Anda di halaman 1dari 51

Arsitektur Kepulauan

Sunda Kecil, Melayu dan


Oseania
Kuliah 11 – 7 Desember 2022
Jawa, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa

1. Rangkaian pulau yang sangat rawan gempa


2. Struktur geologis gunung gunung api kerucut => subur dan cocok untuk pertanian
3. Iklim tropis basah dengan curah hujan sedang => tanah tidak terlalu basah => cocok untuk bahan bangunan
4. Iklim kering, suhu udara tinggi sebagai akibat iklim gurun pengaruh dataran Australia
5. Memiliki sumber daya kayu, bambu, rotan, sagu, kelapa, lontar yang menjadi bahan struktur dan konstruksi
utama
KARAKTER MASYARAKAT
● Berladang Pindah; kemudian menjadi bertani di sawah
● Berternak: kuda, sapi
● Pengaruh Proto Malay ( Austronesia + Melanesia)
● Suku/kelompok, etnik : Betawi, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Lombok
Karakter umum Arsitektur

● Ground built, bertumpu di tanah


● Material genting , bata dan kayu. Semakin ke timur
iklim makin kering dan kualitas tanah makin kering
dan tidak cocok untuk konstruksi
● Struktur bangunan memusat dengan empat kolom
utama (empat tiang / soko guru)
● Atap limas, kerucut dan kombinasinya
● Prototipe rumah lumbung
Arsitektur Jawa
● Arsitektur Jawa adalah tipikal arsitektur di Sunda Kecil yang mengalami perkembangan inovasi panjang , sejak
masa Sailendra , dan melahirkan budaya yang lebih industrial, dan teratur urban yang panjang
● Wujud perkembangan sosial budaya masyarakat Jawa
1. Konsep pemukiman yang mengalami evolusi dari komunitas wanua (kelompok masyarakat) menjadi masyarakat
individual cacah
2. Urbanisasi sejak jaman Paleolitik nekara perunggu asli buatan Bali dan Jawa
3. Pergantian sistem politik sejak dari perkampungan adat, kerajaan maritim hingga kerajaan darat
4. Pengaruh India, Cina, Eropa
Arsitektur Bali
● Arsitektur Bali merupakan tipikal arsitektur
Sunda Kecil yang secara efektif mengalami
penyempurnaan setelah mendapat pengaruh
dari kebudayaan India
● Orientasi Timur Barat menjadi Orientasi
Kosmologis 8 arah mata angin dengan pusat
relatif terhadap gunung
❑ Kaja : gunung agung, surga, hijau
❑ Kangin : kelahiran, kebaikan, putih, iswara
❑ Kauh : kematian, kejahatan, kuning, mahadewa
❑ Kelod : neraka, merah, darma
❑ Puseh / pusat: siwa
Bangunan Publik
● Wantilan (mawanti wanti – menunggu nunggu ): mirip fungsi
balai di Melayu
● tempat melakukan upacara upacara yang bersifat
pembebasan dari kekuatan jahat bhuta Kala), misalnya
Sabung Ayam
● Hasta Kosala Kosali : sistem pengukuran dengan mengacu pada ukuran anggota tubuh
● Dipercaya memberi kehidupan: Urip/ Pangurip
● Nawa Sangha/ Sangha Mandala pada proporsi rumah
Rumah Sumba
Melayu dan Oseania
● Masyarakat Melayu dikenal sebagai masyarakat pelaut
● Mereka berhuni di rantai pesisir kepulauan di kawasan Asia Tenggara ( Malaka Oseania ) mempunyai akar
kebudayaan pelaut
● Melayu: Riau, Bugis, Aceh, Lampung, Malaysia, Kalimantan pesisir, Tumasik (Singapura)
● Oseania: Maluku, Papua, Aru, Rote, Kepulauan Oseania, Melanesia, Mikronesia
Budaya Maritim

● Masyarakat maritime memiliki keyakinan animistic bertemu dengan tradisi maritim melahirkan system simbol
yang berkaitan dengan perahu
● Budaya maritim ritual laut dan sungai. Orang Melayu disebut “Viking of the Suku Bugis => suku Nusantara dari
para pelaut yang menyebarkan budaya maritim di Asia Tenggara
● Kerajaan maritim besar di Asia Tenggara: Sriwijaya di Sumatera (600M 900 M); Majapahit (1200 - 1400 M);
Siam, Kesultanan Melayu Melaka
● Kerajaan Melayu Jambi => kekuasaan Melayu yang mengembangkan konsep arsitektur Melayu
Melayu Pesisir

Sistem Kekerabatan
● Masyarakat etnik campuran : India, Cina , Arab dan lokal
● Kekerabatan pada umumnya adalah Kognatik (bilateral dan bilineal ) untuk ras Melayu Muda)
● Pemisahan pemimpin spiritual dan administratif
● Mayoritasnya masyarakat beragama islam
● Pranata dibentuk oleh loyalitas kekerabatan yang mayoritas bertumpu pada perdagangan , terutama pada
Nusantara sebelah Barat
● Melayu yang sudah mengalami akulturasi dan asimiliasi budaya yang beragam, terutama dari Jawa, karena itu
disebut sebagai Melayu Muda
● Memiliki skala rumah yang lebih kecil
● Sebuah gugus rumah terdiri atas:
1. Rumah Ibu
2. Rumah Dapur
3. Pekarangan
Rumah Bugis dan Rumah Perahu
● Masyarakat Melayu ada yang tinggal di laut / sungai
● Rumah Bugis paling mewakili tradisi budaya pantai yang asli
● Rumah Bugis paling memiliki kedekatan dengan prototipe rumah tinggal Melayu Lama
Struktur dan konstruksi Arsitektur Melayu
● Atribut (status) bangunan arsitektur Melayu ditentukan
oleh jumlah tiang . Bangka: Falsafah 9 tiang ; Malaysia: 16
tiang
● Konstruksi kayu tanpa pasak
● Tiang panggung tinggi untuk mengatasi arus pasang

Rumah Lampung
Elemen dekorasi

Finial
Ambon - Halmahera
Rekonstruksi Rumah Keluarga (Bansaha) Galela Pulau Halmahera
Rekonstruksi Rumah Keluarga (Bansaha) Galela Pulau Halmahera
Arsitektur Papua
● Permukiman di wilayah Pegunungan Tengah, Papua ada
sejak 25.000 tahun yang lalu
● Budi daya pertanian dan peternakan babi dikenal 5000
tahun yang lalu
● Nenek moyang berasal dari Afrika, datang dengan kapal
dan mendarat di pesisir/muara Sungai Moro dekat
Merauke. (sumber BAPPEDA IRJA)
● Gejala kebudayaan seolah olah berhenti pada suatu saat
dan bertahan pada kebudayaan beberapa ribu tahun yang
lampau.
● Pengaruh besar dalam perubahan: Misionaris Kristen
(Protestan di Utara dan Katholik di Selatan) dan Pemerintah
RI

Anda mungkin juga menyukai