekarang berubah menjadi orang
yang bengis, kejam, dan tak bermoral. Yang dulunya preman, arogan, semaunya
sendiri malah sekarang cenderung pendiam, religius, bertingkah baik, dan sopan.
Banyak sekali karakter yang kita jumpai di dalam kehidupan bermasyarakat ini.
Tidak hanya manusia saja yang memiliki berbagai macam karakter. Pohon,
tumbuhan, binatang, bahkan benda mati sekalipun seperti batu, meja, kayu,
patung, kursi, pelangi, matahari, awan pun juga memiliki berbagai karakter yang
berbeda. Binatang misalnya, memiliki berbagai macam sifat dan karakter. Ada
binatang yang memiliki karakter buas, liar, garang, sangar, jahat, kejam, licik,
gesit, pintar, lamban, bahkan pemalas. Binatang seperti singa, harimau, dan
serigala mempunyai karakter liar, kejam, buas, liar, sangar, dan garang. Semua
orang menilai demikian. Setiap melihat dan mendengar tentang singa, harimau,
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
ataupun serigala yang muncul di dalam benak dan pikiran kita adalah buas,
garang, sangar, liar, jahat, dan kejam. Ada pula binatang yang memiliki karakter
licik, pintar, dan gesit yaitu kancil. Di dalam dongeng, kancil sangat terkenal.
Selain manusia dan hewan, benda mati lainnya juga memiliki karakter
yang berbeda pula. Seperti batu, air, pelangi, kursi pun juga memiliki berbagai
macam jenis karakter yang berbeda. Seperti batu misalnya, memiliki karakter
yang keras. Pelangi juga memiliki karakter yang berbeda dengan batu dan benda-
dan cerah. Setiap kita melihat ataupun mendengar kata pelangi pasti keceriaan,
kegembiraan, suka cita yang terlintas di dalam benak kita semua. Karena pelangi
gembira, dan berwarna. Karakter pelangi sangat kuat, pelangi selalu ada di langit
Ada juga benda mati yang memiliki karakter kuat, unik, dan menarik
bahkan bernilai tinggi yaitu benda-benda seni atau karya seni. Benda seni atau
karya seni memiliki karakter kuat. Karakter tersebut terbentuk bukan dengan
membuat konsep, lalu membentuk karakter seperti apa yang dia inginkan sesuai
benda/karya seni tersebut, jadi tidak boleh keluar dari patokan tersebut di dalam
karakter pemarah, kejam, jahat. Topeng dengan muka warna kuning, coklat atau
terkadang topeng tidak hanya digunakan sebagai properti atau peralatan pentas
saja tetapi ada juga topeng yang digunakan sebagai hiasan dekorasi. Seperti
topeng yang disajikan di dalam suatu rumah, topeng tersebut bukan digunakan
atau penghias ruangan. Benda atau karya seni lainnya yaitu Barong, khususnya
Barong Bali. Barong Bali merupakan karya seni yang juga menjadi ciri, identitas
tersendiri yang berasal dari pulau Bali. Setiap orang yang melihat, mendengar
bahkan menyaksikan Barong Bali akan tertuju pada suatu pulau yang sangat
indah, menarik, dan luar biasa yaitu pulau Bali. Barong Bali memiliki karakter
yang sangat kuat yang tidak dimiliki oleh karya seni yang lain. Barong Bali
sangar dapat ditangkap dari tampilan fisik khususnya muka atau topeng seperti
mata yang terbelalak/melotot, wajah berwarna merah tua/merah darah, gigi taring
serta wajah yang berwujud seperti binatang/monster. Tetapi selain sangar Barong
Bali juga memiliki karakter baik yang ditangkap dari latar belakang cerita Barong
Bali itu sendiri yang memberinya karakter kebaikan. Dari karakter Barong Bali ini
juga dapat disimpulkan bahwa karakter tidak hanya terbentuk dari tampilan luar
saja melainkan juga dapat dilihat dari latar belakang ataupun dari dalam diri
sesuatu.
Tetapi yang menjadi daya tarik disini adalah tampilan luar dari Barong
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Reog Ponorogo lebih kental dengan wujud macan dengan motif loreng-loreng
Barong Bali. Serta Barong Bali yang didukung oleh background sebuah pulau
yang sangat terkenal. Karakter sangar Barong Bali lebih dominan dibanding
benda/karya seni yang lain. Barong Bali sangat unik, sangat berkarakter.
Keindahan bentuk Barong bali menarik bagi penulis. Karakter “sangar” Barong
Bali tersebut yang membuat tertarik penulis. Karakter Barong Bali yang sangat
kuat, karakter Barong Bali yang sangar. Karakter Barong Bali yang mudah
B. BATASAN MASALAH
dalam karya grafis yang dimaksud, penulis membatasi pokok permasalahan pada
karakter Barong Bali yang “sangar”. Kesan sangar dapat ditangkap pada bagian
C. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa Karakter Barong Bali menarik untuk dibahas dan dijadikan tema
D. TUJUAN PENULISAN
Bali.
E. MANFAAT PENULISAN
seni grafis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Karakter
lain. Karakter ada dalam semua benda baik itu benda hidup ataupun benda mati.
Benda hidup merupakan benda yang tumbuh, bernafas, dan bergerak misalkan
tidak dapat bergerak sendiri dan bernafas seperti, batu, besi, rumah, dan kayu
Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta
Barong merupakan simbol kekuatan baik dan positif. Barong terlihat sangat
rangda.html).
Ragam dan jenis barong di Bali sangatlah banyak, tetapi Barong yang lebih
Keket. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan,
sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit,
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari parasok (serat dari
daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk, atau ada pula dari bulu burung gagak
(http://dt-barong-ket.htm).
yang dimaksudkan “sangar” disini adalah karakter yang ditampilkan pada bagian
wajah Barong Bali. Kesan sangar lebih utama dapat ditangkap pada bagian muka
atau wajah (topeng) dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain dengan mata
melotot hampir keluar, wajah/muka berwarna merah, gigi taring serta wajah/muka
berwujud binatang/monster.
Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker
seperti kuburan. Oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat
Gambar 1
3. Topeng
Topeng adalah hasil dari seni ukir berupa kedok yang berfungsi sebagai
penutup muka yang lazim terbuat dari kayu, kertas, plastik, atau bahan lain,
dengan bentuk yang berbeda-beda menyerupai muka orang, binatang, atau bentuk
lain. Topeng dalam bahasa latin disebut masca, mascha, atau mascus yang artinya
mata terbuka lebar, dan menatap tajam, giginya kelihatan lebih besar, dan
merah darah, mata melotot, gigi besar-besar dan ada yang bertaring,
sangat sederhana tanpa ada ukiran yang rumit dan biasanya terkesan lucu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
4. Topeng Bali
Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah
memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-
nilai magis dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol
satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang
dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap
Topeng masuk Indonesia pada sekitar abad ke-17. Secara luas digunakan
dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-
cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-
roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku,
Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali lebih dikenal dengan
sebutan tapel. Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan
upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat.
Sebagai sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang
ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng
zaman pemerintahan Raja Jaya Pangus sekitar abad X. Dalam kumpulan prasasti
Jaya Pangus ini sudah ditemui beberapa istilah-istilah seperti: atapukan yang
dari Jawa dan Bali ke 22 buah topeng ini pada dasarnya merupakan tanda
disamping tampan beliau juga ”Bagus Aeng” sehingga sangat karismatik dalam
Gelgel untuk meyakinkan seperti apa Dalem Waturenggong itu sendiri. Maka
namun sangat disayangkan entah apa yang ada dalam benak hati dari si tukang
gambar wajah ini berani membelot, sehingga wajah Dalem yang sangat tampan
dan gagah itu muncul wajah seorang raja yang sepertinya sedang sakit-sakitan.
Akhirnya terjadilah persitegangan saat itu, Blambangan diserang habis dan dapat
bawalah beberapa buah Tapel / topeng yaitu topeng maha patih, putri cantik, dan
agama Hindu di Bali (Wawancara Dengan Ida Bagus Anom Tgl, 26 Juli 2009).
(http://perkembangan-kerajinan-topeng-di-desa-mas.htm).
topeng, salah satunya adalah prasasti Bebetin (tahun 896 Masehi), yang
inventarisasi selama ini, terdapat sembilan kelompok seni pertunjukan Bali yang
Topeng Brutuk
pura itu terdapat sebuah patung besar tanpa busana setinggi empat meter yang
bernama Batara Datonta atau Batara Ratu Pancering Jagat. Batara Ratu Pancering
primitif, matanya besar dengan warna putih atau coklat, diduga peninggalan
sekaa taruna. Sebelum menari para taruna harus melewati proses sakralisasi
selama 42 hari.
Barong
kekuatan gaib dan dijadikan pelindung masyarakat Bali. Barong Ket juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
dianggap sebagai manifestasi dari Banaspati Raja, atau Raja Hutan. Orang Bali
menganggap seekor singa sebagai Raja Hutan yang paling dahsyat. Dalam
pementasan tari Barong, figur Barong Ket dijadikan lambang kemenangan dan
Rangda merupakan pihak yang kalah. Namun di luar konteks seni pergelaran,
kedua figur itu disandingkan sebagai pelindung masyarakat. Selain Barong Ket, di
Bali terdapat beberapa jenis Barong lainnya, seperti Barong Bangkal, Barong
Barong Landung
lainnya di Bali. Dia berbentuk boneka raksasa, laki-laki dan perempuan serta
diusung oleh seorang penari. Barong Landung diduga manifestasi dari perkawinan
Dalem Balingkang (Jaya Pangus) dengan Putri Cina bernama Kang Ching Wie.
Perkawinan itu tidak direstui oleh Batari Batur, yang kemudian mem-pralina
pratima kecil dan disembah di Pura Batur. Sebagai wujud besarnya, kedua pratima
itu dibuat dalam bentuk Barong Landung, laki-laki dan perempuan, Jero Gede dan
Jero Luh.
Barong Dingkling
lain untuk mencari sasarannya. Barong Dingkling yang tapelnya berupa topeng-
merupakan tari penolak bala dan hama. Setiap tokoh itu mengusir hama-penyakit.
dilakukan.
Wayang Wong
lebih formal dalam upacara-upacara odalan, maka Barong Dingkling ini disebut
sebagai Wayang Wong. Di Bali terdapat dua jenis Wayang Wong, yaitu Wayang
Mahabharata.
Topeng Rangda
Rangda, nama lain dari Calonarang -- janda dari Desa Girah (Dirah) yang
Hampir setiap desa di Bali memiliki kedua tokoh ini yang sebagai penjaga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
sering dipentaskan sebagai tokoh Dewa Siwa atau Dewi Uma yang memancarkan
sifat kebaikan.
Topeng Bidadari
Sang Hyang Topeng Bidadari atau Sang Hyang Topeng Legong terdapat
di Pura Yogan Agung, Desa Ketewel. Topeng-topeng ini sangat disakralkan dan
hanya ada 9 buah topeng. Dilihat dari proporsi dan ekspresinya, topeng-topeng itu
berlangsung di Jawa.
pulang pampasan perang berupa satu peti topeng yang disebut Topeng Gajah
Mada. Di dalam peti itu terdapat 21 buah topeng sakral dan kini disimpan di Pura
termasuk Gajah Mada, Arya Damar, Hayam Wuruk, dan Sri Juru. Topeng Gajah
luar dan ekspresinya termasuk yang paling bagus di antara semua topeng yang
ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Topeng Babad
jenis Topeng Babad yaitu Topeng Pajegan dan Topeng Panca. Topeng Pajegan
dimainkan oleh seorang penari (aktor) yang sendirian menarikan 8-12 tokoh
berbeda dalam sebuah pementasan. Topeng Pajegan disebut juga Topeng Wali,
dengan Wayang Lemah. Sedangkan Topeng Panca dipentaskan oleh lima orang
penari. Topeng ini merupakan perkembangan dari Topeng Pajegan. Topeng Panca
ini berkembang menjadi Topeng Sapta, dengan tambahan penari Putri dan
Condong (Disarikan dari makalah Prof. Dr. I Made Bandem dalam diskusi
(http://bali\bd3.htm).
