Anda di halaman 1dari 159

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY


DI SURAKARTA
DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER
( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan


Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Disusun Oleh:

RINI TRI SUBEKTI


C0806027

JURUSAN DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY


DI SURAKARTA
DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER
( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji


Di hadapan Dewan Penguji

Disusun Oleh :
RINI TRI SUBEKTI
C0806027

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.IF. B. Sulistyono. Sk, MT. arch Drs. Soepriyatmono, Msn.


NIP. 19621125 199303 1 001 NIP. 19560117 198811 1 001

Mengetahui,
Ketua jurusan Desain Interior

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn


NIP. 19621221 199201 1 001

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir


Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Senin, Tanggal 26 Juli 2010

Penguji

Jabatan Nama Ttd.

1. Ketua Sidang Drs. Ken Sunarko, M. Si


19511128 198303 1 001

2. Sekretaris Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn, M.Ds


19771027 200112 2 002

3. Penguji I Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT


19621125 199303 1 001

4. Penguji II Drs. Soepriyatmono, M. Sn

19560117 198811 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Dekan


Desain interior Fakultas Sastra dan Seni rupa

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, MA


NIP. 19621221 199201 1 001 NIP. 19530314 198506 1 001
commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

Nama : Rini Tri Subekti

NIM : C0806027

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul Desain

Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan Pendekatan Konsep

Modern Kontemporer (Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area)

adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal

yang bukan karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi

(kutipan) dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana.

Surakarta,

Yang Membuat Pernyataan.

Rini Tri Subekti

NIM. C0806027

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Dia yang menjadikan bumi untukmu dengan mudah kamu


jalani, maka berjalanlah kamu pada beberapa penjurunya dan
makanlah rezeki Allah, dan kepada-Nya (kamu) berbangkit.
( QS. AL-MULUK : 15 ).

Janganlah kamu lemah dan janganlah kamu berduka cita,


sedang kamu orang-orang yang lebih tinggi jika kamu beriman.
(QS. ALI IMRAN : 139)

Kesuksesan bukan untuk dikejar tapi menjadikan kita tertarik


untuk berkarya.
(Penulis)
Kendala dan Hambatan bukan alasan untuk menjadikan kita
menyerah dan berputus asa, akan tetapi Kendala dan Hambatan
merupakan ujian awal yang menghantarkan kita kepada keberhasilan
(Penulis)

commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Laporan ini penulis persembahkan kepada :

1. Nenek dan Kedua orangtuaku yang


senantiasa tulus memberikan doa, cinta,
kasih sayang serta dukungan di setiap hari-
hariku.
2. Kakak, adik dan keponakanku yang selalu
memberikan dukungan dan canda tawa.
3. Teman-teman desain Interior yang selalu
memberikan semangat dan bantuannya.
4. Sahabat-sahabatku yang terus memberikan
saran dan semangat di setiap hari-hariku.
5. Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb
Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis

mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir dengan judul Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta

Dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer dalam meyelesaikan Tugas

Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk

mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Drs. Sudarno, M. A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rahmanu Widayat, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas

Sastra dan Seni Rupa.

3. Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. arch selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah

Tugas Akhir.

4. Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Tugas

Akhir.

5. Drs. Ken Sunarko, M. Si Selaku ketua Sidang Tugas Akhir.

6. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir dan

sekretaris sidang.

7. Silfia Mona Aryani, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Bapak Shabirin yang telah membantu mengambilkan gambar kerja di kelas.

9. Keluargaku yang selalu memberikan doa, dukungan dan kasih sayang

untukku.
commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10. Keluarga besar Wirya Diharja yang selalu memberikan doa dan dukungan

untuk maju dan bersemangat.

11. Om Saryana terimakasih telah memudahkan perizinan untuk survey di

Summarecon Marketing Gallery.

12. Sahabatku Fara, Berry, Tychan, Rinta, Gina, Mbak Ngi, Mbak Nga, Cik Yen

terimakasih untuk pinjaman komputer, dukungan untuk optimis.

13. Citra, Mas Daddo, Mas Triya terima kasih untuk kiriman file-file yang

dibutuhkan dan tambahan ilmu untuk cad, 3dsmax dan photosopnya. Mbak

Ina dan Pak herry terima kasih atas bimbingan dan tambahan ilmu mengenai

pengetahuan bahan. Seluruh keluarga besar Interni Asia terimakasih atas

kepercayaannya dan bimbingannya selama KP.

14. Mas Ole, Mas Leon, Mas Ary, Hafidh, Mas Danang terimakasih telah

membantu servis laptop.

15. Mas Chandra terima kasih untuk les 3dsmax dan plot-plotan gambar kerjanya.

16. Teman-teman Interior, Rosa, Titik, Cecep, Nur, Mas Khrisna, Mas Adin, Mas

Syukron, Mas Arya, Ginar, Fahmi terimakasih atas bantuan Setting, banner

dan maket.

Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain doa semoga

Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan amalnya, Amin.

Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis

mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga dapat

menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Penulis

Rini Tri Subekti


commit to user C0806027

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta
dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer, Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni
Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang
lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1. Unit Penerimaan terdiri dari Front Office dan
Area Lobby. 2. Unit Pameran terdiri dari area display maket, area display produk, area
display brosur dan gallery proyek. 3. Unit Pemasaran terdiri dari Area konsultasi, Area
kasir, dan ruang presentasi. 4. Unit Hiburan terdiri dari area lounge. 5. Unit perkantoran
terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran,
area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library.
Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu: 1. Bagaimana merencanakan dan
merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata
ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?2. Bagaimana
menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery
ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana menciptakan suasana ruang
yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? 4. Bagaimana mengelola system
pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan
ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang?
Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Menciptakan rancangan interior
Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang
property agar mudah dikenal oleh masyarakat. 2. Menciptakan visual Modern-
Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik
minat pengunjung. 3. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi
dengan alam sekitar. 4. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang
dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan
teratur.
Sasaran yang ingin dicapai dalam Laporan Tugas Akhir ini, yaitu: Kelompok masyarakat
menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan
investasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, 2. Observasi, 3.
Populasi yang sangat membantu dalam penyelesaian desain ini.
Lokasi Penelitian untuk mendukung karya desain dilakukan di beberapa tempat, seperti ; 1.
Summarecon Marketing Gallery, 2. Solo Paragon, 3. Display Interior Interni Asia, 4.
Marketing Office Rasuna Epicentrum.
Dari analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan desain
interior Marketing Office Gallery merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial
yang bergerak dibidang marketing property dimana didalamnya terdapat ruang untuk
kegiatan pameran dan promosi pengenalan bidang desain interior.

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Interior Design Marketing Office Gallery at Surakarta
with The Approach Conception Modern Contemporary, Interior Design, The Letters And
appearance Arts Faculty, Sebelas Maret Surakarta University.
Design and act of planning Interior this Marketing Office Gallery includes interior range
space facilities consist of : 1. Acceptation units consist of front office and lobby area. 2.
Exhibition units consist of maquet display area, product display area, brochure display area
and project gallery. 3. Marketing units consist of consultation area, cashier area, and
presentation room. 4. Entertainment units consist of lounge area. 5. Office complex units
consist of director room, manager room, project design area, marketing project area,
administration area, meeting room and interior design library.
Set of the problems will have discussed in this report, that is : 1. How do design and act of
planning Interior Marketing Office Gallery incline to show off impression space system
can be representative property department in order to easy knew by the society? 2. How do
create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that
the interest visitor can be pull? 3. How do create room situation comfortable and can
interact with around the world? 4. How do manage room organizing system and circulation
system good and arranged in order to obtain separate room be based on each room
function?
Discussion purpose in this end task are : 1. Create interior plan Marketing Office Gallery
can be to show off impression space system representative property department in order to
easy knew by the society. 2. Create visual modern contemporary in this act of planning
Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull. 3. Create room situation
comfortable and can interact with around the world. 4. Separate room is based on each
room function with manage room organizing system and circulation system good and
arranged.
The target wish reached in this end report, that is : The middle to the top group society in
particular for the husband-wife installed, the family although for investment necessity.
The method are used in this examination : 1. Interview, 2. Observation, 3. The population
is very help in this design solution.
The examination site for support the work design carried out at some place, such as : 1.
Summarecon Marketing Gallery. 2. Solo Paragon. 3. Interni Asias Interior display. 4.
Rasuna Epicentrum Marketing Office.
From in the above analyses can pulled a conclusion that the design and act of planning
interior design Marketing Office Gallery form a private office complex to have a
commercialize character that move in marketing property department where in the depth is
found space for exhibition activity and promotion of an introduction interior design
department.

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HAL
HALAMAN JUDUL i
PERSETUJUAN... ii
PENGESAHAN iii
PERNYATAAN iv
MOTTO. v
PERSEMBAHAN. vi
KATA PENGANTAR.. vii
ABSTRAKSI. ix
ABTRACT. x
DAFTAR ISI.. xi
DAFTAR SKEMA BAGAN. xiv
DAFTAR LAMPIRAN. xv
ABSTRAKSI. xvi
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. PROYEK... 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH 1
C. BATASAN MASALAH.... 2
D. RUMUSAN MASALAH.... 2
E. TUJUAN. 3
F. SASARAN... 4
G. MANFAAT.... 4
H. METODE DESAIN... 5
I. SKEMA POLA PIKIR .. 11
J. SISTEMATIKA PENULISAN. 11
BAB II KAJIAN OBYEK.. 13
A. STUDI LITERATUR... 13
1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran).. 13
2. Tinjauan Umum Office (Kantor)... 13
3. Tinjauan Umum Gallery. 18
commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Tinjauan Umum Kota Surakarta 19


5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery 24
a. Pengertian ruang dan DI MOG 24
b. Fungsi DI MOG .. 25
c. Kegiatan Pengelolaan... 25
d. Pelaku Kegiatan .. 26
e. Aktivitas MOG .... 27
f. Fasilitas dan besaran ruang secara umum 32
g. Sistem Sirkulasi .. 37
h. Furniture . 43
i. Elemen pembentuk ruang 43
j. Warna .. 53
k. Organisasi ruang 60
l. Interior Sistem 61
m. Utilitas .. 67
n. Sistem Keamanan .. 70
o. Tema Modern- Kontemporer . 71
B. KAJIAN LAPANGAN. 73
1. Summarecon Marketing Galler... 73
2. Solo Paragon .... ... 81
3. PT. Interni Tri Lintas Asi.. ... 87
4. Marketing Office Rasuna epicentrum ... 91
BAB III ANALISIS DI MOG . 96
A. ANALISIS JUDUL ...... 96
A.1. Pengertian Judul .. 96
A.2. Tema Perancangan .. 99
B. PROGRAMING 100
B.1. Lokasi 100
B.2. Potensi Lingkungan ... 100
B.3. Status Kelembagaan .. 102
B.4. Orientasi 102
B.5. Struktur Organisasi 103
commit to user

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B.6. Sistem Operasional ... 108


B.7. Program kegiatan 109
a. Kegiatan Obyek TA .. 109
b. Kegiatan manusia .. 111
B.8. Koleksi benda-benda inventaris 111
B.9. Fasilitas ruang ... 112
B.10. Besaran ruang . 115
B.11. Sistem Organisasi ruang 121
B.12. Sistem Sirkulasi . 122
B.13. Hubungan Antar ruang .. 124
B.14. Zoning dan Grouping 125
C. KONSEP DESAIN. 128
1. Ide Dasar Desain. 128
2. Atmosfir Desain. 128
3. Desain Layout 129
4. Desain Pembentuk ruang .. 129
a. Lantai..... 129
b. Dinding. 130
c. Langit-langit.. 130
5. Desain Interior System... 131
a. Pencahayaan. 131
b. Penghawaan. 133
c. Akustik. 134
6. Desain Furniture 135
7. Desain Elemen Estetis.. 136
8. Skema Bahan dan Warna. 136
9. Sistem Keamanan 136
BAB IV KEPUTUSAN DESAIN..... 138
A. Kesimpulan desain. 138
B. Saran.. 140
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu... 63


Tabel 1.2 : Ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung.. 64
Tabel 2 : Koleksi Benda Inventaris. 111
Tabel 3 : Fasilitas Ruang. 112
Tabel 4 : Besaran Ruang.. 115
Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai. 130
Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding.. 130
Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-langit... 131
Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan 133
Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan. 134
Tabel 6.3 : Tabel Akustik 135

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 : Peta Kota Solo . 22


Gambar 2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ... 33
Gambar 2.2 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Display 33
Gambar 2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal ... 34
Gambar 2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik . 35
Gambar 2.5 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Meja tulis dengan credenza 36
Gambar 2.6 : Besaran dan jarak ergonomik aula/hall 36
Gambar 3 : Bentuk ramp yang direkomendasikan .. 69
Gambar 4.1 : Tampak depan Summarecon Marketing Gallery ..... 74
Gambar 4.2 : Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery.... 76
Gambar 4.3 : Tampak Meeting room Summarecon Marketing Gallery .... 76
Gambar 4.4 : Tampak Presentation room Summarecon Marketing Gallery .. 77
Gambar 4.5 : Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery .... 77
Gambar 4.6 : Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery ....... 78
Gambar 4.7 : Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery .. 78
Gambar 4.8 : Display Bedroom Modern-Tropis ........ 79
Gambar 4.9 : Display Foyer Modern-Tropis .......... 79
Gambar 5.1 : Tampak Front Office Solo Paragon ......... 83
Gambar 5.2 : Area Cashier Solo Paragon .......... 84
Gambar 5.3 : Area Receptionist Solo Paragon .......... 84
Gambar 5.4 : Tampak Area Billingroom Solo Paragon ......... 85
Gambar 5.5 : Display Bedroom Solo Paragon ........... 85
Gambar 5.6 : Display Kitchenset Solo Paragon ......... 86
Gambar 6.1 : Area penyimpanan kain & menjahit......... 89
Gambar 6.2 : Area Receptionist ......... 89
Gambar 6.3 : Display Acessories Curtain & foyer ............ 89
Gambar 6.4 : Display Fabric& diningroom ....... 89
Gambar 6.5 : Display Fabric ......... 89
Gambar 6.6 : Display Wallpaper ....... 89
Gambar 6.7 : Display Ruang rapat ........ 90
Gambar 6.4 : Display Brochure ........ 90
Gambar 7.1 : Tampak depan Rasuna Epicentrum .... 92
Gambar 7.2 : Area Lobby Rasuna Epicentrum ..... 93
Gambar 7.3 : Area Outdoor Gallery Rasuna Epicentrum ..... 93
Gambar 7.4 : Area makan outdoor Rasuna Epicentrum ... 94
Gambar 8 : Site denah lokasi . 101
Gambar 9.1 : Bagan Sirkulasi lantai 1 .. 123
Gambar 9.2 : Bagan Sirkulasi lantai 2 .. 123
commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 10.1 : Zoning lantai 1 .... 126


Gambar 10.2 : Zoning lantai 2 .... 126
Gambar 10.3 : Grouping lantai 1 .... 127
Gambar 10.4 : Grouping lantai 2 128

commit to user

xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR SKEMA BAGAN

Skema 1 : Model Analisis Interaktif 10


Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir DI MOG.. 11
Skema 3.1 : Aktivitas Dewan Komisaris 27
Skema 3.2 : Aktivitas Direktur Utama ... 27
Skema 3.3 : Aktivitas Manajer Utama ... 28
Skema 3.4 : Aktivitas Sekretaris 28
Skema 3.5 : Aktivitas Bagian Perencana 29
Skema 3.6 : Aktivitas Devisi Desain .. 29
Skema 3.7 : Aktivitas Devisi Pemasaran 30
Skema 3.8 : Aktivitas Devisi Proyek .. 30
Skema 3.9 : Aktivitas Devisi Keuangan . 31
Skema 3.10 : Aktivitas Karyawan 31
Skema 3.11 : Aktivitas Pengunjung . 32
Skema 3.12 : Aktivitas Barang . 32
Skema 4 : Struktur Organisasi MOG ... 103
Skema 5.1 : Organisasi ruang Publik .. 122
Skema 5.2 : Analisa Organisasi ruang penunjang .. 122
Skema 5.3 : Pola kegiatan pimpinan .. 122
Skema 6.1 : Hubungan Antar Ruang Lantai 1 ... 124
Skema 6.2 : Hubungan Antar Ruang Lantai 2 ... 124

commit to user

xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN GAMBAR SKEMA POLA PIKIR


LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI PEMASANGAN PINTUKACA
LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI TANGGA
LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING KACA
LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING GYPSUM
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN A-A
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN B-B
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN C-C
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN D-D
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN E-E
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN F-F
LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE A
LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE B
LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE C
LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE D
LAMPIRAN GAMBAR DAFTAR FURNITURE
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF ARSITEKTUR SITE ASLI
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA RESEPTIONIST
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SELASAR ATM
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA DISPLAY MAKET
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA OFFICE
LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI GABUNGAN
LAMPIRAN GAMBAR FOTO MAKET

commit to user

xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. PROYEK

Merencana dan merancang desain interior Marketing Office Gallery di Surakarta.


B. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya yang


digolongkan dalam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer
merupakan kebutuhan pokok yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan
sifatnya wajib untuk dipenuhi meliputi kebutuhan akan papan, sandang dan
pangan. Kebutuhan akan papan lambat laun tidak hanya menjadi sebuah wadah
untuk tinggal dan berteduh saja namun juga menjadi jati diri (identity) dari
penggunanya untuk mengatakan kelas (class,status). Di dalam masyarakat Jawa
khususnya masyarakat Surakarta dalam proses pengerjaan suatu bangunan hanya
mengandalkan jasa tukang yang terkadang terjadi pembengkakan biaya yang tidak
terorganisasi dengan benar dan belum begitu mengenal peran penting desainer
interior dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan bangunan.
Berdasarkan rencana umum tata ruang kotamadya dati II Surakarta pada
tahun 1993 sampai dengan tahun 2013 akan memfokuskan kegiatan yang
mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kotamadya Surakarta pada tahun
2013 yakni dengan penyediaan areal pusat pariwisata, pusat pengembangan
kebudayaan, olahraga, relokasi industri, perluasan dan pembangunan pendidikan,
pusat perdagangan, pusat perkantoran dan areal lingkungan perumahan. Kota
Surakarta yang sudah berkembang menjadi kota besar dan mapan juga
memerlukan fasilitas untuk kegiatan khusus yang berskala kota, terutama fasilitas
yang merupakan penjabaran dari TRI KRIDA UTAMA, komersial, perkantoran,
pendidikan, fasilitas sosial, hankam, industri dan perumahan yang berskala kota.
(RUTRK kota Surakarta. BAPPEDA : II.12)
Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan memajukan kota
Surakarta dengan pengenalan bidang desain interior, dibutuhkan suatu wadah
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

yang dapat menampung semua kebutuhan perencanaan dan perancangan


bangunan yang berskala kota. Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat
mengenal peran penting desain interior dan memudahkan pemilihan produk-
produk interior yang memiliki fasilitas unggul yang dapat disesuaikan dengan
budget pembangunan.
C. BATASAN MASALAH

Dalam perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini

dibatasi pada ruang lingkup kegiatan Marketing Office khususnya pada devisi

desain interior dan marketing. Adapun perencanaan dan perancangan interior

Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang

terdiri dari :

1) Unit Penerimaan : terdiri dari Front Office dan Lobby.

