id
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
TITIK YULIYATI
C0808009
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Titik Yuliyati
NIM. C 0808009
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan konsep “Desain Interior Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta Dengan
Pendekatan Konsep Modern Zen”.
Penyusunan penulisan ini diajukan untuk melengkapi laporan Tugas Akhir
sebagai persyaratan menempuh gelar Sarjana di Jurusan Desain Interior, Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan penjelasan, pengarahan, serta memberikan
motivasi dan do’a demi kelancaran proses pengerjaan dan penyelesaian penulisan
laporan TA ini. Tidak lupa pula penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua Orang Tua saya, yang telah memberikan dukungan baik dari segi
moril maupun materiil.
2. Anung B Studyanto, S.Sn, M.T selaku Ketua Jurusan Desain Interior UNS.
3. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds selaku koordinator tugas akhir
4. Drs. IF. Bambang S, Sk.,MT.arch dan Anung B Studyanto, S.Sn, M.T selaku
dosen pembimbing tugas akhir yang selalu memberikan pengarahan.
5. Seluruh dosen, staff dan rekan-rekan di Jurusan Desain Interior UNS,
Terimakasih atas ilmu, pengalaman dan nasihatnya yang sangat berguna bagi
saya.
6. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan dukungan, semangat dan perhatiannya terhadap penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan penulisan ini,
namun dengan penuh harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP............................................................................................. 73
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 73
6.2 Saran ......................................................................................... 73
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SKEMA
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Titik Yuliyati1
ABSTRAK
Perancangan tematis dipusatkan pada area – area yang berkaitan dan berhubungan
langsung dengan pengunjung, yaitu Lobby, Shop, Restoran, Ruang Pamer, Perpustakaan
dan Ruang Workshop. Selain itu juga terdapat ruang penunjang, yaitu Kantor, Ruang
Audio Visual, Musholla, Lavatory, Gudang.
Perancangan Pusat Kebuda yaan Jepang ini diasumsikan berada di Jakarta. Jl. Jend.
Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan. Kawasan ini merupakan salah satu CBD (Central
Bussines Distric) di Jakarta, dengan pertimbangan letak yang strategis dipusat kota.
1
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808009
2
Dosen Pembimbing 1 commit to user
3
Dosen Pembimbing 2
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IN THE JAKARTA
(With Moden Zen Concept Approach)
Titik Yuliyati1
ABSTRACT
Design tematis focus on an area-area that is concerned and deal directly with visitors,
namely lobby, shop, restaurants, showy, space library and workshop space. In addition,
there are also supporting space that is the office, audio and visual space, the mosque,
lavatory, the barn.
Radial circulatory system used to solve the various distinctions interests, facilities, the
level of mobility and activity there. Followed by the application of the organization of the
radial to ease them to the desired but with regard to the other room around a space used as
a center or center.
Design theme used namely “ modern zen”. Concept design use a fusion concept modern
architecture with the traditional japanese. Characteristic of modern architecture is
building is most functional it means a building can reach its destination maximally, if in
accordance with its function simplistic and clean, interiors and exterior consisting of
vertical lines and horizontally. Characteristic of zen simplicity, namely fused with nature,
a little ornaments. The combination of characteristic modern architecture with zen: line
frugal; wearing livery nature, harmoni texture diversity, simple, proposional, and use
material nature.
The design of the interior from the interior systems, space-forming element, the space
filler element, the relationship between space, the organization of space refers to some
literature from the field by considering the design elements, design principles, and themes
that refers to the formation of the atmosphere of space to be achieved.
1
Student, Interior Design major with NIM C0808009
2
Guide Lecturer 1
3
Guide Lecturer 2
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG garis-garis vertikal dan horizontal. Karakteristik Zen yaitu
DI JAKARTA kesederhanaan, menyatu dengan alam, sedikit ornamen. Perpaduan
(Dengan Pendekatan Konsep Modern Zen) antara karakteristik arsitektur modern dengan Zen: garis yang
hemat, memakai warna alam, harmoni tekstur keberagaman,
Titik Yuliyati1 sederhana, proposional, dan menggunakan material alam.
Drs.IF.Bambang S, Sk,MT.arch 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT 3 Perancangan interior mulai dari interior system, elemen pembentuk
ruang, elemen pengisi ruang, hubungan antar ruang, organisasi
ABSTRAK ruang mengacu pada beberapa literature dan tinjauan lapangan
dengan mempertimbangkan unsur desain, prinsip desain, dan tema.
Th 2012. Pusat Kebudayaan Jepang merupakan wadah kegiatan
pertukaran atau pengenalan kebudayaan Jepang khususnya kepada
rakyat Indonesia. Namun keberadaannya masih belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia.
Perancangan tematis dipusatkan pada area – area yang berkaitan
dan berhubungan langsung dengan pengunjung, yaitu Lobby, Shop,
Restoran, Ruang Pamer, Perpustakaan dan Ruang Workshop.
Selain itu juga terdapat ruang penunjang, yaitu Kantor, Ruang
Audio Visual, Musholla, Lavatory, Gudang.
Perancangan Pusat Kebuda yaan Jepang ini diasumsikan berada di
Jakarta. Jl. Jend. Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan. Kawasan ini
merupakan salah satu CBD (Central Bussines Distric) di Jakarta,
dengan pertimbangan letak yang strategis dipusat kota.
Sistem sirkulasi radial digunakan untuk memecahkan berbagai
perbedaan kepentingan, fasilitas, tingkat mobilitas dan aktivitas
yang ada. Diikuti dengan penerapan organisasi ruang radial untuk
mempermudah pengunjung menuju ruang yang dikehendaki tetapi
dengan memperhatikan ruangan lain di sekitar ruang yang
dijadikan pusat atau center.
Tema perancangan yang digunakan yaitu “Modern Zen”. Konsep
perancangan menggunakan perpaduan konsep Arsitektur modern
dengan gaya tradisional Jepang. Karakteristik arsitektur modern
yaitu bangunan bersifat fungsional artinya sebuah bangunan dapat
mencapai tujuan semaksimal mungkin, sesuai dengan fungsinya,
bentuk sederhana dan bersih, Interior dan eksterior terdiri dari
1
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808009
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
JAPAN CENTER INTERIOR DESIGN The design of the interior from the interior systems, space-forming
IN THE JAKARTA element, the space filler element, the relationship between space,
(With Moden Zen Concept Approach) the organization of space refers to some literature from the field by
considering the design elements, design principles, and themes that
Titik Yuliyati1 refers to the formation of the atmosphere of space to be achieved
Drs.IF.Bambang S, Sk,MT.arch 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT 3
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
1.5 Sasaran
1.6 Manfaat
1. Bagi Desainer
a. Dapat mengembangkan ide atau gagasan untuk merencanakan dan
merancang interior pusat kebudayaan jepang.
b. Dapat memecahkan masalah yang ada didalam proyek perencanaan dan
perancangan interior.
2. Bagi Masyarakat
a. Dapat lebih memahami akan trend dan budaya popular yang sedang
berkembang di dunia khususnya yang berasal dari Jepang.
b. Sebagai tempat berkumpul dan pemersatu bagi masyarakat yang
mempunyai minat yang cukup tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
3. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan
desain, sebagai berikut:
a. Informan
Dalam permasalahan ini yang menjadi nara sumber adalah selaku
pengurus dari organisasi yang dilakukan observasi tersebut.
b. Jadwal / susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.
c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data
diperoleh melalui teknik :
a. Observasi
Mengadakan pengamatan secara langsung tentang berbagai hal
yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Observasi dalam
penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif (
Spandley, 1980 ). Observasi ini dilakukan secara formal dan informal
untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi penelitian yang sesuai
dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat bantu
observasi seperti alat pencatat, alat perekam ( recorder ), kamera serta
alat pendukung lainnya.
b. Wawancara
Wawancara ini bersifat open ended dan mendalam yang
dilakukan secara informal, wawancara ini dilakukan pada waktu dan
konteks yang tepat, Metode ini untuk memperoleh data atau hal yang
sifatnya tidak terungkap secara fisik ( Sutresno Hadi, 1985;31 ).
Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan
“pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang
dikumpulkan cukup mendalam”.( H.B.Sutopo,1989;31 )
c. Konteks Analisa ( Analisa Dokumen )
Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang
bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
Ide / gagasan
Analisis
Alternatif desain
Kesimpulan desain
Penerapan desain
Perancangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN LITERATUR
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id8
berada dalam satu lapisan struktur. Kebudayaan dalam arti konkrit berada
dalam struktur luar dan budaya (yang bersifat semiotik) berada dalam
struktur dalam. Oleh karena itu apabila dua buah kebudayaan berinteraksi,
maka struktur luar adalah yang paling duluan dapat diterima oleh
kebudayaan lain, sedangkan struktur dalam budaya tersebut adalah sesuatu
yang paling sulit dapat diterima oleh kebudayaan lain. Sebagai contoh,
apabila orang Indonesia berinteraksi dengan orang Jepang, maka yang
pertama-tama dapat dimengerti atau yang menarik pada minat orang
Indonesia adalah sesuatu yang bersifat Konkrit. Misalnya, hasil Industri,
ekonomi dan sebagainya. Sementara yang bersifat ideologis akan sangat
sulit dapat dimengerti apalagi untuk diterima.
Apabila kebudayaan adalah segala sesuatu yang sudah di Jamah
manusia untuk memenuhi kehidupannya, maka kajian kebudayaan adalah
sesuatu yang sangat konpleks. Misalnya kalau kita hendak mengkaji
kebudayaan Ikebana (merangkai bunga) maka kita tidak cukup hanya
mengkaji objek bunga saja karena itu hanya berupa teknik merangkai bunga
saja.
d. Sastra, antara lain waka (puisi Jepang), mimva (cerita rakyat), haiku
(sajak), fiksi modern dan lain-lain
e. Kegiatan rekreatif, mencakup beberapa kesenian seperti cha no yn
(upacara minuin teh) dan seni kuliner; seni kriya seperti bonsai (seni
mengerdilkan tanaman), ikebann (seni merangkai bunga), dan origami
(seni inelipat kertas); seni kaligrafi; go dan shagi (permainan catur
Jepang); onsen dan ofuro (budaya mandi berendam); juga meliputi
budaya modern seperti mahjong, pachinko, karaoke, dan lain-lain.
g. Upacara, upacara pernikahan yang menggunakan adat agama Shinto dan
upacara kematian yang menggunakan tata cara agama Budha
2.4.2 Shop
Shop adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual
barang-barang khusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area
yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu dengan keterbatasan lahan
biasanya retail shop memilki desain interior yang ergonomis supaya para
pengunjung lebih nyaman dan dapat melakukan aktifitas belanja dengan
mudah.
2.4.3 Gallery
Gallery atau galeri berasal dari kata latin galeria. Yang berarti
sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. (Ensiklopedi Nasional
Indonesia 1989).
Menurut John F Pile, 2003, gallery yang bersifat milik pribadi
untuk menjual barang seni, sebagian besar memiliki skala ruang yang
lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung
dalam jumlah besar. Dalam gallery yang harus diperhatikan adalah
perencanaan ruang, pencahayaan, dan warna harus baik sehingga
mendukung obyek yang dipamerkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
2.4.4 Café
Kata “café” secara etimologi berasal dari kata “khave” dalam
bahasa Turki, yang sama halnya “coffe” dalam bahasa Inggris atau “kopi”
dalam bahasa Indonesia. Café dalam Kamus Besar Indonesia diartikan
sebagai tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan sajian
musik dan juga diartikan sebagai tempat makan dan minum (Jakarta-
Jakarta 11 Mei 1996).
Sedangkan menurut Marsum. W. A dalam bukunya Restoran dan
Pemahamannya, Café yaitu suatu restoran kecil yang mengutamakan
penjualan cakes (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi, dan teh. Pilihan
makan yang terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.
Café adalah usaha di bidang makanan yang dikelola secara
komersial yang menawarkan makanan/makanan kecil serta minuman
kepada para tamu dengan pelayanan dalam suasana yang tidak formal,
tanpa diikuti aturan service yang berlaku ( Sugiarta, 1996: 93).
Dimensi Ruang Gerak
Gambar 2.4 Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan
(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
b. Linier
ujung rangkaian linier, (2) keluar dari organisasi linier, (3) pada titik-titik
belok bentuk linier yang terpotong-potong
commit to user
Gambar 2.18 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
c. Radial
commit to user
Gambar 2.26 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
e. Grid
Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak
lurus yang membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya.
Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah
menjadi satu set ruang unit modular berulang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
d. Grid
Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau
kawasan-kawasan ruang segi empat.
e. Network
2.7 Furniture
Dalam suatu ruangan pasti ada kegiatan atau aktivitas yang diwadahi, oleh
karena itu dalam suatu ruangan hendaknya ada furnitur yang mampu mewadahi
dan memenuhi kebutuhan untuk aktivitas yang ada didalam ruangan tersebut.
Furnitur selain untuk mewadahi aktivitas yang ada juga sebagai elemen
pembentuk ruang. Hal ini berkaitan dengan fungsi furnitur dalam fungsi
keindahan atau estetis suatu ruang. Hal yang paling penting untuk diperhatikan
dalam pemilihan furnitur adalah tingkat efektif sebuah furnitur terhadap ruangan
commit to user
tertentu, apakah furnitur tersebut nantinya akan menghabiskan tempat atau tidak
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
2) Penentuan ketinggian
Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang,
kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling.
3) Bentuk penyelesaian
Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti
melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
A
NGINMA
TI
DAERAH UDARA
MATI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
3.1.2 Lokasi
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta 12950
Telephone : (021) 5241069
Fax : (021) 5275978
Email : erasmushuis@minbuza.nl
Website : www.erasmushuis.org
3.1.4 Fasilitas
a. Lobby
Lobby Erasmus Huis selain digunakan sebagai waiting area dan keperluan
informasi, juga merupakan tempat untuk pameran. Terdapat juga foyer yang
digunakan sebagai tempat pameran tambahan.
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
b. Ruang Pamer
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Gambar 3. 3 Panggung
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Ruang Ganti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
e. Perpustakaan
Ruangan ini terletak di sebelah ruang pamer. Ruangan ini menyatu dengan
ruang kantor.
Gambar 3. 7 Perpustakaan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
3.2.2 Lokasi
Gedung Summitmas I lt. 2-3, Jl. Jend. Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan.
3.2.3 Fasilitas
a. Galeri Mini
Galeri mini adalah ruangan yang terletak tepat di depan Perpustakaan PKJ.
Galeri mini dapat dimanfaatkan oleh senimam-seniman muda untuk
memamerkan karyanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
Gambar 3. 9 Lobby
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PROGRAMMING
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
4.2 PROGRAMING
4.2.1 Status Kelembagaan
Status kelembagaan dari Pusat Kebudayaan yang ada di Jakarta ini
merupakan bangunan milik swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri sebagai
suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa bagi masyarakat dan
bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik pengunjung sebanyak-
banyaknya.
Direktur
(Sekretaris Direksi)
(Bendahara)
Asisten Asisten
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Pengawasan Lobby
Administrasi Kantor
Persiapan Loker
Rapat, koordinasi R. Karyawan
Penyimpanan Barang R. Gudang
Penyiapan makanan Dapur
Kebutuhan konsumsi Pantry
Memberikan informasi Ruang Pamer
Lobby
Memberikan Penawaran Shop
Pelayanan Restoran
Cashier outlet
Aktivitas pribadi Toilet
Mushola
c) Meeting Room
d) Pantry
e) Lavatory
f) Mushola
2) Mechanical & Electrical Room
a) R. Maintenance
b) Gudang penyimpanan
c) Gudang Penerimaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
+ = Berhubungan langsung
- = Tidak berhubungan
a. Zona Publik
Merupakan zona yang sangat umum. Setiap orang dapat menempatinya
tanpa syarat atau peraturan yang mengikat. Ruang-ruang yang terdapat dalam
zona publik memiliki akses yang mudah dari luar bangunan.
b. Zona Semi Publik
Pengelompokan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi antara
pengunjung dengan pengunjung ataupun dengan pengelola. Keberadaan seseorang
di dalam zona ini memerlukan syarat atau peraturan tertentu demi kelancaran
kerja pengelola dan pengelola memiliki kendali yang lebih terhadap pihak lain.
Ruang-ruang yang termasuk di dalam zona semi publik meliputi fasilitas-
fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang terikat dalam
pengelolaan.
c. Zona Privat
Merupakan pengelompokan ruang yang hanya digunakan oleh pihak-pihak
tertentu dengan syarat-syarat yang kuat karena besifat pribadi. Ruang-ruang yang
termasuk dalam zona ini tertutup bagi umum untuk kepentingan kegiatan yang
ada didalamnya.
d. Zona service
Ruang-ruang penunjang di dalam sebuah bangunan untuk melangkapi dan
mendukung segala kegiatan manusia di dalamnya. Zona ini digunakan oleh
pengelola maupun pihak lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KONSEP DESAIN
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
d. Penataan furnitur dan obyek lain dalam ruang jangan terlalu padat, jangan sampai
mengganggu ruang gerak mata memandang juga gerak manusia.
e. Jangan lupa membawa atmosfer dan "mood" ke dalam setiap penataan ruang.
f. Pencahayaan alam dan buatan sangat penting dalam membentuk suasana ruang,
selera (taste), musik dan sentuhan. Anda harus dapat merasakan kehangatan,
kenyamanan dan aman bila berada di dalamnya.
5.5.2 Dinding
1. Dasar Pertimbangan
i. Dinding bersifat isolator terhadap radiasi sinar matahari untuk
menjaga temperatur di dalam ruang.
ii. Dinding mampu meredam bising yang berasal dari dalam maupun
luar ruangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
5.5.3 Langit-langit
1. Dasar Pertimbangan
i. Ceiling merupakan tempat berbagai instalasi ME (Mechanical
Electrical)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
5.6.3 Akustik
Sistem akustik yang digunakan pada bangunan dengan memanfaatkan
beberapa material yang dapat meredam bunyi, seperti kayu sebagai pelapis
ceiling, kaca, dll. Kayu selain sebagai system estetis juga dimanfaatkan bagi
sistem akustik suatu bangunan untuk meminimalisasikan suara yang ada pada
dalam ruangan tersebut. Sedangkan kaca pada dinding digunakan untuk
meredam bunyi yang berasal dari luar ruangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta dengan Pendekatan Konsep Modern Zen
merupakan wadah kegiatan pertukaran atau pengenalan kebudayaan Jepang
khususnya kepada rakyat Indonesia.
Perencanaan dan perancangan interior pusat kebudayaan jepang menerapkan
konsep modern zen, yaitu perpaduan konsep Arsitektur modern dengan gaya
tradisional Jepang. Penerapan kosep modern zen terlihat dari bentuk-bentuk furniture
yang sederhana, material yang digunakan berasal dari alam, suasana dan karakter
ruang.
Suasana dan karakter yang akan ditampilkan pada interior pusat kebudayaan
ini disesuaikan dengan modern zen. Karakter tenang, damai, yang muncul dari
keharmonisan manusia dan alam yang berjalan seimbang, sehingga pada saat
seseorang berada di dalam ruangan ini akan merasakan ketenangan dalam
pikirannya. Suasana yang menenangkan jiwa. diaplikasikan dengan kesan natural
yang menyatu dengan alam.
Desain Interior Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta dibatasi pada obyek
perancangan interior lobby, shop, Restoran, Ruang Workshop dan Ruang Pamer.
6.2 Saran
Pada dasarnya keberhasilan desain dapat ditinjau dari :
1. Desain yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
2. Penggunaan bahan dan material yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan
3. Tema yang mendukung perancangan
4. Tercapainya hasil yang baik dari segi estetis
Untuk itu perlu partisipasi dari semua masyarakat untuk menciptakan
keberhasilan desain.
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis DK. 1996. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Jakarta: Erlangga
Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.
De Chiara, Joseph, Julius Panero, Martin Zelnik. 1991. Time Saver Standards For
Interior Design and Space Planning. New York: Mc Graw Hill.
Newfert, Ernst (1987). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.
Panero, Julius & Martin Zelnik. 1979. Human Dimension & Interior Space. London: The
Architectural Press.
Substandar, J.Pamudji. 1999. Desain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk
Mahasiswa Desain Dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan.
Susilowati. 2005. Seri Rumah dan Gaya : Modern Chic. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
Rahmanu Widayat. 2010. Kumpulan Istilah Desain Interior. Solo : FSSR Publising.
Internet :
www.wikipedia.com (2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sakura (2011)
http://designlike.com/category/technology-2/
http://modern-interior-design-decorating.blogspot.com/
commit to user
74