Topeng berarti penutup muka yang terbuat dari kayu, kertas, kain dan
bahan lainnya dengan bentuk yang berbeda-beda. Dari yang berbentuk wajah
dewa-dewi, manusia, binatang, setan dan lain-lainnya. Di Bali topeng juga adalah
suatu bentuk dramatari yang semua pelakunya mengenakan topeng dengan cerita
yang bersumber pada cerita sejarah yang lebih dikenal dengan Babad.
topeng bungkulan (yang menutup seluruh muka penari), topeng sibakan (yang
menutup hanya sebagian muka dari dahi hingga rahang atas termasuk yang hanya
menutup bagian dahi dan hidung). Semua tokoh yang mengenakan topeng
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
bungkulan tidak perlu berdialog langsung, sedangkan semua tokoh yang memakai
Pangelembar (topeng Keras dan topeng tua), Panasar (Kelihan - yang lebih tua,
dan Cenikan yang lebih kecil), Ratu (Dalem dan Patih) dan Bondres (rakyat).
semua tugas-tugas yang terdapat didalam lakon yang dibawakan. Di dalam topeng
Pajegan ada topeng yang mutlak harus ada, yakni topeng Sidakarya. Oleh karena
topeng ini pun disebut Topeng Wali. Dramatari Topeng hingga kini masih ada
Topeng Panca yang dimainkan oleh empat atau lima orang penari yang
dari Dramatari Topeng Panca dan beberapa dari dramatari Arja dan Topeng
Bondres, seni pertunjukan topeng yang masih relatif muda yang lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Makna warna sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai
dan jujur.
dan jaya.
Seni_rupa.htm).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
dua kelompok, yaitu warna panas dan warna dingin. Warna panas adalah
warna yang mengandung unsur warna merah dan kuning. Warna dingin adalah
warna yang mengandung unsur warna hijau dan biru (Wartono dalam MM.
(kelanggengan)
(http://t-40830.html).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Masyarakat Bali, memiliki jenis kain Poleng yang ditandai dengan ragam
unsur yang berlawanan (Rwabhineda) yang ada di alam ini dan menimbulkan
kekuatan magis untuk menghalau kekuatan negatif (Indonesia Indah, 1988: 17)
digunakan yaitu hitam dan putih itu tidaklah jauh dari epos dualitas terbesar dalam
B. BARONG BALI
berbeda-beda, secara etimologi kata, Barong berasal dari bahasa sanskerta yaitu
daerah tertentu yang membedakan bahasa yang dipakai disatu tempat dengan
bahasa yang dipakai di tempat lain walaupun varian-variannya berasal dari satu
Akibat pengaruh evolusi bahasa dari satu tempat ke tempat lain kata
yang diucapkan sesuai dengan bahasa setempat menjadi Berawo, lafal huruf O
Ada juga yang mengartikan kalau Barong berasal dari kata “Ba-ru-ang”
(ng) menjadi ro (ng) yang berarti dua. “rong” mengandung makna ruang, jadi dua
rong yang dimaksud adalah dua ruang sebagai tempat penarinya (pemundut)
Barong (http://black-barong-shirts-now-available.htm).
Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh
Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya.
Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh
antara lain untuk menjaga pohon kayu yang besar seperti beringin, kepah, kepuh,
rangdu agar tidak ditebang seenaknya. Penghormatan yang paling nyata, adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
dinyatakan sebagai rohnya purusa dan Rangda sebagai pradana, banaspati atau
saktinya”. Banaspatiraja adalah tokoh Dewa yang demikian penting dan menyita
banyak perhatian umat Hindu di Bali. Beliau bukanlah tokoh satu dimensi yang
(http://cultural_my.php.htm).
dan sering diperlihatkan sebagai atraksi wisata. Barong Singa adalah salah satu
dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh
pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang
mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi
hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah
Bali dari marabahaya. Dengan kekuatan ini, Barong didudukkan sebagai benda
dalam masyarakat, juga proses pembuatan hingga terbentuknya Barong yang tidak
terlepas dari hal-hal sakral. Barong diekspresikan dalam bentuk tari bebali yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Gambar 2
Barong Bali
(http://tari-barong.html)
Jenis-jenis Barong yang hingga kini masih ada di Bali adalah sebagai berikut :
- Barong Ket
- Barong Gajah
- Barong Bangkal
- Barong Macan
- Barong Asu
- Barong Landung
- Barong Brutuk
- Barong Lembu
- Barong Kedingkling
- Barong Kambing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
- Barong Gagombrangan
C. RANGDA
bahasa jawa lama “Randa” yang berarti janda. Rangda disebut janda dari
sekelompok Tri wangsa yaitu : Waisya, Ksatria, Brahmana. Sedangkan dari sudra
disebut “Balu” kata di alus Bali (tertinggi dari tingkat bahasa Bali) adalah Rangda.
Rangda merupakan simbol dari kekuatan negatif. Hal ini diyakini bahwa penganut
sehingga menjadi bingung antara Leak (ilmu hitam) dan rangda di Pura.
Rangda Barong sering ditampilkan dalam tarian. Tarian ini sangat populer dan
wanita dengan rambut panjang acak-acakan serta memiliki kuku, lidah dan
(http://23764-mitologi-dari-barong-dan-rangda.html).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Gambar 3
Rangda
(simbol keburukan/kekuatan negatif)
(http://23764-mitologi-dari-barong-dan-rangda.html)
menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang
Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan
pertunjukan pembuka, yang diiringi dengan gamelan. Ada beberapa jenis tari
barong namun yang sering dipentaskan untuk konsumsi pariwisata yaitu jenis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Baring Ket. Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak
gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan
antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-
ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat
dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula
dari bulu burung gagak. Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang
penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan
yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan
(http://2010 July.htm).
