Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ANPOTWIL KOTA CILEGON


PROVINSI BANTEN
Makalah ini di susun sebagai hasil tugas kelompok

DISUSUN OLEH :

Kelompok

Kelas F-2
1. DELFI ANGGI SUHADA
2. AINUN ROJAK
3. RIZA HABIB
4. M. FEBRIA AZMI

FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2019

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................
i

Daftar isi ...................................................................................................................


ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


.............................................................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah
.............................................................................................................................
2
1.3 Tujuan
.............................................................................................................................
2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Klasik


.............................................................................................................................
3
1) Hukum Alam
..........................................................................................................................
4
2) Proses Pemupukan Modal
..........................................................................................................................
5
3) Peranan tingkat suku bunga dalam pembangunan ekonomi
..........................................................................................................................
6

2
4) Agen Pertumbuhan
..........................................................................................................................
7
5) Proses Pertumbuhan
..........................................................................................................................
7
6) Pertumbuhan hasil produksi
..........................................................................................................................
8
7) Pengaplikasian teori dependensi terhadap pembangunan di Indonesia
..........................................................................................................................
10

2.2 Biografi Adam Smith


.............................................................................................................................
11
2.3 Karya Besar Adam Smith
.............................................................................................................................
15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
...................................................................................................................................
21

3.2 Kritik dan Saran


...................................................................................................................................
22

DAFTAR PUSTAKA

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan izinNya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ TEORI PEMBANGUNAN
EKONOMI KLASIK MENURUT ADAM SMITH “ Makalah ini bertujuan untuk
mengetahui tentang adam smith dan teori nya .
Kami menyadari segala keterbatasan yang ada pada diri kami sendiri, baik
pengetahuan maupun pengalaman dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu
sulitlah bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah membantu dalam memberikan saran, dorongan, doa serta
semangat kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Tidak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih
baik dimasa mendatang. Besar harapan saya semoga makalah ini membawa
manfaat khususnya bagi kami dan semuanya

penyusun

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap daerah memiliki potensi yang bisa dikembangkan,


namun masyarakat kurang memiliki pengetahuan untuk menggali potensi yang ada.
Disini diperlukan peran pemerintah untuk memberikan pengetahun-pengetahuan
yang harus dimiliki masyarakat untuk mengolah sumber daya atau potensi yang
dimiliki alam.
Analisis potensi wilayah telah menjadi hal yang tidak asing dalam
pembangunan di Indonesia. Hal ini telah diamanatkan dalam konstitusi Negara
yaitu UU no 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
yang secara tersirat memberikan makna bahwa peningkatan daya saing daerah
dilakukan melalui suatu proses perencanaan yang matang. Proses perencanaan
tersebut harus melalui suatu analisis yang dapat menguraikan potensi-potensi
daerah menjadi penunjang daya saing daerah dalam pelaksanaan pembangunan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa pokok persoalan yang dapat


diperbincangkan terkait Pelayanan Publik di Kota Cilegon, yakni:

1. Apakah pengertian Analisis Potensi Wilayah?

2. Bagaimanakah gambaran umum Kota Cilegon?

3. Apa saja potensi-potensi yang ada di Kota Cilegon?

5
BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA CILEGON

2.1. Gambaran Umum

Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon


berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal
sebagai kota industri. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat
kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta
ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon.

2.2. Geografis

Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling ujung


sebelah Barat Pulau Jawa dan terletak pada posisi : 5°52'24" - 6°04'07" Lintang
Selatan (LS), 105°54'05" - 106°05'11" Bujur Timur (BT). Secara administratif
wilayah berdasarkan UU No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kotamadya
Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon pada tanggal
27 April 1999, Kota Cilegon mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara (Kabupaten Serang)


 Sebelah Barat: berbatasan dengan Selat Sunda
 Seblah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Anyer dan Kecamatan Mancak
(Kabupaten Serang)
 Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu tepat di wilayah
serdang (Kabupaten Serang)

Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir
barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara cilegon topografi menjadi berlereng
karena berbatasan langsung gunung batur, sedangkan di wilayah selatan topografi

6
menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan
Kecamatan Mancak.

Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan


selat sunda, dan terhubung dengan jalan tol Jakarta - Merak. Selain itu rencana
pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan
lingkar selatan Kota Cilegon menambah tingkat konektivitas Kota ini dengan
daerah lain di sekitarnya.