2) Unit Pameran : terdiri dari Area display maket, Area display produk,

Area display brosur dan Gallery proyek.

3) Unit Pemasaran : terdiri dari Area Konsultasi, Area Transaksi, dan

Ruang Presentasi.

4) Unit Hiburan : terdiri dari Area Lounge.

5) Unit Perkantoran : terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area

Projek Desain, Area Projek Pemasaran, Area

Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior

Library.

Perencanaan dan perancangan desain Interior Marketing Office Gallery dibatasi

dengan pemakaian luas bangunan + 1500 m2.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka

dapat diajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3

a. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office

Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat

mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?

b. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan

Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung?

c. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat

berinteraksi dengan alam sekitar?

d. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi

yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi

masing-masing ruang?

E. TUJUAN

Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah

dirumuskan di atas maka perancangan dan perencanaan Marketing Office Gallery

ini bertujuan untuk :

a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat

menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah

dikenal oleh masyarakat.

b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing

Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.

c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan

alam sekitar.

d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan

mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik

dan teratur.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4

F. SASARAN

Dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini

memuat beberapa sasaran, antara lain:

a. Manusia

Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan

suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Mayoritas

pengunjung terdiri dari kaum dewasa dimana golongan ini telah

mengenal kebutuhan akan papan dan karya desain interior.

b. Rancangan property

Rancangan Property ini meliputi gambar kerja dari berbagai sudut

pandangan yang biasanya dikemas dalam bentuk 2 dimensi dan 3

dimensi dengan disertai oleh display maket (miniatur tiruan bangunan

dengan skala tertentu) yang dipamerkan pada area Hall.

c. Suasana

Suasana merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat menjadi

daya tarik pengunjung untuk datang ke suatu tempat. Suasana yang ingin

ditampilkan adalah sebuah perancangan interior yang membawa suasana

diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai di dalam ruangan dan

begitu pula sebaliknya.

G. MANFAAT

Dalam perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang berguna terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut :

a. Bagi Pengunjung/Masyarakat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5

Mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan dan perancangan desain

interior dan solusi desain dengan budget yang sesuai dengan kebutuhan.

b. Bagi Marketing Office Gallery

Mendapatkan investor-investor yang baru tanpa perlu mencari dan dapat

memberikan penjelasan mengenai bidang interior serta pentingnya

menggunakan jasa interior dalam membuat rancangan tempat tinggalnya.

c. Bagi Dunia Akademik

Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior

dalam mewujudkan suatu kenyamanan, kelancaran dan keamanan serta

mendapatkan space untuk berlomba menciptakan karya-karya yang baru

agar dapat dipamerkan pada konsumen secara langsung.

d. Bagi Penulis

Mampu merancang sebuah kantor pemasaran yang memiliki gallery dan

fasilitas penunjang didalamnya yang mampu memenuhi unsur estetika,

tehnik, fungsi dan tingkat ergonomik serta akustik ruang.

H. METODE DESAIN

1. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh keakuratan data, perlu dilakukan survey penelitian

yang dilaksanakan pada beberapa Marketing Office Gallery dan display

show unit serta display produk-produk interior yang menunjang aktivitas

dalam desain ini. Dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa tempat

sebagai lokasi penelitian, yaitu:

a. Summarecon Marketing Gallery

b. Solo Paragon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6

c. Display Interior Interni Asia

d. Marketing Office Rasuna Epicentrum

2. Bentuk Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut

peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan

informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa

angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu

Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang

diamati.(Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3)

Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir

untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari.

(H.B. Sutopo, 2002 : 74)

3. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan

desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut:

a. Informan

Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan (perwakilan dari

instansi/staff karyawan)

b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.

c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.

d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari

internet yang menunjang dalam perancangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7

4. Tehnik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data

diperoleh melalui tehnik :

a. Observasi

Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena yang diselidiki. (Sutrisno Hadi, 1992:136). Pada observasi

yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan

mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya),

maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam

jangka waktu tertentu. (H. B. Sutopo, 2002 : 65-66). Mengadakan

pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya

dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering

disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara

formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi

penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga

menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat

pendukung lainnya.

b. Wawancara

Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang

permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. (Arikunto, 1998 : 126). Wawancara ini bersifat open

ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini

dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat, Metode ini untuk

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik.

(Sutrisno Hadi, 1985: 31). Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang

lentur tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus sehingga

informasi yang dikumpulkan cukup mendalam.(H.B.Sutopo,1989: 31)

c. Kontek Analisa ( Analisa Dokumen )

Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.

d. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, legger. (Arikunto, 1998: 159). Metode ini peniliti terapkan

untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai

akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan

alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan

keadaan nyata lokasinya.

5. Tehnik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah

cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai probability sampling

yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan

menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan,

keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya.

Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih

bersifat purposive sampling, atau lebih tepat disebut cuplikan criterion-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9

based selection. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang

dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat

berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam

memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai internal

sampling yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil

begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai

apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu

melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan juga berapa jumlah

serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka

tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan

dapat diteliti. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan

menggunakan cara-cara tertentu (Arikunto, 2002: 109). Selain itu, sampel

juga dapat diartikan sebagian yang diambil dari populasi dengan

menggunakan cara-cara tertentu(Sudjana, 1996: 161).

6. Validitas Data

Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini

maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan

trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguju lebih

dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan

diperoleh saat melakukan penelitian ini.

7. Analisa Data

Dalam penelitian ini analisa data ysng digunakan adalah dengan model

analisa interaktif. Semua dilakukan dalam bentuk interaksi pada tiga

komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10

verivikasi. Aktivitas tersebut dilakukan dengan cara interaksi baik antar

komponennya atau dengan proses pengumpulan data sehingga membentuk

sebuah siklus, dimana peneliti bergerak sesuai dengan urutannya sehingga

data yang diperoleh tetap atau hanya bergerak pada ketiga komponen yang

dianalisis, sesudah pengumpulan data bergerak maka peneliti bergerak

pada tiga komponen tadi dengan menggunakan waktu yang masih tersisa

(H. B. Sutopo, 2002 : 91).

Gambar skema proses analisis interaktif:

Pengumpulan data

Reduksi data Sajian data

Penarikan simpulan/verifikasi

Skema Bagan 1: Model Analisis Interaktif

( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002 : 96 )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

I. SKEMA POLA PIKIR

Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir Desain Interior Marketing Office Gallery.

(Sumber : analisa penulis 2010)

J. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam Desain Interior Marketing Office Gallery di

Surakarta ini adalah :

TAHAP I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

TAHAP II KAJIAN TEORI dan STUDI LAPANGAN

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian

teoritis mengenai proyek Desain Interior Marketing Office Gallery

di Surakarta yang meliputi pembahasan teori tentang kantor

pemasaran dan gallery secara umum yang mencakup di dalamnya

pengertian, klasifikasi, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola

organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior,

serta pertimbangan desain.

Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai

dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah

public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di

lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan

sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari

lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun

sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa

dari konsep Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta.

TAHAP III ANALISA DESAIN

Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari

kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar

konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang

ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain

interior.

TAHAP IV KESIMPULAN

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep

perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep

perencanaan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN OBYEK TA

A. STUDI LITERATUR

1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)

Pemasaran (Marketing) adalah

a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar

dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia)

b. Segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen

Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)

c. is a societal process by which individuals and groups obtain what they

need and want through creating, offering, and freely exchanging products

and services of value with others. Pemasaran yaitu suatu proses social

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning,

Implementation and control, Prentice Hall).

2. Tinjauan Umum Office (Kantor)

Kantor adalah

a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan

tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun

tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16).

commit to user

13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

b. An office is generally a room or other area in which people work, but may

also denote a position within an organization with specific duties attached

to it. (see officer, office-holder, official)

(www. en. Wikipedia. org)

Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang

bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu

organisasi dengan spesifik tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya :

petugas, office-holder, pejabat).

(www. en. Wikipedia. org)

c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana

suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.

(www. en. Wikipedia. org)

d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu

pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.

( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.)

e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama

apapun tempat itu diberikan.

( Drs. Moekijat, 1989 : 16)

Dalam Perancangan Solo Marketing Gallery tidak lepas dari keterkaitan

sebuah konteks mengenai Kantor. Bagi masyarakat kita istilah kantor bukan

merupakan sesuatu hal yang asing untuk diperdengarkan akan tetapi merupakan

istilah yang sudah ladzim dimengerti, terutama seorang karyawan yang umumnya

bekerja di kantor. Dalam administrasi kantor disebutkan; kantor adalah setiap

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha

(pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu

diberikan. (Drs. Moekijat, 1989:16)

1) Pengertian kantor ditinjau dari dua segi yaitu :

a) Dari segi fisik

Yaitu kantor dalam arti sempit, kantor dalam bentuk luarnya atau

gedungnya, sehingga bersifat statis, kantor merupakan suatu tempat melaksanakan

suatu kegiatan tata usaha atau kegiatan yang bersifat tulis menulis. Disini

diberitahukan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang, ruang

kerjanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kegiatan-kegiatan

manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi.

(Dr. Ig. Wursanto,1987:24)

b) Dari segi aktifitas/kegiatan

Dalam hal ini mempunyai sifat dinamis, dalam arti didalamnya ada

pembagian tugas/pekerjaan yang merupakan salah satu asas dalam organisasi,

sehingga pengertian kantor adalah pusat pengolahan keterangan-keterangan,

tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna

kepentingan kantor. Tempat menyelesaikan pekerjaan tata usaha. (Dr. Ig.

Wursanto, 1987:24)

Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa kantor adalah keseluruhan

gedung dalam ruang kerjanya yang menjadi tempat bagi aktifitas pelaksanaan

pekerjaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas

resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi dengan melakukan pengolahan

keterangan-keterangan dan tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

segala sesuatu guna kepentingan kantor dan tempat pegawai menyelesaikan

pekerjaan tata usaha.

2) Fungsi Kantor

Untuk memenuhi konsep pengelolaan ruang kantor, maka perlu mengingat

kembali fungsi kantor yaitu sebagai proses informasi. Dalam kantor, informasi

mengalir seperti aliran bahan baku menjadi barang jadi di sebuah pabrik. Dalam

aliran tersebut perlu diketahui rute transportasinya, dimana waktu adalah

pertimbangan yang paling utama. Bagaimana ruang itu dirancang dan digunakan

akan mempengaruhi sifat, efisiensi dan produktifitas para pekerja. (Slamet

Soesanto.SE, 1995:55)

Hampir semua pegawai dalam kegiatan perekonomian yang maju bekerja

dalam ruang-ruang perkantoran. Pekerjaan perkantoran yang paling utama adalah

kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan

keputusan berdasarkan informasi tersebut.

3) Kegiatan kantor

Organisasi perkantoran sebagai suatu sistem kerjasama dimana kelompok-

kelompok bagian kerja saling berhubungan. Hubungan-hubungan ini harus diatur

sedemikian rupa dalam mencapai tujuan organisasi. George Terry dalam bukunya

Office Management and Control yang oleh The Liang Gie merumuskan

pengertian itu sebagai berikut :

Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan

pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai ciri untuk

meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi

tindakan control dari pimpinan. (The Liang Gie, 1964:23)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

Berdasarkan keterangan di atas, hubungan-hubungan aktifitas kantor

hendaknya benar-benar direncanakan, selanjutnya segenap bentuk hubungan yang

terjadi dipolakan menjadi saluran yang jelas, pasti dan diketahui.

4) Manajemen ruang kantor

Manajemen ruang kantor melibatkan bentuk fisik dari suatu kantor,

khususnya desain kantor itu sendiri, kebutuhan organisasi termasuk lokasi

departemen, fasilitas-fasilitas khusus seperti ruang komputer, kebutuhan kantor

eksekutif, bentuk kerja, jumlah karyawan sekarang dan perkiraan dimasa datang,

termasuk perabot dan peralatan yang diperlukan. (Slamet Soesanto. SE, 1995:57)

Dalam Prinsip-prinsip ruang kantor ditekankan pada tata letak sebagai

faktor utama untuk mendapatkan efisiensi ruang. Berikut ini adalah pedoman

penyusunan tata letak ruang kantor menurut Slamet Soesanto. SE agar efisiensi

kerja dapat tercapai :

Menjamin terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang

mengalir secara garis lurus bukannya saling menyilang.

Sebaiknya ruangan tidak dibagi lagi menjadi ruanngan kecil,

melainkan dibiarkan dalam ruangan lebar yang terbuka sifatnya.

Pengarahan dan pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi

antar masing-masing karyawan bisa bersifat langsung dan

kemungkinan dalam pertukaran udara maupun dalam hal

penerangannya.

Dinding penyekat hendaknya yang dapat dipindah-pindahkan. Untuk

ruang-ruang yang bersifat lebih pribadi, sebaiknya tidak menggunakan

dinding permanen sebagai penyekat.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

Ruangan hendaknya dibuat agar sehemat mungkin tanpa mengekang

tempat-tempat kerja individual.

Bagian yang memerlukan kontak langsung dengan konsumen (Bagian

pembelian, penjualan, personalia) harus ditempatkan disuatu ruangan

yang memudahkan hubungan dengan konsumen atau masyarakat.

Sedangkan ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia

perusahaan (akutansi, pemrograman, riset dan pengembangan) harus

dipindahkan dari jangkauan orang-orang yang tidak berkepentingan.

Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang

berfungsi disekitar penyimpanan dokumen seperti pesanan pembelian,

faktur penjualan untuk bagian-bagian yang membutuhkan komunikasi

dengan departemen lain harus diletakkan berdekatan satu dengan yang

lainnya.

Harus direncanakan peningkatan volume kerja, pedoman yang bisa

dipakai untuk meramal ini adalah dengan membandingkan kenaikan

rata-rata. Volume kerja di atas kenaikan tiap tahunnya.

3. Tinjauan Umum Gallery

Gallery adalah

a. Serambi, aula.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001)

b. Place for art exhibitions

maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan dan karya kesenian

dipamerkan. terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasil-

hasil karya seni.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

c. enclosed walkway

maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang

diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.

d. Long narrow room

maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu

yang lebih signifikan.

e. Part of Theater

maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari

auditorium.

(Encarta Encyclopedia).

4. Tinjauan Umum Kota Surakarta

a. Sejarah Perkembangan Kota

Kota Solo yang juga salah satu merupakan kota besar di Jawa

Tengah. Yang mana berdekatan dengan kota - kota Semarang,

Jogjakarta, Madiun dan Surabaya. Dengan berbagai potensi di segala

bidang pada kota solo khususnya budaya dan posisi geografis yang

strategis serta memiliki fasilitas - fasilitas kota yang banyak, serta

jajanan khas kota solo berikut dengan menu kuliner nya yang beragam,

adalah merupakan salah satu daya pikat masyarakat luar untuk datang

berkunjung ke Kota Solo. Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, baik

berwisata belanja, wisata ilmiah, wisata budaya dan spiritual maupun

wisata malam hari.

Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan

dimulai pembangunan Keraton Mataram sebagai ganti keraton di


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa

melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertakhta di Kartasura

pada tahun 1742. Pemberontakan ini bahkan mengakibatkan PB II

menyingkir ke Ponorogo.

Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan

Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur dan dianggap

"tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung

Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan

Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi Ibukota Kerajaan

Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta

(menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah

tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo.

Pembangunan kraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu

jati dari kawasan hutan di dekat Wonogiri (Alas Kethu) dan kayunya

dihanyutkan melalui sungai.

Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan

Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan

rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan

Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono

(HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755,

dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu

dibangun.

Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota Solo, dengan

diberikannya wilayah sebelah utara keraton kepada pihak Pangeran


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Solo merupakan kota

dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1946, pada masa

Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Saat ini kota Surakarta berkembang menjadi kota besar yang

mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat

regional, kota industri, kota perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga.

Perkembangan fisik dan kegiatannya telah melampaui batas wilayah

administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang merupakan

cikal bakal dan inti pertumbuhan kota Surakarta sekarang.

b. Keadaan Geografis

Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) merupakan kota peringkat

kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Secara Astronomis Kota Solo

terletak diantara 110 46 - 110 51 Bujur Timur dan antara 7 31- 7

35 Lintang Selatan. Secara geografis Kota Solo terletak diantara dua buah

gunung yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dan berada ditepi sungai

Bengawan Solo.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

Gambar . 1
Peta Kota Solo
(Sumber : www.surakarta.go.id)

Wilayah administratif Kota Solo terletak di tengah wilayah eks

Karesidenan Surakarta, dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan

dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan

Kabupaten Sukoharjo. Transportasi Kota Surakarta terletak di pertemuan

antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan

posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur

utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.

c. Sosial dan Budaya

Berdasarkan Monografi kelurahan jumlah penduduk tahun 2003

sebanyak 555.395 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 273.516 jiwa dan

perempuan 281.879 jiwa. Penduduk berusia produktif sebanyak 336.354


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan

struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan

deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk

laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75%

penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya

manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah

yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta.

Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di

kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya.

Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngoko(kasar),

krama(halus)nya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta

digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional,

seperti di Suriname). Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan

kepercayaan kejawen memang mengajarkan agar seseorang

membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam (Jawa:

lek-lekan). Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa

meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk

(jagad alit) dengan sang kholiq (jagad ageng) guna mencari

keharmonisan dan keselarasan hidup.

d. Sosio Kependudukan

Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada

umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam

perencanaan, antara lain adalah :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa

tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham

feodalis.

- Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha.

- Senang makan, berekreasi.

- Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti.

- Bertatakrama etis jawa yang masih kental.

e. Perekonomian Kota

Kegiatan perekonomian Kotamadya Surakarta, berdasar

perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan,

perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum

memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya

mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan

sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan

kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor

industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan

kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah

pinggiran (tidak termasuk wilayah kotamadya). Di samping sektor

ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari

pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan,

bimbingan dan fasilitas niaga.