Gambar 4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa
perasaan manusia”. Dalam hal ini seni juga merupakan produk keindahan yang
dapat menggerakkan perasaan indah orang lain yang melihatnya. Berbeda dengan
definisi terdahulu, yang dikemukakan oleh Ahdiat K. Miharja yaitu bahwa “Seni
adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam karya yang
tertentu dalam alam rohani si penerimanya”. Dalam definisi ini dengan tegas
ditekankan sebagai kegiatan rohani, seni harus ditanggapi secara serius dengan
segenap fungsi-fungsi jiwa yang ada. Dengan demikian melihat suatu karya lukis,
grafis maupun patung ataupun karya seni yang lainnya tidak cukup hanya
obyek tersebut, misalkan pengalaman apa yang pernah kita rasakan sehubungan
Menurut The Liang Gie dari sekian banyak definisi tentang seni, dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Menurut Theo Tolstoy, seni adalah kegiatan manusia yang terjadi bahwa seorang
Dalam bahasa asing dikenal “Work of Art”, pengertian ini terjadi karena adanya
pembagian proses dan produk. Seni lebih tepat diartikan sebagai kegiatan,
Pengertian hal tersebut diambil dari kata seni yaitu “art” yang berasal dari kata
estetis dan tidak berpijak pada kepentingan manfaat atau guna dari benda tersebut.
Sebagaimana paling umum digunakan dewasa ini, seni berarti seni penglihatan
hubungan pertama-tama melalui mata penghayat (The Liang Gie, 1976, 13).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
juga memilih unsur-unsur (misalnya garis, bidang, warna, tekstur, dll.) yang
kesatuan “bentuk ciptaan” yang mengandung kaidah, rasa dan nilai estetik.
Dengan arti luas maka desain adalah suatu proses untuk menciptakan
semua karya seni khususnya seni rupa (seni murni ataupun seni pakai: dua
menyangkut pula tentang balans, tentang ada atau tidaknya tekanan (aksen atau
emphasis) atau pusat perhatian (centre of interest) di dalam sebuah komposisi, dan
adalah unity, dan unity yang merupakan organisasi dari unsur-unsur adalah desain.
Maka kita dapat pula mengatakan komposisi itu adalah “desain” itu sendiri (Arfial
yang dinamis merupakan komposisi yang aktif, hidup, dan tidak dingin.
Komposisi terbuka adalah suatu komposisi yang dalam suatu bidang atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
memberi kesan menerus, tersebar meluas dari pusat bidang atau ruang
Hakim, 1987:36-37).
a. Garis
atau sapuan yang sempit dan panjang sehingga membentuk seperti benang
geometris yang sifatnya berpola terukur dan kaku seperti garis lurus, garis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
warna, yang merupakan suatu bentuk, ruang ,massa, atau warna (Arfial
b. Shape
Shape adalah suatu bidang yang terjadi karena dibatasi oleh kontur
(garis) dan atau dibatasi oleh warna yang berbeda atau oleh gelap terang
2004:102).
yang ada standart (ukuran, aturan, batasan) dalam sifat dan berasal
1987: 63-64)..
c. Warna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
2008:1617).
atau pola umum. Kehadiran warna disini banyak digarap oleh seniman
tradisi dan banyak dipakai untuk memberikan warna pada wayang, batik
tradisional, dan tata rupa lain yang mempunyai citra tradisi. Juga
satu kebiasaan umum atau pola umum, misal tanda ”hijau, merah, dan
dipakai dalam karya seni yang menggunakan pola tertentu seperti pada :
logo, badge, batik, wayang, dan pada busana tradisi misalnya ”warna
membara, bahaya, berani, dan lain-lain. ”Warna putih” berarti suci, tak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
1. Harmoni
sedangkan ritme, repetisi, dan dominan merupakan faktor yang esensial untuk
2. Kontras
2004:114).
esistensi, dan pada semua bentuk seni sebagai dramatisasi kehidupan manusia.
Kontras merupakan hal yang esensial untuk mencapai unity dalam desain. Sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
tidak dapat berdiri sendiri-sendiri melainkan saling mendukung satu dengan yang
lain. Irama atau ritme adalah hasil dari repetisi dan metode yang jitu untuk
Hakim, 1987:18).
4. Gradasi
paduan dari interval kecil ke interval besar, yang dilakukan dengan penambahan
atau pengurangan secara laras dan bertahap. Gradasi merupakan keselarasan yang
dinamik, dimana terjadi perpaduan antara kehalusan dan kekasaran yang hadir
dijembatani oleh suatu rangkaian dari semacam atau kesamaan, peralihan atau
DEFORMASI
sehingga simbol dapat memilih pemahaman berbeda antara pribadi satu dangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
lainya. Karena memiliki sifat yang sangat subyektif, untuk memahaminya kita
atau benda secara orbiter (terbentuk begitu saja) dan konvensional (kesepakatan).
Simbol seni adalah kedalaman makna harfiah yang sama, kesadaran yang
suatu susunan, jadi tak dapat dikatakan teratur atau tidak teratur. Simbol seni
adalah satu dan utuh, karena itu ia tidak menyampaikan “makna” (meaning) untuk
orang hanya dapat mengerti atau tidak mengerti, tetapi terhadap “pesan” dari seni,
orang dapat tersentuh secara lemah dan secara itensif. Sehingga dalam hal ini
terdapat elastisitas yang luas terhadap peresapan “pesan” seni itu (A. Sudiarja,
1982: 77).
Dalam “Bunga Rampai Seni” oleh Suryo Suradjijo ditulis bahwa simbol seni
adalah bentuk ekspresif itu sendiri. Ia adalah suatu simbol dalam arti yang lazim,
karena itu tidak dapat dikatakan dengan tegas mempunyai “arti” yang ia miliki
sesuatu sistem simbol-simbol, walaupun dengan batasan arti yang agak elastis dan
tata (rules) kombinasi dengan cara yang sama mengekpresikan ide-ide yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
2. Distorsi
pada suatu bentuk atau figure (Mike Susanto, 2001 : 33), sedangkan menurut
visual objek, sehingga mendapatkan bentuk menjadi sempurna dari bentuk alam
atau mungkin mendapatkan bentuk lain yang sesuai dengan konsep estetik
karakter, dengan cara menyangatkan wujud-wujud tertentu pada benda atau objek
yang digambar. Misalnya pada penggambaran tokoh figur Gatutkaca pada wayang
kulit purwa. Demikian juga pada penggambaran topeng, warna merah, mata
melotot. Untuk melebihkan bentuk karakter figur tokoh angkara murka pada
topeng raksasa pada Wayang Wong di Bali atau topeng Klana dari cerita Panji di
3. Deformasi
dalamnya. Misal pada bentuk patung yang kaku dan karya abstrak (Suryo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Suradjijo, 1994:80).
atau pengambilan unsur tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi yang
sifatnya sangat hakiki. Perubahan bentuk semacam ini banyak dijumpai pada seni
1. Medium
Untuk menghasilkan suatu karya seni yang bagus dan sempurna, medium
tergantung dari jenis karya seni yang akan dibuat. Suatu karya seni, selain
ditentukan oleh penciptanya dengan segala peralatan seperti kuas, palet, pahat,
bahan seperti tinta, cat, batu, pasir, dan sebagainya. Bahan atau material dalam
dunia seni pada dasarnya merupakan sesuatu yang kongkrit, sesuatu yang nyata-
Bahasa Indonesia).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
2. Metode
Metode adalah cara kerja yang teratur dan bersistem untuk dapat
ditentukan. Metode adalah cara yang teratur berdasarkan pemikiran yang matang
I. SENI GRAFIS
Seni grafis berasal dari bahasa Yunani “Graphein” yang berarti menulis
atau menggambar. Menurut Nathan Klober dalam buku Pengetahuan Seni, seni
grafis (cetak) merupakan pengubahan gambar bebas karya perupa menjadi cetakan
yang melalui proses manual dan menggunakan material tertentu. Seni grafis
merupakan salah satu cabang seni rupa yang erat kaitannya dengan masalah cetak-
mencetak. Suatu usaha untuk memperbanyak karya (P. Mulyadi, 2000 : 8).
menitik beratkan pada teknik cetak mencetak, sebagai usaha untuk dapat
Seni grafis secara sederhana merupakan bentuk ungkapan seni rupa dua
jumlah lebih dari satu. Proses cetak dalam seni grafis cenderung terbatas pada
proses manual atau semi mekanis, yaitu suatu proses langsung yang melibatkan
ketrampilan tangan sang seniman. Jumlah edisi suatu karya grafis biasanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
terbatas. Walaupun karya seni grafis berjumlah banyak (lebih dari satu), secara
konvensi tiap lembar edisinya diakui sebagai karya original, bukan reproduktif.
tangan, tahun pembuatan, judul karya, dan nomor urut cetak serta jumlah edisinya.
1. Cetak Tinggi
Cetak tinggi disebut demikian karena permukaan acuan cetak atau klise
yang akan menerima tinta berada paling tinggi. Pencetakan pada umumnya
dilakukan dengan gosokan. Yang termasuk dalam cetak tinggi ini antara lain,
cukilan kayu (woodcut), cukilan lino (linocut), dan torehan kayu (wood
engraving). Ciri khas karya cukilan kayu terletak pada pemanfaatan efek serat
kayu (tekstur).
2. Cetak Dalam
Prinsip cetak ini kebalikan dari cetak tinggi. Tinta yang akan dipindah
dilakukan dengan mesin khusus, mesin etsa. Dari segi proses, cetak dalam dibagi
atas dua bagian, yaitu yang menggunakan asam: etsa (etching) serta akuatin
(aquatint), dan yang tanpa asam: goresan langsung (drypoint), torehan logam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Ciri khas karya etsa terletak pada kelembutan dan keluwesan garis,
akuatin berciri keragaman nada warna dan tekstur, goresan langsung berciri
kekasaran garis, torehan logam berciri keragaman garis, dan mezotin berciri
3. Cetak Datar
proses cetak tinggi atau dalam. Proses ini berangkat dari pemanfaatan suatu
kenyataan bahwa air dan minyak tidak dapat bersatu. Lithografi merupakan satu-
Dalam hal ini, percetakan tergantung pada suatu reaksi kimiawi yaitu
sifat berlawanan antara lemak dan air. Sket digambar dengan krayon berlemak
pada sebuah batu lithografis atau lempengan logam yang menarik tinta. Sedang
ditaruh diatas acuan dan siap dicetak. Bagian yang berlemak adalah bagian yang
6,1989:221-222).
4. Cetak Saring
Cetak Saring yang paling sederhana, cetakannya terbuat dari kertas atau
plastik. Kertas atau plastik dilubangi dengan cutter kemudian ditaburi tinta diatas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
hanya bantalan busa diganti dengan kuas yang besar. Pada masa sekarang untuk
Cetak saring yang paling popular sekarang ini adalah cetak sablon
(screen printing). Bahan klisenya terbuat dari kain sutra yang halus dan
mempunyai ukuran pori- pori yang berbeda. Ukuran- ukuran itu membedakan
kamar gelap atau tidak terkena sinar matahari. Pencetakannya menggunakan rakel
dengan bahan pewarna selain tinta juga menggunakan cat sablon (Napsiruddin
dkk,1996:20).
Istilah cetak saring di Indonesia kurang dikenal. Istilah yang lebih popular
adalah cetak sablon. Konon, kata sablon berasal dari bahasa Belanda, yakni
bermetamorfosis menjadi kata sablon. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata
sablon sendiri didefinisikan sebagai pola berdesign yang dapat dilukis berdasarkan
Cetak saring dikenal juga dengan sablon atau serigrafi menciptakan warna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
berkas pada selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.)
adalah bagian yang akan diwarnai.) Sebuah screen dibuat dari selembar kain
kertas kering atau kain. Tinta dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah rakel dari
karet digunakan untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan
menuju ke kertas atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke
kertas/kain. Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
BAB III
A. Implementasi Teoritis
Karakter Barong Bali sangatlah kuat, sangat mudah dikenali. Seperti mata
bulat melotot hampir keluar, wajah warna merah, gigi taring, serta wajah mirip
dari manapun. Meski tidak menutup kemungkinan ada sedikit kemiripan. Banyak
karya seni yang memiliki kesamaan atau kemiripan bentuk dengan Barong Bali.
