Oleh:
Fattah Chaerul Majid
20.240.0011
TEKNIK INFORMATIKA
STMIK WIDYA PRATAMA
PEKALONGAN
2023
PERANCANGAN MEDIA EDUKASI BUDIDAYA IKAN AIR
TAWAR BERBASIS AUGMENTED REALITY DI DINAS
KELAUTAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN BATANG
LAPORAN MAGANG
Oleh:
Fattah Chaerul Majid
20.240.0011
TEKNIK INFORMATIKA
STMIK WIDYA PRATAMA
PEKALONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Kegiatan Magang
yang berjudul PERANCANGAN MEDIA EDUKASI BUDIDAYA IKAN AIR
TAWAR BERBASIS AUGMENTED REALITY DI DINAS KELAUTAN
PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG sesuai dengan yang
direncanakan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Sattriedi Wahyu Binabar,M.Kom, selaku Ketua STMIK Widya Pratama
Pekalongan
2. Bapak Much. Rifqi Maulana, S.Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika
3. Bapak Agus Ilyas, S.Kom., M.Kom, selaku pembimbing yang telah membimbing
selama penyusunan Laporan Magang
4. Ibu Laela Nurul Qomariyah, S.E, selaku pembimbing dari perusahaan yang telah
membimbing selama Magang
5. Bapak Drs. Windu Suriadji, M.M, selaku Pimpinan/Direktur Perusahaan tempat
pelaksanaan Magang
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing selama ini di STMIK
Widya Pratama
7. Semua pihak yang telah membantu untuk terselesaikannya Kegiatan Magang ini
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
14. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun struktur organisasi Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Batang, sebagai berikut ini.
Kepala Dinas
Sekretaris
Kepala Subbagian
Subkoordinator
Program dan Keuangan
Kepala Subbagian
Umum dan
Kepegawaian
Tugas Pokok:
BAB 2
LAPORAN KEGIATAN
9
10
2. Penanganan Masalah
Selama kegiatan magang terkadang mahasiswa menemui beberapa
masalah baik yang mudah maupun yang sulit diatasi. Namun kesulitan
tersebut bisa diatasi dengan penanganan sebagai berikut :
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan magang sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam
pelaksanaan magang mahasiswa banyak medapatkan ilmu baru yang sebelumnya
mungkin tidak didapat di lingkungan kampus, sehingga mahasiswa dapat
mengenal dunia luar dari pekerjaan secara langsung, mengenal lingkungan dan
kondisi kerja yang nanti akan dihadapi setelah menyelesaikan masa kuliah.
Dengan magang ini mahasiswa juga dapat mengerti bagaimana cara proses
interaksi dan komunikasi antar pegawai dengan posisi yang berbeda. Adapun
kegiatan yang dilakukan di tempat magang adalah merancang media edukasi
budidaya ikan air tawar, pengelolaan sistem informasi arsip dan kegiatan,
pengelolaan media informasi, serta beberapa pekerjaan yang berkaitan dengan
komputer lainnya.
Bimbingan dan arahan yang baik dari pembimbing perusahaan memberi
gambaran cara mengenal lingkungan, kondisi, masalah yang dihadapi menjadi
lebih baik yang nantinya akan dihadapi setelah masuk kedunia kerja. Kegiatan
magang ini lebih mengutamakan untuk terjun langsung ke lapangan sehingga
dapat membedakan teori dengan kerja praktek secara langsung.