5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery

a. Pengertian Ruang dan Desain Interior Marketing Office Gallery

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah

perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan

area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan

fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan

kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak

langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu

dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya.

b. Fungsi Desain Interior Marketing Office Gallery

Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan

sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang

memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan

untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada

masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota

Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat

kebudayaan-kebudayaan masa lampau yang masih dilestarikan

keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata

internasional dapat dengan mudah terwujud.

c. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan pengelolaan dalam Marketing Office Gallery, meliputi :

a. Administrasi umum, yaitu kegiatan yang menyangkut

administrasi secara umum.

b. Operasional, yaitu koordinasi antara pengunjung, koordinator,

dan pengelola.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

c. Service dan maintenance, koordinasi teknis dan pelayanan dalam

bangunan.

d. Pelaku Kegiatan

Pengunjung Marketing Office Gallery dapat digolongkan menjadi beberapa

rentan usia yang terdiri dari :

1) Dewasa (Usia 20 49 tahun)

Usia dewasa dapat membedakan antara kesenangan, hoby,

pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang lain sehubungan dengan aktivitas

yang dilakukan. Rentan usia kerja yang salah satunya terdiri dari eksekutif

muda atau pengantin baru dimana mereka membutuhkan papan baru untuk

tempat tinggal dan merupakan sasaran utama Marketing Office Gallery

untuk menawarkan produk-produk interior serta target investasi property.

2) Orang Tua (50 tahun keatas)

Usia ini mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan

lingkungan dan lebih memfokuskan persiapankan diri untuk beristirahat

dari rutinitas kerja. Rentan Usia ini merupakan target investasi yang telah

matang dimana mereka berpikiran untuk mempersiapkan hari tua dengan

baik tanpa harus bekerja keras dengan ikut melakukan investasi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

e. Aktivitas Marketing Office Gallery

1) Aktifitas Dewan Komisaris

Datang Ruang Aktivitas :


Meeting - mengecek kinerja karyawan.
- Rapat kemajuan perusahaan.
- Mendapatkan informasi
mengenai perkembangan
Pulang Melihat Koleksi proyek yang sedang
Gallery. dikerjakan.
Skema 3.1 : Aktviitas Dewan Komisaris

(Sumber : analisa penulis 2010)

2) Aktivitas Direktur Utama

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Mengecek kinerja karyawan.
- Mengecek Laporan dari manajer
utama.
- Menandatangani surat-surat
Ruang penting.
Meeting - Rapat kemajuan perusahaan dan
bertanggung jawab kepada dewan
komisaris.
Istirahat - Menyeleksi beberapa ide gagasan
proyek.
- Mengatur kerjasama dengan
beberapa instansi terkait.
Pulang Melihat-lihat
Gallery
Skema 3.2 : Aktviitas Direktur Utama

(Sumber : analisa penulis 2010)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

3) Aktivitas Manajer Utama

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Mengecek kinerja karyawan.
- Mengecek Laporan dari kepala
bagian perencanaan.
Ruang - Rapat kemajuan perusahaan dan
Meeting bertanggung jawab kepada
direktur utama.
- Terjun Langsung untuk mengecek
Istirahat keadaan proyek di lapangan.

Pulang Mengecek kondisi


proyek di lapangan

Skema 3.3 : Aktviitas Manajer Utama

(Sumber : analisa penulis 2010)

4) Aktivitas Sekretaris

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Mengatur jadwal aktivitas
Direktur Utama&Manajer Utama
- Melengkapi dan menyalin laporan
Ruang Direktur dari beberapa devisi.
/Manager Utama - Mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan direktur utama/manajer
utama.
Istirahat - Menghubungkan klien dengan
direktur utama/manajer utama.

Pulang Ruang
Kerja

Skema 3.4 : Aktviitas Sekretaris

(Sumber : analisa penulis 2010)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

5) Aktivitas Bagian Perencanaan

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Mengecek kinerja devisi desain,
pemasaran, proyek dan keuangan.
- Membuat laporan untuk
Ruang diserahkan kepada manajer utama
Meeting - Rapat perkembangan proyek
- Terjun Langsung untuk mengecek
keadaan proyek di lapangan.
Istirahat - Mengarahkan susunan display
gallery

Mengarahkan susunan
display gallery

Pulang Mengecek kondisi


proyek di lapangan

Skema 3.5 : Aktviitas Bagian Perencanaan

(Sumber : analisa penulis 2010)

6) Aktivitas Devisi Desain

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Membuat gambar kerja dan
maket proyek.
- Mengkoordinir dan
Ruang bekerjasama dengan tukang di
Meeting lapangan.
- Rapat membahas dan
mendiskusikan alternativ
Istirahat desain
- Terjun Langsung untuk
mengarahkan masalah-
masalah proyek di lapangan.
Mengarahkan susunan - Mengarahkan susunan display
display gallery gallery.
- Membuat desain-desain baru
untuk diajukan ke direktur
Pulang Mengarahkan kondisi utama dan bagian
proyek di lapangan perencanaan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

Skema 3.6 : Aktviitas Devisi Desain

(Sumber : analisa penulis 2010)

7) Aktivitas Devisi Pemasaran

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Berinteraksi langsung dengan
pengunjung.
- Membuat laporan pemasaran
Ruang yang diserahkan kepada manager
Meeting utama.
- Rapat perkembangan tingkat
pemasaran dan jumlah investasi.
Istirahat - Melayani konsultasi pengunjung
mengenai permasalahan
perencanaan interior.
Mengarahkan& - Melayani transaksi investasi
Melayani property.
Pengunjung - Memberikan informasi kepada
pengunjung mengenai marketing
office gallery dan proyek-proyek
Menyelenggarak interior melalui powerpoint.
Pulang an acara kegiatan
pemasaran

Skema 3.7 : Aktviitas Devisi Pemasaran

(Sumber : analisa penulis 2010)

8) Aktivitas Devisi Proyek

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Mengkoordinir dan mengarahkan
kinerja mandor dan tukang di
lapangan.
Ruang - Membuat jadwal acuan
Meeting penyelesaian proyek.
- Rapat perkembangan proyek dan
masalah-masalah proyek di
Istirahat lapangan.
- Membuat kerjasama dengan
beberapa instansi dalam hal
pengadaaan material bangunan.
Pulang Memimpin - berdiskusi dengan devisi desain
proyek di mengenai pemakaian material
lapangan bangunan.
Skema 3.8 : Aktviitas Devisi Proyek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

(Sumber : analisa penulis 2010)

9) Aktivitas Devisi Keuangan

Datang Ruang Aktivitas :


Kerja - Membuat laporan keuangan untuk
diserahkan kepada Manager
utama dan kepala bagian
Ruang perencanaan.
Meeting - Mendata barang yang masuk dan
keluar kantor.
- Rapat kondisi keuangan
Istirahat perusahaan dan hasil investasi
property.
- Membuat kontrak perjanjian
dengan instansi lain dalam hal
Pulang Ruang Kerja bantuan permodalan.
Skema 3.9 : Aktviitas Devisi Keuangan.

(Sumber : analisa penulis 2010)

10) Aktivitas Karyawan

Datang Ruang Kerja Istirahat


sesuai devisinya

Ruang Kerja Library


Pulang sesuai devisinya

Skema 3.10 : Aktviitas karyawan

(Sumber : analisa penulis 2010)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

11) Aktivitas Pengunjung

Datang - Mendapatkan pelayanan


informasi mengenai marketing
office gallery dan pertimbangan
perancangan interior. Pulang
Mempergunakan - Berkonsultasi tentang
Fasilitas-fasilitas perancangan interior dengan
yang disediakan konsultan ahli.
- Melihat-lihat display gallery.
- Menggunakan fasilitas lounge
sebagai fasilitas pemasaran.
- Memperoleh pelayanan
kemudahan bertransaksi investasi
property.

Skema 3.11: Aktivitas Pengunjung

(Sumber : analisa penulis 2010)

12) Aktivitas barang

Bongkar Muat Gudang Display


Barang Gallery

Service Ruang utilitas

Skema 3.12: Aktivitas Barang

(Sumber : analisa penulis 2010)

f. Fasilitas dan Besaran Ruang secara Umum

1) Lobby

Definisi Lobby adalah ruang yang secara operasional berhubungan

langsung dengan ruang tamu. ( Darsono Agustinus, 1992, hal 9 ).

Berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu dan sebagai pusat informasi

mengenai Marketing Office Gallery.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

Gbr.2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis


( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
2) Area display maket

Area ini berfungsi sebagai tempat memajang miniatur proyek/maket

proyek dalam skala tertentu.

3) Area display produk

Area ini berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan produk-produk

interior.

Gbr.2.2 : Besaran dan jarak ergonomik hubungan display


( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

4) Area display Brosur

Area ini berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tambahan

mengenai promo proyek property dimana pada area ini terdapat banner-

banner dan leafleat dari perusahaan property.

5) Gallery Proyek (Hall)

Berfungsi sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang

dikerjakan berupa maket dan gambar kerja serta baliho dalam sekala

tertentu.

Gbr.2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal


( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
6) Area Konsultasi

Berfungsi sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan

informasi mengenai permasalahan perancangan interior.

7) Area Transaksi

Berfungsi sebagai area pembayaran transaksi jual beli property secara

langsung.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

Gbr.2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik


( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
8) Ruang Presentasi

Berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu

proyek yang akan direncanakan dan sebagai tempat untuk memberikan

penjelasan yang mendetail kepada klien mengenai peran penting desain

interior.

9) Ruang Rapat

Berfungsi sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang

sedang dikerjakan dan pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan

masing-masing devisi.

10) Office Area

Berfungsi sebagai ruang kerja karyawan dimana setiap orang bekerja

berdasarkan masing-masing devisi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

Gbr.2.5 : Besaran dan jarak ergonomik meja tulis dengan credenza


( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
11) Stage

Berfungsi sebagai tempat mengadakan dan memfasilitasi kegiatan-

kegiatan pemasaran property.

Gbr. 2.6 Besaran dan jarak ergonomik sebuah aula/hall

( Sumber : Theatre Planning,1974 )

13) Lounge Area

Berfungsi sebagai area duduk untuk bersantai yang menyuguhkan

pertunjukan-pertunjukan musik dan didalamnya terdapat fasilitas bar

sebagai fasilitas penunjangnya.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

14) Pantry

Bagian dari area untuk memasak dan mempersiapkan menu makanan dan

minuman bagi pengunjung ataupun karyawan.

15) Gudang

Gudang digunakan untuk menaruh dan mengatur proses kaluar-masuk

barang seperti buah dan sayur organic beserta segala peralatan.

16) Lavatory

Sebagai tempat atau fasilitas melakukan MCK.

g. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi merupakan pola hirarki yang berarti. Pola-pola alur

sirkulasi berupa:

1. Linier

Semua alur adalah linier. Alur yang lurus dapat menjadi unsur

pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Dicirikan

dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih.

Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau

terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau

membentuk kisaran (loop).

Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak

pemekaran dan pertumbuhan karena jarak yang

menunjang.

Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan

pencapaian ukuran luas.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

2. Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang

fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik

tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. Bentuk radial

memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah

pusat, titik bersama.

Kelebihan: Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan

dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai

dengan kebutuhan.

Kekurangan: Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.

3. Spiral

Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu alur yang menerus yang berasal

dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.

Kelebihan: Dapat menerima yang berlaina ukurn bentuk, fungsi

tetapi berhubungan berdasarkan penempatan dan ukuran

visual seperti simetris atau sumbu.

Kekurangan: Tidak ada tempat utama yang terkandung di dalam

ruangan ini.

4. Grid

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

Bentuk grid ini terdiri dari dua set alur-alur sejajar yang saling

berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar

atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

Kelebihan: - Dapat memiliki hubungan bersama walaupun berbeda

ukuran, bentuk dan fungsi.

- Dapat mengalami perubahanbentuk yang lain dengan

cara pengurangan, penambahan kepadatan / dibuat

berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetapi

dipertahankan oleh kemampuan mengorganisasi

ruang.

Kekurangan: Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruangan

semua diatur oleh pola grid 3 dimensi/ bidang

sehingga sifatnya tidak fleksible.

( Ching, Francis, D. K. 1996. hal. 205-239)

5. Network

Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang

menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

6. Komposit

Suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur alur bisa dicapai dengan

membedakan skala, bentuk, dan panjangnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

Bentuk ruang sirkulasi:

1. Tertutup

Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang

dihubungkan melalui pintu-pintumasuk pada bidang dinding.

2. Terbuka pada salah satu sisi

Untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang dengan ruang-ruang yang

dihubungkan.

3. Terbuka pada kedua sisinya

Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.

Dalam suatu ruang pasti memerlukan suatu pola sirkulasi. Pola sirkulasi

yang ada terbagi menjadi 2 jenis,yaitu:

1. Pola Sirkulasi Makro yaitu berpola radial terpusat

Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada

sebuah pusat, titik bersama.

Bentuk Radial terpusat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:

Kelebihan: - Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan

dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah

sesuai dengan kebutuhan.

- Pusat kegiatan/ orientasi dengan efisien dan efek tinggi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

- Menciptakan konfigurasi keseluruh ruang geometris

teratur dan simetris terhadap 2 sumbu atau lebih

Kekurangan: - Bentuk tidak teratur sehingga harus cukup untuk

mengumpulkan sejumlah ruang sekunder sekitarnya.

- Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.

2. Pola Sirkulasi Mikro

Dalam pola sirkulasi ini terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Cara pencapaian

Dalam ruang gereja ini hanya terdapat ruang yang bersar sehingga

cara pencapaiannya dapat ditempuh dalam bentuk:

a. 1. Langsung

yaitu dengan cara menuju langsung kepusat kegiatan.

a. 2. Tersebar

Maksudnya di sini ialah saat menuju kesuatu ruang perlu

melalui banyak jalan, meskipun jalan yang ditempuh berbeda

tetapi tetap focus pada satu titik.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

a. 3. Berputar

Cara ini dilakukan dengan mengintari seluruh bagian ruang

untuk dapat menuju ke pusat tujuan.

b. Jalan Mencapai

b. 1. Melewati ruang

b. 2. Menembus ruang

b. 3. Berakhir pada sebuah ruang

Secara umum kriteria sirkulasi yang benar ialah:

a. Efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan

b. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan luasnya lantai dan area yang

produktif

c. Fleksibilitas dalam gerak

d. Kemudahan untuk memperoleh sesuatu

e. Sesuai dengan standar ruang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

h. Furnitur

1) Ergonomik

Memiliki nilai keamanan dan kenyamanan sehingga manusia yang

menggunakan atau melakukan kegiatan terhadap furniture tersebut tidak

mengalami cidera.

2) Fungsional

Memiliki fungsi atau tujuan tertentu untuk setiap furniture dan

selain memiliki bentuk yang sangat stylist namun juga dapat memenuhi

kebutuhan pengguna.

3) Estetika

Memiliki unsur keindahan sehingga meningkatkan nilai dari

furniture itu sendiri. Karena keindahan menjadi daya tarik tersendiri untuk

sebuah furniture.

4) Material

Unsur material sangat mendukung terciptanya sebuah furniture

yang indah, kuat juga menyokong struktur atau dekat kaitannya dengan

tehnik. Sehingga pemilihan furniture yang tepat dapat membuat sebuah

furniture lebih indah dan memiliki daya tahan yang cukup panjang.

i. Elemen Pembentuk Ruang

Pada sebuah bangunan tentunya ada elemen-elemen pembentuk

ruangnya. Baik itu dinding, lantai, dan ceiling. Umumnya interior atau ruang

dalam adalah ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding dan langit-langit.

Jadi unsur pembentuk ruang dapat diartikan sebagai elemen-elemen yang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

membatasi ruang secara fisik berbentuk lantai pada bagian bawah, dinding

pada begian samping dan langit-langit pada bagian atas.

Ruang-ruang interior dalam bangunan dibentuk elemen-elemen yang

bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, dinding, lantai dan

atap. Elemen-elemen tersebut memberi bentuk pada bangunan,

memisahkannya dari ruang luar, dan membentuk pola tatanan ruang-ruang

interior.

a. Lantai

Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan

langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak.

Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari benda perabot,

manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut

selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai

seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam

merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

1) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk

aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai

alas dari suatu ruang.

2) Sifat Lantai

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.

Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu

dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai.

Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

3) Karakter Lantai

Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan

menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna

yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai,

sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas,

sempit, dan sebagainya.

4) Konstruksi Lantai

Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai

dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak

menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang

berlebihan,dan sebagainya.

5) Macam Letak Lantai

a) Basement

Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka

digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah

tulangan lebih sedikit dari pada atas.

b) Ground Floor

Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan

lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut,

maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya

digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama.

c) Upper Floor

Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban

lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada

struktur bahannya.

Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban seperti

perabot, kursi penonton dan aktivitas audience, secara khusus lantai

mempunyai fungsi guna memberikan kondisi mendengar dan melihat (visual)

yang baik bagi audience.

Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :

1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet.

Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi,

sbb:

a) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan

bunyi.

b) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles )

memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan

dengan tumpukan lembaran ( loop piles ).

c) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam

tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah.

d) Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi

penyerapan bunyi.

2) Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan

cor.

3) Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai

sebagai bahan lantai.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

4) Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan

lantai yang terbuat dari kayu.

Untuk mencapai suatu kenikmatan audio dan visual yang baik dalam

ruang pamer, dimana suatu pandangan tidak mendapat halangan yang

ditimbulkan oleh orang-orang yang duduk didepannya. Maka dalam

perancangan ruang pamer, kemiringan lantai dan trap perlu diperhatikan.

Untuk ruang pamer kecil (sekitar 80 orang) lantai bisa datar, tetapi untuk

ruang pamer yang besar haruslah berlantai miring (kemiringan maksimum

1:10) atau lantainya berjenjang, tergantung pada jarak pandang yang paling

memadai. Tiap jajaran kursi haruslah memiliki pertambahan tinggi yang sama,

minimum 60 dan median 125.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan lantai :

1.Fungsi lantai

2.Sifat lantai

3.Karakter lantai

4.Konstruksi lantai

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lantai ialah :

1. Keawetan

2. Daya tahan tumbuk

3. Daya tahan kimia

4. Daya tahan aus

5. Kedap air

6. Kelenturan dan kekenyalan

7. Kuat menahan beban

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

8. Tidak licin dan tidak berisik

9. kedap air, kedap suara

10. Bukan penghantar panas

b. Dinding

Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang-

ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding dapat

bersatu dengan lantai dan langit-langit. Jadi dinding sebagai penghubung yang

mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga membentuk sebuah ruang.

Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat pula

sebagai pembatas saja, hal ini tergantung dari sistem struktur yang dipakai

dalam perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu diperhatikan

beberapa hal yaitu :

Dinding pada Ruang Pamer, secara struktur dinding dibedakan menjadi:

1) Dinding struktur ( bearing wall )

Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di

atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau

sebagai penumpu lantai ( pada bangunan bertingkat ).

2) Dinding non struktur/ partisi ( non bearing wall )

Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan

peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur

menurut kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada

kolom-kolom pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari:

pasangan batu bata, pasangan batako, multipleks, asbes, plat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

alumunium, dan lain sebagainya. Beberapa dinding jenis ini,

diantaranya :

3) Party walls, adalah dinding pemisah antara dua bangunan yang

bersandar pada masing-masing bangunan.

4) Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung dari

pancaran kobaran api.

5) Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai

pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.

6) Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pemisah

dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar,

dibedakan menjadi :

a) Partisi permanen, yaitu sistem partisi yang dibuat untuk

membagi ruang seperti halnya dinding struktural, tetapi tidak

membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya sendiri.

b) Partisi semi permanen, yaitu sistem partisi buatan pabrik yang

mudah dibongkar sesuai lay out.

c) Partisi moveable, yaitu partisi yang dipakai pada hal-hal

dimana suatu ruang seringkali perlu di buka untuk

mendapatkan bentuk ruang satu lantai yang lebih luas.

Secara konstruksi ada tiga macam dinding, yaitu:

a) Dinding pemikul, ialah suatu dinding dimana dinding tersebut

menerima beban atap atau beban lantai, maka dinding berfunsi

sebagai struktur pokok.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

b) Dinding penahan, ialah suatu dinding yang menahan gaya-gaya

horizontal. Biasanya dibuat untuk menjaga kemungkinan dari

pengaruh air, dingin, tanah.

c) Dinding pengisi, ialah suatu dinding yang fungsinya mengisi

bagian-bagian di antara struktur pokok.

2) Fungsi Dinding

Fungsi dinding ialah sebagai pemikul beban di atasnya, sebagai

penutup dan pembatas ruang, baik visual maupun akustik.

3) Sifat Dinding

Dinding dapat menentukan sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.

Misalnya dinding yang bersifat permanen maupun semi permanen

(dapat berubah-ubah).

4) Karakter Dinding

Dinding dapat membentuk karakter ruang, yaitu dengan pemilihan

bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana

ruang yang ingin dicapai. Penggunaan bahan dengan tekstur dan

warna yang spesifik dapat mengungkapkan bermacam-macam

ekspresi dan karakter, misalnya keras, lunak, kesan berat, atau

ringan dan sebagainya.

5) Bahan Penutup Dinding

Bahan penutup dinding ialah bahan buatan yang fungsinya sebagai

pelapis dinding dengan pemasangannya menempel pada dasar

dinding. Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup

dinding adalah sebagai berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

a) batu : asbes, coraltex, marmer

b) kayu : papan, tripleks, bamboo, hardboard

c) metal : alumunium, tembaga, kuningan

d) gelas : kaca, cermin

e) plastik : fiberglass, folding door, dsb

f) cat : bermacam macam cat tembok

g) kain : batik, sastra, dsb.

Untuk menghasilkan pemasangan yang tepat, perlu pengenalan

terhadap bahan yang akan digunakan. Setiap bahan yang berbeda mempunyai

konstruksi yang berbeda pula.

Dinding pada ruang serbaguna selain sebagai pembatas ruang juga

memiliki fungsi akustik. Ada beberapa penyerap panel yang dapat diterapkan

pada dinding ruang serbaguna, seperti panel kayu dan hardboard,

gypsumboard, pelat logam. Penyerap-penyerap panel ini sering dipasang pada

bagian bawah dinding. Bahan penyerap bunyi lainnya adalah resonator

berongga, resonator rongga individual, resonator panel berlubang. Permukaan

dinding memiliki pangaruh besar terhadap pencahayaan dan atmosfer pada

ruang pamer kecil. (Leslie L . Doelle . 1993 : 42 )

c. Ceiling

Dalam merencanakan dinding pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

1) Fungsi Langit-Langit

Langit-langit disamping mempunyai fungsi sebagai penutup ruang,

juga dapat dimanfaatkan untuk pengaturan udara panas, pengaturan

lampu dan elemen-elemen mekanikal.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

2) Penentuan Ketinggian

Penentuan ketinggian langit-langit disamping pertimbangan fungsi

langit-langit itu sendiri, dapat juga dilakukan berdasarkan

pertimbangan proporsi dari ukuran ruang (panjang, besar, tinggi).

Terlebih lagi jika ingin dibuat permainan langit-langit ( drop

ceiling ), canopy, pergola.

3) Bentuk Penyelesaian

Bentuk penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya, jika

sebagai ventilasi udara panas, maka bentuk lubang atau penurunan

langit-langit dapat dibentuk sesuai sebagaimana langit-langit itu

diselesaikan seperti bentuk-bentuk polos, rata, grid/berkotak-kotak,

garis geometrik/ lurus, berpola, sruktural.

4) Konstuksi Pemasangan

Konstruksi langit-langit perlu diperhatikan bagaimana

pemasangannya atau bagaimana menempel pada dinding, misal

dengan rangka kayu, besi, digantungkan, atau disangga. Perlu

diperhatikan juga konstruksi pemasangan bidang penutup langit -

langit.

Visual dan tampak permukaan pada langit-langit menjadi penting pada

penurunan tinggi ruang atau pada penaikan ceiling (misal pada Hall ). Pada

ruang pamer dan Hall langi-langit yang tinggi dianjurkan, untuk membantu

penyebaran cahaya dan untuk menghindari kontras cahaya. Langit-langit

haruslah dapat menghindari pemantulan cahaya dari benda-benda lain misal

proyeksi dan pencahayaan panggung.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

Rencana langit-langit meliputi :

1. Fungsi langit-langit

2. Penentuan ketinggian

3. Penentuan bentuk penyelesaian

4. Konstruksi pemasangan

5. Pengaturan pencahayaan atau lampu

6. Penempatan/pengaturan elemen mekanikal

Syarat-syarat Ceilling yang benar adalah:

a. Mudah dalam pemeliharaan

b. Dapat meredam suara

c. Tahan lembab

d. memberikan kesan terhadap suatu ruang.

j. Warna

Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini dikarenakan

warna membawa misi untuk masing-masing benda yang selalu ada warna

yang menyertai keberadaannya. Warna dapat membawa pesan psikologi

seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani, tenang dan sebagainya.

Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu sehingga

tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya

alami ataupun cahaya buatan.

Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta ekspresi

karena membawa gagasan tentang symbol (C. Ray Smith, 1986, hal.150)

Adapun Pengertian Warna yaitu

a. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang

gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki

panjang gelombang 460 nanometer.

b. Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna

primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi

tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100%

biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran, emosi,

tubuh, dan keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah, biru, kuning, dan

hijau. Disamping empat warna tersebut, ternyata beberapa warna

pendukungnya pun cukup berpengaruh.

Tiap warna memancarkan frekuensi gelombang yang berbeda-beda,

berinteraksi dengan kepribadian kita, dan menimbulkan reaksi tertentu

terhadap diri kita. Dalam dunia psikologi dikenal istilah asosiasi warna (colour

association), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebuah

warna dengan emosi tertentu yang ditimbulkannya.

a. Merah

Kesan yang ditimbulkan dari warna merah dapat membangkitkan

energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan bersemangat,

memberi kesan sensual dn mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh,

dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah dapat merangsang

kemarahan dan agresivitas.

Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink )

merupakan warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

menyenangkan, melambangkan kasih saying dan perasaan cinta namun juga

dapat berarti kekanak-kanakan.

b. Oranye

Mempunyai karakter yang mirip dengan warna warna merah tetapi

lebih feminine dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh

harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas.

Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira dan optimis,

penuhenergi, bisa mengurangi perasaan depresi atau tertekan. Bila berlebihan

justru akan merangsang perilaku hiperaktif.

c. Kuning

Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna

yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan mendorong ekspresi diri,

memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang

kemampuan intelektual ( cocok sebagai warna atau aksen di ruang belajar ).

Penggunaan yang kurang tepat akan menimbulakan kesan menakutkan.

d. Hijau

Selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan,

membangkitkan energi dan mampu memberikan efek menenangkan,

menyejukkan, menyeimbangkan emosi. Warna ini elegan, menyembuhkan,

mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat

meredakan strees, memberi rasa aman dan perlindungan, namun sayangnya

hijau juga dapat menimbulkan perasaan terperangkap.

e. Biru

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

Biru tidak lepas dari element air dan udara, berasosiasi dengan alam,

melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna biru

dapat menimbulkan perasaan tenang, dan dingin, melahirkan perasaan sejuk,

tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Wara ini

juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antic, country-style. Warna biru yang

kuat dapat merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi

berhati-hatilah, karena terlalu biru bisa menimbulkan kelesuan.

f. Ungu

Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual yang

magis, mistis, danmampu menarik perhatian, oleh karena itu ungu banyak

digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine,

antic, yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan

kekuatan, bisa menambah kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif,

sensitive, memberi inspirasi, dan obsesif.

g. Cokelat

Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan stabil,

menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan elegan. Dapat

memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat merupakan warna yang akrab, dan

menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan

kaku bila terlalu banyak.

h. Putih

Putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan

perlindungan, ketentraman, kenyamanan dan memudahkan frefleksi. Namun

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

terlalu banyak warna putih dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku,

dan terisolir.

i. Hitam

Hitam merupakan warna kuat percaya diri, penuh perlindungan,

maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan

warna lambing duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan.

j. Abu-abu

Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan

seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno,

lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau

seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik,

kendaraan, alat-alat dapur dan tentu saja rumah.

Setiap warna memberi kesan tersendiri. Perasaan hangat ditimbulkan

oleh warna-warana matahari, diantaranya warna kuning, merah, kuning

kemerahan, dan warna serumpun lainnya. Kesan dingin diperoleh dari warna-

warna musim dingin, yaitu biru, biru kehijauan, putih dan hitam. Warna-warna

muda musim semi seperti kuning muda, hijau daun muda, merah jambu, dan

coklat cerah memberi kesan hangat dan berjiwa remaja.

Warna musim gugur yang bercampuran abu-abu dan hitam terasa

tenang dan hangat. Kesan lain yang ditimbulkan oleh warna, adalah kesan

menonjol dan menjauh. Kesan dekat dan jauh dapat dimanfaatkan untuk

menimbulkan kesan ruang yang lebih luas atau lebih sempit, menonjolkan

atau mendesakkan dinding, langit-langit, atau perabot.

Beberapa cara dalam merancang skema warna interior antara lain:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

1. Warna-warna kuat seperti oranye dan gelap seperti hijau tua dan biru tua

secara persepsi cenderung memperkecil ruang, dan sebaliknya warna

lembut seperti beige dan terang seperti warna putih memberi perasaan

luas.

2. Warna-warna kuat seperti oranye dan kuning sebaiknya digunakan dalam

bidang-bidang yang relatif kecil dari suatu ruang. Bidang-bidang besar

sebaiknya menggunakan warna-warna lunak seperti broken white, beige

(coklat yang sangat muda).

Pembagian Warna

a. Warna primer

Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari

warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golngan warna primer

adalah merah, biru, dan kuning.

b. Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan

proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna

merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu

adalah campuran merah dan biru.

c. Warna tersier

Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu

warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari

pencampuran warna kuning dan jingga.

d. Warna netral

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam

proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-

warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju

hitam.

e. Warna panas dan dingin

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan

menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna

dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah.

Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara

warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi

warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya

menghasilkan efek hangat-sedang.

Penataan warna dalam ilmu arsitektur mempunyai berbagai macam

tujuan, yang muaranya adalah untuk menambah kesan estetika dari sebuah

bangunan atau ruangan. Warna dibagi manjadi tiga bagian yaitu warna primer,

sekunder dan tersier. Tujuan pemberian warna pada sebuah bangunan atau

ruangan antara lain yaitu agar :

Menambah kesan luas, bisa didapatkan dengan menggunakan warna

warna cerah. Berguna untuk ruangruang yang tidak begitu luas.

Memperkecil kesan ruang, didapatkan dengan menggunakan warnawarna

gelap. Berguna untuk ruang yang terlalu luas.

Sebagai vocal point, didapatkan dengan menabrakkan warna cerah dengan

warna gelap yang akan mengesankan sebuah kekontrasan.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

Menimbulkan kesan minimalis, dengan cara menggunakan satu jenis

warna tertentu, atau maksimal tiga warna (putih, merah, hitam, silver atau

abuabu, dll).

Menimbulkan kesan etnik, dengan cara menggunakan warnawarna

natural (hijau, kuning dan coklat).

Menimbulkan kesan klasik, dengan cara menggunakan warna dasar putih

atau krem.

Menimbulkan kesan modern, dengan cara menggunakan warnawarna

paduan antara putih, biru, abuabu, merah, dll.

k. Organisasi Ruang

Merupakan pengelompokan-pengelompokan ruang. Tujuannya untuk

memudahkan interaksi dan aktivitas orang dalam satu ruang.

Dikelompokan berdasarkan:

1. Sifat : daerah basah ( sifat-sifat yang ada airnya) dan daerah kering (

sifat-sifat yang tidak ada airnya )

Misalnya Dapur merupakan derah yang kering sedangkan kamar

mandi merupakan daerah yang basah.

2. Karakter kegiatannya : aktif ( mobilitas sangat tinggi ) dan yang

sifatnya pasif.

Misalnya pada rumah sakit harus dipisahkan antara ruang

administrasi, ruang tunggu dan ruang periksa.

3. Frekuensi : berhubungan sering dan bertentangan tapi sering

berhubungan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

l. Interior Sistem

1. Pencahayaan

Pencahayaan terang adalah persyaratan untuk penglihatan manusia,

sebab dalam kegelapan tidak dapat meliha apa-apa, tetapi terang yang

berlebihan juga membuat silau mata. Oleh sebab itu dibuat daerah

maksimum dan minimum untuk melihat dengan sehat dan nikmat.

Sumber Pencahayaan:

1.1. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami ini merupakan system pencahayaan yang

sederhana yaitu dengan mengandalkan sinar matahari pad siang hari.

Pencahayaan yang berasal dari cahaya matahari. Dapat lebih

memiliki keindahan tersendiri bila memiliki sky light yang didukung

iklim dan cuaca.

1.2. Pencahayaan Buatan

Artificial Lighting (pencahayaan buatan) merupakan suatu

sistem pencahayaan menggunakan sumber cahaya buatan, seperti:

a. Lampu Fluoresen, merupakan perubahan energi listrik menjadi

energi cahaya berlangsung dalam tingkat atom dan tidak disertai

dengan energi panas, biasanya lampu ini berbentuk pipa.

b.Lmpu pijar, terangnya berasal dari benda kawat yang panas

dimana sebagian energi berubah menjadi energi panas dan

sebagian lagi menampakan diri sebagai energi cahaya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pencahayaan:

a. Kuat penerangan sumber cahaya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

b. Distribusi cahaya

c. Refleksi dinding dan plafon

Menghitung kuat penerangan (E) adalah aliran cahaya per satuan luas.

F
E= lux
A A= luas permukaan

Kategori lampu listrik:

1. Lampu pijar

2. Lampu pelepasan gas (discharge)

terdiri dari:

a.Fluoresen

b.lampu natrium tekanan rendah (SOX)

c.lampu natrium tekanan tinggi (SON)

d.lampu merkuri tekanan tinggi

e.lampu metal halida

3. Electroluminescent

Artificial light sebagai pencahayaan tambahan / Permanent Supplementary

Artificial Lighting of Interiors (PSALI)

Fungsi:

a. Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak terjangkau

pencahayaan siang hari.

b. Digunakan bersama dg natural light untuk mereduksi terang gelap sumber

cahaya langit.

c. Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan

kebutuhan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

Perbandingan Penggunaan Lampu:

Jenis lampu Tipe Komponen/karakteristik Daya Efikasi Umur Penggunaan Khusus


(W) ( lm/W) (h)
Lampu TL/Flourecent Gas Air Raksa tekanan 20 43 -75 1000 - Komersial/perkantoran
pelepasan rendah 120 5000
Gas
SON start 5 7 menit 70 125 8000 Lampu sorot
1000
Lampu pijar / Bulb 1000Filamen kawat 12-22 1000 Taman , ruangan
incandescent wolfrome, bola lampu, gas 1000
Panel elektro Emisi bahan-bahan 2,5 - 5 10.000- Panel display/LCD
omg dielektrik dengan serbuk 20.000
fluoresen
Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu

Untuk mencapai pencahayaan yang diinginkan ada beberapa system, yaitu:

1. Direch Lighting ( pencahayaan langsung )

Pencahayaan yang diarahkan langsung pada bidang yang dituju,

penerangan sebesar 90-100%.

2. Semi Direch Lighting ( pencahayaan tidak langsung )

Pencahayaan yang dipancarkan pada permukaan bidang tertentu,

penerangan sebesar 60-90% dan selebihnya untuk penerangan

pantul.

3. General Diffuse lighting ( pencahaan menyebar )

Pencahayaan yang penyebarannya diarahkan pada ceiling dan

permukaan bidang kerja dengan persentase sama.

4. Indirech lighting ( Pencahayaan tidak langsung )

Pencahayaan yang diarahkan ke atas ( ceiling atau dinding bagian

atas ) dengan penerangan sebesar 90-100% yang kemudian

dipantulkan keseluruh ruangan untuk mendapatkan cahaya diffuse.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64

5. Semi Indirech lighting ( Pencahayaan semi tidak langsung )

Pencahayaan yang penerangannya diarahkan ke atas pada ceiling

atau dinding bagian atas dengan penerangan sebesar 60-90% sedang

sisanya untuk penerangan bidang kerja.

( Kaufman, John E, 1968, hal 10 )

Tabel ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung:

Jenis Gedung/ Ruang Iluminasi Keterangan


Pertokoan
Penerangan umum 100 Warna cahaya sedang
Pameran Penjualan 500 Efek warna diatas 70
Supermarket/ umum 500
Etalase I 500 1000 1. Di daerah perumahan
Etalase II 1000 2000 2. Di daerah pertokoan
Efek warna untuk etalase
85 - 100
Restoran / Fungtion Room
Meja makan 100 / kurang Warna cahaya hangat
Fungtion room 300 / kurang Efek cahaya diatas 70
Kantin 200
Bar 20
Musik stage 200
Dapur 200
Tabel1.2 ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung

2. Penghawaan

1) Alami

Disebut dengan Passive Building System, menggunakan potensi alam

yang ada untuk memperoleh kondisi udara yang nyaman.

2) Buatan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

Disebut dengan Active Building System, menggunakan alat bantu

(komponen teknologi) dalam mengkondisikan udara yang diingini.

Media penghawaan buatan :

1) Air Conditioning (AC), ada beberapa jenis sesuai cara pemasangan dan

sistem kerjanya, perlu pertimbangan yang matang dan perawatan yang

teliti agar tidak ada dampak Sick building syndrome.

Jenis-jenis AC :

a. AC WINDOWS, yaitu jenis pengkondisian udara paket yang dipasang

pada dinding menyerupai jendela.

b. AC SPLIT, jenis pengkondisian dengan pemisahan unit pengendalian

dan unit penyejuk.

c. AC SENTRAL, sistem pemasangan terpisah dengan kapasitas

penyejuk lebih besar

d. AC PAKET, sistem kerja tidak terpisah dengan kapasitas pendingin

yang besar

2) Exhaust Fan

3) Inhaust Fan

4) Fan: ceiling fan, stand fan, dll

2. Akustik

Desain Akustik Ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan

perancangan ruang dengan memperhatikan sumber bunyi yang mengganggu

ruangan . Bunyi yang dihasilkan oleh banyak pantulan dan perilaku bunyi

yang lain dalam ruang akan dibawa secara makro ke dalam bangunan dan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66

usaha untuk menanggulangi dampak bising yang ditimbulkan dipelajari dalam

akustik ruang.

Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bunyi diantaranya

dengan pemilihan bahan yang berstandar akustik yang baik. Misalnya

pemilihan barang yang kurang kepadatannya. Klasifikasi bahan penyerap

bunyi diantaranya:

1) Bahan Berpori

Karakteristik bahan berpori: penyerapan bunyi lebih efisien pada frekuensi

tinggi disbanding rendah, efisiensi akustiknya membaik dengan bertambah

tebalnya dan jarak dengan lapisan penahan.

Contohnya: papan fiber, mineral wood, selimut isolasi ( semacam jaringan

sel dengan pori-pori yang saling berhubungan ), plester lembut.

2) Penyerap Panel

Tiap bahan kedap yang dipasang pada lapisan penunjang yang padat tetapi

terpisah oleh suatu rongga udara, akan berfungsi sebagai penyerap panel

dan akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi dan akan

mengubahnya menjadi energi panas.

Contohnya: panel kayu, plastic board, ceiling, gypsumboard, lanatai kayu

plat.

3) Resonator Rongga

Resonator Rongga terdiri dari sejumlah udara yang dibatasi oleh celah

sempit dan dihubungkan dengan ruang sekitranya. Karakteistiknya adalah

menyerap bunyi pada frekuensi rendah yang sempit.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Contohnya: Resonator Rongga Individual ( balok beton standar sound

blox), resonator berlubang, hard board msenite, lembaran baja/

alumunium, resonator celah ( batasan beton berongga khusus.

Pemilihan bahan dengan pertimbangan diluar segi akustik juga perlu

diperhatikan seperti:

1. Penampilan Bahan (ukuran tepi, warna, sambungan )

2. Daya tahan terhadap kebakaran, kelembapan, temperature dan kondensasi

ruang.

3. Biaya dan kemudahan instalasi

4. Mudah dalam perawatan

5. Kesatuan dengan elemen-elemen ruang

6. Keawetan, pemantulan cahaya dan berat/ tebal.

Jenis auditorium :

a. Auditorium untuk pertemuan, kriteria waktu dengung 0 1 detik,

idealnya 0,5detik.

b. Auditorium untuk pertunjukan seni, kriteria waktu dengung 1 2 detik,

ideal 1,5detik

c. Auditorium untuk multifungsi, memiliki penyelesaian interior yang

fleksibel untuk menjaga kualitas akustik pada setiap kegiatan yang

diselenggarakan. Model yang dapat digunakan sistem geser (sliding),

sistem gulung (rolling) dan sistem bongkar pasang (knockdown)

m. Utilitas

1) Ramp

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68

Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang kemiringan

tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan

tangga.

1.1 Persyaratan-persyaratan

a. Kemiringan tidak boleh melebihi 7, perhitingan kemiringan tersebut

tidak termasuk awalan atau akhiran ramp ( curb ramps landing ).

Sedangkan kemiringan suatu ramp ada yang di luar bangunan

maksimum 6.

b. Panjang mendatar dari satu ramp ( dengan kemiringan 7 ) tidak

boleh dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih

randah dapat lebih panjang.

c. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan

120 cm dengan tepi pengaman.

d. Muka datar ( bordes ) pada awal atau akhiran suatu ramp harus bebas

dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk

memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm.

e. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki

tekstur sehingga tidak licin baik di waktu hujan.

f. Lebar tepi pengaman ramp ( low curb ) 10 cm, dirancang untuk

menghalangi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp.

g. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga

membantu penggunaan ramp ssat malam hari.

h. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan ( handrail ) yang

dijamin kekuatannya dengan kegiatan yang sesuai.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69

Level akhir

Level istirahat

Level awal

Gbr.3 : Bentuk Ramp yang direkomendasikan

2) Tangga

Fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang demham

mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan

lebar yang memadai.

1. Persyaratan

a. Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran

seragam.

b. Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60.

c. Tidak terdapat tanjakan yang berlubang, yang dapat membahayakan

pengguna tangga.

d. Harus dilengkapi dengan pegangan rambat ( handrail) minimum ada

satu sisi tangga.

e. Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65-80 cm

dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan

bagian ujungnya harus bulat atau dibelokan dengan baik kea rah

lantai dinding atau tiang.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70

f. Pegangan rambat harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-

ujungnya atau puncak dan baguan bawah deng 80 cm.

n. Sistem Keamanan

Jenis keamanan sebagai berikut :

a. Satpam

Personal yang dianggap mampu bertanggung jawab atas keamanan

sebuah institusi dan dapat dipercaya.

b. Pintu Darurat

Memakai pintu otomatis dengan menggunakan system pintu darurat

pada pesawat dengan penggunaan airbag untuk penyelamatan.

c. Keamanan terhadap bahaya kebakaran

Pengertian Kebakaran ialah reaksi kimia ( reaksi oksidasi ) yang

berlangsung cepat dan memancarkan panas sinar.

Prinsip pemadaman kebakaran :

1. Membatasi bahan bakar ( starvation ), mengurangi hingga habis,

mengambil atau memindahkan.

2. Mengurangi konsentrasi oksigen ( oxygen dilution ), dilakukan

dengan cara mengurangi, memisahkan atau menghilangkan oksigen

dari lokasi kebakaran.

3. Mendinginkan ( cooling ), tujuannya mendinginkan adalah

menurunkan panas, akibatnya suhu benda terbakar turun sampai titik

nyala.

4. Pemadaman tuntas, memadamkan sampai tuntas tanpa sisa.

Sarana Pemadam Kebakaran :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71

Alat yang dipersiapkan untuk memadamkan kebakaran. Sarana ini dapat

dibedakan menjadi 3 tipe :

1. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

2. Pemadam Api Bergerak

3. Sistem Pemadaman Api Tetap

Keterangan :

1. Alat Pemadam Api Ringan / APAR ( Portabel Fire Extinguisher )

Alat pemadam yang dapat dibawa dan mampu dipakai oleh satu

orang. Dipakai untuk memadamkan kebakaran kecil atau awal dari

suatu kebakaran. Melihat manfaatnya yang penting diharapkan setiap

orang/ khususnya yang menempati fasilitas public diharapkan bisa

menggunakannya.

2. Sistem Pemadam Api Bergerak

3. Sistem Pemadam Api Tetap

Merupakan suatu sistem peralatan pemadam api secara dini yang

dipasang secara tetap disuatu bangunan/lingkungan.

o. Tema Modern-Kontemporer

Penyebaran Arsitektur Modern dilatar belakangi oleh peranan

penting tiga orang arsitek dunia, yaitu Walter Gropius, Mies Van der

Rohe, dan Le Corbusier. Salah satu ide yang diperkenalkan Walter

Gropius adalah ide desain yang menonjolkan struktur (expressed

structure). Struktur tidak harus berupa dinding solid. Kemajuan tekhnologi

saat itu telah memungkinkan dinding digantikan dengan rangka baja atau

beton bertulang, sehingga dinding pengisi lebih tipis (antara 15 -20 cm,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72

dulunya 30-40 cm atau lebih). Karya Le Corbusier ysng terkenal adalah

Villa Savoye (1929-1931) di Prancis. Bentuk massa utamanya berupa

kotak tega berwarna putih ditopang oleh kolom-kolom langsing yang

tampak jelasdi lantai dasar. Jajaran kolom beton bertulang ini menjelaskan

bahwa fasad dapat didesain seterbuka mungkin. Dinding struktur tidak

diperlukan lagi. Ruang dalam menjadi lebih terbuka tidak terganggu oleh

dinding struktur. Bentuk jendelanya tipikal dan berbentuk kotak berderet

sepanjang fasade membentuk bidang kaca horizontal. Sirkulasi tangga

berupa ramp dan tangga spiral. Sedangkan arsitektur Jerman Mies Van der

Rohe memperkenalkan sebuah desain dengan tampak fasad terbuka

dengan mengganti dinding massif dengan bidang kaca. Dalam proyek

rumah di Illinois, Amerika, Mies Van der Rohe membuat rumah seperti

sebuah kotak kaca. Transparan dan tampak ringan. Lantai dan plafonnya

seperti berdiri sendiri dan tak menyatu yang memiliki kaki-kaki karena

lantainya melayang di atas permukaan tanah. Kolom struktur dibawahnya

terekspose . Beban pelat lantai disalurkan ke kolom-kolom yang

mengelilingi layout pada jarak tertentu. Adapun karakteristik arsitektur

Modern, yaitu :

- Memiliki layout ruang terbuka dan lega.

- Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting.

- Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja.

- Bentuk pintu dan jendela tipikal.

- Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai

daya tarik pada bangunan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73

- Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry

terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium,

panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal

bergelombang).

Arsitektur kontemporer berkembang antara tahun 1940-1980. Gaya

Kontemporer juga selalu diterjemahkan sebagai istilah arsitektur modern

(illustrated Dictionary of Architecture, Ernest Burden). Walau istilah

kontemporer sama artinya dengan Modern atau sesuatu yang bersifat

kekinian, tetapi didalam desain seringkali dibedakan. Istilah ini

digunakan untuk menandai sebuah desain yang lebih maju, variatif,

fleksible, dan inovatif, baik secara bentuk atau tampilan, jenis material,

pengolahan material, maupun tekhnologi bangunannya. Desain

Kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru. Adapun cirri-ciri

Arsitektur kontemporer, yaitu ;

- Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan

kompleks.

- Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik

bangunan.

- Permainan tekstur sangat diutamakan.

B. STUDI LAPANGAN

1. Summarecon Marketing Gallery

a. Sejarah Singkat

Summarecon merupakan salah satu developer besar dalam bidang

property. Untuk mendukung pemasaran dalam bidang property dimana

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74

segala bentuk kinerja perkantoran yang bersifat resmi dan semua aktivitas

yang langsung berhubungan dengan konsumen merupakan satu kesatuan

yang dipadukan. Maka, pada tahun 2008 berdirilah Summarecon

Marketing Gallery untuk mewadahi semua aktivitas dari PT. Summarecon

Agung, Tbk itu sendiri. Gaya Minimalis-Modern dipilih dalam desain

ruang-ruang dalam Summarecon Marketing Gallery ini.

b. Lokasi

Beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 42, Jakarta 13210.

Gambar.4.1
Tampak Depan Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

c. Fasilitas Summarecon Marketing Gallery

1. Lobby : fungsinya untuk menerima tamu dan pusat informasi juga

sebagai ruang tunggu dan menunggu.

2. Presentation room : fungsinya untuk mengadakan pembahasan

mengenai suatu proyek yang akan direncanakan.

3. Meeting room : fungsinya sebagai tempat untuk membicarakan

mengenai proyek yang sedang dikerjakan.

4. Cashier area : fungsinya untuk proses transaksi jual beli property.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75

5. Consultation room : fungsinya sebagai tempat untuk konsumen

berkonsultasi dan mendapatkan informasi mengenai keunggulan dan

tingkat kelemahan proyek yang sedang dicanangkan.

6. Office Area : fungsinya sebagai ruang perkantoran dimana setiap

orang bekerja berdasarkan bidang keahliannya masing-masing.

7. Gallery : fungsinya sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek

yang sedang dikerjakan berupa maket dan gambar kerja dengan skala

tertentu.

8. Stage : fungsinya sebagai tempat untuk menempatkan grand piano

dimana berbagai pertunjukan-pertunjukkan musik biasanya digelar

untuk tujuan promosi property.

9. Lounge Area : fungsinya sebagai tempat santai yang disuguhkan

pertunjukkan-pertunjukan musik yang didalamnya terdapat fasilitas

bar sebagai fasilitas penunjangnya.

10. Star buck Area : fungsinya sebagai fasilitas penunjang yang

menyuguhkan coffee sebagai menu utamanya (dapat dikatakan

sebagai area untuk minum kopi).

11. Lavatory : sarana MCK atau membersihkan diri.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76

Gambar.4.2
Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

Gambar.4.3
Tampak Meeting Room Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77

Gambar.4.4
Tampak Presentation Room Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

Gambar.4.5
Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78

Gambar.4.6
Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

Gambar.4.7
Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79

Gambar.4.8
Display Bedroom Modern Tropis Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

Gambar.4.9
Display Foyer Modern Tropis Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80

d. Elemen Pembentuk Ruang

- Lantai

Menggunakan keramik berukuran 1200x1200 mm keluaran wisma sejati.

- Dinding

Dinding bersifat non permanen dimana banyak digunakan partisi atau

dinding penyekat dan kaca-kaca dengan kombinasi digital printing.

- Ceiling

Bagian ruang exhibition dan penjualan menggunakan gypsum board

dengan finishing cat deluxe warna putih dan memakai barisol yang

dijadikan sebagai aksen.

- Interior System

Sistem pencahayaan pada Summarecon Marketing Gallery pada pagi

sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui

kaca dan bukaan-bukaan pada bangunan. Sedangkan pada malam hari

menggunakan pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt,

suspended lamp (custom), barisol dan neon box.

- Sistem penghawaan

Memanfaatkan penghawaan alami dan buatan yaitu dengan AC split dan

indoor unit (Standing floor type 60.000 btu/h, 200.000 btu/h dan 250.000

btu/h)

- Sistem Akustik

Sistem akustik banyak diterapkan di area exhibition dan lounge area

dengan menggunakan karpet serta menambahkan beberapa koleksi

tanaman yang diletakkan pada sudut ruangan sebagai aksen. Sedangkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81

untuk barifer di luar ruangan dengan memanfaatkan vegetasi buatan

yang diatur sesuai dengan timgkat kebisingan yang ditimbulkan.

2. Solo Paragon

a. Sejarah singkat

PT. Sunindo Gapura Prima


Klien
(Gapura Prima & Sun Motor Group)

Alamat Jl. Yosodipuro no. 135, Solo

Luas Lahan 41.350 m2

Luas Bangunan 99.043 m2

Arsitek Architect Indomegah

Struktur Davy Sukamta & Partners

Mekanikal & Elektrikal PT. Metakom Pranata

Manajemen Konstruksi PT. Tripanoto

Solo kota yang dikenal sebagai pusat budaya Pulau jawa. Untuk

menunjang perekonomian, pariwisata & perdagangan maka perlu sarana

Perbelanjaan, Sentra Bisnis, Rekreasi Entertainment dan High Rise

Apartemen yang memadai. Solo Paragon hadir untuk pertama kalinya,

areal terbesar, fasilitas terlengkap dan termodern.

Informasi mengenai Solo Paragon untuk detailnya yakni sebagai berikut:

1) Konsep Mix Used Development pertama menggabungkan resort

apartement, citywalk and lifestyle mall.

2) Lokasi dengan luas terbesar yang terletak di jantung kota Solo seluas

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82

41.350 m2

3) Memiliki kemudahan dengan 3 akses masuk dari jalan utama, yaitu :

Jl. Slamet Riyadi, Jl Yosodipuro, Jl Dr. Cipto Mangunkusumo

4) Direncanakan oleh salah satu konsultan TOP 10 arsitek dunia, yaitu

Indo Megah yang telah mengerjakan proyek-proyek berkelas di

Indonesia

5) Dibangun oleh group Gapura Prima yang berpengalaman 20 tahun di

bisnis property seperti Apartemen Belagio di Mega Kuningan

jakarta, Apartemen Belezza Permata Hijau Jakarta, Apartemen

Majesty Bandung, Apartemen Setiabudi Bandung, Apartemen

Ciumbuluit Bandung, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, Bekasi

Trade Center, Jatinangor Town Square, Bandung Trade Center, dll

6) Bekerjasama dengan Group Sunindo Primaland yang sudah

berpengalaman di bidang perhotelan dengan memiliki Novotel Solo,

Ibis Hotel Solo, Grand Mecure Jogja, Novotel Semarang

7) 24 hours security (CCTV & Magnetic Card System)

8) Hak milik Strata Title, Sertifikat n0 46 & no 115

9) Smart investasi yang terus meningkat

10) Menggabungkan unsur Nature, Culture and Hi-tech

b. Lokasi

Beralamat di Jalan Yosodipuro No. 133 Solo, Jawa Tengah.

c. Fasilitas Solo Paragon


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83

1) Billingroom : berfungsi untuk menerima tamu dan pusat informasi

juga sebagai ruang tunggu dan menunggu.

2) Receptionist Area : sebagai tempat menerima tamu sebelum

memasuki billingroom, juga sebagai tempat informasi mengenai

brochure dan display maket.

3) Cashier Area : terdapat pada area billingroom sebagai tempat

pembayaran setelah transaksi jual beli telah disepakati.

4) Meeting Room : Sebagai tempat untuk mendiskusikan permasalahan-

permasalahan yang terjadi di seputar kantor dan proyek yang sedang

berjalan.

5) Office Area : Sebagai ruang perkantoran dimana setiap orang bekerja

sesuai dengan masing-masing devisi.

6) Lavatory : Sebagai sarana MCK atau toilet.

Gambar.5.1
Tampak Front Office Solo Paragon
(Sumber: Dokumen Pribadi)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84

Gambar.5.2
Area Cashier
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar.5.3
Area Receptionist
(Sumber: Dokumen Pribadi)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85

Gambar.5.4
Area Billingroom
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar.5.5
Display Bedroom
(Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86

Gambar.5.6
Display Kitchenset
(Sumber: Dokumen Pribadi)

d. Elemen Pembentuk Ruang

- Lantai

Menggunakan keramik berukuran 600 x 600 mm.

- Dinding

Bersifat permanent dari batu-bata dan menggunakan kaca transparan

pada area billingroom untuk dapat berinteraksi dengan suasana di luar

ruangan.

- Ceiling

Pada area billingroom menggunakan ceiling yang hanya ditutupi kain

putih sehingga pencahayaan tertutup dengan kain putih tersebut.