Tetapi secara keseluruhan Barong Bali tetap memiliki ciri khas atau karakter
tersendiri.
sangar Barong Bali. Karakter sangar tersebut lebih dimunculkan dan dapat
ditangkap pada bagian wajah karena bagian tersebut lebih banyak mendapat
perhatian dibanding dengan bagian tubuh yang lain. Bagian wajah lebih berperan
seperti mata yang melotot, wajah/bagian muka dominan warna merah, gigi taring
karakter tersebut dengan karya seni yang lain, tapi secara keseluruhan memiliki
karakter yang memiliki kemiripan pada bagian wajah dengan Barong Bali.
Kemiripan tersebut terletak pada matanya yang bulat melotot serta memiliki gigi
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
taring. Tetapi secara keseluruhan tetap terdapat perbedaan diantara Rangda dan
Barong Bali yaitu pada bagian taring. Pada Rangda gigi taring terlihat lebih
panjang dibanding Barong Bali. Selain itu pada Rangda memiliki lidah panjang
yang menjulur keluar sedangkan pada Barong Bali tidak. Itu sebagian kecil
perbedaan antara Rangda dan Barong Bali yang masih banyak perbedaan lainnya.
Contoh lain seperti pada topeng pentulan/pentul tembem pada kesenian reog
kesamaan/kemiripan dengan Barong Bali yaitu pada mata yang bulat melotot serta
dengan Barong Bali yaitu pada hidung mereka. Pentulan/pentul tembem memiliki
hidung panjang dan besar mirip tokoh pewayangan petruk sedangkan Barong Bali
memiliki bentuk hidung mirip babi. Berbeda pula dengan karakter Reog Ponorogo
macan/harimau. Serta terdapat rambut yang mirip rambut singa pada bagian
kepala reog, juga dihiasi bulu-bulu burung merak yang membentuk seperti kipas,
yang tidak terdapat pada Barong Bali. Itulah beberapa karakter yang membedakan
antara Barong Bali dengan karya seni lainnya. Dan merupakan karakter khas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Gambar 5
dikarenakan ingin menampilkan karakter sangar yang lebih bisa ditangkap pada
bagian wajah. Ada yang berupa potongan-potongan bagian wajah Barong Bali
yang disusun secara acak. Ada pula yang dimasukkan motif kotak-kotak hitam
putih khas Bali yang dipadukan dengan Barong Bali dimaksudkan agar bisa
dengan yang lain dimaksudkan memberikan nuansa lain pada karya Barong Bali
serta memberikan perbedaan antara karya Barong Bali yang satu dengan karya
Barong Bali lainnya. Bentuk-bentuk susunan potongan pada karya ini juga
memberikan pandangan baru pada karya Barong Bali sehingga tidak monoton
tersebut tidak disusun secara acak saja tetapi juga mempertimbangkan dari sisi
B. Implementasi Visual
Di dalam karya, penulis hanya menampilkan bagian muka atau wajah dari
menonjolkan karakter sangar dari Barong Bali. Bagi penulis karakter tersebut
lebih bisa ditangkap pada bagian wajah. Dengan tidak menutup kemungkinan
bagian-bagian tubuh lain dari Barong Bali juga ikut memberi karakter. Tetapi
pada dasarnya bagian wajah atau mukalah yang lebih jelas menangkap karakter
sangar tersebut karena terletak paling depan dan paling atas. Sebagai contoh jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
kita melihat seseorang pastilah bagian wajah dahulu yang akan kita amati, begitu
juga dengan karakter sangar dan mudah dikenal dari Barong Bali. Semua lebih
yang dimiliki oleh Barong Bali yaitu sangar. Karakter tersebut sudah banyak
dijelaskan oleh penulis panjang lebar di halaman sebelumnya seperti mata bulat
melotot hampir keluar, muka atau wajah warna merah, serta gigi taring yang
kelihatan keluar. Itu akan memudahkan untuk memahami karya dari penulis. Di
luar daripada itu, penulis juga tidak ingin hanya menampilkan karakter tersebut.
Di dalam beberapa karya, terdapat beberapa mimik muka atau wajah yang
sedang marah, yang digambarkan melalui mulut yang terbuka lebar, gigi taring
kemarahannya. Ada juga wajah Barong Bali yang terkesan sedang terdiam
digambarkan dengan mulut yang mengatup atau menutup serta bagian wajah
merah, kuning, kuning tua, coklat, dan hitam dengan tujuan mempertegas Barong
Bali tanpa menghilangkan karakter aslinya. Hampir semua karya diberikan warna
yang sama karena warna-warna tersebut merupakan karakter kuat atau ciri khas
dari Barong Bali serta dimaksudkan supaya lebih mudah untuk memahami
karakter dan tidak menimbulkan pemikiran yang semrawut. Warna merah yang
kesan sangar pada Barong Bali tersebut. Ada juga warna kuning, dimaksudkan
mewakili unsur emas pada barong Bali itu sendiri. Warna kuning/emas/kuning
putih kertas diberikan untuk memberi keseimbangan atau kontras warna. Warna
putih juga mempunyai makna bersih, suci. Ada juga warna coklat tua, merupakan
bayangan, atau gelap terang dari warna kuning untuk memberi keseimbangan
supaya tidak terkesan kaku. Warna hitam diberikan pada semua karya untuk
mempertegas karakter dari karya tersebut. Warna hitam juga merupakan warna
tegas. Hitam adalah warna gelap, warna mistis sehingga lebih memberikan kesan
angker pada Barong Bali. Warna hitam memberikan dan memperkuat karakter
sangar dari Barong Bali. Pada satu karya coba diberikan unsur atau motif kotak-
kotak hitam putih. Motif kotak-kotak hitam putih merupakan khas Bali. Dengan
Sedangkan pada bentuk terlihat seperti terdiri dari berbagai bidang karena
merupakan unsur pecahan dari proses dalam komputer. Pada karya ini
berkarya. Serta memunculkan karya Barong Bali yang baru. Jika dicermati
memang terlihat seperti bidang atau bentuk yang tak beraturan tetapi jika dilihat
secara keseluruhan karakter Barong Bali bisa ditangkap dan dilihat dengan jelas.
Dalam pembuatan karya ini, penulis lebih memilih Seni Grafis, khususnya
dibandingkan dengan jenis cetak grafis lainnya. Penulis lebih menguasai teknik-
karakter menarik, khusus, dan bisa berkembang.. Cetak saring/sablon dirasa juga
bisa bersaing dengan seni cetak lainnya misalnya cetak datar/cukil. Meskipun
tersendiri.
Tampilan dari karya Barong Bali ini tidak semuanya menampilkan bagian
wajah secara utuh melainkan melalui proses pengolahan dalam media komputer
yang menjadikan tampilan lebih variatif, unik, menarik, dan berbeda dengan tanpa
Karakter yang ditangkap tetap terlihat jelas dari karya tersebut. Ada pula yang
bentuk karya Barong Bali yang baru dan menarik. Juga untuk memberikan
nuansa, pandangan, serta ide-ide lain dari karya yang berhubungan dengan seni
1. Bentuk
tidaknya sebuah karya. Bentuk yang diciptakan haruslah sesuai dengan tema yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
pengetahuan penulis dalam pembuatan karya Barong Bali ini serta bisa
sangar dari Barong Bali. Ada kesan marah yang ditangkap dari karakter sangar
tersebut, ada pula kesan hening. Proses komputer yang dimasukkan dalam proses
karya. Meskipun karakter sangar dari Barong Bali yang diangkat sebagai karakter
yang utama sebagai tema, namun ada berbagai macam suasana yang dapat
ditampilkan pada karya ini. Pada karya ini juga tidak murni bentuk dari Barong
Bali pada umumnya melainkan sudah mengalami proses distorsi dan deformasi.
Distorsi terdapat pada warna serta shape yang berupa bentuk potongan-
komputer serta bisa memunculkan karakter kuat dari Barong Bali. Sedangkan
karya baru/desain baru/komposisi baru. Karya Barong Bali ini juga untuk
karakter murni wujud dari Barong Bali dengan background yang alami, etnik,
tradisi saja. Tetapi dengan proses deformasi disini, bisa menampilkan karya
Barong Bali yang modern serta lebih bisa menyatu dengan perkembangan desain
Bentuk dari suatu karya tidak bisa terlepas dari unsur-unsur yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
mendukung bentuk dari karya tersebut seperti garis, warna, tekstur, dan shape.
Unsur-unsur tersebut digunakan pada setiap karya seni untuk menghasilkan suatu
hadirnya garis tersebut terjadi karena pengulangan unsur, atau karena merupakan
batas bidang atau warna. Karena pada semua karya terdiri dari beberapa
melalui proses komputer, sehingga tidak terlihat garis aktual/formal. Tidak ada
actual/formal pada semua karya karena dengan begitupun sudah tercapai karakter
BALI III, BARONG BALI IV, BARONG BALI V, dan BARONG BALI VIII”.
Memang ada kesan garis aktual/formal yang dimunculkan tetapi cenderung juga
Shape/bidang juga merupakan unsur seni rupa yang penting, seperti dalam
karya Barong Bali ini misalnya. Jika dicermati lebih detail, pada karya ini terdiri
Barong Bali secara keseluruhan. Seperti sudah dijelaskan di awal, shape terbentuk
secara detail shape tersebut terlihat seolah-olah tersamarkan oleh karakter Barong
Bali yang dimunculkan. Shape pada karya disini terbagi atas 2 macam yaitu shape
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
yang lebar dan yang berupa potongan-potongan kecil yang berbeda warna. Shape
yang lebar/besar (berwarna kuning) terdapat pada semua karya, begitu juga shape
kecil yang berupa potongan-potongan pecahan warna (coklat muda, coklat tua,
merah, dan hitam). Pada karya “BARONG BALI VI” misalnya, diberikan
karakter Barong Bali tersebut. Pada karya “BARONG BALI IV, BARONG BALI
background saja melainkan juga sebagai penguat karakter mistis Barong Bali,
karena kesan mistis dapat ditangkap dari background gelap. Shape/bidang warna
hitam juga tidak sekedar shape warna hitam saja, melainkan jika dicermati lebih
Bali sehingga masih menyatu dengan tema yang diangkat dan bukan sekedar
background hitam pendukung kesan mistis. Sedangkan pada “BARONG BALI II,
potongan wajah Barong Bali yang diolah dengan proses komputer sehingga
terbentuk bentuk/desain karya baru, meskipun pada dasarnya pada semua karya
juga mempunyai konsep yang sama yaitu mengolah gambar Barong Bali menjadi
saring/sablon. Tetapi pada “BARONG BALI II, BARONG BALI IV, dan
lebih terlihat jelas dibandingkan dengan karya-karya yang lain. Lain pula dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
memberi kesan/suasana bingung dengan mulut Barong Bali yang tidak terlalu
tersebut, berbeda dengan “BARONG BALI I dan BARONG BALI III” yang lebih
komputer.
Warna sangat berpengaruh besar pada sebuah karya seni. Warna bisa
mendukung harmonisasi sebuah karya seni. Warna pada karya disini tidak hanya
terpatok pada warna primer merah, kuning, biru melainkan juga hitam dan putih.
sangar yang dimiliki Barong Bali (lebih bisa ditangkap pada bagian wajah) seperti
mata yang melotot, wajah berwarna merah, memiliki gigi taring, serta bentuk
antara beberapa hewan yaitu singa, macan, sapi/boma). Ada pula beberapa kesan
yang ditimbulkan seperti Barong Bali yang sedang marah pada saat membuka
mulutnya lebar-lebar serta diam tertangkap pada saat Barong Bali mengatupkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Pembidangan yang bervariasi juga sangat kuat memberikan suasana dinamis dan
berbeda pada setiap karya. Suasana, pembidangan yang terjadi terbentuk akibat
2. Medium
serta bisa memaksimalkan hasil karyanya. Serta penulis lebih bisa bereksplorasi
dengan menggunakan media ini dibandingkan dengan media seni cetak yang lain.
