Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan kehidupan ekonomi bangsa
Indonesia telah mengalami kemajuan dan perubahan. Pembangunan nasional di Indonesia saat
ini telah memasuki era industrialisasi yang ditandai dengan penggunaan teknologi maju dengan
menghasilkan produk yang bisa bersaing di pasaran dunia. Dampak dari perkembangan teknologi
itu adalah meningkatnya kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Salah satu upaya penanganan risiko bahaya dan potensi kecelakaan tersebut adalah dengan
menerapkan dan melaksanakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja secara terpadu yang
mengacu dan bertitik tolak pada perkembangan industri. Di dalam Undang-Undang No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa hak tenaga kerja untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja guna mewujudkan produktivitas yang
optimal maka perusahaan menyelenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Aspek K3 merupakan hak bagi setiap tenaga kerja. Perlindungan tenaga kerja tersebut
merupakan aspek-aspek yang cukup luas sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang No.14
Tahun 1969 pasal 9 bahwa “ Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama”(Suma’mur, 1996).
Upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman,nyaman dan
sejahtera, salah satunya yakni dengan mengimplementasikan Sistem ManajemenKeselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3
adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalamrangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerjayang aman, efisien dan
produktif.
PT. Chandra Asri merupakan industri kimia yang memiliki risiko bahayayang cukup besar,
karena industri tersebut memproses, menyimpan, dan mendistribusikan bahan-bahan kimia yang
dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Bahaya-bahaya tersebut antara lain: kebakaran,
peledakan, keracunan gas, iritasi kulit maupun efek korosif terhadap anggota tubuh. Oleh karena
itu PT. Chandra Asri menganut falsafah yang merupakan komitmen perusahaan untuk mengelola
program yang bertujuan meminimalkan potensi bahaya pada tenaga kerja, harta benda, proses
dan lingkungan. Perusahaan menyadari bahwa tenaga kerja adalah aset paling berharga yang
perlu dan harus mendapat prioritas utama dalam perlindungan keselamatan dan kesehatannya,
sehingga produktivitas kerja dapat dipertahankan dan meningkat.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis akan membahas mengenai
program atau pola K3 yang diterapkan di PT. Chandra Asri untuk mengetahui upaya yang
dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta perlindungan sekaligus kesejahteraan yang diberikan kepada tenaga kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada PT. Bukit Asam Tbk.?
2. Bagaimana prosedur K3 pada PT. Bukit Asam Tbk.?
3. Bagaimana sistem izin kerja pada PT. Lotte Chemical Titan Nusantara? PT. Bukit
Asam Tbk.?
4. Bagaimana metode K3 yang digunakan oleh PT. Bukit Asam Tbk.?
5. Apa saja program dari kebijakan K3 pada PT International Paint Indonesia?
6. Apa saja Alat Pelindung Diri yang harus digunakan saat bekerja di PT International Paint
Indonesia?
7. Bagaimanan pencegahan terjadinya resiko kebakaran saat bekerja di PT International
Paint Indonesia?
8. Bagaimanan penanganan saat terjadinya kebakaran ketika bekerja di PT International
Paint Indonesia?
9. Bagaimana Pola K3 pada PT International Paint Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari Kesehatan dan keselamatan kerja
2. Untuk dapat mengetahui pengertian dari PT International Paint Indonesia
3. Untuk dapat mengetahui kebijakan K3 pada PT International Paint Indonesia
4. Untuk dapat mengetahui program dari kebijakan K3 pada PT International Paint
Indonesia
5. Untuk dapat mengetahui Alat Pelindung Diri yang harus digunakan saat bekerja di PT
International Paint Indonesia 
6. Untuk dapat mengetahui pencegahan terjadinya resiko kebakaran saat bekerja di PT
International Paint Indonesia
7. Untuk dapat mengetahui penanganan saat terjadinya kebakaran ketika bekerja di PT
International Paint Indonesia 
8. Untuk dapat mengetahui pola K3 pada International Paint Indonesia
9.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

2.2 PT Chandra Asih


Sebagai perusahaan besar yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk (PT CAP) merupakan industri petrokimia yang memanfaatkan teknologi dan
fasilitas pendukung canggih kelas dunia, memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
pemberdayaan masyarakat sekitar dengan cara membina dan membantu masyarakat dalam
rangka memperbaiki perekonomiannya melalui program tanggungjawab sosial perusahaan
CAP adalah perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia yang mengoperasikansatu-
satunya Naphtha Cracker ukuran dunia di Indonesia. Setelah penyelesaian proyek multi-
tahunekspansi Naphtha Cracker pada bulan Desember 2015, CAP kini dapat meningkatkan
produksitahunannya hingga 43% yang terdiri dari produksi Ethylene sebesar 860KTA, Propylene
470KTA,Pygas 400KTA, dan Mixed C4 315KTA.
PT. Chandra Asri Petrocemical Tbk (CAP) berlokasi di Jl. Raya Anyer Km. 123,
Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten yang
berdiri diatas lahan seluas sekitar 127,4 Ha. Saat ini, PT. CAP telah memproduksi
ethylene, propylene, pyrolysis gasoline, crude C4 serta by-produk berupa pyrolysis fuel
oil, polyethylene (HDPE dan LDPE), dan polypropylene.
Chandra Asri Petrochemical, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang merepresentasikan
Indonesia dalam bidang industri petrokimia dimana laboratorium sebagai salah satu supporting
system untuk monitoring dan kontrol setiap tahapan melalui proses analisis
PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) adalah gabungan dari PT. Try Polyta Indonesia Tbk
(TPI) dan PT. Chandra Asri (CA) sejak tahun 2010. PT. Try Polyta Indonesia Tbk (TPI)
merupakan salah satu produsen polypropylene terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun
1984, sedangkan PT. Chandra Asri (CA) merupakan produsen produk olefin dan polyethylene
yang berdiri sejak tahun 1986. Setelah bergabung menjadi salah satu perusahaan petrokimia
terbesar di Indonesia. Pemegang saham PT. Chandra Asri Petrocemical Tbk (CAP) adalah Barito
Pacific Group dan saham tambahan oleh SCG Chemical Co.,Ltd (SCG) yang disubsidi oleh SCG
Group, Thailand dan tambahan saham umum (masyarakat Indonesia)
2.3 Penyakit Kerja

Anda mungkin juga menyukai