Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH DASAR INDUSTRI 4.

0
Dosen pengajar
Maryadi Tirtana Siregar, S.TP. MT.

Disusun Oleh :

Apul Anggita Tegar Simorangkir_210104004_ML2D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI APP JAKARTA

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN

TAHUN 2021
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)

Perihal masuknya Revolusi Industri 4.0, Indonesia mulai mempersiapkan dirinya dengan
menciptakan strategi Making Indonesia 4.0 yaitu untuk mencapai visi Indonesia untuk berada
dalam 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030 melalui revitalitas sektor manufaktur, kementrian
perindustrian Indonesia telah Menyusun Making Indonesia 4.0 yang berfokus pada 7 sektor
industri (Makanan dan minuman, Tektil dan Busana, Otomotif, Kimia, Elektronika , Farmasi, Alat
Kesehatan) yang di perkirakan sukses mendorog pertumbuhan Indonesia sebesar 1-2% per tahun

Namun dalam menjalankan Making Indonesia 4.0 ini Indonesia memiliki banyak faktor
tantangan, faktor yang menghambat tranformasi digital sering kali bersifat lintas sectoral, Making
Indonesia 4.0 mulai memuat upaya- upaya inisiatif yang bersifat lintas sektoral

Untuk mempercepat Making Indonesia 4.0 indonesia menggunakan Indonesia Industry 4.0
Readiness Index (INDI 4.0), INDI 4.0 merupakan sebuah indeks acuanyang digunakan oleh industri
dan pemerintahuntuk mengukur tingkat kesiapan industry menuju Industri 4.0. Hasil dari
pengukuran dengan indeks ini kemudian dijadikan acuan dalam mengidentifikasi tantangan,
menentukan strategi dan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemerintah untuk
mendorong industry bertransformasi menuju Industri 4.0.
INDI 4.0 memiliki lima pilar yang menjadi tolak ukur yaitu manajemen dan organisasi
(managementand organization), orang dan budaya (peopleand culture), produk dan layanan
(product and services), teknologi (technology), dan operasi pabrik (factory operation) Kemudian
dari kelima pilar tersebut terbagi lagi menjadi 17 bidang, 17 bidang inilah yang menjadi acuan
dalam kesiapan industry tersebut untuk bertranformasi menuju Industri 4.0.

Langkah awal melakukan transformasi industri menuju Industri 4.0 adalah memetakan
tingkat kesiapan industri di Indonesia. Untuk, indeks seragam diperlukan dan diterapkan secara
nasional. Hasil pengindeksan tersebut nantinya akan dijadikan dasar bagi pemerintah untuk
menetapkan arah strategis bagi kemajuan industri, khususnya di lima sektorprioritas, menjadikan
Indonesia 4.0 sebagai pabrik pintar.Indeks tersebut disebut Indonesia Industry 4.0 Readiness Index
atau INDI 4.0.
Disusunnya INDI 4.0 memiliki tujan baik bagi industri dan juga pemerintah
Industri Pemerintah
Sebagai acuan untuk menentukan posisi Untuk mengetahui komitmen dan
perusahaan dalam kaitannya dengan Industri kemampuan perusahaan untuk
4.0 dan menentukan strategi perusahaan mengimplementasikan Industri 4.0.
Ke depan
Untuk mengetahui tantangan-tantangan yang Sebagai dasar bagi pemerintah untuk
akan dihadapi terkait transformasi ke Industri menentukan kebijakan yang tepat sasaran
4.0. terkait Industri 4.0.
Untuk membantu bagi manajemen Sebagai dasar penentuan insentif ke
perusahaan mengevaluasi efektifitas industri.
operasional perusahaan.
Untuk benchmarking posisi perusahaan
dengan perusahaan sejenis.

A. Manajemen dan organisasi


➢ Strategi dan kepemimpinan
PT.APR (Asia Pacific Rayon) mempunyai program yang di sebut dengan metode
Kaizen program. Dimana program ini bertujuan untuk perbaikan pada kultur kerja demi
meningkatkan kualitas, profit dan efisiensi kerja, Di dalam PT.APR metode Kaizen
diterapkan sehingga setiap karyawan dapat melakukan perbaikan terus-menerus dalam
menjalankan tugas sehari-hari, bahkan bahkan memiliki sebuah departemen yang
didedikasikan untuk mengimplementasikan proyek perbaikan berkelanjutan atau
continuous improvement, dinamakan Business Continuous Improvement Department
(BCID).,Metode Kaizen menjadi dasar untuk menentukan langkah berkelanjutan demi
memastikan proses produksi yang lebih baik, produk berkualitas tinggi, efisiensi biaya
produksi, pengurangan limbah, dan meningkatnya keselamatan kerja.
Proyek Kaizen pertama APR dimulai pada tahun 2019 dengan tujuan meningkatkan
kualitas viscose. Semenjak itu, telah diterapkan sebanyak 17 proyek Kaizen yang bertujuan
meningkatkan berbagai aspek dalam bisnis APR..Proyek Kaizen biasanya dimulai dengan
rentang waktu berpola ‘3+1+3’: tiga minggu pelatihan pra-proyek, seminggu pelaksanaan
proyek secara menyeluruh, diikuti dengan tiga bulan menuju pencapaian target pasca-
proyek Kaizen.
APR selalu konsisten dalam melakukan perbaikan terus-menerus, dan menjadi
produsen viscose terdepan yang bertanggung jawab, sejalan dengan prinsip bisnis RGE
yakni 5Cs yang percaya bahwa dengan memberikan yang terbaik bagi Masyarakat, Negara,
Iklim, dan Pelanggan, maka tindakan kita akan memberikan kebaikan bagi Perusahaan.
➢ Investasi menuju Industri 4.0
Asia Pacific Rayon (APR) berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya
menjadi 600.000 ton untuk memenuhi potensi pertumbuhan yang kuat dari Viscose Staple
Fibers (VSF) dan memperkuat posisi pasarnya di pasar ekspor Indonesia dan regional.
Kemampuan tambahan dicapai dengan Penambahan kapasitas tersebut akan dicapai
melalui optimalisasi dan efisiensi yang lebih besar dan dengan penambahan fasilitas
produksi viscose 300.000 ton di Pangkalan Kerinci, di mana APR berada bersama dengan
anak perusahaan dan pemasok serat APRIL Group.
Fase berikutnya akan melibatkan pemetaan tujuan dan target ke topik material dan
aktivitas bisnis, dan memasukkan hasilnya ke dalam Visi 2030 untuk APR.
➢ Kebijakan inovasi
APR adalah produsen viscose pertama di Indonesia yang telah menerima sertifikasi
STEP untuk kepatuhan proses produksi berkelanjutan. Proses sertifikasinya sendiri telah
diakui secara internasional oleh OEKO-TEX, label paling terkenal di dunia untuk tekstil yang
diuji untuk zat berbahaya. Produk APR juga telah memperoleh berbagai sertifikasi untuk
manajemen mutu, sistem lingkungan, serta sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja. Selain itu, APR memastikan 100 persen pulp kayu larut yang bersumber
secara berkelanjutan dengan menyediakan keterlacakan penuh rantai pasokan dan
mengikuti standar sertifikasi yang diakui secara internasional seperti PEFC TM, FSC ® atau
yang setara. Kebijakan keberlanjutan APR, pertama kali diterbitkan pada tahun 2018 dan
diperbarui pada tahun 2020, juga dibangun dari pemasok utamanya Kebijakan Pengelolaan
Hutan Berkelanjutan (SFMP) 2.0, yang berkomitmen untuk menghilangkan deforestasi,
melindungi lanskap serat dan lahan gambut serta mendukung praktik terbaik dalam
pengelolaan perkebunan serat.
APR mengakui adanya peluang akan bahan baku alternatif dan khususnya daur
ulang limbah tektil dan limbah pertanian menjadi serat terbaharukan. Pada Oktober 2019,
RGE mengumumkan rencana untuk menginvestasikan US$ 200 juta selama sepuluh tahun
ke depan dalam inovasi dan penelitian tentang teknologi simpai tertutup (close-looped)
dan serat tekstil selulosa generasi mendatang. Investasi ini akan mendukung
pengembangan solusi serat tektil alternatif untuk produksi komersial skala industri seiring
dengan upaya kami untuk meningkatkan sirkularitas
B. Orang dan budaya:
➢ Pengembangan kompetensi
APR berkomitmen mengembangkan karyawan kami, dengan memprioritaskan
pengembangan keterampilan dan pelatihan, dengan tetap berfokus pada kesejahteraan
dan keragaman karyawan. Hampir dua-pertiga dari karyawan kami berusia di bawah 35
tahun, dan pengembangan Talent serta bimbingan dan pengembangan keterampilan
menjadi sebagai fokus utama. Pemberdayaan masyarakat adalah bagian yang fundamental
dari izin sosial kami untuk beroperasi. APR peduli dengan masyarakat di sekitar operasi
kami dan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berfokus
pada kesempatan kerja,peningkatan pendapatan, dan kesehatan masyarakat serta
pendidikan berkualitas bagi anak-anak. APR berada di posisi yang unik untuk mendukung
pertumbuhan industri bidang tekstil Indonesia sebagai bagian dari peta jalan pemerintah
menuju Industri 4.0.
➢ Budaya
Asia Pacific Rayon (APR) memberikan pelatihan kepada para pembuat batik lokal di
Indonesia untuk membantu mereka meningkatkan pendapatan dan menjaga kerajinan
tradisional ini tetap hidup. Pelatihan diadakan di Rumah Batik Andalan (RBA) di Pangkalan
Kerinci, Riau, dimana masyarakat setempat memproduksi kain batik berwarna-warni.
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk mengembangkan keterampilan mereka, tetapi
membantu mereka membuat dan mematenkan desain mereka sendiri.
Pelatihan ini datang sebagai bagian dari program Penatalayanan Sosial APR sebagai
komitmen untuk mengembangkan komunitas tempat perusahaan beroperasi, serta
membantu menumbuhkan industri tekstil dan mode Indonesia. Pelatihan ini akan
membantu meningkatkan keterampilan para pembuat batik lokal sehingga pekerjaan
mereka akan semakin terlihat di panggung nasional.
➢ Keterbukaan terhadap perubahan
Dengan tetap pola pikir Kaizen, Asia Pacific Rayon (APR) telah berhasil
meningkatkan kinerja keberlanjutan kami dan mengidentifikasi peluang untuk
menyesuaikan diri dengan standar industri internasional tertinggi untuk manufaktur
bersih, memanfaatkan teknologi dan solusi baru dan canggih, meningkatkan keterampilan
karyawan kami dan memfasilitasi pemikiran yang out of the box untuk mengidentifikasi
solusi. untuk meningkatkan operasi. Asia Pacific Rayon (APR) juga tetap menggunakan
metode diskusi dengan karyawan nya sehingga pihak atasan dan pihak bawahan dapat
pemikiran antar karyawan dan juga atasan sehingga dapat memberikan dampak
perubahan baru dan baik bagi Asia Pacific Rayon (APR)
C. Produk dan layanan
➢ Layanan berbasis data
Asia Pacific Rayon (APR) menggunakan layanan berbasis data dengan mengunakan
media elekronik seperti artikel layanan berita untuk mengiformasikan perusahaan nya.
➢ Produk cerdas
Asia Pacific Rayon (APR) berinvestasi dalam teknologi untuk memastikan
sirkularitas operasi kami yang kami operasikan di kuartil teratas manufaktur viscose.
Menggunakan serat yang bersumber dari hutan tanaman industri yang terbarukan, energi
yang lebih ramah dari pembakaran biomassa dan mengadopsi proses pemulihan bahan
kimia yang kuat menggambarkan kontribusi kami untuk sirkularitas

➢ Kostumasi produk
Viscose rayon memberikan manfaat ini dalam pakaian, kain rumah, dan produk
kebersihan yang digunakan orang setiap hari. Terbuat dari selulosa kayu, rayon viscose
memiliki tampilan halus dan nuansa kapas dengan sifat kenyamanan, daya serap, dan daya
serap yang sama. Mudah diwarnai, rayon viscose ditenun atau dirajut untuk membuat
pakaian dalam, pakaian bayi, rok, kemeja dan gaun yang lembut di kulit. Di rumah, ini
adalah kain yang ideal untuk seprai, handuk, taplak meja, serbet, penutup furnitur, gorden,
dan gorden kelas atas.
Viscose rayon adalah alternatif yang sepenuhnya biodegradable untuk akrilik,
poliester, nilon dan kain sintetis berbasis minyak bumi lainnya. Pulp selulosa dari
perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan dari pohon akasia dan eucalyptus yang
tumbuh cepat juga menjadikan rayon viskosa sebagai alternatif yang bagus untuk kapas,
yang ditanam di lahan pertanian dengan menggunakan air dalam jumlah besar. Permintaan
rayon viscose tumbuh karena orang hanya menginginkan yang terbaik menyentuh kulit
mereka.
D. Tehnologi
➢ Konektivitas
Asia Pacific Rayon (APR) menggunakan sisitem (Building Control System) BCS yang
dapat mengontrol seluruh sistem oprasi secara real time yang di monitor oleh (Building
Control System) BCS dimana Seluruh mesin produksi telah menggunakan tehnologi
Artificial Intelligence (AI) sehingga dapat bekerja secara mandiri dan terintergrasi dan
saling terkoneksi satu sama lain secara mandiri yaitu dengan menggunakan sistem
Internet of Things (IOT)
➢ Mesin/sistem cerdas
Asia Pacific Rayon (APR) menggunakan sistem pengatura oprasi mesin (Building
Control System) BCS oprator yang menggunakan sistem komputerasi yang terintergrasi
secara real time dengan menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan juga
dapat bekerja secara otomatis
➢ Keamanan cyber
Asia Pacific Rayon (APR) menggunakan sistem keamanan yaitu dengan
menggunakan (Building Control System) BCS yang terdapat pada BCS Control room dimana
ruangan tersebut menyimpan dam menjaga serta mengontro; data data perusahaan dan
data data produksi kemudian semua data-data tersebut di kumpulkan melalui sistem
Internet of Things (IoT) & Cloud Computing.
E. Oprasi pabrik
➢ Rantai pasok dan logistik cerdas:
Dengan langkah-langkah kunci yang didokumentasikan pada buku besar
blockchain, pelanggan yakin bahwa pemasok mereka menyediakan berkelanjutan
bersumber bahan baku yang juga bertemu pemerintah dan standar industri.
Asia Pacific Rayon (APR) melukan Langkah kangkah berikut dalam Rantai pasoknya
a) Nursery (Pembibitan)
Di Indonesia, bibit pohon Eucalyptus dan Acacia ditanam di pembibitan. Pada
rooting dan aklimatisasi yang berhasil, tanaman muda diangkut dan ditanam secara
manual di hutan tanaman.
b) Plantation (Perkebunan)
Perkebunan terbarukan menyediakan bahan baku berbasis kayu untuk rayon
viscose kami. Perkebunan dipantau dan dikelola dengan hati-hati oleh tim produksi teknis
untuk memastikan produktivitas serat kayu yang tinggi.
c) Wood Chips
Woodyard merupakan bagian dari fasilitas terpadu yang dioperasikan oleh APRIL.
Kayu gelondongan dari berbagai hutan tanaman yang dioperasikan oleh APRIL dan mitra
pemasoknya diterima dan ditimbang di woodyard. Kayu gelondongan diproses menjadi
serpihan kayu.
d) Dissolving Pulp
Kayu yang dipanen dari hutan dan perkebunan yang dikelola secara lestari diproses
menjadi bubur kayu larut yang dimurnikan. APR menggunakan sebagian besar biomassa
terbarukan untuk memberi daya pada pabriknya dan mengoptimalkan efisiensi energi,
menghasilkan emisi GRK lingkup 2 yang lebih rendah.
e) Viscose Bales
Melarutkan pulp kayu diproses menjadi viscose-rayon, serat alami dan
biodegradable yang digunakan dalam produk tekstil. Sepanjang proses manufaktur,
kualitas rayon viscose dipantau secara ketat. Emisi dan limbah dikelola secara bertanggung
jawab sesuai dengan standar industri yang tinggi.
f) Customers
Asia Pacific Rayon (APR) menjual ke pusat tekstil utama yang berlokasi di seluruh
dunia.
➢ Proses yang otonom
Menggunakan sisitem pengamatan dan membuat laporan rutin sehingga memiliki
qualitas yang sesuai dengan standar serta menggunakan sistem quality check yang
menggunakan dengan sistem komputerisasi sehingga dapat di pantau 24 jam dengan
mudah
Kesimpulan
Teknologi industri 4.0 memainkan peran penting dalam semua bidang peradaban
modern ini. Perkembangan dan penyebaran informasi merupakan faktor yang
mempengaruhi perusahaan mulai dari organisasi, termasuk organisasi publik.
kemampuan organisasi dan sumber daya manusia untuk menerapkan teknologi
terbaru dalam proses bisnis mereka untuk memfasilitasi layanan dan kemampuan
karyawan untuk memperbarui keterampilan dan orientasi mereka sebagai layanan
masyarakat. Optimisme juga harus ditumbuhkan di berbagai level pimpinan pemerintahan
agar dapat memberikan kontribusi nyata dalam mempercepat transformasi organisasi
pemerintahan.

Referensi
https://www.aprayon.com/

Anda mungkin juga menyukai