Serta dengan media cetak saring/sablon ini diharapkan lebih baik dan dapat
tinta sablon, kertas karton, photo emulsion, flashdisk, komputer, dan printer.
terlihat seperti bagian-bagian bentuk bidang yang merupakan hasil pecahan dari
proses dalam komputer. Bentuk bidang tersebut terbentuk karena telah mengalami
tersebut. Bentuk bidang tersebut jika kita cermati secara keseluruhan terlihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
karakter karya Barong Bali yang sebenarnya. Bentuk bidang tersebut merupakan
dalam proses berkarya cetak saring/sablon. Selain itu bentuk bidang tersebut
menonjolkan ciri kuat karya cetak saring/sablon serta menghasilkan bentuk karya
Screen unsur penting dalam proses cetak saring/sablon. Screen unsur inti
pada semua seni cetak saring/sablon. Screen yang dipakai pada karya ini adalah
screen dengan kain yang berpori-pori renggang dimaksudkan supaya tinta yang
disapukan pada screen bisa maksimal dan memberikan hasil yang lebih bagus
Tinta yang dipakai adalah rubber white yang dicampur dengan binder
karena karakter rubber yang cenderung soft atau halus, tidak mengkilap, redup
supaya tidak terkesan silau pada saat penyajian karya yang dapat
pengencer dari rubber juga dipakai sebagai pengawet sehingga karya dapat lebih
Lalu yang paling penting disini adalah kertas. Kertas yang dipilih adalah
kertas karton putih, karena dibanding dengan kertas yang lain, kertas karton
Selain itu jika dicetak berulang-ulang kertas tersebut tidak mudah robek atau
kusut berbeda dengan kertas hvs atau kertas tipis lainnya. Karena di dalam seni
cetak khususnya cetak saring/sablon full color (seperti pada karya Barong Bali ini)
cetakan tidak hanya terdiri dari satu cetakan saja melainkan beberapa cetakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
warna. Meskipun adapula karya cetak yang hanya terdiri dari satu warna saja dan
3. Metode Pengerjaan
Metode atau cara kerja sangat penting dan dibutuhkan di dalam proses
pembuatan suatu karya. Hal itu dimaksudkan guna memudahkan serta dapat
mempercepat kerja. Selain itu juga bisa menghasilkan karya yang lebih baik
dengan susunan kerja yang teratur. Adapun metode atau cara yang dilakukan
sketsa saja maka tidak akan ada perbandingan gambar mana yang lebih
akan bisa terlihat gambaran, bayangan seperti apa karya yang akan
dibuat.
yaitu memilih sketsa yang akan dipakai untuk acuan. Sketsa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Maki, 2002: 15). Corel draw dipilih karena mudah dan lebih sering
atau karya yang menarik. Setelah gambar selesai diolah, data berupa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
media flashdisk.
printer (mesin cetak). Gambar yang sudah jadi dan disimpan dalam
komputer.
dalam proses ini, gambar yang sudah jadi dicetak dipisahkan warnanya
lalu dibuat menjadi hitam putih. Warna yang telah dipisahkan sendiri-
digunakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Oleskan photo emulsion 2-3 kali ke bagian dalam dan luar screen
dengan kipas angin atau hair dryer. Setelah kering, meletakkan posisi
benar di atas screen lalu tekan jangan sampai gambar bergerak. Kaca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
kental serta sebagai perekat. Karena tinta yang terlalu kental sulit
sebenarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
4. Penyajian
dan mempercantik sebuah karya yaitu pigura. Disini pigura yang digunakan
berwarna coklat (warna natural kayu), tidak menghilangkan unsur serat kayu yang
dapat memperindah karya serta kaca transparan biasa. Warna natural dirasakan
sangat cocok dan menyatu dengan karya. Warna natural juga diharapkan tidak
digunakan juga harus baik dalam artian pada saat digunakan tidak mengganggu,
seksama karena menentukan segi keindahan karya. Pigura juga harus disesuaikan
dan dipilih dengan benar mengenai tebal pigura, bahan, serta motif profil yang
akan dipakai.
Tebal pigura yang akan digunakan adalah 2,5 cm, dengan lebar lis kayu
(luar ke dalam pigura) 4,5 cm. Untuk ukuran pigura 68 x 89 cm. Ukuran
disesuaikan dengan panjang dan lebar karya. Dalam hal ini karya sendiri
karya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter utama Barong Bali
adalah sangar. Karakter sangar lebih bisa ditangkap pada bagian wajah/muka
menampilkan sisi lain dari karakter-karakter Barong Bali yang berbeda seperti,
suasana Barong Bali yang sedang marah, suasana Barong Bali yang sedang diam.
Dengan kata lain Barong Bali memiliki kesan yang berbeda-beda di dalam setiap
berbeda dengan ragam dan jenis kebudayaan yang lain. Karakter Barong Bali
yang sangar terletak pada 2 buah bola mata yang bulat melotot hampir keluar,
bagian wajah yang berwarna merah, gigi taring yang terlihat tajam dari luar, serta
Barong Bali itu sendiri terutama topeng yang diperoleh dari tempat-tempat angker
seperti kuburan sehingga Barong Bali digolongkan menjadi benda sakral yang
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
B. SARAN
Barong Bali adalah salah satu kebudayaan yang kita punya yang sangat
bernilai tinggi. Barong Bali sangat menarik untuk dinikmati. Dari uraian penulisan
serta karya-karya yang dihasilkan ternyata Barong Bali sangat menarik untuk
dijadikan tema dalam pembuatan karya seni grafis serta dapat juga diwujudkan
Grafis ini dapat bermanfaat serta menarik minat masyarakat terutama pekerja seni
dan diharapkan menjadikan Barong Bali menjadi tema dari karya-karya yang akan
commit to user