Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulau Bali adalah sebuah pulau yang sering dijuluki sebagai pulau
seribu pura dengan mayoritas penduduknya beragama hindu.Pulau Bali
merupakan daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia berkat keunikan serta
keindahan yang dimilikinya terutama pada bidang sosial budaya yang
bersumber pada agama hindu. Dengan adanya keunikan dan keindahan
tersebut mengundang para wisatawan untuk turut menikmatinya secara
langsung.
Berbicara tentang pulau Bali identik dengan budaya dan agama hindu
yang dimiliki penduduknya. Berbeda dengan agama Hindu yang berasal dari
India, agama Hindu di Indonesia telah mengalami alkulturasi dengan agama
Budha. Agama hindu di Bali mempunyai keunikan tersendiri dengan sumber
ajaran dari hindu di India, agama budha, dan budaya pra-hindu. Dengan
keunikan dan keanekaragama budaya yang bercorak hindu pariwisata di Bali
sudah menjadi terkenal di mancanegara.
Pulau Bali bisa dikatakan sebagai pulau surga dengan keindahan
alamnya yang dimiliki. Dengan keindahan alamnya, keramahan penduduknya,
mengundang datangnya wisatawan dari segala pelosok dunia untuk menikmati
keindahan dan keunikannya. Agama hindu mempunyai andil yang besar di
bidang ini. Seni budaya yang bercorakkan agama Hindu, keindahan yang
dijiwai oleh kebaktian terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, telah melahirkan
seni budaya Kedewaan. Agama memberikan dorongan dan ilham untuk
berkembangnya seni dan budaya.
Menyadari potensi pulau Bali yang tidak mungkin lagi dikembangkan
dalam bidang pertanian dan pertambangan, maka satu- satunya potensi dan
pengembangan pulau Bali adalah industri pariwisata. Dengan kondisi yang
demikian, masyarakat bali memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik
mungkin yaitu dengan menyediakan jasa pelayanan bagi para tourist, bisnis
pariwisata baik pariwsata seni, pariwisata budaya, pariwisata religi, dan

1
pariwisata alam. Oleh karena itu penanganan terhadap industri pariwisata
tersebut hendaknya terpadu jangan sampai merugikan agama dan kebudayaan
rakyat Bali.

Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya bisnis


pariwisata di bali hingga saat kini, banyak terjadi perubahan terhadap alam,
budaya, dan tingkah laku sosial dan ekonomi masyarakat bali. Pariwasata yang
semakin berkembang mempermudah terjadinya interaksi antar masyarakat bali
dengan masyarakat baru yang datang ke bali yang tanpa disadari telah mampu
mempengaruhi kebudayaaan bali saat ini. Untuk itu menjadi tugas seluruh
masyarakat Bali untuk menyeimbangkan antara menjaga kestabilan alam,
budaya dan agama tetapi industri pariwisata juga harus tetap berkembang
karena sebagian besar pendapatan masyarakat Bali bergantung pada bisnis
pariwisata di Bali.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana hubungan antara agama hindu dengan pariwisata di Bali?


1.2.2 Bagaimana pengaruh pariwisata dalam kehidupan beragama hindu di
Bali?
1.2.3 Bagaimana perkembangan agama hindu dan pariwisata di Bali saat ini?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk memberikan informasi mengenai peranan agama hindu terhadap
pariwisata di Bali.
1.3.2 Untuk dapat memahami pengaruh Pariwisata terhadap budaya dan agama
hindu di Bali.
1.3.3 Untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalam pola pikir mengembangkan
Pariwisata di Bali tanpa melanggar nilai-nilai luhur agama hindu.

1.4 Metode Penulisan


1.4.1 Studi Pustaka
Mencari informasi melalui browsing internet dan artikel yang terkait.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Pariwisata di Bali

Pariwisata Bali merupakan salah satu tujuan wisata yang sudah tidak
diragukan lagi oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Pariwisata
Bali sudah menjadi tujuan wisata dunia yang terkenal di seluruh manca negara.
Hal Ini terbukti bahwa kunjungan wisatawan asing maupun wisatawan
domestik ke Bali dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun tidak hanya
kunjungan wisatawan untuk berlibur saja yang menyebabkan faktor
perkembangan kunjungan wisatawan ke Bali meningkat, akan tetapi dengan
sering diadakannya acara atau event international di Bali juga salah satu faktor
perkembangan peningkatan kunjungan tersebut, pariwisata di Bali sebagai
penyumbang devisa Negara.
Perkembangan Pariwisata Bali semakin berkembang dengan dukungan
dari segala aspek potensial yang dioptimalkan. Budaya dan keunikan adat
istiadat Bali serta alamnya yang asri dengan berbagai keindahan pada masing-
masing potensi yang dikelola dengan berbagai kemasan membuat pariwisata
Bali semakin berkembang. Dengan masuknya investor yang berinvestasi di
pulau yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini, semakin banyak pula
peluang usaha dan mampu menambah lapangan pekerjaan sebagai
pengembangan tenaga kerja untuk penduduk Bali dan masyarakat di sekitar
Pulau Bali serta lapangan pekerjaan untuk seluruh penduduk indonesia bagi
yang ingin berkarir dan mengembangkan diri dalam bidang pariwisata.
Berkembangnya pariwisata Bali dikenal sebagai wisata budaya, hal ini
merupakan salah satu keunggulan Bali yang sulit ditemukan, maka beberapa
tindakan nyata pemerintah sebagai dukungan untuk tetap melestarikan dan
memajukanya, sehingga dibangunnya sekolah-sekolah seni dan acara-acara
yang bertajuk seni dan budaya. Beberapa daerah di Bali yang sampai saat ini
masih terlihat kental dengan budaya dan adat istiadat yang dijadikan suatu
pengembangan obyek wisata yang sangat menarik dengan unsur Bali Aga atau

3
Bali Mula dan Bali Kuno adalah Tenganan, Trunyan, Desa Penglipuran, dan
lain-lain. Untuk beberapa pengembangan Bali sebagai wisata alam,sudah
dilaukakan penataan seperti di Kintamani, obyek wisata dengan pemandangan
Danau Batur dan Gunung Batur yang menjulang tinggi, Obyek Wisata Air
Terjun Gitgit, Obyek Wisata Air Panas Alami dan lain-lain.

2.2 Peranan Agama Hindu dalam Pengembangan Pariwisata di Bali


Pariwisata di Bali tak terlepas dari pengaruh agama dan kebudayaan hindu
di Bali yang unik dan menarik, yang menjadi sebuah alasan para wisatawan
untuk datang ke Bali selain keindahan alamnya. Sebenarnya tidak dapat
disangkal lagi bahwa pariwisata Bali ditopang oleh pariwisata budaya (agama)
yang sangat kental dan tentu saja oleh alamnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya kesanggupan dan kemampuan masyarakat Bali dalam mengakomodir
kearifan lokal dan budaya yang mengemuka dalam kehidupan masyarakat Bali
pada umumnya dan masyarakat Hindu di Bali pada khususnya. Hal tersebut
tidak dapat dihindari sebab, masyarakat Hindu di Bali terutama ajarannya
tentang Tri Hita Karana terlihat ingin mengakomodasikan segala pernik budaya
yang menjadi bagian dari masyarakat di Bali.
Yang dimaksud dengan wisata budaya yaitu perjalanan yang dilakukan
atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan
jalan mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka,
kebudayaan dan seni mereka. Para wisatawan asing yang berkunjung ke Bali
telah banyak yang mempelajari kebudayaan di Bali seperti Tari-tarian, gamelan,
tetabuhan dan lainnya, bahkan ada dari mereka yang sudah menguasai salah
satu budaya hindu yang ada di Bali. Kecintaan para wisatawan terhadap
keunikan agama Hindu baik dalam budayanya maupun upacaranya membuat
pulau Bali dikenal diseluruh Dunia.

2.3 Jenis-Jenis Wisata Budaya Hindu


Pariwisata budaya menurut adalah salah satu jenis pariwisata yang
mengandalkan potensi kebudayaan sebagai daya tarik yang paling dominan

4
serta sekaligus memberikan identitas bagi pengembangan pariwisata tersebut.
Terdapat beberapa wisata budaya yang terkenal di Bali diantaranya :
1. Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari kebudayaan Pra-Hindu.
Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebaikan (dharma) dan
kejahatan (adharma). Wujud kebaikan dilakukan oleh Barong, yaitu penari
dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud dimainkan oleh
Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di
mulutnya. Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi dan
unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan. Selain itu, Tari
Barong juga seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), di mana para
penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing layaknya pertunjukan
debus.
2. Tari Kecak pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan
mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini
dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk
berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat
barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari
ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi
tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan
kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
3. Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran jenazah di Bali,
Indonesia. Upacara adat Ngaben merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk
mengirim jenazah pada kehidupan mendatang. Upacara ngaben ini juga menjadi
simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal.
4. Melasti adalah suatu proses pembersihan diri manusia, alam dan benda benda
yang di anggap sakral untuk dapat suci kembali dengan melakukan sembahyang
dan permohon kepada Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), lewat perantara
air kehidupan (laut, danau, sungai ), dengan jalan dihayutkan agar segala
kotoran tersebut hilang dan suci kembali. Upacara ini juga bertujuan memohon
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Umat Hindu diberi kekuatan dalam
melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi. Tanpa meninggalkan kehidmatan

5
suasana upacara, upacara Melasti juga seakan “menjelma” menjadi salah satu
objek wisata baru di Bali yang dapat dilihat serta dinikmati oleh para wisatawan
lokal maupun mancanegara.
5. Ogoh-ogoh adalah festival budaya yang diadakan setiap satu tahun sekali
disetiap daerah di pulau Bali. Ogoh-ogoh merupakan kreativitas masyarakat
Bali yang menjadi simbolis sebagai Bhuta kala untuk mentralkan suasana agar
terjadi keseimbangan. Ogoh-ogoh merupakan atraksi wisata favorit di Bali yang
sudah mendunia dengan kesenian dalam membentuk karakter ogoh-ogoh,
ngarak ogoh-ogoh dan gamelan yang menjadikan festival ini diminati untuk
ditonton oleh para wisatawan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan antara Agama Hindu dengan Pariwisata di Bali


Agama hindu berpengaruh besar dalam perkembangan Pariwisata yang ada
di Pulau Bali dengan keunikan dan keanekaragaman budaya hindu yang
dimiliki selain alamnya yang indah. Masyarakat di Bali yang mayoritas
beragama hindu memiliki keunikannya tersendiri disetiap daerah , baik dari segi
upacaranya maupun budayanya yang sudah turun temurun diwarisakan.
Walaupun sudah banyak terjadi perubahan karena pengaruh pariwisata yang
kian hari kian berkembang pesat namun masyarakat di Bali tetap menjaga
kelestarian adat dan budaya hindu. Beberapa daerah di Bali yang sampai saat
ini masih terlihat kental dengan budaya dan adat istiadat yang dijadikan suatu
pengembangan obyek wisata yang sangat menarik dengan unsur Bali Aga atau
Bali Mula dan Bali Kuno adalah Tenganan, Trunyan, Desa Penglipuran, dan
lain-lain.
Bentuk-bentuk agama dan kebudayaan hindu yang menjadi daya Tarik
wisata yaitu seperti Tari-tarian, gamelan, tetabuhan, upacara-upacara yang
disetiap daerah di Bali mempunyai keunikan yang berbeda-beda. Tari Barong
dan Tari Kecak paling terpopuler di Bali yang dimana memiliki khas kesenian
dari masing-masing tariannya. Disini akan menjelaskan secara singkat tentang
Tari Barong dan Tari Kecak yang telah banyak dikenal oleh wisatawan.
Upacara-upacara umat hindu dan festival budaya seperti melasti, ngaben, ogoh-
ogoh, dan lain-lain menjadi unggulan pulau Bali.

3.2 Pengaruh Pariwisata dalam Kehidupan Beragama Hindu di Bali


Menyadari potensi pulau Bali yang tidak mungkin lagi dikembangkan
dalam bidang pertanian dan pertambangan, maka satu- satunya potensi dan
pengembangan pulau Bali adalah industri pariwisata. Oleh karena itu
penanganan terhadap industri pariwisata tersebut hendaknya terpadu jangan
sampai merugikan agama dan kebudayaan rakyat Bali.
Kehadiran dari para wisatawan tersebut, baik langsung maupun tidak langsung,

7
ternyata menimbulkan pengaruh- pengaruh yang positif maupun negatif dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat Bali.

Pengaruh positifnya antara lain:


 Dapat meningkatkan taraf hidup rakyat, terutama yang bergerak di bidang
yang ada hubungannya dengan kepariwisataan baik langsung maupun tidak
langsung.
 Adanya komunikasi yang lebih meluas.
 Adanya hubungan/ pergaulan yang semakin harmonis antar bangsa-
bangsa.
 Makin timbulnya kesadaran dan kebanggaan terhadap nilai- nilai sosial
budaya dan lain- lain. yang bersumber pada agama Hindu.

Pengaruh negatifnya antara lain :


Masih terasa adanya keresahan dalam kehidupan beragama Hindu di Bali
antara lain oleh karena keputusan-keputusan Seminar terdahulu belum
terlaksana sebagaimana mestinya seperti misalnya
 Larangan masuk Pura bagi wisatawan
 Banyak pura yang dikarciskan/ dikomersialkan dan dijadikan dekorasi
panggung pertunjukan.
 Banyak benda- benda peralatan upacara keagamaan yang bernilai sakral
dipentaskan
 Tari- tari sakral (keagamaan) banyak yang dipentaskan.
 Keharusan berbusana yang sopan bagi wisatawan kurang diindahkan.

3.3 Perkembangan Agama Hindu dan Pariwisata di Bali Saat Ini


Saat ini pulau Bali sudah memasuki puncak berkembangnya Pariwisata
yang dapat dilihat terjadi pembangunan di segala tempat-tempat destinasi
wisata. Namun perlu diperhatikan juga jangan sampai pembangunan tersebut
dapat merusak pulau Bali baik dari segi alam, budaya, agama dan moral
masyarakat Bali. Untuk itu perlu diimbangi dengan agama yang menuntun agar

8
pembangunan sector-sektor pariwisata tetap berada di jalan yang benar dan
hubungan antara Pariwisata dengan masyarakat dapat berjalan stabil.
Namun melihat para wisatawan yang ada di Bali sekarang bertolak belakang
dengan ajaran agama hindu seperti menggunakan pakaian yang vulgar
ditempat-tempat suci, gaya hidup orang barat yang tidak sesuai dengan etika
umat beragama hindu dapat menjadi virus yang menular bagi masyarakat bali
khususnya generasi muda. Itulah sebuah tugas saat ini bagaimana
menyeimbangi pariwisata yang baik menghormati adat istiadat setempat dan
agama hindu. Menjadi sebuah tanggung jawab bagi para pemangku kepentingan
pariwisata dalam mengembangkan pariwisata di bali dan masyarakat di Bali
agar tidak melupakan adat istiadat dan agama hindu yang turun temurun
terwariskan. Karena budaya dan agama hindu lah yang membuat pariwisata di
Bali menjadi terkenal di manca Negara.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pariwisata di Bali menjadi terkenal tak lepas dari peranan budaya dan agama
hindu yang dimiliki masyarakat Bali. Seiring jalannya waktu masyarakat di Bali
mau tidak mau harus berkecimpung di dunia pariwisata yang menjadi tombak
ekonomi di Bali dan menjadi penyumbang devisa Negara karena banyaknya
wisatawan asing yang datang di Pulau Bali.
Keunikan yang dimiliki pulau Bali dalam budaya dan agama hindu yang
sudah turun temurun diwariskan seperti tari-tarian, gamelan, tetabuhan dan
upacara-upacara seperti melasti, ngaben, ogoh-ogoh yang menjadi atraksi
wisata favorit wisatawan untuk datang ke Bali selain keindahan alam yang
dimiliki Pulau Bali.
Perlu diingat para pemangku kepentingan di sector pariwisata harus
memperhatikan adat istiadat dan budaya hindu yang sudah berkembang sejak
dahulu, jangan sampai menghancurkan pulau bali dengan pembangunan yang
berlebihan. Dan masyarakat diwajibkan untuk turut ikut serta dalam menjaga
kestabilan antara pariwisata dengan agama dan budaya hindu agar berjalan
dengan harmonis.

4.2 Saran
Pariwisata di Bali boleh saja berkembang di pulau ini karena pulau ini
sering dijuluki pulau surga dengan segala macam keindahan alam yang dimiliki
dan budaya hindu serta masyarakat yang mayoritas hindu dengan
keramahannya, namun perlu diingat bukan berati pariwisata berkembang kita
melupakan jati diri sebagai masyarakat Bali. Lestarikan adat, tradisi, upacara-
upacara yang menjadi warisan nenek moyang dan cikal bakal dari Pulau Bali.
Boleh saja mengikuti perkembangan zaman namun pilahlah mana yang baik
dan mana yang buruk agar tidak melenceng dari ajaran agama hindu yang
dilarang oleh agama.

10
Jangan sampai nanti anak cucu tidak dapat melihat keindahan Pulau Bali
sebelum Pariwisata yang berkembang pesat menghancurkan adat, tradisi,
budaya dan alam yang indah di pulau Bali. Perlu campur tangan dari masyarakat
dan pemerintah dalam menjaga kestabilan perkembangan pariwisata yang
dikembangkan oleh para pemangku kepentingan agar tidak memperhatikan
kepentingan pribadi atau golongan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Babadbali. (2016). Pengaruh pariwisata dalam kehidupan beragama hindu


di Bali. Diperoleh 15 april 2018 dari http://new.babadbali.com/canang-
sari/2016/pengaruh-pariwisata-dalam-kehidupan-beragama-hindu-di-bali/

Localwisdom. (_____). Pengembangan pariwisata Bali. Diperoleh 15 april


2018 dari https://localwisdom.filsafat.ugm.ac.id/arah-pengembangan-pariwisata-
bali/

Blogspot. ( 2016, Juli). Kebudayaan tari barong dan tari kecak. Diperoleh
16 april 2018 dari http://budayabaliunik.blogspot.co.id/2016/07/kebudayaan-tari-
barong-dan-tari-kecak.html

Baliprov. (_____). Ngaben tradisi yang menjadi daya Tarik wisata paling
unik di Bali. Diperoleh 16 April 2018 dari
http://birohumas.baliprov.go.id/index.php/berita-detail/3203/Ngaben-Tradisi-
Yang-Menjadi-Daya-Tarik-Wisata-Paling-Unik-di-Bali

Wordpress. (2014, 25 Desember). Pariwisata dalam kehidupan beragama


hindu di Bali. Diperoleh 17 April 2018
darihttps://panbelog.wordpress.com/2014/12/25/pariwisata-dalam-kehidupan-
beragama-hindu-di-bali/

12

Anda mungkin juga menyukai