Anda di halaman 1dari 46

Laporan Praktik Kerja Lapangan

SISTEM TANGGAP DARURAT DAN


INSPEKSI K3 DI PT. DELTA INDONESIA
PRANENNGAR
(KELOMPOK 1)

Anggota:
1. Heri Hermawan/PT. Uwu Jump Indonesia
2. Zahra Salsabila/PT C-Site Texpia
3. Rizki Fitriana Hambyah/PT Hansoll Indo Java
4. Muhamad Rizki/PT.Rapi Texpro Arka
5. Elvina Dwi Rahmawati/PT. Busana Remaja Agracipta
6. Paryanto/PT Cartini Lingerie Indonesia
7. Alixsy Jusrianto/PT.Trakindo Utama Sangatta
8. Mulyadi/PT Citra Abadi Sejati Cikarang
9. Thomas Ardian Perwira Utama/PT. Berkah Karya Jaya Sentosa
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas penulisan mengenai sistem tanggap darurat dan inspeksi K3
di perusahaan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Dasar Hukum.............................................................................................2
1.4. Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah).....................................................2
BAB II......................................................................................................................3
POKOK BAHASAN................................................................................................3
2.1 Profil Perusahaan............................................................................................3
2.2 Alur Proses Produksi......................................................................................3
2.3 Analisis Hasil Observasi.................................................................................4
Temuan Positif..................................................................................................4
Temuan Negatif...............................................................................................10
BAB III..................................................................................................................23
Temuan Positif....................................................................................................23
Temuan Negatif..................................................................................................29
BAB IV..................................................................................................................43
PENUTUP..............................................................................................................43
4.1 Kesimpulan...................................................................................................43
1. Positif.......................................................................................................43
2. Negatif.....................................................................................................43
4.2 Saran.............................................................................................................43

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini. Perusahaan
memerlukan perkembangan teknologi yang efektif untuk mengatasi bahaya yang
dihadapi (Ridley, 2008). Untuk tercapainya hal tersebut, perusahaan perlu
mengetahui tentang keselamatan kerja, keamanan lingkungan kerja, kesehatan dan
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Perusahaan harus memiliki komitmen
serta kebijakan serius terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja secara
menyeluruh. Walaupun teknologi tersebut telah diterapkan oleh perusahaan. Akan
tetapi tenaga kerja (karyawan) itu sendiri yang akan menerapkan dan
mengendalikan teknologi tersebut.
Pada saat ini, perusahaan-perusahaan sangat bergantung pada perkembangan
teknologi yang mana teknologi sangat mempengaruhi sistem dan cara kerja
perusahaan tersebut. Disamping teknologi, perusahaan juga harus sadar akan
keselamatan dan kesehatan (K3) para pekerja, sehingga perusahaan perlu
menerapkan program (K3) dengan tujuan agar dapat mengurangi jumlah angka
kecelakaan bagi para pekerja dalam bekerja. Kecelakaan kerja sering terjadi yang
mengakibatkan kerugian terhadap para pekerja dan perusahaan. Menurut Buntarto
(2015), kecelakaan di tempat kerja terjadi akibat beberapa faktor diantaranya
adalah peralatan kerja dan perlengkapan kerja yang kurang di rawat atau tidak
tersedia bahkan tidak layak untuk dipakai. Perusahaan harus sadar bahwa
produktivitas suatu pekerjaan sangat dipengaruhi oleh kesehatan dan keselamatan
kerja disamping tujuannya agar parapekerja selamat dan sehat dalam bekerja.
Kecelakaan kerja hanya terjadi bila beberapa faktor penyebab sekaligus ada
di tempat kerja atau dalam proses produksi pada waktu yang bersamaan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kecelakaan kerja tidak dapat terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena pengaruh salah satu faktor atau lebih. Kemungkinan
bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja diakibatkan oleh berbagai
kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan kegiatan proses kerja.
PT. Delta Indonesia Pranenngar merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri kimia dasar. Perusahaan ini fokus pada produk zat
pewarna tekstil reaktif yang hasilnya sudah tersebar di seluruh indonesia (80%
ekspor dan 20% impor). Selama proses produksi/pengolahan terdapat bahaya yang
memungkinkan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
PT. Delta Indonesia Pranenngar memahami pentingnya mensosialisasikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja adalah pemantauan alat pelindung diri,
pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja (sosialisasi tempat kerja, sosialisasi

1
2

pemadam kebakaran dan sosialisasi situasi darurat) dan pelaksanaan inspeksi


internal bulanan untuk penilaian K3.
Meminimalkan kerugian material dan non-material memerlukan tindakan
pencegahan dan pengendalian. Salah satu perhatian perusahaan adalah
perencanaan, pengelolaan dan implementasi sistem tanggap darurat (Emergency
Responses and Preparedness). Sebab terjadinya keadaan darurat adalah suatu hal
yang tidak dapat diprediksi apabila terjadi memerlukan tindakan yang cepat.
Dengan semua potensi yang ada dalam evaluasi sistem tanggap darurat akan
sangat berpengaruh terhadap upaya perusahaan dalam pencapaian tujuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, hal ini menggugah minat kami untuk
menerapkan dan meneliti mengenai sistem tanggap darurat dan inspeksi K3 pada
PT. Delta Indonesia Pranenngar.
1.2. Tujuan
Sebagai syarat kelulusan dari training petugas K3 kimia (Sertifikasi
KEMNAKER RI-online)
1.3. Dasar Hukum
1. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No 2/MEN/1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatic
3. Permen PUPR No.14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan
Gedung
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No KEP.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja
5. Kepmenaker No 186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 05/MEN/1996 Tentang SMK3
7. Peraturan No 4 Tahun 2016 Tentang Pendidikan Penanggulangan Bencana
8. KepMen No 8 tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri
9. Permenkes No 48 Tahun 2016 Tentang Standar Keselamatan Kerja Perkantoran
10. Peraturan Menteri Perindustrian No.87/ M-IND/PER/9/2009 tentang GHS
11. PP No 55 tahun 2012
12. PER.04/MEN/1980 tentang Pemasangan APAR
13. Permenakretrans No PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja

1.4. Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)


Sistem tanggap darurat dan isnpeksi keselamatan Kesehatan kerja di PT Delta
Indonesia Prenenggar
BAB II
POKOK BAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Delta Indonesia Pranenggar
Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
Akte Pendirian : Notaris Margaretha S.H., M.Kn. Akta No. 10 tanggal
28 Oktober 2012
Alamat : Jl. Raya Cikarang Km 33. Desa wanayasa, Cikarang
Kabupaten Bekasi - Provinsi Jawa Barat
Jenis Usaha : Industri kimia dasar
Produk : Zat Pewarna Tekstil Reaktif 20000 ton /tahun
Kapasitas : 150 orang
Telepon : (021) 8631801
Faksimil : (021) 8631802
Plant Manager : Margaretha V
2.2 Alur Proses Produksi

3
4
5

2.3 Analisis Hasil Observasi


Temuan Positif
No Lokasi Temuan Analisa Potensi Peraturan
Memasuki Site
Permenaker No
2/MEN/1983 Tentang
1. alarm sudah sentral
Instalasi Alarm Kebakaran
Automatic

Area Perusahaan

Permen PUPR No.14


terdapat sign assembly Tahun 2017 tentang
2.
point(ada rambu) Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung
6

Office Keputusan Menteri Tenaga


Kerja No
KEP.187/MEN/1999
Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
Di Tempat Kerja

Terdapat petugas ahli


3. kebakaran dan petugas ahli
kimia Kepmenaker No
186/MEN/1999 Tentang
Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja

Meeting Room

Peraturan Menteri Tenaga


Sudah tersertifikasi SMK3
4. Kerja No 05/MEN/1996
Tahun 2020
Tentang SMK3
7

Tanggap Darurat

Peraturan No 4 Tahun
Sudah terdapat struktur
5. 2016 Tentang Pendidikan
organisasi tanggap darurat
Penanggulangan Bencana

Warehouse
Produk Akhir

UU No 1 Tahun 1970
Terdapat barrier di rak
6. Tentang Keselamatan
penyimpanan
Kerja
8

Warehouse Raw
Material
KepMen No 8 tahun 2010
Operator sudah memakai
7. Tentang Alat Pelindung
APD lengkap saat bekerja
Diri

Warehouse Raw
Material

Terdapat safety shower UU No 1 Tahun 1970


8. dan perlengkapan Tentang Keselamatan
emergency lainnya Kerja

Quality control
Lab UU No 1 Tahun 1970
Terdapat lampu
9. Tentang Keselamatan
emergency
Kerja
9

Produksi

Permen PUPR No.14


Tahun 2017 tentang
10. Dilengkapi peta evakuasi
Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung

Storage Vessel

Terdapat automation PH
11.
meter
10

Control Room

12. Terdapat control room

Produksi

Permenkes No 48 Tahun
Terdapat pintu darurat 2016 Tentang Standar
13.
yang sesuai stadar Keselamatan Kerja
Perkantoran
11

Area Perusahaan

UU No 1 Tahun 1970
Sudah terdapat emergency
14. Tentang Keselamatan
telphone list
Kerja

Temuan Negatif
No Lokasi Temuan Analisa Potensi Peraturan
1 Gerbang depan Kode GHS kurang/ Peraturan Menteri
pabrik terbatas Perindustrian No.87/ M-
IND/PER/9/2009 tentang
GHS

2 Area Parkir tidak ada jalur evakuasi di PP No 55 tahun 2012


area parkir
12

3 Office building tidak ada ceklist dan tanda PER.04/MEN/1980


APAR tentang Pemasangan
APAR

4 Office area Tidak terdapat lampu Permenkes No 48 tahun


emergency 2016 Tentang Standar
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Perkantoran

5 Office emergency evacuation UU No 1 Tahun 1970


plan menggunakan bahasa Tentang Keselamatan
inggris Kerja

6 Area luar pacrik 1. APAR terbloking 1. PER.04/MEN/1980


2. Kotak P3K tidak tentang Pemasangan
terdapat sign APAR
2. Permenakretrans No
PER.15/MEN/VIII/200
8 Tentang Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat
Kerja
13

7 Warehouse 1. Tidaak terdapat 1. UU No 1 Tahun 1970


Penyimpanan sign retristed area Tentang Keselamatan
bahan kimia 2. tidak terdapat Kerja
bertekanan APAR di area 2. PER.04/MEN/1980
penyimpanan tabung tentang Pemasangan
bertekanan APAR
3. tidak terdapat sign 3. Peraturan Menteri
gas bertekanan Perindustrian No.87/
4. Tidak terdapat M-IND/PER/9/2009
sekat antar tabung gas tentang GHS
bertekanan 4. Keputusan Menteri
5. Tidak terdapat Tenaga Kerja No
kotak APD KEP.187/MEN/1999
6. Tidak terdapat sign Tentang Pengendalian
larangan merokok Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat
Kerja
5. KepMen No 8 tahun
2010 Tentang Alat
Pelindung Diri
6. UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja.
8 Warehouse produk APAR tidak terdapat sign PER.04/MEN/1980
akhir APAR, tinggi tentang Pemasangan
penyimpanan APAR tidak APAR
sesuai standar (minimal 15
cm diatas permukaan
14

lantai)
9 Warehouse produk Tidak terdapat jalur UU No 1 Tahun 1970
akhir forklift Tentang Keselamatan
Kerja

10 Warehouse produk 1. Operator forklift tidak 1. KepMen No 8 tahun


akhir memakai APD (safety 2010 Tentang Alat
helm) Pelindung Diri
2. Operator forklift 2. UU No 1 Tahun 1970
mengangkut barang Tentang Keselamatan
terlalu tinggi, sehingga Kerja
tidak terlihat jalan
didepannya

11 Warehouse raw 1. Tidak terdapat sign dan 1. UU No 1 Tahun 1970


material tanda bahaya pada panel Tentang Keselamatan
listrik Kerja
2. APAR tidak terdapat 2. PER.04/MEN/1980
sign segitiga APAR tentang Pemasangan
APAR

12 Warehouse raw Tidak terdapat secondary Keputusan Menteri Tenaga


material cair contaiment Kerja No
KEP.187/MEN/1999
Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
15

Di Tempat Kerja

13 Quality control Terdapat sign peringatan UU No 1 Tahun 1970


labororatorium yang menggunakan bahasa Tentang Keselamatan
inggris Kerja

14 Proses laboratory Tempat sampah tidak Peraturan Menteri


terdapat GHS dan Perindustrian No.87/ M-
berwarna putih IND/PER/9/2009 tentang
GHS

15 Laboratorium 1. Terdapat colokan listrik 1. UU No 1 Tahun 1970


proses di bawah rak Tentang Keselamatan
penyimpanan bahan Kerja
kimia asam 2. Keputusan Menteri
2. Tidak terdapat MSDS Tenaga Kerja No
KEP.187/MEN/1999
Tentang Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat
Kerja
16

16 Laboratorium Penyimpanan payung tidak UU No 1 Tahun 1970


proses pada tempatnya Tentang Keselamatan
Kerja

17 Laboratorium 1. Tidak terdapat MSDS 1. Keputusan Menteri


proses 2. Penyimpanan gelas ukur Tenaga Kerja No
di simpan di lantai KEP.187/MEN/1999
3. Tidak terdapat Tentang Pengendalian
secondary containment Bahan Kimia
4. Tidak terdapat simbol Berbahaya Di Tempat
bahaya/ GHS Kerja
2. UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja
3. Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No
KEP.187/MEN/1999
Tentang Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat
Kerja
4. Peraturan Menteri
Perindustrian No.87/
M-IND/PER/9/2009
tentang GHS
17

18 Aplication lab Petugas lab tidak memakai KepMen No 8 tahun 2010


APD (sarung tangan, Tentang Alat Pelindung
masker, penutup kepala) Diri

19 Lalaboratoty 1. Petugas lab tidak 1. KepMen No 8 tahun


memakai APD sarung 2010 Tentang Alat
tangan Pelindung Diri
2. Gelas uukur disimpan 2. PP No 50 Tahun 2012
pada tempat Tentang Penerapan
penyimpanan peralatan Sistem Manajemen
yang bersih Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

20 Laboratorium 1. Sign pada kotak P3K 1. Permenakretrans No


berwarna hijau PER.15/MEN/VIII/200
2. Pintu emergency tidak 8 Tentang Pertolongan
berwarna merah Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat
Kerja
2. Permenkes No 48
Tahun 2016 Tentang
Standar Keselamatan
Kerja Perkantoran
18

21 Tank Farm 2 1. Pipa-pipa dan tanki 1. UU No 1 Tahun 1970


pada tank farm sudah Tentang Keselamatan
berkarat Kerja
2. GHS terlihat sudah 2. Peraturan Menteri
rusak Perindustrian No.87/
3. Tidak terdapat sign M-IND/PER/9/2009
kapasitas pada tank tentang GHS
farm 3. UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja

22 Loading/unloading 1. driver truck tidak turun 1. UU No 1 Tahun 1970


2. Pekerja membawa Tentang Keselamatan
bahan kimia tidak Kerja
menggunakan APD 2. KepMen No 8 tahun
sarung tangan 2010 Tentang Alat
3. Tidak terdapat label Pelindung Diri
GHS pada truk 3. Peraturan Menteri
pengangkut bahan Perindustrian No.87/
kimia M-IND/PER/9/2009
4. Mobil truck tidak tentang GHS
terdapat wheel chock 4. UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja
19

23 Produksi syntesis Tidak terdapat jalur PP No 55 tahun 2012


evakuasi

24 Produksi mixing Tidak secindary Keputusan Menteri Tenaga


contaiment pada mesin Kerja No
mixing KEP.187/MEN/1999
Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
Di Tempat Kerja

25 Depan engineering APAR terblokir PER.04/MEN/1980


workshop tentang Pemasangan
APAR

26 engineering 1. Tidak terdapat sign 1. UU No 1 Tahun 1970


workshop laragan merokok di area Tentang Keselamatan
mudah terbakar Kerja
2. Tidak terdapat 2. Peraturan Menteri
label GHS pada tabung Perindustrian No.87/
mudah terbakar M-IND/PER/9/2009
tentang GHS
20

27 Enginering 1. Posisi kerja tidak aman 1. UU No 1 Tahun 1970


kontraktor 2. Pekerja tidak Tentang Keselamatan
menggunakan fece Kerja
shield, Apron saat 2. KepMen No 8 tahun
sedang melakukan 2010 Tentang Alat
pekerjaan pengelasan Pelindung Diri

28 Enginering Tidak menggunakan alat UU No 1 Tahun 1970


kontraktor saat memindahkan gas Tentang Keselamatan
bertekanan Kerja

29 Bahan kimia 1. Tidak terdapat sign 1. Peraturan Menteri


enginering tanda bahaya/ label Perindustrian No.87/
GHS M-IND/PER/9/2009
2. Tidak terdapat APAR tentang GHS
2. PER.04/MEN/1980
tentang Pemasangan
APAR

30 Bahan kimia Penempatan bahan kimia Keputusan Menteri Tenaga


enginering tidak rapi dan terlihat Kerja No
kotor serta tidak pada KEP.187/MEN/1999
tempatnya Tentang Pengendalian
Tidak terdapat secondary Bahan Kimia Berbahaya
contaiment Di Tempat Kerja
21

31 WWTP area Tidak ada keterangan atau UU No 1 Tahun 1970


simbol bahaya pada tangki Tentang Keselamatan
WWTP Kerja

32 Gudang limbah Terdapat bahan kimia Keputusan Menteri Tenaga


tidak pada tempatnya Kerja No
Tidak terdapat sign/ KEP.187/MEN/1999
simbol bahaya Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
Di Tempat Kerja
UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja

33 Gudang limbah Tidak terdapat sign Permen LHK No 6 Tahun


petunjuk arah permukaan 2021 Tentang Tata Cara
atas Dan Persyaratan
Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan
Beracun
22

34 Gudang limbah Tidak terdapat pengganjal UU No 1 Tahun 1970


roda (wheel chock) Tentang Keselamatan
Kerja

35 Klinik Tidak terapat paramedis Permenaker No


yang stand by saat PER.03/MEN/1982
karyawan bekerja (perawat Tentang Pelayanan
hanya hari senin sampai Kesehatan Kerja
jumat)

36 Kantin Kantin tidak boleh jadi Surat Edaran Menteri


meeting room Tenaga Kerja dan
Terdapat ayunan pada jalur Transmigrasi
evakuasi No:SE.01/MEN/1979
tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Tempat Makan
UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja
23

BAB III
PEMECAHAN MASALAH

Temuan Positif
No Lokasi Temuan Analisa Potensi Saran Peraturan
Memasuki Site Tetap dilakukan
pemeriksaan rutin Permenaker No
2/MEN/1983
1 alarm sudah sentral Tentang Instalasi
Alarm Kebakaran
Automatic

Area Perusahaan Sudah sesuai dengan


Permen PUPR dan
tetap melakukan
training evakuasi Permen PUPR No.14
rutin Tahun 2017 tentang
terdapat sign
2 Persyaratan
assembly point
Kemudahan
Bangunan Gedung
24

Office Sistem Manajemen Keputusan Menteri


Kontrol untuk K3 Tenaga Kerja No
KEP.187/MEN/1999
Tentang
Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja
Terdapat petugas
3 ahli kebakaran dan
petugas ahli kimia Kepmenaker No
186/MEN/1999
Tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran di
Tempat Kerja

Meeting Room Sistem Manajemen


Kontrol untuk K3 Peraturan Menteri
Sudah tersertifikasi Tenaga Kerja No
4
SMK3 Tahun 2020 05/MEN/1996
Tentang SMK3
25

Tanggap Darurat Tetap melakukan


training sesuai
peraturan yang
berlaku Peraturan No 4
Sudah terdapat Tahun 2016 Tentang
5 struktur organisasi Pendidikan
tanggap darurat Penanggulangan
Bencana

Warehouse Tetap dilakukan


Produk Akhir pemeriksaan rutin

UU No 1 Tahun
Terdapat barrier di
6 1970 Tentang
rak penyimpanan
Keselamatan Kerja
26

Warehouse Raw Konsisten dalam


Material penggunaan APD
Operator sudah KepMen No 8 tahun
7 memakai APD 2010 Tentang Alat
lengkap saat bekerja Pelindung Diri

Warehouse Raw Tetap dilakukan


Material pemeriksaan rutin

Terdapat safety
UU No 1 Tahun
shower dan
8 1970 Tentang
perlengkapan
Keselamatan Kerja
emergency lainnya

Quality control Tetap dilakukan


Lab pemeriksaan rutin UU No 1 Tahun
Terdapat lampu
9 1970 Tentang
emergency
Keselamatan Kerja
27

Produksi Perbaharui jika ada


perubahan lokasi

Permen PUPR No.14


Tahun 2017 tentang
Dilengkapi peta
10 Persyaratan
evakuasi
Kemudahan
Bangunan Gedung

Storage Vessel Tingkatkan


kebersihan dan
kerapihan

Terdapat automation
11
PH meter
28

Control Room -

Terdapat control
12
room

Produksi Pemeriksaan rutin


pintu darurat

Permenkes No 48
Terdapat pintu
Tahun 2016 Tentang
13 darurat yang sesuai
Standar Keselamatan
stadar
Kerja Perkantoran
29

Temuan Negatif

No Lokasi Temuan Analisa Potensi Saran Peraturan


1 Gerbang depan Kode GHS kurang/ Harus melengkapi Peraturan Menteri
pabrik terbatas GHS Perindustrian No.87/
M-IND/PER/9/2009
tentang GHS

2 Area Parkir tidak ada jalur Menambahkan sign PP No 55 tahun


evakuasi di area jalur evakuasi 2012
parkir

3 Office building tidak ada ceklist dan Menambahkan PER.04/MEN/1980


tanda APAR checklist dan sign tentang Pemasangan
APAR

4 Office area Tidak terdapat Menambahkan Permenkes No 48


lampu emergency lampu emergency tahun 2016 Tentang
Standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Perkantoran
30

5 Office emergency Menambahkan UU No 1 Tahun


evacuation plan Bahasa Indonesia 1970 Tentang
menggunakan pada emergency Keselamatan Kerja
bahasa inggris evacuation plan

6 Area luar pacrik 3. APAR terbloking APAR harus 3. PER.04/MEN/


4. Kotak P3K tidak terbebas dari 1980 tentang
terdapat sign hambatan dan Pemasangan
mudah dijangkau APAR
Penambahan sign 4. Permenakretrans
warna hijau pada No
kotak P3K PER.15/MEN/VI
II/2008 Tentang
Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan Di
Tempat Kerja
31

7 Warehouse 7. Tidaak 7. Penambahan sign 13. UU No 1 Tahun


Penyimpanan terdapat sign retristed area dan 1970 Tentang
bahan kimia retristed area PIC penanggung Keselamatan
bertekanan 8. tidak terdapat jawab Kerja
APAR di area 8. Penambahan 14. PER.04/MEN/
penyimpanan APAR 1980 tentang
tabung bertekanan 9. Pemasangan sign Pemasangan
9. tidak terdapat gas bertekanan APAR
sign gas bertekanan 10. Pembuatan sekat 15. Peraturan Menteri
10. Tidak antar gas Perindustrian
terdapat sekat antar bertekanan No.87/
tabung gas 11. Penambahan M-IND/PER/9/20
bertekanan kotak APD 09 tentang GHS
11. Tidak 12. Penambahan sign 16. Keputusan
terdapat kotak larangan merokok Menteri Tenaga
APD Kerja No
12. Tidak KEP.187/MEN/1
terdapat sign 999 Tentang
larangan merokok Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya Di
Tempat Kerja
17. KepMen No 8
tahun 2010
Tentang Alat
Pelindung Diri
18. UU No 1 Tahun
1970 Tentang
Keselamatan
32

8 Warehouse APAR tidak terdapat Penambahan sign PER.04/MEN/1980


produk akhir sign APAR, tinggi dan pengaturan tentang Pemasangan
penyimpanan APAR tinggi pemasangan APAR
tidak sesuai standar APAR
(minimal 15 cm
diatas permukaan
lantai)
9 Warehouse Tidak terdapat jalur Penambahan jalur UU No 1 Tahun
produk akhir forklift khusus untuk forklift 1970 Tentang
Keselamatan Kerja

10 Warehouse 3. Operator forklift 3. Operator forklift 5. KepMen No 8


produk akhir tidak memakai harus selalu tahun 2010
APD (safety menggunakan Tentang Alat
helm) APD sesuai Pelindung Diri
4. Operator forklift peraturan yang 6. UU No 1 Tahun
mengangkut berlaku 1970 Tentang
barang terlalu 4. Pengaturan batas Keselamatan
tinggi, sehingga ketinggian untuk Kerja
tidak terlihat jalan muatan barang,
didepannya sehingga tidak
menghalangi
pandangan
11 Warehouse raw 3. Tidak terdapat sign 3. Pemasangan sign 5. UU No 1 Tahun
material dan tanda bahaya dan tanda bahaya 1970 Tentang
pada panel listrik pada panel listrik Keselamatan
4. APAR tidak 4. Penambahan sign Kerja
33

terdapat sign segitiga APAR 6. PER.04/MEN/


segitiga APAR 1980 tentang
Pemasangan
APAR

12 Warehouse raw Tidak terdapat Pemasangan Keputusan Menteri


material cair secondary secondari contaiment Tenaga Kerja No
contaiment KEP.187/MEN/1999
Tentang
Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja

13 Quality control Terdapat sign Sign harus UU No 1 Tahun


labororatorium peringatan yang menggunakan 1970 Tentang
menggunakan Bahasa lokal Keselamatan Kerja
bahasa inggris

14 Proses laboratory Tempat sampah Tempat sampah Peraturan Menteri


tidak terdapat GHS untuk bahan kimia Perindustrian No.87/
dan berwarna putih harus sesuai standar M-IND/PER/9/2009
berwarna merah dan tentang GHS
terpasang GHS

15 Laboratorium 3. Terdapat colokan 3. Pemindahan 5. UU No 1 Tahun


proses listrik di bawah colokan listrik 1970 Tentang
rak penyimpanan jauh dari area Keselamatan
bahan kimia asam penyimpanan Kerja
34

4. Tidak terdapat bahan kimia 6. Keputusan


MSDS 4. Penambahan Menteri Tenaga
MSDS Kerja No
KEP.187/MEN/1
999 Tentang
Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya Di
Tempat Kerja

16 Laboratorium Penyimpanan Simpan paying pada UU No 1 Tahun


proses payung tidak pada tempatnya 1970 Tentang
tempatnya Keselamatan Kerja

17 Laboratorium 5. Tidak terdapat 5. Pemasangan 9. Keputusan


proses MSDS MSDS sesuai Menteri Tenaga
6. Penyimpanan bahan kimia Kerja No
gelas ukur di 6. Gelas ukur harus KEP.187/MEN/1
simpan di lantai tersimpan pada 999 Tentang
7. Tidak terdapat tempatnya tidak Pengendalian
secondary boleh dilantai Bahan Kimia
containment 7. Penambahan Berbahaya Di
8. Tidak terdapat secondary Tempat Kerja
simbol bahaya/ containment 10. UU No 1 Tahun
GHS 8. Pemasangan 1970 Tentang
symbol bahaya/ Keselamatan
GHS Kerja
35

11. Keputusan
Menteri Tenaga
Kerja No
KEP.187/MEN/1
999 Tentang
Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya Di
Tempat Kerja
12. Peraturan Menteri
Perindustrian
No.87/
M-IND/PER/9/20
09 tentang GHS

18 Aplication lab Petugas lab tidak Pastikan petugas lab KepMen No 8 tahun
memakai APD harus selalu 2010 Tentang Alat
(sarung tangan, memakai APD Pelindung Diri
masker, penutup sesuai peraturan
kepala) yang berlaku

19 Lalaboratoty 3. Petugas lab tidak 3. Petugas lab harus 5. KepMen No 8


memakai APD selalu memakai tahun 2010
sarung tangan APD sesuai Tentang Alat
4. Gelas uukur peraturan yang Pelindung Diri
disimpan pada berlaku 6. PP No 50 Tahun
tempat 4. Gelas ukur yang 2012 Tentang
penyimpanan telah digunakan Penerapan Sistem
36

peralatan yang harus terpisah Manajemen


bersih dengan peralatan Keselamatan dan
yang belum Kesehatan Kerja
digunakan
20 Laboratorium 3. Sign pada kotak 3. Penggantian sign 5. Permenakretrans
P3K berwarna kotak P3K sesuai No
merah warna yang PER.15/MEN/VI
4. Pintu emergency berlaku/ hijau II/2008 Tentang
tidak berwarna 4. Pintu emergency Pertolongan
merah harus berwarna Pertama Pada
merah Kecelakaan Di
Tempat Kerja
6. Permenkes No
48 Tahun 2016
Tentang Standar
Keselamatan
Kerja
Perkantoran

21 Tank Farm 2 4. Pipa-pipa dan 4. Pengecatan ulang 7. UU No 1 Tahun


tanki pada tank pada pipa-pipa 1970 Tentang
farm sudah dan tanki yang Keselamatan
berkarat sudah berkarat Kerja
5. GHS terlihat 5. Penggantian 8. Peraturan
sudah rusak GHS Menteri
6. Tidak terdapat 6. Pemasangan sign Perindustrian
sign kapasitas kapasitas pada No.87/
pada tank farm tank farm M-IND/PER/9/2
37

009 tentang GHS


9. UU No 1 Tahun
1970 Tentang
Keselamatan
Kerja

22 5. driver truck tidak 5. Pastikan driver 9. UU No 1 Tahun


turun harus turun dari 1970 Tentang
6. Pekerja truck ketika Keselamatan
membawa bahan sedang loading/ Kerja
kimia tidak unloading 10. KepMen No 8
menggunakan 6. Harus selalu tahun 2010
APD sarung memakai APD Tentang Alat
tangan Ketika Pelindung Diri
7. Tidak terdapat bersentuhan 11. Peraturan
label GHS pada dengan bahan Menteri
truk pengangkut kimia Perindustrian
bahan kimia 7. Pemasangan No.87/
8. Mobil truck tidak GHS pada tangka M-IND/PER/9/20
terdapat wheel truk 09 tentang GHS
chock 8. Pemasangan 12. UU No 1 Tahun
wheel chock pada 1970 Tentang
truck yang Keselamatan
sedang loading Kerja
unloading
38

23 Produksi syntesis Tidak terdapat jalur Pemasangan jalur PP No 55 tahun


evakuasi evakuasi 2012

24 Produksi mixing Tidak secondary Pemasangan Keputusan Menteri


contaiment pada secondary Tenaga Kerja No
mesin mixing containment pada KEP.187/MEN/1999
mesin mixing Tentang
Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja

25 Depan APAR terblokir APAR harus PER.04/MEN/1980


engineering terbebas dari tentang Pemasangan
workshop hambatan dan APAR
mudah untuk
mengakses APAR

26 engineering 3. Tidak 3. Pemasangan sign 5. UU No 1 Tahun


workshop terdapat sign larangan merokok 1970 Tentang
laragan merokok 4. Pemasangan GHS Keselamatan
di area mudah pada tabung Kerja
terbakar mudah terbakar 6. Peraturan Menteri
4. Tidak Perindustrian
terdapat label No.87/
GHS pada tabung M-IND/PER/9/20
39

mudah terbakar 09 tentang GHS

27 Enginering 3. Posisi kerja tidak 3. Pastikan untuk 5. UU No 1 Tahun


kontraktor aman melakukan posisi 1970 Tentang
4. Pekerja tidak kerja yang aman Keselamatan
menggunakan saat melakukan Kerja
fece shield, Apron hot work 6. KepMen No 8
saat sedang 4. Pekerja harus tahun 2010
melakukan selalu Tentang Alat
pekerjaan menggunakan Pelindung Diri
pengelasan APD sesuai
peraturan yang
berlaku
28 Enginering Tidak menggunakan Pastikan pekerja UU No 1 Tahun
kontraktor alat saat menggunakan alat 1970 Tentang
memindahkan gas bantu Ketika Keselamatan Kerja
bertekanan memindahkan
tabung gas
bertekanan

29 Bahan kimia 3. Tidak terdapat 3. Pemasangan sign 5. Peraturan


enginering sign tanda bahaya/ tanda bahaya/ Menteri
label GHS GHS Perindustrian
4. Tidak terdapat 4. Pemasangan No.87/
APAR APAR M-IND/PER/9/20
09 tentang GHS
6. PER.04/MEN/
40

1980 tentang
Pemasangan
APAR

30 Bahan kimia Penempatan bahan Merapikan bahan Keputusan Menteri


enginering kimia tidak rapi dan kimia dan pastikan Tenaga Kerja No
terlihat kotor serta penyimpanan bahan KEP.187/MEN/1999
tidak pada kimia berada di Tentang
tempatnya dalam area Pengendalian Bahan
Tidak terdapat secondary Kimia Berbahaya Di
secondary contaiment Tempat Kerja
contaiment

31 WWTP area Tidak ada Penambahan symbol UU No 1 Tahun


keterangan atau bahaya pada masing- 1970 Tentang
simbol bahaya pada masing tangka Keselamatan Kerja
tangki WWTP WWTP

32 Gudang limbah Terdapat bahan Memindahkan bahan Keputusan Menteri


kimia tidak pada kimia ke Gudang Tenaga Kerja No
tempatnya bahan kimia/ KEP.187/MEN/1999
Tidak terdapat sign/ Gudang hazardouse Tentang
simbol bahaya waste Pengendalian Bahan
Penambahan sign/ Kimia Berbahaya Di
symbol tanda bahaya Tempat Kerja
UU No 1 Tahun
41

1970 Tentang
Keselamatan Kerja

33 Gudang limbah Tidak terdapat sign Pemasangan sign Permen LHK No 6


petunjuk arah petunjuk arah Tahun 2021 Tentang
permukaan atas permukaan atas Tata Cara Dan
Persyaratan
Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya
Dan Beracun

34 Gudang limbah Tidak terdapat Pemasangan UU No 1 Tahun


pengganjal roda pengganjal roda 1970 Tentang
(wheel chock) Keselamatan Kerja

35 Klinik Tidak terapat Mengatur jadwal Permenaker No


paramedis yang paramedis, untuk PER.03/MEN/1982
stand by saat disesuaikan dengan Tentang Pelayanan
karyawan bekerja jam kerja pekerja Kesehatan Kerja
(perawat hanya hari
senin sampai jumat)
42

36 Kantin Kantin tidak boleh Kantin dan meeting Surat Edaran


jadi meeting room room harus terpisah Menteri Tenaga
Terdapat ayunan Kerja dan
pada jalur evakuasi Transmigrasi
No:SE.01/MEN/197
9 tentang Pengadaan
Kantin dan Ruang
Tempat Makan
UU No 1 Tahun
1970 Tentang
Keselamatan Kerja
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktik kerja lapangan di PT Delta Indonesia
Prenenggar, dapat ditarik kesimpulan berikut :
1. Positif
Secara Keselurahan PT. Delta Indonesia Pranenggar sudah memiliki
system tanggap darurat yang baik terbukti dengan adanya struktur tanggap
darurat, sudah terpenuhinya peralatan darurat seperti APAR, sprinkler, exit
door, emergency lamp, safety shower, pintu darurat dan telah melaksanakan
training tanggap darurat secara rutin, memiliki system control room.
2. Negatif
Masih ada beberapa temuan terkait Keselamatan Kesehatan Kerja di PT
Delta Indonesia Prenenggar, seperti pemasangan APAR yang belum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, pekerja yang tidak memakai APD
selama bekerja, beberapa bahan kimia belum terdapat label tanda bahaya dan
lain-lain.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu:
1. Sistem Tanggap Darurat yang sudah berjalan dengan baik harap untuk
dipertahankan
2. Pendisiplinan karyawan untuk selalu menggunakan APD saat sedang
bekerja.
3. Melakukan training maupun sosialisasi kepada pekerja untuk
melaksanakan praktik kerja aman.
4. Memasang peralatan tanggap darurat sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
5. Melengkapi MSDS di beberapa area yang menggunakan bahan kimia.
6. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terdapat MSDS, label bahaya
sesuai GHS serta harus terdapat secondary containment.

43

Anda mungkin juga menyukai