B. Saran
Setelah melakukan observasi dan wawancara selama kegiatan magang,
terdapat bagian pekerjaan yang sudah tekomputerisasi namun fasilitas yang
tersedia kurang memadai untuk pekerjaan tersebut. Maka dari itu fasilitas yang
diperlukan menyangkut pekerjaan tersebut untuk dipenuhi agar mempermudah
dan efektifitas pekerjaan. Selain itu, SDM yang ada diharapkan bisa beradaptasi
dengan baik dengan pekerjaan yang sudah terkomputerisasi.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
14
15
KOMUNIKASI BISNIS DI DINAS KELAUTAN PERIKANAN
DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG
LAPORAN MAKALAH
KOMUNIKASI BISNIS
Oleh:
Fattah Chaerul Majid
20.240.0011
TEKNIK INFORMATIKA
STMIK WIDYA PRATAMA
PEKALONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Penysusunan
Makalah KOMUNIKASI BISNIS dalam Kegiatan Magang yang berjudul
KOMUNIKASI BISNIS DI DINAS KELAUTAN PERIKANAN DAN
PETERNAKAN KABUPATEN BATANG sesuai dengan yang direncanakan. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Sattriedi Wahyu Binabar,M.Kom, selaku Ketua STMIK Widya Pratama
Pekalongan
2. Bapak Much. Rifqi Maulana, S.Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika
3. Bapak Edi Purwanto, S.Kom, selaku pembimbing yang telah membimbing selama
penyusunan Laporan Magang
4. Ibu Laela Nurul Qomariyah, S.E, selaku pembimbing dari perusahaan yang telah
membimbing selama Magang
5. Bapak Drs. Windu Suriadji, M.M, selaku Pimpinan/Direktur Perusahaan tempat
pelaksanaan Magang
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing selama ini di STMIK
Widya Pratama
7. Semua pihak yang telah membantu untuk terselesaikannya Kegiatan Magang ini
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
BAB 1
1
2
Dari sumber buku komunikasi Bisnis (Sutrisna Dewi, 2007). Komunikasi yang
terjadi dalam bisnis berupa komunikasi kedalam (internal), komunikasi keluar
(eksternal), komunikasi formal, dan komunikasi informal.
1. Komunikasi Internal
Komunikasi yang terjadi antara orang – orang di dalam sebuah
organisasi. Proses dimana penyimpanan pesan antara anggota-anggota
organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi
antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dan sebagainya.
Komunikasi internal ini bisa berwujud antarpribadi ataupun kelompok.
Komunikasi internal dibagi menjadi dua, yaitu vertikal dan horizontal.
Komunikasi vertikal merupakan proses penyampaian dari pihak pimpinan
kepegawai dan sebaliknya. Sedangkan komunikasi horizontal merupakan
3
komunikasi yang terjadi diantara rekan sekerja denga tingkat hierarki yang
sama.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan pihak luar seperti
pemasok, pelanggan, kreditur, dan lain sebagainya. Jika komponen tersebut
telah terpenuhi dengan baik, maka komunikasi yang terjalin akan baik.
Penerapan komunikasi dalam bisnis sangatlah penting karena dapat
meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan komunikasi antar
departemen, dan dapat meningkatkan upaya berbagi pengetahuan dengan
partner kerja.
3. Komunikasi Formal
Suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan
didalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif,
berdasarkan struktur organisasi yang berkomunikasi sebagai petugas
organisasi dengan status masing – masing yang tujuannya menyampaikan
pesan terkait dengan kepentingan organisasi.
4. Komunikasi Informal
Komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi, akan tetapi
tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Fungsi
komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan
kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat
seperti isu, gosip, atau rumor.
BAB 2
OBSERVASI
5
6
Kepala Dinas
Sekretaris
Kepala Subbagian
Subkoordinator
Program dan Keuangan
Kepala Subbagian
Umum dan
Kepegawaian
Tugas pokok setiap bagian di Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Batang adalah:
1. Sekretariat
Mencakup Subbagian Koordinator Program dan Keuangan serta Subbagian
Umum dan Kepegawaian.
Tugas Pokok:
8
C. Prosedur Komunikasi
Prosedur komunikasi yang terjadi di Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Batang yaitu :
1. Prosedur Komunikasi Vertikal ke Atas
Prosedur pembuatan dan penyerahan program kerja di Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang.
a. Staff membuat laporan program kerja sesuai bidangnya lalu
menyerahkan kepada Kepala Sub Bagian.
b. Kapala Sub Bagian melakukan pengecekan laporan program kerja sesuai
bidangnya agar laporan tidak ada kesalahan.
c. Setelah laporan dinilai memenuhi syarat maka akan diserahkan kepada
Kepala Dinas.
