AJINOMOTO MOJOKERTO
TANGGAL 25 OKTOBER 2018
KESELAMATAN KERJA
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
PENDAHULUAN
1
Penyehatan lingkungan kerja dan perusahaan merupakan upaya pencegahan
timbulnya penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan proses produksi
perusahaan. Sedangkan menurut Sumakmur, higiene perusahaan adalah
spesialisasi dalam ilmu higiene beserta praktiknya dengan mengadakan penilaian
kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam
lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan
untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut, serta apabila diperlukan
berupa tindakan pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan
terhindar dari bahaya akibat kerja, serta diharapkan dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
2
Selanjutnya, dilakukan analisis masalah terhadap data-data yang diperoleh
di lapangan dan kemudian dilakukan upaya alternatif pemecahan masalah yang
ada di PT. AJINOMOTO. Diharapkan alternatif pemecahan masalah yang
ditawarkan dalam proses tersebut dapat diterapkan kepada seluruh karyawan yang
terlibat, sehingga dapat mengurangi potensi adanya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja guna memaksimalkan kinerja para karyawan.
3
1.3 Profil Perusahaan
1. Nama Perusahaan
PT. AJINOMOTO
2. Alamat
Jl. Raya Mlirip, Mlirip, Jetis, Mojokerto, Jawa Timur 61352
3. Sejarah dan Perkembangan
4. Kegiatan Usaha
5. Jumlah Karyawan
Total karyawan di PT Ajinomoto adalah kurang lebih 2200 orang terdiri
dari laki-laki dan perempuan dengan kisaran usia 14-55 tahun.
6. Jam Kerja Karyawan
PT Ajinomoto memiliki jam operasional 24 jam dengan terbagi 3 shift
pada setiap pekerja. Dalam 1 shift 8 jam dan dalam 1 minggu 40 jam.
4
7. Jaminan Asuransi Kesehatan
PT Ajinomoto bekerja sama dalam memberikan jaminan kesihatan pada
setiap karyawan yaitu BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, dan
asuransi diluar hubungan kerja (ADHK). Dari ketiga jaminan kesehatan
tersebut, karyawan dapat memilih salah satu atau dapat pula dengan
metode medical reimburst, baik penyakit akibat kerja maupun bukan.
Jaminan kesehatan tersebut sudah dapat dilayani disemua rumah sakit.
8. P2K3
PT Ajinomoto telah memiliki menejemen P2K3 yang terstruktural dan
dikepalai oleh direktur utama. Dimana setiap departemen dan karyawan
diwajibkan sadar akan keselamatan kerja. PT Ajinomoto memiliki P2K3
mandiri, dalam tiap bidang-bidang, dan safety crisis team. PT Ajinomoto
sduah membentuk HSE sejak 16 April 2015 sebagai salah satu bagian dari
P2K3.
5
Menurut Bennett N.B. Silalahi dan Rumondang (1991:22 dan 139)
menyatakan keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap
perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan
sedangkan kesehatan kerja yaitu terhindarnya dari penyakit yang mungkin akan
timbul setelah memulai pekerjaannya. Sedangkan pendapat Leon C Meggison
yang dikutip oleh Prabu Mangkunegara (2000:161) bahwa istilah keselamatan
mencakup kedua istilah yaitu resiko keseamatan dan resiko kesehatan. Dalam
kepegawaian, kedua istilah tersebut dibedakan, yaitu Keselamatan kerja
menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau
kerugian ditempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik,
terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan,
dan pendengaran. Semua itu sering dihubungan dengan perlengkapan perusahaan
atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan
pemeliharaan dan latihan.
6
kerja bekerja atau sering dimasuki tenaga kerja dimana terdapat sumber-sumber
berbahaya /hazard. Adapun syarat keslamatan kerja meliputi :
7
kerja sama pentingnya terhadap produksi,kualitas, profit, dan kepercayaan stake
holder karena kelima aspek tersebut saling berkaitan.
