PAPER
Oleh:
57216113942
BOGOR
2023
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
ISI & PEMBAHASAN
2
3
secara berlebihan, yaitu: ikan pelagis kecil, dan lobster. Sumber daya ikan
karang, cumi-cumi dan tuna telah dimanfaatkan sepenuhnya (P4KSI,
2014). Oleh karena itu, eksploitasi terhadap jenis sumber daya perikanan
tertentu harus dikontrol secara ketat. Apalagi daya saing sumber daya
manusia (SDM) pelaku usaha perikanan masih tergolong lemah dalam hal
pendidikan, pengetahuan dan jaringan. Perikanan penangkapan di
Kabupaten Biak Numfor didominasi oleh usaha skala mikro, menggunakan
perahu tanpa motor dan perahu tempel (ukuran di bawah 5GT), melakukan
one day fishing, dan fishing ground di wilayah pesisir.
c. Peluang, Pembangunan perikanan Biak Numfor dapat memanfaatkan
peluang kemajuan lingkungan eksternal, yaitu terkait dengan pasar,
teknologi, dan politik. Jumlah penduduk Indonesia berada pada peringkat
keempat dunia dan terus berkembang sehingga merupakan pasar yang
besar bagi produk perikanan nasional, termasuk produk ikan dari
Kabupaten Biak Numfor. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014
berjumlah 253,60 × 106 jiwa dan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar
1,5 % · thn–1. Konsumsi ikan per kapita Indonesia sebesar 35,6 kg per
orang pada tahun 2013, dan diperkirakan menjadi 54,5 kg per orang pada
tahun 2019. Demikian pula dengan permintaan ikan di dunia yang terus
meningkat. Konsumsi ikan dunia mencapai 136,2×106 t (penduduk dunia
7,1×109 jiwa), sehingga konsumsi ikan per kapita dunia sebesar 19,2 kg
per kapita per tahun pada tahun 2012, dan konsumsi ikan per kapita di
negara maju mencapai 27,4 kg per kapita pada tahun 2012. . Sementara
itu, permintaan ikan untuk konsumsi non manusia mencapai 21,7×106 t
pada tahun 2012. Jepang, Amerika Serikat, dan Tiongkok merupakan
importir ikan terbesar di dunia, sedangkan Korea Selatan berada di
peringkat kesembilan, dan Hong Kong berada di peringkat kesembilan. 10.
Volume impor Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Hong Kong dan
negara-negara Eropa (Spanyol, Perancis, Italia, Jerman dan Inggris)
sedang mengalami peningkatan. Sayangnya, Indonesia belum masuk
dalam 10 besar eksportir ikan dunia, masih di bawah Thailand dan Vietnam
(FAO, 2014).
d. Ancaman, Kabupaten Biak Numfor juga harus menghadapi beberapa
ancaman dari lingkungan eksternal. Para importir ikan menginginkan
standar kualitas yang tinggi (misalnya: HACCP, ISO, dll) dan itu termasuk
5
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan