Anda di halaman 1dari 42

 

2021 
LAPORAN PENDAHULUAN 

PERENCANAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)


DESA MENANG RAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

CV. GANES KONSULTAN 
 

KATA PENGANTAR

Laporan Pendahuluan ini berisikan materi yang berkenaan dengan tingkat


Pemahaman dan Apresiasi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), Metodologi
Pendekatan, Rencana Kerja Konsultan, Gambaran Umum Wilayah Perencanaan
dan langkah-langkah rencana dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Menang Raya Kabupaten
Ogan Komering Ilir.
Laporan ini merupakan bagian dari Pekerjaan Perencanaan sebagaimana
tersebut diatas berdasarkan Surat Perintah Kerja No.
050/135/SPK/III/Dislutkan/2021 Tanggal 21 April 2021 dan akan menjadi
pedoman pada pelaksanaan kegiatan berikutnya beserta pelaporan-pelaporannya.
Demi kesempurnaan dalam pencapaian maksud dan tujuan Pekerjaan
Perencanaan Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Menang Raya Kabupaten
Ogan Komering Ilir, maka kami sangat mengharapkan adanya feedback yang
positif dari pihak-pihak terkait.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.

Palembang, April 2021


CV. GANES KONSULTAN

BENNY RACHMAN, ST
Direktur
 

DAFTAR ISI

 
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................... 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................. 3
1.3. RUANG LINGKUP ..................................................................... 3
1.3.1. Persiapan ......................................................................... 3
1.3.2. Pengumpulan Data ............................................................ 3
1.3.3. Analisa ............................................................................. 4
1.3.4. Perencanaan Teknis........................................................... 4
1.4. KELUARAN/HASIL YANG DIHARAPKAN ...................................... 5
BAB 2 METODE PEKERJAAN ............................................................... 6
2.1. METODE PERANCANGAN. ....................................................... 6
2.1.1. Pola Pikir. ......................................................................... 6
2.1.2. Metodologi ........................................................................ 6
2.1.3. Program Kerja ................................................................... 8
2.2. STRATEGI PERANCANGAN ................................................... 17
2.2.1. Perumusan Masalah....................................................... 18
2.2.2. Koleksi Data .................................................................. 19
2.2.3. Analisis dan Sintesis. ...................................................... 19
2.2.4. Penyusunan Konsep ....................................................... 20
2.2.5. Rancangan Skematik ...................................................... 20
2.2.6. Pra Rancangan ............................................................... 21
2.2.7. Pengembangan Pra Rancangan ...................................... 21
2.2.8. Detail Rancangan ........................................................... 21
2.3. PENDEKATAN PERANCANGAN ................................................ 21
2.3.1. Pendekatan Makro ........................................................... 21
2.3.2. Pendekatan Mikro ............................................................ 22
 

BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN ...................................... 23


3.1. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan ................................................ 23
3.2. Organisasi Pelaksana ............................................................. 23
3.3. Penugasan Tenaga Ahli .......................................................... 24
3.3.1. Team Leader (Ketua Tim) ................................................ 24
3.3.2. Ahli Arsitektur ................................................................. 25
3.3.3. Surveyor ......................................................................... 26
3.3.4. Drafter ........................................................................... 26
3.3.5. Administrasi .................................................................... 27
3.3.6. Operator Komputer.......................................................... 27
3.4. Waktu Pelaksanaan ............................................................... 27
3.5. Pelaporan ............................................................................. 28
BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR ........... 29
4.1. Geografis .............................................................................. 29
4.2. Keadaan Iklim ....................................................................... 30
4.3. Topografi. ............................................................................. 31
4.4. Jarak dari pusat kota Prabumulih ke ibukota kecamatan. .......... 31
4.5. Wilayah Administrasi.............................................................. 32
4.6. Penduduk ............................................................................. 33
4.7. Ketenagakerjaan ................................................................... 33
4.8. Pendidikan ............................................................................ 34
4.9. Kesehatan ............................................................................ 34
4.10. Agama............................................................................... 35
4.11. Pertanian dan Perikanan ..................................................... 35
4.12. Pertambangan dan energi ................................................... 36
4.13. Keadaan Jalan .................................................................... 36
4.14. Pariwisata .......................................................................... 37
4.15. Keuangan daerah ............................................................... 37
4.16. Transportasi dam Komunikasi .............................................. 38
 
 

BAB 1
PENDAHULUAN
 

1.1. LATAR BELAKANG

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah benua kepulauan

dengan posisi geografis strategis, menjadi penghubung benua Asia dan

Australia, serta samudera Hindia dan Pasifik. Lebih dari dua pertiga wilayah

tersebut adalah laut yakni seluas 5.877.879 km2, dengan laut teritorial

300.165 km2 dan ZEE: 2.692.762 km2, serta panjang garis pantai 80.570

km. Wilayah perairan Indonesia yang sedemikian luasnya kaya akan hasil

laut. Potensi sumber daya ikan dan biota Indonesia luar biasa besar.

Kekayaan alam ini apabila dikelola dengan baik dapat dioptimalkan menjadi

pilar keunggulan kompetitif bangsa dalam pembangunan ekonomi dan

kemakmuran rakyat, dengan jalan memberikan kontribusi terhadap devisa

negara. Namun pada saat ini potensi sumberdaya alam tersebut belum

dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa Indonesia, bahkan dimanfaatan

secara tidak sah oleh pihak asing. Kendala utama yang dihadapi dalam

pengembangan pasar komoditif perikanan di dalam negeri adalah masalah

teknis dan masalah rantai pemasaran komoditi perikanan, dimana salah

satu mata rantai pemasaran ikan dan hasil laut lainnya adalah tempat

pelelangan ikan.

1
2
 

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah tempt untuk nelayan

memasarkan hasil tangkapannya. Tempat pelelangan ikan juga mempunyai

tujuan utama yaitu menarik sejumlah konsumen ikan sehingga nelayan

dapat menjual hasil tangkapannya tangkapannya dengan mudah dan

mendapatkan harga yang baik serta dapat menciptakan pasaran yang sehat

melalui lelang murni. Selain itu, TPI memiliki fungsi pokok sebagai

prasarana pendukung aktivitas nelayan untuk melakukan kegiatan

penangkapan ikan di laut, penanganan dan pengolahan hasil ikan

tangkapan dan pemasaran bagi ikan hasil tangkapannya serta sebagai

tempat untuk melakukan pengawasan kapal ikan.

Berdasarkan fungsi itu, maka tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai oleh TPI ini adalah pelayanan yang diberikan diharapkan

produktivitas kapal dan pendapatan nelayan akan meningkat

Desa Menang Raya yang berada persis diujung danau merupaka

salah satu Desa dari 15 Desa yang berada di Kecamatan Pedamaran

Kabupaten OKI dengan kondisi wilayahnya yang sebagian merupakan rawa-

rawa dan peraian. Dari data yang ada potensi perikanan daerah ini sangat

menjanjikan bilah dilihat dari hasil produksi masyarakat setiap tahunnya

yang meningkat, tapi sulit memperoleh harga yang layak dalam

memasarkan hasil ikannya. Untuk itulah diperlukanyan suatu tempat yang

dapat menampung hasil ikan tangkapan mereka dalam satu sistem jual beli

ikan yang terbuka serta saling menguntungkan.


3
 

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Pada Tahun anggaran 2021 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

melalui Dinas Kelautan dan Provinsi Sumatera Selatan bermaksud

merencanakan pengadaan / pembangunan fasilitas penunjang berupa

Tempat Pelelangan Ikan sehingga arus perputaran ekonomi dapat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan Teknis Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan ini

merupakan bentuk bantuan teknis yang diberikan pemerintah

dalammembantu nelayan terutama pada musim panen, sulit memperoleh

harga yang layak dalam memasarkan hasil ikannya. Untuk itu perlu suatu

tempat yang dapat menampung mereka dalam suatu sistem jual beli yang

terbuka dan saling menguntungkan yaitu tempat pelelangan ikan.

1.3. RUANG LINGKUP

1.3.1. Persiapan

 Membuat program kerja (pola pikir) kegiatan secara

keseluruhan.

 Menentukan sasaran.

 Menggali sumber data yang terkait.

 Menyusun jadwal kerja.

1.3.2. Pengumpulan Data

 Mengumpulkan data sekunder dengan cara melakukan

survey ke instansi terkait secara kelembagaan formal


4
 

maupun non formal untuk mengetahui kondisi eksisting

kawasan

 Melakukan studi literature

a. Norma standar pedoman manual bidang ekonomi

khususnya pengembangan pasar kota

b. Petunjuk teknis

c. Peraturan Pemerintah no 16 tahun 2005

d. Dan lain-lain

 Mengumpulkan data primer berupa peta, data

pendudukkawasan dan data lain yang relevan dengan

perencanaan.

 Melakukan pengukuran lapangan untuk memperoleh

besaran parameter-paameter yang dibutuhkan dan akan

digunakan dalam perhitungan/penyusunan rencana.

1.3.3. Analisa

Melakukan kajian teknis untukmenyusun/merencanakan

sistem pelayanan secara menyeluruh yang meliputi sistem

arus barang, arus pengguna dan pemanfaatannya.

1.3.4. Perencanaan Teknis

Menyediakan analisa perencanaan pasar kota untuk kurun

waktu 10 tahun mendatang, yang diformulasikan dalam

bentuk dokumen sebagai berikut:


5
 

 Laporan

 Gambar teknis

 Design note

 Rencana anggaran biaya

 Dokumen lelang

1.4. KELUARAN/HASIL YANG DIHARAPKAN

Keluaran yang harus dilaksanakan dari pekerjaan ini adalah

perencanaan tentang:

 Kebutuhan pelayanan sarana prasarana pasar yang diuraikan

menjadi rencana teknis yang dibutuhkan.

 Hasil dari kegiatan perencanaan tersebut diatas, dituangkan

kedalam Gambar Teknis, Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

(engineering estimate) dan Dokumen Lelang.


 

BAB 2
METODE PEKERJAAN

2.1. METODE PERANCANGAN.

2.1.1. Pola Pikir.

Metode yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan

pekerjaan ini mengikuti pola pikir runtut untuk mencoba melihat

kondisi eksisting yang ada pada saat ini, kemudian dilihat sejauh

mana tuntutan yang berkembang pada saat ini. Tuntutan yang

muncul merupakan terjemahan dari visi dan misi Pemerintahan

Kabupaten Ogan Komering Ilir dan perkembangan fungsi fasilitas

existing yang ada saat ini. Perbandingan tersebut akan

memperlihatkan potensi dan kendala yang terdapat di lapangan

untuk menjawab tantangan visi misi dan tuntutan masa kini.

2.1.2. Metodologi

Berdasarkan pada pola pikir diatas, pada pekerjaan ini

sesungguhnya terdiri atas 3 (tiga) pekerjaan yang berurutan.

Pekerjaan pertama adalah :

 Menyusun studi terhadap eksisting

Melakukan pengamatan terstuktur terhadap kondisi eksisting,

terkait dengan masalah fungsi dan ruang.

6
7
 

 Menyusun Site Plan

Pembuatan site plan dilakukan dalam rangka untuk memberikan

detail terhadap gambaran umum lingkungan yang sudah ada ke

dalam bentuk unit – unit bangunan yang tertata di atas site

dengan sudah memperhitungkan luas riel kebutuhan ruang

bangunan.

 Pembuatan Gambar Design

Gambar desain skematik rancangan dilakukan terutama pada

unit-unit tertentu di dalam site plan yang mendapat prioritas

untuk direalisasi fisiknya.

Pada pekerjaan penyusunan Site Plan, Metode yang akan

dipergunakan pada penyusunan pekerjaan ini adalah metode

perancangannya Edward T. White.

Pada dasarnya metode ini dibagi ke dalam 4 tahapan pelaksanaan

pekerjaan yaitu :

Tahapan 1 adalah tahap perumusan permasalahan

Tahapan 2 adalah tahapan pemprograman

Tahapan 3 adalah tahapan pemrograman performansi

Tahapan 4 adalah tahapan pemrograman arsitektur


8
 

Keempat tahapan tersebut berjalan linier dengan tahapan – demi

tahapan harus dilalui secara berurutan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Gambar 1 - Bagan Alur Tahapan Pekerjaan

Sedang pada pekerjaan pembuatan Gambar Desain

dipergunakan metode designing yang sifatnya intuitif, kreatif,

dengan mengandalkan pada kreatifitas.

2.1.3. Program Kerja

A. Landasan Kerja

1. KAK dan Berita Acara Penjelasan KAK yang disusun

pemberi tugas.
9
 

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa

Konstruksi.

3. Permen PUPR PUPR Nomor 22 Tahun 2018 tentang

Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara

4. Peraturan Beton Bertulang di Indonesia tahun 1971

yang diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia.

5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961

yang diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia.

6. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1977 Yang

diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia.

7. Peraturan Umum Bahan Bangunan yang diterbitkan

Yayasan Normalisasi Indonesia.

8. Informasi perencanaan dan informasi lapangan.

9. Masukan dari pemakai bangunan pihak-pihak /

instansi terkait.

10. Peraturan/administrasi pelaksanaan pekerjaan

seperti yang tercantum di dalam KAK.

13. Keterntuan Teknis seperti yang tercantum di dalam

KAK.
10
 

B. Tahapan Pekerjaan.

Tahapan - tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan

secara garis besar dibagi ke dalam 5 tahapan yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

persiapan pelaksanaan pekerjaan seperti misalnya :

 mobilisasi tenaga

 inventarisasi kegiatan

 survei lapangan

 survei instansional

 persiapan alat

 koordinasi dengan instansi terkait

 koordinasi dengan pemberi pekerjaan

2. Tahap Penyusunan Studi Evaluasi Eksisting

Tahap ini akan menekankan pada pengamatan

lapangan terhadap eksisting untuk menggali potensi

dan kendala site yang akan menjadi generator ide

untuk optimalisasi site plan.

3. Tahap Sosialisasi dan Konsultasi 1


11
 

Pada tahap ini, hasil temuan akan disosialisasikan

kepada Pemerintah Kota Prabumulih untuk

mendapatkan masukan dan tanggapan.

4. Tahap Penyusunan Site Plan

Site plan merupakan tahap lanjutan dari aktualisasi

ide dari Pemerintah Kota sebagai pengguna.

5. Tahap Sosialiasi dan Konsultasi 2

Diharapkan dari tahap ini akan diperoleh

rekomendasi yang bersifat sangat teknis untuk

menunjuk kepada unit bangunan tertentu yang

mendapat prioritas utama untuk dikerjakan.

6. Tahap Skematik Desain

Pada tahap ini data hasil survei diolah dalam bentuk

sketsa – sketsa disain awal dan hasilnya adalah

gambar desain pra rencana.

7. Tahap Detail Desain

Pada tahap ini, skematik desain yang sudah disetujui

oleh pemberi tugas, dilanjutkan ke gambar detail

8. Tahap Pelelangan
12
 

Setelah semua dokumen keluaran sesuai permintaan

KAK dapat diselesaikan, maka proses selanjutnya

adalah proses pelelangan, yang melibatkan pihak ke

III (kontraktor) dalam rangka untuk mewujudkan

pelaksanan Fisik.

9. Tahap Pelaksanaan Konstruksi.

Tahap persiapan sampai dengan tahap detail desain

merupakan tahapan yang menjadi tanggung jawab

konsultan terkait dengan pekerjaan ini, sedang

tahap pelelangan konsultan perannya adalah

sebagai pembantu panitia lelang, sedang pada

tahap pelaksanaan konstruksi akan dilakukan oleh

kontraktor.

Dari tahap persiapan sampai dengan tahap detail desain

dapat dijabarkan lagi menjadi tahapan yang lebih detail

yaitu:

1. Tahap Penyusunan Program Kerja dan Alokasi

Tenaga.

Sebelum seluruh kegiatan dimulai, konsultan perlu

melakukan berbagai persiapan yang meliputi

kegiatan-kegiatan :
13
 

a. Mobilisasi tenaga, peralatan dan dana.

b. Menginterprestasikan ketentuan-ketentuan yang

ada pada landasan kerja konsultan.

c. Merencanakan program kerja konsultan.

d. Koordinasi dngan pemberi tugas dan instansi lain

yang terkait.

2. Tahap Pekerjaan Pemahaman terhadap KAK

a. Mempelajari KAK

b. Menjabarkan secara detail perintah-perintah

seperti yang ada dalam KAK

3. Tahap Persiapan

Meliputi kegiatan :

a. Mengumpulkan informasi dan buku referensi.

b. Penyusunan jadual kegiatan

c. Memberikan arahan survey

4. Tahap Survei dan Pendataan

Meliputi kegiatan :

a. Survei Fisik

b. Survei Non Fisik


14
 

5. Tahap Penyusunan Site Plan

Meliputi kegiatan :

a. Mempelajari site plan eksisting yang sudah ada

b. Membandingkan kondisi saat ini sekitar eksisting

c. Menyusun analisa site pada lokasi eksisting

d. Menyusun analisa blok-blok bangunan sekitar

site

6. Tahap Penyusunan Pra Rencana

Meliputi kegiatan :

a. Kompilasi Data Lapangan

b. Penyusunan Konsep Dasar Pemikiran

Perencanaan

c. Penyusunan Konsep/dasar pemikiran

Perancangan

d. Pengukuran tanah dan penelitian tanah

e. Membuat gambar rencana tapak/blok

f. Membuat gambar denah, tampak dan potongan

bangunan
15
 

g. Perspektif keseluruhan dan massa bangunan

7. Tahap Penyusunan Rencana dan Detail

Meliputi kegiatan

a. Pengembangan ide-ide arsitektur yang

dituangkan dalam gambar rencana dan

gambar detail

b. Pengembangan ide – ide perhitungan struktur

c. Pembuatan gambar detail Arsitektur

d. Pembuatan gambar detail struktur

8. Tahap Penyusunan RKS

Meliputi kegiatan :

a. Penyusunan syarat – syarat Umum

b. Penyusunan syarat-syarat Administrasi

c. Penyusunan syarat-syarat Teknis

d. Penyusunan syarat-syarat bahan

9. Tahap Penyusunan RAB

Di dalam penyusunan RAB ini dilakukan kegiatan :

a. Penghitungan volume

b. Penentuan harga satuan


16
 

c. Pengenalan harga bahan

d. Penghitungan harga perbagian konstruksi

e. Penghitungan nominal bangunan

10. Tahap Penyusunan Dokumen Lelang

Pada tahap ini dilakukan kegiatan penyusunan

dokumen lelang untuk persiapan lelang fisik

bangunan. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengumpulkan produk – produk gambar, RKS dan

RAB

11. Presentasi dan Konsultasi

Presentasi dilakukan sebanyak 2 kali presentasi.

Presentasi dengan tim teknis sebanyak 1 kali dan

presentasi dengan stake holder sebanyak 1 kali.

Disamping presentasi terjadwal, apabila dipandang

perlu dapat juga dilakukan konsultasi tidak

terjadwal.

12. Perbaikan Produk

Tahapan ini dilakukan setiap setelah diadakannya

presentasi dan konsultasi dengan berdasarkan

masukan–masukan pada saat presentasi.


17
 

2.2. STRATEGI PERANCANGAN

Strategi perancangan dalam perencanaan pembangunan

Tempat Pelelangan Ikan didasari pada strategi pengembangan

Kawasan kecamatan pedamaran dengan mempertimbangkan :

1. Pola Kegiatan Perdagangan/Jual Beli

Merupakan suatu pendekatan perancangan berdasarkan pada

kegiatan jual beli yang merupakan kegiatan utama dalam suatu

pasar.

2. Pola Kegiatan Pelayanan/Pengelolaan

Merupakan suatu pendekatan perancangan berdasarkan pada

kegiatan pengelolaan Pasar.

3. Pola Kegiatan Pendukung

Terdapatnya banyak bagian – bagian kegiatan di dalam

kompleks pasar, menjadikan faktor kegiatan pendukung menjadi

sangat penting dalam strategi perancangan. Dalam kontek

pendukung ini bagian yang satu dengan bagian yang lain harus

saling mendukung. Kegiatan yang ada berupa persampahan,

sanitasi, drainase, parkir, bongkar muat, dan transportasi atau

pergerakan.

Berdasarkan pertimbangan–pertimbangan tersebut di atas,

strategi yang dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan yaitu


18
 

dengan menentukan urutan langkah penyelesaian pekerjaan,

sebagai berikut ;

2.2.1. Perumusan Masalah

Seperti telah di sebutkan didepan pada metodologi bahwa

tahapan yang pertama kali dilakukan adalah Merumuskan

Permasalahan. Untuk dapat menemukan Perumusan Masalah yang

benar, perlu mengamati proses yang terjadi di Pasar Tradisional

Menang Raya dimana lokasi TPI bakal dibangun. Perumusan

Masalah yang tepat, akan dapat menjawab tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan.

Permasalahan dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Masalah Makro

Permasalahan ini terkait dengan permasalah penyusunan Site

Plan seperti misalnya :

- permasalahan sirkulasi,

- permasalahan parkir,

- permasalahan Pelayanan,

- permasalahan Penandaan,

- permasalahan utilitas lingkungan.


19
 

b. Masalah Mikro

Permasalahan mikro terkait langsung dengan perancangan unit-

unit bangunan misalnya ;

- permasalahan program ruang,

- permasalahan persyaratan ruang,

- permasalah bentuk bangunan

- permasalahan fasade,

- permasalahan utilitas bangunan,

- permasalahan pencahayaan,

- permasalahan penghawaan.

2.2.2. Koleksi Data

Pencarian data dilakukan dengan memanfaatkan data primer

maupun data sekunder. Pencarian data disesuaikan dengan

kebutuhan agar supaya tidak terjadi tumpang tindih data. Langkah

berikutnya adalah tabulasi data atau pengelompokan data agar

lebih mudah untuk dianalisa.

2.2.3. Analisis dan Sintesis.

Dari data yang didapatkan, selanjutnya dianalisa sesuai

dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan didepan. Dari

analisa data diharapkan dapat dicari pemecahan permasalahan.


20
 

2.2.4. Penyusunan Konsep

Berdasarkan analisa dan pendekatan permasalahan langkah

selanjutnya adalah menentukan konsep perancangan. Konsep

perancangan akan meliputi :

- konsep tata massa

- konsep orientasi bangunan

- konsep sirkulasi

- konsep penghawaan

- konsep pencahayaan

- konsep bentuk

- konsep ruang

- konsep besaran ruang

- konsep pemilihan warna

- konsep pola hubungan ruang

2.2.5. Rancangan Skematik

Pada tahap ini dilakukan transformasi konsep ke dalam

skema-skema desain untuk dapat memberikan gambaran

pemecahan permasalahan berdasarklan konsep.


21
 

2.2.6. Pra Rancangan

Pada tahap ini dilakukan penterjemahan transformasi desain

ke dalam bentuk gambar yang lebih detail yaitu:

 Gambar denah

 Gambar tampak

 Gambar potongan

 Usulan material

 Perkiraan biaya

2.2.7. Pengembangan Pra Rancangan

Pada tahap ini dilakukan koordinasi dengan berbagai disiplin

ilmu terkait untuk dapat dikembangkan menjadi satu bentuk desain

yang pasti dan mampu memecahkan permasalahan.

2.2.8. Detail Rancangan

Pada tahap ini dilakukan tahap finishing akhir, yaitu

pembuatan gambar detail dari bagian-bagian komponen bangunan

2.3. PENDEKATAN PERANCANGAN

2.3.1. Pendekatan Makro

Pendekatan makro dilakukan untuk menganalisis site dari berbagai

sudut /pokok bahasan yang terkait dengan site , misalnya :

 Pendekatan pencapaian
22
 

 Pendekatan sirkulasi lingkungan

 Pendekatan orientasi

 Pendekatan arah hadap

 Pendekatan iklim

2.3.2. Pendekatan Mikro

Pendekatan mikro dilakukan untuk menganalisis site dan bangunan

dari berbagai sudut /pokok bahasan yang terkait dengan site /

bangunan , misalnya :

 Pendekatan kegiatan

 Pendekatan pelaku kegiatan

 Pendekatan program ruang

 Pendekatan hubungan ruang

 Pendekatan Besaran Ruang

 Pendekatan sirkulasi dalam bangunan/site

 Pendekatan Penghawaan

 Pendekatan Pencahayaan

 Pendekatan Bentuk Bangunan

 Pendekatan Bahan Bangunan


 

BAB 3
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan secara bertahap, dengan

tahapan sebagai berikut:

 Persiapan

 Observasi/survei lapangan

 Pengolahan data

 Analisa

 Penyusunan Rencana

3.2. Organisasi Pelaksana

Untuk melaksanakan pekerjaan ini dibentuk tim perencana yang

terlibat penuh dari mulai survey lapangan, analisis, sampai dengan

penyusunan rencana pengembangan kawasan. Tim perencana terdiri atas

tenaga ahli dari berbagai bidang yang relevan yang terdiri dari :

- Team Leader

- Ahli Arsitektur

23
24
 

Selain itu tim perencana dibantu oleh tenaga penunjang yang terdiri dari:

- Surveyor

- Drafter

- Operator Komputer

- Administrasi

3.3. Penugasan Tenaga Ahli

3.3.1. Team Leader (Ketua Tim)

Ketua Tim haruslah seorang sarjana teknik sipil dan

berpengalaman professional yang lebih lama dari kebanyakan tenaga

ahli lainnya, berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu yang

mencakup dalam pekerjaan, berpengalaman dalam

mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan orang lain tergantung

pada besarnya dan kerumitan pekerjaan, maka Ketua Tim

diharapkan pernah memimpin dari satu atau dua pekerjaan yang

serupa.

Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-

1) Jurusan Sipil dan berpengalaman dalam pelaksanaan dibidang

perencanaan teknis pembangunan gedung yang mempunyai

pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Tugas dan memiliki

tanggung jawab sebagai Ketua Tim (team leader) meliputi:


25
 

 Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan

ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan yang diinginkan.

 Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan

baik pengambilan data, pengolahan maupun penyajian akhir

seluruh hasil pekerjaan

 Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-

gambar

3.3.2. Ahli Arsitektur

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur

Strata Satu (S-1) yang memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) dan

berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Perencanan

Teknis Pembangunan Gedung sekurang-kurangnya berpengalaman

5 (lima) tahun dan mengetahui dengan baik proses perencanaan

dengan segala permasalahannya. Tugas dan kewajibannya meliputi:

 Melakukan perencanaan desain arsitektur berdasarkan hasil

pengolahan data dan estetika yang dapat mempengaruhi

daya tarik atau terhadap pengembangan yang berkelanjutan

 Memeriksa hasil survey dan pengolahan data untuk

dituangkan kedalam disain arsitektur

 Bertanggung jawab atas semua hasil desain yang telah

direncanakan
26
 

3.3.3. Surveyor

Adalah Sarjana Geodesi atau Teknik Sipil yang berpengalaman

minimal 5 (lima) tahun untuk Sarjana Penuh (S-1), atau 8 (delapan)

tahun untuk Sarjana Muda (D-3) dan untuk STM minimal 8 (delapan)

tahun dan memiliki Sertifikat Ketrampilan Kerja (SKT).

Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan

lapangan untuk pekerjaan sipil yang meliputi semua pemeriksaan

keperluan untuk pelaksanaan pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab,

meliputi Surveyor bertugas mengumpulkan semua data yang

diperlukan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil

yang didapat.

3.3.4. Drafter

Mempunyai latar belakang pendidikan minimal STM/SLTA,

berpengalaman dalam bidang pembuatan gambar-gambar teknik

sipil serta dapat bekerja dengan sepat dengan tingkat ketelitian yang

tinggi. Tugas dan tanggung jawab adalah: Melaksanakan pembuatan

gambar-gambar teknik sebagaimana tugasnya dan bertanggung

jawab atas pembuatan gambar-gambar yang dibutuhkan.


27
 

3.3.5. Administrasi

Persyaratan mempunyai latar belakang STM/SLTA atau

sederajat. Berpengalaman dalam pekerjaan administrasi/pengetikan.

Tugas dan tanggung jawab membantu Team Leader dalampekerjaan

administrasi dan pengetikan. Bertanggung jawab atas kealncaran

pekerjaan dan bertanggung jawab atas ketelitian pekerjaan baik

pekerjaan administrasi maupun pekerjaan pengetikan.

3.3.6. Operator Komputer

Adalah lulusan lembaga pendidikan/kursus komputer yang

sudah berpengalaman dalam menggunakankomputer sesuai dengan

perkembangan kemajuan teknologi komputer. Tugas dan tanggung

jawab, adalah memasukkan data ke dalam komputer serta

melakukan analisa sesuai atas petunjuk Engineer.

3.4. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Pekerjaan Perencanaan

Tempat Pelelangan Ikan Menang Raya ini adalah selama 30 (Tiga Puluh)

hari kalender, terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian

Kerjasama.
28
 

3.5. Pelaporan

Sebagai hasil dari kegiatan perencanaan teknis yang telah dilaksanakan

penyedia jasa/konsultan, maka penyedia jasa/konsultan wajib melaporkan

setiap hasil pekerjaan kepada Pejabat Pelaksanas Teknis Kegiatan dengan

tahapan pelaporan sebagai berikut:

Laporan Pendahuluan

 Rencana kerja penyedia jasa/konsultan secara menyeluruh

 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya

 Jadwal kegiatan penyedia jasa

 Laporan pendahuluan didampaikan dalam jumlah rangkap 6 (enam)

buku.

Laporan Akhir.

Laporan ini meliputi laporan Utama Design Note, Rencana Kerja dan Syarat-

syarat/Dokumen Lelang, Engineering Estimate dan Album Gambar yang

masing-masing sebanyak 6 (enam) buku serta disampaikan kepada Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan.


 

BAB 4
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
OGAN KOMERING ILIR

4.1. Geografis

Secara astronomis, Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak di antara

2°30’ - 4°15’ Lintang Selatan dan di antara 104°20’ - 106°00’ Bujur Timur.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Ogan Komering Ilir

memiliki batas-batas :

Utara : Kabupaten Banyuasin Kabupaten Ogan Ilir dan Kota

Palembang;

Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Provinsi Lampung;

Barat : Kabupaten Ogan Ilir;

Timur : Selat Bangka dan Laut Jawa.

Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari 18 kecamatan, yaitu : Lempuing,

Lempuing Jaya, Mesuji, Sungai Menang, Mesuji Makmur, Mesuji Raya,

Tulung Selapan, Cengal, Pedamaran, Pedamaran Timur, Tanjung Lubuk,

Teluk Gelam, Kayuagung, Sirah Pulau Padang, Jejawi, Pampangan,

Pangkalan Lampam, serta Air Sugihan.

Ogan Komering Ilir merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata

+ 10 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 2°30’ - 4°15’

29
30
 

Lintang Selatan, serta 104°20’ dan 106°00’ bujur Timur. Luas wilayah

Kabupaten Ogan Komering Ilir, adalah 19.023,47 km2.,

Akhir tahun 2019, wilayah administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir

terdiri dari 18 wilayah kecamatan, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Negeri no. 39 tahun 2015 luas daratan masing-masing Kecamatan, yaitu:

Lempuing (525,61 km2), Lempuing Jaya (503,80 km2), Mesuji (55,86

km2), Sungai Menang (2876,17 km2), Mesuji Makmur (1513,14 km2),

Mesuji Raya (128,85 km2), Tulung Selapan (4853,40 km2), Cengal

(2226,41 km2), Pedamaran (1059,68 km2), Pedamaran Timur (464,79

km2), Tanjung Lubuk (222,97 km2), Teluk Gelam (168,29 km2) ,

Kayuagung (145,45 km2), Sirah pulau Padang (149,08 km2), Jejawi

(218,98 km2), Pampangan (177,42 km2), Pangkalan Lampam (1139,75

km2), serta Air Sugihan (2593,82 km2).

4.2. Keadaan Iklim

Tabel 1 - Curah Hujan Rata2 2018-2020


31
 

4.3. Topografi.

Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kabupaten

Ogan Komering Ilir terdiri dari:

0 m - 10 m = 61,11 %

11 m - 20 m = 22,22 %

21 m -30 m = 11,11%

31 m keatas = 5,55 %

4.4. Jarak dari pusat kota Prabumulih ke ibukota kecamatan.

Jarak antara Ibukota Kabupaten ke Daerah Kecamatan:

1. Kayuagung-Lempuing: 72 km

2. Kayuagung-Lempuing Jaya: 55 km

3. Kayuagung- Mesuji : 96 km

4. Kayuagung-Sungai Menang: 175km

5. Kayuagung-Mesuji Makmur: 130 km

6. Kayuagung-Mesuji Raya: 110 km

7. Kayuagung-Tulung Selapan : 87 km

8. Kayuagung-Cengal: 150 km

9. Kayuagung-Pedamaran : 18 km.

10. Kayuagung-Pedamaran Timur: 50 km.

11. Kayuagung – Tanjung Lubuk: 34 km.

12. Kayuagung – Teluk Gelam: 17 km.


32
 

13. Kayuagung - Kayuagung: - km

14. Kayuagung – SP Padang: 21 km

15. Kayuangung – Jejawi: 58 km

16. Kayuagung-Pampangan: 42 km

17. Kayuagung-Pangkalan Lampam: 54 km

18. Kayuagung – Air Sugihan : 200 km

4.5. Wilayah Administrasi

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir bagian utara berbatasan dengan

Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang; bagian

timur berbatasan dengan Selat Bangka dan Laut Jawa; bagian selatan

berbatasan dengan Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Timur, dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir.

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi dalam 18 kecamatan dan

masing-masing kecamatan terbagi atas desa-desa dan kelurahan.

Sedangkan setiap desa dan kelurahan tersusun atas dusun, lingkungan

mapun rukun warga dan sebagian masih dibagi lagi ke dalam rukun

tetangga.

Jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun

2019 sebanyak 327, terdiri dari 13 kelurahan yang tersebar di tiga

kecamatan yaitu Kayuagung, Tanjung Lubuk, dan Tulung Selapan, dan 314

Desa yang tersebar di seluruh kecamatan.


33
 

4.6. Penduduk

Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir berdasarkan data dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tahun 2019 sebanyak 731,72 ribu

jiwa yang terdiri atas 377,35 jiwa penduduk laki-laki dan 354,37 jiwa

penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2018,

penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami pertumbuhan sebesar

0,54 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2019

penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 106.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2019

mencapai 38 jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 18 kecamatan cukup

beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Sirah

Pulau Padang dengan kepadatan sebesar 427 jiwa/km2 dan terendah di

Kecamatan Tulung Selapan sebesar 8 jiwa/km2.

4.7. Ketenagakerjaan

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun

2019 sebesar 1.017 pekerja.

Sementara itu menurut sektor lapangan usaha, sektor Pertanian merupakan

sektor yang memiliki jumlah pekerja terbanyak di tahun 2019 yaitu sebesar

59,26 persen atau 243.503 pekerja.


34
 

Pada tahun 2019 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Ogan Komering Ilir

sebanyak 423.246 orang. Perkembangan jumlah angkatan kerja mengalami

peningkatan dari tahun 2017 dan 2018. Sementara untuk tingkat

pengangguran Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2019 sebesar

2,91 persen. Angka pengangguran ini dihitung dengan mendefinisikan

menganggur sebagai mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa

tidak mungkin mendapat pekerjaan dan sudah mendapat pekerjaan tetap

tetapi belum mulai bekerja.

4.8. Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, variabel-variabel seperti jumlah gedung sekolah,

jumlah murid dan jumlah guru sering kali ditampilkan untuk

menggambarkan situasi pendidikan. Misalnya dua variabel terakhir di atas

dapat digunakan untuk menghitung rasio murid-guru.

Pada tahun ajaran 2019/2020, Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki

gedung sekolah sebanyak 834 sekolah yang terdiri atas 467 Sekolah Dasar

(SD), 61 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 135 Sekolah Menengah Pertama (SMP),

68 Madrasah Tsanawiyah (MTs), 45 Sekolah Menengah Atas (SMA), 27

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 31 Madrasah Aliyah (MA).

4.9. Kesehatan

Fasilitas Kesehatan seperti rumah sakit, pukesmas dan puskesmas

pembantu adalah sebagian dari variabel-variabel yang dapat menunjukkan


35
 

pencapaian pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Ogan Komering

Ilir. Pada tahun 2019, jumlah rumah sakit masih minim, namun fasilitas

kesehatan lainnya sudah tersebar di seluruh kecamatan seperti puskesmas

sebanyak 33 unit dan puskesmas pembantu sebanyak 94 unit.

Di bidang Keluarga Berencana pada tahun 2019 ini jumlah peserta KB aktif

sebesar 148.398 di mana sebagian besar peserta KB aktif menggunakan

metode kontrasepsi suntikan yang mencapai 49,89 persen atau sebesar

74.041 peserta.

4.10. Agama

Jumlah agama yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi 5 agama

yaitu Islam, Katholik, Kristen, Budha dan Hindu. Di antara kelima agama

tersebut, Islam mempunyai jumlah pemeluk terbanyak. Pada tahun 2019

tempat ibadah didominasi oleh tempat peribadatan Islam dengan jumlah

masjid dan mushola sebesar 2.032.

4.11. Pertanian dan Perikanan

Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki keragaman produksi tanaman

hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Pada tahun 2019, dari enam

komoditi sayur-sayuran semusim, yaitu bawang merah, cabai, kentang,

kubis, petsai, dan tomat, hanya satu komoditi di antaranya yang mengalami

peningkatan produksi. Pada komoditi buah-buahan tahunan menunjukan

kecenderungan penurunan produksi.


36
 

Pada komoditi sayur-sayuran, cabai besar menunjukan peningkatan

produksi sebesar 43,33 persen atau 49.871 kuintal dibandingkan dengan

tahun sebelumnya.

Pada tahun 2019, jumlah produksi perikanan tangkap di perairan umum

menurut kecamatan, produksi terbanyak dihasilkan di Kecamatan

Pampangan, Kecamatan Sirah Pulau Padang dan Kecamatan Jejawi

4.12. Pertambangan dan energi

PLN menggunakan tenaga diesel sebagai sumber tenaga pembangkit listrik.

Pada tahun 2019, jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Ogan Komering Ilir

sebanyak 80.795.

Jumlah pelanggan PDAM sebanyak 8.994, di mana 95 persen dari pengguna

merupakan rumah tangga. Sedangkan unit instalasi yang menyalurkan air

terbanyak adalah unit instalasi Kayuagung yang menyalurkan sebesar 33

persen dari total air yang disalurkan.

4.13. Keadaan Jalan

Panjang jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2017-2019 adalah

2.037,11 km. Dilihat dari kondisi jalan tahun 2018, 33,19 persen pada

kondisi baik; 37,60 persen pada kondisi sedang, dan 29.21 persen

kondisinya rusak dan rusak berat.


37
 

Kendaraan bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2019

didominasi oleh sepeda motor dengan jumlah sekitar 208.979 sepeda

motor.

4.14. Pariwisata

Pada tahun 2019, jumlah rumah makan/restoran di Kabupaten Ogan

Komering Ilir tercatat sebanyak 151 unit. Bila dibandingkan dengan tahun-

tahun sebelumnya terlihat kenaikan jumlah rumah dan restoran di

Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Jumlah hotel dan akomodasi lainnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir

mengalami penambahan setiap tahunnya. Pada tahun 2019, jumlah hotel

dan akomodasi lainnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir bertambah 1 unit

dibandingkan tahun sebelumnya.

Kecamatan dengan jumlah hotel/akomodasi lainnya terbanyak adalah

Kecamatan Kayuagung yaitu sebanyak 15 hotel/akomodasi lainnya.

4.15. Keuangan daerah

Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, realisasi penerimaan pendapatan

daerah tahun 2019 mencapai Rp 2,2 triliun. Bila dibandingkan dengan

realisasi tahun sebelumnya, realisasi penerimaan pemerintah tahun 2019 ini

turun sekitar 0,54 persen.


38
 

4.16. Transportasi dam Komunikasi

Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan kabupaten terluas di Propinsi

Sumatera Selatan. Sarana transportasi yang digunakan di daerah ini adalah

transportasi darat dan transportasi air/sungai yang memegang peranan

penting dalam menunjang kelancaran angkutan barang maupun

penumpang, baik antar kecamatan maupun antar daerah lainnya. Semenjak

jalintim (jalan lintas timur) diperbaiki (diaspal dan dibeton) pada tahun

2005, transportasi darat melalui jalan ini lebih disukai pengemudi

dibandingkan jalan lintas tengah Sumatera. Karena jalannya tidak berkelok-

kelok maupun naik-turun yang tajam, juga lebih pendek dibandingkan lintas

tengah. Dengan demikian biaya transportasi lebih murah dan waktu tempuh

semakin cepat.

Selain surat, kantor pos juga melayani pengiriman paket dan wesel. Pada

tahun 2019 jumlah kantor pos pembantu di Kabupaten Ogan Komering Ilir

masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebanyak 8 unit.

Anda mungkin juga menyukai