- Interior System

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87

Sistem pencahayaan pada Solo Paragon pada pagi sampai sore hari

memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaan-

bukaan pada bangunan. Sedangkan pada malam hari menggunakan

pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt dan spot light.

- Sistem Penghawaan

Memanfaatkan penghawaan alami dan buatan yaitu dengan AC split.

- Sistem Akustik

Sistem akustik diterapkan di luar ruangan dengan memanfaatkan

vegetasi buatan yang diatur sesuai dengan tingkat kebisingan yang

ditimbulkan.

3. PT. INTERNI TRI LINTAS ASIA

a. Sejarah Singkat

Interni Asia berdiri pada tanggal 16 Agustus 1994 dipimpin oleh Ibu

Hireka Vitaya selaku Executive Chairman, Ibu Alinda G. Thohir selaku

Finance Director dan Ibu Elizabeth T. Thohir selaku Marketing Director.

Interni Asia memiliki badan konsultan perancangan interior yang diberi

nama PT. Figuramas Gubah Rancang yang bergerak di bidang Desain

Interior yang meliputi commercial, corporate, residential, apartment dan

hospitality. Interni Asia sendiri merupakan kontraktor dari PT.

Figuramas dan bergerak di bidang retail meliputi pengadaan fabric dan

wallpaper beserta asesoriesnya.

b. Lokasi

Jl Barito II/ 39 , Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12130 - indonesia.

Telp. (+62.21) 723 2650, Fax. (+62.21) 739 6121.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88

c. Fasilitas Interni Asia

4) Gudang : berfungsi untuk meletakkan kain-kain import yang telah

stock list.

5) Area Jahit : berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan kain yang

akan di jahit dan sebagai tempat menjahit dan mengobras kain.

6) Receptionist Area : sebagai tempat menerima tamu yang ingin

melihat produk-produk dan koleksi wallpaper serta fabric Interni

Asia.

7) Area Display Produk : sebagai tempat untuk memamerkan beberapa

contoh karya interior interni asia.

8) Area Display Wallpaper : sebagai tempat untuk memajang beberapa

koleksi wallpaper dalam bentuk buku dan wall panel.

9) Area Display Fabric : sebagai tempat untuk memajang beberapa

koleksi fabric dalam bentuk buku dan wall panel.

10) Ruang Rapat : sebagai tempat untuk mendiskusikan beberapa

permasalahan yang berkaitan dengan desain proyek.

11) Ruang Direktur : merupakan area kerja sekaligus library pimpinan.

12) Office Area : merupakan area kerja tim project dan bagian

administrasi.

13) Kitchen : merupakan tempat untuk menyiapkan minuman dan

makanan juga sebagai tempat istirahat karyawan saat jam istirahat

kantor.

14) Lavatory : Sebagai sarana MCK atau toilet

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89

Gambar.6.1 Gambar 6.2


Area Penyimpanan Kain dan Menjahit Area Receptionist
(Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar.6.3 Gambar 6.4


Display Acessories Curtain & Foyer Display Fabric & Diningroom
(Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar.6.5 Gambar 6.6


Display Fabric Display Wallpaper
(Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90

Gambar.6.7 Gambar 6.8


Ruang Rapat Display Brochure
(Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)

d. Elemen Pembentuk Ruang

- Lantai

Menggunakan Parquet, Marmer

- Dinding

Bersifat permanent dari batu-bata dan sebagian memakai konstruksi

gypsum.

- Ceiling

Menggunakan gypsum board dan list gypsum sebagai aksen.

- Interior System

Sistem pencahayaan pada PT. Interni Asia pada pagi sampai sore hari

memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaan-

bukaan pada bangunan serta lampu spotlight pada area display produk,

fabric dan wallpaper. Sedangkan pada malam hari menggunakan

pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt dan spot light.

- Sistem Penghawaan

Memanfaatkan buatan yaitu dengan AC split.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91

- Sistem Akustik

Sistem akustik diterapkan dengan memasang wall to wall carpet pada

area office untuk mengurangi suara bising pada area kerja karena

membutuhkan tingkat mobilitas yang relatif tinggi.

4. Marketing Office Rasuna Epicentrum

a. Sejarah Singkat

Rasuna Epicentrum merupakan sebuah lifstyle superblok yang terletak di

Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk mendukung kegiatan pemasaran,

dibangun sebuah kantor pemasaran yang representatif sekaligus sebagai

ruang pamer atau showunit produk-produk yang ditawarkan. Marketing

Office Rasuna Epicentrum kental akan nuansa high-tech dengan

didominasi material baja sebagai bahan utama dalam keseluruhan

bangunan. Marketing Office Rasuna Epicentrum terdiri dari 3 lantai dan

dikerjakan dalam kurun waktu 3 bulan yang diselaraskan dengan

rancangan Superblok Rasuna Epicentrum.

a. Lokasi

Marketing Office Rasuna Epicentrum terletak di kawasan superblok Jl.

HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan 12960.

b. Fasilitas

1. Gallery Proyek : sebagai area pamer desain produk Rasuna

Epicentrum yang terletak pada lantai dasar.

2. Ruang Maket Raksasa : sebagai tempat untuk memajang master plan

maket kawasan Rasuna Epicentrum yang terletak pada lantai dasar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92

3. Area Pengelola : merupakan perkantoran yang bertujuan untuk

memasarkan Rasuna Epicentrum terletak di lantai dasar.

4. Zona Outdoor : merupakan citywalk dan juga dimanfaatkan untuk

menyelenggarakan pameran terbuka sewaktu-waktu.

5. Show Unit Apartemen : sebagai tempat sampel desain apartemen

berdasarkan klasifikasi type terletak di lantai I.

6. Area Observasi : sebagai tempat untuk mengawasi proses konstruksi

kawasan Rasuna Epicentrum terletak di lantai II.

7. Area Servis : sebagai fasilitas penunjang untuk memfasilitasi

kebutuhan pengunjung.

Gambar.7.1
Tampak Depan Rasuna Epicentrum
(Sumber: Dokumen Pribadi)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93

Gambar.7.2
Area Lobby Rasuna Epicentrum
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar.7.3
Area Outdoor Gallery
(Sumber: Dokumen Pribadi)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94

Gambar.7.4
Area makan Outdoor
(Sumber: Dokumen Pribadi)

c. Elemen Pembentuk Ruang

- Lantai

Menggunakan marmer, granit, batu alam dan parquet.

- Dinding

Dikelilingi louvre dengan elemen plat besi persegi yang berwarna-warni

sesuai dengan spirit Rasuna Epicentrum yang fun & dynamic.

- Ceiling

Menggunakan material alumunium composit panel dirancang dengan

bentuk oval yang elegan sebagai elemen terpenting dari bangunan.

- Interior System

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95

Sistem pencahayaan pada Marketing Office Rasuna Epicentrum pada

pagi sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk

melalui kaca dan kisi-kisi pada bangunan. Sedangkan pada malam hari

menggunakan pencahayaan buatan antara lain down light dan spot light.

- Sistem Penghawaan

Memanfaatkan alami dengan perancangan kisi-kisi dan penghawaan

buatan yaitu dengan AC split.

- Sistem Akustik

Sistem akustik diterapkan dengan pemanfaatan area outdoor yang dapat

meredam bising serta kolam air buatan yang dapat meredam suara bising

dan panas cahaya matahari berlebih. Pendekatan secondary skin yang

berupa rangka dan plat besi dapat berfungsi sebagai kisi-kisi untuk

mengurangi intensitas cahaya matahari.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

ANALISIS DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY

A. ANALISIS JUDUL

A.1. Pengertian Judul

Pengertian dari judul Perancangan dan Perencanaan Desain Interior

Marketing Office Gallery di Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Perancangan adalah

a. Proses pembuatan, cara merencanakan atau merancangkan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 741).

b. Proses, cara, perbuatan merancang. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi

3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 927 ).

2. Interior adalah

a. Ruang dalam suatu bangunan yang menggunakan tata kehidupan manusia

melalui media ruang. (Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid 7. Jakarta:

PT. Cipta Adi Pustaka 1991, hal. 197).

b. Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang

dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai

Pustaka 1993, hal. 483).

c. Bagian dalam dari bangunan, apapun dan bagaimanapun bentuknya

bangunan, misalnya rumah, tempat tinggal, apartemen, hotel, perkantoran,

sampai pada bangunan rumah sakit sekalipun.

(Desain Interior. Jakarta: Djambatan 1999, hal 1).

commit to user

96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97

3. Kantor adalah

a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan


tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun
tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16).
b. An office is generally a room or other area in which people work, but may
also denote a position within an organization with specific duties attached
to it. (see officer, office-holder, official)
(www. en. Wikipedia. org)
Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang
bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu
organisasi dengan spesifik tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya :
petugas, office-holder, pejabat).
(www. en. Wikipedia. org)
c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana
suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.
(www. en. Wikipedia. org)
d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu

pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.

( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.)

e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama

apapun tempat itu diberikan.

( Drs. Moekijat, 1989 : 16)

4. Pemasaran (Marketing) adalah


a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar
dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia)
b. segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen

Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98

c. is a societal process by which individuals and groups obtain what they

need and want through creating, offering, and freely exchanging products

and services of value with others. Pemasaran yaitu suatu proses social

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning,

Implementation and control, Prentice Hall).

5. Gallery adalah
a. Serambi, aula.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001)

b. Place for art exhibitions

maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan kesenian dipamerkan dan

bahkan terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasil-hasil karya

seni.

c. enclosed walkway

maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang

diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.

d. Long narrow room

maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu

yang lebih signifikan.

e. Part of Theater

maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari

auditorium.

(Encarta Encyclopedia).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99

Jadi Perancangan dan perencanaan desain interior Marketing

Office Gallery adalah suatu proses, pembuatan, merancang, merencanakan

desain ruang dalam suatu bangunan yang terdiri dari beberapa fasilitas dimana

fungsi utamanya yaitu sebuah perkantoran yang bergerak dibidang marketing

property yang menyediakan area pamer berupa furniture dan produk-produk

interior yang terdiri dari material lantai, accessories, gypsum, kaca, partisi,

wallpaper (berdasarkan survey di showroom PT. Interni Asia dan pameran

bahan bangunan majalah griya asri vol.9 no.09).

A.2. Tema Perancangan

Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery ini yaitu

tema Glasses Frame dengan penerapan gaya modern-kontemporer yang

dipadukan dengan sentuhan graphic design. Modern Kontemporer bersifat

kekinian serta dapat mewakili karakter dari bidang desain interior itu sendiri yaitu

terus mengadakan perubahan dengan menyesuaikan perkembangan kebudayaan

dan teknologi. Tema Glasses Frame merupakan perluasan intepretasi dari

istilah gallery yang digunakan pada marketing office Gallery ini. dimana bila

diasumsikan pada sebuah gallery yang menampilkan karya seni lukisan salah

satunya frame menjadi salah satu elemen penunjang yang penting

keberadaannya. istilah Glasses Frame ini dimaksudkan sebagai usaha untuk

membingkai bangunan secara visual sebagai suatu komposisi ruang luar dan

sebaliknya meminjam elemen view di luar menjadi komposisi terbingkai yang bisa

dinikmati dari dalam ruang, sehingga terjadi interaksi visual yang saling

mengikat. Adapun komposisi yang dibentuk tetap mengacu kepada langgam

arsitektur bangunan secara keseluruhan yaitu modern style.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100

Definisi atau pengertian Modern Kontemporer sebagai berikut :

1. Kontemporer, dari sisi etimologi bahasanya dapat diartikan sebagai 'yang

terkini', atau memiliki pengertian yang sama dengan 'modern'.

2. Sebuah karya arsitektur yang menghadirkan "kekinian" dalam menjawab

segala kebutuhan dan permasalahan yang ada dengan teknologi terbaru

yang telah hadir pada zaman ini.

3. Sebuah gaya arsitektur yang sudah tidak murni lagi karena terdapat

pencampuran dari berbagai macam langgam arsitektur.

Ciri arsitektur Modern Kontemporer :

1. Memiliki bagian muka bangunan yang luas dan halus, serta bentuk

geometris yang jelas yang sesuai dengan aliran fungsionalisme.

2. Menggabungkan berbagai pendekatan gaya yang berbeda untuk

menghasilkan arsitektural dengan gaya campuran yang halus.

3. Adanya pengadopsian dari berbagai langgam arsitektur yang meliputi

kesesuain iklim dan budaya.

4. Banyak menggunakan warna-warna natural, furniture yang digunakan

simple dan tetap menggunakan prinsip rasionalitas, efektifitas dan

efisiensi.

B. PROGGRAMING

B.1. Lokasi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101

Gambar.8
Site Denah Lokasi
(Sumber : analisa penulis 2009)

B. 2. Potensi Lingkungan

Alasan memilih lokasi tersebut adalah :

1. Pertimbangan Capaian

Lokasi strategis karena terletak di perempatan jalan ronggowarsito

dan jalan gajahmada yang menghubungkan jalan slamet riyadi dan jalan

yosodipuro serta berada sejalur dengan puro mangkunegaran yang

merupakan salah satu jalan central kota Surakarta sehingga mudah di capai

kendaraan dari arah manapun.

2. Pertimbangan Tekhnis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102

Lahannya cukup luas untuk area bangunan yang diperlukan dan

untuk area parkir dan merupakan lahan kosong. Saat ini merupakan lahan

yang dimiliki PT. Sritex.

3. Pertimbangan Lingkungan

Berdasarkan RUTRK tahun 1993-1013 kota Surakarta, wilayah ini

akan dikembangkan sebagai pusat perkantoran dan perdagangan untuk

mengurangi kepadatan bangunan di jalan Slamet Riyadi. Peran penting

dengan adanya Marketing Office Gallery akan memudahkan aktivitas

pembangunan di sekitar area ini yang mayoritas belum tertata dengan

benar. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi dan bahan

bangunan yang sesuai. Selain itu dengan memakai konsep modern

kontemporer ditengah-tengah situs kebudayaan Surakarta menjadikan nilai

tambah untuk menarik perhatian pengunjung.

B. 3. Status Kelembagaan

Status kelembagaan pada perencanaan dan perancangan desain

interior Marketing Office Gallery adalah lembaga atau usaha yang dimiliki

oleh pihak swasta single corporate yang bertujuan komersial namun

berada di bawah pengawasan Departemen Perindustrian dan perdagangan.

Usaha ini memberikan informasi akan peran penting pemanfaatan jasa

desain interior dalam merancang sebuah bangunan serta peluang

berinvestasi.

B. 4. Orientasi

Perencanaan dan perancangan lokasi Marketing Office Gallery ini

berfungsi untuk menampung suatu kegiatan yang mewadahi transaksi jual

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103

beli property dengan fasilitas yang mendukung yang memenuhi kelayakan

persyaratan sehingga kegiatan yang ada didalamnya dapat berlangsung

dengan baik. Orientasi di utamakan pada perencanaan dan perancangan

interior Area kantor dan area gallery proyek.

B. 5. Struktur Organisasi

Skema 4.1 : Struktur Organisasi Marketing Office Gallery di Surakarta

1.1. Deskripsi Pekerjaan


Setiap divisi memiliki tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang
berbeda beda, antara lain :
1.1.1. President Director :
Preseident Director merupakan pimpinan utama dalam perusahaan
yang memimiliki tugas dan kewajiban untuk menjalankan visi, misi,
dan seluruh aktivitas ( koordinasi, integrasi, sinkronasi, simplifikasi,
pengaturan, dan pengawasan) yang ada dalam perusahaan. Di dalam
menjalankan tugasnya President Director dibantu oleh Managing
Director dan Finance Director serta Project Manager.
1.1.2. Managing Director
Bertugas dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang
bersangkutan dengan Retail Division dan Marketing Division. Didalam

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104

menjalankan tanggung jawabnya pada Retail Division, Managing


Director dibantu oleh Project Manager dan empat orang staff dan
untuk Marketing Division dibantu oleh seorang Executive dan tiga
orang staff. Managing Director harus mempertanggung jawabkan
pekerjaannya kepada President Director.
1.1.3. Finance Director
Bertugas dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang
bersangkutan dengan purchasing, accounting dan HRD/ GA. Di dalam
menjalankan tanggung jawabnya tersebut Finance Director dibantu
oleh beberapa orang staff serta bertanggung jawab kepada President
Director.
1.1.4. Retail Division
1. Project Manager
- Merencanakan aktivitas penjualan produk.
- Mengorganisir tenaga-tenaga yang melaksanakan aktivitas
penjualan.
- Melaksanakan aktivitas penjualan.
- Mengontrol proses penjualan tersebut.
2. Sales
- Menawarkan berbagai produk yang ada kepada customer.
- Mencari custome.
- Menangani project berskala kecil yang terkait dengan bahan
bahan yang tersedia di retail seperti pembuatan curtain, pillow
dll.
3. Tukang Jahit
- Melakukan pekerjaan penjahitan sesuai order yang diberikan
4. Tukang Pasang
- Melakukan instalasi di lapangan
1.1.5. Marketing Division
1. Executive
- Mengontrol aktivitas pemasaran produk desain

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105

- Mengambil keputusan terhadap pemasaran berbagai produk


desain
- Menentukan target proyek
- Mengatur pembagian tugas
2. Staff Marketing
- Mencari klien
- Mempromosikan produk produk desain yang akan di
pasarkan
- Menangani proyek yang membutuhkan waktu cepat (short term
project)
1.1.6. Project Division
1. Head of Project Division
Dalam hal ini dipegang langsung oleh President Director,
yang bertugas :
- Mengatur dan mengawasi seluruh kinerja proyek.
- Mendistribusikan penanganan proyek proyek kepada Project
Manager (pembagian tugas).
- Mengontrol desain yang dibuat oleh Project Manager.
- Mengontrol kualitas dari sebuah proyek.
- Menyusun target proyek kedepannya.
- Mencari peluang peluang proyek proyek yang mungkin
dapat ditangani
- Memimpin rapat yang berhubungan dengan desain dan proyek.
2. Project Manager
- Bertindak sebagai seorang desainer
- Membuat time schedule
- Menentukan konsep yang sesuai dengan keinginan klien
- Membuat desain dan mempresentasikan desain kepada klien
- Membuat gambar kerja
- Menyusun quotation
- Berkoordinasi dengan pihak pihak yang terkait dengan
proyek seperti pihak arsitek, kontraktor, dan pekerja lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106

- Mengawasi kinerja dilapangan


- Melakukan serah terima kepada klien.
3. Assistant Project Manager
- Membantu pekerjaan Project Manager.
4. 3D Artistic
- Memvisualisasikan desain yang telah dibuat ke dalam bentuk
3D untuk diprensentasikan kepada klien.
1.1.7. Purchasing
1. Staff of Purchasing
- Bertanggung jawab dalam hal pemesanan barang barang dan
alat alat perkantoran
2. Inventory
- Memantau kondisi stok barang - barang
- Melakukan pembelian atau mencari barang barang yang tidak
ada di gallery.
3. Petugas Gudang
- Bertanggung jawab terhadap barang barang yang tersimpan
di dalam gudang, baik secara quantitas maupun kualitas.
- Administrasi barang yang keluar dan masuk gudang.
1.1.8. Acounting
1. Head of Acounting
- Mengatur dan mengendalikan keungan perusahaan.
- Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap keuangan
perusahaan
2. Staff of Acounting
- Membuat pembukuan pengeluaran dan pemasukan perusahaan
- Melaporkan hasil pembukuan ke Head of Accounting.
- Meneliti kebenaran dokumen dokumen keungan.
1.1.9. HRD/ GA
1. Head of HRD
- Bertanggung jawab terhadap administrasi kepegawaian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107

- Melakukan seleksi dan penempatan karyawan, memproses


promosi dan pemindahan karyawan.
- Pembinaan karier karyawan.
- Memantau disiplin karyawan.
2. General Assistant
- Membantu tugas - tugas Head of HRD.
3. Office Boy
- Bertugas membantu kegiatan yang berkaitan dengan urusan
rumah tangga perusahaan.
4. Driver
- Mengantar karyawan dan barang barang.
- Memelihara kondisi kendaraan.
5. Security
- Menjaga keamanan kantor.
2. Standard Operating Procedure
Dalam menjalankan setiap proyek yang terdapat Standard Operating
Procedure ( SOP ) dari awal masuknya proyek hingga selesai. Standard
Operating Procedure ( SOP) adalah sebagi berikut :
a. Tahap Proposal
- Membuat riset mengenai apa keinginan dan kebutuhan klien
- Peninjauan awal lapangan.
- Negosiasi dengan klien ( proposal disetujui atau ditawar )
b. Tahap Preliminary Desain
- Penyusunan konsep dan proposed image design
- Apabila proposed image design dan konsep telah disetujui, Marketing
Office Gallery menunggu gambar dari kontraktor untuk lanjut ke
tahap berikutnya.
c. Desain Development
- Layout tata ruang
- Desain Plafond
- Desain pola lantai
- Penentuan titik lampu, saklar, stop kontak, dll ( ME plan )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108

- Sketsa atau foto furniture terpilih.


- 3D perspektif
- Pemilihan material dan Color scheme board
d. Shop Drawing dan Estimasi
- Pembuatan gambar kerja
- Pembuatan JO ( Job Order) untuk curtain dan pillow.
- Penyusunan RAB
e. Pemesanan Material
- Setelah RAB disetujui, bagian purchasing melakukan pemesanan
material untuk kemudian diserahkan kepada tukang untuk dikerjakan
sesuai dengan JO
f. Supervisi
- Pengecekan lapangan secara berkala untuk mengawasi kinerja
kontraktor di lapangan.
B. 6. Sistem Operasional

Sistem operasional Marketing Office Gallery memakai waktu

operasional kerja sebagai berikut :

Senin Jumat : 08.00 17.00 WIB

Sabtu & Minggu : 10.00 21.00 WIB

Sistem Operasional Solo Marketing Gallery memakai dua jam

kerja yaitu sift pagi dan sift malam. Adapun perincian pergantian

karyawan yaitu :

Senin Jumat : Diisi oleh seluruh kegiatan perkantoran dan kegiatan

umum yang mendukung pemasaran serta melayani

konsultasi dan administrasi property.

Sabtu & Minggu : Kegiatan perkantoran tidak diadakan pada akhir pekan

ini kegiatan dikhususkan pada kegiatan launching

property dan menarik investor sebanyak-banyaknya


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109

kegiatan umum seperti kegiatan entertainment banyak

terlihat selain itu pada hari ini Marketing Office Gallery

juga melayani administrasi property namun tidak

melayani konsultasi property.

B. 7. Program Kegiatan

a. Kegiatan Obyek TA

Program kegiatan yang diwadahi berupa:

1. Kegiatan Jasa

Kegiatan Jasa ini berupa pelayanan konsultasi mengenai

perencanaan dan perancangan interior yang dapat disesuaikan

dengan budget dan kebutuhan ruang yang diinginkan serta

memberikan jasa desain produk yang dapat dinikmati pengunjung.

Dengan adanya kegiatan konsultasi interior ini diharapkan

pengunjung menjadi tertarik untuk mengunjungi Marketing Office

Gallery ini.

2. Kegiatan informasi

Marketing Office Gallery mewadahi kegiatan yang

berhubungan informasi mengenai pemilihan dan penerapan

material yang tepat sesuai dengan fungsi pemakaian dan

karakteristiknya serta memberikan informasi mengenai

perkembangan kualitas desain interior yang selalu mengalami

perubahan. Dengan demikian masyarakat akan lebih mengenal

peran penting desain interior dan akan menaruh kepercayaan

perancangan pada Marketing Office Gallery.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110

3. Kegiatan administrasi

Seperti pada institusi lainnya, administrasi memiliki peran

baik secara keuangan, managemen pemasaran dan lain sebagainya.

Kegiatan administrasi difokuskan pada kegiatan pendataan

kebutuhan produk yang keluar dan masuk kantor, jumlah klien

yang telah bergabung untuk berinvestasi serta kondisi keuangan

perusahaan dalam beberapa kurun waktu.

4. Kegiatan Edukasi

Merupakan sarana pembelajaran tentang penyuluhan,

perkenalan dan pembelajaran mengenai bidang desain interior

kepada para remaja yang akan berminat dan yang sedang menekuni

bidang ini. Serta memberikan pengetahuan kepada pengunjung

akan peran penting bidang desain interior dalam perencanaan.

5. Kegiatan Entertainment

Kegiatan ini berupa mendukung kegiatan pemasaran yaitu

dengan menggelar kegiatan launching produk rancangan desain

interior yang terbaru dari Marketing Office Gallery yang digelar

pada akhir pekan.

6. Kegiatan Perkantoran

Marketing Office Gallery merupakan kegiatan perkantoran

yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan desain

interior, pemasaran produk interior dan penerapan proyek desain

interior di lapangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111

b. Kagiatan Manusia

Kegiatan manusia yang diadakan/ direncanakan dalam

perencanaan dan perancangan ini berupa:

1. Transaksi Jual beli produk interior.

2. Pameran Gallery karya-karya desain interior baik berupa karya 2-

dimensi maupun karya 3-dimensi.

3. Memberikan pelayanan konsultasi perancangan interior dengan

konsultan ahli.

4. Merupakan kegiatan perkantoran yang bergerak dibidang

perancangan interior dan pemasaran.

5. Mengadakan pertemuan/ seminar tentang peran penting desain

interior dalam perancangan.

B. 8. Koleksi benda-benda inventaris

No. furniture Fungsi

1. Meja resepsionis Sebagai meja menempatkan buku tamu dan


brosure perusahan.
2. Executive desk Sebagai meja kerja pimpinan dan
karyawan.
3. Kursi Sebagai alas duduk karyawan dan
pengunjung.
4. Filling Cabinet Untuk menyimpan file-file dan dokumen-
dokumen penting perusahaan.
5. Almari Untuk menyimpan buku-buku interior dan
buku-buku penting perusahaan.
6. Maquet display Untuk meletakkan maket perancangan
dalam skala tertentu.
7. Product display Untuk meletakkan produk-produk interior

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112

yang akan dipamerkan.


8. LED screen Untuk mendukung kegiatan pemasaran
produk dan perusahaan.
9. Proyektor Untuk mendukung kegiatan presentasi.
10. White board Papan untuk mendukung kegiatan rapat dan
presentasi.
11. Sofa Sebagai alas duduk pengunjung dan
karyawan dalam keadaan santai.
12. Kitchen-set Sebagai tempat untuk mempersiapkan dan
membuat makanan dan minuman untuk
pengunjung dan karyawan.
13. Brochure display Sebagai tempat untuk meletakkan brosur-
brosur desain produk dan karya
perancangan.
Tabel.2
Koleksi benda-benda inventaris
(Sumber : analisa penulis 2009)

B. 9. Fasilitas Ruang

No. Ruang Pelaku Kegiatan Fasilitas


1. Front Office - Pimpinan - melakukan pemeriksaan keamanan. - meja security
- Karyawan - absen kehadiran bagi pimpinan dan - kursi
- Pengunjung karyawan. - security system
- finger print
- telepon
2. Lobby - Pimpinan Untuk pengunjung mendapatkan - meja resepsionis
- Karyawan sambutan, mengisi buku tamu, - barstool
- Pengunjung mendapatkan pelayanan informasi. - filling cabinet
- papan logo
perusahaan.
- Komputer
- telepon
3. Gallery - pimpinan melakukan pengecekan display - display brosur
Proyek gallery dan kondisi pemasarannya. - wall display
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113

- Staff Melayani dan memberikan informasi - display maket


Marketing mengenai keunggulan produk-produk - produk display
yang ada pada gallery proyek. - LED screen
- pengunjung melihat-lihat koleksi desain dan
mendapatkan informasi mengenai
desain marketing office gallery.
4. R.Konsultasi - Konsultan melayani pengunjung mengenai - Meja Konsultasi
Ahli solusi permasalahan perancangan desain - Kursi
interior dan menghitungkan tafsiran - Komputer
anggaran biaya. - logo Produk
- Pengunjung mendapatkan pengarahan dan jalan - telepon
keluar mengenai permasalahan
perancangan desain interior.
5. Lounge - Staff Admin melayani pembayaran transaksi jual - Meja Staff Admin
beli secara langsung. - Kursi
- Pengunjung mendapatkan area duduk untuk - Komputer
bersantai, melakukan pembayaran - Telepon
transaksi jual beli secara langsung, - Sofa
menikmati fasilitas entertainment yang - Lounge Table
disediakan Marketing Office Gallery - Lounge chair
- Bar Table
- Bar Stool
-Rak
- Standing TV
backdrop
6. R.Presentasi - Staff memberikan informasi secara detail - glass board
Marketing mengenai desain karya Marketing - meja presentasi
Office Gallery secara detail dalam - proyektor
bentuk powerpoint. - TV panel
- Pengunjung mendapatkan informasi yang lebih - kursi
terperinci mengenai proyek - meja
perancangan desain interior.
7. R.Rapat - Pimpinan - melakukan diskusi-diskusi membahas - meja rapat
- Karyawan mengenai permasalahan-permasalahan - kursi
yang dihadapi seputar proyek dan - almari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114

kondisi perusahaan. - glass board


- proyektor
8. R.Pimpinan - pimpinan - melakukan aktivitas pekerjaan kantor. - Executive desk
- almari
- kursi
- sofa
-filling cabinet
- komputer
9. Office Area - Karyawan - melakukan aktivitas pekerjaan kantor - executive desk
sesuai devisinya masing-masing. - kursi
- filling Cabinet
-komputer
10. Stage - Staff - Mengadakan kegiatan-kegiatan - Soundsystem
Marketing promosi produk. - grand piano
- Pengunjung - Mendapatkan pelayanan entertainment - LED screen
dan melihat acara launching produk.
11. Pantry - Karyawan - menyiapkan dan membuat makanan - kitchen set
dan minuman untuk pengunjung, - meja
pimpinan dan karyawan. - Kursi
- Telepon.
12. R.Karyawan - Karyawan - melakukan persiapan sebelum kerja - Kursi
dan bersantai sejenak dari pekerjaan - Meja
kantor. - Locker
13. Gudang - Karyawan - menyimpan dan mensortir barang - almari
yang keluar masuk perusahaan. - rak
- Mendata barang yang keluar dan
masuk.
14. Lavatory - Pimpinan - Sarana MCK - Closet
- Karyawan - Washtafel
-Pengunjung
Tabel.4
Fasilitas Ruang
(Sumber : analisa penulis 2009)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115

B.10. Besaran Ruang

No. Ruang Kebutuhan Ruang Luas


1. Front Office Sirkulasi 4 orang = (1.25x4)+(1.25x4x25%) 11.4 m
= 5+1.25 = 6.25
Furniture :
- Meja Security : (2x0.9)x1= 1.8
- Kursi : (0.5x0.5)x2= 0.5
Total Furniture = 2.3
Toleransi = 25%x2.3= 0.575
Total Semua = 2.3+0.575 = 2.875
Jadi = 6.25 + 2.875 = 9.125
Toleransi Barang = 25% x 9.125 = 2.28125
Kebutuhan Ruang = 9.125 + 2.28125 = 11.40625 m
2. Lobby Sirkulasi 6 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%) 26.4 m
= 12.5 + 3.125 = 15.625
Furniture :
- Meja Resepsionis : (0.6x2.5)x1 = 1.5
- Barstool : (0.45x0.45)x2 = 0.405
- Filling Cabinet : (0.6x0.6)x4 =1.44
- Logo Perusahaan : (0.3x3.5)x1= 1.05
Total Furniture = 4.395
Toleransi = 25%x4.395= 1.09875
Total Semua = 4.395+1.09875 = 5.49375
Jadi = 15.625 + 5.49375 = 21.11875
Toleransi Barang = 25% x 21.11875 = 5.2796875
Kebutuhan Ruang = 21.11875+ 5.2796875
= 26.3984375 m
3. Gallery Sirkulasi 100 orang 245.7 m
Proyek = (1.25x100)+(1.25x100x25%)
= 125+31.25 = 156.25
Furniture :
- Display Brosur : (0.5x2.8)x2= 2.8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116

- Wall Display 1: (0.1x6)x2= 1.2


- Wall Display 2 : (0.2x3)x2= 1.2
- Wall Display 3 : (0.3x3)x3= 2.7
- Display Maket 1 : (1.8x1.8)x3= 9.75
- Display Maket 2 : (2.5x2.5)x1= 6.25
- Display Produk 1 : (0.6x2)x2= 2.4
- Display Produk 2 : (0.5x2)x3= 3
- Display Produk 3 : (0.3x1.5)x4= 1.8
- LED screen : (0.3x2)x2= 1.2
Total Furniture = 32.3
Toleransi = 25%x32.3= 8.075
Total Semua = 32.3+8.075 = 40.275
Jadi = 156.25 + 40.275 = 196.525
Toleransi Barang = 25% x 196.525 = 49.13125
Kebutuhan Ruang = 196.525 + 49.13125
= 245.65625 m
4. R.Konsultasi Sirkulasi 3 orang = (1.25x3)+(1.25x3x25%) 28.4 m
= 3.75+0.9375 = 4.6875
Furniture :
- Meja Konsultasi : (0.6x1.8)x1= 1.08
- Kursi Kerja: (0.6x0.6)x1= 0.36
- Kursi : (0.5x0.5)x2= 0.5
- Filling Cabinet : (0.6x0.6)x1= 0.36
Total Furniture = 2.3
Toleransi = 25%x2.3= 0.575
Total Semua = 2.3+0.575 = 2.875
Jadi = 4.6875 + 2.875 = 7.5625
Toleransi Barang = 25% x 7.5625 = 1.890625
Kebutuhan Ruang = 7.5625 + 1.890625
= 9.453125 m
Kebutuhan untuk 3 ruang = 3x9.453125 m
= 28.359375 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117

5. Area Sirkulasi 60 orang = (1.25x60)+(1.25x60x25%) 191.7 m


Lounge = 75+18.75 = 93.75
Furniture :
- Sofa 1 : (2x0.8)x4= 6.4
- Sofa 2: (1x0.8)x36= 28.8
- Lounge Table = (0.5x1)x10= 5
- Meja Admin= (0.6x1.8)x1= 1.08
- Kursi Kerja= (0.6x0.6)x2= 0.72
- Bar Table= (0.6x3)x1= 1.8
- Bar Stool= (0.5x0.5)x6= 1.5
- Rak= (0.6x3)x1= 1.8
- Standing TV backdrop = (0.3x1)x2= 0.6
Total Furniture = 47.7
Toleransi = 25%x47.7= 11.925
Total Semua = 47.7+11.925 = 59.625
Jadi = 93.75 + 59.625 = 153.375
Toleransi Barang = 25% x 153.375 = 38.34375
Kebutuhan Ruang = 153.375 +38.34375
= 191.71875 m
6. R.Presentasi Sirkulasi 20 orang = (1.25x20)+(1.25x20x25%) 160.6 m
= 25+6.25 = 31.25
Furniture :
- Meja Presentasi : (0.6x0.6)x1= 0.36
- Tv Panel : (0.5x6)x1= 3
- Meja Audience: (0.8x0.8)x9= 5.76
-Kursi: (0.8x0.8)x27= 17.28
Total Furniture = 26.4
Toleransi = 25%x26.4= 6.6
Total Semua = 26.4+6.6 = 33
Jadi = 31.25 + 33 = 64.25
Toleransi Barang = 25% x 64.25 = 16.0625
Kebutuhan Ruang = 64.25 + 16.0625= 80.3125 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118

Kebutuhan 2 Ruang = 160.625


7. R.Rapat Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%) 64.7 m
= 12.5+3.125 = 15.625
Furniture :
- Meja Rapat : (2x0.9)x1= 1.8
- Kursi : (0.6x0.6)x10= 3.6
- Almari : (0.6x3)x1= 1.8
- Filling Cabinet : (0.5x0.5)x4= 1
Total Furniture = 8.2
Toleransi = 25%x8.2= 2.05
Total Semua = 8.2+2.05 = 10.25
Jadi = 15.625 + 10.25 = 25.875
Toleransi Barang = 25% x 25.875 = 6.46875
Kebutuhan Ruang = 25.875 + 6.46875= 32.34375 m
Kebutuhan 2 ruang= 64.6875
8. R.Pimpinan Sirkulasi 3 orang = (1.25x3)+(1.25x3x25%) 50.3 m
= 3.75+0.9375 = 4.6875
Furniture :
- Executive desk : (2x0.9)x1= 1.8
- Kursi kerja: (0.6x0.6)x3= 1.08
- Almari : (0.6x2.5)x1= 1.5
- Sofa : (0.8x2)x1= 1.6
- side table : (0.6x0.6)x1= 0.36
- Filling Cabinet = (0.6x0.6)x2= 0.64
Total Furniture = 6.98
Toleransi = 25%x6.98= 1.745
Total Semua = 6.98+1.745 = 8.725
Jadi = 4.6875 + 8.725 = 13.4125
Toleransi Barang = 25% x 13.4125 = 3.353125
Kebutuhan Ruang = 13.4125 +3.353125
= 16.765625 m
Kebutuhan 3 Ruang = 50.296875
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119

9. Office Area Sirkulasi 15 orang = (1.25x15)+(1.25x15x25%) 249 m


= 18.75+4.6875 = 23.4375
Furniture :
- Executive desk : (1.8x0.8)x15= 21.6
- Kursi : (0.6x0.6)x15= 5.4
- Filling Cabinet : (0.6x0.6)x15= 5.4
- Side Table : (0.6x0.6)x1= 0.36
- sofa : (1x0.8)x2= 1.6
Total Furniture = 34.36
Toleransi = 25%x34.36= 8.59
Total Semua = 34.36+ 8.59= 42.95
Jadi = 23.4375+ 42.95= 66.3875
Toleransi Barang = 25% x 66.3875 = 16.596875
Kebutuhan Ruang = 66.3875+ 16.596875
= 82.984375 m
Kebutuhan 3 Ruang = 248.953125
10. Stage Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%) 25.9 m
= 12.5+3.125 = 15.625
Furniture :
- Sound system : (0.6x0.6)x4= 1.44
- Grand Piano : (1.2x1.2)x1= 1.44
- LED screen : (0.6x1)x2= 1.2
Total Furniture = 4.08
Toleransi = 25%x4.08= 1.02
Total Semua = 4.08+1.02 = 5.1
Jadi =15.625 + 5.1 = 20.725
Toleransi Barang = 25% x20.725 = 5.18125
Kebutuhan Ruang = 20.725+ 5.18125
= 25.90625 m
11. Pantry Sirkulasi 6 orang = (1.25x6)+(1.25x6x25%) 21.3 m
= 7.5+1.875 = 9.375
Furniture :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120

- Kitchen set : (0.6x3)x1= 1.8


- Kursi : (0.5x0.5)x4= 1
- Meja : (0.8x1)x1= 0.8
- Almari es : (0.6x1)x1 = 0.6
- Side Table : (0.6x0.6)x1 = 0.36
- Sofa : (0.8x2)x1= 1.6
Total Furniture = 6.16
Toleransi = 25%x6.16= 1.54
Total Semua = 6.16+1.54 = 7.7
Jadi = 9.375 + 7.7 = 17.075
Toleransi Barang = 25% x 17.075= 4.26875
Kebutuhan Ruang = 17.075 + 4.26875
= 21.34375 m
12. R.Karyawan Sirkulasi 8 orang = (1.25x8)+(1.25x8x25%) 23.6 m
= 10+2.5 = 12.5
Furniture :
- Locker : (0.5x3)x1= 1.5
- Kursi : (0.5x0.5)x8= 2
- Meja : (0.8x1)x2= 1.6
Total Furniture = 5.1
Toleransi = 25%x5.1= 1.275
Total Semua = 5.1+ 1.275= 6.375
Jadi = 12.5 + 6.375 = 18.875
Toleransi Barang = 25% x 18.875 = 4.71875
Kebutuhan Ruang = 18.875 + 4.71875= 23.59375 m
13. Gudang Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%) 30 m
= 12.5+3.125 = 15.625
Furniture :
- Rak : (1.5x0.6)x5= 4.5
- Almari : (1.8x0.6)x2= 2.16
Total Furniture = 6.66
Toleransi = 25%x6.66= 1.665
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121

Total Semua = 6.66+ 1.665= 8.325


Jadi = 15.625 + 8.325= 23.95
Toleransi Barang = 25% x 23.95= 5.9875
Kebutuhan Ruang = 23.95 + 5.9875= 29.9375 m
14. Lavatory Sirkulasi 8 orang = (1.25x8)+(1.25x8x25%) 35.4 m
= 10+2.5 = 12.5
Furniture :
- Washtafel : (0.75x0.46)x3= 1.035
- Closet : (0.7x0.41)x4= 0.287
Total Furniture = 1.322
Toleransi = 25%x1.322= 0.3305
Total Semua = 1.322+0.3305 = 1.6525
Jadi = 12.5 + 1.6525= 14.1525
Toleransi Barang = 25% x 14.1525 = 3.538125
Kebutuhan Ruang = 14.1525 + 3.538125
= 17.690625 m
Kebutuhan 2 Ruang = 35.38125
TOTAL 1164.4
Tabel.4
Besaran Ruang
(Sumber : analisa penulis 2009)

B.11. Sistem Organisasi ruang

a. Organisasi Ruang Publik/ Utama

Lounge area

Gallery Proyek

Area Display Ruang Ruang


Lobby Konsultasi Presentasi

Front Office

commit to user
ME
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122

Skema 5.1 : Organisasi Ruang Publik

b. Organisasi Ruang Penunjang

R. Pimpinan

Lavatory R. Admin

Lobby
R. Karyawan R. Konsultasi

Show Unit Display


Front Office

ME

Skema 5.2 : Analisa Organisasi Ruang Penunjang

c. Organisasi Ruang Pimpinan

R. Pimpinan
R.Staff
Karyawan
R.Rapat Lobby

Lavatory

Front Office

ME

Skema 5.3 : Pola Kegiatan pimpinan

B.12. Sistem Sirkulasi

Pola Sirkulasi yang direncanakan berupa pola sirkulasi langsung yang

menuju ketempat tujuan. Hal ini dimaksudkan agar efisien waktu dan tempat serta

pengunjung segera mendapatkan yang diinginkan. Alur yang lurus dapat menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123

unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang.

Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak pemekaran

dan pertumbuhan karena jarak yang menunjang.

Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan

pencapaian ukuran luas.

Gambar 9.1
Bagan Sirkulasi Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)

Gambar 9.2
Bagan Sirkulasi Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124

B.13. Hubungan Antar Ruang

KETERANGAN :
BERHUBUNGAN LANGSUNG
BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG

TIDAK BERHUBUNGAN

Skema Bagan 6.1


Hubungan Antar Ruang Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)

KETERANGAN :

BERHUBUNGAN LANGSUNG

BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG

TIDAK BERHUBUNGAN

Skema Bagan 6.2


Hubungan Antar Ruang Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125

B.14. Zoning & Grouping

Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas

pertimbangan sifat dari kegiatan dan kepentingannya. Untuk menentukan

kelompok dari suatu ruang yang harus diperhatikan adalah :

a. Sirkulasi pengunjung, pemain, tknisi dan pengelola.

b. Pola pencapaian aktifitas didalam ruang.

c. Tingkat kegunaan dan sifat ruang.

d. Tingkat privasi, keamanan dan kenyamanan.

Kriteria penentuan tersebut dengan pertimbangan

a. Zona Publik

1) Untuk umum

2) Mudah dicapai oleh pengunjung

3) Tingkat ketenangan rendah.

b. Zona Semi Privat

1) Mudah dicapai

2) Diperuntukkan bagi pemain dan teknisi

3) Tingkat ketenangan cukup

4) Efisiensi tinggi

c. Zona Privat

1) Digunakan bagi pengelola, pemain, dan tehnisi

2) Mudah dicapai oleh pengelola, pemain dan teknisi

3) Tingkat ketenangan tinggi

d. Zona Servis

1) Sebagai area pelayanan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126

2) Mudah dicapai dari luar

3) Sebagai pendukung fasilitas utama

4) Mudah dalam pengawasan

5) Tidak menggunakan fasilitas utama

Gambar 10.1
Zoning Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)

Gambar 10.2
Zoning Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127

Gambar 10.3
Grouping Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128

Gambar 10.4
Grouping Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)

C. KONSEP DESAIN

1. Ide Dasar Desain

Ide dasar desain perencanaaan dan perancangan Marketing Office Gallery

ini muncul dari fakta bahwa dunia property khususnya bidang interior tidak begitu

populer dikalangan masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya. Adanya Marketing

Gallery yang memiliki fasilitas pendukung yang lengkap diharapkan mampu

membawa perubahan baru bagi kota Surakarta khususnya dalam pembangunan

dan tata letak kota agar kota Surakarta dapat mengikuti perkembangan dunia

property seperti di ibu kota Jakarta, Bali dan Surabaya namun tetap

mempertahankan nilai kebudayaan Surakarta yang telah melekat dan merupakan

ikon dari Kota Surakarta untuk menarik wisatawan. Gallery diadakan untuk

menarik rasa penasaran dan kekaguman pengunjung mengenai keindahan tata

letak ruang dan pertimbangan keuntungan yang didapat apabila berinvestasi.

2. Atmosfir Desain Interior

Penerapan ide dan tema desain akan nampak dalam atmosfer desain

berupa suasana yang akan ditampilkan. Desain pada Marketing Office Gallery

menerapkan suasana desain yang stylish dengan permainan warna-warna cerah

untuk memunculkan kesan fresh sehingga kegiatan perkantoran tidak cenderung

membosankan. Atmosfer desain pada area publik menerapkan desain suasana

yang dapat membingkaikan view diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai

dari dalam ruangan begitu juga sebaliknya. Perancangan desain Marketing Office

Gallery memakai material kaca, baja, stainlesstail, gypsum dengan memberi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129

sedikit sentuhan graphic art untuk mendukung kegiatan promosi. Sedangkan

atmosfer desain pada ruang- ruang yang membutuhkan privasi memakai warna-

warna kontemporer yang bersifat fresh.

3. Desain Layout

Layout merupakan desain ruang yang mengatur posisi atau peletakan

ruang berdasarkan pengorganisasian ruang dan keterkaitan antar ruang yang

disertai dengan pengaturan perabot barang seperti furniture untuk sirkulasi

pengguna ruang.

4. Desain Pembentuk Ruang

a. Lantai

No Ruang Bahan Lantai


1 Front Office Lantai marmer 60x60cm warna putih.
Aksen :
Lantai granit 60x60cm berwarna hitam.
Keramik 30x30cm berwana kuning.
2 Lobby Lantai marmer 60x60cm berwarna krem
Aksen :
Lantai marmer 60x60cm berwarna orange
3 Gallery Proyek Lantai marmer 60x60cm berwarna krem
Lantai marmer 60x60cm berwarna coklat muda
Aksen :
Lantai marmer 60x60cm berwarna orange.
4 Ruang Konsultasi Lantai marmer ukuran 60x60cm warna putih.
5 Lounge Area Lantai marmer 60x60cm warna putih
Aksen :
Lantai granit 30x30cm berwarna hitam
6 R. presentasi Lantai wall to wall carpet warna merah
7 R. Rapat Lantai marmer 30x30cm warna putih

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130

8 R. Pimpinan Lantai marmer ukuran 60x60 cm warna putih


9 Office Area Lantai wall to wall carpet warna biru.
10 Stage Lantai parquet warna coklat muda.
11 Pantry Lantai marmer warna putih.
12 R. Karyawan Lantai Keramik ukuran 30x30cm warna putih
13 Gudang Lantai Keramik ukuran 30x30cm warna putih
14 Lavatory Lantai marmer ukuran 30x30cm warna putih dan
granit 30x30cm warna hitam.
Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai

b. Dinding

No Ruang Bahan Dinding


1 Front Office Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
2 Lobby Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
3 Gallery Proyek Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
4 Ruang Konsultasi Batu-bata finishing cat wana kuning
5 Lounge Area Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
6 R. presentasi Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
digital printing
7 R. Rapat Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
digital printing.
8 R. Pimpinan Batu-bata finishing cat warna putih
9 Office Area Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
warna-warna primer.
10 Stage -
11 Pantry Batu-bata finishing cat warna putih
12 R. Karyawan Batu-bata finishing cat warna putih
13 Gudang Batu-bata finishing cat warna putih
14 Lavatory Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
digital printing.
Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding

c. Langit Langit

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131

No Ruang Bahan Langit-langit


1 Front Office Kaca Transparan dan aluminium warna silver
2 Lobby Gypsumboard ukuran 9mm finishing cat warna
kuning, hijau, orange
3 Gallery Proyek - Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna
putih dan merah.
- Aksen :
Lumber ceiling warna coklat tua
4 Ruang Konsultasi Gypsumboard ukuran 9mm finishing cat warna
putih
5 Lounge Area - Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna
putih.
- Aksen :
Lumber ceiling warna coklat tua
6 R. presentasi Lumber ceiling warna coklat tua
7 R. Rapat Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
8 R. Pimpinan - Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna
putih.
- Aksen :
Lumber ceiling warna coklat tua
9 Office Area Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
10 Stage Lumber ceiling warna coklat tua
11 Pantry Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
12 R. Karyawan Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
13 Gudang Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
14 Lavatory Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-Langit

5. Desain Interior Systems

a. Pencahayaan

No Ruang Pencahayaan
1 Front Office Alami : Cahaya Matahari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132

Buatan :
Down Light warna putih 15 Watt, Lampu TL.
Uplighting warna kuning
Spotlighting kuning
2 Lobby Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih9 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Light
3 Gallery Proyek Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Lighting
4 R.Konsultasi Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih9 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
5 Lounge Area Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Lighting
6 R. Presentasi Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL
Spotlight warna kuning
7 R. Rapat Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
TL
8 R. Pimpinan Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
133

TL
9 Office Area Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
TL
10 Stage Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Lighting
11 Pantry Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL, Hanging Lamp
12 R.Karyawan Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL
13 Gudang Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt
14 Lavatory Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL
Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan

b. Penghawaan

No Ruang Penghawaan
1 Front Office Alami : pintu.
Buatan : AC Central
2 Lobby Alami : pintu.
Buatan : AC Central
3 Gallery Proyek Alami : -
Buatan : AC central
4 R. Konsultasi Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Split

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
134

5 Lounge Alami : -
Buatan : AC Central, window AC
6 R. Presentasi Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
7 R. Rapat Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Split
8 R. Pimpinan Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Split
9 Office Area Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
10 Stage Alami : -
Buatan : AC Central, window AC
11 Pantry Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
12 R.Karyawan Alami : Ventilasi udara pintu.
Buatan : AC Central
13 R. Karyawan Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
14 Gudang Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
15 Lavatory Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan

c. Akustik

No Ruang Akustik
1 Front Office Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
2 Lobby Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
3 Greenhouse Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135

4 Gallery Proyek Alami : pohon


Buatan : Kaca, Dinding
5 R. Konsultasi Alami : -
Buatan : Dinding,
6 Area Lounge Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.
7 R. Presentasi Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Karpet, Kayu
8 R. Rapat Alami :-
Buatan : Kaca, Dinding
9 R. Pimpinan Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Karpet.
10 Office Area Alami : -
Buatan : Dinding, Kaca, Karpet.
11 Stage Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.
12 Pantry Alami : -
Buatan : Dinding, Karpet
13 R. Karyawan Alami : -
Buatan : Dinding
14 Gudang Alami : -
Buatan : Dinding
15 Lavatory Alami : -
Buatan : Dinding
Tabel 6.3 : Tabel Akustik

6. Desain Furniture

Perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery menggunakan

Desain Furniture yang memakai standart furniture untuk kantor, untuk

furniture pada area publik mayoritas menggunakan stainlesstail dengan

perpaduan kayu dan kaca. Untuk Sofa memakai upholstry dengan warna-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
136

warna cerah yang dikombinasikan dengan warna hitam atau putih. Mayoritas

furniture memakai finishing cat duco dan HPL.

7. Desain Elemen Estetis

Dalam merancang desain interior baik dalam bentuk furniture, ceiling,

floor plan harus memperhatikan bahan, bentuk, ukuran standart yang mendukung

terbentuknya kesatuan (unity), penonjolan ( point of interest ) dan keseimbangan

(Balance). Hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang interior

baik secara individu maupun kelompok.

8. Skema Bahan & Skema Warna

Pemilihan bahan dan warna dalam desain interior Marketing Office

Gallery ini memilih warna-warna yang fresh dan cerah untuk mewakili tema

kontemporer seperti : warna orange, kuning, merah, biru, hijau yang dipadukan

warna putih. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan berupa kaca, besi, baja,

stainlesstail, yang dipadukan dengan graphic design berupa pemasangan floor

graphic, wall banner serta modern art glass untuk mewakili tema modern.

9. Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan system :

a. Satpam yang berjaga 24 jam dengan sistem sift

b. Pemasangan Kamera pengintai/CCTV

c. Automatic Doors

d. Keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan disediakannya

tabung hidrant.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
137

Selain system pengaturan fisik bangunan terhadap kenyamanan, yang

perlu diperhatikan juga yaitu mengenai dampak desain terhadap faktor keamanan,

seperti bahaya kejahatan, bencana dan kebakaran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

KEPUTUSAN DESAIN

A. KESIMPULAN DESAIN

Perencanaan dan perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery

ini merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak

dibidang property dimana didalamnya terdapat space untuk kegiatan pameran dan

promosi pengenalan bidang desain interior. Marketing Office Gallery memiliki

fasilitas-fasilitas pelayanan seperti gallery proyek untuk memamerkan produk-

produk desain interior baik berupa karya 2-dimensi maupun karya 3-dimensi,

ruang konsultasi untuk sarana berkonsultasi antara konsultan ahli dan klien dalam

menyelesaikan permasalahan proyek, Lounge area yang memiliki stage untuk

kegiatan promosi dan launching produk, ruang presentasi yang menyediakan

sarana informasi lengkap seputar perancangan desain interior. Desain

direncanakan akan berada di perempatan jalan Ronggowarsito dan jalan

Gajahmada di kota Surakarta sebab tempat sebab tampat ini sangat strategis dan

cukup komersial karena dekat dengan situs kebudayaan Surakarta dan 3 Hotel

besar di Surakarta.

Dalam desain Perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery

ini menerapkan konsep Modern Kontemporer. Unsur-unsur Stylish sangat

dominan dalam desain ini seperti kaca, Aluminium, Stainlesstail, Warna-warna

Cerah, Permainan Lampu.

Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan dan perancangan

Marketing Office Gallery adalah :

commit to user

138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
139

a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat

menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah

dikenal oleh masyarakat.

b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing

Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.

c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan

alam sekitar.

d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan

mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik

dan teratur.

Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery

ini yaitu tema Glasses Frame dengan penerapan gaya modern-kontemporer

yang dipadukan dengan sentuhan graphic design. Adapun karakteristik arsitektur

Modern, yaitu :

- Memiliki layout ruang terbuka dan lega.

- Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting.

- Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja.

- Bentuk pintu dan jendela tipikal.

- Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai

daya tarik pada bangunan.

- Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry

terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium,

panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal

bergelombang).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
140

Adapun cirri-ciri Arsitektur kontemporer, yaitu ;

- Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan

kompleks.

- Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik

bangunan.

- Permainan tekstur sangat diutamakan.

B. SARAN

Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan

mampu memberikan manfaat untuk memperluas pandangan dalam konsep

perencanaan dan perancangan interior sehingga dapat menyusun desain yang lebih

baik dan tepat sesuai latar belakang dan sasaran. Selain itu dapat mengembangkan

ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang suatu interior yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi dari ruang-ruang yang ada.

Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan

mampu untuk memberikan sebuah masukan dan perubahan ke arah yang lebih

baik kedepannya dan bukan berarti karya ini adalah sempurna akan tetapi masih

memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun kepada semua pihak.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai