Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SWOT

“PERAYAAN HARI BESAR ISLAM DI LINGKUNGAN


RUSUNAWA SUMURWELUT”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Dakwah
Dosen Pengampu: H. Samsudin, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:
Aura Rohmatan Lil’Alamina Mufidah (31501900025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kesehatan
sehingga dapat terselesaikan nya makalah ini sesuai dengan yang saya harapkan.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah tugas Kepemimpinan dan
Dakwah yang berjudul “Perayaan Hari Besar Islam di Lingkungan Rusunawa Sumurwelut” tanpa
adanya halangan dan hambatan.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari Anda terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya
perbaiki. Karena saya sadar dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Selebihnya saya mohon maaf jika ada kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan.

Surabaya, 26 Oktober 2021

Penulis
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Lingkungan


Dakwah merupakan sebuah kegiatan atau pekerjaan mengomunikasikan pesan Islam kepada
umat manusia. Secara operasional, dakwah yaitu mengajak atau mendorong umat manusia
menuju kepada tujuan yang definitif, untuk pedomannya dapat diambil dari al-Qur’an dan
Hadits atau dirumuskan oleh da’i sesuai dengan ruang lingkup dakwahnya. Berdakwah
merupakan sebuah tugas yang berat, akan tetapi amat sangat mulia disisi Allah SWT, karena
para mubaligh itu merupakan seorang ahli waris dari para Nabi sebagai pembawa agama yang
benar. Agar umat manusia tidak terjerumus kedalam lembah nista, yakni di dalam kekafiran
dan kemusyrikan. Di samping itu, dakwah juga dapat dimaknai sebagai suatu usaha dan
aktivitas orang beriman dalam mewujudkan ajaran Islam dengan menggunakan sebuah sistem
atau cara-cara tertentu ke dalam kenyataan hidup. Berdakwah di jalan Allah SWT dapat
dilakukan dengan cara seperti membangun lembaga pendidikan, mempresentasikan ceramah-
ceramah di pusat keilmuan, atau menyampaikan khutbah jumat, pengajian dan pengajaran
agama di masjid-masjid atau musholla dengan kalimat thayyibah, pergaulan yang baik dan
keteladanan. Ada pula berdakwah dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas material demi
kemaslahatan dakwah dan bahkan dakwah dapat melalui sebuah seni, baik seni suara maupun
seni musik.
Kita sebagai umat islam sangat diwajibkan untuk menyeru, menyampaikan ajaran-ajaran islam
pada umat manusia lainnya karena masih terdapat kekurangan kesadaran dari umat manusia
untuk mengimplementasikan ajaran islam secara paripurna. Adapun salah satu contoh bentuk
dakwah yang dilakukan secara tatap muka yaitu ceramah agama atau biasanya disebut dengan
pengajian. Pengajian tidak hanya dilakukan diantara para santri dengan kyai, siswa dengan
guru saja melainkan juga dapat diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu, remaja-remaja serta anak-
anak dan semua kalangan. Bagi setiap muslim pengajian itu merupakan sebuah kebutuhan
rohani untuk mendapatkan ilmu ajaran Islam yang baik dan benar.
Dilingkungan rusunawa Sumurwelut pengajian atau ceramah agama diadakan hanya pada
peringatan hari besar islam saja. Untuk kajian rutin dan semacamnya itu belum ada. Kondisi
atau situasi dilingkungan rusunawa ini kurang mendukung karena kebanyakan para warga
setempatnya bekerja paruh waktu. Kepribadian dari masyarakat kota yang lebih bersifat
individualistik inilah yang membuat kegiatan dakwah sedikit terkendala. Adapun kegiatan
dakwah pada perayaan hari besar islam antara lain seperti hari Maulid Nabi SAW, Isra’ Mi’raj,
bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan lain sebagainya.
1.2 Analisis Lingkungan SWOT
a) Kekuatan (Strength)
Terdapat hal-hal yang nanti dapat menjadikan sebuah kekuatan untuk kegiatan dakwah
dilingkungan rusunawa Sumurwelut agar terhindar dari gangguan luar. Adapun
beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan dakwah pada perayaan hari
besar islam diantaranya yaitu:
o Lokasi dakwah nya, di halaman Rusunawa Sumurwelut yang luas dan
bersih sehingga para warga setempat merasa nyaman.
o Terjalinnya komunikasi yang baik antar warga setempat.
o Terdapat konsumsi ketika kegiatan dakwah berlangsung (makanan
ringan dan minuman)
o Sarana dan prasarana nya yang memadai (kipas angin, tikar, kursi,
sound system dll)
o Adanya kerjasam dan gotong royong demi menyukseskan kegiatan
dakwah.
b) Kelemahan (Weakness)
Suatu hal yang dapat menyebabkan kegiatan dakwah tersebut mengalami berbagai
kendala. Adapun beberapa faktor yang kurang mendukung diantaranya yaitu:
o Kurangnya perhatian dari beberapa warga setempat.
o Minimnya dana
Hal ini pasti seringkali terjadi karena terdapat beberapa orang yang
memiliki karakter perhitungan dalam hal material.
o Kepribadian masyarakat kota yang mana lebih mudah menerima
perubahan-perubahan dari luar
o Minimnya kesadaran akan kewajiban nya kepada Allah SWT
c) Kesempatan (Opportunity)
Sebuah kesempatan yang dapat dilaksakan untuk meningkatkan kegiatan dakwah
menjadi lebih baik lagi dan menjadikan warga setempat menjadi insan yang mulia serta
mepererat ukhuwah islamiyah.
o Kegiatan dakwahnya dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi
warga setempatnya. Hal ini dapat sesuai apabila menggunakan media
atau strategi dakwahnya relevan dengan kesibukan masyarakat kota
o Dimulai dari sendiri terlebih dahulu, kemudian baru ditujukan kepada
orang lain agar nanti orang yang akan diajak itu dapat melihat
bagaimana konsistensi antara ucapan dan perbuatan kita.
o Ketika ada warga yang peminum atau berjudi jangan dibubarkan
dengan cara yang keras melainkan dikasih nasihat baik-baik dan
dibiarkan saja lama kelamaan mereka juga akan merasa tidak enak hati
(sungkan) dan akhirnya ketika ada kegiatan pengajian mereka ikut
serta.
o Toleransi antar umat beragama
o Menumbuhkan sikap kepedulian yang tinggi antar warga setempat
d) Hambatan (Threat)
Suatu situasi atau kondisi yang dapat menjadi hambatan sehingga membuat kegiatan
peningkatan upaya dakwah dapat berkurang atau tidak berjalan lancar. Adapun
beberapa faktornya antara lain:
o Warga setempat yang memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditingalkan
sehingga tidak banyak waktu untuk mengikuti kegiatan dakwah serta
sholat berjamaah
o Motivasi yang kurang maksimal dari lingkungan sekitar terutama pada
anak-anak
1.3 Program Kerja dan Kegiatan Dakwah
Adapun kegiatan dakwah dilingkungan rusunawa Sumurwelut dilakukan dengan melalui dua
cara yaitu dakwah bil lisan dan bil hal.
❖ Dakwah Bil Lisan
Diantaranya seperti: kegiatan mengaji untuk anak-anak setiap sore yang dilaksanakan
di mushollah rusunawa, sholat lima waktu berjama’ah, setiap hari malam jum’at ada
kegiatan pembacaan yasin dan tahlil, pada bulan Ramadhan ada kegiatan tadarrus,
sholat tarawih, sholat dua hari raya dengan mendatangkan ustadz atau penceramah
agama sebagai imam sholat sekaligus memberikan sedikit ceramah agama.
❖ Dakwah Bil Haal
Diantaranya seperti: Pembagian daging kurban yang dilaksanakan setiap tahun pada
perayaan idhul adha 10 dzulhijjah (bila ada kegiatan pemotongan hewan kurban) dan
Bagi-bagi Takjil saat bulan Ramadhan
KESIMPULAN
Dalam penggunaan analisis SWOT ini tentu sangat relevan dalam melakukan sebuah penelitian
untuk manajemen dakwah. Analisis ini dapat digunakan oleh pelaku dakwah, akademisi, dan
mahasiswa secara individual atau institusional. Khusus, bagi kalangan penggiat dakwah,
penggunaan analisis SWOT tampaknya sangat penting dilakukan sebelum menerapkan strategi,
pengembangan tujuan, dan target kegiatan dakwah karena bertujuan untuk mengidentifikasi
berbagai faktor internal maupun eksternal Analisis SWOT dalam Penelitian Manajemen Dakwah
yang dapat mendukung atau menghambat jalannya kegiatan dakwah sehingga diperoleh data awal
sebagai dasar untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh
pelaksana dakwah.
Adapun untuk kegiatan dakwah dilingkungan rusunawa Sumurwelut ini bisa dibilang dakwahnya
belum bisa maksimal dalam pelaksanaannya. Pola hidup masyarakat perkotaan yang
individualistik ini membuat perilaku atau sikap mereka lebih mementingkan keinginan pribadi dan
tidak memperdulikan kepentingan orang lain. Kurangnya minat dari pribadi masing-masing ini
juga menyebabkan kegiatan dakwah tidak dapat berlangsung sempurna, kehidupan mereka yang
cenderung lebih kearah dunia saja itu yang pada akhirnya membuat mereka tidak terlalu
memikirkan ilmu agamanya.
Dengan ini kita sebagai umat muslim sudah seharusnya untuk menyerukan kegiatan dakwah
kepada orang-orang lingkungan sekitar khususnya pada orang awam. Jika disuatu tempat atau
daerah tidak ada yang melaksanakan dakwah sama sekali, maka dosanya dapat ditanggung oleh
seluruh umat dan beban kewajibannya ditanggung oleh semuanya. Demikian ini ketika jumlah
seorang da’i masih sedikit sementara tingkat kemunkaran nya tinggi maka kegiatan dakwah ini
menjadi wajib bagi setiap individu sesuai kadar kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai