DISUSUN OLEH :
Pariwisata Bali merupakan salah satu tujuan wisata yang sudah tidak diragukan lagi
oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Pariwisata Bali sudah menjadi
tujuan wisata dunia yang terkenal di seluruh manca negara. Hal Ini terbukti bahwa
kunjungan wisatawan asing maupun wisatawan domestik ke Bali dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Namun tidak hanya kunjungan wisatawan untuk berlibur saja yang
menyebabkan faktor perkembangan kunjungan wisatawan ke Bali meningkat, akan
tetapi dengan sering diadakannya acara atau event international di Bali juga salah satu
faktor perkembangan peningkatan kunjungan tersebut. Perkembangan Pariwisata Bali
semakin berkembang dengan dukungan dari segala aspek potensial yang dioptimalkan.
Budaya dan keunikan adat istiadat Bali serta alamnya yang asri dengan berbagai
keindahan pada masing-masing potensi yang dikelola dengan berbagai kemasan
membuat Pariwisata Bali semakin berkembang. Dengan masuknya investor yang
berinvestasi di pulau yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini, semakin
banyak pula peluang usaha dan mampu menambah lapangan pekerjaan sebagai
pengembangan tenaga kerja untuk penduduk Bali dan masyarakat di sekitar Pulau Bali
serta lapangan pekerjaan untuk seluruh penduduk indonesia bagi yang ingin berkarir
dan mengembangkan diri dalam bidang pariwisata.
Dalam pembahasan ini saya akan menjelaskan lebih detail mengenai salah satu
destinasi wisata yang ada di Denpasar , Bali yaitu Pura Tanah Lot.
Mendengar objek wisata Tanah Lot tidak asing lagi bagi wisatawan, apalagi di kalangan
warga lokal, namun demikian tentu tidak banyak orang yang tahu tentang sejarah pura
Tanah Lot tersebut. Kenapa keberadaannya di tengah pantai dan berada di atas
bongkahan batu karang besar. Kalau air laut sedang pasang, maka pura ini dikelilingi
oleh air laut, sehingga warga yang akan sembahyang tidak bisa masuk ke areal pura,
dan untuk itulah disediakan sebuah pura di pinggir pantai untuk tempat penyawangan,
tatkala warga tidak bisa masuk ke dalam pura.
Pura Tanah Lot ini cantik dan indah, berlatar belakang samudera Hindia dan
pemandangan matahari tenggelam, sehingga tidak heran menempati jajaran objek
wisata di Bali yang paling populer dan favorit sebagai tujuan tour di Bali, kalau liburan
ke Bali sebelum mengunjungi objek wisata Tanah Lot akan terasa kurang lengkap.
Setiap pura di Bali, memiliki latar belakang dan sejarah masing-masing, baik itu sejarah
yang tertulis dalam prasasti ataupun lontar-lontar kuno, atau bahkan berasal dari
legenda yang diyakini sampai sekarang ini. Seperti halnya sejarah Pura Tanah Lot,
berdirinya pura ini berawal dari perjalanan pendeta suci yang berasal dari kerajaan
Majapahit di tanah Jawa, beliau bernama Dang Hyang Nirarta atau Dang Hyang
Dwijendra. Sebagai pendeta suci beliau juga seorang tokoh dalam menyebarkan ajaran
agama Hindu, dalam penyebaran agama Hindu perjalanan beliau sampai ke pulau
Lombok, di pulau tersebut beliau dikenal dengan gelar Tuan Semeru atau Guru
Semeru.
Hijrahnya Dang Hyang Nirarta ke Bali, tidak lepas dari runtuhnya kerajaan Majapahit.
Perjalanannya ke Bali dalam rangkaian Dharma Yatra, sebuah perjalanan suci dalam
penyebaran agama dan tidak akan kembali ke Jawa. Yang berkuasa di Bali saat beliau
datang adalah Raja Waturenggong, raja dengan suka cita dan hormat menyambut
kedatangan orang suci seperti Dang Hyang Nirarta, dalam perjalanan sucinya di Bali
Dang Hyang Nirarta mendirikan banyak pura seperti Pura Rambut Siwi, Pulaki,
Melanting, Uluwatu, Er Jeruk, Petitenget, Purancak, Ponjok Batu, Kaprusan, Gunung
Payung dan Pura Tanah Lot, yang semuanya pura kuno di Bali yang terjaga
keberadaanya.
Sebagai kawasan wisata tempat ini ditata dengan baik, berbagai penunjang fasilitas
sangat memadai, baik itu parkir kendaraan yang mampu menampung puluhan bus
pariwisata dan juga mobil, fasilitas kamar mandi atau toilet, warung makanan dan
minuman, mini market, restaurant dan juga jejeran toko-toko seni yang memajang
berbagai bentuk kerajinan serta pakaian dengan ciri khas Bali terutama Tanah Lot,
termasuk juga taman-taman ditata dengan rapi.
Waktu terbaik berkunjung ke Pura Tanah Lot yaitu saat sore hari, karena pada saat
jam-jam tersebut pengunjung bisa menyaksikan keindahan matahari terbenam.
Tanah Lot salah satu pura penting bagi umat Hindu Bali dan lokasi pura terletak di atas
batu besar yang berada di lepas pantai. Pura Tanah Lot merupakan ikon pariwisata
pulau Bali. Selain itu salah satu obyek wisata terkenal di pulau Bali yang wajib
dikunjungi. Karena saking terkenalnya tempat wisata di Bali ini, maka hampir setiap
hari, objek wisata ini selalu ramai dengan kunjungan wisatawan.
B. SWOT Analysis
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan
internal utntuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata:
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT.
SWOT melibatkan penentuan tujuan spekulasi bisnis atau proyek yang spesifik dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Proses ini akan lebih baik dibahas
dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar sehingga dapat dianalisis
dengan baik hubungan dari setiap aspek.
Strengths ( kekuatan )
Dari sekian banyaknya lokasi wisata yang ada di Pulau Dewasa Bali, Tanah Lot
menjadi salah satu lokasi wisata yang cukup banyak menarik kunjungan wisatawan.
Bahkan bukan hanya wisatawan lokal, melainkan wisatawan mancanegara pun banyak
yang ingin tahu akan keindahan dari tempat ini.
Selain bisa menikmati keindahan alam pantainya yang begitu cantik dan mempesona,
di lokasi wisata ini juga terdapat sebuah bangunan Pura yang ada di atas bukit. Pura
inilah yang menjadi salah satu ikon untuk lokasi wisata populer Bali ini. Bahkan tempat
ini juga sering digelar berbagai pertunjukan atraksi yang bisa disaksikan oleh para
pengunjungnya. Selain itu, lokasi wisata ini juga menyimpan berbagai obyek wisata lain
yang menjadi daya tariknya.
Weakness ( kelemahan )
Kekurangan tanah Lot adalah kurang bersihnya tempat wisata ini. Banyak sampah
beserakan disekitar tempat ular suci berada dimana kurang sedap dipandang mata.
toiletnya pun kurang terjaga kebersihannya sehingga meninggalkan bau yang tak sedap
Toilet yang tersedia kurang terjaga kebersihannya, jadi jangan kaget bila ada bau-bau
tak sedap ketika menggunakannya.
Banyak sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung, terutama di area ular suci berada.
Opportunities ( peluang )
Peluang yang dimiliki oleh Tanah lot adalah dapat lebi banyak tempat usaha , seperti
yang kita ketahui akomodasi perjalanan ke Tanah lot , banyak sekali peluang untuk
menjalankan bisnis Tour& travel dan juga tour guide mengingat banyak wisatawan
asing yang datang . dengan ini peluang yang datang di masa depan adalah lebih
besar .
Threats ( ancaman )
Karena lokasinya yang menjorok di tengah laut, keberadaan Pura Tanah Lot ini tidak
luput dari ancaman abrasi dan erosi oleh deburan ombak selama beratus-ratus tahun
yang makin lama semakin kencang. Pura ini pada tahun 1980 mulai secara signifikan
terlihat mengalami abrasi dan pada beberapa bagian sudah mulai mengalami longsor.
Oleh karena itu diperlukan sebuah upaya untuk mempertahankan keberadaan pura
yang unik dan bersejarah ini. Melalui bantuan yang diterima dari pemerintah Jepang
dimulailah upaya konservasi untuk penyelamatan Pura Tanah Lot dan juga beberapa
obyek wisata sejarah lainnya di Bali. Hasilnya, sekitar sepertiga bagian dari Pura Tanah
Lot sekarang ini merupakan batuan imitasi yang dikreasikan agar sebanyak mungkin
menyerupai kondisi aslinya.
Seperti halnya peninggalan sejarah lainnya, renovasi seperti ini memang tidak bisa
dihindari untuk upaya pelestarian cagar budaya kita. Memang sedapat mungkin
diupayakan agar bisa persis seperti aslinya tanpa mengurangi unsur perlindungan dan
kelestariannya. Terlebih lagi pada Pura Tanah Lot yang mengalami abrasi akibat
semakin derasnya hantaman gelombang laut seiring dengan perubahan lingkungan di
Bali maupun dunia pada umumnya.
II. LANDASAN TEORI
Teori komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa
Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan
demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary
dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara
individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
Alasan memilih teori ini adalah karena kedua teori ini bisa menjadi landasan untuk
penelitian yang akan dilakukan dengan topik branding destination di Pura tanah lot ,
Denpasar bali . Teori komunikasi merupakan teori awal untuk meneliti branding
destination karena komunikasi dapat mempengaruhi para konsumen agar tertarik
mengunjungi destinasi wisata tersebut.
Strategi komunikasi
Strategi komunikasi adalah perencanaan dalam penyampaian pesan melalui kombinasi
berbagai unsur komunikasi seperti frekuensi, formalitas, isi dan saluran komunikasi
sehingga pesan yang disampaikan mudah diterima dan dipahami serta dapat
mengubah sikap atau perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi.
Menurut Effendy (2011), strategi komunikasi adalah perencanaan yang efektif dalam
penyampaian pesan sehingga mudah dipahami oleh komunikan dan bisa menerima
apa yang telah disampaikan sehingga bisa mengubah sikap atau perilaku seseorang.
Strategi komunikasi erat hubungan dan kaitannya antara tujuan yang hendak dicapai
dengan konsekuensi-konsekuensi (masalah) yang harus diperhitungkan, kemudian
merencanakan bagaimana mencapai konsekuensi-konsekuensi sesuai dengan hasil
yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Arifin (1994), terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam strategi
komunikasi, yaitu:
Redundancy (Repetition). Teknik redundancy atau repetition adalah cara
mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan kepada khalayak.
Dengan teknik ini sekalian banyak manfaat yang dapat di tarik darinya. Manfaat itu
antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru kontras
dengan pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak mengikat
perhatian.
Canalizing. Teknik canalizing adalah memahami dan meneliti pengaruh kelompok
terhadap individu atau khalayak. Untuk berhasilnya komunikasi ini, maka harus dimulai
dari memenuhi nilai-nilai dan standard kelompok dan masyarakat dan secara
berangsur-angsur mengubahnya ke arah yang dikehendaki. Akan tetapi bila hal ini
kemudian ternyata tidak mungkin, maka kelompok tersebut secara perlahan-lahan
dipecahkan, sehingga anggota-anggota kelompok itu sudah tidak memiliki lagi
hubungan yang ketat. Dengan demikian pengaruh kelompok akan menipis dan akhirnya
akan hilang sama sekali. Dalam keadaan demikian itulah pesan-pesan akan mudah
diterima oleh komunikan.
Informatif. Teknik informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan
mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan. Penerangan berarti
menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta dan data-
data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Teknik informatif ini, lebih
ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk
pernyataan berupa keterangan, penerangan, berita dan sebagainya.
Persuasif. Teknik persuasif adalah mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal
ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya. Perlu
diketahui, bahwa situasi mudah terkena sugesti ditentukan oleh kecakapan untuk
mengsugestikan atau menyarankan sesuatu kepada komunikan (suggestivitas), dan
mereka itu sendiri diliputi oleh keadaan mudah untuk menerima pengaruh
(suggestibilitas).
Edukatif. Teknik edukatif merupakan salah satu usaha mempengaruhi khalayak dari
suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang
akan berisi pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman. Mendidik
berarti memberikan sesuatu ide kepada khalayak apa sesungguhnya, di atas fakta-
fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
kebenaran, dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah
laku manusia ke arah yang diinginkan.
Koersif. Teknik koersif adalah mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Teknik
koersif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-
perintah dan intimidasi-intimidasi. Untuk pelaksanaannya yang lebih lancar biasanya di
belakangnya berdiri suatu kekuatan yang cukup tangguh.
III. HASIL PENGAMATAN
Segmentasi
Profil Responden Berdasarkan Variabel Demografi
Profil responden ditinjau dari jenis kelamin, lebih banyak perempuan dibandingkan laki-
laki (61,7%: 38,3%). Proporsi ini menggambarkan bahwa jenis usaha yang dapat
disediakan di TLTA lebih berkaitan dengan preferensi pengunjung wanita dibandingkan
pengunjung pria.
Kelompok umur pengunjung yang berkunjung ke TLTA kelompok umur dominan dari 21
tahun sampai 30 tahun adalah 51,9%. Kelompok kedua 15 sampai 20 tahun adalah
24,3%. Kelompok usia ketiga 31 sampai 40 tahun adalah 11,3%. Kelompok umur
keempat adalah kelompok umur 41 sampai 50 tahun, dan kelompok paling bawah
adalah kelompok umur diatas 50 tahun. Proporsi ini menggambarkan bahwa jenis
usaha yang dapat disediakan di TLTA lebih berkaitan dengan preferensi pengunjung
pada kelompok umur (21-30 tahun) dan kelompok umur (15-20 tahun).
Pekerjaan menunjukkan bahwa pengunjung yang berkunjung ke TLTA adalah
mahasiswa dominan atau 54%. Pengunjung yang berprofesi sebagai karyawan di
berbagai bidang menempati urutan kedua yaitu 24,6%. Sedangkan pengunjung hanya
7,4% yang berprofesi sebagai pengusaha dan 13,6% pekerjaan lainnya. Profil ini
menggambarkan bahwa peluang usaha atau potensi bisnis yang dapat dibuka
merupakan jenis usaha yang lebih berkaitan dengan preferensi mahasiswa. Selain
segmen pelajar, segmen karyawan juga cukup penting untuk dijadikan sebagai target
market produk bisnis yang potensial.
Brand Identity
Potensi Sumber Daya AlamDilihat dari sisi pariwisata, obyek wisata tanah lot adalah
merupakan potensi yang baik untuk dapat menarik wisatawan, baik daya tarik secara
fisik, cultur, dan sejarah. Hal ini ditunjukkan dengan data perkembangan wisatawan
yang datang serta proyeksi kedepan dimana setiap tahunnya menunjukkan data yang
positif dan mengalami peningkatan
Candi Tanah Lot hampir di lihat ketika air pasang tinggi. Untuk banyak hal lokasi ini
adalah sesuatu yang menarik.
b. Sebuah gua ular daun holly yang terletak di depan candi. Bahwa orang percaya
bahwa mereka adalah penjaga candi.
c. Pandangan matahari terbenam menggabungkan dengan candi Tanah Lot,
menjadi satu set yang sangat menyenangkan untuk menonton.
d. Hidup ini budaya upacara requral setiap enam bulan di mana ada tempat lain
upacara di minggu yang sama di Pakendungan candi.
e. Tanah Lot adalah pantai berbatu dalam upaya membuat gelombang bagus.
Pemanfaatan pantai yang ada pada sebelah timur pura batu bolong dengan alternatif
pendayaa gunaannya sebagai berikut;
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali terus melakukan terobosan
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata, salah satunya
pengembangan promosi pariwisata melalui digital. mereka berkolaborasi dengan Bali
Go Live untuk menjawab tantangan digital marketing yang semakin kompleks. Saluran
Bali Go Live akan mempromosikan Bali lewat platform digital populer Youtube dan
memiliki website sendiri, juga didukung informasi terkini yang diunggah secara regular
via media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Thumblr, dan Linkedin,
Program tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang juga bagian dari
kebutuhan pasar. Pariwisata harus senantiasa beradaptasi dengan teknologi. Dengan
kerja sama ini, akan lebih efektif dalam mempromosikan Bali dengan lebih baik,
Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan
Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya erat kaitannya
dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45
menit dari kawasan Kuta.
Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita cermati posisi
Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri di atas bongkahan
batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi
sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.
Menurut legenda masyarakat Bali, Tanah Lot berasal dari segumpal tanah yang dibawa
oleh Putra Patih Gajahmada yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan
bahwa Patih Gajahmada dari Kerajaan Majapahit memerintahkan putranya untuk
mengembara. Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah.
Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut
sesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi
kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh dan
tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah Lot yang
artinya tanah di tengah laut.
Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Pada masa
kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama Dang
Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja
dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan kemakmuran dan
menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal dalam menyebarkan
ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok beliau disebut “tuan
semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawa
timur
Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot adalah kekayaan
dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh warna dan aneka ragam.
Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alam menginduksi manusia untuk
memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yang ditandai dengan proyek imajiner
seperti mengambil foto dengan momen istimewa dan mengambil sudut pantai yang
dianggap akan mewakili representasi diri dalam imaji fotografi.
Pada tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakat
Beraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Meski
sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memang
karena situasi kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halangan terbesar
bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan. Sehingga dengan
memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik pada saat itu
masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuah konsep pengelolaan
Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru.
Daya Tarik Wisata Tanah Lot merupakan Sebuah asset yang sangat berharga bagi
seluruh Masyarakat, Khususnya bagi masyarakat Desa Adat
Beraban. Keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot secara nyata berdampak Positif
bagi perkembangan perekonomian Masyarakat setempat. Dari hasil kontribusi yang
diterima Oleh Desa Adat Beraban telah mampu membebaskan masyarakat dari segala
bentuk iuran pembangunan desa. Bahkan juga dari
penerimaan oleh desa ini sebagian juga di kontribusikan langsung kepada masyarakat
yang diberikan kepada masing masing Kepala Keluarga.