2. Prosedur Komunikasi Vertikal ke Bawah
a. Kepala Dinas memberikan surat perintah mengenai agenda program
kerja kepada setiap Kepala Sub Bagian.
b. Kepala Sub Bagian menyampaikan informasi dari Kepala Dinas kepada
staff masing-masing bagian untuk ditindak lanjuti.
10
BAB 3
A. Temuan
Pada Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang dalam
melakukan kegiatannya tidak akan terlepas dari segi-segi komunikasi.
Komunikasi yang terjadi di Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Batang biasanya berupa komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi
internal, komunikasi eksternal.
Berdasarkan hasil observasi, komunikasi internal yang terjadi pada Dinas
Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang sudah baik, karena
penyampaian program kerja sudah dibuat tersusun dengan rapih dan prosesnya
yang runtut. Pola komunikasi antar Kepala Dinas, Kepala Bagian, dan pegawai
sudah terjadi sesuai dengan prosedur yang ada, ditambah dengan adanya bagian
arsip yang membantu dalam pemberkasan program kerja yang dibutuhkan pada
saat itu.
Namun pada komunikasi eksternal terjadi beberapa hambatan terutama pada
bagian penyuluhan perikanan kepada masyarakat tentang edukasi budidaya ikan
air tawar. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Abdul Fatah selaku pengelola
BPI (Balai Pembenihan Ikan) yang merupakan bagian dari Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang. Proses penyuluhan berjalan dengan
2 metode yaitu dengan temu wicara dan demonstrasi. Pada metode temu wicara,
para penyuluh perikanan memiliki materi tentang teori budidaya ikan air tawar
yang berasal dari Kementrian Kelautan, tetapi tidak dibagikan kepada masyarakat
pembudidaya, namun hanya sekedar untuk disampaikan. Sehingga tujuan dari
penyuluhan tersebut kurang berjalan dengan maksimal. Berikut adalah analisa
terkait kendala yang sudah diuraikan:
1. Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang tidak memiliki
modul paten untuk dibagikan kepada masyarakat pembudidaya atau
masyarakat yang ingin menjadi pembudidaya. Dan hal ini berdampak pada
kegagalan masyarakat dalam melakukan pembudidayaan karena mereka bisa
saja lupa tentang bagaimana SOP dan spesifikasi yang dibutuhkan saat kegiatan
10
11
B. Diskusi
Setelah menganalisis permasalahan yang terjadi pada Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang terutama kaitannya dengan media
penyuluhan budidaya ikan air tawar, maka permasalahan tersebut dapat
terselesaikan dengan cara :
1. Membuat modul media edukasi yang berisi tentang SOP dan spesifikasi yang
dibutuhkan untuk budidaya, dan tentunya media edukasi ini harus mudah
diakses dan digunakan oleh masyarakat selaku user. Selain itu isi materi media
edukasi yang dibuat juga harus mudah dipahami oleh masyarakat dengan
meringkas dan mengambil intisari dari sumber modul sebelumnya.
2. Agar masyarakat juga tertarik dengan modul media edukasi maka strategi yang
digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi berbasis augmented reality,
yang berfungsi untuk menampilkan proses siklus pembenihan ikan dari bertelur
hingga menjadi indukan yang baik. Proses ini juga dapat membantu
pembudidaya agar menjadi lebih paham mengenai siklus ikan yang mereka
budidaya, sehingga memaksimalkan kinerja budidaya ikan. Aplikasi ini juga
dapat diakses dengan mudah dan kapan saja dibutuhkan karena dapat
dipasangkan pada ponsel yang berbasis android.
12
BAB 4
PENUTUP
a. Dalam penyusunan makalah komunikasi bisnis ini terdapat masalah pada proses
komunikasi yang terjadi antara penyuluh di Dinas Kelautan, Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Batang dengan masyarakat eksternal atau lebih tepatnya
masyarakat pembudidaya ikan air tawar di daerah Kabupaten Batang.
Dikarenakan tidak adanya materi khusus yang dapat dibagikan kepada masyarakat
luas yang berasal dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Batang.
b. Setelah dilakukan diskusi dan pengamatan selama magang mahasiswa
mempunyai solusi dari permasalahan yang terjadi.Solusi tersebut adalah dengan
membuat media edukasi yang berbasis augmented reality agar masyarakat dapat
memahami proses perkembangan ikan yang dilengkapi dengan materi budidaya
ikan air tawar yang sesuai dengan standar.
c. Komunikasi yang baik juga sangat berperan penting untuk menyampaikan sesuatu
dengan baik. Dengan adanya media edukasi budidaya air tawar ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas komunikasi antara Dinas Kelautan, Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Batang dengan masyarakat pembudidaya, serta dapat
mencapai tujuan bersama.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Priharto, Sugi. 2019. Pengertian Komunikasi Bisnis, Unsur, Tujuan, Dan Jenisnya.
https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-komunikasi-bisnis/ (9 Juni 2021)
13
ANALISIS SISTEM MEDIA EDUKASI BUDIDAYA IKAN AIR
TAWAR BERBASIS AUGMENTED REALITY DI DINAS
KELAUTAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN BATANG
LAPORAN MAKALAH
ANALISA SISTEM INFORMASI BISNIS
Oleh:
Fattah Chaerul Majid
20.240.0011
TEKNIK INFORMATIKA
STMIK WIDYA PRATAMA
PEKALONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Penysusunan
Makalah ANALISA SISTEM INFORMASI BISNIS dalam Kegiatan Magang yang
berjudul ANALISIS SISTEM MEDIA EDUKASI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
BERBASIS AUGMENTED REALITY DI DINAS KELAUTAN PERIKANAN DAN
PETERNAKAN KABUPATEN BATANG sesuai dengan yang direncanakan. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Sattriedi Wahyu Binabar,M.Kom, selaku Ketua STMIK Widya Pratama
Pekalongan
2. Bapak Much. Rifqi Maulana, S.Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika
3. Ibu Devi Sugianti, S.Kom., M.Kom, selaku pembimbing yang telah membimbing
selama penyusunan Laporan Magang
4. Ibu Laela Nurul Qomariyah, S.E, selaku pembimbing dari perusahaan yang telah
membimbing selama Magang
5. Bapak Drs. Windu Suriadji, M.M, selaku Pimpinan/Direktur Perusahaan tempat
pelaksanaan Magang
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing selama ini di STMIK
Widya Pratama
7. Semua pihak yang telah membantu untuk terselesaikannya Kegiatan Magang ini
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram use case sistem penyuluhan di Dinas Kelautan Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Batang ................................................................................... 16
Gambar 2.2 Flowchart sistem penyuluhan di Dinas Kelautan Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Batang ................................................................................... 17
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB 1
1
2
c. Refleksi
Menentukan berfungsi untuk memantulkan cahaya ke kamera dan ke
mata pengguna. Tujuan dari refleksi ini adalah untuk memainkan
pengaturan gambar yang tepat dan akurat.
Augmented reality memiliki beberapa jenis dan metode tergantung pada
pengaplikasiannya, sebagai berikut:
a. Marker Based Augmented Reality
Jenis AR ini memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk
memindainya. Objek visual bisa berbentuk apa saja, dari kode QR yang
dicetak hingga simbol khusus. Perangkat AR ini juga menghitung posisi
dan orientasi marker untuk memposisikan konten. Dengan begitu, marker
akan menampilkan animasi digital yang dapat dilihat oleh pengguna.
b. Markerless Augmented Reality
Markerless AR menggunakan teknologi GPS, pengukur kecepatan,
kompas digital serta akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk
menyediakan data berdasarkan lokasi. Teknologi markerless augmented
reality yang terdapat pada perangkat smartphone memiliki ketersediaan
fitur pendeteksian lokasi. Jenis ini umum digunakan untuk memetakan
arah, dan aplikasi seluler berbasis lokasi lainnya.
c. Projection Based Augmented Reality
AR jenis ini bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke
permukaan real. Dalam beberapa kasus memungkinkan pengguna untuk
berinteraksi seperti pada hologram yang dapat dilihat pada film
bergenre sci-fi. AR ini mampu mendeteksi interaksi antara pengguna
dengan proyeksi melalui perubahannya.
d. Superimposition Based Augmented Reality
Jenis AR ini mampu mengganti tampilan asli dengan augmented,
baik secara penuh maupun sebagian. Disinilah object recognition
memainkan peranan penting.
2007) analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang
diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem
secara sistematis menilai bagaimana fungsi dengan cara mengamati proses
input dan data proses output informasi untuk membantu peningkatan proses
organisasional.
Tujuan analisis sistem yaitu untuk merancang sistem baru atau untuk
menyempurnakan sistem yang sudah ada saat ini bermasalah atau tidak
berfungsi dengan baik dan hasil analisisnya dapat digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem (Pramesta, 2016). Dibawah ini terdapat beberapa
fungsi dari sistem analisis, antara lain :
a. Dapat mengenali beragam persoalan dari penggunanya.
b. Bisa memastikan secara besar mengenai tujuan yang perlu diperoleh
supaya bisa melengkapi keperluan penggunanya.
c. Bisa mempunyai cara pilihan dalam menyelesaikan persoalan pada sistem.
d. Bisa menyusun ataupun mengkonsep penjadwalan sisten yang sesuai
dengan apa yang dibutuhkan oleh penggunanya.
2. Tahapan Analisis Sistem
Dalam analisis sistem terdapat tahapan yang dilakukan, antara lain:
a. Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan
sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah
inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh
karena itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus
dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu
masalah-masalah yang terjadi. Tugas-tugas yang harus dilakukannya
adalah sebagai berikut ini :
1. Mengidentifikasi penyebab masalah
2. Mengidentifikasi titik keputusan
3. Mengidentifikasi personil-personil kunci
5
b. Diagram UML
UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk spesifikasi,
visualisasi, pengembangan dan pendokumentasian sistem perangkat
lunak. Salah satu keunggulan UML adalah fleksibelitasnya.
c. Teknik Flowchart
Diagram alir atau flowchart menggunakan alur tindakan sekuensial
dan tidak mendukung perincian aktivitas.
d. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) menunjukkan aliran data atau informasi
dari satu tempat ke tempat lain. DFD menggambarkan proses yang
menunjukkan bagaimana proses ini dihubungkan bersama melalui
penyimpanan data dan bagaimana proses berhubungan dengan pengguna
dan dunia luar.
e. Role Activity Diagram (RAD)
Role Activity Diagram memberikan perspektif proses yang berbeda
dan sangat berguna dalam mendukung komunikasi. RAD intuitif untuk
membaca, mudah dimengerti dan menyajikan pandangan rinci tentang
proses dan memungkinkan aktivitas secara parallel.
Untuk melihat apakah efisiensi dari suatu sistem baik atau tidak dapat
dengan melihat indikatior-indikator berikut ini:
1. Orang, mesin atau komputer membuang-buang waktu
2. Data secara berlebihan di input atau disalin
3. Data secara berlebihan di proses
4. Informasi secara berlebihan dihasilkan
5. Orang, mesin atau komputer membuangh
6. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan
7. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
f. Analisis Pelayanan (Services)
Pelayanan adalah sistem mencakup pelayanan yang diberikan
oleh perangkat lunak pada beberapa elemen, baik elemen yang bersifat
langsung maupun tidak langsung dan pihak lain yang membutuhkan.
Analisa untuk menilai kualitas dari suatu sistem dapat dilihat dari
kriteria-kriteria berikut ini :
1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
4. Sistem tidak mudah dipelajari
5. Sistem tidak mudah digunakan
6. Sistem canggung untuk digunakan
7. Sistem tidak fleksibel
2. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem yaitu melakukan analisa terhadap kebutuhan
yang akan diperlukan dalam pembuatan sistem serta mengkaji permasalahan
apa saja yang akan dipecahkan, analisa sistem dilakukan pada analisa sistem
lama yang berjalan, permasalahan pada sistem yang berjalan, pemodelan
dan analisa proses sistem yang diusulkan dan analisa data sistem. Menurut
(Arman, 2015) analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua bagian antara
lain:
a. Kebutuhan fungsional
Mempunyai tujuan untuk mendapatkan informasi terkait
kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan
oleh sistem untuk melayani kebutuhan pengguna (user). Kebutuhan
11
BAB 2
OBSERVASI
15
16
BAB 3
A. Temuan
Pada Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang dalam
melakukan kegiatan penyuluhan menggunakan metode yang cukup efektif yaitu
dengan metode penyuluhan temu wicara dan metode penyuluhan demonstrasi.
Namun, pada proses penyuluhan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Batang belum memiliki modul atau media edukasi tersendiri yang bisa
dibagikan kepada masyarakat luas. Sehingga tujuan dari kegiatan penyuluhan ini
kurang berjalan dengan maksimal.
Berikut ini adalah hasil analisis kelemahan sistem berjalan penyuluhan
budidaya ikan air tawar di Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Batang:
1. Dalam proses penyuluhan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Batang tidak memiliki modul atau media edukasi tersendiri yang
dapat dibagikan dan dijadikan pedoman kepada masyarakat pembudidaya atau
masyarakat yang ingin menjadi pembudidaya ikan air tawar.
2. Dalam proses penyuluhan tidak semua masyarakat dapat menerima penjelasan
materi yang diberikan secara maksimal dengan hanya mendengarkan uraian
materi dari penyuluh.
B. Diskusi
Berdasarkan analisis pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan
Bapak Abdul Fatah selaku pengelola BPI (Balai Pembenihan Ikan) yang
merupakan bagian dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Batang. Terdapat permasalahan pada proses penyuluhan yaitu tidak adanya media
edukasi mengenai penyuluhan budidaya ikan air tawar yang dapat digunakan dan
dibagikan kepada masyarakat.
Maka dari itu perlu dibuatnya modul penyuluhan budidaya ikan air tawar
yang dapat diakses dan dipahami dengan mudah oleh masyarakat. Modul yang
perlu dibuat yaitu media edukasi yang dilengkapi dengan augmented reality.
18
19
Media edukasi dengan berbasis augmented reality ini harapannya bisa memberi
gambaran kepada masyarakat tentang bagaimana siklus ikan air tawar
berkembang dan tumbuh dengan baik untuk dibudidaya. Modul media edukasi ini
juga dilengkapi dengan ringkasan materi sesuai SOP dan spesifikasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat pembudidaya.
Dibawah ini kesimpulan data yang diperoleh terhadap kebutuhan
fungsional dan non fungsional dari sistem yang akan dibangun :
1. Kebutuhan Fungsional
a. Sistem dapat menampilkan materi SOP dan spesifikasi budidaya ikan air
tawar
b. Sistem dapat menampilkan penggambaran siklus perkembangan ikan air
tawar dengan menarik menggunakan augmented reality.
c. Sistem dapat menampilkan petunjuk penggunaan aplikasi.
d. Sistem dapat digunakan sebagai media penunjang sumber informasi bagi
masyarakat yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
2. Kebutuhan Non Fungsional
a. Tampilan sistem dibuat menarik dan user friendly (mudah digunakan)
sehingga pengguna tidak merasa bosan dan kesulitan dalam menggunakan
media edukasi budidaya ikan air tawar ini.
b. Proses instalasi media edukasi yang mudah.
c. Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
20
BAB 4
PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
Chepi Riyana M.Pd, Dra. Rudi Susilana Msi. (2009). Media Pembelajaran : Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima. hlm. 6.
Amira K. (2021). Apa Itu Flowchart: Pengertian Menurut Ahli, Fungsi, dan Jenisnya.
Gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/flowchart/
Use Case Diagram: Pengertian Fungsi, Teknik, dan Contoh. (27 Juni 2022).
LamanIT.com. https://lamanit.com/use-case-diagram/
Uri Tanoto.(29 Desember 2020). Activity Diagram: Pengertian, Fungsi, Contoh serta
Cara Membuatnya. Jojonomic.com. https://www.jojonomic.com/blog/activity-
diagram/
Ramdhani, Moch Ali, 2015. Pemodelan Proses Bisnis Sistem Akademik Menggunakan
Pendekatan Bussines Process Modelling Notation (BPMN) (Studi Kasus Institusi
Perguruan Tinggi XYZ)
21
DESAIN SISTEM MEDIA EDUKASI BUDIDAYA IKAN AIR
TAWAR BERBASIS AUGMENTED REALITY DI DINAS
KELAUTAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN BATANG
LAPORAN MAKALAH
DESAIN SISTEM INFORMASI
Oleh:
Fattah Chaerul Majid
20.240.0011
TEKNIK INFORMATIKA
STMIK WIDYA PRATAMA
PEKALONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Penysusunan
Makalah DESAIN SISTEM INFORMASI BISNIS dalam Kegiatan Magang yang
berjudul DESAIN SISTEM MEDIA EDUKASI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
BERBASIS AUGMENTED REALITY DI DINAS KELAUTAN PERIKANAN DAN
PETERNAKAN KABUPATEN BATANG sesuai dengan yang direncanakan. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Sattriedi Wahyu Binabar,M.Kom, selaku Ketua STMIK Widya Pratama
Pekalongan
2. Bapak Much. Rifqi Maulana, S.Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika
3. Ibu Devi Sugianti, S.Kom., M.Kom, selaku pembimbing yang telah membimbing
selama penyusunan Laporan Magang
4. Ibu Laela Nurul Qomariyah, S.E, selaku pembimbing dari perusahaan yang telah
membimbing selama Magang
5. Bapak Drs. Windu Suriadji, M.M, selaku Pimpinan/Direktur Perusahaan tempat
pelaksanaan Magang
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing selama ini di STMIK
Widya Pratama
7. Semua pihak yang telah membantu untuk terselesaikannya Kegiatan Magang ini
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB 1
1
2
6. Keputusan diterima/ditolak
Setelah desain sistem yang dibuat telah selesai, langkah terakhir
adalah keputusan diterimanya suatu usulan perancangan sistem baru yang
dibuat.
a. Sistem
Sebuah sistem digambarkan ke dalam bentuk persegi.
Fungsinya untuk membatasi use case dengan interaksi dari luar sistem.
Sistem pada umumnya diberikan label yang sesuai. Namun, umumnya
sistem ini tidaklah diberi gamba karena kita tidak terlalu memberikan
makna pada sebuah diagram.
a. Aktor
Fungsi aktor menjelaskan siapa yang berinteraksi dengan
sistem. Aktor akan memberikan informasi kepada sistem, serta
menerima informasi dari sistem. Keduanya bisa terjadi secara
bersamaan. Aktor tidak memberikan kontrol terhadap sistem, namun
hanya memberikan gambaran mengenai hubungannya dengan sistem.
b. Use case
Use case adalah komponen gambaran fungsional dalam sebuah
sistem. Sehingga konsumen maupun pembuat saling mengenal dan
mengerti mengenai alur sistem yang akan dibuat.
Tabel 1.1 Simbol-simbol diagram use case
8
3. Diagram Activity
Sukamto dan Shalahuddin (2013: 161) menyebutkan bahwa activity
diagram merupakan penggambaran alur kerja dari sebuah proses bisnis
yang terdapat pada perangkat lunak. Sederhananya merupakan rancangan
yang dibuat dengan aliran dari titik awal hingga akhir.
Dapat disimpulkan bahwa diagram activity, yaitu diagram yang dapat
memodelkan proses-proses yang terjadi pada sebuah sistem. Runtutan
proses dari suatu sistem digambarkan secara vertikal. Diagram activity
merupakan pengembangan dari use case yang memiliki alur aktivitas.
Berikut beberapa tujuan dari diagram activity:
a. Menjelaskan urutan aktivitas dalam suatu proses.
b. Di dalam dunia bisnis biasanya digunakan untuk modeling
(memperlihatkan urutan proses bisnis).
c. Mudah dalam memahami proses yang ada dalam sistem secara
keseluruhan.
d. Merupakan metode perancangan yang terstruktur, mirip dengan
flowchart maupun Data Flow Diagram (DFD).
e. Mengetahui aktivitas aktor/pengguna berdasarkan use case/diagram
yang dibuat sebelumnya.
Tabel 1.2 Simbol-simbol diagram activity
9
BAB 2
DESAIN SISTEM
Pada tahap desain dilakukan perancangan alur kerja program dan perancangan
tampilan awal dari aplikasi yang dibangun. Perancangan-perancangan tersebut
menggunakan diagram use case, struktur navigasi, dan diagram activity.
Pada gambar 2.1 menampilkan bentuk diagram use case dari aplikasi yang
akan dibangun. Terdapat fitur utama aplikasi, antara lain pengguna dapat melihat
menu materi yang berisi penjelasan tentang budidaya ikan air tawar, selanjutnya
ada fitur mindai AR ikan yang akan menampilkan pilihan ikan yang dapat muncul
ketika dilakukan pemindaian menggunakan teknologi AR. Pengguna dapat
melihat petunjuk pemakaian aplikasi sebagai panduan untuk membantu pengguna
9
10
dalam pengoperasian aplikasi. Pengguna dapat melihat menu tentang yang berisi
latar belakang dibuatnya aplikasi. Fitur keluar dapat digunakan pengguna untuk
keluar dari aplikasi.
B. Struktur Navigasi
Struktur navigasi yang akan digunakan adalah struktur navigasi hirarki,
pengguna akan melakukan navigasi disepanjang cabang. Berikut ini adalah
struktur navigasi media edukasi budidaya ikan air tawar:
Pada gambar 2.2 menampilkan bentuk struktur navigasi sistem memuat fitur
yang terdapat dalam aplikasi. Dimulai dengan terdapat splash pada saat membuka
aplikasi. Kemudian terdapat menu utama dari aplikasi yang berisi materi, pindai
AR, petunjuk, tentang, dan keluar. Pada menu materi pengguna dapat memilih
jenis ikan yang akan dibaca. Kemudian pada materi terdapat penjelasan tentang
pengetahuan umum, SOP dari budidaya ikan, serta spesifikasi untuk kebutuhan
pakan ikan dan luas kolam. Selanjutnya menu pindai AR yang merupakan fitur
utama dari aplikasi ini, terdapat pilihan ikan yang akan dipindai oleh pengguna.
Dalam menu petunjuk terdapat cara penggunaan aplikasi untuk pengguna.
11
Kemudian dalam menu tentang, pengguna dapat melihat profil asal instansi serta
penyusun dari aplikasi ini. Pada menu utama juga terdapat tombol keluar yang
bisa digunakan pengguna untuk keluar dari aplikasi.
C. Diagram Activity
1. Diagram activity melihat petunjuk
BAB 3
PENUTUP
Desain sistem media edukasi budidaya air tawar ini telah dibuat sesuai analisa
yang telah dilakukan. Dengan desain sistem ini dapat mengimplementasikan hasil
analisa tersebut kedalam sebuah sistem desain atau pemodelan dengan alat bantu UML
(Unified Modelling Language) dimana pemodelan tersebut dapat menggambarkan
sistem yang akan dibuat dimulai dari siapa yang bisa berinteraksi dengan proses sistem
hingga alur dari berjalannya sistem. Selama pembuatan makalah desain sistem juga
dapat mengatahui apa yang dimaksud desain sistem informasi, tahap-tahap desain
sistem, flowchart, diagram use case, dan diagram activity. Adapaun manfaat yang
diperoleh dari penyusunan desain sistem ini diantaranya :
a. Dapat memberikan perancangan desain sistem untuk perusahaan.
b. Dapat mengatahui bagaimana cara menggunakan dan membuat flowchart, diagram
use case, dan diagram activity.
c. Dapat mengetahui kendala sistem yang ada.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Amira K. (2021). Apa Itu Flowchart: Pengertian Menurut Ahli, Fungsi, dan Jenisnya.
Gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/flowchart/
Contoh Use Case Diagram Lengkap dengan Penjelasannya. (19 Mei 2021).
Dicoding.com. https://www.dicoding.com/blog/contoh-use-case-diagram/
15