8
6. Pelaksanaan SOP
7. Pemasangan rambu-rambu peringatan
8. Audit/inspeksi.
9
BAB II
PELAKSANAAN
10
BAB III
HASIL PENGAMATAN
9 Etiket sealing ,avhine setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan
B. INSTALASI LISTRIK
11
Dari peninjauan kami ke PT. Ajinomoto Indonesia, kami dapat menyimpulkan
bahwa penggunaan instalasi listrik cukup baik dan cukup tertata.
PENGAMATAN STANDAR
Alat pemadam api ringan ( APAR ) jumlahnya sudah cukup pada Memiliki tim
beberapa tempat, namun pada pabrik pengolahan daging ayam dan sapi penanggulangan
jumlah APAR masih kurang dan terletak cukup jauh sehingga tidak kebakaran yang terlatih
mudah terlihat oleh semua pekerja.
Memiliki system proteksi
Namun adapun yang belum sesuai dengan Permenakertrans No. kebakaran. Dan terdapat
Per-04/MEN/1980, adalah tidak terdapat lemari atau peti untuk APAR yang
penyimpanan tabung tersebut. pemasanganya sesuai
dengan Permenakertrans
no. Per-04/MEN/1980
Tanggal pemeriksaan berkala pada APAR tercatat dilaksanakan terakhir Melaksanakan
pada bulan desember 2017 dan berlaku sampai dengan Desember 2019. pemeriksaan dan
pengujian komponen yang
berkaitan dengan
penaggulangan kebakaran
minimal 6 bulan 1 kali.
Kebersihan dan Kebersihan dan kerapian terjaga Kebersihan dan kerapian tata
kerapian tataruang dan tidak menghalangi akses jalan ruang tidak berantakan dan
merintangi akses jalan
12
Jaminan keselamatan Pengecekan berkala Setiap 1 Terdapat jaminan keselamatan
peralatan, bahan dan Minggu. peralatan, bahan, dan benda –
benda – benda di dalam benda dalam ruangan
ruangan
Tanda peringatan Tanda peringatan ada pada tempat Terdapat tanda peringatan pada
yang berisiko tinggi, banyak daerah dengan resiko tinggi.
spanduk K3 di tempat yang Tersedia arahan jalur evakuasi
mudah dilihat, ditemukan tanda penanggulangan bencana.
arahan jalur evakuasi bencana.
.
13
untuk melindungi kaki
dari bahaya panas, dan
benturan, dan luka.
Sebagian besar pekerja tidak
Sebagai pelindung dari Pekerja menggunakan ear
Ear muff menggunakan ear muff
kebisingan. muff.
dengan alasan risih.
14
berada pada lahan yang kosong.
Terdapat di setiap lorong, dalam
Terdapat APAR di setiap ruangan dari masing-
keadaan baik,mudah dijangkau.
masing departemen dan dilengkapi tata cara
APAR ( Alat terdapat cara penggunaan,
penggunaannya.
Pemadam Api maintenance dilaksanakan sesuai
Letak apar baik dan strategis dengan jumlah
Ringan) aturan, sesuai dengan seharusnya
lebih dari satu di setiap masing-masing unit
pengecekan dilakukan 6 bulan
sekali
15
kunjungan perusahaan) penggunaan alat pelindung
diri di setiap bidang sudah
ada dan ditempatkan pada
lokasi yang strategis.
Serta dilakukannya simulasi
yang bertujuan untuk
meningkatkana kesadaran
pekerja terhadap K3
16
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
17
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya
untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari risiko kecelakaan
dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Dari hasil pengamatan, secara
keseluruhan PT. Ajinomoto Indonesia sudah menjalankan program K3
dengan cukup baik, memenuhi standar, dan memiliki angka kejadian yang
kecil. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki:
1. Di bagian pengemasan Masako terdapat pegawai yang tidak taat
menggunakan ear muff.
2. Di bagian pengemasan terdapat pegawai yang bertugas dengan
tidak menaati SOP
3. Di bagian pengemasan pengemasan Masako masih kurang rambu-
rambu peringatan tentang keselamatan kerja di area kerja.
B. SARAN
18
BAB VI
PENUTUP
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan
keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan
kerja.
19