Anda di halaman 1dari 12

A.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) untuk calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
adalah di perusahaan PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP)
dengan data-data sebagai berikut:

Nama : PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP)


Alamat : Jln Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau
Tanggal : 10 Agustus 2022
Waktu : 10:00 – 11.30 WIB

B. Dasar Hukum
 K3 Secara Umum
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Keputusan
Menteri tentang K3
2. UU NO. 13 TAHUN 2003 tentang tenaga kerja
3. Peraturan Pemerintan No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 tahun 2014 tentang Pedoman
Penilaian SMK3.
5. Permenaker No. 04 th 1987 tentang P2K3 serta tata cara penunjukan
Ahli K3
6. Permen No.02 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban
dan
Wewenang Ahli K3
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 05 tahun 2018 tentang K3
Lingkungan Kerja
8. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 187 tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Ditempat Kerja
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 tahun 2020 tentang K3
Pesawat
angkat dan Angkut
10. SE. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.01/DJPPK/VI/2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 bagi Petugas dan Operator
Pesawat Uap, Pesawat Tenaga dan Produksi, Pesawat Angkat dan
Angkut.
11. Permenakertrans No 4/Men/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan APAR
12. PERMENAKER 02 Tahun 1982 tentang kualifikasi juru las ditempat kerja
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat
Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) adalah
anggota dari RGE Group yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun
1973. Di bawah kepemimpinannya, RGE Group telah berkembang menjadi
kelompok usaha global yang mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan,
dengan total aset lebih dari US$ 25 miliar serta jangkauan penjualan di
seluruh dunia.
Melalui anak perusahaannya di Indonesia, Grup APRIL mulai
mengembangkan perkebunan di Provinsi Riau, Sumatera dan membangun
pabrik di Pelalawan Kerinci dari 1993. Pada saat itu, Kerinci adalah rumah
bagi 200 kepala keluarga saja. Populasi ini tumbuh menjadi lebih dari
200.000 jiwa pada tahun 2010 karena pengembangan dan diversifikasi
bisnis Grup APRIL mengubah Kerinci menjadi pusat sosial dan komersial
daerah di provinsi tersebut.
Grup APRIL memulai produksi bubur kertas komersial pada tahun
1995, diikuti oleh produksi kertas komersial pada tahun 1998. Pertumbuhan
wilayah ini mencerminkan pertumbuhan operasional Grup APRIL di
Indonesia, dengan pembentukan Kabupaten Pelalawan pada tahun 1999
dan kemudian kotamadya Kerinci pada tahun 2001. Pertumbuhan Kerinci
yang pesat ini kemudian memungkinkannya dibagi menjadi tiga wilayah
pada tahun 2005.
Pada tahun 2010, kegiatan operasional kehutanan Grup APRIL
memberikan kontribusi sebesar 6,9 persen pada total perekonomian
Provinsi Riau. Grup APRIL telah menciptakan sekitar 90.000 lapangan kerja
bagi masyarakat. APRIL juga berkontribusi terhadap pemberian akses yang
lebih baik pada pendidikan dan dukungan sosial di berbagai bidang seperti
perawatan kesehatan dan perumahan. Grup APRIL telah membantu
meningkatkan standar hidup dan menurunkan tingkat kemiskinan sebesar
30 persen.

B. Fasilitas Penunjang
1. Smoking area
2. Parking area
3. Foodcourt
4. Sport Centre
5. Klinik
6. Transportation
7. Worship Place

C. Sarana Pokok Perusahaan


1. Laboratory and Production Building
2. Analytic Analysis Lab
3. Water Treatment Plant
4. Warehouse
5. Waste Water Treatment and Utility
6. Main Office
7. Open Storage Area
8. Training Center Building
9. LPNC Building

D. Prasarana dan Fasilitas


1. Boiler
2. Recovery Boiler
3. Forklift
4. Crane
5. Tank
6. Storage Tank
7. Heat exchanger
8. Cooling Tower
9. Conveyor
10. Rotate Roller
11. VSD and PFD Pump
12. Compress Air
13. Condensor
E. Struktur Organisasi Perusahaan

F. Visi dan Misi Perusahaan

F. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi
Sebagai salah satu pelopor perusahaan yang bertanggung
jawab, Grup APRIL dan anak perusahaannya melaksanakan prinsip
5C yang dipercaya oleh Bapak Sukanto Tanoto. Praktek bisnis harus
membawa kebaikan bagi Masyarakat (Community), Negara
(Country), Iklim (Climate), Pelanggan (Customer) dan pada akhirnya
baik bagi Perusahaan (Company). Dengan demikian, tanggung
jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam operasional dan
manajemen Grup APRIL untuk memajukan lingkungan dan
mengembangkan masyarakat serta untuk memenuhi tanggung jawab
sosial korporasi. Tanoto Foundation yang didirikan pada tahun 1981
merupakan penerapan visi ini.
2. Misi
a. Jalan Menuju Kemakmuran
Grup APRIL memulai produksi bubur kertas komersial pada tahun
1995, diikuti oleh produksi kertas komersial pada tahun 1998.
Pertumbuhan wilayah ini mencerminkan pertumbuhan operasional
Grup APRIL di Indonesia, dengan pembentukan Kabupaten
Pelalawan pada tahun 1999 dan kemudian kotamadya Kerinci pada
tahun 2001. Pertumbuhan Kerinci yang pesat ini kemudian
memungkinkannya dibagi menjadi tiga wilayah pada tahun 2005.

b. Menabur Benih Hutan Lestari

Pada tahun 2002, Grup APRIL menerapkan sistem legalitas kayu


secara menyeluruh untuk mencegah kayu ilegal memasuki rantai
pasokan dan produksi. Sistem tersebut memverifikasi dan melacak
kayu dari perkebunan serat perusahaan sampai ke pabrik. Grup
APRIL juga berkolaborasi dengan World Wildlife Fund
(WWF) untuk mengatasi pembalakan liar di Tesso Nilo dan
menandatangani moratorium pembangunan jalan lebih lanjut dan
pengembangan perkebunan Akasia di kawasan Tesso Nilo. Pada
tahun yang sama, Grup APRIL meraih sertifikasi ISO 14001 untuk
semua perkebunan serat serta pabrik pulp dan kertas.

c. Pertumbuhan Dan Pengakuan

Sejak 2010, fasilitas produksi Grup APRIL telah disertifikasi oleh


Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC)
pada sisi standar Chains of Custody, yang memastikan bahwa
semua bahan baku yang masuk ke pabrik dipasok dari sumber-
sumber resmi dan tidak bermasalah. APRIL juga memperoleh
sertifikasi dari Label Penghijauan Hong Kong (Hong Kong Green
Label) untuk produk PaperOne TM pada tahun 2010.

D. Jalan Menuju Masa Depan Yang Berkelanjutan

Pada bulan Juni 2015, Grup APRIL mengembangkan Kebijakan


Pengelolaan Hutan Berkelanjutan  sesuai dengan masukan dari
SAC dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. APRIL juga
memperkuat upaya perlindungan hutan dan komitmen konservasi
termasuk penghapusan deforestasai dari rantai suplai dan
penambahan aspek penilaian terhadap Persediaan Karbon yang
Tinggi (HCV).
G.

Identifikasi Bahaya dan Risiko Perusahaan


Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan kehutanan
dengan fasilitas industri yang besar, keselamatan adalah hal yang paling

penting. tercermin dalam komitmen kami untuk mencapai Budaya


Keselamatan Total (Total Safety Cuture)
Bekerja di sektor kehutanan dapat membuat kita menjadi kotor, terancam
bahaya dan berdebu, di mana masing-masing elemen ini memiliki risiko
potensial terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan. Risiko ini
sering diperburuk oleh lokasi perkebunan. Kebijakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (OHS) Grup Asia Pacific Resources International

Limited (APRIL) meningkatkan pemeliharaan lingkungan kerja yang


selamat, sehat dan aman bagi seluruh karyawan, kontraktor, konsumen
dan pengunjung. Kebijakan ini adalah kerangka kerja holistik yang
disokong oleh 6 pilar: pelatihan, pemeriksaan, audit internal, OSH, audit
eksternal dan pemantauan.

Masing-masing pilar memperkuat komitmen untuk perbaikan


berkelanjutan di seluruh operasional kami. Pilar pelatihan sangat penting
dalam memastikan karyawan tidak hanya dilengkapi dengan
pengetahuan yang berkaitan dengan keamanan dan kepatuhan, namun
juga kesehatan, aspek sosial dan budaya pekerjaan mereka.
Pemeriksaan, audit dan pemantauan memastikan kami agar tetap fokus
pada perbaikan yang berkelanjutan.

Di samping mengurangi potensi cidera, OHS meliputi strategi untuk


mengurangi penyakit dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta
memantau fasilitas dan kualitas air untuk digunakan dan dikonsumsi
masyarakat. Hal ini untuk memastikan setiap lokasi didukung oleh
ambulans, dokter dan perawat serta kemampuan evakuasi medis dalam
keadaan darurat. Kami juga telah menerapkan langkah-langkah
pengukuran pencegahan yang lebih ketat dengan menggunakan sebuah
sistem Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penentuan Kendali
(Hazard Identification, Risk Assessment dan Determining
Control (HIRADC)).

Pendekatan holistik untuk kesehatan dan keselamatan ini telah berhasil.


Berdasarkan Total Case Incident Rate (Jumlah Tingkat Kasus Kecelakaan)
– tolak ukur internal yang mengukur cidera dan ketidakhadiran di tempat
kerja karena cidera terhadap total jam kerja tenaga kerja - telah menurun
tajam sebesar 79% sejak tahun tahun 2010, sebagaimana yang
ditampilkan pada Gambar 1. Perbaikan yang signifikan telah dilakukan
untuk tenaga kerja yang lebih sehat dengan penyediaan air bersih,
perbaikan pemukiman dan fasilitas infrastruktur dan kunjungan lapangan
oleh dokter perusahaan untuk memberikan edukasi kepada karyawan
tentang kesehatan dan kebersihan. Sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar 2, telah terjadi penurunan drastis pada persentase karyawan yang
tertular infeksi saluran pernapasan atas, sindrom dispepsia dan gastritis
serta malaria. Tingkat kejadian untuk tiga penyakit masing-masing
menurun 38%, 31% dan 93% sejak tahun 2011.

. Operasional perkebunan dan pabrik Grup APRIL telah disertifikasi di


bawah Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan OHSAS 18001 pada
tahun 2005, yang mensyaratkan pemeriksaan tiga tahunan. Kami juga
mengikuti prinsip sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia,
Sistem Manajemen Keselamantan Kesehatan Kerja (SMK3). Pada tahun
2011, Grup APRIL berhasil melewati Audit OHSAS tiga tahunan dan pada
tahun 2013, dianugerahi "Bendera Emas" dan sertifikat berdasarkan SMK3
yang mengakui keberhasilan pelaksanaan lebih dari 90% kriteria SMK3.

Anda mungkin juga menyukai