2.3. Iklim

Kota Cilegon mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 22 °C-33 °C,
curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember-Februari dan minimum pada
bulan Juli-September. Menurut klasifikasi iklim Koppen, pada awalnya iklim di
Kota Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan Basah Tropis tetapi semakin dengan
pesatnya perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan Hijau di Kota ini menjadi
sangat berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan di wilayah Kota
Cilegon.

2.4. Pemerintahan

Perkembangan Pemerintahan

Berdasarkan pasal 72 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974


tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon sudah memenuhi
persyaratan dibentuknya Kota Administratif. Atas usul Pemerintah Daerah Tingkat
II Serang No.86/Sek/Bapp/VII/84 tentang usulan pembentukan Kota Administratif
Cilegon dan atas pertimbangan yang obyektif, maka dikeluarkan Peraturan
Pemerintah No.40 Tahun 1986 tanggal 17 September 1986, tentang Pembentukan
Kota Administratif Kota Cilegon. Juga ditetapkan luas Kota Cilegon adalah 17.550
Ha yang meliputi 3 (tiga) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pulo Merak,
Ciwandan, Cilegon dan 1 (satu) Perwakilan Kecamatan Cilegon di Cibeber.
Sedangkan Kecamatan Bojonegara masuk wilayah kerja pembantu Bupati Wilayah
Kramatwatu.

7
Di dalam Undang-Undang No.5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah disebutkan bahwa syarat-syarat pembentukan daerah
otonom mengikuti kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, luas wilayah,
pertahanan dan keamanan, politik, serta persyaratan tambahan lainnya. Berdasarkan
PP No. 3 Tahun 1992 tertanggal 7 Februari 1992 tentang Penetapan Perwakilan
Kecamatan Cibeber, Kota Administratif Cilegon bertambah menjadi 4 (empat)
Kecamatan yaitu Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan Cibeber.

Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27


April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan
Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah
menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir
sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD
Cilegon.

Pembagian Administratif

Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas


wilayah ±17.550 Ha terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) No.15 Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (empat) Kecamatan
baru, wilayah Kota Cilegon yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah
menjadi 8 (delapan) Kecamatan, yaitu :

 Kecamatan Cilegon
 Kecamatan Ciwandan
 Kecamatan Pulomerak
 Kecamatan Cibeber
 Kecamatan Grogol
 Kecamatan Purwakarta
 Kecamatan Citangkil
 Kecamatan Jombang

8
2.5. Sejarah

Masa Kesultanan Banten

Kota Cilegon dalam pembentukannya mengalami beberapa masa, yang


dimulai dari masa Sultan Ageng Tirtayasa (tahun 1651 – 1672). Pada tahun 1651
Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan Kerajaan Banten, pada
masa itu Cilegon berupa tanah rawa yang belum banyak didiami orang. Namun
sejak masa keemasan Kerajaan Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan
Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara Pulau Jawa
dan Sumatera. Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di Cilegon sehingga
masyarakat Cilegon sudah menjadi heterogen disertai perkembangan yang sangat
pesat.

Masa Hindia Belanda

Pada tahun 1816 dibentuk Districh Cilegon atau Kewedanaan Cilegon oleh
pemerintah Hindia Belanda dibawah Keresidenan Banten di Serang. Rakyat
Cilegon ingin membebaskan diri dari penindasan penjajahan Belanda. Puncak
perlawanan rakyat Cilegon kepada Kolonial Belanda yang dipimpin oleh KH.
Wasyid yang dikenal dengan pemberontakan Geger Cilegon 1888 tepatnya pada
tanggal 9 Juli 1888, mengilhami rakyat Cilegon yang ingin membebaskan diri dari
penindasan penjajah dan melepaskan diri dari kelaparan akibat tanam paksa pada
masa itu.

Pada masa 1924, di Kewedanaan Cilegon telah ada perguruan pendidikan


yang berbasis Islam yaitu perguruan Al-Khairiyah dan madrasah Al-
Jauharotunnaqiyah Cibeber. Dari perguruan pendidikan tersebut melahirkan tokoh-
tokoh pendidikan yang berbasis Islam di Cilegon. Pada masa kemerdekaan, dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia rakyat Cilegon telah
menunjukan semangat juangnya. Jiwa patriotisme rakyat Cilegon dan Banten pada

9
umumnya dizaman revolusi fisik mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah ditunjukan dan terkenal
dengan Tentara Banten.

Masa Orde Lama dan Orde Baru

Memasuki era 1962, di Clegon berdiri pabrik baja Trikora yang merupakan
babak baru bagi era industri wilayah Cilegon. Industri baja Trikora berkembang
pesat setelah keluar Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1970 tanggal 31 Agustus
1970 yang mengubah pabrik baja Trikora menjadi pabrik baja PT. Krakatau Steel
Cilegon berikut anak perusahaannya.

Perkembangan industri yang pesat di Cilegon berdampak pula terhadap


sektor lainnya seperti perdagangan, jasa, dan jumlah penduduk yang terus
meningkat. Mata pencaharian penduduk Cilegon yang semula sebagian besar
adalah petani berubah menjadi buruh, pedagang, dan lain sebagainya.

PT. Krakatau Steel telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang


sangat pesat bagi wilayah Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial
budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladagan menjadi daerah
industri, perdagangan, jasa, transportasi dan perumahan serta pariwisata. Keadaan
tersebut menggambarkan Cilegon sebagai kota kecil yang memiliki fasilitas kota
besar. Akibat daripada itu, sejalan dengan tuntutan budaya kota, maka dibutuhkan
tuntutan kehidupan masyarakat kota serta memerlukan pembinaan dan pengaturan
penyelenggaraan perkotaan.

Menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.40 tahu 1986, bahwa Kota


Administratif Cilegon berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah
Kabupaten Serang, baik dalam penyelenggaraan pemerintah maupun keuangan.
Aspirasi yang bekembang dalam lingkup Kotif Cilegon disalurkan melalui wakil-
wakil yang ditunjuk atau ditugaskan sebagai anggota DPRD tingkat II Kabupaten
Serang.

Dalam perkembangannya Kota Cilegon telah memperlihatkan kemajuan di


berbagai bidang baik pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi yang cukup pesat.

10
Perkembangan ini tidak terlepas dari struktur kota yaitu sebagai pintu gerbang Jawa
– Sumatera dan perkembangan Industri Strategis Nasional di Wilayah Cilegon yang
diikuti perkembangan pusat perdagangan, jasa, industri, pariwisata, dan
pemukiman. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan pengembangan sarana
dan prasarana di wilayah Cilegon.

Perkembangan dan kemajuan Kota Administratif Cilegon tersebut tidak saja


memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan
gambaran mengenai dukungan, kemampuan, dan potensi wilayah untuk
menyelenggarakan otonomi daerah. Dengan demikian untuk lebih meningkatkan
daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, serta pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu Kota
Administratif Cilegon dibentuk Kota Madya daerah Tingkat II Cilegon.

Masa Reformasi

Peluang yang diberikan Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang


Pemerintah Daerah semakin memberikan keleluasan bagi Kotamadya Cilegon
(selanjutnya disebut Kota Cilegon) untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kota
Cilegon. Peluang tersebut semakin nyata setelah institusi pemerintah di Kota
Cilegon menjadi lengkap dengan terbentuknya DPRD Kota Cilegon.

Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27


April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan
Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah
menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir
sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD
Cilegon.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Analisis Potensi Wilayah

Pengertian Analisis
Analisis bisa di artikan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap suatu hal
guna menelitinya secara mendalam. Misalnya pada kegiatan laboratorium, kata
analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium
untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pengertian analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Berikut ini adalah pengertian analisis menurut para ahli :

 WIRADI
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.

 KOMARUDDIN
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan
menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan
yang terpadu.

 DWI PRASTOWO DARMINTO & RIFKA JULIANTY

12
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
 ANNE GREGORY
Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan.

Kesimpulan pengertian analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan


suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda
komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu
keseluruhan yang terpadu.

Pengertian Potensi
Potensi berarti kemampuan yg mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan, kekuatan, kesanggupan dan daya. Berpotensi artinya memiliki
potensi. Menurut kamus bahasa Indonesai, potensi adalah kesanggupan, daya,
kemampuan untuk lebih berkembang. Setiap orang memiliki potensi, dan tentu
berbeda setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain.
Ada dua bentuk potensi yaitu potensi fisik dan potensi mental (psikis)
· Potensi fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik.Kemampuan yang
terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang
tertentu. Potensi fisik akan semakin berkembang bila secara intens dilatih dan
dipelihara. Potensi fisik ini seperti, tubuh, otot, wajah, ketahanan ataupun
kesehatan.
· Potensi psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang
dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari dan
dilatih dengan baik. Potensi psikis ini meliputi IQ(Intelligence Quotient),EQ
( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ (Spiritual Quotient).
Jadi potensi adalah kadar kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan untuk mencapai hasil yang maksimal.

13
Pengertian Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional. (UU Nomor 24 Tahun 1992: Penataan
Ruang). Wilayah adalah bagian permukaan bumi yang membentuk suatu
teritorial bedasarkan batas geografis tertentu (seperti suatu wilayah aliran sungai,
wilayah kehutanan, wilayah dataran tinggi, wilayah pulau, wilayah Negara).
Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi, pengertian
permukaan bumi menunjuk pada suatu tempat atau lokasi yang dilihat secara
horizontal dan vertikal. Wilayah sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau
kawasan. Wilayah dapat diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai
tempat tertentu tanpa terlalu memperhatikan soal batas dan kondisinya. Atau juga
wilayah dapat diartikan, suatu areal yang memiliki karakteristik area bisa sangat
kecil maupun sangat besar, suatu wilayah diklasifikasikan berdasarkan satu atau
beberapa karekteristik, misalnya berdasarkan iklim, relief dipebatuan, pola
pertanian, tumbuhan alami, kegiatan ekonomi dan sebagainya.
Purnomo Sidi (1981) mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk
lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. Imanuel Kaant (1982)
mengatakan wilayah adalah sesuatu ruang di permukaan bumi yang mempunyai
spesifik dan dalam aspek tertentu berbeda antara dua titik dalam garis lurus.
Glasson (1974), Budi Harsono (1996), dan Huesmen (1986) mengatakan bahwa
wilayah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu wilayah formal (formal region atau
mogenous regoins) dan wilayah fungsional (Functional region atau nodul region).
a. Wilayah formal adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek tertentu yang
mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri yang relatif sama. Kriteria pokok yang
digunakan antar wilayah dapat berbeda tergantung dasar atau
tujuan pengelompokannya. Kriteria tersebut dapat berupa aspek fisik seperti
ketinggian, bentuk lahan, dan curah hujan, kegiatan ekonomi (daerah pertanian),

14
peternakan, industri dan sebagainya. Jadi pada wilayah seragam terdapat
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.
b. Wilayah fungsional adalah suatu wilayah yang mempunyai ketergantungan antara
daerah pusat dengan daerah belakangnya atau suatu wilayah yang dalam banyak hal
diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis
melingkar (daerah belakangnya). Oleh karena itu, pada wilayah gundul terdapat
pengertian tentang kaitan fungsional antara pusat kegiatan. Wilayah seperti ini
disebut wilayah fungsional. Contohnya wilayah kota dengan wilayah belakangnya.
Lokasi produksi dengan wilayah pemasarannya, susunan orde perkotaan dan jalur
transportasi.
Dari pengertin-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah adalah
Wilayah adalah bagian permukaan bumi yang membentuk suatu
territorial bedasarkan batas geografis tertentu (seperti suatu wilayah aliran sungai,
wilayah kehutanan, wilayah dataran tinggi, wilayah pulau, wilayah Negara).

Pengertian Analisis Potensi Wilayah


Adalah mengkaji secara ilmiah rincian semua kekayaan atau sember daya
fisik maupun non fisik pada area atau wilayah tertentu sehingga dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan tertentu.
Analisis Potensi Wilayah mencakup rona fisik dan dan rona sosial ekonomi.
Rona Fisik wilayah mencakup lokasi wilayah baik relatif maupun absolute, luasan
wilayah, bentuk lahan, kondisi topografi, kondisi lereng,kondisi tanah,kondisi
iklim, kondisi hidrologi, kondisi geologi, penggunaan lahan, dan kondisi fisik
lainnya.
Selain rona fisik wilayah, dalam anpotwil juga harus melakukan analisis
tentang kondisi sosial ekonomi wilayah. Hal ini karena potensi wilayah secara utuh
merupakan perpaduan antara rona fisik dan rona sosial ekonomi dari suatu wilayah.
Data sosial ekonomi yang perlu dianalisis adalah:
1) Data penduduk (jumlah, kepadatan penduduk, rasio ketergantungan,
tingkat pertumbuhan, mata pencaharian penduduk, dll.);

15
2) Data distribusi fasilitas umum/utilitas (seperti fasilitas pendidikan :jumlah
dan persebaran sekolah, jumlah dan persebaran fasilitas kesehatan:
Polides, Puskesmas, Rumah sakit; Pasar/pertokoan, terminal, dsb).
3) Data Aksesibilitas, seperti kondis jaringan jalan atau kondisi transportasi,
dan fasilitas yang lainnya.

3.2. Potensi Kota Cilegon Dalam Berbagai Bidang

3.2.1. Potensi dalam bidang Industri

Sebagai kota yang bercirikan kota industri, perdagangan dan jasa, Kota
Cilegon ditunjang oleh keberadaan industri berskala besar hingga industri
kecil/menengah, baik yang bergerak di bidang industri logam, kimia, agro kimia
dan industri aneka.

Kelompok industri baja umumnya merupakan industri-industri yang


memanfaatkan material baja kasar (crude steel) untuk diolah menjadi produk atau
barang jadi. Beberapa produk dari industri-industri ini diantaranya adalah baja
konstruksi, pipa baja, plat baja, perkakas rumah tanga, dan lain-lain. Kelompok
industri ini sebagian besar berlokasi terpusat di sekitar kawasan industri terpadu PT.
Krakatau Steel (KIEC).

Kelompok industri non baja yang terdapat di Kota Cilegon diantaranya


adalah jenis industri kimia dan pengolahan bahan tambang. Industri ini sebagian
besar berkembang di sepanjang pantai Selat Sunda dengan memanfaatkan jasa
angkutan laut untuk mendistribusikan dan memasarkan produknya.

Kelompok industri kecil merupakan jenis industri yang banyak digeluti oleh
masyarakat, yakni kelompok industri skala kecil yang masih menggunakan
teknologi sederhana. Pada umumnya kegiatan industri ini lokasinya berbaur dengan
permukiman masyarakat (home industry). Beberapa jenis industri ini diantaranya
adalah industri genteng/batu bata, industri makanan/minuman, industri kapur, dan
lain-lain.

16
3.2.2. Potensi dalam bidang Kepelabuhan

Konsentrasi industri tersebut didukung oleh pelabuhan-pelabuhan khusus


yang mendukung atau terkait dengan kegiatan industri tersebut, serta pelabuhan-
pelabuhan lainnya yaitu :

Pelabuhan Penyeberangan Merak, yang merupakan bagian utama dari sistem


perhubungan/angkutan darat antara Pulau Jawa – Sumatera.

Pelabuhan Laut di Cigading/Ciwandan, dibawah pengelolaan PT. Pelindo II untuk


angkutan general cargo/umum.

3.2.3. Potensi dalam Bidang Pariwisata

 Gunung Batu Lawang

Gunung yang berada di wilayah Gerem – Merak, anda dapat melihat objek
wisata berupa hamparan pegunungan granit yang memiliki bermacam-macam
bentuk bebatuan sehingga membentuk semacam pintu selamat datang. Selain
itu anda akan melihat hamparan pesisir barat Kota Cilegon dari Gunung Batu
Lawang.

 Gunung Batur

Gunung Batur terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, dapat ditempuh


sekitar 10 menit dari pusat Kota Cilegon dengan jarak ± 8 km. Adalah suatu
daerah tujuan wisata Agro, yang berorentasi pada wisata minat khusus, seperti :
Hiking, Camping Area, Study Flora dan Fauna, Jogging, Layang gantung atau
gantole

 Krakatau Country Club

17
Krakatau Country Club adalah pusat rekreasi di tengah Kota Cilegon yang
dikelola oleh anak perusahaan Krakatau Steel. Disini terdapat fasilitas berbagai
macam kolam renang, padang golf, hotel, spa & sauna, karaoke, lapangan tennis
hingga rumah makan khusus ekspatriat.

 Pulau Merak Besar dan Merak Kecil

Pulau Merak Besar terletak tepat (± 500 M) didepan pelabuhan


penyebrangan Merak – Bakauheni (ASDP), dengan luas areal sekitar 20 Ha.
Dipulau ini terdapat Flora ( Aneka tumbuhan dan pepohonan ) dan Fauna (Kera,
Ular, dan aneka Kerang ), alamnya masih asri dan tidak berpenghuni, terdapat
pula bebatuan dan koral situs Tsunami Gunung Krakatau tahun 1883.
Sedangkan Pulau Merak Kecil terletak ± 1 Km disebelah daya pelabuhan Merak
dan dapat ditempuh ± 10 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau ini
memiliki luas areal 4,62 Ha dan merupakan gugusan dari Pulau merak besar.
Selain sebagai destinasi wisata di Kota Cilegon gugusan pulau ini juga menjadi
gugus penghalang ombak laut yang melindungi Pelabuhan Merak dari terjangan
ombak selat sunda.

 Pantai Kelapa Tujuh

Pantai kelapa tujug terletak di Merak, kota Cilegon Banten 9 Km dari pintu
Tol Jakarta – Merak, kearah utara pelabuhan penyeberangan Merak. Pantai ini
menawarkan pesona pantai pesisir yang landai dengan pedagang kaki lima di
sekitar pantai selain itu pantai ini menawarkan kerindangan yang khas karena
tepat berada di balik lereng gunung Batur.

 Pantai Pulorida

Objek wisata yang satu ini terletak di kota Cilegon, Provinsi Banten sekitar
4 km dari Pelabuhan Merak.

 Pantai Anyer

18
Objek wisata pantai anyer sebenarnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten
Serang tetapi mengingat aksesbilitasnya yang lebih dekat dengan Kota Cilegon,
pantai ini sering di masukkan sebagai objek destinasi wisata yang ditawarkan
saat mengunjungi Kota Cilegon.

3.2.4. Potensi dalam bidang Seni dan Budaya

Kota Cilegon merupakan daerah di provinsi Banten memiliki kekhasan yang


tidak kalah menarik dibandingkan dengan daerah – daerah lainnya, walaupun pada
awalnya kota cilegon juga merupakan wilayah pemekaran dari wilayah kabupaten
Serang sebagai induknya yang memiliki kebudayaan yang beberapa unsurnya sama.

Akan tetapi kota Cilegon memiliki nilai- nilai dan prinsip-prinsip


kebudayaan yang khas dan berbeda dengan induk wilayahnya. Untuk lebih
mengetahui kondisi exsisting kebudayaan daerah kota Cilegon, perlu dijabarkan
beberapa hal yang berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan daerah Kota
Cilegon, diantaranya adalah :

Bendrong Lesung

Bendrong Lesung merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang


hampir punahkeberadaannya. Sekitar 20 tahun yang lalu, kesenian jenis ini masih
bias di jumpai terutama pada event tertentu, seperti acara pernikahan, khitanan atau
hajatan lain pada tradisi masyarakat Banten kala itu.

Kesenian ini dilahirkan dari irama khas yang diakibatkanbendrongan antara


alu dan lesung yang di adu-adu. Karena pergeseran waktu, kini kesenian tersebut
hanya terdapat pada beberapa komunitas kecil pribumi yang masih aktif
melestarikannya dan itupun jarang sekali. Mungkin anak muda sekarang tidak
mengenal sama sekali seperti apa pertunjukan bendrong lesung itu. Bentuk kesenian
ini menggunakan media lesung dan alu atau di bendrongkan.

19
Khasanah seni yang satu ini jika dimainkan secara piawai akan
memimbulkan irama khas tersendiri dan merupakan kesenian yang ditimbulkan
paduan ritmis yang aktraktif. Lesung dipukul seperti layaknya menumbuk padi pada
jaman dulu ada penggilingan padi. Sedang untuk bahan membuatnya, lesung
biasanya terbuat dari kayu nangka sementara alunya terbuat dari kayu pohon
tangkil/melinjo atau bisa juga dari kayo sawo kecik.

Debus

Kesenian tersebut berawal diberi nama Al-Madad (befmain besi)/ seiring


dengan perubahan serta perjalanan waktu jenis kesenian ini semakin hari semakin
menunjukkan kebolehan dalam bermacam macam atraksi sebagai kelengkapan
pertunjukanya masyarakat. Sebagai kesenian yang banyak menggunakan megis,
tidak sembarang orang dapat memerankan pertunjukan akrobatiknya sebelum
mempelajari teknik dan beberapa persaratan yang harus dijalankan sebelum
manggung.

Alat alat yang digunakan untuk menggelar pertunjukan kesenian debus


terdiri dari 3 buah terbang gede (Rebana ukuran besar yang garis tengahya
berukuran 75 cm), disebagian daerah ada yang menggunakan ketimping kecil-kecil
(rudat) berjumlah sepuluh buah, 1 pasang gondang, 7 buah senjata (al-madad/gada
yang tebuat dari gagang kayu ukuran besar berbentuk bulat yang ujungnya
ditancapkan besi seperti ujung trisula).

Ada beberapa tambahan pertunjukan sehingga banyak peralatan yang


membahayakan seperti: golok, pecahan kaca, paku, gergaji palu, dll. Peralatan
tersebut digunakan semata-mata untuk mempertunjukkan kekebalan tubuh.

Patingtung / kendang pencak

Patingtung termasuk jenis kesenian tradisional yang paling banyak digemari


oleh masyarakat tua ataupun muda. Hampir ditiap kelurahan se-kota Cilegon,
kesenian ini tumbuh dan berkembang mencari identitasnya masing-masing, pada

20
saat ini masih aktif tercatat 34 komunitas patingtung se-kota cilegon yang tergabung
dalam persatuan pendekar persilatan & seni budaya banten Indonesia”PPPSBBI”.

Jumlah kesenian tiap grup ini cukup banyak, antara 20-30 orang, tukang
kendang 2 orang, tukang terompet seorang, tukang goyang 3 orang, tukang ketug
seorang, tukang kecrek seorang pemain patingtung rata-rata menguasai silat
beladiri. Busana yang dipakai pemain pada umumnya berwarna hitam atau gelap.
Yaitu baju kampret celana pangsi dan ikat kepala. Jenis kesenian ini biasa
dipentaskan siang atau pada malam hari dan juga bias dipentaskan di panggung atau
di tanah lapang. Biasanya setelah gembrungan atau dikenal oleh masyarakat masa
kini chek sound, untuk menginstrumenkan noda serta suara yang dikeluarkan.
Apabila suara goong kurang enak didengar maka goong di kasih minum (disiram
dengan air bagian dalam goong).

Lamanya pementasan ini biasanya berlangsung 7 jam.Kesenian Kota


Cilegon juga meliputi rudat, ubrug, gacle/sulap banten, rampak dayak, qiroat,
marawis, reog, gambus, rebana, terbang gede, rampak bedug, angklung buhun,
jaran bilik/kuda lumping, bal-balan geni (Bola Api), dan pantun. Sedangkan
permainan tradisionalnya yang pernah dan masih dilakukan oleh masyarakat
cilegon, antara lain congklak, gobag sodor, engrang, gatrik, dampu, belkes,
benteng-bentengan, lompat karet/yeye, jingklok dan hong-hongan/rok-rokan.

21
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan


menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya
satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
Potensi adalah kadar kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Wilayah adalah Wilayah
adalah bagian permukaan bumi yang membentuk suatu territorial bedasarkan batas
geografis tertentu. Jadi Analisis Potensi Wilayah adalah mengkaji secara ilmiah
rincian semua kekayaan atau sember daya fisik maupun non fisik pada area atau
wilayah tertentu sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan
tertentu.
Potensi Kota Cilegon diantaranya dilihat dari bidang Industri sebagai kota
yang bercirikan kota industri, perdagangan dan jasa, Kota Cilegon ditunjang oleh
keberadaan industri berskala besar hingga industri kecil/menengah, baik yang
bergerak di bidang industri logam, kimia, agro kimia dan industri aneka. Kemudian
bidang Kepelabuhan dengan adanya Pelabuhan Penyeberangan Merak dan
Pelabuhan Laut di Cigading/Ciwandan.

Dari bidang Pariwisata diantaranya ada Gunung Batu Lawang,Gunung


Batur,Krakatau Country Club,Pulau Merak Besar dan Merak Kecil,Pantai Kelapa
Tujuh,Pantai Pulorida,Pantai Anyer. Dan bidang Seni Budaya adalah adanya
Bendrong Lesung,Debus,Patingtung / kendang pencak.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://nurhakimramdani.blogspot.com/2013/07/urgensi-dan-manfaat-analisis-
potensi.html#sthash.CPZh0RRc.dpuf

http://www.cilegon.go.id POTENSI DAERAH KOTA CILEGON

http://image.banten.kadinprovinsi.or.id/images/file/kadinprovinsi2012112708523
0.pdf
http://koplak-jm.blogspot.com/2011/04/potensi-kota-cilegon-dalam-semua-
bidang.html
http://infocilegon.blogspot.com/2010/04/potensi-kota-cilegon.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cilegon

23

Anda mungkin juga menyukai